laporan sedimentasi 6

Upload: sarah

Post on 08-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Tujuan Percobaan

    1. Mengenal alat sedimentasi sederhana dalam proses pengendapan melalui percobaan

    sistem batch dalam suatu bak berbentuk silinder.

    2. Dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara konsentrasi padatan dengan laju

    sedimentasi.

    3. Menghitung laju sedimentasi dengan menggunakan variasi kapur tanpa adanya

     penambahan flokulan dan adanya penambahan flokulan.

    1.2 Dasar Teori

    1.2.1 Pengertian Sedientasi

    Sedimentasi adalah adalah suatu proses yang bertujuan untuk memisahkan atau

    mengendapkan zat-zat padat atau tersuspensi non koloid dalam air. Pengendapan dapat

    dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Cara yang sederhana adalah dengan

    membiarkan padatan mengendap dengan sendirinya. Setelah partikel-partikel

    mengendap maka air yang jernih dapat dipisahkan dari padatan yang semula tersuspensi

    di dalamnya. Cara lain yang lebih cepat dengan mele!atkan air pada sebuah bak dengan

    kecepatan tertentu sehingga padatan terpisah dari aliran air tersebut dan jatuh ke dalam

     bak pengendap. "ecepatan pengendapan partikel yang terdapat di air tergantung pada

     berat jenis bentuk dan ukuran partikel viskositas air dan kecepatan aliran dalam bak 

     pengendap.

    #mumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi

    dimana tujuannya adalah untuk memeperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih

     berat dan dapat tenggelam dalam !aktu lebih singkat. Sedimentasi bisa dilakukan pada

    a!al maupun akhir dari sistem pengolahan. $ika kekeruhan dari influent   tinggisebaiknya dilakukan proses sedimentasi a!al (primary sedimentation) didahului dengan

    koagulasi dan flokulasi. Secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment

    gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya

    %activated sludge &D dsb' dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan ke unit

     pengolahan lumpur tersendiri.

    Pada umumnya sedimentasi digunakan pada pengolahan air minum pengolahan air 

    limbah dan dalam pengolahan air limbah tingkat lanjutan. Pada pengolahan air minum

    sedimentasi khususnya untuk (

    a. Pengendapan air permukaan khususnya untuk pengolahan dengan filter pasir cepat.

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    2/17

     b. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi khususnya sebelum disaring dengan filter 

     pasir cepat.

    c. Pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-kapur.

    d. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

    Pada pengolahan air limbah sedimentasi umumnya digunakan untuk (

    a. Penyisihan grit pasir atau slit  %lanau'.

     b. Penyisihan padatan tersuspensi pada clarifier  pertama.

    c. Penyisihan flok atau lumpur biologis hasil proses actived sludge pada clarifier  akhir.

    d. Penyisihan humus pada clarifier akhir setelah tricking  filter.

    Pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan sedimentasi ditujukan untuk 

     penyisihan lumpur setelah koagulasi dan sebelim proses filterasi. Selain itu prinsip

    sedimentasi juga digunakan dalam pengendalian partikel di udara.

    1.2.2 !"asi#i$asi Sedientasi)erdasarkan konsentrasi partikel dan kemampuan partikel untuk berinteraksi

    sedimentasi dibagi ke dalam empat tipe yaitu (

    *. Sedimentasi +ipe ,

    Sedimentasi tipe , merupakan pengendapan partikel diskret yaitu partikel yang

    dapat mengendap bebas secara individual tanpa membutuhkan adanya interaksi

    antarpartikel. Contohnya pada pengendapan lumpur kasar pada bak prasedimentasi

    untuk pengolahan air permukaan dan pengendapan pasir pada grit chamber.

    Sesuai dengan definisi di atas maka pengendapan terjadi karena adanya interaksi

    gaya-gaya di sekitar partikel yaitu gaya drag dan gaya impelling. Massa patikel

    menyebabkan adanya gaya drag dan diimbangi oleh gaya impelling sehingga

    kecepatan pengendapan partikel konstan. aya impelling dinyatakan dalam

     persamaan (

     F 1= ( ρs− ρ1 )gV  . %*'

    Dimana (

      F 

    1 / gaya impelling

     ρs=¿ densitas massa partikel

     ρ1 / densitas massa li0uid

    1 / volume partikel

    aya drag dinyatakan dalam persamaan (

     F  D=C  D AC  ρ(V s2

    2 ) %2'Dimana ( F  D / gaya drag

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    3/17

    C  D / koefisien drag

     AC  / luas permukaan partikel

    Vs / kecepatan pengendapan

    Dalam kondisi seimbang ini maka F 1 /  F  D maka diperoleh persamaan(

    V S=√2 g( ρ s− ρ1)V 

    C  D ρ1 AC  .. %3'

    )ilaV 

     Ac=( 23 )d maka diperoleh (

    V S=

      4 g

    3C  D

    ( ρs− ρ1

     ρ1

    )d

    . %4'

    )esarnya nilaiC  D tergantung pada bilangan 5eynold (

    )ila 65e 7 * %laminer'C  D=

    24

     N ℜ

    )ila 65e / *-*84 %transisi'C  D=

     24

     N ℜ+

      3

     N ℜ0,5+0,34

    )ila 65e 9 *84 %turbulen' C  D=0 4

    )ilangan 5eynold dapat dihitung menggunakan persamaan (

     N ℜ= ρdV 

    µ   %:'

    Pada kondisi aliran laminer persamaan %4' dapat disederhanakan menjadi (

    V S=  g

    18 µ( ρ s− ρ1 )d

    2

      %;'

    Persamaan %:' merupakan persamaan Stoke

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    4/17

    Sedimentasi tipe ,, merupakan pengendapan partikel flokulan. Pada sedimentasi

    ini terjadi interaksi antarpartikel sehingga ukuran partikel meningkat dan kecepatan

     pengendapan bertambah.

    3. Sedimentasi +ipe ,,,Sedimentasi tipe ,,, merupakan pengendapan lumpur biologis dimana gaya

    antarpartikel saling menahan partikel lainnya untuk mengendap.

    4. Sedimentasi +ipe ,1

    Pada sedimentasi tipe ,1 terjadi pemampatan partikel yang telah mengendap yang

    terjadi karena berat partikel.

    ambar *. >mpat +ipe Sedimentasi

    1.2.3 %etode Proses Sedientasi

    ?da tiga metode yang digunakan dalam proses sedimentasi yaitu (

    *. Metode Sedimentasi Diferensial

    Metode sedimentasi diferensial %differential settling method ' memanfaatkan

     perbedaan antara kecepatan terminal yang terdapat antara dua bahan yang

    densitasnya berbeda. "elemahan metode ini adalah campuran bahanyang akan

    dipisahkan mempunyai berbagai ukuran partikel. Partikel besar tetapi ringan akan

    mengendap dengan laju yang sama dengan partikel kecil yang berat sehingga akan

    didapatkan fraksi campuran.

    2. Metode Sedimentasi )atch

    Pada batch sedimentation dimulai konsentrasi padatan dalam tabung seragam

    dan siap untuk mengendap. "edalaman total suspensi itu adalah @8. )eberapa saat

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    5/17

    setelah proses dimulai semua partikel dalam suspensi padatan akan mengalir jatuh

    dengan kecepatan maksimum.

    ambar 2. Sedimentasi )atch

    $ika tidak terdapat pasir dalam campuran tersebut zat padat yang pertama

    menampakkan diri adalah endapan pada dasar tabung yang terdiri dari flok yang

     berasal dari bagian ba!ah campuran. Sebagaimana yang terlihat pada gambar %2b'

    zat padat ini berupa flok yang terdapat di atas akan membentuk lapisan yang

    dinamakan zona D. Di atas zona D terbentuk lapisan lain yaitu zona C yang

    merupakan lapisan transisi dimana kandungan zat padatnya bervariasi. Di atas zona

    C terdapat zona ) yang terdiri dari suspensi homogen yang konsentrasinya sama

    dengan konsentrasi a!al. Di atas zona ) terdapat zona ? yang jika partikel itu

    terflokulasi maka batas zona ? dan ) akan terlihat tajam. $ika terdapat partikel tidak 

    teraglomerasi zona ? akan keruh dan batas antara zona ? dan ) kabur.

    Dengan berlangsung pengendapan kedalaman zona D dan ? bertambah

    sedangkan tebal zona C tetap dan zona ) berkurang. Aal ini terlihat pada gambar 

    %2c'. Setelah pengendapan selanjutnya zona ) dan C hilang dan seluruh zat padat

    akan terlihat terdapat pada zona D seperti terlihat pada gambar %2d'.

    Setelah itu terjadi pemampatan atau kompresi. Saat pemampatan itu bermula

    disebut titik kritis %critical point'. Pada pemampatan sebagian zat cair yang ikut

     bersama flok ke dalam zona kompresi D akan terperas keluar karena bobot endapan

    menghancurkan struktur flok. Selama pemampatan sebagian zat cair di dalam flok 

    menyembur keluar seperti geise kecil dan ketebalan zona ini akan berkurang.

    ?khirnya bila bobot zat padat telah mencapai keseimbangan mekanik dengan

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    6/17

    kekuatan tekan flok maka proses pengendapan akan berhenti seperti yang

    ditunjukkan gambar %2e'. Pada saat itu lumpur telah mencapai tinggi akhirnya.

    3. Metode Sedimentasi "ontinyu

    &perasi sedimentasi secara kontinyu mempunyai karakteristik yang sama

    dengan sedimentasi secara batch. )edanya terletak pada konsentrasi padatan yang

     berbeda di tiap ketinggian dalam thickener . Pada operasi secara batch konsentrasi

     padatan yang terdapat dalam slurry mula-mula dalah seragam sedangkan pada

    thickener  tidak %belum tentu'. #kuran thickener  biasanya berdiameter 38 B 388 ft

    dan kedalaman B *2 ft. 1olume cairan jernih yang dihasilkan per satuan !aktu

    tergantung pada luas penampang yang tersedia untuk pengendapan.

      ambar 3. @ona Sedimentasi pada Thickener 

    1.2.& !ece'atan atau Laju Sedientasi

    Selama tahap a!al pengendapan kecepatan sedimentasi akan tetap sebagaimana

    terlihat pada bagian pertama kurva di gambar 2. Setelah zat padatnya mengumpul di

    dalam zona D laju pengendapan itu berkurang dan berangsur-angsur turun hingga

    mencapai titik akhirnya. +itik kritis dicapai pada C dalam gambar 2. aju sedimentasi

    lumpur berbeda-beda satu sama lain demikian pula tinggi relatif berbagai zona

     pengendapannya.

    ambar 4. rafik aju Sedimentasi

    1.2.( )"o$u"asi dan !oagu"asi

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    7/17

    Elokulasi adalah proses penggabungan inti flok sehingga menjadi flok berukuran

    lebih besar. Pada flokulasi kontak antar partikel melalui dua mekanisme yaitu (

    • +hermal motion yang dikenal dengan bro!nian motion atau difusi atau disebut

    sebagai flokulasi perikinetik.• erakan cairan oleh aktivitas pengadukan disebut flokulasi ortokinetik.

    "oagulasi merupakan proses destabilisasi koloid dan partikel dalam air dengan

    menggunakan bahan kimia %koagulan' yang menyebabkan pembentukan inti gumpalan.

    Pada koagulasi akan terjadi (

    Penurunan tegangan permukaan melalui proses netralisasi muatan atau adsorpsi. Prespitasi dari koagulan akan menyapu koloid. ?dsopsi dan pembentukan jembatan antarpartikel.

    Proses koagulasi dan flokulasi hanya dapat berlangsung bila ada pengadukan.

    Pengadukan pada proses koagulasi dan flokulasi merupakan pemberian energi agar 

    terjadi tumbukan antarpartikel tersuspensi dan koloid agat terbentuk flok sehingga dapat

    dipisahkan melalui proses pengendapan dan penyaringan. Pengadukan yang digunakan

     pada proses flokulasi adalah pengadukan lambat. +ujuan dari pengadukan lambat dalam

     pengolahan air adalah untuk menghasilkan gerakan air secara perlahan sehingga terjadi

    kontak antarpartikel untuk membentuk gabungan partikel berukuran besar. Pengadukan

    lambat dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pengadukan mekanis %tipe  paddle'dan pengadukan hidrolis %baffle'.

    Pengaruh flokulasi pada sedimentasi akan menyebabkan penggabungan antara

     partikel halus menjadi partikel yang lebih besar melalui kontak antarpartikel tersebut.

    "otak partikel dapat terjadi dengan cara (

     "ontak yang disebabkan oleh gerak )ro!n. "ontak yang disebabkan oleh gerakan cairan tersebut karena pengadukan. "ontak yang dihasilkan dari partikel yang mengendap yaitu adanya tumbukan antara

     partikel yang mempunyai kecepatan sedimentasi lebih besar dengan partikel yang

    mempunyai kecepatan sedimentasi lebih kecil.

    1.2.* Pengaru+ !oagu"an 'ada Proses Sedientasi

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    8/17

    "oagulan adalah zat pengendapa yang ditambahkan pada proses pengendapan dan

     penyaringan. )ahan koagulan yang sering digunakan yaitu (

    a. +a!as %?l2%S&4'3'

     b. Eeri sulfat %Ee2%S&4'3'

    c. Eeri Chlorida %EeCl3'd. Eero Sulfat %EeS&4'

    e. Eero Chlorida %EeCl2'

    f. 6atrium ?luminat%6a?l&2'

    +a!as merupakan bahan koagulan yang paling banyak digunakan karena bahan ini

     paling ekonomis %murah' mudah didapatkan di pasaran serta mudah penyimpanannya.

    Selain itu bahan ini cukup efektif untuk menurunkan kadar karbonat. Dengan demikian

    semakin banyak dosis ta!as yang ditambahkan maka pA akan semakin turun karena

    dihasilkan asam sulfat sehingga perlu dicari dosis ta!as optimum yang harus

    ditambahkan. 5eaksi yang terjadi sebagai berikut.

    ?l2%S&4'3 2 ?l3F F 3%S&4'

    -2  .. %5eaksi *'

    A2& AF F &A- ... %5eaksi 2'

    2 ?l3F  F ; &A-  2 ?l%&A'3 ... %5eaksi 3'

    3%S&4'-2  F ; AF  3 A2S&4 . %5eaksi 4'

    Pemakaian ta!as paling efektif antara pA : B =4. #ntuk pengaturan %menaikkan'

     pA biasanya ditambahkan larutan kapur Ca%&A'2 atau soda abu %6a2C&3'. 5eaksi yang

    terjadi sebagai berikut.

    ?l2%S&4'3 F 3 Ca%AC&3'2 2 ?l%&A'3 F 3 CaS&4 F ; C&2 .. %5eaksi :'

    ?l2%S&4'3 F 3 6a2C&3 F 3 A2& 2 ?l%&A'3 F 3 6a2S&4 F 3 C&2  %5eaksi ;'

    ?l2%S&4'3 F 3 Ca%&A'2  2 ?l%&A'3 F 3 CaS&4 .. %5eaksi ='

    BAB II

    %ET,D,L,-I

    2.1 A"at dan Ba+an

    2.1.1 A"at ang diguna$an/

    Seperangkat alat sedimentasi batch

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    9/17

    $angka sorong  6eraca analitik  elas kimia 2:8 :88 ml Spatula G sendok  >mber sebagai tempat penampungan air  "aca arloji

    2.1.2 Ba+an ang diguna$an/

    "apur %CaC&3' ?ir %A2&' ?luminium Sulfat %?l2%S&4'3'

    2.2 Prosedur !erja

    A. Percobaan tan'a engguna$an #"o$u"an dengan 'engadu$an anua"

    *' Mengayak kapur yang akan digunakan dan menimbang kapur sebanyak :8

    gram *88 gram *:8 gram 288 gram dan 2:8 gram kemudian

    memindahkannya ke dalam tabung

    2' Menambahkan air hingga mencapai ketinggian =8 cm

    3' Mengocok campuran dengan cara memutar tabung H88  sebanyak *8 kali

    kemudian mendiamkan dan melepaskan penutup tabung

    4' Mengamati dan mencatat ketinggian suspens, setiap : menit

    B. Percobaan engguna$an #"o$u"an sebana$ 1 gra dengan 'engadu$an

    anua"

    *' Mengayak kapur yang akan digunakan dan menimbang kapur sebanyak :8

    gram *88 gram *:8 gram 288 gram dan 2:8 gram kemudian

    memindahkannya ke dalam tabung pengendap

    2' Menambahkan air hingga mencapai ketinggian =8 cm

    3' Menambahkan * gram flokulan ke dalam tabung pengendap yang telah berisi

    campuran air dan kapur 4' Mengocok campuran dengan cara memutar tabung H88  sebanyak *8 kali

    kemudian mendiamkan dan melepaskan penutup tabung

    :' Mengamati dan mencatat ketinggian suspensi setiap : menit

    0. Percobaan engguna$an #"o$u"an sebana$ 1 gra dengan 'engadu$an

    anua"

    *' Mengayak kapur yang akan digunakan dan menimbang kapur sebanyak :8

    gram *88 gram *:8 gram 288 gram dan 2:8 gram kemudian

    memindahkannya ke dalam tabung pengendap2' Menambahkan air hingga mencapai ketinggian =8 cm

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    10/17

    3' Menambahkan 2 gram flokulan ke dalam tabung pengendap yang telah berisi

    campuran air dan kapur 

    4' Mengocok campuran dengan cara memutar tabung H88  sebanyak *8 kali

    kemudian mendiamkan dan melepaskan penutup tabung

    :' Mengamati dan mencatat ketinggian suspensi setiap : menit

    BAB III

    HASIL DAN PE%BAHASAN

    3.1 Data Pengaatan

    Tabe" 3.1.1 Data 'ercobaan anua" tan'a 'enaba+an #"o$u"an

    a$tu

    enit

    !etinggian 4ona $o'resibe" 56 c

    (7 g 0a0,3 177 g 0a0,3 1(7 g 0a0,3 277 g 0a0,3 2(7 g 0a0,3

    7 *869 *: *:6( *:68 *:6:

    ( ; 28 2; 43 4H

    17 8; :4 **: *H: 2:;

    1( 8 3= =3 *8 *H2

    27 8 34 ;H *H2( 8 34 ;H *=

    37 8 34 ; = *;

    3( 8 34 ; = *:

    &7 8 34 ; = *=H

    &( 8 34 ; = *=

    (7 8 34 ; = *=

    (( 8 34 ; = *=

    Tabe" 3.1.2 Data 'ercobaan dengan 'enaba+an 1 gra A"2S,&3

    a$tu !etinggian 4ona $o'resibe" 56 c

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    11/17

    enit (7 g 0a0,3 177 g 0a0,3 1(7 g 0a0,3 277 g 0a0,3 2(7 g 0a0,37 ;H: ;H ;: ; ;

    ( 2: *: 2=: 3* 3H;

    17 83 4 *2 2*: 38

    1( 8 3* == *4= **

    27 8 3* =4 *2 *:;2( 8 3* =3 *2; *:4

    37 8 3* =3 *2: *:3

    3( 8 3* =3 *2: *:3

    &7 8 3* =3 *2: *:3

    Tabe" 3.1.3 Data 'ercobaan dengan 'enaba+an 2 gra A"2S,&3

    a$tu

    enit

    !etinggian 4ona $o'resibe" 56 c

    (7 g 0a0,3 177 g 0a0,3 1(7 g 0a0,3 277 g 0a0,3 2(7 g 0a0,3

    7 ;H: ;H: ;H: ;2: ;H

    ( = **4 2: 32 3:

    17 *2 :; 4 *34 *H

    1( 8 4 3 *33 *H

    27 8 4 2 *3* *

    2( 8 4 2 *3 *=

    37 8 4 2 *3 *;

    3( 8 4 2 *3 *;

    &7 8 4 2 *3 *;

    3.2 Peba+asan

    Pada praktikum sedimentasi terdapat beberapa tujuan yaitu untuk mengenal alat

    sedimentasi sederhana dalam proses pengendapan melalui percobaan sistem batch dalam

    suatu bak berbentuk silinder dapat menjelaskan bagaimana hubungan antara konsentrasi

     padatan dengan laju sedimentasi dapat membandingkan proses sedimentasi secara manual

    dan otomatis serta menghitung laju sedimentasi dengan menggunakan variasi kapur tanpa

    adanya penambahan flokulan dan adanya penambahan flokulan.

    Proses sedimentasi dilakukan untuk memisahkan partikel zat padat dari fluida yang

    terkandung di dalamnya. Proses pemisahannya dapat dilakukan dengan menggunakan gaya

    gravitasi dimana flok-flok yang terbentuk akan mengendap dengan sendirinya. Pada

     praktikum ini menggunakan variasi massa CaC&3 yang berbeda - beda yaitu :8 gram *88

    gram *:8 gram 288 gram dan 2:8 gram yang dimasukkan ke dalam tabung berbedaBbeda

    yang kemudian masing-masing tabung tersebut ditambahkan air sebanyak =8 m selanjutnya

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    12/17

    dilakukan pengocokanG pengadukan manual. "emudian dilakukan pengamatan pada masing-

    masing tabung dengan melihat perbedaan tinggi endapan yang terjadi pada masing-masing

    tabung dengan selang !aktu : menit sampai ketinggian endapan konstan %tetap'. Dalam

    menentukan kecepatan pengendapan dapat ditentukan dengan grafik hubungan antara

    ketinggian zona kompresi versus !aktu. Pada grafik * dapat dilihat pada : menit pertama

     bah!a kecepatan pengendapan menurun dengan meningkatnya konsentrasi padatan dan pada

    !aktu pengamatan 28 menit dan setelahya terlihat tidak ada lagi endapan yang terbentuk 

    secara

    0 5 101520253035404550550

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Sedimentasi Tanpa Flokulan

    50 gram

    100 gram

    150 gram

    200 gram250 gram

    Waktu (menit)

    Ketinggian (m)

    signifikan.

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    13/17

    0 5 10 15 20 25 30 35 400

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Sedimentasi !enam"a#an 1 gram Ta$as

    50 gram

    100 gram

    150 gram

    200 gram

    250 gram

    Waktu (menit)

    Ketinggian (m)

    Selanjutnya

    akan dilakukan perbandingan kecepatan sedimentasi dengan penambahan flokulan %ta!as'

    kedalam tabung dengan massa koagulan yang digunakan sebanyak * g dan 2 g. Penambahan

    ta!as dimaksudkan untuk menciptakan penggabungan partikel halus menjadi partikel yang

    lebih besar sehingga membuat flok - flok tersebut menjadi lebih besar dan relatif lebih berat

    sehingga menyebabkan partikel tersuspensi mengendap lebih cepat dengan ditambahkannya

    ta!as. 1ariasi penambahan ta!as dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

    kecepatan pengendapan. +eori menyatakan penambahan ta!as akan mempercepat kecepatan

     pengendapan terlihat dari grafik pada menit ke 28 pengendapan yang terbentuk tidak berubah

    atau telah konstan. Aasil ini menunjukkan hasil !aktu yang sama dengan tanpa penambahan

    flokukan.

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    14/17

    0 5 10 15 20 25 30 35 400

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Sedimentasi !enam"a#an 2 gram Ta$as

    50 gram

    100 gram

    150 gram

    200 gram

    250 gram

    Waktu (menit)

    Ketinggian (m)

    Pada grafik 3

    terlihat !aktu pengendapan lebih cepat konstan. Iaktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan

    ketinggian endapan yang stabil adalah menit ke *8. Pada penambahan 2 g ta!as lebih cepat

    dibandingkan dengan penambahan * g ta!as.

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    15/17

    BAB I;

    PENUTUP

    3.1 !esi'u"an

    Dari percobaan yang telah lakukan dapat disimpulkan bah!a (

    *. Semakin besar massa CaC&3 kecepatan pengendapan semakin rendah.

    2. Pada penambahan koagulan %ta!as' sebanyak 2 g laju kecepatan pengendapan flok-flok 

    yang tersuspensi lebih cepat dibandingkan penambahan ta!as sebanyak * gram dan

    tanpa penambahan ta!as

    3. aju kecepatan pengendapan CaC&3  tanpa penambahan koagulan lebih cepat

    dibandingkan dengan laju kecepatan pengendapan dengan penambahan koagulan.

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    16/17

    DA)TA< PUSTA!A

    ?rifin @. S+ M.>ng. 288H.  Modul Ajar Perlakuan Mekanik Tahun 20!"20#.

    Samarinda ( Politeknik 6egeri Samarinda.

    http(GGbhupalaka.files.!ordpress.comG28*8G*G2Gsedimentasi.pdf . Diakses pada 23

    September 28*: 8H(*2 I,+?.

    http(GGbhupalaka.files.!ordpress.comG28*8*G2Gpengadukan.pdf . Diakses pada 23

    September 28*: 8H(*: I,+?.

    http(GG!!!.slideshare.netGarieanisaGproses-penjernihan-air-dengan-penambahan-

    koagulan.com. Diakses pada 2= September 28*: *8(*4 I,+?.

    Sigit D.?. 288.  Modul " $0% &edimentasi 'aboratorium perasi Teknik imia

     *urusan Teknik imia. )anten ( #niversitas Sultan ?geng +itayasa Cilegon.

    +im aboratorium &perasi +eknik "imia. 28*;.  Penuntun Praktikum Pilot Plant .

    Samarinda ( Politeknik 6egeri Samarinda.

    http://bhupalaka.files.wordpress.com/2010/1/2/sedimentasi.pdfhttp://bhupalaka.files.wordpress.com/20101/2/pengadukan.pdfhttp://www.slideshare.net/arieanisa/proses-penjernihan-air-dengan-penambahan-koagulan.comhttp://www.slideshare.net/arieanisa/proses-penjernihan-air-dengan-penambahan-koagulan.comhttp://bhupalaka.files.wordpress.com/20101/2/pengadukan.pdfhttp://www.slideshare.net/arieanisa/proses-penjernihan-air-dengan-penambahan-koagulan.comhttp://www.slideshare.net/arieanisa/proses-penjernihan-air-dengan-penambahan-koagulan.comhttp://bhupalaka.files.wordpress.com/2010/1/2/sedimentasi.pdf

  • 8/19/2019 Laporan Sedimentasi 6

    17/17