laporan survey inst.teg.menengah 2
TRANSCRIPT
LAPORAN SURVEY INSTALASI TEGANGAN MENENGAH 2
KUBIKEL (PANEL UTAMA DAN PANEL PEMBAGI)
DI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Disusun Oleh :
Kelas LT 3 A Kelompok 2
Aris Yuliyanto 3.31.07.0.06
Arystian Budi P 3.31.07.0.07
Candra Solinar 3.31.07.0.08
Deswan Herdianto 3.31.07.0.09
Dwi Handono 3.31.07.0.10
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2010
1. WAKTU DAN TEMPAT
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Juni 2010
Tempat : Panel Utama di samping bengkel Elektronika dan Panel Pembagi di UPT
UPP
2. LANDASAN TEORI
2.1. KUBIKEL
Kubikel adalah fasilitas guna mengontrol suplay daya proteksi jaringan, keluar
masuk saluran sedemikian sehingga operasi seperti pemasukan / pelepasan suplay,
pentanahan, pengetesan dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan aman. Fungsi
tambahan lain adalah disediakanya fasilitas untuk pengukuran dan juga disiapkan trafo
arus dan tegangan guna mendukung fasilitas tersebut dan fasilitas untuk proteksi.
Untuk mencegah terjadinya kesalahan operasi yang menyebabkan bahaya pada
operator dan merusak instalasi, kubikel dilengkapi dengan satu sistem keamanan
operasi yang dapat mencegah terjadinya kesalahan operasi.
a. Media yang digunakan dalam peralatan pemutus busur api yaitu tipe semburan
udara, minyak, SF6, dan tipe vakum.
b. Fasilitas yang dimiliki oleh kubikel atau juga dari fungsi kubikel tersebut
seperti kubikel untuk kabel / saluran masuk (incoming), kubikel untuk kabel /
saluran keluar (out going), kubikel untuk trafo dengan (PT) keperluan
pengukuran, kubikel untuk pengaman trafo dan sebagainya.
2.2. BUSBAR
Fungsi busbar (rel) pada pada panel adalah titik pertemuan atau hubungan
peralatan listrik untuk menerima dan menyalurkan tenaga / daya listrik.
1. Rel tunggal (single busbar)
Pada sistem rel tunggal semua peralatan instansi dihubungkan pada suatu busbar.
Adakalanya sistem rel tunggal ini dilengkapi dengan pemisah seksi
2. Rel ganda (double busbar)
Sistem rel ganda biasa terdiri dari dua rel / pada sistem rel ganda ada yang
menggunakan satu PMT dan satu setengah PMT.
2.3. TRANSFORMATOR DAYA
Transformator Daya adalah Alat yang digunakan untuk pemindahan daya
yang besar dengan menurunkan atau menaikkan tegangan listrik.
2.4. ISOLATOR
Isolator adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat / mengisolasi antara
kawat phasa dengan tanah atau dengan kawat phasa yang lain. Selain itu dari segi
mekanik isolator juga berfungsi sebagai penahan berat dari penghantar / kawat,
mengatur jarak dan sudut antar penghantar / kawat dan untuk menahan adanya
perubahan kawat akibat perbedaan temperatur dan angin.
Bahan yang digunakan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan
pada sistem tegangan menengah adalah :
a. Porselin yang diglazur dengan warna coklat / putih
b. Gelas
Menurut bentuknya isolator saluran udara tegangan menengah dibedakan atas :
a. Isolator pasak / tumpu atau isolator pin
b. Isolator gantung (suspension insulator)
c. Isolator tarik (strain insulator)
d. Isolator batang panjang (long rod insulator)
e. Isolator post saluran (line post insulator)
f. Isolator telur (egg insulator)
Spesifikasi Penghantar yang digunakan pada saluran JTM menurut Pedoman
Standar Konstruksi Jaringan Distribusi PLN yaitu :
Jenis “isolator tonggrak saluran” ( line post, ANSI 57-2 ) atau “Pin Post” untuk
tiang topang / sangga dan tiang belokan dengan sudut ≤ 30˚, sedangakan untuk
belokan antara 30˚÷60˚ dipergunakan travers ganda dengan isolator tonggak
saluran atau pin post ganda.
Jenis renteng “untuk belokan ≥ 60˚ dan tiang tarik / tegang.
2.5. ALAT PENGAMAN
a). PMT (Circuit Breaker)
PMT merupakan peralatan hubung yang bekerja membuka dan menutup
rangkaian aurs listrik, mempunyai kemampuan memutus arus beban, arus
gangguan dan dilengkapi dengan media pemadam busur api.
b). LBS ( Load break switch)
LBS adalah peralatan hubung yang bekerja membuka dan menutup Rangkaian
arus listrik, mempunyai kemampuan memutus arus beban dan tidak mampu
memutus arus gangguan. Peralatan hubung ini dilengkapi dengan media pemutus
busur api vacum, SF6 dll.
c). ABSW ( Air Break Switch )
Peralatan ini berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian, dalam keadaan
berbeban maupun tanpa beban dan tidak mampu untuk memutus arus gangguan
dengan media pemutus udara.
Alat ini dapat dioperasikan dalam keadaan terbuka ( normally open ) atau tertutup
(normally close) sesuai dengan keperluan.
Pemasangan ABSW pada jaringan, antara lain digunakan untuk :
- Penambahan beban pada lokasi jaringan;
- Pengurangan beban pada lokasi jaringan;
- Pemisahan jaringan secara manual pada saat jaringan mengalami gangguan.
d). Recloser ( Penutup Balik Otomatis / PBO )
Recloser pada dasarnya adalah pemutus tenaga yang dilengkapi dengan peralatan
kontrol.
- Peralatan ini dapat merasakan arus gangguan dan memerintahkan operasi buka
tutup kepada pemutus tenaga.
- Untuk jaringan yang panjang ( >20 km ) perlu dipasang 2 atau lebih PBO pada
jarak tertentu dengan koordinasi yang baik, agar gangguan yang terjadi dapat
segera dibebaskan.
e). Pelebur ( Fuse )
pengaman lebur ( FuseCut ), dipasang pada jaringan cabang atau pada
transformator distribusi yang tidak berpengalaman sendiri yang fungsinya untuk
mengamankan cabang jaringan yang mengalami gangguan permanen dan
transformator.
3. LAY OUT RANGKAIAN
3.1. Panel Utama
3.2. Panel Pembagi
4. FOTO PANEL DAN PENJELASAN
4.1. Panel Utama
Gambar 1. Panel utama 20 kV
Fungsi :
- Menerima tegangan 20 kV pertama dari Jaringan listrik tegangan menengah.
- Untuk pengukuran tegangan dan Arus fasa RST.
- Sebagai indikator tegangan listrik 20 kV.
Gambar 2. Panel Disconnecting switch.
Fungsi :
- Menghubungkan dan memutuskan tegangan 20 kV yang masuk ke POLINES.
Gambar 3. Panel Voltage Transformer.
Fungsi :
- Untuk menurunkan tegangan untuk metering / pengkuran tegangan di panel 20 kV.
Gambar 4. Panel disconnector
Fungsi :
Menghubungkan dan memutuskan tegangan 20 kV yang masuk ke POLINES menuju
panel pembagian beban.
4.2. Panel Pembagi
Gambar 5. Panel utama bagian atas
Gambar 6. Panel utama bagian tengah
Gambar 7. Panel utama bagian bawah.
Gambar 8. Trafo step down 3 fasa 20 kV / 380 V
Gambar 9. Name plate Trafo step down 3 fasa 20 kV / 380 V
Gambar 10. Panel hubung bagi dari panel utama ke panel – panel Jurusan Teknik dan
Tata Niaga
DAFTAR PUSTAKA
Basuki. 2010. Instalasi Tegangan Mengenga. Politeknik Negeri Semarang: Program Studi
Teknik Listrik.
Hernuwanto, Didiek. 2008. Pedoman Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Th. 2008.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Ypgyakarta.