laporan tutorial

Upload: efenciosa

Post on 17-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALPergerakan Otot

KELOMPOK TUTORIAL 3 A Putri Ulfa Sani G1A109001 Agustina Dewi S G1A109015Madyaning SeptiwatiG1A109028Padri Jaka KusumaG1A109035Melia FitrianiG1A109044Nanang KuswaraG1A109043Lili SuryaniG1A109092Susi Buana Tunggal DewiG1A109096Nia AnandaG1A109100Nicky ApriliaG1A109101

Tutor :dr. Lipin Wati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI 2010

SKENARIODemi melatih kekuatan sendi dan otot tungkai, figo berlari marathon setiap sore. Teman figo, Dino yang tidak pernah olahraga ikut serta pada marathon sore ini tanpa melakukan pemansan terlebih dahulu. Setelah 2 km berlari, tiba-tiba kaki Dino menjadi kram. Apa yang terjadi pada Dino?

KLARIFIKASI ISTILAHSendi: tempat pertemuan antara dua atau lebih ujung tulang rangka yang memungkinkan terjadinya gerakan anatar ujung-ujung tulang .Otot:Alat gerak yang menimbulkan kontraksi pada organ tubuh.Tungkai:Anggota bagian tubuh dari paha sampai kaki bawahPemanasan:Proses peregangan otot sebelum olahragaKram:Kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat sehingga menimbulkan nyeri.

IDENTIFIKASI MASALAH1. Figo berlari marathon setiap sore demi melatih kekuatan sendi dan otot tungkai2. Dino ikut marathon tanpa melakukan pemanasan3. Setelah 2 km berlari, tiba-tiba kaki Dino menjadi kram

TABEL IDENTIFIKASIOBSERVEDEXPECTEDCONCERN

1. Figo berlari marathon setiap sore demi melatih kekuatan sendi dan otot tungkaiSESUAI *

1. Dino ikut marathon tanpa melakukan pemanasanSENJANG***

1. Setelah 2 km berlari, tiba-tiba kaki Dino menjadi kramSENJANG**

ANALISIS MASALAH 1. a. Apa yang dimaksud dengan sendi dan otot tungkai ?Jawab :Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Otot adalah alat gerak yang menimbulkan kontraksi pada organ tubuh.b. Apa saja jenis-jenis sendi dan otot pada tungkai?Jawab :1. Diartrosis : persendian yang memungkinkan adanya gerakan.2. Sinartrosis : persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan3. Amfiatrosis : persendian yang gerakannya relative terbatasc. Bagaimana struktur anatomi pada tungkai ? Jawab :Terdiri atas :1. Tulang2. Otot3. Sendi4. Pembuluh darah (Arteri,Vena)5. Sarafd.Bagaimaaa histology dari otot tungkaiJawab :(Lo)e.Bagaimana mekanisme kerja otot tungkai?Jawab :1. Kontraksi2. Relaksasif.Bagaimana hubungan lari marathon dengan melatih kekuatan sendi dan otot tungkai?Jawab : Besar kecilnya otot berpengaruh kepada kekuatan otot. Para ahli fisiologi mengatankan dari suatu latihan maka akan menyebabbkan bertambah luasnya serabut otot. Semakin besarnya otot seorang pemain maka semakin kuat pula ototnya. Semakin panjang ukuran otot seorang pemain maka semakin kuat pula pemainnya.

g.Apa saja otot dan sendi yang berkontraksi pada saat marathon?Jawab : Kombinasi extensi articulation genu dengan extensi articulation coxae yang dibantu oleh Otot Hamstring yang terdiri dari (M. Biceps femoris,M. Semi membranosus, M. Semitendinosus) dan plantar fleksi articulation talocruralis sinergis Kombinasi ekstensi articulation genu dengan plantar fleksi articulayion talocrulalisGerakan ini optimal karena dibantu oleh M. Quadriceps femoris bekerja sinergis dengan M. Gastrocnemius

2. a. Apa fungsi pemanasan?Jawab :1. Meningkatkan suhu tubuh2. Meningkatkan metabolisme tubuh sehingga organ penting seperti jantung dan paru-paru siap menghadapi kebutuhan akan tingginya metabolism saat berolah raga3. Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk otot aktif, sehingga suplai oksigen, zat gizi dan elektrolit dapat terpenuhi selama berolah raga4. Mengurangi ketegangan otot5. Menyiapkan otot dan sendi tubuh sebelum aktivitas olahraga yang sesungguhnya, dengan cara menaikkan suhu tubuh. Kenaikan suhu tubuh yang diikuti dengan meningkatnya denyut jantung menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lebih cepat sehingga pasokan oksigen ke dalam otot menjadi lebih banyak. Akibatnya, pelaku olahraga akan mampu menggerakkan anggota tubuh dengan cepat, kuat, sudut gerak yang luas, dan rasa nyaman.b. Apa saja jenis-jenis pemanasan yang dilakukan?Jawab :1. Pemanasan aktif (active warm up) bekerja dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan panas. Caranya dengan latihan fisik secara aktif berupa latihan fisik ringan. Dengan latihan fisik itu suhu tubuh akan meningkat secara bertahap sesuai dengan intensitas dan durasi pemanasan.2. Pemanasan pasif (passive warm up) merupakan pemanasan yang melibatkan panas dari luar tubuh misalnya mandi uap/sauna. Dengan pemanasan pasif secara tidak langsung tubuh akan menghasilkan panas sehingga suhu tubuh meningkat secara bertahap. Bila dibandingkan dengan pemanasan aktif, energi yang dikeluarkan oleh tubuh pada pemanasan pasif tidak seberapa besar karena tidak adanya pergerakan tubuh yang signifikan dalam menghasilkan energi panas.c. Apa saja resiko jika tidak dilakukan pemanasan? Kram Keseleo Peredaran darah tidak lancer Pernafasan terganggu Tubuh menjadi kurang lentur Dapat terjadi kram tiba-tiba Terjadi cedera pada saat aktivitas otot akan mengencang setelah aktivitas

3. a. Apa yang dimaksud dengan kram?Jawab : Kram adalah kontraksi tiba-tiba, singkat yang sakit sekali pada otot atau kelompok otot. b. Apa saja faktor pemicu terjadinya kram?Jawab :1. penggunaan otot yang berlebihan atau melakukan aktivitas fisik yang terus menerus2. kurang cukup dari pemanasan, peregangan otot 3. kelehan otot 4. kekurangan oksigen, menyebabkan penumpukan asam laktat dalam otot. Ketika penumpukan menjadi terlalu besar, otot bereaksi dengan masuk ke kejang. 5. suhu yang panas sekali, dehidrasi, kekurangan garam dan mineral-mineral (elektrolit). 6. tidak tercukupinya aliran darah menuju otot. Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran darah terutama yang menuju saluran pencernaan dibandingkan yang menuju otot7. Terhambatnya peredaran darah, misalnya karena tali sepatu terlalu kencang, baju dan pakaian dalam yang terlalu ketat atau ikatan yang terlalu ketat c. Apa saja pemcegahan yang dilakukan agar tidak terjadi kram?Jawab : 1. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh. 2. Melakukan pemanasan sebelum melakukan kegiatan3. Melakukan peregangan. Lakukan peregangan beberapa saat sebelum dan setelah, melakukan gerakan tertentu yang menggunakan otot dalam jangka panjang, seperti akan jogging, bahkan tidur. 4. Tidak segera berolahraga setelah makan. Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit mungkin berkontraksi secara spontan. d. Apa saja cara mengatasi kram?Jawab : 1. Hentikan aktivitas yang menyebabkan kram 2. lakukan peregangan (streching) secara perlahan-lahan, Serangan kram biasanya mengakibatkan lutut cenderung menekuk. Karenanya, secara perlahan , luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan.3. Jika lutut sudah lurus kembali, pijatlah bagian betis untuk melancarkan aliran 4. Minum yang banyak untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.5. bila kram sudah reda, usahakan untuk beristirahat dulu selama beberapa menit sebelum beraktivitas kembali.e. Apa saja gejala kram?Jawab: Timbul rasa nyeri pada otot Otot menjadi mengeras (Tegang)f. Bagaimana mekanisme terjadinya kram?Jawab : (Lo)

HIPOTESIS Dino mengalami kram

LEARNING ISSUEPokok bahasanWhat I knowWhat I dont knowWhat I have to proveHow I will learn

Anatomi

Fisiologi

HistologiDefenisi ototMacam-macam ototDefenisi sendiMacam-macam sendiTulang pada tungkaiOtot pada tungkaiSendi pada tungkaiPembuluh darah pada tungkaiSyaraf pada tungkaiMekanisme kerja ototMekanisme terjadi kramPada tulangPada ototV-textbook-internet-pakar

SINTESISDemi melatih kekuatan sendi dan otot tungkai, figo berlari marathon setiap sore.

Hubungan lari marathon setiap hari dengan melatih kekuatan sendi dan ototMemperkuat Otot Besar kecilnya otot berpengaruh kepada kekuatan otot. Suatu latihan yang dilakukan secara rutin akan menyebabkan bertambah luasnya serabut otot. Perubahan yang terjadi pada serabut otot meliputi peningkatan jumlah myofibril, peningkatan enzim-enzim mitokondria, peningkatan komponen system metabolisme fosfagen, termasuk ATP dan fosfokeratin, peningkatan cadangan glikogen, peningkatan cadangan trigliserin (lemak) Akibat semua perubahan ini, kemampuan system metabolic aerob dan anaerob meningkat, sehingga otot menjadi semakin kuat.Memperkuat sendi Kapsula sendi diperkuat oleh lembaran fibrosa yang berasal dari tendon otot.

TulangSel Tulang1. Sel osteoprogenitor(sel osteogenik)Sel ini berasal dari mesenkim yang mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi osteoblas yg kemudian menjadi osteosit. Bentuk sel osteoprogenitor seperti gelendong, berinti gepeng,kromatin inti halus, serta sitoplasmanya bercabang. Biasanya terletak dipermukaan tulang pada lapisan dalam periosteum dan endosteum.2. Osteoblas Sel osteoblas berbentuk kubis atau seperti piramid. Sel ini memiliki inti besar, memiliki anak inti 1, dan sitoplasma sangat basofilik. Terdapat tonjolan sitoplasma yg berhubungan dengan tonjolan sitoplasma yg berdekatan. Biasanya sel ini terletak dipermukaan tulang. Selain itu, sel ini juga mampu mensintesa komponen organik matriks tulang (kolagen tipe I,proteoglikan dan glikoproteoin) dan mengendapkan komponen anorganik matrik tulang.3. Osteosit Sel Osteosit berasal dari osteoblas yang sudah berubah menjadi osteosit dan sudah dikelilingi matriks. Bentuknya seperti buah amandel yang gepeng. Sitoplasma sedikit basofilik. Biasanya sel ini terletak dalam lakuna yg berbentuk lonjong diantara 2 lamel matrik. Tiap lekukan berisi satu osteosit. Tonjolan sitoplasma osteosit, terletak dalam kanalikuli yang memancar keluar dari lakuna. Tonjolan tersebut saling berhubungan satu sama lain melalui taut rekah (gap junction) sehingga nutrien dapat sampai ke sel-sel tulang tersebut. Pertukaran zat antara osteosit dan pembuluh darah juga terjadi sedikit melalui substansi yg terletak diantara osteosit dan matriks tulang. Osteosit mempertahankan matriks tulang terus menerus. Bila osteosit mati maka terjadi resorbsi matriks oleh osteoklas.4. Osteoklas Sel osteoklas berasal dari monosit yg menyatu. Sel osteoklas merupakan sel yang sangat besar/raksasa, dapat bergerak,berinti banyak dapat 5 sampai 50 atau lebih. Sitoplasma biasanya asidofilik. Cabang sitoplasmanya banyak dan bervariasi tebal serta bentuknya. Sel ini terletak dekat permukaan daerah tulang yg sedang mengalami proses resorbsi dalam lekukan matriks yg disebut lakuna howship . Sel ini menskresi asam kolagenase dan enzim proteolitik lainnya, yang menyerang matriks tulang sehingga dilepaskan substansi dasar yg berkalsium, jadi berfungsi meresorbsi dan memberi bentuk pada tulang.juga secara aktif menghilangkan debris yang terbentuk. Setelah resorbsi selesai osteoklas menghilang,kemungkinan berdegenerasi atau berubah menjadi sel asalnya.

Bentuk - Bentuk Tulang Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang tulang yang menyusun rangka tubuh terbagi atas empat jenis, yaitu tulang pipa ( tulang panjang ), tulang pipih, tulang pendek, dan tulang yang tidak beraturan.1. Tulang pipa ( Tulang panjang )Tulang pipa merupakan tulang yang memiliki bentuk seperti tabung. Kedua ujungnya berbentuk bulat, sedangkan bagian tengahnya berbentuk silindris.Contoh tulan pipa adalah tulang hasta. 2. Tulang PipihTulang pipih merupakan tulang yang berbentuk pipih dan memiliki dua lapisan tulang kompak yang disebut Lamina Eksterna dan Interna Ossis Kranii. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa. Contoh tulang pipih adalah tulang belikat dan tulang rusuk.3. Tulang pendekTulang pendek merupakan tulang yang berbentuk seperti kubus. Tulang ini memiliki satu inti berupa tulang spongiosa yang di kelilingi oleh tulang kompak. Contoh tulang pendek adalah ruas-ruas tulang vertebra, pangkal kakin, dan pangkal lengan.4. Tulang yang tidak beraturanBeberapa tulang memiliki tulang yang tidak beraturan. Contoh tulang ini adalah tulang wajah dan tulang belakang.

Pembentukan TulangPada manusia, rangka terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga awal pembentukan embrio, tetapi masih berupa tulang rawa (kartilago). Rangka yuang berbentuk tulang rawan di bentuk oleh jaringan mesenkim yang kemudian mengalami penulangan ( osifikasi ).Osifikasi merupakan perubahan tulang rawan menjadi tulang keras atau perbaikan tulang yang rusa\k. Osifikasi dimulai dengan terbentuknya sel-sel osteoblas, yakni sel-sel pembentuk tulang. Sel-sel tulang ini dibentuk secara bertahap dari arah dalam ke luar sehingga pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel-sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan saraf, membentuk suatu system yang disebut sistem havers.Tulang menjadi keras karena mengandung . Berdasarkan kekompakannya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang kompakta dan tulang berongga (spongiosa). Tulang spongiosa terdapat pada tulang piph. Sedangkan tulang kompakta terdapat pada tulang pipa atau tulang panjang. Tulang kompakta terdiri atas epifisis ( bagian tulang yang membesar seperti bonggol ), diafisis ( bagian tulang yang terletak di antara epifisis ), dan cakram epifisis yang berbentuk lempengan dan terletak diantara ujung diafisis dan epifisis. Tulang pipa masih dapat memanjang jika cakram epifisis masih aktif. Cakram epifisis tidak aktif lagi pada usia sekitar 20 tahun. Jaringan tulang pertama kali dibentuk melalui proses osifikasi di dalam perikondrium ( selaput tulang rawan ) yang mengelilingi diafisis.Proses Osifikasi :a. Pada tahap awal osifikasi, osteoblas akan membentuk suatu lapisan kompak sehingga perikandrium berubah menjadi periosteum ( selaput tulang keras ). Bersamaan dengan proses tersebut, pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis ( pusat osifikai primer ), sel-sel kondrosit membesar dan akhirnya pecah.b. Tulang rawan mengalami kalsifikasi ( proses pengendapan zat kapur ketika tulang rawan secara bertahap mengalami osifikasi ). Hal ini mengganggu komponen nutrisi bagian sel-sel kondrosit sehingga akhirnya mati.c. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang berada di bawah periosteum yang tumbuh ke arah epifisis. Ketika awal pembentukan pusat osifikasi, osteklas sudah aktif dan resorpsi tulang sudah terjadi. Hal ini menyebabkan pembentukan epifisis ketika osifikasi berlangsung.d. Pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sum-sum tulang.e. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis.Osifikasi berlangsung secara berangsur. Hal ini terbukti dengan adanya tulang ubun-ubun yang baru tertutup sempurna ketika umur mencapai 12 bulan.

SendiPengertianSendi adalah hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.

Macam-macam persendianAda berbagai macam tipe persendian:1. SinartrosisSinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Sinartrosis terbagi dua, yaitu : Sinartrosis SinkondrosisSinartrosis yang dihubungkan oleh kartilago atau tulang rawan hialin. Contohnya ruas-Ruas Vertebrata,Rusuk dengan Dada Sinartrosis SinfibriosisSinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa.Contoh : Hubungan antar-sendi tengkorak (sutura).2. DiartrosisDiartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi: Sendi peluruSendi peluru merpakan persendian yang memungkinkan terjadinya pergerakan yang bebas ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat, hubungan antara tulang panggul dan tulang paha. Sendi pelanaSendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan. Sendi putarSendi putar merupakan persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: sendi pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, hubungan antara tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas), serta hubungan antara tulang pengumpil dan tulang hasta. Sendi luncurSendi luncur merupakan persendian yang melibatkan gerakan menggeser, satu tulangn meluncur di atas tulang yang lain.Contoh: ruas tulang belakang Sendi engselSendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta, lutut dan ruas jari .3. AmfiartosisAmfiatrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh: persendian antara fibula dan tibia. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

Komponen gerak sendi Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga. Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi. Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan. Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

Gerakan Pada Sendia. Flexio vs ExtensioFleksi: Gerakan yang membentuk atau memperkecil sudutExtensio: Gerakan yang membentuk atau memperbesar sudutb. Adduktio vs AbduktioAdduktio : Gerakan Mendekati bidang tengah tubuhAbduktio : Gerakan Menjauhi bidang tengah tubuhc. Protactio vs RetractioProtactio : Pergerakan ke depan pada artRetractio: Pergerakan ke belakang pada artd. Elevasi vs DepresiElevasi : Gerak MengangkatDepresi : Gerak Menurunkane. Supinatio vs PronatioSupinatio : Gerak Mengadahkan TanganPronatio : Gerak Menelungkupkan Tanganf. Inversio vs EversioInversio : Gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalamEversio : Gerak memiringkan telapak kaki ke arah luarg. Circumductio : Kombinasi dari beberapa gerakanh. Rotatio : Gerakan rotasi

OtotPengertianOtot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi, kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh.Selain itu, otot juga merupakan alat gerak aktif, karena otot memiliki gerakan melemas (relaksasi ) dan gerakan memendek ( kontraksi ) . Jika otot berkontraksi, tulang akan terangkat dan gerakan tersebut dinamakan kontraksibilitas. Selain itu, jika otot relaksasi atau melemas, tulang akan kembali ke kedudukan semula dan gerakan ini dinamakan ekstansibilitas.

Fungsi sistem muskuler/otot: PergerakanOtot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh. Penopang tubuh dan mempertahankan posturOtot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. Produksi panasKontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot: KontrakstilitasSerabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot. EksitabilitasSerabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf. EkstensibilitasSerabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks. ElastisitasSerabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

Jenis-Jenis OtotSecara umum gerakan pada tubuh kita terjadi karena adanya otot lurik, otot polos dan otot jantung.1. Otot LurikOtot lurik merupakan otot yang melekat pada tulan rangka. Otot ini berperan menggerakkan tulang. Otot lurik tersusun atas sel-sel otot yang intinya berjumlah banyak dan terletak di tepi sel.Di dalam sel otot lurik terdapat serabut yang dinamakan myofibril. Myofibril tersusun atas protein otot aktin, myosin, troponin, dan tropomiosin. Sebenarnya pada otot lurik tidak terdapat serat lurik. Bekerjanya otot lurik dipengaruhi oleh susunan saraf pusat sehingga dinamakan otot sadar.

2. Otot PolosSel otot polos berbentuk memanjang. Kedua ujungnya lancip dengan inti tunggal dan serat myofibril yang homogen sehingga tidak menggambarkan adanya serat lurik.Otot polos dijumpai pada dinding saluran pencernaan makanan, paru-paru, dinding pembuluh darah, limfa serta ovarium. Otot polos memiliki sifat lamabat bereaksi terhadap rangsangan tetapi tahan lelah dan dipengaruhi sifat tak sadar.

3. Otot JantungStruktur otot jantung menyerupai otot lurik, tetapi letak inti selnya ditengah bentuk selnya bercabang. Pada setiap percabangan terdapat jaringan pengikat yang disebut discus intercalaris.Otot jantung memiliki ciri-ciri bereaksi terhadap rangsangan, tahan lelah, dan dipengaruhi oleh susunan saraf tidak sadar. Susunan saraf ini adalah saraf kembar (nelvus vagus) yang bersifat parasimpatis. Sel jantung mendapat makanan dari arteri coronaria.Jenis-Jenis GerakGabungan antara otot dan tulang akan menghasilkan gerak. Secara umum, gerak dibedakan atas dua macam, yaitu gerak sinergis dengan gerak antagonis. a. Gerak SinergisGerak sinergis adalah gerak selaras yang melibatkan dua atau lebih macam otot untuk suatu gerakan tubuh. Dengan kata lain, otot-otot ang terlibat akan berkontraksi atau berelaksasi secara bersamaan.Contohnya : gerakan otot leher dan otot-otot punggungb. Gerak AntagonisGerak antagonis adalah gerak yang berlawanan antara dua atau lebih macam otot yangmengendalikan gerak pada suatu bagian tubuh. Gerak antagonis yang paling banyak dikenal adalah otot bisep dan trisep. Contohnya: ketika lengan bawah terangkat otot bisep berkontraksi sedangkan otot trisep berelaksasi. Otot bisep memiliki dua buah tendon sebagai origo, yakni satu buah melekat pada humerus dan satu buah melekat pada scapula . Insersinya melekat pada tulang radius. Otot trisep memiliki tiga buah tendon sebagai origo yakni dua buah melekat pada humerus yang satu melekat pada scapula, insersinya melekat pada tulang ulna.

Serabut Otot Rangka1. Tipe 1 Serat lambat Warna merah hitam Lambat lelah Metabolisme Aerobik Terdapat banyak kapiler darah dan mitokondria Oksigen berasal dari sintesis ATPBiasanya pada pelari jarak jauh2. Tipe 2b Serabut capat lelah Serabut putih Cepat, kontraksi kuat Cepat lelah Menghasilkan kekuatan l0x lebih besar dari tipe 1 Metabolisme anaerob Sedikit kapiler dan mitokondria ATP dihasilkan melalui glikolisis Ada pembentukan asam laktatBiasanya pada pelari jarak dekat (sprint)3. Tipe 2a Cepat lelah Warna merah pucat Pertengahan antara tipe 1 dan 2b Lambat lelah Memproduksi sedikit kekuatan Metabolisme aerobic dan anaerobic Banyak kapiler dan pembuluh kapiler dan mitokondria

AnatomiTulang Eksterminitas Bawah : Pelvis os sacrum Os coxae Os femur Os tibia Os fibula Os patella Tarsal Calcaneus Talus Os Cuboideus Cuneiforme Os naviculare Ossa Metatarsi Phalanx

Otot-Otot Eksterminitas Bawah :a. Otot-Otot Pingul Pada Bagian VentralNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M. iliacusFossa iliaca, spina iliaca anterior inferior, bagian anterior kapsul sendi pinggulTrochanter minor dan daerah didekat labium mediale lineae asperaeColumna vertebralis lumbalis: fleksi lateral, ekstensi(hiperlordosis)Sendi pinggul: fleksi,rotasi medial,(rotasi lateral hanya kalau Mm.glutei juga berkontraksi)

M.psoas majorLapisan superfisial:permukaan lateral corpus vertebrae thoracicae12-lumbalis4, disci intervertebralesLapisan dalam: proc. Costalis vertrebae lumbales1-4Trochanter minor dan daerah didekat labium mediale lineae asperaeColumna vertebralis lumbalis: fleksi lateral, ekstensi(hiperlordosis)Sendi pinggul: fleksi,rotasi medial,(rotasi lateral hanya kalau Mm.glutei juga berkontraksi)

M.psoas minorPermukaan lateral corpus vertebrae thoracicae 12 dan lumbalis 1Fascia M.iliopsoas,arcus iliopectineusColumna vertebralis lumbalis: fleksi lateral, ekstensi(hiperlordosis)Sendi pinggul: fleksi,rotasi medial,(rotasi lateral hanya kalau Mm.glutei juga berkontraksi)

b. Otot-Otot Pinggul Bagian DorsalNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M. gluteus maximusFacies glutea alae ossis ilium disebelah dorsal linea glutea posterior,facies posterior ossis sacri,fascia thoracolumbalis, lig.sacrotuberaleBagian kranial via tractusiliotibialis: tibia tepat di bawah condylus lateralis, bagian kaudal: tuberositas glutea, septum intermusculare femoris lateraleSendi pinggul: bagian kranial: ekstensi, rotasi lateral,abduksi;Bagian kaudal:ekstensi, rotasi lateral,adduksiSendi lutut: bagian kranial via tractus iliotibialis, stabilisasi ketika lutut ekstensi

M. gluteus mediusFacies glutea alae ossis ilium diantara lineae gluteae anterior dan inferiorUjung dan tepi lateralis trochanter majorSendi pinggul: bagian ventral: abduksi, fleksi, rotasi medial; bagian dorsal: abduksi,ekstensi,rotasi lateral

M.gluteus minimus Facies glutea alae ossis ilium diantara lineae gluteae anterior dan inferiorUjung dan tepi lateralis trochnater majorSendi pinggul: bagian ventral: abduksi, fleksi, rotasi medial; bagian dorsal: abduksi,ekstensi,rotasi lateral

M.piriformisKe lateral dan diantara foramina sacralia pelvica(segmen sakral3-5) pada facies pelvica ossis sacri, incisura ischiadica major didekat Os sacrumPermukaan dalam ujung trochanter majorSendi pinggul: rotasi lateral, ekstensi, abduksi

M. obturatius internusLingkaran foremen obturatum,permukaan medial membrana obturatoriaFossa trochantericaSendi pinggul: rotasi lateral,ekstensi,adduksi

M.gemellus superiorSpina ischiadica Fossa trochantericaSendi pinggul: rotasi lateral,ekstensi,adduksi

M.gemellus inferiorTuber ischiadicumFossa trochantericaSendi pinggul: rotasi lateral,ekstensi,adduksi

M. quadratus femoris Tepi lateral tuber ischiadicumCrista intertrochanterica Sendi pinggul: rotasi lateral, adduksi

c. Otot-Otot Paha Bagian VentralNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.quadriceps femoris M.rectus femoris,caput rectum: spina iliaca anterior inferiorM.retus femoris, caput reflexum: tepi kranial acetabulumM.vastus medialis: dua pertiga bawah labium mediale lineae asperaeM.fastus lateralis: lingkar distal trochanter major,labium laterale lineae asperaeM.Vastus intermedius: dua pertiga atas facies anterior dan aspek lateral femurM.articularis genus: seperempat distal facies anterior femurTepi proximal,lateral dan medial patella, tuberositas tibiae via lig.patellae,daerah-daerah di lateral tuberositas tibiae via retinacula patellaeSendi pinggul(hanya M.rectus femoris):fleksiSendi lutut:ekstensi

M.sartorius Spina iliaca anterior superiorPermukaan medial tuberositas tibiaeSendi pinggul: fleksi,rotasi lateral, abduksiSendi lutut: fleksi, rotasi medial

M.tensor fasciae lataeSpina iliaca anterior superiorTibia dibawah condylus lateralis(via tractus iliotibialis)Sendi pinggul: fleksi,abduksi,rotasi medialSendi lutut: stabilisasi ketika lutut ekstensi

d. Otot-Otot Paha Bagian Medial (Adduktor)NAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M. pectineusPecten ossis pubisLinea pectinea femorisSendi pinggul: adduksi,rotasi lateral(fleksi)

M.gracilis Tepi medial ramus inferior ossis pubis disepanjang symphysisUjung proximal tibia disebelah medial tuberositas tibiaeSendi pinggul:adduksi,fleksi,rotasi lateralSendi lutut: fleksi,rotasi medial

M.adductor brevisRamus inferior ossis pubis lebih dekat ke foramen ob turatum dari pada ke M.adductor longusSepertiga proximal labium mediale lineae asperaeSendi pinggul: adduksi, rotasi lateral,fleksi

M.adductor longusOs pubis dibawah crista pubica sampai ke symphysisSepertiga tengah labium mediale lineae asperaeSendi pinggul: adduksi,fleksi,rotasi lateral,(bagian paling anterior: rotasi medial)

M.adductor magnusTepi medial ramus inferior ossis pubis, ramus dan tuberossis ischiiDua pertiga proximal labium mediale lineae asperae,tuberositas,tuberculum adductorium, M.adductor minimus: tuberositas gluteaSendi pinggul: adduksi,rotasi lateral(bagian anterior:fleksi, bagian posterior: ekstensi)

M.obturatorius externusLingkar foramen obturatum, permukaan lateral membrana obturatoriaFossa trocshantericaSendi pinggul: rotasi lateral, adduksi

e. Otot-Otot Paha Bagian DorsalNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.biceps femorisCaput longum: tuber ischiadicum bersama dengan M.semitendinosusCaput breve: sepertiga tengah labium laterale lineae asperaeCaput fibulae(membungkus lig. Collaterale fibulare), meyebar kedalam fascia crurisSendi pinggul: ekstensi,adduksi,(rotasi lateral)Sendi lutut: fleksi, rotasi lateral

M.semitendinosusTuber ischiadicum bersama dengan caput longum pada M.biceps femorisPermukaan medial tuberositas tibiaeSendi pinggul: ekstensi,(adduksi),(rotasi medial)Sendi lutut: fleksi, frotasi medial

M.semimembranosusTuber ischiadicumUjung proximal tibia dibawah condylus medialis, kapsul posterior sendi lutut, lig. Popliteum obliquum,fascia musculi popliteiSendi pinggul: ekstensi,(adduksi),(rotasi medial)Sendi lutut: fleksi, frotasi medial

f. Otot-Otot Tungkai Bawah Bagian VentralNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.tibialis anteriorUjung proximal tibia tepat dibawah condylus lateralis, duapertiga atas facies lateralis tib iae,fascia cruris(membrana interossea)Tepi medial basis ossis metarsi I, permukaan plantar Os cuneiforme medialeSendi pergelangan kaki: fleksi dorsalSendi talotarsalis: supinasi

M.extensor hallucis longusDuapertiga distal facies medialis fibulae,membrana interossea, fascia crurisBasis phalangis distalis dan phalanx proximalis hallucisSendi pergelangan kaki: fleksi dorsalSendi torsalis:(supinasi)Sendi ibu jari kaki: ekstensi

M.extensor digitorum longusUjung proximal tibia tepat dibawah condylus lateralis, margo anterior fibulae, membrana interossea cruris, septum intermusculare cruris anterius, fascia crurisAponeurosis dorsalis pada jari2-5Pergelangan kaki: fleksi dorsalSendi talotarsalis: (pronasi)Sendi-sendi jari: ekstensi

M.fibularis(peroneus) tertiusBagian distal M. Extensor digitorum longusBasis ossis metatarsi VSendi pergelangan kaki: fleksi dorsal Sendi talotarsalis:(pronasi)

g. Otot-Otot Tungkai Bawah Bagian LateralNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.fibularis(peroneus) longusCaput fibulae,duapertiga proximal facies lateralis dan margo posterior fibulae,septa intermuscularia cruris anterius et posterius, fascia crurisTuberositas ossis metatarsi I(II), permukaan plantar ossis cuneiformis intermediiSendi pergelangan kaki: fleksi plantarSendi talotarsalis:Pronasi

M. fibularis(peroneus) brevisSetengah distal facies lateralis dan margo anterior fibulae,septa intermuscularia cruris anterius et posteriusTuberositas ossis metatarsi V,tendo-tento jari kelingking kakiSendi pergelangan kaki:Fleksi plantar Sendi talotarsalis:Pronasi

h. Otot-Otot Tungkai Bawah Bagian Dorsal SuperfisialNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.triceps suraeM.gastrocnemius,caput mediale: facies poplitea femoris disebelah proksimal condylus medialisM.gastrocnemius,caput laterale: facies poplitea femoris disebelah proksimal condylus lateralisM.soleus: caput fibulae,sepertiga proksimal facies posterior dan margo posterior fibulae, facies posterior tibiae pada dan tepat dibawah linea musculi solei,arcus tendineus musculi soleiM.plantaris: facies poplitea femoris disebelah proksimal condylus lateralis

Tuber calcanei(via tendo calcaneus)Sendi lutut:(hanya M.gastrocnemius dan M.plantaris) :fleksiSendi pergelangan kaki: fleksi plantarSendi talotarsalis: supinasi

i. Otot-Otot Tungkai Bawah Bagian Dorsal ProfundusNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.popliteusEpicondylus lateralis femorisFacies posterior tibiae tepat di atas linea musculi soleiSendi lutut: rotasi medial,fleksi

M.tibialis posteriorTiga perempat atas membrana interossea, daerah-daerah disekitar tibia dan fibulaTuberositas ossis navicularis,permukaan plantar ossa cuneiformia I-III, pangkal ossa metetarsi II-IVSendi pergelangan kaki:fleksi plantarSendi talotarsal:supinasi

M.flexor digitorum longusFacies posterior tibia disebelah distal linea musculi solei,tendo-tendo diantara tibia dan fibula disebelah proksimal chiasma cruralePhalanx distalis jari 2-5Sendi pergelangan kaki: fleksi plantarSendi talotarsalis:SupinasiSendi-sendi jari:fleksi

M. flexor hallucis longus

i. Otot-otot punggung kakiNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.extensor digitorum brevisPermukaan dorsal dan lateral calcaneusAponeurosis dorsalis jari 2-4Sendi-sendi jari:extensi

M.extensor hallucis brevisPermukaan dorsal calcaneus sinus tarsiPhalanx proximalis ibu jariSendi metatarsophlangea ibu jari:extensi

j. Otot-otot telapak kaki sebelah medialNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.abductor hallucisProc.medialis tuberis calcanei,aponeurosis plantaris,retinaculum musculorum flexorumOs.sesamoideum mediale di kapsul sendi metatarsophalanxgea ibu jari,sisi medial pangkal phalanx proximalis ibu jariSendi metatarsophalangea ibu jari:abduksi,refleksi,opposisi

M.flexor hallucis brevisPermukaan plantar ossa coneiformia,lig.calcaneo cuboideum plantare,lig.plantare longum,tendo M.tibialis posteriorBagian medial:os sesamoideum mediale sendi metatarsophalangea ibu jari,pangkal phalanx proximalis IBagian lateral:os sesamoideum laterale sendi metatarsophalangeal ibu jari,pangkal phalanx proximalis ISendi metatarsophalangea ibu jari,abduksi,fleksi,opposisi

k. Otot telapak kaki sebelah medialNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

M.abdduktor hallucisCaput obliquum: os cuboideum, os cuneiforme laterale,lig.plantare longum,lig.calcaneocuboideum plantareCaput transversum: kapsul sendi-sendi metatarsophalangea jari III-V, lig.metatarsale transversum profundumOs sesamoideum laterale pada kapsul sendi metatarsophalngea ibu jari, pangkal phalanx proximalis ibu jariSendi metatarsophalangea ibu jari:Adduksi kearah jari 2,fleksi

l. Otot-otot telapak kaki bagian tengahNAMA OTOTORIGOINFERSFUNGSI

M.flexor digitorum brevisPeermukaan plantar tuber calcanei,aponeurosis plantarisPhalanx media jari 2-5Sendi metatarsophalngea:fleksiSendi-sendi jari kaki:fleksi

M.quadratus plantaePermukaan plantar calcaneus,lig..plantare longumTepi lateral tendo M.flexor digitorum longus tepat sebelum bercabangMemindahkan arah gaya yang ditimbulkan oleh M.flexor digitorum longus ke sumbu longitudinal kaki

Mm.lumbricalis pedis I-IVM.lumbricales pedis I:sisi medial tendo M.flexor digitorum longus ke jari 2Mm.lumbricales pedis II-IV: sisi-sisi tendo M.flexor digitorum longus yang berhadapan ke jari3-5

Sisi medial phalanx proximalis jari 2-5,kadang-kadang menyebar ke aponeurosis dorsalisSendi metatarsophalangea: fleksi

Mm.interossei plantares pedis I-IIIPermukaan plantar ossa metatarsi III-V, lig.plantare longumSisi medial pangkal phalanx proximal jari 3-5Sendi metatarsophalangea: fleksi,adduksi ke jari 2

m. Otot-otot telapak kaki bagian tengahNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

Mm. Interossei dorsales pedis I-IVSisi-sisi ossa metatarsi I-V yang berhadapan, lig.plantare longumM.interosseus dorsalis I: sisi medial pangkal phalanx proximalis jari 2Mm.interossei dorsales II-IV: sisi lateral pangkal phalanx proximalis ibu jari 2-4, berinsersi ke aponeuroses extensorsSendi metatarsophalngea: fleksi, abduksi medial jari 2, dan abduksi lateral jari 3 dan 4Sendi-sendi jari:(ekstensi)

n. Otot-otot telapak kaki bagian lateralNAMA OTOTORIGOINSERSIFUNGSI

m. abductor digiti minimiProc. Lateralis pada tuber calcanei, aponeurosis plantaris, tuberositas ossis metatarsi VPangkal phalanx proximalis jari 5Sendi metatarsophalangea jari 5; abduksi, fleksi, (opposisi)

m. flexor digiti minimi brevisBasis ossis metatasri V, lig. Plantare longum, selubung tendo M. Fibularis longusPhalanx proximalis jari 5Sendi metatarsophalangea jari 5; abduksi, fleksi,(opposisi)

m. opponens digiti minimi(otot yang tak selalu ada)Lig. Plantare longum, selubungtendo M. Fibularis longusTepi lateral Os metatarsi VSendi metatarshophalangea jari 5; abduksi, fleksi,(opposisi)

SendiSendi-sendi gelang panggul,juncturae cinguli pelvicNama SendiTipe SendiPergerakan

Sendi sakroiliakaSendi kaku

Articulatio sacroiliacaAmphiarthrosis

Ligg.sacroiliaca anterioraSyndesmoses

Ligg.sacroiliaca posterioraSendi Fibrosa

Ligg.sacroiliaca interosseaArticulationes fibrosaePergeseran dan rotasi terbatas(hanya beberapa millimeter):Sebagai konsekuensi dari deformasi pelvis pada waktu berjalan atau menanggung beban

Lig.sacrotuberale

Lig.sacrospinale

Simfisis pubisSendi kartilago

Symphisis pubicaSynchondrosis dengan discus interpubicus

Lig.pubicum superius

Lig.pubicum inferius

B. Persendian bagian bebas ekstremitas bawah,Articulationes membri inferioris liberiSendiJenis SendiKemungkinan pergerakan

Sendi panggulArticulatio coxaeSendi peluruArticulatio spheroidea Fleksi (antervensi) Ekstensi (retroversi) Adduksi Abduksi Rotasi ke dalam Rotasi ke luar

Sendi lututArticulatio genusSendi sudut putar (sendi engsel roda)Articulatio trochoidea/ginglymus Fleksi Ekstensi Rotasi ke dalam (hanya memungkinkan pada posisi menekuk) Rotasi ke luar (hanya dimungkinkan dalam posisi menekuk

Sendi antara tulang panggul dan tulang kering bagian atasArticulatio tibiofibularisSendi kakuAmphiarthrosisMemungkinkan sedikit pergeseran kerah transversal dan vertikal,juga sedikit rotasi

Hubungan antara tulang betis dan tulang kering bagian atasSyndesmosis tibiofibularisJaringan ikatArticulatio fibrosaMenjepit oleh garpu malleolus pada ekstensi dorsal didaerah sendi pergelangan kaki bagian atas garpu malleolus agak terkuak

Sendi pergelangan kaki bagian atasArticulatio talocruralisSendi engselGinglymus Fleksi (menurunkankan punggung kaki), fleksi plantar Ekstensi (mengangkat punggung kaki),fleksi dorsal

Sendi-sendi pergelangan kaki bagian bawahArticulatio talotarsalisa. Articulatio talocalneonavicularis (bagian atas)b. Articulatio subtalaris (bagian belakang)Kombinasi sendi peluru dan sendi pasak Mengangkat sisi medial kaki (supinasi) Mengangkat sisi lateral kaki (pronasi)

Sendi-sendi pangkal kaki melintangArticulatio tarsi transversa (garis sendi menurut CHOPART)a. Articulatio talanovicularisb. Articulatio calcaneocuboidea

Persendian kakuAmphiarthrosesGerakan terbatas ke arah plantar, dorsal dan memutar, perlindungan lengkung panjang (sendi kunci telapak kaki yang datar)

Sendi pangkal kakia. Articulatio cuneonavicularisb. Articulationes intercuneiformesc. Artculatio cuneocuboideaPersendian kakuAmphiarthrosesGerakan terbatas pada saat membentuk kaki pada waktu penyesuaian pada lantai, mis: pada saat berjalan

Persendian antara pangkal kaki dan kaki bagian tengahArticulationes tarsometatarsales (garis sendi menurut Lisfranc)Persendian kakuAmphiarthrosesSedikit gerakan ke arah plantar dan dorsal dan memutar kaki bagian depan

Persendian antara kaki bagian tengahArticulationes intermetatarsalesPersendian kakuAmphiarthrosesIkut bergerak pada saat kaki bagian depan berputar

Persendian dasar kakiArticulationes metatarsophalangeaeSendi peluru yang terbatas fungsinyaFleksi dan ekstensi jari kaki

Persendian jari kakiArticulationes interphalangeae pedisSendi engselGinglymiFleksi dan ekstensi jari kaki

Pembuluh daraha. ArteriArteri ekstremitas bawah dilihat dari ventral : A.circumflexa femoris lateralis A.superior lateralis genus A.inferior lateralis genus A.recurrens tibialis anterior A.tibialis anterior A.fibularis, R. perforans A.malleolaris anterior lateralis A.tarsalis lateralis A.arcuata A.femoralis A.circumflexa femoris medialis A.profunda femoris A.perforantes A.descendens genus A.superior medialis genus A.inferior medialis genus A.malleolaris anterior medialis A.tarsalis medialis A.dorsalis pedis A.metatarsal dorsal

Arteri di ekstremitas bawah dilihat dari dorsal : A.glutea inferior A.perforantes A.poplitea A.superior medialis genus A.suralis A.inferior medialis genus A.tibialis posterior A.plantaris medialis A.superior lateralis genus A.media genus A.inferior lateralis genus A.recurrens tibialis A.plantaris lateris A.fibularis A.tibialis anterior

b. VenaVena pada ekstremitas bawah dilihat dari medial : V. Saphena magna V. DODD V. HUNTER V. BOYD V. Arcuata cruris posterior V. SHERMAN V. COCKETT V. Perforans V. Marginalis medialisVena pada ekstremitas bawah dilihat dari dorsal : V. Saphena parva V. Parforans profunda

Saraf-saraf ekstremitas bawah N. Iliohypogastricus N. Ilioinguinalis N. Cutaneus femoris lateralis N. Genitofemoralis N. Femoralis N. Obturatorius N. Saphenus N. Fibularis communis N. Fibularis profundus N. Fibularis superficialis N. Saphenus N. Cutaneus dorsalis intermedius N. Cutaneus dorsalis medialis Nn. Digitales dorsales pedis N. Gluteus superior N. Gluteus inferior N. Pudendus N. Cutaneus femoris posterior N. Ischiadicus N. Tibialis N. Fibularis communis N. Cutaneus surae medialis N. Cutaneus surae lateralis N. Suralis N. Cutaneus dorsalis lateralis N. Plantaris lateralis N. Plantaris Medialis

Histologi Tulang dan OtotOtota. Otot lurik Struktuk histologi: 1. Satu unit skeletal disebut serabut otot, merupakan satu sel yang panjang, berbentuk silindris yang bersifat multinuklear.2. Sejumlah sel otot skeletal membentuk grup disebut fasiculus, masing-masing dari bagian ini, baik sel otot secara individual, maupun dalam bentuk fasikulus jaringan otot diliputi oleh jaringan pengikat yang disebut epimisium.3. Epimisium membentuk stroma yang berkesinambungan dan epimisium ini mendesak ke sela- sela fasikulus membentuk septa-septa yang tipis disebut perimisium dan melanjutkan diri sebagai endomisium yang menutupi serabut otot4. Distribusi darah yang melalui pembuluh darah yang berjallan di sela-sela septa membentuk rami kapiler.b. Jaringan ikat Jaringan yang paling beragam, terdapat di banyak tempat di seluruh tubuh dan mempunyai berbagai variasi jaringan mikroskopis Berperan untuk mendukung, melindungi dan mengikat organ, mempertautkan struktur tubuh Jar. Ikat Propria/Umum Padat Teratur pada Tendon

Tulang rawan HialinDistribusi :Dewasa : kartilago persendian, kartilago costa, Hidung, larynx, trachea, bronchus Fetus : awalnya hampir semua skeleton (osteogenesisGambaranPutih kebiruan, tranlusen seperti kaca StrukturDi lapisi Jar. Fibrosa padat (perichondrium), kecuali di permukaan artikulasi Matriks homogen terdiri atas kolagen tipe II yang sukar diamati dan substansi dasar amorf terutama proteoglikan, terdapat sedikit asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Glikosaminoglikan sangat higroskopik (menahan air) sehingga substansi dasar seperti jelli dan berlaku sebagai bantalan yg penting pd sendi. Sedikit lentur

FisiologiMekanisme Kontraksi dan Relaksasi1. Suatu potensial aksi berjalan disepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serabut otot.2. Disetiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah sedikit.3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membrane serabut otot untuk membuka banyak kanal begerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein yang terapung pada membrane.4. Terbukanya kanal begerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk berdifusi kebagian dalam membrane serabut otot. Peristiwa ini akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membran.5. Potensial aksi akan berjalan disepanjang membrane serabut otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan disepanjang membrane serabut saraf.6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membrane otot, dan banyak aliran listrik potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Disini, potensial aksi menyebabakan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam reticulum ini.7. Ca2+ yang dilepaskan berikatan dengan troponin dan mengubah bentuknya sehingga kompleks troponin-tropomiosin secara fisik bergeser ke samping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin8. Bagian aktin yang telah terpajan tersebut berikatan dengan jembatan silang myosin, yang sebelumnya telah mendapat energy dari penguraian ATP menjadi ADP + Pi + Energi oleh ATPase myosin di jembatan silang9. Pengikatan aktin dan myosin di jembatan silang menyebabkan jembatan silang menekuk, menghasilkan suatu gerakan mengayun kuat yang menarik filament tipis kea rah dalam. Pergeseran kea rah dalam dari semua filament tipis mengelilingi filament tebal memperpendek sarkomer, menghasilkan proses KONTRAKSI.10. Selama gerakan mengayun yang kuat terebut, Adp dan Pi dibebaskan dari jembatan silang11. Apabila Ca2+ masih ada, sehingga kompleks troponin-tropomiosin tetap brgeser ke samping, jembatan silang kembali menjalani siklus pengikatan dan penekukan, menarik filament tipis selanjutnya12. Apabila tidak terdapat potensial aksi local dan Ca2+ secara aktif telah kembali ke tempat penyimpanannya di kantung lateral retikuluk sarkoplasma, kompleks troponin-tropomiosin bergeser kemabli ke posisinya menututpi tempat pengikatan jembatan silang aktin, sehingga aktin dan myosin tidak lagi berikatan di jembatan silang dan filament tipis bergeser kembali ke posisi istirahat seiting dengan terjadinya proses RELAKSASI.Kontraksi Secara Kimia1) Di awal siklus kontraksi,ATP berikatan dengan kepala miosin di sisi enzim yang menghidrolisis ATPase.2) ATPase memecah ATP menjadi ADP dan fosfat anorganik.keduanya melekat di kepala miosin (ATP dipecah menjadi ADP + P + energi)3) Energi yang dilepas melalui proses hidrolisis mengaktivasi kepala myosin ke dalam posisi yang condong,siap mengikat aktin.4) Ion-ion kalsium yang telah dilepas reticulum sarkoplasma berikatan dengan troponin yang melekat pada tropomiosin dan aktin.5) Kompleks troponin ion kalsium mengalami proses perubahan susunan yang memungkinkan tropomiosin menjadi posisi menjauhi posisi penghalang aktinnya.6) Sisi pengikat myosin pada aktin kemudian terbuka untuk memungkinkan terjadinya perlekatan pada sisi pengikat aktin di kepala myosin.7) Saat pengikatan,ADP dan fosfat anorganik dilepas dari kepala myosin dan kepala myosin bergerak dan berputar ke arah yang berlawanan untuk menarik filamen aktin yang melekat menuju pita H.yang disebut power stroke kepala myosin.8) Kepala myosin tetap terikat kuat pada aktin sampai molekul baru ATP melekat padanya dan melemahkan ikatan antara aktin dan myosin.9) Kepala myosin terlepas dari aktin,condong kembali dan siap untuk melekat pada aktin di posisi baru,berputar dan kembali menarik untuk mengulangi siklus.10) Siklus terjadi dalam ribuan kepala myosin selama masih ada stimulasi saraf,dan jumlah ion kalsium serta ATP mencukupi.11) relaksasi otot terjadi saat stimulasi saraf terhenti dan ion kalsium tidak lagi dilepas.ion kalsium ditransfer kembali ke reticulum sarkoplasma dengan pompa kalsium dalam membran reticulum sarkoplasma12) rigor mortis. ATP dilepas untuk melepas myosin dari aktin penipisan ATP dalam otot secara total dan ketidakmampuan menghasilkan lebih banyak ATP seperti yang terjadi setelah mati,mengakibaatkan terjadinya perlekatan permanen aktin dan myosin serta rigiditas otot

SUMBER ENERGI UNTUK KONTRAKSISumber lain sebagai pengganti ATP yang telah habis untuk kelangsungan aktivitas otot :1) kreatinfosfat (CP) merupakan energy yang langsung tersedia untuk memperbarui ATP dari ADP (CP + ADP = ATP + keratin)a) CP memungkinkan kontraksi otot tetap berlangsung saat ATP tambahan dibentuk melalui metabolism glukosa secara aerob dan anaerob b) CP menyediakan energy untuk 100 kontraksi dan harus disintesis ulang dengan cara memproduksi lebih banyak ATP (ATP + keratin = ADP + CP)c) ATP tambahan terbentuk dari metabolism glukosa dan asam lemak melalui reaksi aerob dan anaerob2) Reaksi anaerob atau jalur glikolisisa) Otot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaerob,langkah pertama dalam respirasi seluler b) Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma,tidak memerlukan oksigen,dan melibatkan perubahan satu molekul glukosa menjadi 2 molekul asam piruvatc) Glikolisis anaerob berlangsung cepat tetapi tidak efisien karena hanya menghasilkan 2 molekul ATP per molekul glukosa.glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi otot dalam waktu singkat jika persediaan oksigen tidak mencukupi.d) Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob yang pertama tanpa oksigen asam piruvat diubah menjadi asam laktat yang kedua jika aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat persediaan oksigen yang adekuat akan menghalangi akumulasi asam laktat yang ketiga asam laktat berdifusi keluar dari otot dan di bawa ke hati untuk disintesis ulang menjadi glukosa.3) Reaksi aerob (memakai oksigen)a) Saat aktivitas berlangsung,asam piruvat yang terbentuk dari glikolisis anaerob mengalir ke mitokondria sarkoplasma untuk masuk ke siklus asam sitrat (trikarboksilat) untuk oksidasi b) Jika ada oksigen,glukosa terurai dengan sempurna menjadi karbon dioksida,air dan energi (ATP).c) Reaksi aerob berlangsung lambat tapi efisien,menghasilkan energy sampai 36 mol ATP per mol glukosa.d) Oksigen debt,saat terjadi aktivitas yang singkat,penguraian ATP berlangsung dengan cepat sehingga simpanan energi anaerob menjadi cepat habis.sistem respiratorik dan pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke otot untuk membentuk ATP melalui reaksi aerob. Asam laktat berakumulasi,mengubah PH, dan menyebabkan keletihan serta nyeri otot Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat disebut oksigen debt Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume normal sampai semua asam laktat dikeluarkan,baik dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati.

Teman figo, Dino yang tidak pernah olahraga ikut serta pada marathon sore ini tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah 2 km berlari, tiba-tiba kaki Dino menjadi kram.

MEKANISME KRAMTidak melakukan pemanasan

Gangguan dari metabolisme

Metabolisme tubuh

Terjadi perubahan dari proses aerob ke anaerob

Produksi asam piruvat

Asam laktat

Penumpukan asam laktat

Aliran darah ke otot

Kelelahan otot

Kontraksi otot yang kuat dan lama dan terjadi begitu cepat

Kontraksi tersebut benar-benar bersatu bersama-sama dan berlangsung secara terus menerus

kram

Mekanisme Kram Kram adalah kontraksi tiba-tiba, singkat yang sakit sekali pada otot atau kelompok otot. Terjadi apabila terjadi kontraksi yang terus menerus

Kelelahan Kelelahan otot Meningkat hampir berbanding langsung dengan kecepatan pengurangan glikogen otot, akibat dari ketidakmampuan proses kontraksi. Transmisi sinyal saraf melalui taut neuromuscular, dapat berkurang setidaknya dalam jumlah kecil setelah aktivitas otot yang lama dan intensif, sehingga mengurangi kontraksi otot lebih lanjut. Hambatan aliran darah yang menuju otot yang sedang berkontraksi menyebabkan kelelahan otot hampir sempurna dalam satu atau dua menit karena kehilangan suplai makanan, terutama kehilangan oksigen. Terdapat keterbatasan-keterbatasan kardiovaskuler mengenai jumlah O2 yang dapat disalurkan ke otot. Pada saat kontraksi mendekati maksimum, pembuluh darah yang terdapat di otot hampir tertutup oleh kontraksi yang sangat kuat, sehingga penyaluran O2 ke serat otot terganggu. Selain itu, bahkan walaupun O2 tersedia, system fosforilasi oksidatif yang relative lambat tidak mampu menghasilkan ATP dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan otot selama aktivitas yang intensif. Jika penyaluran O2 atau fosforilasi oksidatif tidak dapat mengimbangi kebutuhan ATP seiring dengan peningkatan olahraga, serat-serat otot semakin mengandalkan glikolisis. Walaupun glikolisis anaerobic mamapu memungkinkan melakukan olahraga intensif saat penyaluran O2 dan kapasitas fisforilasi oksidatif terlampaui, penggunaan jalur ini memiliki 2 konsekuen, yaitu pertama, sejumlah besar nutrient harus diolah karena glikolisis sangat kurang efisien dibandingkan dengan fosforilasi oksidatif dalam mengubah enegri makanan menjadi energy ATP. Sel-sel otot mampu menyimpan glukosa dalam jumlah terbatas dalam bentuk glikogen, tetapi glikolisis anaerob dengan cepat menghabiskan glikogen otot. Kedua, produk akhir glikolisis anaerobic adalah asam piruvat, diubah menjadi asasmm laktat ketika asam piruvat tidak dapat diolah lebih lanjut oleh jalur fosforilasi oksidatif.

Kelelahan neuromuscularBukti-bukti yang ada mengisyaratkan bahwa faktor pembatas pada aktivitas yang kuat dan cepat mungkin terdapat di taut neuromuscular. Pada kelelahan neuromuscular, neuron motorik aktif tidak mampu mensintesis asetilkolin dengan cukup cepat untuk mempertahankan transmisi kimiawi potensial aksi dari neuromotorik ke otot.

Kram Terjadi penumpukan asam laktat, cadangan energy. Sistem glikogen-asam laktat, Glikogen yang disimpan didalam otot, dapat dipecah menjadi glukosa dan glukosa tersebut kemudian digunakan untuk energy. Tahap awal dari proses ini adalah glikolisis, terjadi tanpa penggunaan oksigen (anaerobic). Selama glikolisis, setiap molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul asan piruvat, dan energy dilepaskan untuk membentuk empat molekul ATP untuk setiap molekul glukosa asal. Biasanya asam piruvat kemudian akan masuk ke mitokondria sel otot dan bereaksi dengan oksigen untuk membentuk ATP,. Akan tetapi, bila tidak terdapat oksigen yang cuku untuk melangsungkan metabolism glukosa tahap kedua (tahap oksidatif) sebagian besar asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat, berdifusi keluar melalui sel otot, masuk ke dalam cairan interstisial dan darah. ,Asam laktat yang diserap oleh darah merupakan penyebab asidosis metabolic yang menyertai olahraga berat. Penimbunan laktat yang cukup banyak dapat menghambat sirkulasi darah sehingga oksigen yang masuk ke dalam darah yang digunakan untuk proses metabolisme kurang. Hal menyebabkan terjadinya KRAM.

Berdasarkan skenario :Pada saat berlari akan terjadi metabolisme aerob, disini terjadi proses glikogenolisis (Proses pemecahan glikogen menjadi glokusa dengan adanya bantuan oksigen. Setelah berlari dua kilometer terjadi metabolisme anaerob, yaitu terbentuknya prosesglikolisis yang merupakan konversi anaerobik enzimatik dari glukosa menjadi asam piruvat. Bila pasokan oksigen tidak mencukupi asam piruvat yang dibentuk dari glokusa tidak masuk ke dalam siklus asam trikarboksilat melainlkan direduksi menjadi asam laktat. Kemudian asam laktat tersebut dengan cepat dapat berdifusi ke dalam aliran darah. Penimbunan asam laktat yang cukup banyak dapat menghambat sirkulasi darah, sehingga oksigen yang masuk ke dalam darah untuk proses metabolisme berkurang dan menyebabkan otot menjadi kram

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C & Hall, J.. E. 2006Textbook of Medical Fisiologi. The 11th Edition. Philadelphia : Elsevier-Saunder

Kamus Kedokteran Dorland / alih bahasa, Poppy Kumala[et al.]; copy editor edisi bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. Ed. 25.- Jakarta : EGC, 1998

Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGCPutz. R dan Pahst.R. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta : EGCWiliam F Ganong. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGCWono Direkso Subito. 2003. Penuntun Praktikum Histologi UI. Jakarta : Dian Rakyat