laporan tutorial
DESCRIPTION
pingsan saat PK2TRANSCRIPT
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
1/29
LAPORAN TUTORIAL
Pingsan Saat Kegiatan PK2
Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Tutorial
Blok Sistem Tubuh 2
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Pembimbing :
drg, Tantin Ermawati, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2013
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
2/29
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
Tutor : drg. Tantin Ermawati, M.Kes
Ketua : Ferdina Recky (131610101052)
Sciber Meja : Fatimatuz Zahroh (131610101051)
Sciber Papan : Lusi Hesti Pratiwisari (131610101058)
Anggota :
1. Rachel (131610101049)2. Ekimo Walterpost (131610101050)3. Adnan Rasyid R (131610101053)4. Andika Sulistian (131610101054)5. Putri Dewi S (131610101055)6. Cholida Rachmatia (131610101056)7. Loly A. Sinaga (131610101057)8. M. Maulana Akbari (131610101059)9. Iman Santoso Adji (131610101060)
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
3/29
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Pingsan Saat
Kegiatan PK2. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok V
pada skenario pertama.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. drg. Tantin Ermawati, M.Kes selaku tutor yang telah membimbing jalannyadiskusi tutorial kelompok V Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan
member masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah
didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikanperbaikan di masa yang akan dating demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Jember, 16 November 2013
Tim Penyusun
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
4/29
SKENARIO
Seorang mahasiswa baru (maba) pingsan ketika mengikuti kegiatan PK2, dan
segera dibawa ke tempat yang teduh. Kadar gula darahnya 24 mg/dl (normalnya >70
mg/dl). Ketika mulai sadar, maba tersebut segera diberi teh manis hangat. Setelah itu dia
dapat bercerita bahwa tadi malam kurang tidur karena banyak tugas yang harus
dikerjakan dan tadi pagi tidak sempat sarapan.
Teh manis dapat sedikit memulihkan energi karena mengandung gula yang dapat
segera diabsorpsi dan dimetabolisme menghasilkan energi. Proses pembangkitan energi
dari gula antara lain melibatkan proses glikolisis, siklus Krebs, rantai respirasi dan
fosforilasi oksidatif.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
5/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangTubuh makhluk hidup layaknya sebuah mesin, memiliki alat-alat spesifik
untuk melakukan kinerja yang spesifik pula. Rutinitas makhluk hidup membutuhkan
sejumlah energi yang dijadikan bahan baku utama sebagai penggeraknya. Energi
yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari dalam tubuh yang dihasilkan melalui
proses-proses yang sangat rumit. Proses-proses ini lebih dikenal dengan istilah
Metabolisme.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh
makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan
tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat,
mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabollisme adalah perenannya
dalam penawar racun atau detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang
sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang
mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic
untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.
Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan
hidupnya. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup
yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri dari metabolism
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
6/29
1.2Rumusan Masalah1. Jelaskan konsep metabolisme pada tubuh manusia2. Jelaskan enzimenzim yang berperan dalam proses metabolisme3. Jelaskan gangguangangguan dalam metabolism4. Jelaskan factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah
1.3Tujuan Pembelajaran1. Memahami konsep metabolisme pada tubuh manusia2. Memahami enzimenzim yang berperan dalam proses metabolism3. Memahami gangguangangguan dalam metabolism4. Memahami factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
7/29
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1MetabolismeLintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1.Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur
dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.
2.Lintasan katabolik (pemecahan)Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas,
biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti
rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
3.Lintasan amfibolik (persimpangan)Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan
metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan
lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat (Siklus Kreb).
Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber energi harus dicerna
menjadi molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Berikut ini adalah hasil
akhir pencernaan nutrien tersebut:
Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida Hasil pencernaan protein: asam amino
Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metaboliknya masing-
masing menjadi Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui
siklus asam sitrat dan dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk
buangan karbondioksida (CO2).
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
8/29
Ilustrasi skematis dari lintasan metabolik dasar
SIKLUS
KREB
ENERGI
CO2
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
9/29
Siklus asam sitrat sebagai lintasan amfibolik dalam metabolisme (perhatikan
jalur persimpangan jalur katabolisme dan anabolisme) (Murray dkk. Biokimia Harper)
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
10/29
2.2 Metabolisme karbohidrat
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi
piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.
Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
1.Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi
berupa ATP.
2.Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap inidihasilkan energi berupa ATP.
3.Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahapini dihasilkan energi berupa ATP.
4.Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidakdipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen).
Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika
kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi
menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5.Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogendipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan
oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6.Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, makasumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini
dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan
protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme
untuk memperoleh energi.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
11/29
Beberapa jalur metabolisme karbohidrat
2.3 Metabolisme lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,
yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di
sisi dalam
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
12/29
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air,
maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke
dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera
dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut
kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut
trigliserida
Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini
dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju
sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
13/29
dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan
yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia
sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan
trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat
mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
14/29
Ikhtisar metabolisme lipid
2.2.1 Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi.
Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis.Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-
fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi
aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
Kolesterol
Aseto asetat
hidroksi butirat Aseton
Steroid
Steroidogenesis
Kolesterogenesis
Ketogenesis
Diet
LipidKarbohidratProtein
Asam lemak
Trigliserida
Asetil-KoA
Esterifikasi Lipolisis
Lipogenesis Oksidasi beta
Siklus asam
sitratATP
CO2
H2O
+ ATP
Gliserol
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
15/29
Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol
2.2.2 Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus
diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A,
asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5
tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa
asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses
oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
16/29
Oksidasi karbon menjadi keton
Keterangan:
Frekuensi oksidasi adalah ( jumlah atom C)-1
Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah ( jumlah atom C)
Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses
pemutusan 2 atom C adalah proses oksidasi dan setiap 2 atom C yang diputuskan
adalah asetil KoA.
2.3 Jalur-jalur Metabolisme protein
Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino
tersebut masuk ke jalur metabolism menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk
ke jalur siklus Krebs.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
17/29
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
18/29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Konsep metabolisme pada tubuh manusiaSecara garis besar, metabolism dalam tubuh di cerminkan dalam 10 tahap
glikolisis.
Tahap 1Fosfolirasi Glukosa
Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat). Reaksi ini
dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu kelompok fosfat dari
ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya
menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata uang
energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat),
karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai
berikut:
Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP
Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat
Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh aksi
dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap sebelumnya,
glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya
(Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan
berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) Fruktosa 6-
Fosfat (C6H11O6P1)
http://www.biologi-sel.com/2013/03/apa-itu-atp.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2013/03/apa-itu-atp.html -
5/28/2018 Laporan Tutorial
19/29
Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-
difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan oleh
fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam proses.
Reaksi ini diringkas sebagai berikut:
Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP Fruktosa 1, 6 -
difosfat (C6H10O6P2)
Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat
Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-difosfat
menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama lain. Kedua
gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksi
berjalan sebagai berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)
Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa
Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat, itu
akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat triose. Jadi
dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul
gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1)
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric
Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan
NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
20/29
dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam
dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi
keduanya adalah sebagai berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H- 2NADH (Reduced
nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari
sitoplasma) 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)
Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam
Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua
molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul
produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP phosphoglycerokinase
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP (Adenosine Triphosphate)
Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor
Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari
atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon
kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) 2
molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)
Tahap 9: Penghapusan Air
The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah
molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang disebut
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
21/29
asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat
asam yang terbentuk pada tahap sebelumnya. 2 molekul asam 2-fosfogliserat
(C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP)
(C3H3O3P1) + H2O 2
Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP
Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua molekul
asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam
phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh
transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin
trifosfat). 2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase
piruvat (Enzim) 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan manipulasi
kelompok fosfat dan kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh berbagai enzim
dalam sitoplasma. Enzim seperti katalis yang membuat reaksi mungkin dan kemudian
melepaskan diri.
3.2Enzimenzim yang berperan dalam proses metabolismEnzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan
protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut. 1. Mempercepat
atau memperlambat reaksi kimia. 2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-
beda dalam waktu yang sama. Secara kimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim
lengkap/holoenzim), yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein
(gugus prostetik) yang dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus
prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks (misalnya, NADH, FADH,
koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal dari senyawa
anorganik (misalnya,besi, seng, tembaga) disebut kofaktor. Enzim disintesis
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
22/29
dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam
pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk
enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim memiliki sifat khusus, yaitu hanya dapat mengakatalisis suatu reaksi
tertentu, sebagai contoh enzim lipase hanya dapat mengkatalisis reaksi
perubahan dari lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sifat-sifat enzim
sebagai berikut.
a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
b. Efektif dalam jumlah kecil.
c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.
e. Spesifik untuk reaksi tertentu.
Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.
1. Temperatur atau suhu Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum.
Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak.
Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.
2. Air Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji
dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air,
melalui imbibisi mulailah biji berkecambah.
3. pH Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil
akhir kembali menjadi substrat.
4. Hasil akhir Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan.
Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan
atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas
enzim.
5. Substrat Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru.
Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir
apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi,
apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
6. Zat-zat penghambat Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
23/29
menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari logam berat,
seperti raksa. Perlu Anda ketahui juga penamaan enzim pada umumnya
disesuaikan oleh nama substrat yang dipecah atau dikatalisis oleh enzim dan
biasanya diberi akhiran -ase. Beberapa jenis enzim dan peranannya dapat Anda
lihat dari tabel berikut.
No. Golongan Enzim Jenis Enzim Peranan
1. Karbohidrase a. Selulose
b. Amilase
c. Pektinase
d. Maltose
e. Sukrose dan
Laktose
a. Menguraikan selulosa(polisakarida) menjadi
selabiosa (disakarida)
b. Menguraikan amilum(polisakarida) menjadi
maltosa (disakarida)
c. Menguraikan pektin menjadiasam pektin
d. Menguraikan maltosamenjadi glukosa Mengubah
sukrosa
e. menjadi glukosa dan fruktosaMengubah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa
2. Protease a. Pepsin
b. Tripsin
c. Entrokinase
d. Peptidase dan
Renin
e. gelatinase
a. Memecah protein menjadipepton
b. Menguraikan pepton menjadiasam amino
c. Menguraikan pepton menjadiasam amino
d. Menguraikan peptidamenjadi asam amino
e. Menguraikan kasein dan susu
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
24/29
Menguraikan gelatin
3. Esterase a. Lipase
b.Fostatase
a. Menguraikan lemak menjadigliserol dan asam lemak
b. Menguraikan suatu esterhingga terlepas asam
fosfornya
3.3Gangguangangguan dalam metabolism1. Hipertiroidisme. Hipertirodisme merupakan kondisi dimana kelenjar tiroid
terlalu aktif dan ini dianggap sebagai gangguan metabolisme. Kelenjar
tiroid mengeluarkan tiroksin yang membantu dalam berfungsinya
metabolisme. Namun, ketika tiroksin dikeluarkan dalam jumlah tinggi,
dapat menyebabkan peningkatan tingkat metabolisme basal (BMR).
Akibatnya dapat menyebabkan penurunan berat badan yang berlebihan,
denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi dan pembengkakan di leher.
2. Hipotiroidisme. Hipotiroidisme merupakan kebalikan dari hipertiroidisme.Dimana kelenjar tiroid yang kurang aktif menyebabkan tubuh kekurangan
hormon tiroid, dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Orang yang
menderita dari tingkat metabolisme basal yang rendah akan mengalami
berat badan yang berlebihan, denyut jantung yang lambat, sembelit, dll
3. Diabetes. Diabetes adalah salah satu gangguan metabolisme yang umum.Diabetes adalah suatu kondisi ketika tubuh gagal untuk memanfaatkan
glukosa dengan benar, akibatnya kadar gula darah menjadi tinggi. Ada dua
jenis diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Dalam kasus diabetes tipe 1, pankreas
memproduksi insulin terlalu sedikit atau tidak ada. Dengan demikian, orang
perlu diberikan insulin. Hal ini menyebabkan kelelahan, kelaparan konstan,
penurunan berat badan dan penglihatan kabur. Jika tidak diobati, bisa
menyebabkan koma diabetes. Diabetes tipe 2 merupakan kondisi dimana
pankreas memproduksi insulin, tetapi tubuh resisten terhadap dampaknya.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
25/29
Dengan demikian, pasien membutuhkan lebih banyak insulin untuk
membantu melakukan fungsi yang sama.
4. Penyakit Addision. Penyakit Addision terjadi ketika kelenjar adrenal padaginjal gagal untuk menghasilkan jumlah kortisol dan aldosteron yang cukup.
Orang menderita penyakit ini akan mengalami penggelapan kulit, tekanan
darah rendah, gula darah rendah, penurunan berat badan, kelemahan otot,
kelelahan, mual dan nyeri otot. Gejalnya berkembang secara bertahap
selama beberapa bulan. Penderita harus menjalani terapi hormon pengganti
untuk mengontrol kondisi ini.
5. GM2 Gangliosidosis. Penyakit ini adalah kelainan genetik resesif autosomyang juga disebut sebagai penyakit Tay-Sachs. Ini adalah salah satu jenis
gangguan metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental
serta kehilangan kemampuan fisik. Penyakit ini terjadi pada usia 6 bulan
dan menyebabkan kematian anak pada usia 4 tahun.
6. Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency (G6PD). G6PD adalahgangguan metabolisme yang terjadi sebagai penyakit resesif keturunan. The
G6PD adalah enzim yang diproduksi oleh sel darah merah. Hal ini sangat
penting untuk metabolisme karbohidrat. Kekurangan G6PD menyebabkan
kerusakan dan kehancuran sel darah merah. Hal ini menyebabkan kondisi
yang disebut sebagai anemia hemolitik. Pasien menderita kekurangan warna
kulit, kebingungan, kelemahan, kelelahan, urin berwarna gelap dan demam.
7. Fenilketonuria. Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik yangmenyebabkan ketidakmampuan untuk memecah asam amino fenilalanin
dalam tubuh. Ini juga salah satu jenis gangguan metabolisme pada anak. Hal
ini menyebabkan keterbelakangan mental dan kejang pada bayi. Kondisi ini
tidak menunjukkan gejala apapun selama kelahiran. Namun, seiring
pertumbuhan anak, lama-lama akan muncul gejala seperti retardasi mental,
pertumbuhan terhambat, ukuran kepala kecil, masalah perilaku, dll.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
26/29
3.4Factorfactor yang mempengaruhi naik turunnya kadar gula darah3.4.1 Meningkatkan kadar gula darah
1. Genetik2. Obesitas3. Berlebihan asupan karbohidrat4. Terganggunya fungsi hati5. Stres6. Pola makan7. Usia8. Efek penggunaan obat streroid9. Kehamilan10.Gagal jantung
3.4.2 Menurunkan kadar gula darah1. Pelepasan Insulin yang berlebihan oleh pangkreas2. Dosis insulin yang dikonsumsi3. Efek farmakologi4. Dehidrasi5. Olahraga yang teratur
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
27/29
Mapping
Metabolisme
Anabolisme Katabolisme
EnzimGlikogenesis
Glikogonolisis
Glikonegenisi
Aerob Anaerob
Karbohidrase Protase Esterase
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
28/29
BAB IV
KESIMPULAN
Metabolisme terdiri dari 2 proses, yakni anabolisme dan katabolisme.
Proses katabolisme terdapat pada proses respirasi baik aerob dan an-aerob yang
menghasilkan ATP. Hasil akhir dari metabolism adalah energy yang kita gunakan dalam
kehidupan seharihari.
-
5/28/2018 Laporan Tutorial
29/29
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 28
Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta
Guyton and Hall. Edisi 11. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC
Brunner. Edisi 6. Keperawatan Medikal Bedah: EGC