laporan tutorial

Upload: fatimatuz-zahroh

Post on 18-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pingsan saat PK2

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    1/29

    LAPORAN TUTORIAL

    Pingsan Saat Kegiatan PK2

    Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Tutorial

    Blok Sistem Tubuh 2

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

    Pembimbing :

    drg, Tantin Ermawati, M.Kes

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    2/29

    DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

    Tutor : drg. Tantin Ermawati, M.Kes

    Ketua : Ferdina Recky (131610101052)

    Sciber Meja : Fatimatuz Zahroh (131610101051)

    Sciber Papan : Lusi Hesti Pratiwisari (131610101058)

    Anggota :

    1. Rachel (131610101049)2. Ekimo Walterpost (131610101050)3. Adnan Rasyid R (131610101053)4. Andika Sulistian (131610101054)5. Putri Dewi S (131610101055)6. Cholida Rachmatia (131610101056)7. Loly A. Sinaga (131610101057)8. M. Maulana Akbari (131610101059)9. Iman Santoso Adji (131610101060)

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    3/29

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah NYA

    sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Pingsan Saat

    Kegiatan PK2. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok V

    pada skenario pertama.

    Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

    karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

    1. drg. Tantin Ermawati, M.Kes selaku tutor yang telah membimbing jalannyadiskusi tutorial kelompok V Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan

    member masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah

    didapatkan.

    2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh

    karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

    perbaikanperbaikan di masa yang akan dating demi kesempurnaan laporan ini.

    Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

    Jember, 16 November 2013

    Tim Penyusun

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    4/29

    SKENARIO

    Seorang mahasiswa baru (maba) pingsan ketika mengikuti kegiatan PK2, dan

    segera dibawa ke tempat yang teduh. Kadar gula darahnya 24 mg/dl (normalnya >70

    mg/dl). Ketika mulai sadar, maba tersebut segera diberi teh manis hangat. Setelah itu dia

    dapat bercerita bahwa tadi malam kurang tidur karena banyak tugas yang harus

    dikerjakan dan tadi pagi tidak sempat sarapan.

    Teh manis dapat sedikit memulihkan energi karena mengandung gula yang dapat

    segera diabsorpsi dan dimetabolisme menghasilkan energi. Proses pembangkitan energi

    dari gula antara lain melibatkan proses glikolisis, siklus Krebs, rantai respirasi dan

    fosforilasi oksidatif.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    5/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangTubuh makhluk hidup layaknya sebuah mesin, memiliki alat-alat spesifik

    untuk melakukan kinerja yang spesifik pula. Rutinitas makhluk hidup membutuhkan

    sejumlah energi yang dijadikan bahan baku utama sebagai penggeraknya. Energi

    yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari dalam tubuh yang dihasilkan melalui

    proses-proses yang sangat rumit. Proses-proses ini lebih dikenal dengan istilah

    Metabolisme.

    Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh

    makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan

    tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat,

    mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan

    hidupnya.

    Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian

    (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme

    dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabollisme adalah perenannya

    dalam penawar racun atau detoksifikasi.

    Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang

    sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang

    mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic

    untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.

    Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan

    hidupnya. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam

    tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup

    yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri dari metabolism

    karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    6/29

    1.2Rumusan Masalah1. Jelaskan konsep metabolisme pada tubuh manusia2. Jelaskan enzimenzim yang berperan dalam proses metabolisme3. Jelaskan gangguangangguan dalam metabolism4. Jelaskan factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah

    1.3Tujuan Pembelajaran1. Memahami konsep metabolisme pada tubuh manusia2. Memahami enzimenzim yang berperan dalam proses metabolism3. Memahami gangguangangguan dalam metabolism4. Memahami factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    7/29

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1MetabolismeLintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:

    1.Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur

    dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.

    2.Lintasan katabolik (pemecahan)Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas,

    biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti

    rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.

    3.Lintasan amfibolik (persimpangan)Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan

    metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan

    lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat (Siklus Kreb).

    Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber energi harus dicerna

    menjadi molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Berikut ini adalah hasil

    akhir pencernaan nutrien tersebut:

    Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida Hasil pencernaan protein: asam amino

    Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metaboliknya masing-

    masing menjadi Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui

    siklus asam sitrat dan dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk

    buangan karbondioksida (CO2).

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    8/29

    Ilustrasi skematis dari lintasan metabolik dasar

    SIKLUS

    KREB

    ENERGI

    CO2

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    9/29

    Siklus asam sitrat sebagai lintasan amfibolik dalam metabolisme (perhatikan

    jalur persimpangan jalur katabolisme dan anabolisme) (Murray dkk. Biokimia Harper)

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    10/29

    2.2 Metabolisme karbohidrat

    Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi

    piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.

    Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:

    1.Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi

    berupa ATP.

    2.Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap inidihasilkan energi berupa ATP.

    3.Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahapini dihasilkan energi berupa ATP.

    4.Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidakdipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen).

    Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika

    kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi

    menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.

    5.Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogendipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan

    oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.

    6.Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, makasumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini

    dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan

    protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme

    untuk memperoleh energi.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    11/29

    Beberapa jalur metabolisme karbohidrat

    2.3 Metabolisme lipid

    Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,

    yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari

    pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa

    monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)

    menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

    Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di

    sisi dalam

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    12/29

    Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air,

    maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke

    dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera

    dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut

    kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan

    bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini

    kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

    Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut

    trigliserida

    Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

    Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi

    asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,

    dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini

    dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,

    trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju

    sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    13/29

    dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan

    yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

    Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam

    lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam

    lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi

    trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia

    sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari

    diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan

    trigliserida ini dinamakan lipolisis.

    Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil

    KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan

    protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga

    dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat

    mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai

    trigliserida.

    Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

    kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis

    membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi

    menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini

    dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan

    keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat

    menyebabkan kematian.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    14/29

    Ikhtisar metabolisme lipid

    2.2.1 Gliserol

    Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi.

    Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis.Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-

    fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi

    aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

    Kolesterol

    Aseto asetat

    hidroksi butirat Aseton

    Steroid

    Steroidogenesis

    Kolesterogenesis

    Ketogenesis

    Diet

    LipidKarbohidratProtein

    Asam lemak

    Trigliserida

    Asetil-KoA

    Esterifikasi Lipolisis

    Lipogenesis Oksidasi beta

    Siklus asam

    sitratATP

    CO2

    H2O

    + ATP

    Gliserol

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    15/29

    Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

    2.2.2 Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

    Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang

    dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus

    diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A,

    asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

    Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

    Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5

    tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa

    asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses

    oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    16/29

    Oksidasi karbon menjadi keton

    Keterangan:

    Frekuensi oksidasi adalah ( jumlah atom C)-1

    Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah ( jumlah atom C)

    Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses

    pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi dan setiap 2 atom C yang diputuskan

    adalah asetil KoA.

    2.3 Jalur-jalur Metabolisme protein

    Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino

    tersebut masuk ke jalur metabolism menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk

    ke jalur siklus Krebs.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    17/29

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    18/29

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1Konsep metabolisme pada tubuh manusiaSecara garis besar, metabolism dalam tubuh di cerminkan dalam 10 tahap

    glikolisis.

    Tahap 1Fosfolirasi Glukosa

    Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini

    dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari

    ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya

    menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata uang

    energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat),

    karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai

    berikut:

    Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP

    Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat

    Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi

    dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya,

    glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya

    (Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan

    berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:

    Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) Fruktosa 6-

    Fosfat (C6H11O6P1)

    http://www.biologi-sel.com/2013/03/apa-itu-atp.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/apa-itu-atp.html
  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    19/29

    Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat

    Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-

    difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh

    fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses.

    Reaksi ini diringkas sebagai berikut:

    Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP Fruktosa 1, 6 -

    difosfat (C6H10O6P2)

    Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

    Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat

    menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua

    gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi

    berjalan sebagai berikut:

    Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) gliseraldehida fosfat

    (C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

    Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa

    Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu

    akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi

    dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul

    gliseraldehida fosfat.

    Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat gliseraldehida fosfat

    (C3H5O3P1)

    Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric

    Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan

    NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    20/29

    dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam

    dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi

    keduanya adalah sebagai berikut:

    Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H- 2NADH (Reduced

    nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +

    Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari

    sitoplasma) 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

    Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

    Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua

    molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul

    produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.

    2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP phosphoglycerokinase

    2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosine Triphosphate)

    Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor

    Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari

    atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon

    kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:

    2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) 2

    molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

    Tahap 9: Penghapusan Air

    The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah

    molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    21/29

    asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat

    asam yang terbentuk pada tahap sebelumnya. 2 molekul asam 2-fosfogliserat

    (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP)

    (C3H3O3P1) + H2O 2

    Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP

    Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul

    asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam

    phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh

    transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin

    trifosfat). 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase

    piruvat (Enzim) 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

    Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan manipulasi

    kelompok fosfat dan kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh berbagai enzim

    dalam sitoplasma. Enzim seperti katalis yang membuat reaksi mungkin dan kemudian

    melepaskan diri.

    3.2Enzimenzim yang berperan dalam proses metabolismEnzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam

    protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan

    protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut. 1. Mempercepat

    atau memperlambat reaksi kimia. 2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-

    beda dalam waktu yang sama. Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim

    lengkap/holoenzim), yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein

    (gugus prostetik) yang dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus

    prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks (misalnya, NADH, FADH,

    koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal dari senyawa

    anorganik (misalnya,besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim disintesis

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    22/29

    dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam

    lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam

    pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk

    enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.

    Enzim memiliki sifat khusus, yaitu hanya dapat mengakatalisis suatu reaksi

    tertentu, sebagai contoh enzim lipase hanya dapat mengkatalisis reaksi

    perubahan dari lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sifat-sifat enzim

    sebagai berikut.

    a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.

    b. Efektif dalam jumlah kecil.

    c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.

    d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.

    e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

    Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.

    1. Temperatur atau suhu Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum.

    Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak.

    Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.

    2. Air Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji

    dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air,

    melalui imbibisi mulailah biji berkecambah.

    3. pH Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil

    akhir kembali menjadi substrat.

    4. Hasil akhir Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan.

    Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan

    atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas

    enzim.

    5. Substrat Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru.

    Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir

    apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi,

    apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.

    6. Zat-zat penghambat Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    23/29

    menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari logam berat,

    seperti raksa. Perlu Anda ketahui juga penamaan enzim pada umumnya

    disesuaikan oleh nama substrat yang dipecah atau dikatalisis oleh enzim dan

    biasanya diberi akhiran -ase. Beberapa jenis enzim dan peranannya dapat Anda

    lihat dari tabel berikut.

    No. Golongan Enzim Jenis Enzim Peranan

    1. Karbohidrase a. Selulose

    b. Amilase

    c. Pektinase

    d. Maltose

    e. Sukrose dan

    Laktose

    a. Menguraikan selulosa(polisakarida) menjadi

    selabiosa (disakarida)

    b. Menguraikan amilum(polisakarida) menjadi

    maltosa (disakarida)

    c. Menguraikan pektin menjadiasam pektin

    d. Menguraikan maltosamenjadi glukosa Mengubah

    sukrosa

    e. menjadi glukosa dan fruktosaMengubah laktosa menjadi

    glukosa dan galaktosa

    2. Protease a. Pepsin

    b. Tripsin

    c. Entrokinase

    d. Peptidase dan

    Renin

    e. gelatinase

    a. Memecah protein menjadipepton

    b. Menguraikan pepton menjadiasam amino

    c. Menguraikan pepton menjadiasam amino

    d. Menguraikan peptidamenjadi asam amino

    e. Menguraikan kasein dan susu

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    24/29

    Menguraikan gelatin

    3. Esterase a. Lipase

    b.Fostatase

    a. Menguraikan lemak menjadigliserol dan asam lemak

    b. Menguraikan suatu esterhingga terlepas asam

    fosfornya

    3.3Gangguangangguan dalam metabolism1. Hipertiroidisme. Hipertirodisme merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid

    terlalu aktif dan ini dianggap sebagai gangguan metabolisme. Kelenjar

    tiroid mengeluarkan tiroksin yang membantu dalam berfungsinya

    metabolisme. Namun, ketika tiroksin dikeluarkan dalam jumlah tinggi,

    dapat menyebabkan peningkatan tingkat metabolisme basal (BMR).

    Akibatnya dapat menyebabkan penurunan berat badan yang berlebihan,

    denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi dan pembengkakan di leher.

    2. Hipotiroidisme. Hipotiroidisme merupakan kebalikan dari hipertiroidisme.Dimana kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan tubuh kekurangan

    hormon tiroid, dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Orang yang

    menderita dari tingkat metabolisme basal yang rendah akan mengalami

    berat badan yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit, dll

    3. Diabetes. Diabetes adalah salah satu gangguan metabolisme yang umum.Diabetes adalah suatu kondisi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan

    glukosa dengan benar, akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi. Ada dua

    jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas

    memproduksi insulin terlalu sedikit atau tidak ada. Dengan demikian, orang

    perlu diberikan insulin. Hal ini menyebabkan kelelahan, kelaparan konstan,

    penurunan berat badan dan penglihatan kabur. Jika tidak diobati, bisa

    menyebabkan koma diabetes. Diabetes tipe 2 merupakan kondisi dimana

    pankreas memproduksi insulin, tetapi tubuh resisten terhadap dampaknya.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    25/29

    Dengan demikian, pasien membutuhkan lebih banyak insulin untuk

    membantu melakukan fungsi yang sama.

    4. Penyakit Addision. Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal padaginjal gagal untuk menghasilkan jumlah kortisol dan aldosteron yang cukup.

    Orang menderita penyakit ini akan mengalami penggelapan kulit, tekanan

    darah rendah, gula darah rendah, penurunan berat badan, kelemahan otot,

    kelelahan, mual dan nyeri otot. Gejalnya berkembang secara bertahap

    selama beberapa bulan. Penderita harus menjalani terapi hormon pengganti

    untuk mengontrol kondisi ini.

    5. GM2 Gangliosidosis. Penyakit ini adalah kelainan genetik resesif autosomyang juga disebut sebagai penyakit Tay-Sachs. Ini adalah salah satu jenis

    gangguan metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental

    serta kehilangan kemampuan fisik. Penyakit ini terjadi pada usia 6 bulan

    dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun.

    6. Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency (G6PD). G6PD adalahgangguan metabolisme yang terjadi sebagai penyakit resesif keturunan. The

    G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh sel darah merah. Hal ini sangat

    penting untuk metabolisme karbohidrat. Kekurangan G6PD menyebabkan

    kerusakan dan kehancuran sel darah merah. Hal ini menyebabkan kondisi

    yang disebut sebagai anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan warna

    kulit, kebingungan, kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam.

    7. Fenilketonuria. Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yangmenyebabkan ketidakmampuan untuk memecah asam amino fenilalanin

    dalam tubuh. Ini juga salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak. Hal

    ini menyebabkan keterbelakangan mental dan kejang pada bayi. Kondisi ini

    tidak menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, seiring

    pertumbuhan anak, lama-lama akan muncul gejala seperti retardasi mental,

    pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah perilaku, dll.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    26/29

    3.4Factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah3.4.1 Meningkatkan kadar gula darah

    1. Genetik2. Obesitas3. Berlebihan asupan karbohidrat4. Terganggunya fungsi hati5. Stres6. Pola makan7. Usia8. Efek penggunaan obat streroid9. Kehamilan10.Gagal jantung

    3.4.2 Menurunkan kadar gula darah1. Pelepasan Insulin yang berlebihan oleh pangkreas2. Dosis insulin yang dikonsumsi3. Efek farmakologi4. Dehidrasi5. Olahraga yang teratur

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    27/29

    Mapping

    Metabolisme

    Anabolisme Katabolisme

    EnzimGlikogenesis

    Glikogonolisis

    Glikonegenisi

    Aerob Anaerob

    Karbohidrase Protase Esterase

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    28/29

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Metabolisme terdiri dari 2 proses, yakni anabolisme dan katabolisme.

    Proses katabolisme terdapat pada proses respirasi baik aerob dan an-aerob yang

    menghasilkan ATP. Hasil akhir dari metabolism adalah energy yang kita gunakan dalam

    kehidupan seharihari.

  • 5/28/2018 Laporan Tutorial

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 28

    Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama:

    Jakarta

    Guyton and Hall. Edisi 11. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC

    Brunner. Edisi 6. Keperawatan Medikal Bedah: EGC