laporan road safety fix

30
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.....................................1 1.1 Latar Belakang.................................1 1.2 Rumusan Masalah................................2 1.3 Tujuan Penulisan...............................2 1.4 Manfaat Penulisan..............................2 1.5 Sistematika Penulisan..........................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................4 2.1 Keselamatan Jalan Raya.........................4 2.1.1 Indikator Keselamatan dan Kelancaran Lalu- lintas4 2.2 Kecelakaan Lalu-lintas.........................5 2.2.1 Korban Kecelakaan...........................5 2.2.2 Penyebab Kecelakaan.........................6 BAB III METODOLOGI....................................9 3.1 Lokasi Studi...................................9 3.2 Waktu Studi....................................9 3.3 Metode Survei.................................10 3.4 Metode Analisis...............................10 BAB IV ANALISIS ROAD SAFETY..........................11 4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Studi................11 4.2 Data Konflik Kecelakaan Lalu-lintas...........12 BAB V KESIMPULAN.....................................18 5.1 Kesimpulan....................................18 5.2 Saran.........................................18 DAFTAR PUSTAKA.......................................19 i

Upload: efendirahmad9461158

Post on 27-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Oke

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4

2.1 Keselamatan Jalan Raya............................................................................4

2.1.1 Indikator Keselamatan dan Kelancaran Lalu-lintas...........................4

2.2 Kecelakaan Lalu-lintas..............................................................................5

2.2.1 Korban Kecelakaan............................................................................5

2.2.2 Penyebab Kecelakaan........................................................................6

BAB III METODOLOGI.........................................................................................9

3.1 Lokasi Studi...............................................................................................9

3.2 Waktu Studi...............................................................................................9

3.3 Metode Survei.........................................................................................10

3.4 Metode Analisis.......................................................................................10

BAB IV ANALISIS ROAD SAFETY....................................................................11

4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Studi...............................................................11

4.2 Data Konflik Kecelakaan Lalu-lintas......................................................12

BAB V KESIMPULAN.........................................................................................18

5.1 Kesimpulan..............................................................................................18

5.2 Saran........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan raya merupakan suatu lintasan yang memiliki fungsi untuk melewatkan lalu-lintas dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga jalan raya merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pentingnya jalan raya merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri lagi pada saat sekarang ini. Banyak aktivitas manusia yang memanfaatkan jalan raya sebagai penghubung. Aktivitas tersebut seperti aktivitas perekonomian yang meliputi distribusi barang dan jasa, serta hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas perekonomian lainnya. Hal ini menyebabkan jalan raya, diharuskan untuk mempunyai lalu-lintas yang lancar dan aman serta memenuhi berbagai kriteria yang telah ditentukan, dikarenakan hampir semua aktivitas manusia pada saat sekarang ini yang memanfaatkan jalan raya.

Akan tetapi, buruknya lalu-lintas yang ada pada jalan raya juga mempengaruhi tingkat keselamatan lalu-lintas. Keselamatan pengguna jalan merupakan faktor penting, sehingga jalan yang ada harus dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Rendahnya tingkat keselamatan jalan raya merupakan masalah yang perlu diselesaikan, sehingga pengguna jalan dapat melintasi jalan raya dengan aman sampai tujuan.

Sebagai contohnya, di kota-kota besar seperti di Jakarta, masih banyak ditemukan konflik-konflik kecelakaan lalu-lintas. Sebagaimana disebutkan dalam hasil investigasi media release Komite Nasional Keselamatan Transportasi tahun 2007 s.d 2013, ada 10 kasus kecelakaan berat yang terjadi di Jakarta. Angka ini merupakan angka tertinggi dari seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, rendahnya tingkat keselamatan lalu-lintas pada jalan raya juga dipengaruhi oleh sikap dan behavior dari pengguna jalan itu sendiri. Ketidakwaspadaan dan juga ketidaktaatan pengguna jalan merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keselamatan lalu-lintas. Kebiasaan pengguna jalan yang kurang baik, terkadang menyebabkan banyak terjadinya titik-titik kecelakaan yang terjadi pada jalan raya. Selain sikap dan behavior pengguna jalan, faktor teknis jalan raya seperti perkerasan dan juga peraturan serta penempatan informasi pada jalan raya juga mempengaruhi tingkat keselamatan lalu-lintas.

Persimpangan Jalan Mitra Sunter Bulevar termasuk ruas jalan yang memiliki arus lalu-lintas yang cukup padat. Ruas ini banyak dilewati kendaraan bermotor, mulai dari kendaraan ringan hingga kendaraan berat. Selain banyaknya jumlah kendaraan bermotor, pada ruas jalan ini tepatnya pada persimpangannya, tidak diberikan persinyalan dan juga kondisi perkerasan jalan raya yang kurang baik

1

sehingga menyebabkan terjadinya banyak konflik-konflik lalu-lintas pada persimpangan dan juga di sepanjang ruas jalan ini.

Kondisi jalan raya, sikap pengguna jalan dan pengaturan lalu-lintas pada Jalan Mitra Sunter Bulevar merupakan faktor penyebab rendahnya tingkat keselamatan jalan raya pada ruas jalan ini. Kemungkinan konflik terjadi pada daerah persimpangan yang tidak bersinyal dan juga kondisi jalan raya yang tidak memadai. Oleh karena itu, persimpangan pada jalan ruas jalan ini merupakan black spot atau titik rawan terjadinya kecelakaan.

Mengingat pentingnya jalan raya bagi kehidupan manusia, hal ini mendorong diperlukannya pemecahan masalah untuk mengatasi titik rawan kecelakaan, tepatnya pada persimpangan dan kondisi jalan yang kurang baik, sehingga tingkat keselamatan pengguna jalan dapat meningkat dan pengguna jalan dapat melintasi ruas jalan ini dengan aman dan lancar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana jenis (≥ 20 konflik) dan penyebab konflik kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar ?

2. Bagaimana potensi penyebab kecelakaan dan alternatif solusi untuk meningkatkan keselamatan lalu-lintas pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konflik dan penyebab konflik kecelakaan lalu-lintas pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar.

2. Untuk mengetahui tingkat keselamatan dan menemukan bagaimana solusi alternatif dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu-lintas pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui jenis-jenis konflik yang terjadi pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar.

2. Memberikan analisis serta solusi untuk meningkatkan tingkat keselamatan lalu-lintas pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar.

2

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUANBab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan serta sistematika penulisan laporan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKABab ini menjelaskan tentang teori atau tinjauan pustaka mengenai laporan yang dianalisis. Dalam hal ini tinjauan pustaka menjelaskan teori mengenai keselamatan jalan raya (road safety), jenis-jenis konflik kecelakaan lalu-lintas, dan analisis mengenai tingkat keselamatan jalan raya.

Bab III METODOLOGI Bab ini menjelaskan mengenai metodologi yang mencakup lokasi survei, waktu pelaksanaan survei, potongan melintang jalan raya, metode penulisan serta metode survei.

Bab IV ANALISIS Bab ini menjelaskan tentang analisis dari data yang telah diperoleh. Analisis data tersebut ditujukan untuk mengetahui jenis-jenis konflik apa saja yang terjadi pada lokasi studi, penyebeb konflik, dan juga solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada lokasi studi.

Bab V KESIMPULAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan mengenai tingkat keselamatan jalan pada lokasi studi, dan juga solusi yang digunakan untuk meningkatkan tingkat keselamatan lalu-lintas pada lokasi studi.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Jalan Raya

Keselamatan jalan raya adalah suatu upaya mengurangi jumlah kecelakaan jalan raya dengan analisis faktor-faktor penyebab kecelakaan, seperti : prasarana, faktor sekeliling, manusia, sarana dan rambu atau peraturan. Tujuan dari keselamatan jalan raya adalah untuk mengurangi atau menekan tingkat kecelakaan. Menurunnya angka kecelakaan lalu lintas maka kesejahteraan dan keselamatan bagi pengguna jalan semakin terjamin. Adapun fungsi dari keselamatan jalan raya yaitu untuk menciptakan ketertiban lalu lintas di jalan raya sehingga pengguna jalan dapat melakukan kegiatannya dengan aman.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Andi Rachma (2004), peningkatan keselamatan jalan raya sangat bergantung pada ketersediaan fasilitas jalan raya. Jalan raya yang terencana dan dapat memberikan jaminan keselamatan yang lebih baik, di mana kemungkinan kesalahan persepsi pengguna jalan sangatlah kecil karena adanya ruang dan waktu yang lebih banyak dalam perancangan sehingga kecelakaan di jalan raya dapat dihindari.

Undang-Undang Lalu Lintas No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum pasal 22 ayat 1 merupakan salah satu peraturan yang memuat tentang keselamatan jalan raya. Keselamatan jalan raya dilakukan dengan penetapan ketentuan-ketentuan rekayasa dan manajemen lalu-lintas, di mana manajemen lalu lintas adalah suatu bentuk pengendalian lalu lintas beserta perencanaan, pengaturan dan pengawasannya demi keselamatan, ketertiban, keamanan, maupun kelancaran lalu lintas.

2.1.1 Indikator Keselamatan dan Kelancaran Lalu-lintas

Ada tiga indikator yang mempengaruhi keselamatan dan kelancaran lalu lintas menurut Mulyadi dan Nurhats (1997) dalam Sayyidah Rumaidha (2000) dalam Handayani Putri (2009), yaitu :

1. PengemudiDalam hal keselamatan jalan raya pengetahuan, pengalaman dan kemampuan tertentu pengemudi sangatlah penting sebagai suatu kesiapan pengemudi untuk mengetahui dan merespon kejadian di sekelilingnya serta dalam mengambil tindakan. Ada tiga faktor yang mempengaruhi pengemudi dalam menjalankan tugasnya yaitu :

4

a. Faktor eksternal, meliputi kondisi lingkungan (utamanya kondisi fisik jalan) serta suasana di jalan raya yang dapat mempengaruhi konsentrasi pengemudi

b. Faktor Internal, meliputi pengetahuan, kemampuan, serta pengalam pengemudi. Yang kemudian secara resmi dinyatakan dalam bentuk Surat Izin Mengemudi (SIM).

c. Kondisi Fisik Pengemudi, meliputi kemampuan dan ketajaman penglihatan, kemampuan menerima rangsangan dan waktu reaksi.

2. Pejalan KakiPejalan kaki dipengaruhi dua faktor dalam aktivitasnya yaitu tingkah laku pejalan kaki dan tingkah laku penyebrangan. Penyebab kecelakaan dapat ditimpakan pada pejalan kaki pada berbagai kemungkinan antara lain seperti menyeberang jalan pada tempat dan waktu yang tidak tepat (aman), berjalan terlalu ketengah dan tidak berhati – hati.

3. KendaraanJenis kendaraan, kondisi kendaraan berupa performa yang dipengaruhi oleh umur kendaraan, dan kondisi fisik kendaraan beserta kelengkapannya merupakan faktor-faktor penting dalam analisis keselamatan jalan raya.

2.2 Kecelakaan Lalu-lintas

Kecelakaan Lalu Lintas didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak disangka-sangka atau tiba-tiba terjadi tanpa disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lainnya yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa atau kerugian harta benda (Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993).

Dalam kecelakaan lalu lintas ada yang disebut kuantitas dan kualitas kecelakaan, di mana kuantitas kecelakaan hanya memperhatikan angka kecelakaan saja, sedangkan kualitas kecelakaan tidak hanya memperhatikan angka kecelakaan tetapi juga memperhatikan tingkat keparahan suatu kecelakaan baik terhadap korban atau pun kendaraan.

2.2.1 Korban Kecelakaan

Menurut Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 1993, korban kecelakaan dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Korban meninggal, yaitu korban yang dipastikan meninggal akibat kecelakaan terhitung 30 hari setelah kecelakaan.

b. Korban luka berat, yaitu korban yang karena luka-lukanya harus rawat inap atau cacat akibat kecelakaan terhitung 30 hari sejak kecelakaan.

c. Koran luka ringan, yaitu korban yang hanya mengalami luka-luka ringan yang bisa segera pulih dalam beberapa hari.

5

2.2.2 Penyebab Kecelakaan

Lalu lintas ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkut, karena ada kebutuhan perpindahan manusia dan atau barang. Unsur-unsur sistem transportasi adalah semua yang dapat berpengaruh terhadap lalu lintas.

Adapun faktor - faktor penyebab kecelakaan terdiri dari : faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan, faktor lingkungan (Elly T.P 2006).

1. Faktor manusia (Pengemudi dan Pejalan kaki) a) Pengemudi

Beberapa kriteria pengemudi sebagai penyebab kecelakaan antara lain: 1) Pengemudi mabuk (Drunk Driver) 2) Pengemudi ngantuk atau lelah (Fatigu or Overly Tired Driver) 3) Pengemudi lengah (Emotional or Distracted driver) 4) Pengemudi kurang antisipasi atau kurang terampil (Unskilled Driver)

b) Pejalan Kaki Penyebab kecelakaan dapat ditimpakan pada pejalan kaki pada berbagai kemungkinan antara lain seperti menyeberang jalan pada tempat dan waktu yang tidak tepat (aman), berjalan terlalu ketengah dan tidak berhati – hati.

2. Faktor kendaraan: Kendaraan dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan apabila tidak dapat dikendalikan sebagaimana mestinya yaitu sebagai akibat kondisi teknis yang tidak layak jalan ataupun penggunaannya tidak sesuai ketentuan antara lain: a) Rem blong, kerusakan mesin, ban pecah adalah merupakan kondisi

kendaraan yang tidak layak jalan. Kemudi tidak baik, as atau kopel lepas, lampu mati khususnya pada malam hari, slip dan sebagainya.

b) Over load atau kelebihan muatan adalah merupakan penggunaan kendaraan yang tidak sesuai ketentuan tertib muatan.

c) Design kendaraan dapat merupakan faktor penyebab beratnya ringannya kecelakaan, tombol – tombol di dashboard kendaraan dapat mencederai orang terdorong kedepan akibat benturan, kolom kemudi dapat menembus dada pengemudi pada saat tabrakan. Demikian design bagian depan kendaraan dapat mencederai pejalan kaki yang terbentur oleh kendaraan. Perbaikan design kendaraan terutama tergantung pembuat kendaraan namun peraturan atau rekomendasi pemerintah dapat memberikan pengaruh kepada perancang.

d) Sistem lampu kendaraan yang mempunyai dua tujuan yaitu agar pengemudi dapat melihat kondisi jalan didepannya konsisten dengan kecepatannya dan dapat membedakan / menunjukkkan kendaraan kepada pengamat dari segala penjuru tanpa menyilaukan.

6

3. Faktor jalan

Jalan dapat menjadi penyebab kecelakaan antar lain untuk hal – hal sebagai berikut:

a. Kontruksi pada permukaan jalan (misalnya terdapat lubang yang sulit dikenal oleh pengemudi)

b. Kontruksi jalan yang rusak atau tidak sempurna (misalnya bila posisi permukaan bahu jalan terlalu randah terhadap permukaan jalan)

c. Geometrik jalan yang kurang sempurna misalnya derajat kemiringan (superelevasi) yang terlalu kecil atau terlalu besar pada tikungan, terlalu sempitnya pandangan bebas pengemudi dan kurangnya perlengkapan jalan.

4. Lingkungan Lingkungan juga dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan misalnya pada saat adanya kabut, asap tebal, penyeberang, hewan, genangan air, material di jalan atau hujan lebat menyebabkan daya pandang pengemudi sangat berkurang untuk dapat mengemudikan kendaraannya secara aman.

2.2.3 Klasifikasi Kecelakaan

Kecelakaan diklasifikasikan berdasarkan cara terjadinya dan jenis tabrakan. Menurut Pignataro (1973), berdasarkan cara terjadinya kecelakaan dibagi menjadi : 1. Hilang kendali atau selip.2. Tanpa tabrakan atau kecelakaan sendiri di jalan :

a. berjungkir balik di jalan, b. kecelakaan lain.

3. Tabrakan di jalan dengan : a. pejalan kaki, b. kendaran motor lain yang sedang berjalan, c. kendaraan yang di parkir,d. kereta api, e. pengendara sepeda, f. binatang, g. obyek tetap dan obyek lainnya.

7

Sedangkan berdasarkan jenis tabrakan yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas, PT Jasa marga mengklasifikasikan sebagai berikut:1. Tabrakan depan – depan

Tabrakan depan-depan adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian depan kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya.

2. Tabrakan depan – samping Tabrakan depan – samping adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya.

3. Tabrakan samping – samping Tabrakan samping – samping adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.

4. Tabrakan depan – belakang Tabrakan depan – belakang adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di depannya dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama.

5. Menabrak penyeberang jalan Menabrak penyeberang jalan adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan.

6. Tabrakan sendiri Tabrakan sendiri adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal.

7. Tabrakan beruntun Tabrakan beruntun adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua kendaraan secara beruntun.

8. Menabrak obyek tetap Menabrak obyek tetap adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak objek tetap dijalan.

8

BAB III

METODOLOGI

3.1 Lokasi Studi

Studi dilakukan pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar, Jakarta Utara. Lokasi ini dipilih karena ruas jalan ini merupakan ruas jalan yang memiliki kecendrungan terjadinya konflik lalu-lintas. Kawasan pada Jalan Mitra Sunter Bulevar merupakan salah satu kawasan pusat bisnis di Jakarta. Kondisi jalan raya dan juga pengaturan lalu-lintas pada jalan ini menyebabkan adanya peluang terjadinya konflik lalu-lintas pada jalan ini. Oleh karena itu, ruas jalan ini merupakan ruas jalan yang perlu dilakukan identifikasi mengenai tingkat keselamatan lalu-lintas sehingga tingkat keselamatan lalu-lintas pada jalan ini dapat ditingkatkan.

Gambar 3.1 Lokasi Studi Jalan Mitra Sunter Bulevar

3.2 Waktu StudiPengamatan mengenai kondisi geometrik jalan dan ientifikasi penyebab terjadinya kecelakaan lalu-lintas yang terjasdi pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar dilakukan pada :Hari, tanggal : Rabu, 2 April 2014;Pukul : 10.00 WIB s.d. 12.00 WIB.

9

3.3 Metode Survei

Metode survei yang dilakukan adalah observasi lapangan secara langsung, untuk mengetahui keadaan geometrik jalan dan juga pengamatan mengenai identifikasi kemungkinan penyebab terjadinya konflik kecelakaan lalu-lintas pada ruas jalan lokasi studi. Peralatan yang digunakan pada saat melakukan observasi lapangan adalah

kamera (handycam) dan juga formulir survei keselamatan lalu-lintas. Prosedur pelaksanaan observasi lapangan dilakukan dengan tahapan berikut

ini:1. Mengidentifikasi kondisi geometrik Jalan Mitra Sunter Bulevar dengan

memperhatikan median/separator, bahu jalan, tinggi kereb, kondisi jalan, kondisi marka jalan, kondisi persimpangan, signal dan lain-lain.

2. Mengidentifikasi jenis konflik yang dapat terjadi di Jalan Mitra Sunter Bulevar dan membuat asumsi awal mengenai solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi konflik lalu-lintas yang terjadi.

3. Mengambil gambar kondisi eksisting Jalan Mitra Sunter Bulevar.

3.4 Metode Analisis

Metode yang digunakan untuk menganalisis hasil observasi lapangan mengenai kondisi geometrik beserta identifikasi penyebab tejadinya konflik lalu-lintas Jalan Mitra Sunter Bulevar adalah dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan MKJI dan sumber-sumber literatur lainnya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Mengidentifikasi kondisi geometrik Jalan Mitra Sunter Bulevar dan

menganalisis potensi penyebab terjadinya konflik lalu-lintas yang terjadi. Menemukan solusi alternatif untuk meningkatkan tingkat keselamatan lalu-

lintas pada Jalan Mitra Sunter Bulevar dengan mengurangi penyebab terjadinya konflik lalu-lintas.

10

BAB IV

ANALISIS ROAD SAFETY

4.1 Kondisi Eksisting Lokasi Studi

Berdasarkan hasil survei mengenai kondisi ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar, Jakarta Utara, diketahui data-data eksisting jalan ini adalah sebagai berikut :1. Dimensi jalan

a. Lebar tiap lajur = 15 m.b. Median = 1.5 m.c. Tinggi kerb = 0.5 m.d. Lebar drainase = 1.0 m.Fungsi jalan digunakan sebagai jalan utama yang menghubungkan dua wilayah perekonomian yaitu Kelapa Gading dan Tanjung Priok. Jika dilhat berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa ruas jalan ini telah memenuhi standar yang dapat menampung volume kendaraan ringan hingga sedang. Akan tetapi, terjadi genangan air apabila terjadinya hujan deras pada beberapa titik di ruas jalan ini.

2. Alinyemen jalana. Jarak pandang cukup memadai.b. Alinyemen horizontal dan vertikal sudah sesuai dengan rambu-rambu yang

ada.c. Perkerasan jalan yang rusak akibat adanya banjir sekitar 3 bulan yang lalu.d. Lampu dan garis pohon sesuai dengan alinyemen jalan.e. Lokasi overtaking yang sudah memadai.f. Penyempitan jalan terjadi pada ujung ruas jalan, dimana terdapat belokan ke

kiri menuju arah Terminal Tanjung Priok dan lajur lurus menuju arah Mall of Indonesia dengan proporsi arus lalu-lintas, jika dilihat berdasarkan pengamatan diperkirakan sebesar 50% belok dan 50% lurus.

g. Bahu jalan yang kurang memadai untuk digunakan bagi pengendara dalam keadaan darurat.

3. Persimpangana. Lokasi persimpangan cukup aman.b. Tidak ada rambu lalu-lintas pada ujung jalan bagian barat sehingga

memungkinkan terjadinya konflik kecelakaan.c. Marka jalan, tanda persimpangan, kerb, pulau lalu-lintas dan median cukup

memadai.4. Lalu-lintas tak bermotor

a. Tersedianya jalur penyebrangan, akan tetapi telah hilang diakibatkan oleh banjir yang terjadi sekitar 3 bulan yang lalu.

b. Tidak adanya pagar pengaman untuk pejalan kaki.

11

c. Tidak tersedianya pemberhentian bus/kendaraan yang terintegrasi dengan pejalan kaki.

4.2 Data Konflik Kecelakaan Lalu-lintas

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, diketahui data konflik kecelakaan lalu-lintas yang ditemukan pada lokasi studi tepatnya pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar adalah sebagai berikut :

No. Jenis konflikJenis kendaraan yang terlibat Tingkat Keparahan

Sepeda Motor

Mobil Truk/Bus Rendah Sedang Tinggi

1 Merging √ √ - √ - -

2 Rear-End - √ - √ - -

3Tabrakan samping-samping √ √ - √ - -

4Tabrakan depan- samping

- √ - √ - -

5 Diverging √ √ - √ - -

6Merging, Diverging and Rear-End √ √ √ √ - -

Jika dilihat dari tabel di atas, maka diketahui bahwa potensi konflik yang terjadi pada lokasi studi tepatnya di ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar yang paling dominan adalah tabrakan samping-samping, tabrakan depan-samping, merging, rear-end, diverging, dan gabungan antara merging-diverging and rear-end. Potensi konflik kecelakaan paling dominan terjadi pada jenis kendaraan angkutan pribadi yaitu mobil. Tingkatan konflik kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada ruas jalan ini masih tergolong rendah.Tingkatan konflik kecelakaan yang tergolong rendah pada ruas jalan ini dikarenakan ruas Jalan ini telah mempunyai bagian-bagian jalan sebagaimana mestinya. Hanya saja, kurangnya manajemen lalu-lintas dan penanganan terhadap dampak cuaca seperti terjadinya banjir mengakibatkan bertambahnya konflik kecelakaan. Hal ini terjadi dikarenakan rusaknya perkerasan jalan raya pada sekitar ruas jalan ini.Beberapa konflik yang terjadi pada ruas jalan ini adalah sebagai berikut :

12

No. Potensi Kecelakaan PenjelasanTingkat Potensi Kecelakaan Alternatif Solusi

Rendah Sedang Tinggi

1

Adanya persimpangan seperti pada gambar di samping mengakibatkan terjadinya penggabungan (merging). Hal ini dapat menyebabkan terjadinya konflik terutama kendaran penumpang dengan sepeda motor.

√ - -

Memasang rambu-rambu lalu-lintas pada ruas jalan tersebut.

2

Terjadinya rear-end yang disebabkan oleh adanya pertemuan antara bemper depan mobil belakang dengan bagian belakang mobil yang ada di depannya. Seperti terlihat pada gambar, potensi konflik ini terjadi pada kendaraan penumpang.

√ - -

Menetapkan aturan jarak aman antara kendaraan satu dengan kendaraan yang lainnya dan memberikan informasi kepada pengendara untuk tetap menjaga jarak aman.

13

3

Terjadi rear-end yang disebabkan adanya pertemuan antara bemper mobil belakang dengan bagian belakang mobil di depannya. Seperti terlihat pada gambar di samping, potemsi konflik ini terjadi pada kendaraan penumpang.

√ - -

Menetapkan aturan jarak aman antara kendaraan satu dengan kendaraan yang lainnya dan memberikan informasi kepada pengendara untuk tetap menjaga jarak aman.

4

Terjadi tabrakan samping-samping antara sepeda motor dengan mobil penumpang.

√ - -

Memasang rambu-rambu lalu-lintas pada U-turn, sehingga potensi terjadinya tabrakan antara samping dengan samping kendaraan dapat diminimalisir.

5Terjadi tabrakan samping-samping antara mobil penumpang dengan mobil penumpang.

√ - -Memasang rambu-rambu lalu-lintas pada U-turn sehingga ada aturan bagi kendaraan yang ingin putar balik kendaraan yang ada pada arah lawannya.

14

15

6

Terjadi pemisahan (diverging) pada arus lalu-lintas, sehingga berpotensi menyebabkan konflik pada sepeda motor dan mobil, yaitu tabrakan antara sepeda motor dengan mobil penumpang.

√ - -

Menetapkan jalan khusus atau melengkapi informasi dan pengingat kepada pengendara agar menghindar pada daerah belokan.

7

Terjadi merging (penggabungan) pada persimpangan di bawah jalan tol Jalan Mitra Sunter Bulevar. Hal ini menyebabkan adanya potensi terjadinya tabrakan antara sepeda motor dengan mobil penumpang.

√ - -

Memberikan persinyalan pada persimpangan ini. Hal ini bertujuan agar lalu-lintas yang ada lebih teratur dan potensi terjadinya konflik dapat diminimalisir.

8Berpotensi terjadinya rea-end antara mobil yang satu dengan mobil lainnya.

√ - -Memberikan informasi kepada para pengendara agar tetap berada pada jarak aman.

16

17

9

Berpotensi terjadinya merging, diverging, & rear-end antara sepeda motor, mobil penumpang dan truk/bus.

√ - -

Memberikan pengaturan dan informasi seperti rambu-rambu lalu-lintas sehingga masing-masing kendaraan dari tiap-tiap penjuru aman dari potensi terjadinya kecelakaan.

10

Berpotensi terjadinya rear-end antara mobil penumpang dengan mobil penumpang.

√ - -

Memberikan informasi dan pengingat agar pengendara tetap menjaga jarak aman dan juga melakukan perbaikan terhadap perkerasan jalan raya yang rusak.

18

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat diketahui jenis-jenis konflik apa saja yang terjadi pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar dan juga dapat diambil solusi untuk menangani konflik-konflik tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Jenis konflik yaang paling banyak berpotensi pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar adalah rear-end, merging, dan diverging.

2. Jalan Mitra Sunter Bulevar belum memiliki lampu lalu lintas yang mengatur arus lalu lintas yang melewati ruas jalan ini, sehingga pemberian persinyalan pada ruas jalan ini sangat memungkinkan untuk diterapkan.

3. Untuk mengurangi potensi terjadinya konflik kecelakaan pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar perlu ditingkatkan manajemen lalu-lintasnya seperti pemasangan rambu-rambu dan informasi-informasi lain yang dibutuhkan oleh pengendara.

4. Kondisi perkerasan jalan yang kurang baik, berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan sehingga solusi alternatif yang perlu diterapkan adalah dengan memperbaiki perkerasan pada ruas Jalan Mitra Sunter Bulevar.

5. Selain berpotensi menyebabkan konflik rusaknya perkerasan jalan, juga menyebabkan kecepatan lalu lintas yang ada di ruas jalan tersebut menjadi melambat.

5.2 Saran

Adapun saran dari survei yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya pada laporan survei analisis keselamatan jalan raya selanjutnya, perlu ditambahkan audit data kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada lokasi studi sehingga laporan yang disusun memiliki tingkat keakuratan dan kevalidan data yang cukup tinggi.

18

DAFTAR PUSTAKA

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997. Direktorat Jenderal Bina Jalan Kota, Direktorat Jenderal Bina Marga, Republik Indonesia.

http://news.detik.com/read/2014/03/14/103113/2525545/10/ekskavator-belum-bisa-dievakuasi-lalin-boulevard-sunter-masih-macet?nd772204btr diakses tanggal 29 April 2014

http://news.detik.com/read/2013/04/11/150314/2217709/10/pohon-di-tengah jalan-mitra-sunter-bahaya-di-kala-malam--bikin-mace t

http://www.beritasatu.com/aktualitas/171370-alat-berat-jatuh-jalan-boulevard kelapa-gading-hingga-sunter-macet-parah.html

19