laporan rokok

Upload: rizka-desy-rahayu

Post on 08-Jul-2015

445 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DI DESA WONOSARI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERPROPOSAL KULIAH KERJA TERPADU

Kelompok Disusun Oleh: Nama NIM

: : :

59 Dedy Sandra R. 070810201139

Fakultas

:

Ekonomi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 23 JANUARI 20111

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat dan rahmat-Nya, mahasiswa kelompok 59 KKT LPM UNEJ dapat menyelesaikan kegiatan serta berbagai program selama 45 hari di Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. KKT ini diadakan mulai tanggal 18 Januari 2011 sampai dengan 3 Maret 2011. Selama 45 hari di Wonosari, begitu banyak suka dan duka yang kami alami bersama. Halangan dan rintangan yang ditemukan tidak mematahkan semangat kami untuk menyelesaikan semua program kerja dengan baik. Semangat yang ada dilandasi oleh kebersamaan dan kekompakan yang kuat dalam kelompok. Tentunya tanpa dukungan dari rekan-rekan kelompok serta warga desa Wonosari, terutama kepada Bapak Sutono selaku Kepala Desa, yang sangat mendukung semua kegiatan kami di sini tentu tidak akan berjalan dengan baik. Pelaksanaan program kerja kelompok 59 KKT LPM UNEJ dan penyusunan laporan mandiri KKT tidak lepas dari dukungan dan peran serta banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Tarcisius Sutikto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Jember 2. Dr. Sudarti, M.Kes, selaku Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 3. Ir. Hamid Achmad, selaku Ketua Pusat Pengelolaan KK LPM Universitas Jember 1. Subhan Arif Budiman, SP., MP., selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKT Universitas Jember di Kecamatan Puger. 2. Bapak Sutono, selaku Kepala Desa Wonosari beserta perangkatnya yang telah memfasilitasi program-program kami 3. Kasun Krajan, Penitik, dan Lengkong. 4. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah mendukung secara moril dan materiil. 5. Teman-teman KKT se-Desa Wonosari yang saya sayangi 2

Saya sebagai penulis mohon maaf bila ada kekurangan dalam pelaksanaan program kerja dan dalam laporan mandiri KKT. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan program kerja pada masa yang akan datang dan demi penyempurnaan laporan ini. Wassalamualaikum wr wb

Jember, Agustus 2010

Penulis

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1.2 Permasalahan ................................................................................. 1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 1.3.1 Tujuan ................................................................................... 1.3.2 Manfaat ................................................................................. BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................... 2.1 Tempat dan Waktu ........................................................................ 2.2 Sasaran ............................................................................................ 2.3 Jenis Kegiatan dan Metode ........................................................... 2.4 Rencana Biaya ................................................................................ 2.5 Jadwal Kegiatan ............................................................................. BAB III PENUTUP ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ................................................................................................... 1. Dokumentasi SDNU ......................................................................... 2. Dokumentasi SDN II Wonosari ...................................................... 3. Dokumentasi SDN III Wonosari .....................................................

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Terpadu (KKT) adalah program intrakurikuler yang ditempuh mahasiswa dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Pelaksanaan pendidikan ini memerlukan keterlibatan dan peran masyarakat, terutama masyarakat di lokasi KKT dengan harapan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Wonosari Kecamatan Puger. Kuliah Kerja Terpadu merupakan penerapan dari keterpaduan kegiatan masyarakat dan mahasiswa sebagai wujud dan penerapan dari pengembangan tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian terhadap masyarakat KKT dapat membawa dampak besar yang berarti bila wujud pengabdian yang diberikan kepada masyarakat sesuai dan tepat sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan interdisipliner dan keilmuan masing-masing mahasiswa pihak LPM di sini juga berperan besar untuk membantu jalannya KKT. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pembangunan. Pembangunan adalah suatu proses pembaharuan yang kontinyu dan berkesinambungan dari keadaan tertentu suatu masyarakat kepada keadaan yang lebih baik. Dan dalam pembangunan juga memerlukan aspek yang memadai seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi dan yang lainnya. Majunya sebuah negara sudah terbukti sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Oleh karenanya pemberian pemahaman akan kesadaran hidup yang berkualitas menjadi sangat diperlukan agar tujuan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara materiil dan spiritual dapat tercapai. Kesehatan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan bermasyarakat. Karena dalam masyarakat yang sehat akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dalam upaya menngkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia dan harapan hidup 5

manusia, meningkatkan kesejahtraan hidup keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pengembangan kesehatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebagai objek sasaran di antaranya adalah sekolah dasar, khususnya bagi siswa kelas 5. Pertimbangan ini diambil karena anak SD,khususnya kelas 5 merupakan komunitas yang mayoritas belum pernah mengerti tentang arti rokok itu sendiri. Untuk itu, sekolah dasar merupakan wadah masyarakat yang bisa dijadikan sasaran pada program penyuluhan-penyuluhan. Penyuluhan merupakan salah satu program yang digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,khususnya anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Desa Wonosari yang berada di kabupaten Jember, menjadi salah satu tujuan mahasiswa. Namun dalam hal kesehatan, dari data Puskesmas mengungkapkan bahwa di desa Wonosari banyak warga yang menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Setelah dilakukan observasi di desa Wonosari, ternyata mayoritas warga di sana merupakan perokok aktif. Hal itu juga dibuktikan dengan wawancara yang dilakukan dengan para kepala dusun. Tak terkecuali para aparat desa semuanya adalah perokok. 1.2 Permasalahan Desa Wonosari kecamatan Puger merupakan suatu wilayah pedesaan yang memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kualitas sumber daya manusia yang cukup berkembang, sehingga pelaksanaan pembangunan juga dalam beberapa hal belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam masalah kesehatan, mayoritas warganya merupakan perokok aktif. Merokok menyebabkan banyaknya warga yang menderita ISPA serta sesak nafas baik itu perokok aktif maupun perokok pasif. Selain itu dengan merokok dikhawatirkan akan menggangu perekonomian keluarga.

6

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan 1. Mengurangi jumlah perokok pada warga desa Wonosari 2. Meningkatkan status kesehatan pada warga desa Wonosari untuk generasi muda yang akan datang 3. Memberikan pengetahuan tentang bahaya rokok sejak dini 1.3.2 Manfaat 1. Mengurangi pengeluaran keluarga yang digunakan untuk membeli rokok 2. Mengurangi angka penderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) 3. Menciptakan masyarakat yang hidup sehat tanpa rokok

7

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) gelombang I dilaksanakan di Desa Wonosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember selama 45 hari terhitung mulai tanggal 18 Januari 2011 sampai dengan 3 Maret 2011. Pelaksanaan program penyuluhan Bahaya Merokok dilakukan pada: Hari / tanggal Jam Tempat Kegiatan 2.2 Sasaran Sasaran program penyuluhan Bahaya Merokok adalah murid SDNU, SDN II, dan SDN III Wonosari, khususnya kepada siswa kelas 5. Karena seumuran mereka merupakan masa emas, dimana dapat dengan mudah didoktrin sebisa mungkin untuk menjauhi asap rokok, atau bahkan mungkin mengkonsumsi barang tersebut. Di sisi lain, Pertimbangan pemilihan sasaran adalah adanya data dari POLINDES yang menyatakan bahwa banyak warga desa Wonosari yang menderita penyakit ISPA. Hasil observasi dan wawancara didapat bahwa mayoritas warga adalah perokok, khususnya adalah kaum pria. 2.3 Jenis Kegiatan dan Metode Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyampaian materi, dibantu dengan menggunakan media poster untuk mempermudah pemahaman para siswa terhadap materi yang disampaikan. Penyuluhan Merupakan sistem penyampaian materi yang dilakukan sebagaimana kegiatan belajar mengajar di sekolah yang disampaikan oleh bapak dan ibu guru yang 8 : Sabtu/29 Januari, 5 Februari, dan 12 Februari 2011 : 07.00 WIB : SDNU, SDN II, dan SDN III Wonosari : Penyuluhan kepada siswa kelas 5

persuasif dan secara langsung kepada para siswa dengan menggunakan media poster Tanya jawab (diskusi) Merupakan salah satu cara untuk mengetahui respon dan mengevaluasi tingkat pemahaman terhadap materi yang telah dijelaskan. 2.4 Rencana Biaya - Print gambar untuk poster - Fotokopy materi@40siswa/sekolah 12.000,00 - spidol snowman @ 8000 x 2 16.000,00 -Mencari bahan di warnet 5.000,00 Total Rp. 43.000,00 2.5 Jadwal Kegiatan Hari Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 18 19 20 21 22 Kegiatan Januari 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Februari 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 = Rp = Rp. = Rp. 10.000,00 = Rp.

9

BAB III PENUTUP

Diharapkan kepada para siswa untuk dapat megetahui dan mengerti serta sadar akan bahaya dari asap rokok. Dampak tersebut baru akan terasa dalam jangka waktu yang sangat panjang dan bukan tidak mungkin jika pada suatu hari nanti, sedikit demi sedikit akan berdampak pada kematian. Oleh karena itu, penulis mengadakan penyuluhan terhadap para siswa, khususnya siswa murid kelas 5 yang secara psikologis merupakan masa-masa emas mereka untuk didoktrin agar menjauhi, terlebih untuk tidak mengkonsumsi rokok tersebut. Karena mereka merupakan generasi penerus anak bangsa yang akan menggantikan orang-orang sebelum mereka nanti dan atau mungkin akan menjadi pemimpin bangsa.

10

DAFTAR PUSTAKA 1. www.dechacare.com/Bahaya-Merokok-I494.html 2. knoey.dagdigdug.com/2008/05/05/bahaya-merokok/ 3. one.indoskripsi.com/artikel-skripsi.../bahaya-merokok 4. www.pdgi-online.com/v2/index.php?option...id... 5. www.indoforum.org Community 6. innerpower.wordpress.com/2008/03 7. omdimas.com/search/Rokok+(III)+Komposisi 8. www.mail-archive.com/dokter...com/msg09483.html 9. www.kalbe.co.id/.../14EfekMerokokterhadapRonggaMulut1 10. tempatpromo.com/tag/komposisi-rokok

11

LAMPIRAN

Dokumentasi Kegiatan 1. ntasi SDNU Wonosari Dokume

2. ntasi SDN II Wonosari

Dokume

12

3. ntasi SDN III Wonosari

Dokume

Materi Penyuluhan Pengertian Merokok dan Perokok Merokok adalah suatu kegiatan melakukan kegiatan menghisap atau menyedot asap dari rokok. Sedangkan perokok adalah seseorang yang melakukan kegiatan merokok secara langsung. Macam-macam perokok: 1. langsung 2. Perokok pasif ('passive smoking'). yaitu: seseorang yang tidak merokok dan hanya menyedut asap rokok dari perokok lain. Merokok merupakan hak asasi manusia, namun merokok merugikan kesihatan tidak hanya bagi perokok itu sendiri tetapi juga bagi orang lain di sekitarnya (perokok pasif). Padahal mereka yang bukan perokok mempunyai hak untuk menghirup udara bersih bebas dari asap rokok. Berbanding dengan asap aliran ('mainstream smoke'), asap aliran sisi yang keluar dari puntung rokok ('mainstream smoke') mengandungi :a. b.

Perokok aktif adalah seseorang yang melakukan kegiatan merokok secara

2 kali lebih banyak nikotin 5 kali lebih banyak karbon monoksida 13

c. d.

50 kali lebih banyak kimia yang menyebabkan barah (sejenis kanker) 3 kali lebih banyak tar Kesan-kesan merokok secara pasif Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung Masalah pernafasan termasuk radang/infeksi paru-paru (bronchitis) Sakit atau pedih mata Bersin dan batuk-batuk Sakit kerongkongan Sakit kepala Keguguran janin 30% lebih tinggi Kematian janin dalam kandungan

a. b. c. d. e. f.

Kesan asap rokok pasif kepada ibu hamil dan janin dikandung : Pendarahan (abruption placenta) Kurang berat badan - 20 hingga 30% Kesan asap rokok kepada bayi: Menurunkan kecerdasan dan mempertinggi resiko penyakit yang membahyakan seperti kanker, leukemia (kelebihan sel-sel darah putih yang mengganas yang dapat menggerogoti hemooglobin/sel-sel darah merah), dan sebagainya. Dibandingkan dengan yang tidak terdedah dengan asap rokok pasif, perokok pasif mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap berbagai jenis penyakit a. b. Penyakit jantung Kanker 30% 25%

Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok). Perokok pasif memiliki resiko yang cukup tinggi atas kanker paru-paru dan jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Bagi anakanak di bawah umur, terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen), yang dapat merusak sel-sel yang ada dalam tubuh. Bahkan bahan berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok (perokok aktif), namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar adalah bayi, 14

anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia (peredaran darah dalam jantung yang kurang lancar). Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis (radang paru-paru) dan pneumonia (jantung yang membengkak, terdapat cairan/nanah didalamnya), infeksi rongga telinga dan ashma. Mengingat besarnya masalah rokok, masyarakat bersama pemerintah untuk menjalankan caracara penanggulangan rokok secara sistematis dan terus menerus yaitu meningkatkan penyuluhan dan pemberian informasi kepada masyarakat, memperluas dan mengefektifkan kawasan bebas rokok, secara bertahap mengurangi iklan dan promosi rokok, mengefektifkan fungsi label, menggunakan mekanisme harga dan cukai untuk menurunkan demand merokok dan memperbaiki hukum dan perundangundangan tentang penanggulangan masalah rokok. Kemiskinan dan merokok terutama bagi penduduk miskin merupakan dua hal yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Seseorang yang membakar rokok tiap hari berarti telah kehilangan kesempatan untuk membelikan susu atau makanan lain yang bergizi bagi anak dan keluarganya. Akibat dari itu anaknya tidak dapat tumbuh dengan baik dan kecerdasanya juga tidak cukup berkembang, sehingga kapasitasnya untuk hidup lebih baik di usia dewasa menjadi sangat terbatas. Selain itu, kemungkinan besar sang ayah juga meninggal oleh karena penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Demikian seterusnya, sehingga merokok dan kemiskinan merupakan sebuah lingkaran setan Penduduk laki-laki dewasa, persentase yang mempunyai kebiasaan merokok jumlahnya melebihi 60%. Walaupun peningkatan prevalensi merokok ini merupakan fenomena umum di negara berkembang, namun prevalensi merokok di kalangan lakilaki dewasa di Indonesia termasuk yang sangat tinggi. Sedangkan di negara maju yang terjadi justru sebaliknya, persentase perokok terus menerus cenderung menurun dan saat ini kira-kira hanya 30% laki-laki dewasa di negara maju yang mempunyai kebiasaan merokok. Hal ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat di negara maju akan bahaya merokok sudah tinggi. 15

Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena merokok akan menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya. Disamping itu meropok juga menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk membeli makanan yang bergizi. Perokok biasanya memiliki cirri khas, diantaranya : bibirnya berwarna hitam, bau nafas tidak enak, kulit kering dan keriput, sering batuk, sesak nafas. Kandungan Rokok Berdasarkan penelitian, kandungan dalam asap sebatang rokok yang dihisap tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan beberapa partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagaian dari beribu-ribu zat didalam rokok. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Adapun beberapa penjelasan terkait dengan zat-zat yang terkandung dalam rokok adalah sebagai berikut : 1. monoxide Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat dari pada oksigen maka gas CO ini merebut tempat oksigen yang disisi hemoglobin. Jadilah hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok (perokok pasif) kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai 4-15 persen. Karbon

16

Sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun. Jika zat ini terbawa dalam hemoglobin, akan mengganggu kondisi oksigen dalam darah. 2. Nikotin Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni syaraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa menimbulkan ketagihan. Merupakan cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar. Itu sebabnya seseorang bisa merasakan tidak lapar karena merokok. 3. ia Merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga kalau disuntikkan sedikit pun kepada peredaraan darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma. Ammon

4. acid

Formic Sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.

Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut. 5. n cyanide Sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cyanide adalah salah satu zat yang mengandung racun Hydroge

17

yang sangat berbahaya. Sedikit saja cyanide dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian. 6. oxide Sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan (di bawah alam sadar) dan mengakibatkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah jenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh para dokter. 7. ehyde Sejenis gas tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme-organisme hidup. 8. Phenol Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan, karena phenol ini terikat ke protein (untuk kecerdasan) dan menghalangi aktivitas enzim. 9. Acetol Adalah hasil pemanasan aldehyde (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol. Hydrogen sulfide, sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi yang berisi pigmen). Formald Nitrous

10.

Pyridine Sejenis cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini dapat digunakan

mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama. Methyl chloride, adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hidrogen dan karbon merupakan unsurnya yang terutama. Zat ini adalah merupakan compound organis yang dapat beracun. 18

11. ol

Methan Sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Meminum

atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.. 12. Tar Adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg. Tar juga merupakan sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam. Tar terdapat dalam rokok yang terdiri dari ratusan bahan kimia yang menyebabkan kanker pada hewan. Bilamana zat tersebut diisap waktu merokok akan mengakibatkan kanker paru-paru 13. hitam (Pb) Dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitamyang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus roko per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk kedalam tubuh.

Timah

Komposisi Rokok 19

20

21

22