laporan sistem informasi akuntansi pada alfa midi

of 29 /29
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA GERAI ALFAMIDI PT. MIDI UTAMA INDONESIA Tugas Kelompok Untuk Memenuhi Tugas Materi Sistem Informasi Akuntansi Program Studi : D3 Akuntansi Disusun Oleh : 1. Aldy Rivaldy (143060020576) 2. Cecilia Rooschella (143060020771) 3. Lestari Purnamasari (143060019900) 4. Masyhar Fauzin (143060020443) 5. Rahma Noor Fadhila (143060019483) 6. Tri Setiawan (143060020216) POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN Tangerang Selatan 2016

Author: rohmad-adi-siaman-sst-akt-mecdev

Post on 17-Jan-2017

981 views

Category:

Economy & Finance


4 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

  • SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

    GERAI ALFAMIDI

    PT. MIDI UTAMA INDONESIA

    Tugas Kelompok

    Untuk Memenuhi Tugas Materi Sistem Informasi Akuntansi

    Program Studi : D3 Akuntansi

    Disusun Oleh :

    1. Aldy Rivaldy (143060020576)

    2. Cecilia Rooschella (143060020771)

    3. Lestari Purnamasari (143060019900)

    4. Masyhar Fauzin (143060020443)

    5. Rahma Noor Fadhila (143060019483)

    6. Tri Setiawan (143060020216)

    POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

    Tangerang Selatan

    2016

  • 2

    DAFTAR ISI

    JUDUL .................................................................................................................... 1

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

    BAB 1 ..................................................................................................................... 3

    Pendahuluan ........................................................................................................ 3

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 3

    B. Tujuan ....................................................................................................... 6

    C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

    D. Metode Penelitian ..................................................................................... 6

    BAB 2 ..................................................................................................................... 8

    ISI ........................................................................................................................ 8

    A. Siklus Pendapatan ..................................................................................... 8

    B. Siklus Produksi ....................................................................................... 11

    C. Siklus Pengeluaran ................................................................................. 13

    D. Siklus Penggajian ................................................................................... 21

    E. Manajemen Risiko .................................................................................. 22

    BAB 3 ................................................................................................................... 28

    Kesimpulan ........................................................................................................ 28

    Daftar Pustaka ...........................................................................................................

  • 3

    BAB 1

    Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini teknologi informasi selalu mengalami perkembangan.

    Berbagai jenis kegiatan tak lepas dari yang namanya teknologi, terutama

    dalam kegiatan suatu perusahaan. Dalam pencatatan transaksi kegiatan,

    perusahaan menggunakan suatu sistem yang disebut Sistem Informasi

    Akuntansi.

    Sistem sendiri memiliki pengertian kumpulan dari beberapa unsur atau

    komponen yang berhubungan antara satu dengan lainnya dan akan

    membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu atau sistem adalah

    suatu kesatuan yang terdiri dari dua/lebih komponen yang terjalin satu sama

    lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bisa dikatakan bahwa suatu sistem

    yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam

    organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi bagi

    pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

    Menurut Feriyanto terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem.

    Yang pertama lebih menekankan pada elemen-elemen dalam sistem. Sistem

    menurut pendekatan ini didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen

    yang saling berkaitan dan berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai

    suatu tujuan tertentu. Definisi kedua lebih menekankan pada prosedur-

    prosedur, menurut pendekatan ini sistem diartikan sebagai suatu jaringan

    kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-

    sama untuk melakukan suatu tujuan tertentu.

    Sedangkan pengertian sistem menurut Mulyadi adalah suatu jaringan

    prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

    kegiatan pokok perusahaan.

    Dari definisi diatas dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum dari

    sistem adalah sebagai berikut:

  • 4

    1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

    2. Unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

    bersangkutan.

    3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

    4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI (No. 476 KMK. 01 1991)

    pengertian akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan,

    penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi

    keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi

    keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan

    keputusan.

    Menurut beberapa ahli, pengertian Sistem Informasi Akuntansi yaitu

    sebagai berikut:

    1. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem

    informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu

    entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain,

    untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi

    akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi

    dari para pengguna atau pemakainya (users).

    2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar

    dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh

    Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertian sistem informasi akuntansi adalah,

    Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur

    untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi. Informasi ini

    dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai

    pengambilan keputusan.

    3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3)

    mendefinisikan, Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan

    dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

    informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

    memudahkan pengelolaan perusahaan.

    http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/

  • 5

    4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess &

    Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), Sistem

    akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna

    mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola

    perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik,

    kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.

    5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Baridwan (1998,

    h.6), Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan,

    prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data

    mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan

    tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-

    laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-

    usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti

    pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk

    menilai hasil operasi.

    Sehingga Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi

    fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti

    sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi

    produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi

    lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi. Hal ini

    menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem

    informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi

    akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi

    Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain:

    1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

    2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam

    proses pengambilan keputusan.

    3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

    Pada Sistem Informasi Akuntansi dikenal sebagai suatu sistem yang

    terdiri dari beberapa siklus, dimana siklus-siklus saling berhubungan satu

    sama lain. Siklus-siklus tersebut yaitu:

    http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-akuntansi/http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-akuntansi/http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-akuntansi/

  • 6

    1. Siklus Pendapatan

    2. Siklus Produksi

    3. Siklus Pengeluaran

    4. Siklus Penggajian

    B. Tujuan

    1. Mempelajari lebih dalam mengenai Sistem Informasi Akuntansi.

    2. Mengetahui sistem informasi akuntansi pada PT Midi Utama Indonesia

    dari berbagai siklus kegiatan yang ada.

    3. Membandingkan mengenai Sistem Informasi Akuntansi yang ada pada

    teori dengan keadaan nyata atau yang dipraktikkan oleh perusahan-

    perusahaan.

    C. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Siklus Pendapatan pada salah satu gerai Alfamidi PT Midi

    Utama Indonesia?

    2. Bagaimana Siklus Pengeluaran pada salah satu gerai Alfamidi PT Midi

    Utama Indonesia?

    3. Bagaimana Siklus Produksi pada salah satu gerai Alfamidi PT Midi

    Utama Indonesia?

    4. Bagaimana Siklus Penggajian pada salah satu gerai Alfamidi PT Midi

    Utama Indonesia?

    D. Metode Penelitian

    Dalam melaksanakan penelitian ini, kami menggunakan metode. Metode

    penelitian yanng digunakan oleh kelompok kami adalah metode studi kasus.

    Pengertian studi kasus menurut beberapa pakar sebagai berikut. Menurut

    Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci

    terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan

    dokumen atau satu peristiwa tertentu.

  • 7

    Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu

    pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif

    dan rinci. Sementara Yin (1987) memberikan batasan yang lebih bersifat

    teknis dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985)

    menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji

    unit atau individu secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan

    sernua variabel yang penting.

    Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus

    meliputi:

    1. Sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan

    dokumen;

    2. Sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu

    totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan

    maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara

    variabel-variabelnya.

  • 8

    BAB 2

    ISI

    A. Siklus Pendapatan

    Data Flow Diagram Sales Order Entry Alfa Midi

    Data Flow Diagram Shipping Alfa Midi

  • 9

    Data Flow Diagram Billing Alfa Midi

    Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan

    pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan

    barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari

    penjualan-penjualan tersebut. Siklus Pendapatan merupakan prosedur

    pendapatan dimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan

    barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas. Siklus

    pendapatan terkait dengan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari

    yang dibutuhkan pelanggan, Alfa Midi melakukan pemasarannya dengan

    menggunakan tiga program, yaitu Special Big Event, Program Thematic and

    Exclusive Fair, dan Off Air Events, serta program-program promosi

    berkelanjutan program Hemat Awal Pekan dan program JSM (Jumat Sabtu

    Minggu).

    Program pemasaran tersebut didukung oleh Komunikasi Pemasaran

    Above the Line (ATL) berupa media konvensional, media digital maupun

    media sosial serta media-media Below the Line (BTL). Ada juga program

    berkelanjutan yaitu program loyalitas pelanggan (Cotumer Loyalty Program)

    berupa apresiasi pelanggan serta berbagai program promosi bagi anggota

    Midicard (kartu pelanggan untuk gerai Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson).

    Program bernilai tambah terus ditingkatkan baik dari segi pelayanan maupun

    dari segi informasi teknologi.

    Aktivitas bisnis pada Siklus Pendapatan yaitu:

  • 10

    1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan

    a. Mengambil pesanan pelanggan

    b. Menjawab permintaan pelanggan

    2. Pengiriman barang

    a. Ambil dan pak pesanan

    b. Kirim pesanan

    c. Penagihan dan piutang usaha

    3. Penagihan kas

    a. Menangani kiriman uang pelanggan khusus

    b. Menyimpannya ke bank

    4. Pemeriksaan jumlah fisik barang (stock opname)

    a. Pesanan dari pelanggan disesuaikan dengan ketersediaan barang

    yang ada di gudang.

    b. Melakukan pencatatan barang yang masih ada di gudang.

    Siklus Pendapatan memiliki beberapa tujuan yang dibedakan menjadi

    tujuan utama dan tujuan lainnya. Tujuan utama siklus pendapatan adalah

    menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga

    yang sesuai. Tujuan-tujuan lain :

    1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.

    2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).

    3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.

    4. Semua transaksi dicatat dengan akurat. Setiap transaksi yang masuk

    akan langsung dicatat dengan menggunakan sistem komputer.

    5. Aset dijaga dari kehilangan ataupun pencurian. Penggunaan sistem

    komputer yang canggih membuat Alfa Midi tidak perlu mengalami

    kerugian dalam penjualan barangnya. Setiap penjualan atau transaksi

    yang terjadi dicatat secara online dengan data yang mudah diupdate.

    Oleh sebab itu, kemungkinan adanya kehilangn ataupun pencurian

    aset dapat ditelusuri dengan mudah.

  • 11

    6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif yaitu,

    pelanggan mengambil sendiri barang yang mereka butuhkan pada rak

    barang yang ada di Alfa Midi.

    B. Siklus Produksi

    Berbagai inovasi terus dilakukan oleh perusahaan dalam usaha

    mengembangkan bisnis perseroan dan memenangkan persaingan yang

    senakin ketat. Salah satu hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

    diinginkan perusahaan adalah melakukan pengembangan produk yang

    disediakan di gerai-gerai perseroan, peningkatan jumlah gerai dan penyediaan

    gudang, dan pengembangan informasi teknologi.

    1. Gudang perseroan

    Pada tahun 2014, PT MIDI UTAMA INDONESIA memiliki 6

    gudang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan/transit pasokan

    barang sebelum dikirim ke gerai-gerai perseroan. Setiap gudang

    dirancang untuk melayani kebutuhan pasokan bagi sekitar 150-450 gerai.

    Pada akhir 2014, gudang perseroan menyuplai berang persediaan ke 843

    gerai perseroan. Lokasi gudang perseroan tersebar di 6 wilayah, yakni

    Bitung, Bekasi, Surabaya, Makasar, Medan, dan Samarinda.

    Pada mulanya, terdapat gudang persediaan yang berlokasi di daerah

    serpong namun dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan

    teknologi, perseroan memindahkan gudang perseroan yang pada awalnya

    berlokasi di Serpong ke daerah Bitung, Cikupa pada Mei 2014. Dengan

    luas gudang yang lebih besar, perseroan mampu meningkatan pasokan

    barang untuk lebih dari 450 gerai.

    Gudang perseroan dibagi menjadi 2 kategori yaitu Gudang Dry dan

    gudang fresh. Gudang Dry menyediakan pasokan barang makanan kering

    dan menampung kurang lebih 7.600 SKU. gudang fresh menyediakan

    pasokan barang berupa sayur, buah, dairy, dan makanan beku yang

    menampung 600 SKU. Pemisahan tersebut dilakukan dengan maksud

  • 12

    menjaga kualitas barang agar sampai di gerai dengan kondisi yang baik

    dan siap dijual kepada konsumen.

    Dalam hal pengaplikasian teknologi di gudang perseroan, gudang

    telah ditunjang menggunakan sistem PTL (Pick to Light) dan terdaoat 2

    gudang yang telah dilengkapi dengan sistem conveyor belt untuk proses

    pemenuhan pesanan pasokan untuk dikirim ke gerai-gerai perseroan serta

    penyiapan barang yang akurat dan tepat waktu.

    Sistem pemesanan pasokan dari perseroan ke pemasok dilengkapi

    dengan sistem order Business to Business yang dilengkapi dengan fitur

    skedul, pengiriman produk, rute, dan informasi lainnya.

    Proses pengiriman barang dari gudang ke gerai, perseroan

    menggunakan jasa pengiriman pihak lain dimana 1 mobil angkutan dapat

    menampung pasokan untuk 1-2 gerai untuk kebutuhan barang dry food

    dan non-food dan 8-10 gerai untuk kebutuhan barang fresh dan frozen

    food.

    2. Penyediaan Pasokan Barang

    Didalam laporan tahunan PT MIDI UTAMA INDONESIA

    dinyatakan bahwa perseroan melakukan perencanaan penyediaan produk

    di gerai dengan senantiasa memperhatikan bauran produk yang tepat

    yang memberikan margin yang optimal dengan harga yang terjangkau

    dan kompetitif dalam usaha memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Ketersediaan pasokan barang di gerai menyesuaikan pasokan barang

    di gerai dengan kebutuhan pelanggan, menentukan bauran produk yang

    tepat dan menyediakan barang dengan harga yang bersaing. Alfamidi

    sebagai gerai keluarga mempunyai diferensiasi dengan gerai jenis lainnya

    yakni gerai alfamidi juga menjual sayur serta buah-buahan. Untuk

    memenuhi pasokan persediaan barang tersebut, perseroan bekerjasama

    dengan petani setempat. perseroan berusaha untuk terus menjaga kualitas

    sayur serta buah-buahan serta memberikan pelatihan kepada karyawan

    mengenai tata cara penanganan sayur dan buah di gerai.

  • 13

    Gerai alfamidi juga berupaya menyediakan kebutuhan keluarga

    sehari-hari. Pemenuhan jenis produk fresh semakin dilengkapi sehingga

    dapat memenuhi kebutuhan memasak, seperti ayam, telur, buah, sayur,

    ikan beku, dan lain-lain. Alfamidi menambahkan penjualan produk-

    produk premium di beberapa gerainya yang berlokasi di daerah

    pemukiman menengah keatas. Hal ini merupakan salah satu strategi yang

    dilakukan oleh perseroan. Jika strategi tersebut mendapat tanggapan yang

    positif, jumlah toko yang menjual produk-produk premiun akan ditambah.

    C. Siklus Pengeluaran

    Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan

    pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas

    barang dan jasa yang dibeli. Pada PT Midi Utama Indonesia memfokuskan

    pada pembelian barang jadi dan perlengkapan rumah tangga. Dalam Siklus

    pengeluaran, terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi,yaitu

    pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang. Dalam

    melaksanakan keempat transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat

  • 14

    subsistem, yaitu sistem pembelian, sistem penerimaan, sistem pencatatan

    utang atau sistem voucher, dan sistem pengeluaran kas.

    Dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat adalah pemasok,

    sedangkan pihak internal yang terkait adalah bagian Distribution Center,

    siklus pendapatan, dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi

    antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran

    menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan bagian Distribution

    Center tentang kebutuhan barang dan bahan baku, dan juga memberitahu

    kapan barang tersebut harus diterima. Siklus pengeluaran juga mengirimkan

    data biaya ke sistem buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan ke dalam

    laporan keuangan dan laporan kinerja. Interaksi tersebut digambarkan secara

    lengkap pada sebuah diagram konteks-yang merupakan level tertinggi dari

    diagram arus data seperti pada gambar.

    Siklus Pengeluaran dapat diselenggarakan secara manual dan berbasis

    komputer. Perbedaan pokok kedua cara tersebut adalah pada mekanisme

    pengolahan datanya, sedangkan input dan output yang dihasilkan relative

    sama. PT Midi Utama Indonesia menggunakan sistem berbasis komputer

  • 15

    dalam setiap pencatatan atau transaksi yang ada pada siklus pengeluaran.

    Sistem berbasis komputer ini mengolah transaksi dalam siklus pengeluaran

    yang mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut:

    1. Prosedur Permintaan Pembelian

    Aktivitas Bisnis yang pertama kali dilakukan dalam siklus

    pengeluaran adalah permintaan barang atau supplies. Keputusan

    yang dibuat pada proses ini adalah mengidentifikasi barang apa

    yang akan dibeli, kapan dibutuhkan, dan berapa banyak yang akan

    di beli. Keputusan ini normalnya dibuat oleh fungsi pengawas

    persediaan (inventory control), meskipun informasi tentang

    kebutuhan barang diperoleh dari departeman pengguna barang

    yaitu gerai Alfamidi. Permintaan pembelian kadang-kadang juga di

    buat oleh siklus produksi atau dari fungsi penjualan yang

    menyampaikan informasi tentang back order. Dengan kecanggihan

    teknologi informasi, bagian Distribution Center dapat mengetahui

    barang apa saja yang perlu dibeli dari pemasok dan barang apa saja

    yang harus diantar ke masing-masing gerai Alfamidi.

    2. Prosedur Pemesanan Barang

    Aktivitas pokok yang kedua dalam siklus pengeluaran adalah

    pemesanan supplies. Aktivitas pembelian biasanya dilakukan oleh

    petugas pembelian atau karyawan pembelian dalam departeman

    pembelian. Keputusan penting yang dibuat pada tahap ini adalah

    pemilihan pemasok dengan mempertimbangkan harga, kualitas

    barang, dan kualitas pengiriman. Komitmen terhadap kualitas dan

    pengiriman yang dimiliki oleh para pemasok sangat penting,

    terutama pada sistem JIT, karena keterlambatan pengiriman atau

    dalam pengiriman terdapat produk cacat dapat mengancam seluruh

    sistem. Sekali seorang pemasok terpilih untuk memasok sebuah

    produk, identitas pemasok tersebut akan menjadi bagian dari data

    perusahaan atau dimasukan ke dalam file induk persediaan. Hal ini

    dimaksudkan untuk menghindari proses seleksi pemasok ketika

  • 16

    akan membeli barang yang sama di kemudian hari. Dengan cara ini,

    maka kinerja pemasok secara periodik dievaluasi untuk

    menentukan apakah pemasok tersebut masih dapat dipertahankan

    atau tidak. Evaluasi ini tidak hanya melibatkan masalah harga,

    namun juga kualitas produk yang dibeli dan kinerja pengiriman

    barang. Sistem Informasi Akuntansi yang baik, seharusnya juga

    dirancang untuk dapat menangkap dan menelusur informasi ini.

    Pada salah satu gerai Alfamidi yang berada tepat di seberang

    kampus PKN STAN, menggunakan pemasok yang sudah dikelola

    oleh Distribution Center dan pemasok lain. Barang-barang

    kemasan (makanan atau selain itu) dikirim pemasok ke Distribution

    Center, lalu dari bagian Distribution Center selanjutnya

    mengirimkan ke setiap gerai Alfamidi. Tetapi untuk barang berupa

    sayur dan buah segar langsung dipesan dan diantar oleh pemasok.

    3. Prosedur Penerimaan Barang

    Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan

    menyimpan barang yang dipesan. Departeman penerima barang di

    setiap gerai Alfamidi bertanggung jawab untuk menerima barang

    yang dikirim oleh Distribution Center atau pemasok. Selain barang

    diterima, kemudian dilaporkan atau diinput invoice yang dibawa

    oleh pihak pengirim. Maka data persediaan secara otomatis akan

    berubah dan langsung masuk ke kantor pusat. Tujuan

    diselenggarakan prosedur ini adalah

    a. untuk menjamin bahwa semua penerimaan barang yang

    dikirim Distribution Center atau pemasok telah diotorisasi.

    b. untuk mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.

    4. Prosedur Pencatatan Utang

    Aktivitas keempat dalam siklus pengeluaran adalah proses

    persetujuan pembayaran faktur pembelian. Proses ini dilaksanakan

    oleh departemen hutang dagang yang bertanggung jawab terhadap

    direktur keuangan. Tujuan diselenggarakannya subsistem ini adalah

  • 17

    untuk mancatat kewajiban membayar kepada pemasok. Input

    aplikasi ini adalah faktur pembelian, catatan penerimaan barang,

    pesanan pembelian (open purchase order) dan file rincian pesanan

    pembelian (purchase order detail files).

    Secara legal, kewajiban untuk membayar ke pemasok mulai timbul

    saat barang diterima.meskipun demikian, untuk alasan praktis,

    sebagian besar perusahaan mencatat utang setelah diterima dan

    disetujuinya faktur pembelian. Tujuan dilakukannya cara ini adalah

    untuk mengotorisasi dan menentukan apakah faktur yang diterima

    layak di bayar. Tentunya faktur pembelian dikatakan layak di bayar

    jika barang dan jasa yang dipesan benar-benar telah diterima oleh

    bagian Distribution Center dan/atau gerai Alfamidi. Untuk

    mencapai tujuan ini, diperlukan informasi dari bagian pembelian

    (berupa tembusan order pembelian) dan fungsi penerimaan barang

    (berupa laporan penerimaan barang.

    Tembusan order pembelian dari bagian pembelian menegaskan

    bahwa barang atau jasa yang tercantum dalam faktur pembelian

    benar-benar dipesan. Tembusan laporan penerimaan barang yang

    diterima dari bagian gudang menegaskan tentang kuantitas dan

    kondisi yang diterima.

    5. Prosedur Pengeluaran Kas

    Aktivitas terakhir pada siklus pengeluaran adalah pembayaran

    faktur yang telah disetujui. Aktivitas ini, disebut dengan aktivitas

    pengeluaran kas, dilaksanakan oleh kasir, yang bertanggung jawab

    kepada manajer keuangan. Tujuan diselenggarakannya aplikasi ini

    adalah untuk menjamin bahwa pembayaran kepada pemasok

    dilakukan tepat waktu dan dalam jumlah yang benar. Input bagi

    aplikasi ini adalah catatan dari file voucher. Keputusan kunci dalam

    prosedur pengeluaran kas adalah menentukan apakah perusahaan

    akan memanfaatkan fasilitas potongan yang tersedia atau tidak.

    Untuk membuat keputusan ini, dibutuhkan informasi anggaran kas

  • 18

    jangka pendek dan jumlah barang pemasok yang terjual. Dalam

    anggaran kas tersebut tergambar taksiran arus kas masuk dan arus

    kas keluar untuk satu periode tertentu di masa mendatang (biasanya

    satu tahun). Informasi yang tercantum dalam anggaran tersebut

    berasal dari berbagai sumber. Bagian piutang dagang memberikan

    proyeksi penerimaan kas. File utang dagang dan file order

    pembelian menunjukan potensi pembayaran kepada para pemasok,

    yang bermakna taksiran arus kas keluar di masa mendatang. Fungsi

    sumber daya manusia memberikan informasi tentang kebutuhan

    kas untuk pembayaran gaji karyawan. Apabila cukup anggaran kas

    menunjukan bahwa perusahaan membutuhkan kas dalam jumlah

    yang untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas, maka fasilitas

    potongan yang tersedia harus dimanfaatkan agar dapat diperoleh

    penghematan pengeluaran kas.

    Tujuan dari Siklus Pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas

    dengan pemasok barang perusahaan. Secara lebih rinci, tujuan Siklus

    Pengeluaran adalah sebagai berikut:

    1. Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai

    dengan aturan yang dibutuhkan.

    2. Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa

    barang yang diterima dalam kondisi baik.

    3. Mengamankan barang hingga dibutuhkan.

    4. Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang yang benar.

    5. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat.

    6. Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat.

    7. Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan

    pengeluaran yang telah diizinkan.

    8. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan

    akurat.

    Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:

    Jenis Transaksi Dokumen yang Digunakan

  • 19

    Pembelian Kredit Permintaan Pembelian

    Pesanan Pembelian

    Laporan Penerimaan Barang

    Voucher

    Pengeluaran Kas Check

    Retur Pembelian Memo Debit

    Seperti halnya siklus yang lain, dalam Siklus Pengeluaran ini juga

    dihasilkan tiga macam laporan, yaitu laporan pengawasan (control report),

    register, dan laporan khusus (special report).

    1. Laporan Kontrol

    Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap sebuah

    file. Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan ada

    tidaknya perubahan file yang tidak semestinya atau untuk

    menjamin bahwa tidak ada transaksi yang hilang selama proses

    pengolahan data berlangsung. Laporan ini berisi informasi tentang

    a. transaksi yang telah diposting, atau

    b. jumlah angka atau nomor transaksi, atau

    c. daftar perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file

    Dalam sistem berbasis komputer,laporan ini menyajikan record

    count, control total, dan cash total. Petugas pengawas data

    mengkaji laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk

    menguji bahwa semua perubahan (terhadap file) telah dilakukan

    secara tepat.

    2. Register

    Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode

    waktu tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan.

    Laporan ini berisi ringkasan data yang telah di posting ke rekening

    buku besar, sehingga dapat digunakan untuk melakukan telusuran

    audit (audit trail) terhadap saldo-saldo rekening. Register ini dalam

    sistem manual disebut dengan jurnal khusus, oleh karenanya

  • 20

    register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut

    dengan jurnal.

    3. Laporan Khusus

    Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu manajer

    dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada pemasok.

    Laporan khusus yang dihasilkan dalam siklus ini mencakup:

    a. Laporan Faktur Terbuka (Open Invoices Report)

    Laporan ini berisi daftar faktur pembelian yang belum di

    bayar pada tanggal laporan. Data yang dilaporkan adalah data

    pemasok dan jumlah utang kepada setiap pemasok.

    b. Laporan Umum Voucher

    Laporan ini meringkas voucher menurut umumnya. Laporan

    ini sangat bermanfaat, karena jika perusahaan sampai

    memiliki utang yang tidak dibayar sampai jangka waktu

    tertentu, akan berakibat negative bagi perusahaan.

    Meskipun demikian, informasi yang disajikan dalam laporan-laporan

    tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain. Setiap

    kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh masing-masing gerai Alfamidi

    maupun pada kantor pusat PT Midi Utama Indonesia langsung diinput dalam

    aplikasi, sehingga akan selalu up-to-date dan lebih mudah dalam mengontrol

    kegiatan perusahaan.

  • 21

    D. Siklus Penggajian

    Pada dasarnya, setiap usaha mengetahui bahwa tingkat kepuasan

    pelanggan merupakan hal yang menentukan tingkat loyalitas pelanggan dan

    menjadi salah satu tujuan perseroan yang terus berusaha dicapai. Salah satu

    hal yag dilakukan perseroan untuk mencapai tujuan tersebut adalah

    melakukan pelatihan serta peningkatan kemampuan karyawan sesuai dengan

    standar yang ditentukan oleh perusahaan. Perseroan senantiasa

    memprioritaskan efisiensi kinerja perseroan dengan cara manajemen sumber

    daya manusia.

    Operasional gerai secara harian didukung oleh karyawan yang telah

    memperoleh pelatihan oleh perseroan sebelum ditempatkan di setiap gerai

    perseroan yang ada. Hal tersebut dimaksudkan agar kinerja karyawan sesuai

    dengan harapan dan standar perseroan dalam rangka mempertahan tingkat

    kepuasan konsumen. Selain pemberian pelatihan di tahap awal kerja,

    perseroan juga memberikan pelatihan secara tahunan melalui NOM (National

  • 22

    Operation Meeting) dengan memberikan pengarahan, motivasi, serta

    manyampaikan rencana, target, serta strategi tahun berjalan. Untuk

    memotivasi karwayan gerai dalam bekerja, perseroan menyelenggaran suatu

    program yang memberikan penghargaan kepada gerai yang mampu mencapai

    tingkat prestasi prestasi yang ditetapkan perusahan, serta product of the

    month dengan maksud untuk meningkatkan penjualan produk tertentu.

    Didalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia untuk setiap gerai

    yang dimiliki, perseroan memenuhi kebutuhan tersebut dengan membuka

    rekutmen karyawan sesuai bidang-bidang serta kemampuan yang saat itu

    dibutuhkan oleh perusahaan. Data jumlah karyawan yang direkrut akan

    memperbarui data jumlah karyawan yang ada di perseroan. Data jumlah

    karyawan beserta posisi dan gaji karyawan tersebut, karyawan tetap maupun

    karyawan tidak tetap, dari kantor pusat akan diolah untuk menentukan total

    gaji karyawan pada bulan atau tahun berjalan. Data penggajian yang telah

    diolah akan diberikan ke kantor cabang (branch office) sesuai total biaya

    penggajian di tiap cabang serta akan dicatat catat di laporan keuangan

    perseroan. Data yang telah diterima oleh branch office tersebut akan diolah

    untuk menerbitkan slip gaji setelah slip gaji dibuat, slip tersebut kemudian

    diberikan ke setiap karyawan

    E. Manajemen Risiko

    Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran

    manajemen dan unit kerja pada setiap dungsi bisnis dengan tugas

    mengidentifikasi risiko sesuai wewenang yang melekat pada masing-masing.

    Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko

    sebagaimana dirangkum di bawah ini:

    1. Risiko Pasar

    Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu

    instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar.

    Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan

    risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh

  • 23

    oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, uatang bank jangka

    pendek, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang,

    2. Risiko Tingkat Suku Bunga

    Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di

    masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar.

    Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama

    terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka

    panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki perusahaan.

    Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan oinjaman dari bank

    yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank

    lain.

    3. Risiko Mata Uang Asing

    Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan

    yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing.

    Perusahaan tidak memiliki risiko perubahan mata uang asing yang

    signifikan karena sebagian besar transaksi dilakukan dalam rupiah,

    kecuali untuk penempatan kas di beberapa bank.

    Eksposur risiko terkait dengan nilai tukar relatif tidak signifikan karena

    aktivitas utama perseroan dilakukan dalam mata uang rupiah.

    4. Risiko Kredit

    Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi

    kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan,

    yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko

    kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko

    kredit pelanggan dikelola sesuai kebijakan perusahaan, prosedur dan

    pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen

    risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

    5. Risiko Likuiditas

    Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi jika posisi arus kas

    menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi

    pengeluaran jangka pendek.

  • 24

    Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas

    dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara

    tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan

    pendanaan modal dan mengelola pinjaman yang jatuh tempo dengan

    mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui sejumlah fasilitas

    kredit yang cukup. Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus

    kas dan terus menerus menilai kondisi pasar keuangan termasuk utang

    bank dan isu pasar modal.

    6. Risiko Persaingan Usaha

    Persaingan usaha yang semakin ketat dari pemain lokal yang telah ada

    maupun pemain baru dengan menggandeng retail chain Internasional,

    dapat mempengaruhi pendapatan perseroan.

    Secara rutin tim merchandising dan tim operation perseroan melakukan

    evaluasi/pengecekan harga dan unit barang dagangan (SKU) dan

    berupaya menyediakan barang dagangan yang beragam dengan harga

    yang kompetitif serta pelayanan yang unggul sesuai segmen konsumsen

    yang dituju. Perseroan berupaya meningkatkan pendapatan operasi

    lainnya melalui peningkatan pendapatan value added services yang

    berbasis jaringan dan secara aktif memasarkan waralaba perseroan.

    Perseroan juga berupaya berinovasi melalui perluasan luasan area

    penjualan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengantisipasi

    terhadap risiko yang terkait dengan persaingan usaha.

    7. Risko Kegagalan/Keterlambatan Dalam Pengembangan Jaringan

    Gudang/Gerai

    Kegagalan/keterlambatan dalam pengembangan jaringan gudang/gerai

    karena tidak diperolehnya ijin usaha dan ijin membangun, tidak

    didapatnya lokasi yang cocok, keterlambatan konstruksi bangunan yang

    mengakibatkan keterlambatan pembukaan gerai atau beroperasinya

    gudang, tidak tersedianya dana yang cukup dan karyawan yang kompeten,

    semuanya ini dapat mempengaruhi pendapatan perseroan.

  • 25

    Langkah-langkah mitigasi risiko yang dilakukan perseroan antara lain

    melakukan perencanaan dan persiapan yang matang, menyiapkan tim

    yang memadai dan berkompeten pada masing-masing cabang yang setiap

    hari melakukan survey dan pencarian lokasi serta melakukan pendekatan-

    pendekatan ke pemilik properti. Untuk mengurangi risiko tidak

    diperolehnya ijin usaha, perseroan berupaya mencari lokasi yang

    peruntukannya sesuai dan melengkapi persyaratan yang diminta sesuai

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    8. Tidak Diperpanjangnya Masa Sewa dan/Atau Persyaratan dan Kondisi

    Sewa Yang Berubah Signifikan

    Tidak diperpanjangnya masa sewa oleh pemilik properti dan/atau

    persyaratan dan kondisi sewa yang berubah signifikan dapat

    mempengaruhi pendapatan perseroan.

    Langkah-langkah mitigasi risiko yang dilakukan perseroan antara lain

    melakukan negosiasi perpanjangan sewa lebih awal, membina hubungan

    baik dengan pemilik properti dengan memelihara dan menjaga properti

    agar tetep dalam kondisi yang baik, dan mencari properti alternatif di

    lokasi yang berdekatan.

    9. Risiko Perubahan atas Kebijakan dan Peraturan Pemerintah

    Perubahan peraturan pemerintah khususnya di bidang perdagangan,

    waralaba dan peraturan-peraturan lainnya yang terkait dapat

    mengakibatkan tidak dapat dibukanya gerai baru dan/atau semakin

    ketatnya persaingan usaha karena masuknya investor asing yang

    mempunyai kemampuan permodalan yang lebih besar, sehingga dapat

    berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada pendapatan perseroan.

    Langkah-langkah mitigasi risiko yang diambil oleh perseroan adalah

    melalui partisipasi perseroan di Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel

    Indonesia). Perseroan melakukan dialog dan/atau menyampaikan

    pandangan perseroan atas regulasi yang sudah ada dan/atau regulasi baru

    dan dampaknya terhadap perkembangan bisnis ritel lokal khususnya dan

    pertumbuhan perekonomian Indonesia pada umumnya. Perseroan juga

  • 26

    berusaha menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan masyarakat

    luas dengan menggandeng pengusaha lokal sekitar gerai/gudang

    perseroan untuk menjadi pemilik gerai waralaba perseroan, membantu

    pedagang kecil sekitar gerai perseroan untuk dapat mengakses barang

    dagangan dari pemasok perseroan dengan harga khusus, membuka

    peluang kerja bagi masyarakat sekitar gerai perseroan, sehingga dengan

    demikian keberadaan perseroan dapat memberi manfaat bagi masyarakat

    luas di Indonesia dan komunitas sekitar gerai perseroan. Sepanjang

    Peraturan Pemerintah mengijinkan, perseroan terus berupaya membuka

    gerai pada lokasi dan kota-kota yang masih mempunyai potensi usaha

    yang bagus.

    10. Risiko Sehubungan Dengan Syarat-Syarat Perdagangan, Pengadaan

    Pasokan dan Layanan

    Syarat-syarat perdagangan atau trading terms dari pemasok adalah

    komponen penting dari pendapatan perseroan. Tidak disetujuinya trading

    yang menguntungkan bagi perseroan dapat mempengaruhi pendapatan

    perseroan.

    Perseroan berupaya menjalin hubungan baik dengan para pemasok

    dengan cara menjaga komitmen yang telah disepakati dan menerapkan

    pola berpikir saling menguntungkan untuk jangka panjang. Untuk

    mengurangi kosentrasi risiko dari ketergantungan pada pemasok tertentu,

    perseroan membeli barang dagangan dari beberapa pemasok, sehingga

    kontinuitas pasokan, harga yang kompetitif dan ketersediaan barang

    kebutuhan dan pada waktu yang tepat lebih dapat terjamin.

    11. Risiko Ketergantungan Teknologi Informasi (IT)

    Perseroan mengandalkan teknologi informasi dalam melakukan transaksi

    di gerai dan gudang, kegagalan sistem dan jaringan dapat berpengaruh

    pada pendapatan perseroan.

    Secara rutin tim IT perseroan dan/atau melalui kerja sama dengan vendor

    perusahaan IT dan perusahaan telekomunikasi terpilih, melakukan

    evaluasi dan kajian atas kecukupan jaringan komunikasi, kapasitas server

  • 27

    atau perlatan IT lainnya dan disaster recovery system serta melakukan

    investasi sesuai kebutuhan secara konsisten. Organisasi IT, keahlian dan

    kompetensi sumber daya manusianya juga ditingkatkan melalui

    pelatihan-pelatihan yang diberikan dan kesempatan pengembangan karir.

    12. Risiko Keuangan

    Perseroan mengandalkan kredit usaha dari para pemasok, fasilitas kredit

    dari Bank dan kas internal untuk membiayai modal kerja dan modal tetap

    antara lain berupa pembayaran di depan sewa jangka panjang dan

    pengeluaran modal untuk aktiva tetap. Perubahan credit term utang usaha

    dan berkurangnya likuiditas perbankan dapat berdampak pada tidak

    tersedianya dana yang cukup untuk pengembangan usaha dan beban

    bunga yang tinggi, sehingga dapat berpengaruh terhadap perseroan.

    Langkah-langkah mitigasi yang diambil oleh perseroan adalah

    melakukan perencanaan keuangan yang matang dan berhati-hati,

    menjaga hubungan baik dengan para pemasok dari Bank, melakukan

    diversifikasi sumber pendanaan dan menjaga keseimbangan antara utang

    jangka pendek dan utang jangka panjang.

    13. Risiko Bencana Alam

    Kegiatan operasional perseroan terletak di Indonesia yang rentan

    terhadap gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung berapi dan wabah

    penyakit. Terjadinya salah satu bencana alam tersebut akan

    mempengaruhi kelangsungan usaha pendapatan perseroan.

    Langkah-langkah mitigasi risiko yang di ambil oleh perseroan adalah

    mengasuransikan sebagian besar aset perseroan dengan nilai

    pertanggungan yang cukup.

  • 28

    BAB 3

    Kesimpulan

    Sistem Informasi Akuntansi yang merupakan suatu sistem dimana terdiri dari

    beberapa siklus sebagai berikut:

    1. siklus pendapatan,

    2. siklus produksi,

    3. siklus pengeluaran, dan

    4. siklus penggajian,

    dalam realisasi di dunia nyata, memiliki peran penting. Peran penting tersebut

    selalu melekat pada setiap kegiatan di perusahaan seperti gerai Alfamidi oleh PT

    Midi Utama Indonesia yang berada tepat di seberang kampus Politeknik

    Keuangan Negara. Seperti yang dijelaskan pada setiap bagian siklus, PT Midi

    Utama Indonesia mempunyai alur kegiatan yang jelas dan terstruktur. Sehingga

    dalam pelaporannya dapat dimengerti dan diterima oleh pihak eksternal.

    Meskipun PT Midi Utama Indonesia memiliki ancaman risiko yang sewaktu-

    waktu dapat menyerang perusahaan, tetapi pihak manajemen risiko telah

    mengantisipasi dengan memberikan opsi mitigasi risiko sesuai dengan kegiatan

    yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan menjalankan Sistem Informasi

    Akuntansi yang baik dan benar juga memberikan pengaruh yang besar terhadap

    kelangsungan kegiatan di perusahaan.

    Dalam hal ini kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan Sistem Informasi

    Akuntansi pada gerai Alfamidi oleh PT Midi Utama Indonesia berjalan dengan

    baik dan terstruktur sehingga dapat meminimalkan risiko-risiko yang ada.

  • 29

    Daftar Pustaka

    https://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/13/sistem-informasi-akuntansi/ 31

    Januari 2016

    http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/ 31 Januari

    2016

    https://carapedia.com/pengertian_definisi_akuntansi_info2032.html 31 Januari

    2016

    https://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/metode-penelitian-studi-kasus/ 31

    Januari 2016

    http://siaaprecia.blogspot.co.id/2012/04/1-siklus-pendapatan.html 31 Januari

    2016

    http://anwarsaya.blogspot.co.id/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-

    informasi.html 31 Januari 2016

    https://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/13/sistem-informasi-akuntansi/http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/https://carapedia.com/pengertian_definisi_akuntansi_info2032.htmlhttps://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/metode-penelitian-studi-kasus/http://siaaprecia.blogspot.co.id/2012/04/1-siklus-pendapatan.htmlhttp://anwarsaya.blogspot.co.id/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-informasi.htmlhttp://anwarsaya.blogspot.co.id/2013/10/siklus-pengeluaran-sistem-informasi.html