laporan tahunan 2019 -...

127

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN TAHUNAN 2019 i

  • LAPORAN TAHUNAN 2019 ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ................................................................................... i

    DAFTAR ISI . ................................................................................................ ii

    BAB I PENDAHULUAN . ........................................................................ 1

    A. Kebijakan Umum Peradilan . ................................................... 3

    B. Visi dan Misi .. ......................................................................... 7

    C. Rencana Strategis .................................................................... 8

    BAB II KEADAAN PERKARA, PENYELESAIAN PERKARA DAN

    AKREDITASI PENJAMIN MUTU ........................................... 10

    A. Keadaan Perkara di Peradilan Umum ..................................... 10

    1. Keadaan Perkara Tingkat Pertama ................................... 10

    2. Keadaan Perkara Tingkat Banding .................................. 11

    3. Keadaan Perkara Tingkat Kasasi ..................................... 11

    4. Keadaan Perkara Tingkat Peninjauan Kembali ............... 12

    B. Penyelesaian Perkara ............................................................... 13

    1. Jumlah Sisa Perkara Yang Diputus .................................. 13

    2. Jumlah Perkara Yang Diputus Tepat Waktu .................... 13

    3. Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

    Banding, Kasasi dan PK ................................................... 13

    4. Jumlah Perkara Perdata Yang Berhasil Dimediasi .......... 14

    5. Jumlah Perkara Anak Yang Berhasil Diversi .................. 14

    C. Akreditasi Penjamin Mutu (Sertifikat ISO Pengadilan) .......... 14

    1. Posbakum ......................................................................... 14

    2. Sidang Keliling/Pelayanan Terpadu ................................. 15

    3. Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara) .................. 16

    BAB III PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN ...................................... 17

    A. Sumber Daya Manusia ............................................................ 17

    1. Profil Sumber Daya Manusia ........................................... 17

  • LAPORAN TAHUNAN 2019 iii

    2. Mutasi ............................................................................... 24

    3. Promosi ............................................................................ 25

    4. Pensiun ............................................................................. 26

    5. Diklat ................................................................................ 26

    BAB IV PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA,

    DAN TEKNOLOGI INFORMASI ............................................ 28

    B. Pengelolaan Keuangan ............................................................ 28

    1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

    Tugas Teknis Lainnnya .................................................... 28

    2. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

    Agung RI .......................................................................... 29

    3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan ................... 30

    C. Pengelolaan Sarana dan Prasarana ........................................... 34

    1. Sarana dan Prasarana Fasilitas ......................................... 34

    2. Pengadaan ........................................................................ 40

    3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana ................................. 40

    4. Penghapusan ..................................................................... 41

    D. Pengelolaan Teknologi Informasi ........................................... 41

    1. Implementasi e-Court di Pengadilan Negeri Banda Aceh 41

    2. Implementasi SIPP di Pengadilan Negeri Banda Aceh ... 43

    BAB V PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK ............................... 45

    A. Akreditasi Penjamin Mutu ..................................................... 45

    B. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) .................................... 46

    C. Inovasi Pelayanan Publik ........................................................ 49

    BAB VI PENGAWASAN ........................................................................... 55

    D. Internal ................................................................................... 55

    E. Evaluasi ................................................................................... 56

    BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................... 58

  • LAPORAN TAHUNAN 2019 iv

    A. Kesimpulan .............................................................................. 59

    B. Rekomendasi ........................................................................... 59

    LAMPIRAN

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA sebagai Peradilan Tingkat Pertama yang

    dalam kedudukannya sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman sebagaimana tersebut

    dalam pasal 24 dan 25 Undang-Undang Dasar 1945 yang dalam pelaksanaan tugas, fungsi

    dan wewenangnya dibawah naungan dan bimbingan serta pengawasan Mahkamah Agung R.I

    berkewajiban melaksanakan amanat yang digariskan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan

    wewenang yang mengacu pada arah kebijaksanaan hukum dan Garis Besar Haluan Negara.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA salah satu badan peradilan dilingkungan peradilan

    umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang

    merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA sebagai Pengadilan tingkat pertama di bawah

    Pengadilan Tinggi Aceh yang menjadi kawal depan Mahkamah Agung, bertugas dan

    berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh terletak di Ibukota Provinsi NAD tepatnya di Jalan

    Cut Meutia No. 23 Banda Aceh. Wilayah hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh meliputi

    Daerah tingakat II Kota Banda Aceh yang terletak di Ibukota provinsi Aceh, terdiri atas 9

    daerah kecamatan yaitu Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Banda Raya, Kecamatan Jaya

    Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Kuta Raja, Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan

    Meuraxa/ Meuraksa, Kecamatan Syiah Kuala dan Kecamatan Ulee Kareng. Pengadilan

    Negeri Banda Aceh Kelas IA telah berhasil mencapai nilai akreditasi “A” “Excellent” dalam

    Akreditasi Penjaminan Mutu yang diselenggarakan oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu

    Badan Peradilan Umum. Keberhasilan Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA meraih

    predikat “A” “Excellent” merupakan bukti bahwa Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA

    telah memberikan pelayanan prima kepada para pengguna layanan.

    Dalam rangka pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

    (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Pengadilan

    Negeri Banda Aceh. Diadakan Serangkaian Kegiatan Evaluasi dari beberapa Tim Penilai

    diantaranya Tim Penilai Internal (TPI) dari Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Evauasi oleh

    Tim Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Evaluasi oleh Tim Badan Peradilan Umum (Badilum)

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    2

    Mahkamah Agung, Evaluasi oleh Tim Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik

    Indonesia (BAWAS MA RI), Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat oleh Tim Bapan Pusat

    Statistik (BPS) Aceh dan Evaluasi Akhir oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur

    Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan-RB). Penilaian yang

    dilakukan meliputi 6 (enam) Komponen, yakni: Komponen Manajeman Perubahan,

    Komponen Penataan Tata Laksana, Komponen Penataan Sistem Manajeman SDM,

    Komponen Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Komponen Penguatan Pengawasan dan

    Komponen Penguatan Kualitas Pelayanan Publik. Setelah Dilakukan serangkaian Evaluasi

    Zona Integritas , namum Pengadilan Negeri Banda Aceh tidak lulus untuk Memperoleh

    Predikat Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

    Melayani (WBBM), Akan tetapi Pengadilan Negeri Banda Aceh tidak Berkecil hati dan

    Patah semangat, melainkan memperbaiki kekurangan-kekurangan menjadi lebih baik lagi.

    Pada Tahun 2020 ini Pengadilan Negeri Banda Aceh mulai mempersiapkan diri suntuk

    mengikuti kembali Evaluasi Zona Intergritas dimulai dengan mengadakan Rapat

    Pembentukan tim dan Penyusunan Data Reformasi Birokrasi untuk tiap-tiap area dan

    berusaha memperbaiki kekurangan pada tahun 2019 agar tahun ini Pengadilan Negeri Banda

    Aceh bisa lulus dan mendapatkan Predikat WBM/WBBK. Pada Tahun 2019 Pengadilan

    Negeri Banda Aceh Kelas IA Memperoleh Hasil Penilaian Survey Kepuasan Masyarakat

    (IKM) Semester II Sebesar 87,95 dalam skala 0-100. Nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

    Sebesar 3,65 dalam skala 0-4. Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 Sebesar

    80,85 dalam skala 0-100. Nilai LKE Zona Integritas Sebesar 80,49 dalam skala 0-100.

    Penyusunan laporan tahunan adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus

    dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua

    rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran, baik kegiatan yang berupa tugas-

    tugas fungsional, tugas struktural, pembangunan dan lain-lain. Kesemuanya harus terangkum

    dalam laporan tahunan, selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah

    dicanangkan pada awal tahun anggaran jugas ebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-

    langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki

    merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu

    langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    3

    Hal ini Sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor

    143/KMA/SK/VII/2007 tentang Memberlakukan Buku I tentang Pedoman Pelaksanaan

    Tugas dan Administrasi Pengadilan Bidang Pola Kelembagan Peradilan, Administrasi

    Kepegawaian Peradilan, Administrasi Perencanaan, Administrasi Tata Persuratan, Tata

    Kearsipan dan Administrasi Keprotokolan, Kehumasan dan Keamanan, Administrasi

    Perbendaharaan, Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan Badan Peradilan

    Dibawah Mahkamah Agung RI, Prototype Gedung Pengadilan dan Rumah Dinas dan Pola

    Klasifikasi Surat Mahkmah Agung RI bahwa setiap satuan kerja diwajibkan untuk

    melaporkan hasil kegiatannya secara berjenjang kepada Mahkamah Agung melalui

    Pengadilan Tinggi sebagai koordinator diwilayah masing-masing.Penyampaian laporan dapat

    dikatakan sebagai salah satu bagian dari kegiatan manajemen yaitu sebagai sarana fungsi

    pengawasan (controlling). Artinya laporan sebagai hasil dari penelaahan pelaksanaan

    kegiatan selama periode tertentu dijadikan sebagai acuan bahan pertimbangan dalam

    pengambilan keputusan maupun kebijakan yang akan diambil oleh pimpinan/ penentu

    kebijakan guna pelaksanaan kegiatan periode yang akan datang. Tahapan penyusunan laporan

    dimulai dari tahapan persiapan berupa monitoring yaitu pengumpulan data laporan dan

    penyelarasan dengan pedoman pelaksanaan kegiatan. Tahap selanjutnya adalah dilakukan

    evaluasi atas data yang masuk termasuk didalamnya tantangan dan kendala yang dihadapi di

    lapangan. Kemudian tahap terkahir adalah penyusunan dalam bentuk laporan.

    Tujuan penyampaian pelaporan tahunan ini dalam rangka mewujudkan good

    governance dan accountability untuk terciptanya budaya kerja yang profesional, efisien dan

    efektif dalam setiap proram dan kegiatan yang telah dilaksanakan serta bentuk pertanggung

    jawaban kinerja Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA sebagai pelaksanaan kekuasaan

    kehakiman dalam hal kemampuan, kendala yang dihadapi serta memberikan pelaporan

    tercapainya independensi dan akuntabilitas peradilan.

    A. Kebijakan Umum Peradilan

    Pengaturan tentang peradilan di Indonesia sudah 4 (empat) kali mengalami

    pergantian yaitu melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1969, Undang-Undang

    Nomor 14 Tahun 1970, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 dan terakhir Undang-

    undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-undang tersebut

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    4

    merupakan landasan bagi 4 (empat) lembaga peradilan yang ada di dalamnya, yang

    terdiri dari Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata

    Usaha Negara. Ke-4 peradilan tersebut berpuncak ke Mahkamah Agung sebagai

    Peradilan Tertinggi.

    Pentingnya pengaturan kekuasaan kehakiman seiring dengan perkembangan

    globalisasi dan reformasi hukum maka telah dilakukan penambahan pasal dalam undang-

    undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-4 (empat). Berkaitan dengan hal ini telah

    diundangkan pula Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua Atas

    Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, juga seperangkat

    peraturan lainnya diantaranya sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

    Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;

    2. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

    Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

    3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

    Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

    Dengan diundangkannya Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-

    Undang Mahkamah Agung yang terakhir tersebut menjadikan Kekuasaan Kehakiman

    dibawah satu atap dilakukan oleh Mahkamah Agung. Pada asasnya Kekuasaan

    Kehakiman adalah merdeka terlepas dari campur tangan dan pengaruh kekuasaan apapun

    dan mewujudkan hukum sebagai panglima dalam penyelenggaraan pemerintahan .

    Dalam penjelasan Undang-undang Dasar Tahun 1945 Amandemen Ke-Empat

    dikatakan negara berdasarkan atas hukum (rechtstaat) dan bukan atas kekuasaan belaka

    (machtstaat). Konsekwensi yuridisnya setiap warga negara, aparatur negara dan aparatur

    penegak hukum dalam lembaga peradilan harus menjunjung tinggi, menerapkan dan

    menegakkan hukum yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

    Dalam praktek hakim dan aparat pelaksanaan lembaga peradilan menjumpai

    suatu perkara tidak selamanya harus secara legalistik formal diselesaikan berlandaskan

    kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi harus ditempuh melalui

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    5

    kebijakan peradilan dapat menyangkut administrasi peradilan dan kebijakan mengadili

    oleh Hakim.

    Kebijakan Peradilan demikian berlandaskan kepada hal-hal sebagai berikut:

    1. Untuk mewujudkan suatu putusan yang memenuhi rasa keadilan, kebenaran dan

    bermanfaat adakalanya harus diterapkan suatu prinsip bahwa hakim bukanlah

    sekedar mulut atau corong undang-undang;

    2. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

    di dalam Pasal 10ayat (1) dinyatakan bahwa“Pengadilan dilarang menolak untuk

    memeriksa, mengadili dan memutuskan suatu perkara yang diajukan dengan dalih

    bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan

    mengadilinya”;

    3. Berdasarkan Penjelasan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 yang

    telah diubah menjadi Undang-undang No.3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung

    yang pada intinya menyatakan hakim berkewajiban menggali, mengikuti dan

    memahami rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat;

    Realisasi dari ketentuan pada angka 2(dua) dan 3 (tiga) hakim dalam memeriksa

    dan memutus perkara dalam kondisi tertentu harus menemukan sendiri hukum

    (rechtsvinding) atau menciptakan hukum (rechtsschepping);

    Dalam sambutan Ketua Mahkamah Agung pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah

    Agung RI dengan Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama Ibukota

    Provinsi di Makasar tanggal 2-6 September 2007, ada beberapa prinsip kebijakan

    peradilan yang harus dipegang teguh setiap hakim, yaitu:

    1. Kebijakan mengadili harus mengandung tujuan yang tidak bertentangan dengan asas

    hukum umum terutama asas keadilan;

    2. Kebijakan mengadili harus dapat menunjukkan penerapan hukum yang ada tanpa

    suatu diskresi, akan menimbulkan pertentangan secara nyata dengan rasa keadilan,

    terutama rasa keadilan pencari keadilan;

    3. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai asas dan norma konstitusi. Asas dan

    norma konstitusi adalah batas yang tidak dapat dilampaui;

    4. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai hak-hak asasi pencari keadilan;

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    6

    5. Kebijakan mengadili dimaksudkan menemukan keseimbangan antara kepentingan

    pencari keadilan dan kepentingan masyarakat;

    Beberapa pandangan Mahkamah Agung mengenai kebijakan mengadili pada

    pokoknya menyangkut, yaitu:

    1. Penerapan Pasal 45A Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 yang telah diubah

    menjadi Undang-undang No.3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung.

    Pertama : Tentang perbedaan pendapat perhitungan jumlah hari antara

    Pengadilan dengan pemohon kasasi.

    Kedua : Permohonan kasasi atas putusan praperadilan wajib diteruskan ke

    Mahkamah Agung.

    2. Peninjauan Kembali (PK) putusan pidana oleh Penuntut Umum;

    3. Pidana uang pengganti dalam perkara Korupsi;

    4. Perkara illegal logging;

    5. Perkara PHI;

    6. Mediasi dan Arbitrase;

    7. Bantuan Hukum oleh LBH atau Biro Hukum Pemerintah;

    8. Tentang Sita Jaminan;

    9. Tentang bantuan melaksanakan putusan atau bantuan lain.

    Terdapat kebijakan peradilan lainnya, seperti :

    a. Terhadap putusan pelanggaran perkara Pilkada yang menurut ketentuan Pengadilan

    Negeri merupakan peradilan tingkat pertama dan terakhir, namun Jaksa Penuntut

    Umum mengajukan Kasasi. Mengingat situasi dan kondisi keamanan di daerah,

    berkas perkara dikirim ke Mahkamah Agung;

    b. Penasehat Hukum terdakwa mengajukan kasasi terhadap putusan sela Pengadilan

    Tinggi Banda Aceh yang menolak Eksepsi tentang kompetensi absolut. KUHAP

    tidak mengatur upaya hukum kasasi demikian dan perkara tetap dilanjutkan

    pemeriksaan, akan tetapi melihat situasi tertentu berkas perkara seadanya dikirim

    ke Mahkamah Agung.

    Terhadap kebijakan peradilan tersebut, termasuk hasil rumusan Rakernas dan

    Rakerda, Pengadilan Negeri Banda Aceh secara terus menerus mensosialisasikan kepada

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    7

    para Hakim, Panitera/Sekretaris, dan para Panmud, agar dijadikan pedoman dan

    dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

    Apabila menghadapi persoalan kebijakan peradilan yang lain akan diberdayakan

    kegiatan konsultasi dan diskusi, baik dikalangan intern aparat Pengadilan Negeri Banda

    Aceh maupun ekstern secara vertikal dengan lembaga pengadilan lain.

    B. Visi dan Misi

    Visi dan misi merupakan arah kebijakan, sasaran dan tujuan yang hendak dicapai

    oleh suatu organisasi atau lembaga baik dalam jangka pendek maupun rentang waktu ke

    depan dalam jangka panjang.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh sebagai pengadilan tingkat pertama (Judex

    Factie) tidak terlepas dari lembaga peradilan tertinggi yaitu Mahkamah Agung dalam

    melaksanakan fungsi dan kewenangannya sesuai dengan visi dan misi yang telah

    digariskan.

    Sesuai Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI (2009) Visi Mahkamah Agung

    yang berhasil dirumuskan oleh Pimpinan Mahkamah Agung pada tanggal 10 September

    2009 adalah “TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG

    AGUNG”.

    Misi Mahkamah Agung dirumuskan dalam rangka mencari visinya, atau dengan

    kata lain untuk mewujudkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan peradilan yang

    optimal. Seperti yang diuraikan diatas, fokus dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

    badan peradilan adalah penyelenggaraan pengadilan, yaitu memutus atau

    sengketa/menyelesaikan suatu masalah hukum guna menegakkkan hukum dan keadilan.

    Misi Mahkamah Agung 2010-2035:

    1. Menjaga kemandirian badan peradilan;

    2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

    3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    8

    4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;

    Namun demikian dengan tidak mengurangi makna dan penghargaan terhadap visi

    dan misi Mahkamah Agung, maka berdasarkan Keputusan Ketua Pengadilan Negeri

    Banda Aceh nomor 2669/KPN-BNA/IX/2017 tanggal 15 September 2017 ditetapkanlah

    Visi dan Misi Pengadilan Nengeri Banda Aceh, sebagai pedoman pelaksaan tugas dan

    wewenang.

    1. Visi Pengadilan Negeri Banda Aceh

    Adapun Visi yang diusung Pengadilan Negeri Banda Aceh adalah Terwujudnya

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Yang Agung

    2. Misi Pengadilan Negeri Banda Aceh

    1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Banda Aceh ;

    2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

    3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Banda Aceh;

    4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri Banda Aceh;

    C. Rencana Strategis (Renstra)

    Untuk meningkatkan pelayanan hukum dan mendongkrak citra baik pengadilan

    perlu disusun Rencana Kerja yang strategis agar dalam melaksnakan tugas, fungsi dan

    kewenangan berlangsung terarah, tepat waktu, sesuai tujuan dan berdaya guna.

    Renstra Pengadilan Negeri Banda Aceh yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal

    sebagai berikut:

    1. Penanganan Perkara

    a. Memprioritaskan pemeriksaan perkara yang menarik perhatian masyarakat seperti

    korupsi, terorisme, narkotika/psikotropika, illegal logging, dan pencucian uang;

    b. Mempercepat proses pemeriksaan perkara dan minutasi perkara;

    c. Mempercepat pengiriman berkas perkara banding, kasasi dan Peninjauan

    Kembali;

    d. Segera melaksanakan eksekusi terhadap perkara yang telah mempunyai kekuatan

    hukum tetap;

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    9

    e. Dengan semakin meningkatnya volume perkara pidana dan telah adanya

    penambahan hakim, serta pemusatan pemeriksaan perkara pidana korupsi di

    wilayah Aceh pada Pengadilan Tipikor Banda Aceh, maka akan

    mempertahankan 5 (lima) hari sidang dalam seminggu;

    2. Pelaksanaan Kerja

    a. Meningkatkan disiplin kerja dan pengawasan internal dengan mengambil

    tindakan terhadap aparatur yang indisipliner baik dalam kedinasan maupun diluar

    kedinasan karena melakukan perbuatan tercela;

    b. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengirim aparatur

    pengadilan mengikuti berbagai pelatihan dan seminar;

    c. Mengupayakan penambahan buku perpustakaan untuk meningkatkan kemampuan

    administratif dan teknis dari personil pengadilan;

    3. Administrasi

    a. Meningkatkan penggunaan sistem komputerisasi dalam penyimpanan data

    perkara, personalia, keuangan dan data lainnya sehingga mudah diakses, dilihat

    dan diperoleh;

    b. Meningkatkan kecakapan tenaga yang mengoperasikan komputer dengan

    mengikuti kursus dan pelatihan;

    4. Keuangan

    Menyusun rencana kegiatan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan dalam

    DIPA, dan mengawasi agar pelaksanaannya sesuai dengan skedul atau program kerja

    serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

    5. Gedung/Bangunan

    Perawatan dan perbaikan gedung kantor secara periodik berupa perbaikan Atap,

    plafon dan pengecatan gedung.

    6. Fasilitas dan Lingkungan Kantor.

    a. Menambah fasilitas kantor untuk kenyamanan bagi pencari keadilan dan

    pengunjung selama menunggu proses sidang.

    b. Meningkatkan kebersihan dan penghijauan di lingkungan kantor agar tampak asri,

    dalam menunjang program tahun kunjungan wisata dari Pemerintah.

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    10

    BAB II

    KEADAAN PERKARA, PENYELESAIAN PERKARA DAN AKREDITASI

    PENJAMIN MUTU

    A. Keadaan Perkara Di Peradilan Umum

    1. Keadaan Perkara Tingkat Pertama

    No. Alur Perkara Sisa

    Awal

    Masuk Putus Ratio

    Penanganan

    Perkara

    Sisa

    Akhir

    1. Gugatan 35 57 74 130 18

    2. Permohonan 3 216 219 101 0

    3. Kepailitan 0 0 0 0 0

    4. Penundaan Kewjiban

    Pembayaran Hutang

    0 0 0 0 0

    5. Hak Kekayaan

    Intelektual

    0 0 0 0 0

    6. Pengadilan Hubungan

    Industrial

    1 9 9 100 1

    7. Perlawanan/Bantahan

    (derden verzet)

    0 6 2 33 4

    8. Gugatan Sederhana 0 5 5 100 0

    9. Pidana Biasa 83 459 477 104 65

    10. Pidana Singkat 0 0 0 0 0

    11. Pidana Cepat 0 56 56 100 0

    12. Perkara Lalu-Lintas 0 6203 6203 100 0

    13. Pidana Anak 4 21 19 90 6

    14. Pidana Praperadilan 0 2 2 100 0

    15. Tipkor 22 77 74 96 25

    Total 148 7111 7140 98% 119

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    11

    2. Keadaan Perkara Tingkat Banding

    No. Alur Perkara Perkara Tingkat

    Banding

    1. Gugatan 28

    2. Permohonan 0

    3. Kepailitan 0

    4. Penundaan Kewjiban Pembayaran Hutang 0

    5. Hak Kekayaan Intelektual 0

    6. Pengadilan Hubungan Industrial 0

    7. Perlawanan/Bantahan (derden verzet) 0

    8. Gugatan Sederhana 0

    9. Pidana Biasa 77

    10. Pidana Singkat 0

    11. Pidana Cepat 0

    12. Perkara Lalu-Lintas 0

    13. Pidana Anak 2

    14. Pidana Praperadilan 0

    15. Tipikor 14

    Total 121

    3. Keadaan Perkara Tingkat Kasasi

    No. Alur Perkara Perkara Tingkat Kasasi

    1. Gugatan 18

    2. Permohonan 0

    3. Kepailitan 0

    4. Penundaan Kewjiban Pembayaran Hutang 0

    5. Hak Kekayaan Intelektual 0

    6. Pengadilan Hubungan Industrial 0

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    12

    7. Perlawanan/Bantahan (derden verzet) 0

    8. Gugatan Sederhana 0

    9. Pidana Biasa 41

    10. Pidana Singkat 0

    11. Pidana Cepat 0

    12. Perkara Lalu-Lintas 0

    13. Pidana Anak 2

    14. Pidana Praperadilan 0

    15. Tipikor 19

    Total 82

    4. Keadaan Perkara Tingkat Peninjauan Kembali

    No. Alur Perkara Perkara Tingkat

    Peninjauan Kembali

    1. Gugatan 5

    2. Permohonan 0

    3. Kepailitan 0

    4. Penundaan Kewjiban Pembayaran Hutang 0

    5. Hak Kekayaan Intelektual 0

    6. Pengadilan Hubungan Industrial 0

    7. Perlawanan/Bantahan (derden verzet) 0

    8. Gugatan Sederhana 0

    9. Pidana Biasa 1

    10. Pidana Singkat 0

    11. Pidana Cepat 0

    12. Perkara Lalu-Lintas 0

    13. Pidana Anak 0

    14. Pidana Praperadilan 0

    15. Tipikor 6

    Total 12

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    13

    B. Penyelesaian Perkara

    1. Jumlah Sisa Perkara Yang Diputus

    No. Jenis Perkara Sisa

    2018

    Masuk

    2019

    Jumlah

    Beban

    Putus

    2019

    Sisa

    2019

    1. Pidana 87 480 567 496 71

    2. Tipikor 22 77 99 74 25

    3. Perdata 35 63 98 76 22

    4. PHI 1 9 10 9 1

    Jumlah 145 629 774 655 119

    2. Jumlah perkara Yang Diputus Tepat Waktu

    No. Jenis Perkara Sisa

    2018

    Masuk

    2019

    Jumlah

    Beban Putus

    Putus

    Tepat

    Waktu

    Ket.

    1. Pidana 87 480 567 496 496

    2. Tipikor 22 77 99 74 74

    3. Perdata 35 63 98 76 76

    4. PHI 1 9 10 9 5

    Jumlah 145 629 774 654 651

    3. Jumlah Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK

    No. Jenis

    Perkara

    Tahun 2019

    Putus Banding Kasasi PK

    Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

    1. Pidana 496 79 417 43 374 1 495

    2. Tipikor 74 25 49 19 55 6 68

    3. Perdata 76 28 48 22 54 5 71

    4. PHI 9 0 0 4 5 0 0

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    14

    Jumlah 655 132 514 88 488 12 634

    4. Jumlah Perkara Perdata Yang Berhasil Dimediasi

    No. Jumlah Perkara

    Mediasi

    Status Keberhasilan Mediasi

    Berhasil Tidak

    Berhasil

    Tidak Dapat

    Dilaksanakan

    1. 63 6 43 14

    5. Jumlah Perkara Anak Yang Berhasil Melalui Diversi

    No. Jumlah Perkara

    Pidana Anak

    Jumlah

    Perkara

    Diversi

    Status Keberhasilan

    Berhasil Tidak

    Berhasil

    Dalam

    Proses

    1. 21 9 7 2 0

    C. Akreditasi Penjamin Mutu (Sertifikasi ISO Pengadilan)

    1. Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA

    Dasar Hukum adanya kerjasama Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA dengan

    Satker Posbakum yaitu Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

    Kehakiman, Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,

    sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004

    terakhir dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung;

    Undang-undang No.8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum, Undang-undang No.49

    Tahun 2009 tentang perubahan Undang undang No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan

    Umum, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

    Per/21/M.PAN/11/2008, tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur

    (S.O.P.) Administrasi Pemerintahan, Operasional Prosedur di Lingkungan Mahkamah

    Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Di Bawahnya, Surat Keputusan Ketua

    Mahkamah Agung Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan,

    Buku I dan II tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan, Surat

    Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 52/DJU/SK/HK.006/5/

    Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perma RI No. 1 Tahun 2014 tentang

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    15

    Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan,

    Perma No. 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan

    Kesekretariatan Peradilan.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA pada tahun 2019 dalam Program

    Peningkatan Manajemen Peradilan Umum nomor DIPA 005.03.2.600.099170/2019

    dengan kode kegiatan 1049.003 untuk POSBAKUM mendapat Pagu Anggaran sebesar

    Rp. 48.000.000 yang diperuntukan untuk Pengacara Piket yang anggarannya sudah

    terealisasi sebesar Rp.48.000.000 sehingga tidak terdapat sisa anggaran. Pengumuman

    lelang Posbakum sudah dimuat diinformasikan di website dan social media Pengadilan

    Negeri Banda Aceh dan yang memenangkan lelang tersebut dan bekerjasama dengan

    PN Banda Aceh Kelas IA adalah Pos Bantuan Hukum Advokat RAMLI HUSEN &

    Associates yang beralamat di Jalan Cut Meutia No. 20 Banda Aceh. Pelayanan

    Posbakum buka dari hari Senin sampai dengan hjumat pada Pukul 08.00. s/d 16.30 WIB

    dengan advokat Pemberi Bantuan Hukum yaitu : Rudi Bastian, S.H., Ramli

    Husein,S.H., Tarmizi Yakub,S.H. Juwita, S.H., Mariaty, S.H., ddan Taufik Hidayat,

    S.H. Pada Tahun 2019 Posbakum sudah menangani sebanyak 188 Perkara.

    2. Sidang Keliling/Pelayanan Terpadu

    Sidang keliling adalah sidang pengadilan yang dilaksanakan di luar gedung Pengadilan

    yang di peruntukan bagi masyarakat yang mengalami hambatan untuk datang ke kantor

    pengadilan karena alasan jarak, transportasi dan biaya. Sidang Keliling bermanfaat

    untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan serta untuk

    mengimplementasikan asas peradilan, yaitu sederhana, cepat dan biaya ringan. Semua

    orang dapat mengajukan perkaranya untuk diselesaikan melalui pelayanan sidang

    keliling oleh pengadilan setempat. Namum tidak semua pengadilan melaksanakan

    sidang keliling, terutama Pengadilan yang berada di ibukota propinsi.

    Pada Tahun 2019 Pengadilan Negeri Banda Aceh telah melaksanakan Sidang

    Keliling yaitu Sidang Pidana untuk Pelanggaran lalu lintas, dan Qanun bebas sampah

    dan area bebas rokok. Sidang Keliling untuk pelanggaran lalu lintas pada tanggal 31

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    16

    Oktober 2019 dengan jumlah 53 berkas dengan Majelis Hakim Bapak Totok

    Yanuarto,S.H.,M.H. serta sidang keliling Qanun bebas sampah dan area bebas rokok

    dilaksanakan pada 5 Desember 2019 dengan jumlah 6 berkas dengan Majelis Hakim

    Bapak Totok Yanuarto,S.H.,M.H.

    3. Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara)

    Berdasarkan SEMA No. 10 Tahun 2010 tentang Bantuan Hukum, dinyatakan bahwa

    prodeo adalah proses berperkara di pengadilan secara cuma-cuma dengan dibiayai

    negara melalui DIPA pengadilan. Masyarakat yang berhak mengajukan

    gugatan/permohonan berperkara secara cuma-cuma (prodeo) adalah masyarakat yang

    tidak mampu (miskin) secara ekonomis, dengan syarat melampirkan:

    a. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala

    Desa/Lurah/Banjar/Nagari/Gampong yang menyatakan bahwa benar yang

    bersangkutan tidak mampu membayar biaya perkara, atau

    b. Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin

    (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) / Jamkesda /

    Askeskin / Gakin, Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), atau Kartu Bantuan

    Langsung Tunai (BLT).

    Terdapat sebanyak 8 perkara prodeo yang terdaftar di Pengadilan Negeri Banda

    Aceh pada tahun 2019, 4 Perkara Prodeo yang terdaftar pada Tahun 2019 dan 4 Perkara

    dari sisa tahun sebelum tahun 2019. Perkara tersebut menggunakan Pagu Anggaran

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA pada tahun 2019 dalam Program Peningkatan

    Manajemen Peradilan Umum nomor DIPA 005.03.0600.099170/2019 sebesar Rp.

    2.760.000 untuk Perkara Prodeo yang sudah terealisasi sebesar Rp. 1.100.000 sehingga

    mempunyai sisa Anggaran sebesar 1.660.000.

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    17

    BAB III

    SUMBER DAYA MANUSIA

    Pembinaan kepegawaian Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan dibawahnya dalam

    rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia secara umum meliputi : formasi pegawai,

    rekrutmen pegawai dan pengangkatan, pendidikan dan pelatihan, penempatan, pengangkatan

    dalam jabatan, kenaikan pangkat, pola pembinaan karir hakim, pola pembinaan karir

    kepaniteraan, kejurusitaan dan kesekretariatan, pemberhentian pegawai dan lain-lain.

    Pengembangan pada aspek pelayanan publik harus disertai dengan dukungan aspek sumber

    daya manusia. Tanpa dukungan ini, reformasi manajemen pelayanan mustahil dapat

    diimplementasikan secara baik.

    1. Profil Sumber Daya Manusia

    a. Sumber Daya Teknis Yudisial

    Sumber daya Manusia Tekhnis yudisial peradilan adalah salah satu komponen

    dalam pengembangan kapasitas peradilan yang terkait dalam proses penyelesaian

    perkara dan memastikan pemberian pelayanan peradilan yang tidak memihak dan

    efisien. Hasil akhir dari program sumber daya manusia peradilan adalah meningkatkan

    layanan bagi masyarakat yang diberikan oleh personil yang berkompeten, efisien,

    efektif, kinerjanya menarik kepercayaan dan rasa hormat masyarakat yang dilayaninya.

    Komposisi Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tahun

    2019 berdasarkan pangkat dapat dilihat pada tabel berikut :

    No Pangkat SDM Jumlah

    1. Pembina Utama Muda 8 Orang

    2. Pembina Tk. I 8 Orang

    3. Pembina 4 Orang

    4. Penata Tk. I 18 Orang

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    18

    5. Penata 9 Orang

    6. Penata Muda Tk. I 15 Orang

    7. Penata Muda 4 Orang

    8. Pengatur 2 Orang

    9. Hakim Ad Hoc Non PNS 7 Orang

    Jumlah Total 75 Orang

    Komposisi Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tahun

    2019 berdasarkan golongan ruang dapat dilihat pada tabel berikut :

    No Golongan Ruang SDM Jumlah

    1. IV/c 8 Orang

    2. IV/b 8 Orang

    3. IV/a 4 Orang

    4. III/d 18 Orang

    5. III/c 9 Orang

    6. III/b 15 Orang

    7. III/a 4 Orang

    8. II/c 2 Orang

    9. Hakim Ad Hoc Non PNS 7 Orang

    Jumlah Total 75 Orang

    Komposisi Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tahun

    2019 berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

    No Golongan Ruang SDM Jumlah

    1. Doktoral 2 Orang

    2. Pasca Sarjana 15 Orang

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    19

    3. Srata 1 43 Orang

    4. Diploma III 1 Orang

    5. SLTA 14 Orang

    Jumlah Total 75 Orang

    Profil Sumber daya manusia pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tahun

    2019 adalah sebagai berikut :

    NO JABATAN PANGKAT/

    GOL. RUANG NAMA PENDIDIKAN

    1 2 3 4 5

    1 Ketua/ Hakim Madya

    Utama

    Pembina Utama

    Muda (IV/c) Ainal Mardhiah

    Magister

    Hukum

    2 Wakil Ketua/ Hakim

    Madya Utama

    Pembina Utama

    Muda (IV/c) Dahlan Doktoral

    3

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Rahmawati Sarjana Hukum

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Nurmiati Sarjana Hukum

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Sadri

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Totok Yanuarto

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Nani Sukmawati

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Utama Pembina Utama

    Muda (IV/c) Zulfikar

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Cahyono

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Sayed Kadhimsyah Sarjana Hukum

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    20

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Bakhtiar

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Eti astuti

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Nendi Rusnendi Sarjana Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Muzakir H

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Muda Pembina Tk. I

    (IV/b) Elviyanti Putri

    Magister

    Hukum

    Hakim Madya Pratama Pembina (IV/a) Juandra Sarjana Hukum

    Hakim Madya Pratama Pembina (IV/a) Roni Susanta Sarjana Hukum

    Hakim Ad Hoc Tipikor - EDWAR Doktoral

    Hakim Ad Hoc Tipikor - M. Fatan Riyadhi Sarjana Hukum

    Hakim Ad Hoc Tipikor Mardefni Magister

    Hukum

    Hakim Ad Hoc Tipikor - Elfama Zain Sarjana Hukum

    Hakim Ad Hoc PHI - Ayi Afrianto Sarjana Hukum

    Hakim Ad Hoc PHI - Edi Prayitno Sarjana Sosial

    Hakim Ad Hoc PHI - Yuliazmen Sarjana Hukum

    4 Panitera Pembina (IV/a) Muhammad Syakir Magister

    Hukum

    5 Sekretaris Pembina Tk. I

    (IV/b) Ridwan

    Magister

    Hukum

    6

    Panmud Pidana Penata Tk. I

    (III/d) Sanusi Sarjana Hukum

    a Pengadministrasi

    Hukum Pidana

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Raziah SLTA

    b Analis Perkara

    Peradilan Pidana

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Nurul Hukmiah

    Magister

    Hukum

    7 Panmud Perdata

    Penata Tk. I

    (III/d) Muharirsyah Sarjana Hukum

    a Bendahara Penata Muda Tk. Nuryanti SLTA

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    21

    Kepaniteraan Perdata I (III/b)

    b Pengadministrasi

    Hukum Perdata

    Penata Muda

    (III/a) Risa Mahdalena Sarjana Hukum

    8

    Panmud Khusus Tipikor Pembina (IV/a) Samuin Sarjana Hukum

    a

    Pengadministrasi

    Hukum Pidana

    Khusus

    Penata Tk. I

    (III/d) T. Zulkarnaen Sarjana Hukum

    b

    Analis Perkara

    Peradilan Pidana

    Khusus

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Cut Nyak Tihajar Sarjana Sosial

    c

    Pengadministrasi

    Hukum Pidana

    Khusus

    Penata Muda

    (III/a) Vicky Firmansyah Sarjana Hukum

    9

    Panmud Khusus PHI Penata Tk. I

    (III/d) H.M. Dehan

    Sarjana

    Pendidikan

    a

    Bendahara

    Kepaniteraan Perdata

    Khusus

    Pengatur (II/c) Yeni Suriani SLTA

    10

    Panmud Hukum Penata Tk. I

    (III/d) Amiruddin Sarjana Hukum

    a Pengolah Data

    Informasi dan Hukum

    Penata Tk. I

    (III/d) Syaiful Has’ari Sarjana Hukum

    b Pengadministrasi

    Hukum

    Penata Tk. I

    (III/d) H. Romi Sajana Hukum

    11

    KaSubBag Perencanaan

    TI dan Pelaporan

    Penata Tk. I

    (III/d) Amirillah Sarjana Hukum

    a

    Analis Perencanaan,

    Evaluasi dan

    Pelaporan

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Syarifah Elly

    Sajana

    Ekonomi

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    22

    b CPNS/ Calon Pranata

    Komputer

    Penata Muda

    (III/a) Cut Desy Arisandi

    Sarjana

    Komputer

    12

    KaSubbBag Umum dan

    Keuangan Penata (III/c)

    Hj. Ansari

    Muhammad Syam SLTA

    a Bendahara

    Penerimaan

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Rima Melati SLTA

    b Pengadministrasi

    Persuratan

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Suryati SLTA

    c Penyusun Laporan

    Keuangan

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Linda Syah Putri

    Sajana

    Ekonomi

    d Bendahara

    Pengeluaran

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Zakiah Sarjana Hukum

    e Pengelola BMN Pengatur (II/c) Ary Miranda SLTA

    13

    KaSubBag Kepegawaian,

    Organisasi dan Tata

    Laksana

    Penata (III/c) Fauzan Sarjana Hukum

    a Pengelola

    Kepegawaian

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Aisyah SLTA

    b

    CPNS/ Calon Analis

    Sumber Daya

    Manusia Aparatur

    Penata Muda

    (III/a)

    Ihda Agus

    Kurniawan Sarjana Sosial

    14

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Kurnia Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Yusnita Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Kasmaddin Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Dermawan Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Suraiya Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata Tk. I Yusnidar Sarjana Hukum

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    23

    (III/d)

    Panitera Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Mustari Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata (III/c) Saiful Bahri SLTA

    Panitera Pengganti Penata (III/c) Aslida SLTA

    Panitera Pengganti Penata (III/c) Murdany Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata (III/c) Rusniar Sarjana Hukum

    Panitera Pengganti Penata (III/c) Rahmi Yanti Sarjana Hukum

    15

    Jurusita Penata Tk. I

    (III/d) Budiwansyah Sarjana Hukum

    Jurusita Penata Muda

    (III/a) Syarifuddin Sarjana Hukum

    16

    Jurusita Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Dewi Mutia Sarjana Sosial

    Jurusita Pengganti Penata Tk. I

    (III/d) Furqan

    Sarjana

    Ekonomi/

    Hukum

    Jurusita Pengganti Penata (III/c) Muhammad Diploma

    Jurusita Pengganti Penata Muda Tk.

    I (III/b) M. Amin SLTA

    Jurusita Pengganti Penata Muda Tk.

    I (III/b) H. Saifullah SLTA

    Jurusita Pengganti Penata Muda Tk.

    I (III/b) Baihaqi SLTA

    Jurusita Pengganti Penata Muda Tk.

    I (III/b) Muhammad Disan SLTA

    17 Pranata Komputer Ahli

    Muda

    Penata Muda Tk.

    I (III/b) Misbah

    Magister

    Enginering

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    24

    2. Mutasi

    a. Mutasi Masuk

    Dalam tahun 2019, mutasi masuk Hakim dan pegawai berjumlah 5 (lima)

    orang yang dapat dilihat pada tabel berikut :

    No Nama Jabatan Sebelumnya Mutasi ke Pengadilan

    Negeri Banda Aceh

    1. Dr. Dahlan, S.H., M.H. Ketua Pengadilan Negeri

    Kabanjahe

    Wakil Ketua

    2. Zulfikar, S.H., M.H. Ketua Pengadilan Negeri

    Sabang

    Hakim Tingkat Pertama

    3. Nendi Rusnendi, S.H. Ketua Pengadilan Negeri

    Majalengka

    Hakim Tingkat Pertama

    4. Muhammad Syakir,

    S.H., M.H.

    Panitera Pengadilan

    Negeri Maros

    Panitera

    5. Mustari, S.H. Panitera Pengganti

    Pengadilan Negeri Jantho

    Panitera Pengganti

    6. T. Zulkarnain, S.H. Pengadministrasian

    Hukum Pidana Khusus

    Staff Pengadilan Negeri

    Sigli

    7. Ihda Agus Kurniawan,

    S.Sos.

    - Calon Analisis Sumber

    Daya Manusia Aparatur

    8. Cut Desy Arisandi,

    S.Kom

    - Calon Pranata

    Komputer

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    25

    b. Mutasi Keluar

    Dalam tahun 2019, mutasi keluar Hakim dan pegawai berjumlah 4 (empat)

    orang yang dapat dilihat pada tabel berikut :

    No Nama Jabatan Sebelumnya di

    Pengadilan Negeri Banda

    Aceh

    Mutasi Keluar

    1. Suwono, S.H., S.E., M.H. Ketua Hakim Tinggi

    Tanjung Karang

    2. H. Supriadi, S.H., M.H. Hakim Tingkat Pertama Hakim Tingkat

    Pertama

    Pengadilan Negeri

    Lubuk Pakam

    3. Tanwiman Syam, S.H. Panitera Panitera

    Pengadilan Tinggi

    Palu

    4. Drs. Efenfi, S.H. Wakil Panitera Panitera

    Pengadilan Negeri

    Pangkal Pinang

    3. Promosi

    Pada tahun 2019, Personil di Pengadilan Negeri Banda Aceh yang

    mendapatkan promosi jabatan berjumlah 6 (enam) orang yang dapat dilihat pada tabel

    berikut :

    No Nama Jabatan/ Pangkat

    Sebelumnya

    Mutasi

    1. Suwono, S.H., S.E., M.H. Ketua Pengadilan

    Negeri Banda Aceh

    Hakim Tinggi

    Tanjung Karang

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    26

    2. Ainal Mardhiah, S.H., M.H. Wakil Ketua

    Pengadilan Negeri

    Banda Aceh

    Ketua Pengadilan

    Negeri Banda Aceh

    3. Dr. Dahlan, S.H., M.H. Ketua Pengadilan

    Negeri Kabanjahe

    Wakil Ketua

    4. Tanwiman Syam, S.H. Panitera Pengadilan

    Negeri Banda Aceh

    Panitera Pengadilan

    Tinggi Palu

    5. Muhammad Syakir, S.H., M.H. Panitera Pengadilan

    Negeri Maros

    Panitera Pengadilan

    Negeri Banda Aceh

    6. Drs. Efenfi, S.H. Wakil Panitera

    Pengadilan Negeri

    Banda Aceh

    Panitera Pengadilan

    Negeri Pangkal

    Pinang

    4. Pensiun

    Sampai akhir tahun 2019, tidak ada Personil di Pengadilan Negeri Banda Aceh

    yang pensiun.

    5. Diklat

    Dalam periode tahun 2019, SDM di Pengadilan Negeri Banda Aceh yang mengikuti

    Diklat Tekhnis dan Struktural berjumlah 12 (dua belas) orang yang dapat dilihat pada

    tabel berikut :

    No Nama Jabatan Diklat yang di ikuti

    1 Bakhtiar, S.H., M.H. Hakim Hakim

    Madya Muda

    Pendidikan dan

    Pelatihan Sertifikasi

    Hakim Pengadilan 2 Yuliazmen, S.H. Hakim Ad Hoc

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    27

    PHI Hubungan Industrial

    3 Ihda Agus Kurniawan, S.Sos. CPNS Pelatihan Dasar

    CPNS Gol. III

    4 Cut Desy Arisandi, S.Kom. CPNS Pelatihan Dasar

    CPNS Gol. III

    5 Sayed Kadhimsyah, S.H. Hakim Madya

    Muda

    Diklat dan Sertifikasi

    Sistem Peradilan

    Pidana Anak

    6 Rahmawati, S.H. Hakim Madya

    Utama

    Pelatihan Teknis

    Tindak Pidana

    Perpajakan 7 Zulfikar, S.H., M.H. Hakim Madya

    Utama

    8 Rima Melati Bendahara

    Penerimaan

    Diklat Bendahara

    Penerimaan

    9 Sadri, S.H., M.H. Hakim Madya

    Utama Training Mentor PCC

    Terpadu di

    Lingkungan

    Pearadilan Umum

    10 Eti Astuti, S.H., M.H. Hakim Madya

    Muda

    11 Roni Susanta, S.H. Hakim Pratama

    Utama

    12 Ainal Mardhiah, S.H., M.H. Ketua Pengadilan Pelatihan Pemeriksaan

    Bukti Elektronik di

    Pengadilan

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    28

    BAB IV

    PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN TEKNOLOGI

    INFORMASI

    A. Pengelolaan Keuangan

    Pengelolaan keuangan didasarkan pada Pagu Anggaran Belanja DIPA 01 (Badan Urusan

    Administrasi) dan DIPA 03 (Direktorat Jendral Badan Peradilan Umum) Tahun Anggaran

    2019 Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas 1A.

    1. Program Dukungan Manajeman Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

    No. Program/Kegiatan/Output PAGU Anggaran

    (Rp.)

    Realisasi

    (Rp.)

    1. Pembayaran Gaji Dan Tunjungan 11.954.003.000 11.887.702.510

    Sisa anggaran adalah sebesar Rp. 66.300.490

    2. Belanja Barang Non Operasional :

    a. Pelantikan dan Pengambilan

    Sumpah Jabatan

    -Belanja Bahan

    -Beban Jasa Lainnya

    4.263.000

    600.000

    4.263.000

    600.000

    b. Konsultasi

    -Belanja Perjalanan Biasa

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    17.280.000

    11.280.000

    17.233.561

    10.335.000

    JUMLAH 33.423.000 32.431.561

    Sisa anggaran adalah sebesar Rp. 991.439,-

    3. Penyelenggaraan Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran :

    a. Operasional Perkantoran Dan 633.804.000 599.582.407

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    29

    Pimpinan

    b. Perawatan Kendaraan Roda 4 183.400.000 183.399.480

    c. Perawatan Kendaraan Roda 2 18.864.000 18.864.000

    d. Inventaris Kantor 10.472.000 10.472.000

    e. Jasa Pos dan Giro 54.000.000 54.000.000

    f. Langganan Daya Dan Jasa

    -Listrik

    - Telepon

    - Air

    264.000.000

    2.100.000

    19.200.000

    263.655.670

    2.059.963

    18.330.810

    g. –Perawatan Gedung Kantor

    - Perawatan Rumah Dinas

    246.700.000

    22.925.000

    246.700.000

    22.925.000

    Operasional Pengadilan Ad-Hoc

    Tipikor

    -Kesehatan

    - Belanja Sewa

    3.285.000

    90.500.000

    3.284.340

    84.000.000

    h. Pengadaan Baju Dinas

    Sopir/Satpam/Cleaning

    Service/Pramubakti

    45.324.000

    45.324.000

    JUMLAH

    1.594.574.000

    1.552.597.670

    Sisa anggaran adalah sebesar Rp. 41.976.330,-

    2. Program Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI

    No. Program/Kegiatan/Output PAGU Anggaran

    (Rp.)

    Realisasi

    (Rp.)

    1. Pengadaan Laptop Hakim dan Sipp 102.500.000 101.596.000

    2. Tambahan Daya Listrik 180.000.000 180.000.000

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    30

    JUMLAH 282.500.000 281.596.000

    Sisa anggaran adalah sebesar Rp. 904.000,-

    3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan

    No. Program/Kegiatan/Output PAGU Anggaran

    (Rp.)

    Realisasi

    (Rp.)

    1. Pelaksanaan Pos Layanan Hukum 48.000.000 48.000.000

    2. Penyelesaian Perkara Pidana Tk I

    - Belanja Bahan

    - Belanja Barang Persediaan Barang

    Konsumsi

    18.900.000

    58.500.000

    18.900.000

    58.500.000

    3 Penetapan Hari Sidang

    -Belanja Transport Penetapan Hari

    Sidang

    22.500.000 20.900.000

    4. Pemeriksaan Disidang Pengadilan

    -Belanja Bahan

    -Belanja Perjalanan Transport Dalam

    Kota

    30.750.000

    1.000.000

    26.000.000

    700.000

    5. Minutasi

    - Belanja Bahan

    32.900.000

    32.900.000

    6. Pengiriman Salinan Putusan Kepada

    JPU dan Terdakwa

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    Pusat

    - Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    1.050.000

    22.500.000

    1.018.200

    18.250.000

    7. Pengiriman Surat Penahanan dan

    Perpanjangan Penahanan

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    90.000

    0

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    31

    Pusat

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    20.000.000

    16.650.000

    8. Penanganan Perkara Banding di

    pengadilan Tk.1

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    1.500.000

    1.500.000

    9. Penanganan Perkara Kasasi dan PK

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    Pusat

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    810.000

    1.000.000

    753.400

    1.000.000

    10. Pendaftaran Berkas Perkara Pidana

    Korupsi Yang Diselesaikan di Tk.1

    -Belanja Bahan

    -Belanja Barang Persediaan Barang

    Konsumsi

    4.020.000

    21.440.000

    4.020.000

    21.440.000

    11. Penetapan Hari Sidang

    -Belanja Transport Penetapan Hari

    Sidang

    3.350.000

    3.350.000

    12. Pemeriksaan disidang pengadilan

    -Belanja Bahan

    7.100.000

    6.750.000

    13. Minutasi

    -Belanja Bahan

    11.550.000

    11.550.000

    14. Pengiriman Salinan Putusan Kepada

    JPU dan Terdakwa

    -Belanja Perjalanan Transport Dalam

    Kota

    3.350.000

    3.000.000

    15. Pengiriman Surat Penahanan dan

    Perpanjangan Penahanan

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    32

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    4.690.000 4.620.000

    16. Penanganan Perkara Banding di

    Pengadilan Tk.1

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    Pusat

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    151.000

    1.000.000

    150.000

    1.000.000

    17. Penanganan Perkara Kasasi dan PK

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    Pusat

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    -

    500.000

    -

    500.000

    18. Pendaftaran Berkas Perkara PHI

    yang diselesaikan di Tk.1

    -Belanja Bahan

    -Belanja Barang Persediaan Barang

    Konsumsi

    Belanja Perjalanan Biasa

    320.000

    3.300.000

    -

    320.000

    3.300.000

    -

    19. Penetapan Majelis Hakim dan PP

    serta Penetapan Hari Sidang

    -Belanja Perjalanan Biasa

    1.200.000

    1.200.000

    20. Pemeriksaan Disidang Pengadilan

    -Belanja Bahan

    -Beban Jasa Profesi

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    250.000

    -

    -

    0

    -

    -

    21. Minutasi

    -Belanja Bahan

    1.200.000

    1.200.000

    22. Pengiriman Salinan Putusan kepada

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    33

    JPU dan Terdakwa

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    400.000

    400.000

    23. Penanganan Perkara Kasasi dan PK

    -Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos

    Pusat

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    180.000

    400.000

    0

    400.000

    24. Eksekusi Putusan Pengadilan

    -Belanja Barang Non Operasional

    Lainnya

    3.542.000

    3.542.000

    25. Perkara Peradilan yang diselesaikan

    melalui Pembebasan Biaya Perkara

    -Belanja Bahan

    -Belanja Barang Persediaan Barang

    Konsumsi

    -Beban Jasa Profesi

    -Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    120.000

    240.000

    600.000

    340.000

    0

    0

    0

    0

    26. Biaya Eksekusi

    -Belanja Bahan

    - Belanja Perjalanan Transport dalam

    Kota

    360.000

    1.100.000

    0

    1.100.000

    27. Perjalanan Hakim Karier yang

    diperbantukan di TIPIKOR

    -Belanja Perjalanan Biasa

    37.752.000

    37.752.000

    JUMLAH 367.955.000 350.665.600

    Sisa anggaran adalah sebesar Rp. 17.289.400,-

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    34

    B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA memiliki sarana dan prasarana yang digunakan

    dalam menunjang kinerja Pengadilan dalam memberikan pelayanan kepada para

    Pengguna layanan. Keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki banyak yang sudah dalam

    keadaan rusak seperti sarana AC, komputer, dan printer. Selama Tahun 2019, sarana dan

    prasarana yang dimiliki telah dikelola secara maksimal dan dilakukan pemeliharaan sesuai

    dengan anggaran pemeliharaan yang dianggarkan selama Tahun 2019.

    1. Sarana Dan Prasarana Fasilitas

    a. Tanah

    No. Tanah Untuk Luas

    (m2) Keterangan

    1. Gedung Kantor

    dan Gedung

    Tipikor

    5736 Tanah yang dipergunakan untuk Gedung kantor

    memiliki 2 lantai dan 2 pos jaga

    2. Rumah Negara 3683

    Tanah yang dipergunakan untuk Rumah Dinas

    dimana tanah berlokasi di beberapa alamat

    b. Kendaraan Dinas

    NO URAIAN

    MERK / TYPE

    Tahun Kondisi

    No. Polisi Perolehan Baik

    Rusak Rusak

    Ringan Berat

    I Jenis Kendaraan Roda 4

    1 Toyota / Sedan Vios 2006 √ BL 102 AM

    2 Toyota / Sedan Vios 2006 √ BL 116 JP

    3 Toyota / Kijang LX 2003 √ BL 4 AC

    4 Toyota Grand New Innova / 2011 √ BL 130 A

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    35

    Kijang Innova G

    5 Toyota Kijang / Toyota

    Kijang Inv-e 2005 √

    BL 125 AT

    6 Toyota / Toyota Kijang 2006 √ BL 266 AM

    7 Toyota / Toyota Kijang 2006 √ BL 244 AM

    II Jenis Keadaan Roda 2

    1 Honda GL 160 D /

    Honda Mega Pro 2006 √

    BL 2018 AU

    2 Honda GL 160 D /

    Honda Mega Pro 2006 √

    BL 2019 AU

    3 Honda Mega Pro /

    GL 15AIRR M/T 2011 √

    BL 2817 AI

    4 Honda / Honda NF 125 SD 2006 √ BL 2522 AU

    5 Honda / Honda NF 125 SD 2006 √ BL 2944 AB

    6 Honda / Honda NF 125 SD 2006 √ BL 2945 AB

    c. Rumah Dinas

    NO URAIAN

    Kondisi Keterangan

    Jumlah Baik

    Rusak Rusak

    Ringan Berat

    I Rumah Dinas

    1 Rumah Ketua 1 √

    2 Rumah Dinas Wakil

    Ketua 1 √

    3 Rumah Dinas Hakim 12 √

    4 Rumah Dinas Panitera 1 √

    5 Rumah Dinas

    Sekretaris 1 √

    6 Rumah Dinas JP 1 √

    7 Rumah Dinas PP 1 √

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    36

    d. Gedung

    No Sarana/PrasaranaGedung Jumlah Keterangan

    I GedungPN

    1 RuangKetua 1

    2 RuangWakilKetua 1

    3 RuangHakim 7

    4 RuangPanitera 1

    5 RuangSekretaris 1

    6 RuangKepaniteraan 4

    7 RuangKesekretariatan 3

    8 Ruang Wakil Panitera 1

    9 Ruang Sidang Utama 1

    10 RuangSidang II 1

    11 RuangSidang PHI 1

    12 Ruang Sidang Anak 1

    13 Ruang Panitera Pengganti 1

    14 Sel Tahanan Pria 1

    15 Sel Tahanan Wanita 1

    16 Ruang Arsip 1

    17 Ruang Mediasi 1

    18 Ruang Perpustakaan 1

    19 Ruang tamu ketua 1

    20 Kamar Mandi 24

    21 Pos satpam 1

    22 Musholla 1

    23 Ruang Klinik 1

    24 Ruang Menyusui 1

    25 Ruang telecomference 1

    26 Ruang tahanan anak 1

    27 Ruang Jaksa 1

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    37

    28 Ruang pos bakum 1

    29 Ruang Audio 1

    II GedungTipikor

    1 RuangKetua 1

    2 RuangWakilKetua 1

    3 Ruang Hakim 3

    4 Ruang pegawai 1

    5 Ruang panitera Pengganti 1

    6 Ruang jurusita pengganti 1

    7 Ruang jaksa 1

    8 Ruang penasihat hukum 1

    9 Ruang IT/Informasi 1

    10 Ruang sidang tipikor 2

    11 Sel tahanan pria 1

    12 Sel tahanan wanita 1

    13 Kamar mandi 12

    14 Pos satpam 1

    1. Fasilitas Perkantoran

    No Sarana/PrasarananFasilitas

    Perkantoran Jumlah Keterangan

    1 Standard level generator 1

    2 Mesin ketik manual

    standard 2

    3 Mesin fotocopy electronic 1

    4 Lemari besi / metal 26

    5 Lemari kayu 115

    6 Filling cabinet besi 21

    7 Brandkas 5

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    38

    8 CCTV 5

    9 Papan visual/papan nama 12

    10 Mesin absensi 2

    11 Hand metal detector 2

    12 Perkakas kantor lainnya 11

    13 Alat kantor lainnya 2

    14 Meja kerja kayu 181

    15 Kursi besi/metal 398

    16 Kursi kayu 50

    17 Sice 41

    18 Bangku panjang kayu 30

    19 Meja rapat 5

    20 Meja komputer 16

    21 Tempat tidur besi 18

    22 Tempat tidur kayu 7

    23 Meja resepsionis 6

    24 Kasur/spring bed 8

    25 Partisi 2

    26 Meubelair lainnya 3

    27 Jam mekanis 3

    28

    Alat pengukur waktu

    lainnya 1

    29 Mesin penghisap debu 1

    30 Lemari es 1

    31 A.C Split 77

    32 Kipas angin 19

    33 Alat pendingin lainnya 3

    34 Rak piring alumunium 18

    35 Televisi 9

    36 Amplifier 2

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    39

    37 Loudspeaker 11

    38 Sound system 5

    39 Microphone 4

    40 Microphone table stand 14

    41 Lambang garuda pancasila 7

    42 Tiang bendera 8

    43 Dispenser 4

    44 Lambang instansi 1

    45 Handy cam 1

    46 Mini compo 2

    47 Gordyin/Kray 3

    48 Microphone/wireless MIC 4

    49 UPS 29

    50 Voice recorder 3

    51 Film projector 1

    52 Camera film 1

    53 Camera digital 1

    54 Telephone (PABX) 3

    55 Pesawat telephone 14

    56 Facsimile 3

    57 P.C. Unit 50

    58 Laptop 4

    59 Note book 36

    60 Serial Printer 11

    61 Monitor 1

    62 Printer 36

    63 Scanner 2

    64 Capture card 1

    65 External/portable hardisk 1

    66 Server 1

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    40

    67 Router 1

    68 Rak server 1

    69 Alat tenis meja 1

    2. Pengadaan

    Pada tahun 2019, Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA mendapatkan

    anggaran untuk pengadaan Meubilair berupa :

    No. Nama Barang Jumlah Keterangan

    1. Notebook 8 Unit Baik

    3. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana

    Pemeliharaan untuk sarana dan prasarana selama tahun 2019 telah dilakukan

    sesuai dengan anggaran yang diberikan pada tahun 2019, yaitu sebagai berikut :

    No Jenis Pemeliharaan Volume Keterangan

    1.

    2.

    Pemeliharaan Gedung Kantor

    Pengadilan Negeri Banda Aceh.

    Pemeliharaan Gedung Kantor

    Tipikor Banda aceh.

    4435 M2

    402

    Pemeliharaan dan

    perbaikan pada fisik

    dalam dan luar gedung

    kantor

    Pemeliharaan dan

    perbaikan pada fisik

    dalam dan luar gedung

    kantor

    2. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin :

    a. AC 77 Unit

    b. Pompa Air 3 Unit

    c. Kendaraan Roda 4 7 Unit

    d. Kendaraan Roda 2 6 Unit

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    41

    e. Komputer/Laptop 80 Unit

    f. Faksimili 3 Unit

    g. Printer 42 Unit

    4. Penghapusan

    Pada Tahaun 2019 pada Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA tidak ada

    dilakukan proses penghapusan terhadap Barang Milik Negara (BMN).

    C. Pengelolaan Teknologi Informasi

    1. Implemntasi e-Court di Lingkungan Pengadilan Negeri Banda Aceh

    Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan optimal,

    Mahkamah Agung harus mengikuti perubahan-perubahan yang sangat cepat, salah

    satunya perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang sangat berpengaruh

    dalam sistem birokrasi saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi informasi maka

    pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masayarakat,

    memberdayakan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh dan

    melaksanakan pemerintahan yang efektif dan efisien.

    Salah satu implementasi dari pemanfaatan teknologi informasi dalam

    peningkatan pelayanan di Mahkamah Agung adalah dibuatnya aplikasi e-court sesuai

    dengan diterbitkannya Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 3 Tahun 2018 tentang

    Administrasi Perkara di Pengadilan Secara elekronik. E-Court adalah sebuah

    instrumen pengadilan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam hal

    pendaftaran perkara secara online (e-filling), pembayaran secara online (e-payment),

    mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban), pemanggilan

    secara online (e-Summon) dan sidang Secara Online (e-litigasi). Aplikasi e-Court

    diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dalam fungsinya menerima pendaftaran

    perkara secara online dimana masyarakat akan menghemat waktu dan biaya saat

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    42

    melakukan pendaftaran perkara. sistem aplikasi e-court merupakan kemajuan

    fenomenal dari Mahkamah Agung (MA) dalam memenuhi asas peradilan yang

    sederhana, cepat, dan biaya ringan.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh yang merupakan salah satu badan peradilan di

    lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung sudah mengimplementasikan

    e-Court sejak diterbitkannya PERMA No.3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara

    di Pengadilan Secara elekronik. Pengadilan Negeri Banda Aceh berhasil dengan

    sangat baik dalam Penerapan dan Implementasi e-Court. Pada Juli 2019 Pengadilan

    Negeri Banda Aceh Kelas IA telah mengoperasikan E-Court Corner. E-Court Corner

    adalah inisiatif dan inovasi Pengadilan Negeri Banda Aceh dalam rangka

    memaksimalkan sosialisasi dan meningkatkan pendaftaran perkara secara elektronik.

    Untuk itu Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh mengeluarkan surat Keputusan

    Nomor : 54/SK/KPN-BNA/XI/2019 Tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang e-

    Court Pada PN Banda Aceh, Surat Keputusan Nomor : 53/SK/KPN-BNA/XI/2019

    Tentang Penunjukan Petugas Verifkasi Administrasi Perkara dan Persidangan Secara

    Elekronik Pada PN Banda Aceh, Surat Keputusan Nomor : 52/SK/KPN-BNA/XI/2019

    Tentang Penunjukan Petugas Penanggung Jawab e-Court Corner Administrasi Perkara

    dan Persidangan di PN Banda Aceh, Surak Keputusan Nomor : 51/SK/KPN-

    BNA/XI/2019 Tentang Penunjukan Petugas Notifikasi Administrasi Perkara dan

    Persidangan Di Pengadilan Secara Elekronik Pada PN Banda Aceh, dan terakhir Surat

    Keputusan Nomor : 50/SK/KPN-BNA/XI/2019 Tentang Petunjukan Petugas e-Court

    Corner Adminstras Perkara dan Persidangan Di Pengadilan Secara Elekronik Pada PN

    Banda Aceh.

    Layanan yang tersedia Pada e-Court Corner berupa bimbingan, konsultasi dan

    Pendaftaran perkara secara elektronik bagi para advokat dan para pihak yang ingin

    mendapatkan informasi dan mendaftarkan perkaranya secara mandiri. Di e-court

    Corner disediakan satu unit computer dan satu unit scanner yang digunakan untuk

    proses pendaftaran akun dan perkara yang dibantu oleh staff yang bertugas di e-court

    corner tersebut. Dengan tersedianya e-Court Corner Terbukti Pada tahun 2019 Perkara

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    43

    Perdata yang didaftarkan dengan e-court diterima sebanyak 72 perkara, diantaranya 26

    perkara Gugatan, 4 Perkara Bantahan, 3 Perkara Gugatan Sederhana dan 39 Perkara

    Permomohan. Perkara yang sudah putus sebanyak 52 Perkara diantaranya 9 Perkara

    Gugatan, 2 Perkara Bantahan, 3 Perkara Gugatan Sederhana, dan 38 Perkara

    Permohonan. Dan Masih ada sisa 30 Perkara yang masih dalam proses persidangan.

    Semenjak terbitnya PERMA Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan

    Persidangan Secara Elektronik yang merupakan penyempurnaan dari PERMA No.3

    Tahun 2018, untuk mewajibkan Pendaftaran Perkara Perdata harus melalui e-Court,

    maka Pengadilan Negeri Banda Aceh sudah Mewajibkan Semua Pendaftaran Perkara

    Perdata melalui e-Court.

    2. Implementasi SIPP di Lingkungan Pengadilan Negeri Banda Aceh

    Optimalisasi teknologi informasi (TI) merupakan keharusan sebuah lembaga

    peradilan yang transparan dan akuntabel dalam memberikan layanan kepada publik/

    Masyarakat, hal ini merupakan komitmen Mahkamah Agung yang tertuang dalam

    Cetak Biru Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010 – 2035. Pemanfaatan

    Teknologi Informasi dalam upaya memberikan pelayanan kepada publik lainnya

    adalah SIPP.

    Sistem Informasi Penelusuran Perkara/Case Tracking System (SIPP/CTS)

    adalah aplikasi teknologi berbasis web dalam memberikan informasi perkara kepada

    masyarakat. Selain itu SIPP juga bisa digunakan untuk memonitor kinerja aparatur

    pengadilan oleh Pimpinan di masing-masing satuan kerja maupun Pimpinan

    Pengadilan Tingkat Banding dan Pimpinan Mahkamah Agung. SIPP dibangun sebagai

    media kerja yang baik dan efektif bagi internal pengadilan, tertib administrasi, efektif

    dan efesien, monitoring dan pengawasan dan yang terpenting adalah media yang

    memudahkan masyarakat pencari informasi perkara untuk mengupdate informasi

    perkaranya dengan mudah, cepat dan berbiaya murah.

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    44

    Penerapan Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Banda Aceh

    telah mengimplementasikan versi SIPP terbaru 3.3.0-1 sejak tanggal 11 September

    2019. SIPP untuk penggunaan Lokal Pengadilan Negeri Banda Aceh yaitu

    http:192.168.151/SIPP311 lalu untuk pencari Keadilan pada http://sipp.pn-pn-

    bandaaceh.go.id dan untuk melihat statistic perkara Pengadilan Negeri Banda Aceh

    yaitu http://sipp.pn-bandaaceh.go.id/statistik_perkara. Dalam rangka meningatkan

    kedisiplinan semua user SIPP dalam menginput data, pihak Pengadilan Negeri Banda

    Aceh melalui bidang kesekretariatan cq bagian Perencanaan Tehnologi informasi dan

    pelaporan melalui rapat pimpinan dan stakeholdernya, dalam pelaksanaannya

    memerlukan dukungan teknologi agar informasi perkara dan informasi peradilan

    lainnya bisa diakses oleh masyarakat luas.

    Berdasarkan hasil pengamatan implementasi SIPP Tingkat Pertama yang

    dilakukan Dirjen Badilum pada Pengadilan Negeri Banda Aceh pada Bulan Januari

    sampai dengan Desember 2019 untuk semua kategori berada pada urutan ke 216 dari

    382 Satker Pengadilan Tingkat pertama yang ada di Indonesia. Untuk kategori

    Pengadilan dengan volume perkara 501 sampai 1000, Pengadilan Negeri Banda Aceh

    berada diurutan ke 75 dari 115 Pengadilan Negeri dan untuk se wilayah Pengadilan

    Tinggi Banda Aceh berada di posisi ke 13 dari 22 satker. Dengan perincian nilai

    Kinerja 146,09 poin, Kepatuhan 474,38 poin, Kelengkapan 145,79 poin, Kesesuaian

    160,03 poin, Sehingga Total poin yang didapat adalah 926,09 poin dari Maksimal 1000

    poin maka dari itu Pengadilan Negeri Banda Aceh Mendapat Bintang 5 untuk

    Implementasi SIPP.

    Penerapan teknologi informasi di Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas 1A

    didukung dengan peralatan berupa personal komputer/laptop untuk setiap pegawai,

    jaringan internet dan ruang server agar sistem informasi dapat disebarkan dengan baik.

    Pengadilan Negeri Banda Aceh memiliki subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi

    dan Pelaporan dalam membantu peningkatan pelayanan yang menggunakan teknologi

    informasi untuk internal Pengadilan Negeri Banda Aceh dan para pengguna layanan.

    http://sipp.pn-pn-bandaaceh.go.id/http://sipp.pn-pn-bandaaceh.go.id/http://sipp.pn-bandaaceh.go.id/statistik_perkara

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    45

    BAB V

    PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

    1. AKREDITASI PENJAMIN MUTU

    Sesuai dengan surat keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum,

    tanggal 18 Januari 2016 nomor 136/DJU/OTO.1.3/I/2016, tentang Akreditasi

    melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada Pengadilan Negeri dan Pengadilan

    Tinggi, maka Pengadilan Negeri Banda Aceh telah mempersiapkan diri untuk ikut

    dalam penilaian akreditasi. Persiapan untuk kegiatan dimaksud telah dimulai sejak

    awal tahun 2017 dengan menyiapkan semua dokumen berkenaan, antara lain SK

    pembentukan Tim TAPM yang telah mengalami revisi sebanyak dua kali, manual

    mutu, SOP, dokumen kontrol lainnya, budaya malu, budaya 3S dan budaya 5R serta

    perbaikan sistem pelayanan publik dengan sistem loket dan sistem pelayanan terpadu

    satu pintu.

    Persiapan untuk akreditasi telah dimulai pada masa kepemimpinan KPN

    Badrun Zaini, SH, MH dan dilanjutkan sejak Agustus oleh KPN Suwono, SH, SE,

    M.Hum. Tim Penilaian Akreditasi Direktorat Jendral Badan Peradilan Umum telah

    melakukan penilaian pada tanggal 31 November 2017 dan hasilnya diumumkan dalam

    Acara Penyerahan Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Umum

    pada tanggal 29 Nopember 2017 di Ballroom Hotel Clarion Makassar dan berdasarkan

    Sertifikat yang diterima Nomor TAPM 104/QMR/sertifikat/11/2017 Pengadilan

    Negeri Banda Aceh Terakreditasi “B’.

    Pada tanggal 10 September 2018, di Hotel The Westin Resort Nusa Dua Bali,

    Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA telah berhasil mencapai nilai akreditasi “A”

    “Excellent” dalam Akreditasi Penjaminan Mutu yang diselenggarakan oleh Tim

    Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Umum. Keberhasilan Pengadilan

    Negeri Banda Aceh Kelas IA meraih predikat “A” “Excellent” merupakan bukti

    bahwa Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA telah memberikan pelayanan prima

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    46

    kepada para pencari keadilan. Hal ini membuktikan telah terjadi peningkatan kualitas

    pelayanan yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA. Diharapkan

    keluarga Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA mampu mempertahankan predikat

    akreditasi “A” “Excellent” yang telah diraih

    2. PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

    Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan

    guna mewujudkan pelayanan yang cepat, mudah, transparan, terukur, dan terjangkau

    dilaksanakanlah perubahan sistem pelayanan. Perubahan sistem pelayanan tersebut

    adalah pelayanan yang dilaksanakan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses

    dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui

    satu pintu. Mahkamah Agung Republik Indonesia dan jajaran Pengadilan di bawahnya

    senantiasa berupaya menata, meningkatkan, dan menyederhanakan pelayanan publik

    dengan cara menerapkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (selanjutnya disebut

    “PTSP”). Pelayanan Terpadu Satu Pintu membantu masyarakat dan mempermudah di

    dalam keperluannya di Pengadilan. Tidak hanya pelayanan yang diarahkan ke dalam

    satu tempat layanan, hal ini juga mengurangi masyarakat pencari keadilan bertemu

    dengan pihak luar. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) telah dituangkan dalam

    Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018 Tentang

    Pedoman Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Tinggi dan

    Pengadilan Negeri,

    Berdasarkan SK Dirjen Badilum Nomor 77/DJU/SK/HM2.3/2/2018 tersebut,

    Maka Pengadilan Negeri Banda Aceh Menerapkan Standar Pelayanan Terpadu Satu

    Pintu (PTSP). Penerapan PTSP pada Pegadilan Negeri Banda Aceh dimulai sejak

    Maret 2018 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh

    Kelas IA Nomor 1459/SK/KPN/III/2018 Tentang Struktur Pelayanan Terpadu Satu

    Pintu Di Lingkungan Pengadilan Negeri Banda Aceh. Dalam SK KPN Negeri Banda

    Aceh Kelas IA Nomor 1459/SK/KPN/III/2018 tersebut diputuskan antara lain

    menetapkan nama yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan.

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    47

    Jabatan itu antara lain Atasan Pejabat Pengelola PTSP, Pejabat Pengelola PTSP

    Kepaniteraan, Pejabat Pengelola PTSP Kesekretariatan, Penanggung Jawab

    Pelaksanaan PTSP Kepaniteraan Pidana, Penanggung Jawab Pelaksanaan PTSP

    Kepaniteraan Perdata, Penanggung Jawab Pelaksanaan PTSP Kepaniteraan Khusus

    Korupsi, Penanggung Jawab Pelaksanaan PTSP Kepaniteraan Khusus PHI,

    Penanggung Jawab Pelaksanaan PTSP Kepaniteraan Hukum, Penanggung Jawab

    Pelaksanaan PTSP Sub Bagian Umum dan Keuangan, Petugas PTSP Kepaniteraan

    Pidana, Petugas PTSP Kepaniteraan Perdata, Petugas PTSP Kepaniteraan Khusus

    Korupsi, Petugas PTSP Kepaniteraan Khusus PHI, Petugas PTSP Kepaniteraan

    Hukum, Petugas PTSP Subbag. Umum dan Keuangan. Selanjutnya diterbitkannya

    Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA Nomor

    4670/SK/KPN/VIII/2018 Tentang Struktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di

    Lingkungan Pengadilan Negeri/PHI/Tipikor Banda Aceh yang merupakan

    Perbaharuan terhadap SK KPN Nomor 1459/SK/KPN/III/2018.

    Melalui PTSP ini Pengadilan Negeri Banda Aceh ingin memberikan pelayanan

    Prima dalam hal pelayanan publik yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap

    awal sampai akhir/terbitnya sebuah dokumen dilakukan di dalam satu tempat.

    Penyelenggaraan PTSP ini senantiasan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dasar

    berupa keterpaduan, efektif, efisien, ekonomis, koordinasi, akuntabilitas, dan

    aksesibilitas. Ruang lingkup PTSP di Pengadilan Negeri Banda Aceh ini meliputi

    seluruh pelayanan administrasi yang menjadi lingkup kompetensi/kewenangannya

    sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor

    026/KMA/SK/II/2012 tanggal 9 Februari 2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan

    dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

    Penerapan PTSP sendiri tidak lain memiliki tujuan untuk: 1) Mewujudkan

    proses pelayanan yang cepat, mudah, transparan, terukur sesuai dengan standar yang

    telah ditetapkan, 2) Memberikan pelayanan yang prima, akuntabel, dan anti korupsi,

    kolusi, nepotisme. Selain itu, aspek penting dilaksanakannya program PTSP ini

    merupakan wujud dari pelayanan publik yang prima dalam rangka melaksanakan

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    48

    kegiatan-kegiatan atau kebutuhan-kebutuhan yang diselenggarakan oleh lembaga

    Pengadilan terhadap seluruh masyarakat yang mencari keadilan sesuai dengan

    peraturan perundangan yang berlaku. Secara umum Prosedur PTSP dilaksanakan

    melalui tahapan berikut: 1) Pemohon mengambil nomor antrian yang telah disediakan,

    2) Pemohon wajib memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan untuk setiap

    layanan peradilan yang dimohonkan dan merupakan dasar untuk pemrosesan serta

    penyelesaian permohonan layanan, 3) Petugas PTSP mencatat, memverifikasi dan

    meneruskan kelengkapan berkas/dokumen ke backoffice untuk diproses sesuai SOP

    yang telah ditentukan. Khusus untuk pengadilan-pengadilan dengan jumlah perkara

    banyak agar menyediakan petugas verifikasi kelengkapan syarat-syarat sebelum

    diajukan ke meja PTSP.

    Pelaksanaan program PTSP ini sangatlah diperlukan komitmen oleh seluruh

    Pimpinan dan Aparatur Pengadilan secara terintegrasi dalam pelaksanaanya. Oleh

    sebab itu dalam rangka mewujudkan keberhasilan pelaksanaan PTSP tersebut, maka

    haruslah terdapat kualifikasi tertentu dalam hal standarisasi pelayanan yang harus

    dimiliki oleh seluruh petugas PTSP, yang antara lain sebagai berikut: 1) Memahami

    Standar Layanan Pengadilan, prosedur administrasi maupun prosedur beracara di

    Pengadilan untuk setiap jenis perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan

    Tinggi/Pengadilan Negeri, 2) Memahami profil pengadilan seperti struktur organisasi

    dan persidangan, peraturan, keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh

    Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan

    Umum, 3) Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer, 4) Memiliki kemampuan

    komunikasi yang baik, bersikap sopan dan ramah, serta berpenampilan rapi.

    Wujud Apresiasi dari Komitmen Pengadilan Negeri Banda Aceh dalam Negeri

    Banda Aceh dalam menerapkan Standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah

    Pengadilan Negeri Banda Aceh meraih juara pertama Lomba Implementasi PTSP

    Pengadilan Tingkat Pertama Se-Provinsi Aceh pada Agustus 2018 yang diadakan oleh

    Pengadilan Tinggi Aceh dalam Rangka Hari Jadi Mahkamah Agung RI. Oleh karena

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    49

    itu Pengadilan Negeri Banda Aceh Akan berusaha Seoptimal mungkin meningkatkan

    Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Pencari Keadilan.

    3. INOVASI PELAYANAN PUBLIK

    Pelayanan publik yang baik dan berkualitas merupakan hak warga negara

    sekaligus kewajiban konstitusional negara. Oleh karenanya pemerintah wajib

    hukumnya menyelenggarakan pelayanan publik yang sebaik-baiknya kepada

    masyarakat. Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

    disebutkan bahwa negara berkewajiban memenuhi setiap kebutuhan warga negara

    melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan

    pelayanan public yang prima untuk memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil bagi

    setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayan administrasi.

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menjadi salah satu

    tonggak penting perlindungan dan jaminan hak warga negara dan penduduk Indonesia

    dalam mendapatkan pelayanan publik yang baik. Dengan demikian, sudah jelas dan

    tegas bahwa aparat pemerintah harus berkomitmen tinggi dalam melayani masyarakat.

    Lembaga pelayanan publik harus hadir dan dekat dengan warga masyarakat.

    Masyarakat mengakui adanya peningkatan pelayanan publik, namun peningkatan

    tersebut belum sesuai dengan harapannya. penyelenggaraan pelayanan publik saat ini

    dan ke depan dalam rangka mencapai World Class Government pada tahun 2025,

    bukan menjadi pekerjaan yang biasa-biasa saja, tetapi harus menjadi pekerjaan yang

    luar biasa dengan melakukan percepatan melalui berbagai terobosan baru. Inovasi

    pelayanan publik merupakan percepatan membuat lompatan terobosan untuk menjadi

    solusi peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih mendekatkan dengan harapan

    masyarakat. Sebuah inovasi mampu memberikan manfaat dan dapat dirasakan

    langsung oleh segenap warga masyarakat.

    Inovasi pelayanan publik dikatakan sebagai inisiatif terobosan dari

    instansi/lembaga publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.

    Inisiatif terobosan tersebut terletak pada kebaruan (novelty). Kebaruan boleh

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    50

    merupakan pengembangan dari inovasi pelayanan publik yang telah ada, karena

    inovasi pelayanan publik terus diperbaharui dan bahkan ditiru dengan cara melakukan

    replikasi. Dengan bahasa populer replikasi inovasi pelayanan publik dilakukan dengan

    proses yang mudah yaitu Amati, Tiru, dan Modifikasi atau disingkat dengan ATM

    Pengadilan Negeri Banda Aceh yang merupakan Badan Peradilan yang berada

    dibawah naungan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) hadir dengan

    inovasi pelayanan publik yang Bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik

    lebih cepat, lebih murah, lebih aman dan lebih mudah dijangkau. Inovasi Pelayanan

    Publik di Pengadilan Negeri Banda Aceh berupa :

    a. e-Court Corner

    Pada Juli 2019 Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA telah mengoperasikan E-

    Court Corner. E-Court Corner adalah inisiatif dan inovasi Pengadilan Negeri Banda

    Aceh dalam rangka memaksimalkan sosialisasi dan meningkatkan pendaftaran perkara

    secara elektronik. Layanan yang tersedia Pada e-Court Corner berupa bimbingan,

    konsultasi dan Pendaftaran perkara secara elektronik bagi para advokat dan para pihak

    yang ingin mendapatkan informasi dan mendaftarkan perkaranya secara mandiri. e-

    Court Corner juga Sebagai tindaklanjut dari Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 3

    tahun 2018 tentang Administrasi Pengadilan secara Elektronik di Pengadilan untuk

    mewujudkan Peradilan Modern Berbasis Teknologi Informasi untuk Melayani.

    Untuk keperluan tersebut, telah ditunjuk seorang petugas melalui Keputusan

    Ketua Pengadilan Negeri Banda Aceh Kelas IA Nomor : 50/SK/KPN-BNA/XI/2019

    Tentang Penunjukan Petuga e-CourtCorner Administrasi Perkara Dan Persidangan di

    Pengadilan Secara Elekronik Pada Pengadilan Negeri/PHI/TIPIKOR Kelas IA Banda

    Aceh. Petugas disini akan memandu dan menjelaskan tentang tata cara pendaftaran

    hingga verifikasi kelengkapannya dan pertanyaan lain seputar e-Court. adapun fasilitas

    yang tersedia pada e-Court Corner ini adalah: Meja kursi standar, Laptop yang

    terhubung dengan jaringan internet/wifi free dan Leaflet tentang e-Court. Melalui

    layanan e court corner diharapkan akan semakin mempermudah para Advokat dan

  • LAPORAN TAHUNAN 2019

    51

    para pihak untuk mendaftarkan perkaranya secara online serta dapat menerapkan

    teknologi informasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan asas

    sederhana, cepat dan biaya ringan dapat diimplementasikan dengan baik dan optimal.

    b. SMS/WA Pengaduan

    Di dalam melaksanakan kegiatan pelayanan publik, Pengadilan Negeri Banda Aceh

    Kelas 1A kadang kala tidak selalu dapat memenuhi harapan masyarakat, khususnya

    para pencari keadilan. Bila hal ini terjadi, bisa menimbulkan ketidakpuasan dan

    keluhan dari masyarakat. Untuk Mengatasi hal tersebut Pengadilan Negeri Banda

    Aceh Membuat Inovasi berupa SMS/WA Pengaduan. layanan ini ditujukan kepada

    seluruh lapisan masyarakat, saat ini umumnya setiap orang telah memiliki atau

    menggunakan telepon seluler (ponsel) sehingga dengan