laporan sumur

12
LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS AIR SAMPEL SUMUR Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PPLF Disusun oleh : 1. Briliantina Aisyah Jasmin P07133111003 2. Evi Listrianti P07133111011 3. Feni Tasari P07133111014 4. Gatot Abrianto P07133111016 5. Mufti Afrizal P07133111023 6. Nur Hidayati P07133111028 7. Siti Nurjannah P07133111032 8. Sri Pangesti Dewi P07133111034 9. Yolamba Ervina Sujarwo P07133111037 KEMENTRIAN KESEHATAN REPOBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

Upload: idha-nur-hidayati

Post on 23-Jul-2015

680 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan sumur

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS

AIR SAMPEL SUMUR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PPLF

Disusun oleh :

1. Briliantina Aisyah Jasmin P071331110032. Evi Listrianti P071331110113. Feni Tasari P071331110144. Gatot Abrianto P071331110165. Mufti Afrizal P071331110236. Nur Hidayati P071331110287. Siti Nurjannah P071331110328. Sri Pangesti Dewi P071331110349. Yolamba Ervina Sujarwo P07133111037

KEMENTRIAN KESEHATAN REPOBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: laporan sumur

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS

AIR SAMPEL SUMUR

A. HARI DAN TANGGAL

Rabu, 30 Mei 2012

B. MATERI

Pengambilan dan Pemeriksaan Mikrobiologis Air Sampel Sumur.

C. TUJUAN

1. Mengetahui cara pengambilan sampel air sumur.

2. Mengetahui cara pemeriksaan bakteri E.colli yang terdapat didalam air

sumur.

3. Mengetahui nilai MPN bakteri E.colli yang terkandung didalam air sumur.

D. DASAR TEORI

Air adalah satu dari sedikit zat yang wujud cairnya lebih rapat

daripada wujud padatnya. Kalau benda lain mengerut ketika dipadatkan, es

malah mengembang. Pada suhu di atas 4oC, air bersifat seperti cairan pada

umumnya, mengembang ketika panas, dan mengerut ketika dingin. Air mulai

membeku ketika molekul-molekulnya mulai bergerak lambat sehingga tidak

mampu memutuskan ikatan hidrogen (Campbell 2004: 44).

Air mungkin saja terlihat jernih, tak berbau, dan tak berasa, tetapi

tidak aman untuk diminum. Air baik dan aman untuk diminum ialah air yang

bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit dan zat kimia yang merusak

kesehatan. Pencemaran air oleh mikroorganisme atau zat-zat kimia berarti air

tersebut mengalami polusi dan tidak boleh diminum. Sumber-sumber dalam

tanah, yaitu sumur dan mata air, menyediakan sebagian besar air untuk

rumah-rumah perorangan di daerah pedesaan. Air permukaan tidak boleh

Page 3: laporan sumur

diminum kecuali bila diberi perlakuan (atau dididihkan) sebelumnya untuk

menghilangkan kontaminan (Pelczar & Chan 2005: 868-869).

Air sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30

meter, umumnya terletak pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga

sebagai air tanah bebas karena lapisan air tanah tersebut, tidak berada di

dalam tekanan. Untuk memenuhi kebutuhan air sumur yang bersih terdapat

tiga parameter, yaitu parameter fisik yang meliputi bau, rasa, warna, dan

kekeruhan. Parameter kedua adalah parameter kimia yang meliputikimia

organik dan kimia anorganik yang mengandung logam, seperti, Fe, Cu, Ca

dan lain-lain. Parameter ketiga adalah parameter bakteriologi yang terdiri dari

koliform fekal dan koliform total (Waluyo, 2004).

Sementara itu, pencemaran sumur dapat terjadi, seperti kembalinya air

buangan ke dalam sumur secara langsung, atau melalui tempat bocor dari

celah-celah, isalnya dari toilet ke dalam sumur yang letaknya terlalu dekat.

Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan wabah, misalnya banyak penyakit

virus yang dapat tertular melaui air, seperti enteritis ( Naibaho, 2008 ).

Perairan alami memang merupakan habitat atau tempat yang sangat

parah terkena pencemaran. Sehingga rumus kimia air : H2O, merupakan

rumus kimia air yang hanya berlaku untuk air bersih seperti akuades,

akuademin dan sebagainya. Sedang untuk air alami yang berada di dalam

sungai, kolam, danau, laut dan sumber-sumber lainnya akan menjadi : H2O

ditambah dengan faktor yang bersifat biotik dan faktor yang bersifat abiotik.

Faktor-faktor biotik yang terdapat dalam air terdiri dari bakteria, fungi,

mikroalgae, protozoa, virus serta sekumpulan hewan ataupun tumbuhan air

lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba (Suriawiria 1995: 201).

Kehadiran mikroba di dalam air dapat menguntungkan tetapi juga

dapat merugikan. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton

merupakan makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda

kesuburan perairan tersebut. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan

Page 4: laporan sumur

air berlaku sebagai jasad ”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai

kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam

badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di

dalam air secara biologis. Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil

untuk melakukan fotosintesis, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan

menghasilkan oksigen (Widiyanti 2004: 2-3).

Sejumlah bakteri dianggap sebagai bakteri pengganggu dalam air

karena menimbulkan masalah bau, warna, dan rasa, disamping juga

membentuk endapan persenyawaan tak dapat larut di dalam pipa-pipa

sehingga mengurangi atau menyumbat aliran air. Aksi merusak pada beberapa

mikroorganisme adalah sebagai berikut: 1) bakteri pembentuk lender, 2)

bakteri besi yang mengubah persenyawaan besi yang membentuk asam sulfat

dan hydrogen sulfidae, sehingga air menjadi sangat asam dan berbau tidak

enak (Pelczar & Chan 2005: 878).

Keberadaan kuman-kuman patogen dalam sampel air umumnya dalam

jumlah kecil dan karena sukarnya teknik pengisolasian, maka pemeriksaan

bakteriologik air minum untuk mengetahui keberadaan kuman pathogen

menjadi tidak praktis. Selain itu, analisis air tidak memungkinkan dapat

menentukan semua jenis kuman patogen. Oleh karena itu, dilakukan suatu

pendekatan dengan melakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap

keberadaan kuman komensal usus manusia, yaitu bakteri koli (koli fekal dan

nonfekal) utamanya bakteri Escherichia coli sebagai indikator terjadinya

pencemaran fekal. Digunakannya Escherichia coli sebagai indikator kualitas

air disebabkan Escherichia coli hidup di usus manusia dan hewan dan keluar

melalui tinja sehingga keberadaanya di air memperingatkan tentang

kemungkinan adanya patogen lain yang berasal dari usus atau system

pencernaan hewan dan manusia. Selain itu Escherichia coli juga dapat

memfermentasikan laktosa dengan membentuk gas pada suhu kamar,

sehingga untuk uji bekteriologik air merupakan indikator yang terpercaya.

Page 5: laporan sumur

E. ALAT DAN BAHAN

1. Pengambilan air sumur :

Alat dan Bahan

a. Botol sampel yang sudah steril dengan pemberat

b. Lampu sritus

c. Korek api

d. Tali

e. Kertas pembungkus botol sampel

2. Pemeriksaan Mikrobiologis

Alat dan Bahan

a. Rak

b. Tabung reaksi

c. BGLB

d. Media LB single strength dan LB triple strength

e. Lampu spritus

f. Korek api

g. Ose tumpul

h. Kapas

i. Pipet ukur

j. Kertas pembungkus

k. Tali

l. Beker glass

Page 6: laporan sumur

F. CARA KERJA

Pengambilan sampel air sumur di lapangan :

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel air sumur, yaitu : botol

sampel dengan pemberat, spritus, korek api, label, dan sumur.

2. Mensterilkan botol sampel pada bagian atas menggunakan spritus yang

menyala.

3. Tali kenur pada botol sampel di urai. Kemudian memasukkan botol sampel

kedalam sumur. Mengusahakan pada saat mengambil sampel air sumur agar

jangan sampai terjadi aerasi.

4. Mengambil sampel sampai 2/3 dari tinggi botol.

5. Menarik botol sampel. Kemudian mensterilkan kembali bagian atas botol

sampel menggunakan spritus yang menyala . Menutup kembali botol sampel.

6. Membungkus kembali botol sampel dengan rapi.

7. Memberi label pada botol sampel.

8. Membawa sampel yang telah diambil ke Laboratorium untuk dilakukan

pemeriksaan mikrobiologis.

Pemeriksaan Mikrobiologis :

a. Langkah I

1) Menggunakan ragam 5 : 5 : 5

2) Meletakkan LB Triple Strengt berjumlah 5 buah dan LB Single strengt

berjumlah 10 buah

3) Mengambil 10 ml air sampel dan memasukkan secara steril pada LB

Triple strenght secara aseptis sebanyak 5 buah.

4) Mengisi 1 ml air sampel ke dalam LB single strengt 5 buah secara

aseptis

5) Mengisi 0,1 ml (setara dengan 2 tetes) air sampel ke dalam LB Strengt

5 buah secara aseptis

Page 7: laporan sumur

6) Memberi label pada setiap tabung sesuai dengan ukuran sampel yang

dimasukkan

7) Memasukkan ke dalam beaker glass

8) Meletakkan dalam inkubator, mengeramkan(menginkubasikan) dalam

suhu 37 0C dalam waktu 2 X 24 jam.

b. Langkah II

1) Memeriksa media LB yang telah dieramkan dalam inkubator dengan

suhu 37 0C selama 2 x 24 jam

2) Mengamati pertumbuhan mikrobiologi pada media

3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

4) Hasil positif mikrobiologi adalah 5 : 5 :2

5) Melanjutkan pemeriksaan dengan ragam 5 : 5 : 2

6) menanam bakteri dari media yang positif ke media BGLB

7) menginkubasikan selama 2 x 24 jam dengan suhu 44 0C.

c. Langkah III

1) Mengamati pertumbuhan mikrobiologi di media BGLB (positif jika

ada gelembung gas dalam tabung durham) setelah diinkubasi selama 2

x 24 jam dengan suhu 44 0C.

2) Mencocokkan jumlah media yang positif dalam tabel thomas sehingga

diperoleh jumlah koliform dalam 100 sampel.

G. HASIL DAN PEMBAHASAAN

Setelah dilakukan pemeriksaan mikrobiologis pengambilan sampel air

sumur didapatkan :

1. Hari 1 pengamatan pada media LB single strength dan LB triple strength

dengan ragam 5 : 5 : 5 diperoleh tabung yang positif mengandung bakteri

Page 8: laporan sumur

adalah 5 : 5 : 2. Kemudian dilakukan pemindahan penanaman ke media

BGLB dan dieramkan selama 1 hari dengan suhu 44 oC.

2. Hari 2 pengamatan pada media BGLB dengan ragam 5 : 5 : 2 diperoleh

tabung yang positif mengandung bakteri adalah 4 : 1 : 0. Jadi dari hasil

tersebut diperoleh MPN 18 koloni bakteri / 100 mL sampel. Hal ini berarti

air sumur tersebut tercemar bakteri E.colli.

Hal tersebut dipengaruhi oleh lokasi atau jarak sumber pencemar

(septic tank dan kali kecil) yang kurang dari 10 meter menjadi penyebab

pencemaran air sumur oleh mikrobiologi (bakteri E.colli).

H. KESIMPULAN

Nilai MPN E.Colli dengan ragam 5 : 5 : 5 yang ditanam di media

BGLB adalah 18 koloni bakteri per 100 mL sampel, sehingga dapat

disimpulkan bahwa air sumur tersebut tercemar bakteri E.colli.