laporan studi tur

40
Laporan Studi Tur Study Tour Report In Bilingual version Di susun oleh: Created by: Audrey Therrisia Angelita Priscilla Dennis Edwin Ciputra Yohanes Ricky Nelson Irene Marcelina Gosal

Upload: audrey-therrisia

Post on 19-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh laporan study tour

TRANSCRIPT

Laporan Studi TurStudy Tour Report

In Bilingual version

Di susun oleh:Created by:Audrey TherrisiaAngelita PriscillaDennis Edwin CiputraYohanes Ricky NelsonIrene Marcelina Gosal

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunianya sehingga perjalanan dan laporan kami ke Puntondo dapat terselenggara dan selesai dengan baik dan berjalan sesuai rencana.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini belum mencapai kesempurnaan karena terbatasnya pengetahuan, literatur serta waktu yang kami miliki meskipun begitu kami tetap berusaha menyelesaikan laporan ini tepat waktu serta memuat isi yang cukup menambah wawasan.

Laporan ini tidak akan selesai jika bukan karena kerja keras kami selama kurang lebih dua minggu lebih dan kerelaan Bapak/Ibu guru yang rela meluangkan waktunya untuk membantu kami. Khususnya kami berterimakasih kepada Ibu Esther, Ibu Bergita, Ibu Rini, Ibu Treesye, Pak Lestin, Pak Adelbertus yang sudah membimbing kami sejak awal perjalanan menuju Puntondo sampai terselesaikan laporan ini dengan baik.

Audrey TherrisiaAngelita PricillaDennis Edwin CiputraYohanes Ricky NelsonIrene M. Gosal

prefaceThanks to The God for his blessing so our journey and report to Puntondo can well-held and having carefully and runs according to plan.

We realize that in writing of this report has not reached perfection because the limited knowledge, literature and time which we had nonetheless.We still try finalizes this timely report and loads content that is enough adding knowledge.

This report will be not be finnish correctly without the hard work of our team as long as this two weeks and the teacher who helps us to finish our report.Specially thanks to Mrs. Esther, Ms. Bergita, Ms. Rini, Mrs. Treesye, Mr. Lestin, Mr. Adelbertus who push and develop us during the depart to puntondo until we finish our report.

Audrey TherrisiaAngelita PricillaDennis Edwin CiputraYohanes Ricky NelsonIrene M. Gosal

Lembar pengesahanTelah diterima dan disahkan Laporan Karya Wisata di PPLH Puntondo oleh Suster Kepala Sekolah dan guru-guru yang terlibat dalam laporan ini.

Makassar,.........................................Disahkan olehKoordinator RSBISekretaris koordinator Wali Kelas 7 RSBI

Dra. Esther Kueche Adelbertus Sutrisno,S.PdTreesye Madeten, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SekolahSr. Immaculata Mandagi, JMJ

Approval SheetHas been recieved and approved by the principal and all the teacher have parts in this report from depart to PPLH Puntondo, Takalar.

Makassar,..................

Approve by

RSBI CoordinatorSecretary CoordinatorHome room Teacher

Dra. Esther KuecheAdelbertus Sutrisno, S.PdTreesye M,S.Pd

Know by,Pricipal

Sr. Immaculata mandagi, JMJ

lembar penilaian

Berdasarkan hasil dari pengamatan di lapangan,kami harapkan para guru dapat menilai hasil kerja kami.

BiologiGeografi Bhs.Indonesia

Bhs.InggrisKomputer

Guru BiologiGuru GeografiGuruB.Indo

Yohana Bambu, S.Pd Bergita G.M Saka,S.Si Rini S.,S.Pd

Guru Bhs.InggrisGuru Komputer

Treesye M,S.PdLestin

Assesment Page

Based on the result of the observations at the field, the teachers put a value on the work of this activity reports as follows.

Biology Geography Indonesian Language

English LanguageComputer

Biology Geography Indonesian Teacher TeacherTeacher

Yohanna Bambu, S.Pd Bergita G.M. Saka,S.SiRini S.,S.Pd

English TeacherComputer Teacher

Treesye M,S.PdLestin

Daftar IsiKata pengantar2Lembar pengesahan4Lembar penilaian6 Bab 1 Pendahuluan10i. Latar belakangii. Tujuan studi tur Bab 2 Tinjauan Teoritisi. Ekosistem laut12ii. Pengolahan sampah14iii. Arang briket14 Bab 3 Pembahasan18 Bab 4 Penutup28i. Kesimpulanii. Saran-saran Daftar Pustaka30

Table Of ContentPreface3Approval sheet5Assesment sheet7 Chapter 1 Introduction11i. Backgroundii. The purpose of study tour Chapter 2 Theoritical Reviewi. Sea ecosystem15ii. Trash17iii. Arang Briket17 Chapter 3 Discussion23 Chapter 4 Conclusion and suggestion29i. Conclusionii. Suggestion Refrences30

bab 1Pendahuluan

A. Latar BelakangPPLH Puntondo di dirikan pada tanggal 18 Agustus 1998 dan arsiteknya berasal dari Jerman. Di resmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup pada tanggal 15 Oktober 2001. Luas PPLH Puntondo sekitar 4 hektar, yang terdiri atas bangunan, pendopo, ruang seminar, restoran dan perpustakaan. PPLH ini mempunyai kebun organik, kebun sayur, kebun buah, dan kebun toga. Teknologi yang dilakukan di PPLH Puntondo:- Teknologi tepat lingkungan(TTL) yaitu destilasi air tawar dengan memanfaatkan sinar matahari, kapsitas alat 3 liter.- Water treatment untuk mengolah limbah cair, memelihara air untuk kolam ikan, menyiram tanaman.- Kincir angin untuk menghasilkan listrik- Solar Cooker; memasak menggunakan energi matahariSelain itu kegiatan lain yang dilakukan oleh PPLH Puntondo antara lain: Menjaga ekosistem laut Melakukan pengolahan sampah Visi PPLH Puntondo yaitu:Mengharapkan masyarakat menjadi sadar dan peduli terhadap pelestarian lingkungan.Misi: Menjadi orginisasi yang otonom dan independen non pemerintah Undanglah dan merangsang masyarakat untuk menjadi lebih sadar, dan peduli terhadap lingkungan melalui pendidikan lingkungan

B. Tujuan Studi TurUntuk mempelajari ekosistem laut dan daur ulang sampah yang merupakan salah satu program dari PPLH Puntondo sekaligus menjadi bahan laporan kami.

Chapter 1Introduction

A. BackgroundPPLH Puntondo was founded on August 18, 1998 and the architect from Germany. In inaugurated by the Minister of Environment on October 15, 2001.Size PPLH Puntondo about 4 acres, which consists of building, hall, seminar rooms, restaurant and library. PPLH has organic gardens, vegetable gardens, orchards, and gardens toga. Technology conducted in PPLH Puntondo: Appropriate technology environment (TTL) is a distillation of fresh water by using sunlight, capacities tool 3 liters. Water treatment to wastewater, maintaining the water for fish ponds, watering the plants. Windmills to produce electricity Solar Cooker; cook using solar energyIn addition, other activities undertaken by PPLH Puntondo among others:- Maintain marine ecosystems- Conduct waste managementVision PPLH Puntondo namely:Expect people to be aware of and concerned about environmental conservation.Mission: Become an autonomous and independent non governmental orginisation Invite and stimulate the people to be more aware of, and concerned for the environment through environmental education

B. Objectives of the Study TourTo study the marine ecosystem and recycling waste is one of PPLH Puntondo program once the subject of our report.

Bab 2Tinjauan Teoritis

A. Ekosistem LautEkosistem laut adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dalam lautan dan sekitar pantai.

Selama berada di PPLH Puntondo kami mengenal berbagai macam bagian dari ekosisitem laut antara lain yaitu:1. Terumbu karang Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimentasi kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut. Bagi ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh komunitas koral. Habitat Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut.Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.

Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah: sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang, pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya. penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.

2. LamunLamun atau rumput laut adalah anggota tumbuhan berbunga yang telah beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam lingkungan air asin. Semua lamun adalah anggota bangsa Alismatales yang berasal dari salah satu dari empat suku berikut: Posidoniaceae Zosteraceae Hydrocharitaceae CymodoceaceaeLamun tumbuh berkawanan dan biasa menempati perairan laut hangat dangkal dan menghubungkan ekosistem mangrove dengan terumbu karang. Wilayah perairan laut yang ditumbuhi lamun disebut padang lamun, dan dapat menjadi suatu ekosistem tersendiri yang khas.Duyung (Dugong) dan sapi laut adalah pemakan lamun dan penyu.

3. MangroveHutan Mangrove atau Hutan Bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.Bakau atau mangrove berfungsi untuk mencegah abrasi, menahan gelombang tsunami dan sebagai tempat tinggal biota laut yang hidupdi sekitar pantai.B. SampahSampah adalah barang yang sudah tidak bernilai ekonomis atau secara umum yang sudah tidak dipakai.Jenis jenis sampah : Berdasarkan sumbernya1. Sampah alam2. Sampah manusia3. Sampah konsumsi4. Sampah nuklir5. Sampah industri6. Sampah pertambanganBerdasarkan sifatnya :1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

C. Arang BriketArang briket adalah arang yang dihasilkan dari proses pembakaran ranting-ranting pohon yang kemudian di proses sedemikian rupa sehingga menjadi arang briket yang utuh dan dapat digunakan.

Chapter 2Theoretical Review

A. Marine Ecosystems

Marine ecosystem is an ecological system formed by the inherent interrelationship between living things with their environment in the ocean and surrounding beaches.

During their stay in PPLH Puntondo we know various parts of marine ecosystems, among others, namely:

1. Coral ReefsCoral reefs are a collection of reef animals with similar plant symbiotic algae called zooxanhellae. Coral reefs are included in the phylum Cnidaria class Anthozoa species that have tentacles. Coral reefs in general can be ascribed to physical structures and their accompanying ecosystems that are actively forming calcium carbonate sedimentation due to biological activity (biogenic), which took place under sea level. For geologists, the coral reef is a sedimentary rock structure of lime (calcium carbonate) in the sea, or referred briefly to the reef. For coral reef biologist is an ecosystem that is shaped and dominated by the coral community. Habitat Coral reefs are generally living on the beach or a region that is still exposed to light about 50 m below sea level.Coral reefs contain a variety of benefits that are very large and diverse, both ecologically and economically. Estimated kinds of benefits contained in coral reefs can be identified into two: direct benefits and indirect benefits.The benefits of coral reefs that can be directly utilized by humans are: as a place to live fish, which many human needs in the field of food, such as grouper, baronang fish, yellow tail fish), coralreefs, tourism, marine tourism see the beauty of form and color. research and use of other aquatic biota contained therein.While that is included in the indirect use is as a drag sea abrasion caused by waves and waves of the sea, as well as a source of biodiversity.

2. Seagrass

Seagrass or "seaweed" is a member of flowering plants that have adapted to living entirely in the salt water environment. All beds are members of the nation Alismatales originating from one of four tribes follows:

1. Posidoniaceae2. Zosteraceae3. Hydrocharitaceae4. Cymodoceaceae

Seagrass grow and ordinary berkawanan occupy shallow warm sea waters and connecting with the mangrove ecosystem of coral reefs. Areas covered marine waters called seagrass beds,and can be a separate ecosystem khas.Duyung (dugong) and the cows are eating sea grass and sea turtles.

3. MangroveMangrove Forest or Mangrove forest is growing on brackish water marsh located on the coastline and are influenced by tidal sea water. This forest grows, especially in places where there pelumpuran and accumulation of organic material. Both in the sheltered bays of the onslaught of the waves, as well as around the mouth of the river where the water slows down and settles out of mud brought from upstream.Mangrove ecosystem is unique, both because of the pelumpuran which resulted in a lack of soil aeration, high soil salinity, as well as experienced cycle tidal inundation by sea water. Only a few plant species survive in a place like this, and this species is typical of most mangrove forests because it has been through the process of adaptation and evolution.Mangroves or mangrove serves to prevent abrasion, withstand tsunami waves and as a residence live in marine biota around the coast.

B. Waste/Compost

Garbage is stuff that has no economic value or in general that are not used. The types of waste: Based on the source Natural Trash Human Waste Trash consumption Nuclear waste Waste industry Waste mining

Based on its nature:1. Organic waste - can be parsed (degradable)2. Inorganic rubbish - do not decompose (undegradable)

Compost is the result of decomposition of partial / incomplete from a mixture of organic materials that can be artificially accelerated by a variety of microbial populations in environmental conditions of warm, moist, and aerobic or anaerobic (Modified from JH Crawford, 2003). While composting is a process whereby organic material having biological decomposition.

C. Charcoal Briquettes

Charcoal briquettes are charcoal produced from the burning tree branches that later in the process such that the charcoal briquettes are intact and can be used. ListenRead phonetically

Bab 3Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, kami dapat menambah pengetahuan kami tentang ekosistem laut, daur ulang sampah.Berikut ini kami akan membahas tentang hasil pengamamatan kami:A. Ekosistem Laut

1. Terumbu KarangPada saat malakukan diving dilaut kami dapat melihat jenis-jenis terumbu karang dan Ikan-ikan kecil. Di sekitar pantai kami juga dapat melihat sponge dan bintang laut. Terumbu karang ter sebut merupakan tempat tinggal danbrkembang biaknya ikan-ikan yang ada di sekitarnya. Perlu diketahui bahwa terumbu karang merupakan hewan.

Ikan-ikan yang sedang berenang disekitar terumbu karang

Anemon yang merupakan salah satu terumbu karang sebagai tempat tingggal ikan badut(clown fish),meskipun anemon tersebut sedikit beracun.2. LamunLamun merupakan makanan untuk penyu dan ikan-ikan kecil lainnya serta merupakan tempat tinggal hewan-hewan laut.

Padang lamunBagian-bagian dari lamunLamun memiliki banyak jenis tergantung tempat lamun tersebut berada.3. MangroveSaat melakukan pengamatan mangrovekita dapat melihat bahwa mangrove dapat tumbuh dengan kadar garam yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah juga tidak boleh terkena air laut yang terlalu banyak karena dapat merendam akar dari mangrove itu sendiri.

B. SampahAda beberapa cara pengolahan sampah di PPLH Puntondo yaitu kompos dan daur ulang kertas. Pertama-tama kami akan menjelaskan tentang bagaimana caranya membuat kompos, yaitu sebagai berikut:Alat dan bahan: Sampah dapur yaitu sampah dapur organik Tanah yang dicampur dengan kotaran hewan Daun-daun yang sudah kering atau sudah gugur Ember Sekop Kain Cara kerja:Campurkan semua bahan ke dalam ember lalu aduk sampai rata menggunakan sekop setelah itu tutup dengan kain dan diamkan selama kurang lebih satu minggu

Proses daun-daun di hancurkan

Proses saat mencampurkan bahan

Cara yang kedua adalah mendaur ulang kertas. Dalam proses ini kita dapat menggunakan kertas koran, kertas bekas buku dansemua jenis kertas kecuali kertas yang sudah tercampur dengan plastik. Berikut ini kami akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengolah kertas-kertas bekas tersebut.

(gambar 1)(gambar 2)

(gambar 3)(gambar 4)

(gambar 5)(gambar 6)Tumbuklah kertas bekas lalu masukkan kedalam box berisi air, pada saat ini dapat di beri warna, masukkan cetakan, kemudian angkat lalu tiriskan airnya(gambar 2). Lalu di angakat dengan perlahan dan tiriskan airnya kemudian taruh diatas meja beralas kain setelah itu peras air yang masih tersisa dengan spons(gambar 3) kemudian angkat cetakannya dari sisi kanan atau kiri cetakan(gambar 4) setelah itu hasinya dapat kita lihat pada gambar 5 tapi itu belum selesai kertas daur ulang itu masih harus dijemur sampai kering dengan sempurna.

C. Arang BriketArang briket berasal dari ranting-ranting pohon kering yang di bakar kemudian direndam dengan air lalu disortir yang tidak terbakar, setelah itu yang sudah terbakar di dinginkan dan diberi lem kanji, ke mudian di cetak setelah di cetak akan di jemur selama satu hari.

Alat-alat dan bahan pembuatan arang briket Lem kanji yang sedangdi masak

Proses pencampuran lem kanji dan ranting yang sudah di bakar

Proses pencetakan arang briketarang briket yang masih basah

Chapter 3Discussion

Based on the results, we can increase our knowledge about marine ecosystems, recycling waste.Here we will discuss about the results of our pengamamatan:

A. Marine Ecosystems

1. Coral Reefs

At sea diving malakukan we can see the types of coral reefs and small fish. Around the coast we can also see the sponges and starfish. Coral reefs was referred to the residence danbrkembang breeding fish in the vicinity. Please note that coral reefs are animals.

The fish are swimming around coral reefs

Anemones, which is one of coral reefs as the place tingggal clown fish (clown fish), although the anemones are slightly toxic.

2. Seagrass Seagrass is a food for turtles and other small fish and is home to marine animals.

Seagrass beds seagrass Parts

Seagrass has many types depending on where seagrass is located.

3.Mangroves When making observations mangrovekita can see that the mangroves can grow with salt levels are not too high nor too low and also not be exposed to sea water that is too much because it can soak the roots of the mangrove itself.

B.Trash

There are several ways of processing waste in PPLH Puntondo of compost and recycled paper. First we will explain about how to make compost, which is as follows

Tools and materials: kitchen waste is organic kitchen waste Soil is mixed with animal kotaran The leaves are already dry or has fallen Basket Shovels Fabrics

How it works: Combine all ingredients into the bucket and stir until smooth using a shovel after it closed with a cloth and let stand for approximately one week

The process leaves in destroy

The process of mixing the material time

The second way is to recycle paper. In this process we can use newspaper, used paper books dansemua type of paper unless the paper that has been mixed with plastic. Here we will explain the steps to process the used papers.

(picture 1)(picture 2)

(picture 3) (picture 4)

(picture 5) (picture 6)

Beat and enter into the waste paper box filled with water, at this time can give color, insert molds, then lift then drain the water (figure 2). Then in angakat slowly and drain the water then put on the table cloth mat after that squeeze the remaining water with a sponge (figure 3) and then lift the print from the right or left side of the mold (figure 4) resulting in after that we can see in figure 5 but it is not finished recycled paper that still must be dried in the sun until perfectly dry.

C. Charcoal Briquettes Charcoal briquette from dry twigs that the fuel and then soaked with water and then sorted that is not burned, after that one burned in the cool and given a starch glue, to then be printed after the print will be dry in the sun for one day.

The tools and materials making charcoal briquettes

Starch glue was in cooking

The process of mixing glue starch, and twigs which already in the fuel

The printing process charcoal briquettecharcoal briquettes are still wet

ListenRead phonetically

BAB 4PENUTUPA. KesimpulanDari semua hasil pengamatan yang kami lakukan selama berada di PPLH Puntondo dan dari tinjauan teoritis yang telah kami susun kami dapat mengetahui bahwa sebenarnya alam harus dijaga dengan tidak merusak lingkungan dan menambah berbagai kegiatan yang dapat memperburuk kerusakan lingkungan. Kami sadar bahwa bumi kita ini tidak hanya untuk kita saat ini tapi juga untuk penerus bangsa selanjutnya.

B. Saran-Saran Sebaiknya kita tidak boleh membuang sampah sembarangan lagi. Saat di Puntondo penerangannya kurang saat malam hari sebaiknya lampu untuk penerangan ditambah lagi. Jalan dari satu bungalow ke bungalow sebaiknya jangan dipisah dengan tangga karena dapat menyulitkan untuk berjalan terutama pada saat hujan. Untuk perjalanan ke Puntondo sebaikanya berangkat lebih pagi karena dapat menghemat waktu.

TERIMA KASIH

CHAPTER 4CLOSING

A. ConclusionOf all the observations that we did while he was in PPLH Puntondo and from theoretical review we have compiled we can know that the real nature must be preserved with no damage to the environment and add a variety of activities that can exacerbate environmental degradation. We realize that our earth is not just for us today but also for the successor to the nation next.

B. Suggestions We should not be littering again. When in Puntondo less at night lit the lamp for lighting should be added again. The road from one bungalow to bungalow should not be separated with a ladder as it can make it difficult to walk, especially during rain. To travel to Puntondo should leave early because it can save you time.

THANK YOU

Daftar PustakaWikipedia IndonesiaCatatan dari puntondoGambar-gambar dari goggle dan dari teman-teman yang lain

RefrencesWikipedia Indonesia

Note of from puntondo

Pictures from goggle and from other friends

6