laporan tpp foaming

Upload: yuli-anty

Post on 07-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    FOAMING

    BUAH NAGA MERAH

    (  Hylocereus polyrhizus )

    Nama : Yulianti

    NRP : 133020386

    Kelompok/ Meja : N/ 4

    Asisten : Yogie !"a#im

     $gl% P"aktikum : 1 Ma"et 2016

     $gl% Pengumpulan : & Ma"et 2016

    LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

     JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

    FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2016

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hylocereus_polyrhizus&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hylocereus_polyrhizus&action=edit&redlink=1

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    2/18

    TUJUAN DAN PRINSIP PERCOBAAN

    TUJUAN PERCOBAAN

    Tujuan percobaan foaming adalah untuk mengetahui cara pembuatab foaming sebagai

    diversifikasi produk dan meningkatkan nilai ekonomis.

     

    PRINSIP PERCOBAAN

    Prinsip percobaan foaming adalah berdasarkan proses pencampuran sari buah dengan

     bahan tambahan berupa albumin yang telah dikocok sebelumnya sehingga membentuk buih lalu

    dilakukan pengeringan dan hasilnya digiling hingga membentuk serbuk.

    DIAGRAM ALIR 

    Gambar 1. Alur Pross P!"ola#a! Foam$!" Bua# Na"a

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    3/18

    Gambar %. D$a"ram Pmbua&a! Foam$!"

    HASIL PERCOBAAN

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    4/18

    Berdasarkan pengamatan terhadap foaming buah naga pada pengolahan foaming yang telah

    dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut : 

    Tabl 1. Has$l P!"ama&a! Foam$!" Bua# Na"a

    No A!al$sa Has$l P!"ama&a!

    1. Nama Produk Foaming buah naga

    . Basis 1!" gram

    #. Bahan $tama Buah naga % a&al : #'(( gram

    ). Bahan Tambahan

    *+* : 1'! gram

    ,lbumin : 1! gram

    -ekstrin : '! gram

    !. Berat Produk #'(( gram

    (. /Foaming 0alus : 1'/ 2asar : "'3/

    4. / Product '#!/

    . 5ost Product % lost product : "')) gram / lost product : 1'#1 /

    3.

    6rganoleptik Tepung 2asar Tepung 0alus

    a. %arna

     b. 7asa

    c. ,romad. 2enampakan

    e. Tekstur  

    $ngu +uda

    2has Buah Naga

    2has Buah Naga

    +enarik 

    2asar 

    $ngu muda

    2has buah naga

    2has buah naga

    +enarik

    0alus

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    5/18

    1". 8ambar Produk 

    9umber : 2elompok N' +eja )' !' (' "1(;

    FUNGSI PERLAKUAN DAN BAHAN PADA PERCOBAAN FOAMING

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    6/18

    Bahanbahan yang digunakan adalah putih telur' dekstrin' dan *+*. Putih telur berfungsi

    sebagai penstabil' berperan penting terhadap pembentukkan busa dan menjaga &arna dan rasa

    dari buah naga tersebut. ,lbumin dari putih telur adalah larutan protein yang akan langsung

     berbusa jika dikocok. *+* berfungsi sebagai pengemulsi dan dekstrin sebagai penstabil dimana

     berperan untuk memperbaiki karakteristik dari bahan pangan. -ekstrin digunakan sebagai bahan

     penstabil' pemba&a aroma dan memperbaiki karakteristik dari bahan pangan. -ektrin digunakan

    sebagai bahan pengisi dimana berguna untuk memperbaiki volume' dapat melapisi flavor serta

    meningkatkan jumlah total padatan dari produk pangan. Besarnya total padatan akan

    mempercepat dalam proses pengeringan sehingga kerusakan bahan karena pemanasan dapat

    seminimal mungkin dicegah.

    Buih terbentuk pada &aktu pengocokan' karena terbentuknya ikatan polipeptida dalam

    molekul protein pada &aktu pengocokan telur sehingga rantai protein menjadi lebih panjang'

    kemudian udara masuk diantara molekulmolekul protein yang rantainya telah terbuka dan

    tertahan sehingga volume bagian buih telur menjadi bertambah.

    Pertamatama bahan ditimbang sesuai formulasi agar didapatkan berat sesuai basis.

    Proses trimming dilakukan untuk memisahkan bahan yang bisa dipakai dan bahan reject dalam

    hal ini ubi jalar dipisahkan dari kulitnya. Proses pencucian dilakukan untuk membersihkan bahan

     baku dari kotoran. Proses pencucian yang tidak sempurna juga harus di&aspadai. Pencucian

     paling baik dilakukan diba&ah air yang mengalir supaya pencucian maksimal dan bahan bersih

    sempurna.

    -ilakukan pengocokan albumin< putih telur' hal ini dilakukan untuk mendapatkan foam

    atau buih yang yang paling maksimal sehingga memaksimalkan terperangkapnya gas. etelah

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    7/18

    didapatkan busa yang cukup tinggi kemudian bubur buah naga dimasukan diikuti dengan

     penambahan dekstrin dan *+* yang telah dilarutkan terlebih dahulu.

    Proses selanjutnya adalah menyusun adonan d atas tray. ,donan secara merata dan setipis

    mungkin disusun diatas tray agar proses pengeringan tidak membutuhkan &aktu yang terlalu

    lama. %aktu pengeringan disesuaikan dengan kering atau tidaknya bahan. ecara umum &aktu

     pengeringan untuk proses pengolahan foaming adalah ) jam dengan suhu 4""o*. 0al ini

    dimaksudkan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu' sehingga mikroba dan kegiatan

    en=im yang mengakibatkan kerusakan bahan terhambat atau terhenti' dengan demikian abahan

    mempunyai daya simpan yang lebih tahan lama. elain itu apabila dilakukan pada suhu yang

    lebih tinggi maka akan menyebabkan perubahan &arna pada serbuk yang dihasilkan. -iman

    makin tinggi suhu maka senya&asenya&a yang ada dalam bahan ikut terba&a oleh air yang

    menguap sehingga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan.

    etelah kering tray diangkat kemudia dilakukan penghancuran dengan menggunakan

     blender. Penghancuran ini dimaksudkan untuk menambah nilai ekonomis dari produk. elain itu

     juga untuk memenuhi salah satu syarat mutu jka ada. 2emudian produk yang telah direduksi

    ukurannya disaring untuk mendapatkan serbuk halus.

    PEMBAHASAN

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    8/18

    Berdasarkan hasil pengamatan pada pembuatan foaming buah naga didapatkan berat

     produk #'((gram dengan persentase produk '#!/' dan lost product sebanyak "'))gram'

    secara organoleptik foaming buah naga mempunyai &arna ungu muda' rasa khas buah naga'

    aroma khas buah naga' tekstur halus' dan kenampakan menarik.

    Bahanbahan yang digunakan adalah putih telur' dekstrin' dan *+*. Putih telur berfungsi

    sebagai penstabil' berperan penting terhadap pembentukkan busa dan menjaga &arna dan rasa

    dari buah naga tersebut. ,lbumin dari putih telur adalah larutan protein yang akan langsung

     berbusa jika dikocok. *+* berfungsi sebagai pengemulsi dan dekstrin sebagai penstabil dimana

     berperan untuk memperbaiki karakteristik dari bahan pangan. -ekstrin digunakan sebagai bahan

     penstabil' pemba&a aroma dan memperbaiki karakteristik dari bahan pangan. -ektrin digunakan

    sebagai bahan pengisi dimana berguna untuk memperbaiki volume' dapat melapisi flavor serta

    meningkatkan jumlah total padatan dari produk pangan. Besarnya total padatan akan

    mempercepat dalam proses pengeringan sehingga kerusakan bahan karena pemanasan dapat

    seminimal mungkin dicegah.

    ,lbumin dari putih telur adalah larutan protein yang akan langsung berbusa jika dikocok.

    Buih terbentuk pada &aktu pengocokan' karena terbentuknya ikatan polipeptida dalam molekul

     protein pada &aktu pengocokan telur sehingga rantai protein menjadi lebih panjang' kemudian

    udara masuk diantara molekulmolekul protein yang rantainya telah terbuka dan tertahan

    sehingga volume bagian buih telur menjadi bertambah.

    0asil penelitian menyebutkan bah&a protein ovomusin' ovoglobulin' dan konalbumin

    yang bertanggung ja&ab terhadap pembentukan busa. Protein akn berada pada permukaan udara

    air dari gelembung udara dan mengalami denaturasi 9unfold; untuk mendukung struktur busa.

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    9/18

    -enaturasi lebih lanjut terjadi ketika pemanasan 9pemanggangan; menyebabkan koagulasi

     protein sehingga menghasilkan struktur yang lebih stabil.9-&i' ""4;

    Putih telur tersusun atas ('4 / air' "'"! / lemak' "'1 / karbohidrat' "'(! / abu' dan

    sisanya protein. Buih putih telur merupakan bagian dari telur yang mengandung ! protein' yaitu

    ovalbumin !) /' konalbumin 1# /' ovomukoid 11 /' liso=im #'! /' ovumucin 1'! / dan

     protein lain 14 /. Pengocokan putih telur akan membentuk buih yang memerangkap udara yang

    selanjutnya digunakan sebagai bahan pengembang dalam berbagai produk pangan. Terbentuknya

    foam pada bahan pangan akan mempercepat penghilangan air dan memungkinkan suhu yang

    lebih rendah selama pengeringan. Buih adalah dispersi koloid dari dua fase' fase gas seperti

    udara terdispersi dan diselimuti oleh film tipis dari bahan pembentuk buih dalam fase cair 9-e

    man' 1334;.

    -ekstrin adalah golongan karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang dibuat dengan

    modifikasi pati dengan asam. -ektrin mudah larut dalam air' lebih cepat terdispersi' tidak kental

    serta lebih stabil dari pada pati' sebagai pemba&a bahan pangan yang aktif seperti bahan flavor'

     pe&arna dan remah yang memerlukan sifat mudah larut ketika ditambahkan air serta sebagai

     bahan pengisi karena dapat meningkatkan berat produk dalam bentuk bubuk 92umalaningsih et

    al' ""!;. Penambahan bahan pengisi diperlukan dalam pembuatan bubuk instan campuran sari

     buah terung pirus dan markisa dengan metode foammat drying' bertujuan untuk mempercepat

     pengeringan dan mencegah kerusakan akibat panas' melapisi komponen flavor' meningkatkan

    total padatan dan memperbesar volume.

    Pertamatama bahan ditimbang sesuai formulasi agar didapatkan berat sesuai basis.

    Proses trimming dilakukan untuk memisahkan bahan yang bisa dipakai dan bahan reject dalam

    hal ini ubi jalar dipisahkan dari kulitnya. Proses pencucian dilakukan untuk membersihkan bahan

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    10/18

     baku dari kotoran. Proses pencucian yang tidak sempurna juga harus di&aspadai. Pencucian

     paling baik dilakukan diba&ah air yang mengalir supaya pencucian maksimal dan bahan bersih

    sempurna.

    -ilakukan pengocokan albumin< putih telur' hal ini dilakukan untuk mendapatkan foam

    atau buih yang yang paling maksimal sehingga memaksimalkan terperangkapnya gas. etelah

    didapatkan busa yang cukup tinggi kemudian bubur buah naga dimasukan diikuti dengan

     penambahan dekstrin dan *+* yang telah dilarutkan terlebih dahulu.

    Proses selanjutnya adalah menyusun adonan d atas tray. ,donan secara merata dan setipis

    mungkin disusun diatas tray agar proses pengeringan tidak membutuhkan &aktu yang terlalu

    lama. %aktu pengeringan disesuaikan dengan kering atau tidaknya bahan. ecara umum &aktu

     pengeringan untuk proses pengolahan foaming adalah ) jam dengan suhu 4""o*. 0al ini

    dimaksudkan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu' sehingga mikroba dan kegiatan

    en=im yang mengakibatkan kerusakan bahan terhambat atau terhenti' dengan demikian abahan

    mempunyai daya simpan yang lebih tahan lama. elain itu apabila dilakukan pada suhu yang

    lebih tinggi maka akan menyebabkan perubahan &arna pada serbuk yang dihasilkan. -iman

    makin tinggi suhu maka senya&asenya&a yang ada dalam bahan ikut terba&a oleh air yang

    menguap sehingga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan.

    etelah kering tray diangkat kemudia dilakukan penghancuran dengan menggunakan

     blender. Penghancuran ini dimaksudkan untuk menambah nilai ekonomis dari produk. elain itu

     juga untuk memenuhi salah satu syarat mutu jka ada. 2emudian produk yang telah direduksi

    ukurannya disaring untuk mendapatkan serbuk halus.

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    11/18

    Foaming didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang secara umum mirip dengan

    mikrokistal' yang dalam hal ini pengemasan =at padat' =at cair atau gas kedalam bentuk 

    mikrokapsul yang se&aktu&aktu dapat melepaskan =at=at tersebut dalam kondisi tertentu.

    +ekanisme terbentuknya foam adalah dengan adanya pengocokan pada albumin' ikatan

    ikatan pada molekul akan terbuka sehingga rantai protein menjadi panjang. Proteinprotein akan

    akan saling bereaksi dan membentuk lapisan monomolekul yang akan menangkap udara yang

    masuk dalam albumin cair membentuk gelembunggelembung buih' sehingga volumenya

     bertambah dan sifat elasitasnya berkurang. emakin banyak udara yang terperangkap maka

    semakin kaku dan kehlangan sifat alirnya.

    Pembuih 9Foaming agent; adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk atau memelihara

    homogenitas dispersi fase gas dalam pangan berbentuk cair atau padat.  Pembuih (foaming agent ;

    merupakan bahan yang memfasilitasi pembentukan buih seperti surfaktan atau pembuat

    gelembung. uatu surfaktan' ketika hadir dalam jumlah kecil' mengurangi tegangan permukaan

    cairan 9mengurangi kerja yang diperlukan untuk membuat buih; atau meningkatkan stabilitas

    koloid dengan menghambat penyatuan gelembung. ebagai bahan tambahan pangan' pembuih

     berguna untuk membentuk atau memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan

     berbentuk cair atau padat.

    Termasuk dalam kelompok pembuih 9foaming agent; yang dii=inkan oleh Permenkes

    adalah:

    • 8om  xanthan '(ant#an gum)

    • elulosa mikrokristalin 'Mi*"o*"+stalline *ellulose)

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gom_xanthan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gom_xanthan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Selulosahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gom_xanthan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Selulosa

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    12/18

    • >til metil selulosa 'Met#+l et#+l *ellulose)

    Faktor yang mempengaruhi buih 9putih telur;:

    1. $mur telur dengan kestabilan buih 9busa;

    emakin tua umur telur' kestabilan buih semakin menurun.

    2. $mur telur dengan p0 putih telur -aya buih meningkat seiring dengan pertambahan umur telur sampai p0 optimum 9'4!;

     pembentukan buih' kemudian daya buih akan mengalami penurunan. Buih yang stabil

    terbentuk pada diba&ah .

    3. Pengocokan

    Penambahan &aktu pengocokan akan meningkatkan volume buih dan memperkecil ukuran

    gelembung buih' namun tidak akan memperbaiki volume cake.

    4. Penambahan lemak' penambahan garam dan gula' penambahan air 

    • Penambahan lemak pada putih telur akan mengganggu pembentukan buih dan

    menurunkan volume buih. 5apisan yang dibentuk oleh lemak umumnya tidak kuat

    dan tidak elastis' sehingga gelembung udara yang terbentuk mudah pecah.

    • Penambahan garam dan gula dapat membuat pembentukan buih menjadi stabil.

    • Penambahan air sampai )"/ akan meningkatkan volume buih. 

    97omanof' ,.5 and ,. 7omanoff.133#;Pengocokan putih telur pada suhu 1"o  * sampai !o  * tidak mempengaruhi

     pembentukan busa. Tetapi pada suhu yang lebih tinggi lagi 9lebih dari !o

    *; peningkatan suhu

    mengakibatkan penurunan tegangan permukaan' yang akan mempermudah pembentukan busa.

    Pengocokan telur pada suhu ruang 9#"o *; lebih mudah menghasilkan busa daripada yang

    dilakukan pada suhu rendah. +enurut hasil penelitian 2ochevar 9134!;' volume dan kestabilan

     busa yang terbaik dihasilkan dari pengocokan pada suhu )('11o *. 9utrisno' ""3;

    uhu optimum untuk pembentukan buih 9foam;' yaitu #"o* 9suhu ruang; pada suhu

    tersebut' busa 9buih; akan lebih mudah terbentuk status protein pada suhu ruang. 9%inarno'

    "";

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etil_metil_selulosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etil_metil_selulosa&action=edit&redlink=1

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    13/18

    2elebihan dari foaming adalah lebih effisien &aktu dan biaya ' mutu bahan tetap terjaga.

    edangkan kekurangan adalah apabila dengan alat lain' spray drying lebih efektif.

    ?enis buah yang baik untuk foaming yaitu buah yang memiliki kadar air tidak terlalu

    tinggi karena buah dengan kadar air tinggi akan memperlambat proses pengeringan dan

    terkadang membuat &arna hasil pengeringan buah menjadi tidak seragam.

    ampai saat ini belum ada tandar Nasional @ndonesia yang mengemukakan persyaratan

    terhadap produk foaming. 6leh sebab itu' sebagai perbandingan' syarat mutu yang ditampilkan

     berikut ini adalah syarat mutu terhadap minuman serbuk yang disajikan tabel:

    Tabel . yarat +utu +inuman erbuk

    2riteria $ji atuan Persyaratn

    2eadaan:

    %arna

    Bau

    7asa

     Normal

     Normal

     Normal

    Padatan terlarut /bb +in. 1"'"< 11'"

    8ula 9sukrosa; /bb +aks. !Bahan tambahan makanan:

    Penga&et

    Per&arna tambahan

    N@ "1"133!

    N@ "1"133!

    *emaran logam:

    Timbal 9Pb;

    Tembaga 9*u;

    eng 9An;

    Timah 9n;

    Besi 9Fe;

    ?umlah *u' An' Fe

    mg

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    14/18

    *emaran arsen 9,s; mg

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    15/18

    DAFTAR PUSTAKA

    -eman' ?.+.. 1334.K$m$a Ma'a!a!. Bandung : Penerbit @TB.

    @PB. "". T$!(aua! Pus&a'a M$!uma! I!s&a!. http:

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    16/18

    Putri' Nella >ksa. "11. P!"aru# Pmbr$a! CMC )Carbo*+ M+l Cllulos, -a!

    P!"!ra! &r#a-a/ Mu&u Sar$ Bua# S$rsa' )A!!o!a Mur$a&a L,.

    http:

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    17/18

    ,lbumin 1"/ E10

    100 x150=¿

    1!gram

    -ekstrin 1!/ E15

    100 x100=¿

    '!gram

    *+* 1/ E1

    100 x100=¿

    1'!gram

    Pr#$&u!"a! Foam$!"

    / Foaming halus EW tepung halus

    W awal  x100

      E32,66

    150 x100=21,8

    / Foaming kasar EW tepung kasar

    W awal  x100

      E0,43

    150 x100=0,29

    lost product E % bahan kering % tepung halus % tepung kasar 

     E ##'!# "')# #'((

    E "'))gram

    / lost product EW lost product 

    W bahan kering x100

    E

    0,44

    33,53  x100

    E 1'#1/

    / product EW bahan kering

    W bahanawal  x100

  • 8/18/2019 Laporan Tpp Foaming

    18/18

    E33,53

    150 x100

      E '#!/