laporan tutorial minggu iii

28
LAPORAN TUTORIAL MODUL III SKENARIO 3: MENGAPA BERBEDA? Meta adalah mahasiswi fakultas kedokteran semester pertama yang sedang mengikuti senam aerobik dalam rangka Dies Natalis fakultasnya. M eskipun senam tersebut berlangsung lama sekitar satu jam, Meta merasa tetap segar. Berbeda dengan teman Meta yang mengikuti olahraga lari sprint 100 meter yang kelelahan meskipun lari tersebut berlangsung hanya beberapa detik. Setelahselesai berolahraga, mereka membicarakan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Mereka juga mendiskusikan keadaan kakak perempuan Meta yang menderita gangguan tiroid, merasa mudah lelah walaupun tidak berolahraga. Dokter yang merawat kakak Meta mengatakan bahwa BMR nya tinggi. Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Meta, teman dan kakaknya?

Upload: dewi-noviarti-tanjung

Post on 20-Apr-2017

250 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Minggu III

LAPORAN TUTORIALMODUL III

SKENARIO 3: MENGAPA BERBEDA?

Meta adalah mahasiswi fakultas kedokteran semester pertama yang sedang mengikuti senam aerobik dalam rangka Dies Natalis fakultasnya. M eskipun senam tersebut berlangsung lama sekitar satu jam, Meta merasa tetap segar. Berbeda dengan teman Meta yang mengikuti olahraga lari sprint 100 meter yang kelelahan meskipun lari tersebut berlangsung hanya beberapa detik.

Setelahselesai berolahraga, mereka membicarakan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Mereka juga mendiskusikan keadaan kakak perempuan Meta yang menderita gangguan tiroid, merasa mudah lelah walaupun tidak berolahraga. Dokter yang merawat kakak Meta mengatakan bahwa BMR nya tinggi.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Meta, teman dan kakaknya?

Page 2: Laporan Tutorial Minggu III

I. TERMINOLOGI

1. BMR : Ruangan yang berguna untuk mengetahui kecepatan metabolisme seseorang dalam keadaan istirahat. Dalam bahasi indonesia yang berarti laju metabolis basal yang berupa pengeluaran energi oleh tubuh dalam keadaan istirahat yang diukur sekitar 12 jam setelah makan terakhir.

2. Tiroid:Hormon yang mengontrol laju metabolisme

3. Aerobik:Senam atau gerakan yang memicu tubuh menyerap oksigen secara sempurna

4. SprintLari cepat

II. IDENTIFIKASI MASALAH1. Mengapa Meta masih merasa tetap segar padahal sudah melakukan senam yang

cukup lama?2. Mengapa teman Meta merasa cepat leleh padahal hanya lari sebentar3. Apa yang menyebabkan gangguan tiroid?4. Apa hubungannya tiroid dengan gangguan BMR yang tinggi?5. Apa gejala dan akibat dari gangguan tiroid?6. Apa faktor yang mempengaruhi BMR?7. Bagaimana metoda pengukuran BMR?

III. ANALISIS MASALAH

1. Meta tetap merasa masih segar karena :a. Metabolismenya menggunakan oksigen sehingga banyak menhasilkan

energib. Senam aerobik memicu tubuh menyerap oksigenc. Aktivitas Meta tergolong ringan-sedang

2. Teman Meta cepat merasa lelah karena:a. Lari sprint banyak menggunakan serat otot putih yang mempunyai

metabolisme yang cepatb. Cadangan glikogen otot dipecah karena oksigen kurang terjadi

penumpukan asam laktatc. Aktivitasnya berat

3. Yang menyebabkan gangguan tiroid:a. Pembesaran sel-sel kelenjar tiroidb. Tumorc. autoimunitas

4. hubungan tiroid dengan BMR yang tinggi adalah:

Page 3: Laporan Tutorial Minggu III

a. tingginya kadar hormon tiroid menyebabkan laju metabolisme meningkat50-100% penyakitnya disebut hipertirodisme.

5. Gejala dan akibat dari gangguan tiroid adalaha. Hipotiroid: lesu dan mudah mengantuk b. Hipertiroid: denyut jantung cepat, cepat emosi, banyak keringat, tremor,

dan ada benjolan dileher6. Faktoryang mempengaruhi BMR:

a. Hormon tiroid:makin tinggi kadarnya laju metabolisme meningkatb. Hormon pertumbuhan : meningkatkan kecepatan metabolisme c. Usia: anak-anak metabolismenya paling tinggi karena aktivitasnya yang sering

bergerakd. Malnutrisi: menurunkankecepatan metabolisme karena tidak adanya zat

makanan yang dibutuhkan dalam sele. Demamf. Saraf simpatis g. Berat badan

7. Metoda pengukuran BMRa. Cara langsung dan tidak langsungb. BMR: BM calculated – BM standar X100%

BM standar

Page 4: Laporan Tutorial Minggu III

IV. SKEMA

Anabolisme

Pembentukan energi aerob

Metabolisme

Kelainan metabolisme

Katabolisme

Pembentukan energi anaerob

Pengaturan pembentukan energi pada tubuh

Page 5: Laporan Tutorial Minggu III

V. KUMPULAN INFORMASI DI LUAR KELOMPOK

VI. LEARNING OBJECTIVE1. Membedakan metabolisme, anabolisme, dan katabolisme.2. Proses pembentukan energi aerob dan anaerob.3. Pengukuran BMR.4. Pengaturan pembentukan dan pemakaian energi dalam tubuh ( faktor yang

mempengaaruhi).5. Kelainan metabolisme ( pembentukan dan pemakaian energi)

VII. SHARING

1. Membedakan metabolisme,anabolisme dan katabolisme

a. Metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan inkonversi senyawa kimia di dalam tubuh, jalur yang diambil oleh tiap molekul, hubungan antar molekul, dan mekanisme yang mengatur aliran metabolit melalui jalur-jalur metabolism.

Jalur-jalur metabolism di digolongkan menjadi 3 kategori :1. Jalur anabolic

Jalur-jalur yang berperan dalam sintesis senyawa yang lebih besar dan kompleks dari prekusor yang lebih kecil, misalnya sintesis protein dari asam amino dan sintesis cadangan triasilgliserol dan glikogen. Jalur anabolic bersifat endotermik.Butuh energy, contohnya : glikogenesis, glukoneogenesis, biosintesa lemak, biosintesa protein.

o Glikogenesis = sintesis glikogen dari glukosa Glikogen adalah bentuk utama cadangan glukosa pada sel-sel

manusia. Penyimpanan glikogen terutama terjadi pada hepar dan otot

rangka Glikogen hepar berfungsi sebagai sumber glukosa darah Glikogen otot rangka menghasilkan glukosa-6-fosfat untuk

sintesis ATP dalam jalur glikolitik.

Page 6: Laporan Tutorial Minggu III

2. Jalur katabolik

Yang berperan dalam penguraian molekul besar, sering melibatkan reaksi oksidatif, jalur ini bersifat eksotermik yang menghasilka ekuivalen preduksi dan ATP terutama melalui rantai respiratorik.Pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil ( glukosa, asetil KOA, asam amino) Co2 dan energy ATP.Contoh : Glikolisis, glikogenolisis, oksidasi asam lemak.

3. Jalur amfibolikYang berlangsung dipersimpagan metabolism bekerja sebagai penghubung antara jalur anabolic dan katabolic misalnya siklus asam sitrat.Ex: siklus krebs

o Biosintesis heme, glukosa, asam lemako Katabolisme : sitrat, ketoglutarat.

b. Bioenergitika adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia.

Page 7: Laporan Tutorial Minggu III

c. Pembentukan energi aerob dan anaerob

a. Pembentukan energi aerob

Glikolisis

Sumber : biokimia

Proses-proses pada glikolisis :

1. Glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat (mengalami fosforilasi) dari

satu molekul ATP ketika memasuki sel sehingga glukosa tetap bertahan di

dalam sel untuk selanjutnya mengalami glikolisis terurai jadi ATP sehingga

membentuk glukosa 6-fosfat dengan dikatalisis oleh enzim heksokinase

(glukokinase di hati).

2. Glukosa 6-fosfat diubah gugus fungsinya (mengalami isomerase) oleh

enzim fosfoglukosa isomerase menjadi fruktosa 6-fosfat. Isomerase

menempatkan sebuah gugus keto disamping karbon 3 (untuk penguraian

selanjutnya ikatan antara 3 dan 4).

Page 8: Laporan Tutorial Minggu III

3. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfat kepada fruktosa

6-fosfat, dan ATP diubah menjadi ADP, sehingga menghasilkan fruktosa 1,6

difosfat dengan dikatalisis oleh fosfofruktokinase.

4. Fruktosa 1,6 difosfat dipecah menjadi dihidroksiaseton fosfat dan

gliseraldehid 3-fosfat dengan dikatalisis oleh enzim aldolase. Dihidroksiaseton

fosfat mengalami isomerase dengan dikatalisis oleh enzim triosa fosfat

isomerase menjadi gliseraldehid 3-fosfat, akibatnya terbentuk 2 molekul

gliseraldehid 3-fosfat.

5. Masing-masing molekul gliseraldehid 3-fosfat mengalami oksidasi dan

mereduksi NAD+ sehingga terbentuk NADH dan mengalami penambahan

molekul fosfat anorganik dengan dikatalisis oleh gliseral-dehid 3-fosfat

dehidrogenase sehingga terbentuk 1,3 bisfosfogliserat.

6. Masing-masing 1,3 bisfosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan

berubah menjadi 3-fosfogliserat dengan dikatalisis oleh enzim fosfogliserat

kinase, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3 di

fosfogliserat dipindahkan kedua molekul ADP dan mebentuk dua molekul

ATP.

7. 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi dengan dikatalalisis oleh enzim

fosfoglisero mutase menjadi 2-fosfogliserat.

8. Masing-masing 2 molekul 2-fosfogliserat melepaskan 1 molekul H2O

dengan dikatalisis oleh enzim enolase menjadi fosfoenol piruvat.

9. Masing-masing fosfoenol piruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya yang

kemudian diterima oleh 2 molekul ADP menjadi ATP dan terbentuk 2

molekul asam piruvat.

Hasil Glikolisis : 2 asam piruvat + 2 NADH + 4 ATP + 2 molekul H2O

Page 9: Laporan Tutorial Minggu III

Siklus krebs

Sumber : biokimia

Proses siklus krebs :

Page 10: Laporan Tutorial Minggu III

kondensasi gugus asetil aktif dan oksaloasetat untuk membentuk zat antara 6-

karbon yaitu sitrat, yang dikatalisis oleh enzim sitrat sintase

Setelah mengantar asetil aktif masuk ke dalam siklus krebs, KoA memisahkan diri

dan keluar dari siklus

Asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul H2O dengan

dikatalisis oleh enzim akonitase menjadi asam isositrat

Asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H kemudian mereduksi

NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan 1 molekul CO2 membentuk asam α-

ketoglutarat dengan dikatralisis oleh enzim isositrat dehidrogenase

α-ketoglutarat kembali melepaskan CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan 1

mol ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH

α-ketoglutarat mendapatkan satu KoA dan membentuk suksinil KoA dengan

bantuan enzim α-ketoglutarat dehidrogenase.

KoA meninggalkan suksinil KoA sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan

KoA dan perubahan suksinil KoA menjadi asam suksinat menghasilkan cukup

energi untuk meggabungkan satu molekul ADP dan gugus fosfat anorganik

menjadi ATP.

Asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua molekul ion H+ yang

kemudian diterima oleh FAD menjadi FADH2 sehingga terbentuk asam fumarat

dengan dikatalisis oeh enzim suksinat dehidrogenase.

Satu molekul H2O kemudian ditambahkan ke asam fumarat dikatalisis oleh

fumarase menjadi asam malat

Asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, diterima

oleh NAD+ menjadi NADH dan asam oksaloasetat dikatalisis oleh malat

dehidrogenase

Asam oksaloasetat kembali terbentuk dan kembali mengikat asetil KoA dan

menjalani siklus krebs.

Page 11: Laporan Tutorial Minggu III

Hasil Siklus Krebs : 3 NADH + 2 FADH + 1 ATP + 2CO2

Metabolism normal mencakup adaptasi terhadap masa kelaparan,aktivitas fisik, kehamilan dan menyusui.Kelainan metabolism dapat terjadi karena defisiensi gizi, defesiensi enzim, sekresi abnormal hormone atau efek obat dan toksin.Kebutuhan bahan bakar metabolic relative konstan sepanjang hari karena aktivitas fisik setara meningkatkan laju metabolic hanya sekitar 40-50% di atas laju metabolic basal.

b. Pembentukan energi anerob

Fermentasi asam laktat Asam laktat adalah suatu senyawa yang dapat menurunkan PH sampai pada

suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius pada siklus sel. Proses fermentasi asam laktat adalah pada proses glikolisis dihasilkan asam piruvat, jika cukup oksigen, glikolisis akan dilanjutkan ke siklus krebs. Bila kondisinya kekurangan oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam laktat. Akibatnya rantai transpor elektron tidak terjadi lagi karena tidak lagi menerima elektron dari NADPH dan FADH yang dalam keadaan aerob dihasilkan oleh daur krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron NAD dan FAD yang mutlak diperlukandalam reaksi kimia siklus krebs tidak terbentuk sehingga siklus krebs terhenti.

2. Metoda pengukuran BMR

a. BMRCara pengukuran laju metabolisme seseorang dengan 2 langkah :1. Secara langsung (direct method)2. Secara tidak langsung ( indirect method)

Pengukuran secara langsung

Untuk mengukur laju metabolisme secara langsung adalah mengukur reaksi-reaksi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh. Tapi hal ini tidak mungkin dilakukan. Jadi, sebagai alternatif diukurlah jumlah panas yang dihasilkan tubuh dalam satuan waktu tertentu karena akhirnya hampir seluruh produk metabolisme adalah panas. Hal ini dapat dilaukan dengan menggunakan kalorimeter beru[a suatu ruangan dimana orang tersebut duduk di dalam ruangan tersebut tanpa busana. Panas yang dihasilkan orang coba akan memanasi ruangan tersebut. Selanjutnya suhu ruangan tersebut dijaga tetap

Page 12: Laporan Tutorial Minggu III

dengan diserap oleh air dapat dihitung dengan menghitung kenaikan suhu air, volume air panas yang dihasilkan oleh tubuh orang coba, dan ini menunjukan laju metabolisme orang tersebut.

Pengukuran secara tidak langsung

Yang dijadikan prinsip percobaan pada pengukuran laju metabolisme secara tidak langsung ini adalah kenyataan bahwa lebih dari 95% metabolisme dalam tubuh berlangsung secara aerobik sedangkan nilai kalori oksigen dapat diketahui, sehingga dengan mengukur beberapa oksigen yang dipakai seseorang dalam satuan waktu tertentu maka laju metabolisme seseorang dapat dihitung. Konsumsi dapat diukur dengan menggunakan spirometer atau metabolor. Pada umumnya laju metabolisme basal ditentukan dengan mengukur konsumsi oksigen/m2 luas tubuh/jam.

Page 13: Laporan Tutorial Minggu III

Sumber : logbook pratikum biokimia

Metoda :

Hubungkan pipa mulut dari spirometer dengan mulut orang coba,dan jepit hidungnya dengan penjepit hidung. Biarkan orang coba bernafas dengan udara luar beberapa saat dengan memutar kran yang ada di dekat pipa mulut ke arah yang berlawanan dengan jarum jam.

Setelah pernafasannya teratur, putarlah kran dekat pipa mulut searah dengan jarum jam sehingga orang coba sekarang berhubungan dengan oksigen yang ada dalam spirometer.

Jalankan spirometer dengan menekan tombol kecepatan pada kecepata 32mm/menit.

Lakukan pemeriksaan selama 6 menit. Hitung denyut nadi sewaktu percobaan berlangsung dan pada akhir

percobaan. Kalau terdapat fluktuasi denyut nadi yang terlalu besar maka percobaan

harus diulangi lagi karena berarti orang coba tidak dalam keadaan tenang. Setelah didapatkan kurva yang bagus, lepaskan pipa mulut dan bersihkan

semua alat. Ukur tinggi dan berat badan orang coba. Catat suhu spirometer serta tekanan barometer.

Cara menghitung laju metabolisme basal

Page 14: Laporan Tutorial Minggu III

Tariklah garis horizontal dari awal kurva, dan setelah itu tarik garis sepanjang pinggir bawah kurva saudara. Hitung lama percobaan dengan mengukur dari potongan kedua garis sepanjang 6 X 32 mm (sesuai kecepatan spirometer) kearah kiri. Beri tanda dimana lama percobaan tertentu bisa lebih dari 6 menit.

Tarik garis vertical dari tanda berakhirnya lama percobaanyang 6 menit tadi ke atas sehingga memotong garis yang ditarik dari pinggir bawah kurva sehingga akhirnya terbentuk sebuah segitiga siku-siku. Tinggi sisi vertical dari segitiga siku-siku tersebut menunjukan jumlah oksigen yang terpakai (konsumsi okigen) selama percobaan ( selama 6 menit )

Pada spirometer ini tiap 1 mm tinggi grafik setara dengan 20,73 mm oksigen.

Konsumsi oksigen/m2 luas tubuh / jam pada orang coba ini adalah sebagai berkut :

Konsumsi oksigen = (TG X 20,73 X 60/6) : S.A

TG = tinggi grafik dalam mm

20,73=konstanta dari spirometer bennedick

60/6=mendapatkan pemakaian oksigen dalam 1 jam

S.A = luas permukaan tubuh.

Panas yang dihasilkan tubuh = konsumsi X gas faktor

BM calculated = ( TG X 20,73 X 60/6 ) : S.A

BMR = [(BM calculated –BM standard ) : BM standard ] X 100%

4.Pengaturan pembentukan dan pemakaian energi dalam tubuh ( faktor yang mempengaruhinya)

KerjaFaktor yang menyebabkan pengaruh paling dramatis dalam kecepatan metabolism adalah kerja yang berat. Kontraksi otot maksimal tiba-tiba dab cepat dapat membebaskan seratus kali lipat jumlah panas dalam keadaan istirahat untuk beberapa detik sekaligus.Namun, dengan memperhatikan keseluruhan tubuh, kerja otot maksimal dapat meningkatkan keseluruhan pembentuka panas tubuh selama beberapa menit

Page 15: Laporan Tutorial Minggu III

sampai kira-kira 20 kali normal pada atlit yang terlatih baik, yang merupakan peningkatan kecepatan metabolism sampai 2000 persen dari normal.

Specific dynamic action proteinSetelah makanan dicerna, kecepatan metabolism meningkat. Ini diyakini sebagian kecil disebabkan peningkatan reaksi-reaksi kimia yang berkaitan dengan pencernaan, absorbs, dan penyimpaa makanan dalam tubuh. Namun, hal tersebut terutama disebabkan engaruh rangsangan langsung dari proses kimia sel dari asam amino.

UmurKecepatan metabolism anak-anak dihubungkan dengan ukurannya, hamper dua kali lipat orang dewasa. Kecepatan metabolism yang tinggi pada anak-anak disebabkan peningkatan kecepatan reaksi sel, meliputi sebagian sintesis material sel yang cepat dan pertumbuhan tubuh, yang membutuhkan energy dalam jumlah sedang.

Hormone tiroidApabila kelenjar tiroid mensekresi tiroksin dalam jumlah maksimal, kecepatan metabolism kadang-kadang meningkat sampai 100% diatas normal.pengaruh ini dapat diterangkan dengan fungsi dasar tiroksin yang meningkatkan kecepatan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam sel tubuh.

Rangsangan simpatisRangsangan system simpatis dengan pelepasan norepinefrine dan epinefrin meningkatkan kecepatan metabolism dari berbagai jaringan tubuh. Hormone ini mempunyai pengaruh langsung terhadap otot dan sel hati yang menyebabkan glikogenolisis, dan hal ini,bersamaan dengan pengaruh intraseluler lainnya,meningkatkan aktivitas seluler.

Hormone kelamin priaHormone kelamin pria data meningkatkan laju metabolism kira-kira 10-15% tapi homon wanita biasanya beberapa persen namun hal itu tidak cukup bermakna.

Hormone pertumbuhanHormone pertumbuhan dapat meningkatkan kecepatan metabolism basal 15-20 % sebagai akibat rangsangan langsung dari metabolism seluler.

DemamDemam,tanpa melihat penyebabknya dapat meningkatkan laju metabolisme. Hal ini disebabkan karna semua reaksi kimia,baik dalam tubuh maupun dalam tabung percobaan meningkatkan reaksi rata-rata 120% untuk tiap peningkatan suhu 10 derjat celcius.

IklimPenelitian kecepatan metabolism seseorang yang hidup di daerah geografi yang berbeda memperlihatkan kecepatan metabolism 10-20% lebih rendah daerah tropis daripada daerah kutub utara.

Tidur Kecepatan metabolism menurun 10-15% dibawah normal selama tidur.penurunan ini disebabkan oleh pengaruh dua faktor penting yaitu :

Page 16: Laporan Tutorial Minggu III

penurunan tonus otot rangka selama tidur dan penurunan aktivitas system saraf simpatis.

MalnutrisiMalnutrisi lama dapat menurunkan metabolism sebanyak 20-30%, penurunan ini diduga oleh tidak adanya zat makanan yang dibutuhkan dalam sel/

Hormon-hormon yang mempengaruhi anabolisme dan katabolismeb. Kelenjar tiroid

o Mempertahankan keseimbangan energy metabolico Merupakan pencetus untuk fungsi normal di semua sel termasuk sel

otot jantung.o Menunjang proses tumbuh dan berkembang sejak bayi.

c. Stimulasi sekresi hormone kortisol oleh adrenal korteksKadar glukosa rendah sehingga hipotalamus mensekresi CRH dan anterior sel pituitary akam mensekresi ACTH sehingga adrenal korteks akan mensekresi kortisol.

d. Hormone-hormon pulau langerhansi. Insulin menurunkan kadar glukosa darah melalui pengaktifan sel-sel

tertentu (sel-sel skelet,jaringan adipose dan sel hati) untuk uptake glukosa, merangsang otot dan hati untuk meningkatkan sintesis glikogen (glikogenesis) dari glukosa.

ii. Glucagon meningkatkan kadar glukosa darah yang merangsang hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa dan menstimulasi konversi asam lemak dan asam amino menjadi glukosa (glukoneogenesis)

iii. Sekresi insulin dan glucagon dikendalikan oleh kadar glukosa darah.e. Hormon SOMATOSTATIN

Hormon ini menghambat pengeluaran insulin dan growth hormone yang dapat

ditemukan pada hipotalamus, sel D pulau langerhans, sel lambung, duodenum,

dan sel darah.

Fungsi :

Menurunkan penyerapan zat gizi dari usus dengan memperlama masa

pengosongan lambung

Menurunkan sekresi gastrin dan asam lambung

Menurunkan aliran darah splanknik.

f. Hormon katekolamin( Epinefrin, Norepinefrin, Dopamin)

Page 17: Laporan Tutorial Minggu III

Adalah produk sekresi sistem simpatoadrenal yang diperlukan agar tubuh

dapat beradaptasi dengan berbagai stress akut dan kronik.

Hormon ini melawan kerja insulin dan menimbulkan efek metabolik yang

ditujukan untuk mobilisasi bahan bakar dari tempat penyimpanan untuk

oksidasi oleh sel selama stress akut maupun kronik. Selain itu hormon ini

meningkatkan curah jantung dan tekanan darah sistemik yaitu perubahan

haemodinamik yang mempermudah penyaluran bahan bakar ke jaringan yang

aktif selama metabolik.

g. Hormone kelamin pria : testeron, meningkat metabolism 10-15%

h. Hormone kelamin wanita : meningkat sedikit tapi tidak bermakna

Hormone pertumbuhan meningkat kecepatan 15-20% akibat rangsangan langsung pada metabolism seluler.

Pengaturan pertama glikolisis heksokinase

o Mengkatalis semua heksosao Terdapat hamper dalam semua sel, kecuali hepar dan sel B pancreaso Tidak dipengaruhi oleh puasa,insulin,diet,diabetes mellituso Dihambat oleh glukosa-6-fosfat

Glukokinaseo Mengkatalis hanya glukosa sajao Terdapat dalam sel hepar sajao Dipengaruhi oleh puasa,diet,insulin dan diabetes mellituso Tidak dihambat oleh glukosa-6-fosfat

Pengaturan glikolisis utama Fosfofuktokinase

o Enzin ini membatasi atau mengatur kecepatan glikolitiko Diaktifkan dalam meningkatkan AMP dalam sitosolo AMP tinggi karena ATP dihidrolisis oleh reaksi yang memerlukan

energy

Pengaturan oleh piruvat kinase Piruvat kinase diatur dalam hepar Enzim ini mengubah kelebihan glukosa menjadi piruvat, selanjutnya

dimetabolisme menjadi asetil KOA agar bisa disimpa sebagai fatty acids untuk cadangan energy jangka panjang.

Page 18: Laporan Tutorial Minggu III

5.Kelainan metabolisme pembentukan dan pemakaian energi Pneunylketonuria

Kelainan yang disebabkan pembentukan asam amino penylanin yang merupakan asam amino esensial yang tidak bisa disintesis oleh tubuh tetapi ada pada makanan.

ThyrotoxitosisKeracunan karena kelebihan hormone thyroid

HomocytinutiaTidak dapat melakuka metabolism asam amino homocylein diman terdapat zat beracun dalam tubuh

GlukogenosisPenimbunan glikogen yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau glikogen menjadi glukosa.

Intelensia fruktosa herediterPenyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofrukaldolase.

Obesitas Jika asupan bahan bakar metabolic lebih besar dari pengeluaran energy, kelebihan bahan bakar ini disimpan,umumnya sebagai triasilgliserol di jaringan adipose sehingga menimbulkan obesitas

EmaciationAsuapan bahan bakar metabolic terus menerus lebih sedikit daripada pengeluaran energy, cadangan lemak dan karbohidrat nihil, asam amino yang berasal dari pergantian protein digunakan untuk metabolism yang menghasilkan energy bukan untuk sintesis protein sehingga terjadi emaciation.

VIII. KESIMPULANKesimpulan dari modul 4, skenario 3 Mengapa Berbeda adalah:

A . Meta:- asupan oksigennya lancar sehingga tetap segar.-metabolisme aerob yang menghasilkan 38 ATP karena oksigen yang cukup.

Page 19: Laporan Tutorial Minggu III

B. Teman MetaAktivitasnya berat, sehingga bernapas tidak sempurna menyebabkan oksigen kurang. Oksigen yang kurang menyebabkan penumpukan asam laktat sehingga teman meta menjadi cepat lelah karena hanya menghasilkan 2 ATP saja (anaerob).

C. Kakak Meta:Mengalami hipertiroidisme ditandai dengan cepat lelah karena laju metabolisme meningkat.

IX. SARAN

Teman meta:Jaga pernapasanLoading karbohidrat ditingkatkanMenghirup sedalam mungkin oksigenTeknik pernapasanLatihan fisik secara berkala

Kakak Meta: Kelenjar tiroidnya ditembak Diberiobat-obatan Kurangi mengkonsumsi garam

Page 20: Laporan Tutorial Minggu III

DAFTAR PUSTAKA

Murry, Robert K.1999.Biokimia Harper. Jakarta: EGC.

Sloane, Ethel.2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Guyton and hal.2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran

LAPORAN TUTORIALBLOK 1.4

MODUL 3SKENARIO 3: MENGAPABERBEDA?

OLEH:

Page 21: Laporan Tutorial Minggu III

KELOMPOK 6 A

Ketua : Titi Isnaini

Sekretaris 1 : Ari Rahmawati

Sekretaris 2 : Joko Rahmadhianto

Anggota : Dewi Noviarti Tanjung

Resti Rusydi

Hanifah Ramadhan

Merisca Gayatri Ryosa

Yelvi Novita Roza

Resti Yomelia

Indra Budi Permana

Aisha Triani

Cindy Aulia

Dosen Pembimbing: Dra. Machdawaty Masri, Apt. Msi

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2012