laporan presentasi gunung api dan geotermal_5

17
Laporan Presentasi Gunung Api dan Geotermal ASPEK PENTING DALAM MITIGASI BENCANA GUNUNG API Oleh : Kelompok 5 Wa Ode Aulia Kahar ( H221 12 266 ) A. Zulkifli ( H221 12 270 ) Fadhila Amalia ( H221 12 272 ) Burhamzah ( H221 12 273 ) Anggun ( H221 12 901 ) Faizal Addi ( H221 12 903 ) Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar

Upload: auliakaharg

Post on 18-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Gunung api dan geothermal

TRANSCRIPT

Laporan Presentasi Gunung Api dan Geotermal

ASPEK PENTING DALAM MITIGASI BENCANA GUNUNG API

Oleh :Kelompok 5Wa Ode Aulia Kahar( H221 12 266 )A. Zulkifli( H221 12 270 )Fadhila Amalia( H221 12 272 )Burhamzah( H221 12 273 )Anggun( H221 12 901 )Faizal Addi( H221 12 903 )

Program Studi Geofisika Jurusan FisikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas HasanuddinMakassar2015

Nama: BurhamzahNIM: H221 12 273Bahaya Letusan Gunung ApiBahaya letusan gunung api dapat di bedakan menjadi dua yaitu :1. Bahaya Langsung (Primer) Bahaya langsung (primer) merupakan bahaya yang ditimbulkan secara langsung oleh erupsi gunungapi. Bahaya tersebut berupa aliran lava, Awan panas, hujan abu, longsoran gunungapi,guguran batu pijar, hujan lumpur, dan gas racuna. LavaLava adalah cairan larutanmagmapijar yang mengalir keluar dari dalambumimelalui kawahgunung berapiatau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. b. Awan Panas dan Abu Awan Panas adalah gas atau abu yang keluar saat terjadi letusan dan terbawa oleh anginc. Longsoran Gunung ApiKetika letusan terjadi maka bagian dari badan gunung akan mengalami penghancuran yang bisa mengakibatkan terjadinya suatu longsorand. Guguran Batu PijarGuguran batu pijar adalah batu yang telah bercampur dengan magma yang kemudian terlempar keluar saat terjadi letusane. Hujan LumpurSaat letusan terjadi disertai lumpur maka bisa saja terjadi hujan lumpur sebagai akibat tercampurnya abu vulkanik dan air hujan.f. Gas RacunPada gunung api terdapata gas racun yang akan ikut keluar saat terjainya letusan.2. Bahaya Tidak Langsung (Sekunder)Bahaya tidak langsung (sekunder) merupakan bahaya yang ditimbulkan secara tidak langsung oleh erupsi gunungapi, yang berupa lahar hujan dan longsoran gunungapi.a. Lahar Hujan merupakan lahar yang terbentuk akibat terjadinya hujan lebat di daerah puncak atau lereng atas gunungapib. Longsoran gunung apiSelain sebagai bahaya primer, longsoran gunung api jga dapat disebut sebagai bahaya sekunder. Hal ini karena longsoran ini dapat juga disebabkan oleh material gunung api yang menumpuk hingga menyebabkan longsor.

Nama: Fadhila AmaliaNIM: H221 12 272

Contoh Bahay Sekunder

Salah satu contoh bahaya sekunder dari letusan gunung berapi adalah lahar hujan. Lahar hujan merupakan lahar yang terbentuk akibat terjadinya hujan lebat di daerah puncak atau lereng atas gunungapi, dimana air hujan tersebut bercampur dengan material hasil letusan gunungapi di daerah puncak lereng dan membentuk massa cair yang bergerak menuruni lereng melalui lembah-lembah.

Gambar 1. Lahar menuruni lerengProses bencana ini terjadi ketika face letusan gunung primer sudah berhenti. Namun demikian dampak dari lahar dingin ini tidak dapat diremehkan. Ada beberapa alas an mengapa aliran lahar dingin harus diwaspadai, yaitu :1. Lahar dingin memiliki daya terjang yang sangat kuat. Hal ini terbukti dengan robohnya beberapa jembatan yang terbuat clan pondasi beton yang dapat diruntuhkan dari aliran lahar dingin.2. Material vulkanik yang berukuran besar. Seperti batu dan juga pasir yang bisa menimbun apa saja yang dilewatinya. 3. Lahar dingin bisa terjadi dalam jangka waktu yang lama karena tumpukan material yang hanyut menjadi lahar dingin tidak terjadi dengan seketika. Namun berlangsung secara bertahap.4. Kawasan yang bisa dijangkau oleh arus lahar dingin jaraknya bisa lebih jauh daripada yang ditempuh oleh awan panas dan lahar panas.

Gambar 2. 1) Aliran lahar dingin saat masih diatas gunung2) Lahar dingin yang telah merusak lahan pertanian warga3) Lahar dingin yang menghanyutkan rumah warga

Nama: Faizal AddiNIM: H221 12 903

LaharLahar(daribahasa jawa) adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuranbatu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung. Beberapa gunung di Indonesia yang mempunyai aktivitas aliran lahar ini misalnyaGunung MerapidiJawa Tengah/Yogyakarta. Lahar merupakan material piroklastik yang mengalir akibat bercampur dengan air hujan. Meskipun materialnya lebih berat dibandingkan air biasa, namun material yang berisi abu dan fragmen batuan tersebut mampu mengalir lebih cepat. Kecepatan aliran lahar bisa mencapai 65 km per jam dengan jarak lebih 80 km (Daryono,2011).Adapun lahar dingin merupakan jenis ancaman bahaya sekunder dari bencana letusan gunungapi. Proses bencana ini terjadi ketika fase letusan gunung api primer sudah berhenti. Sebuah aliran lahar mafik cenderung bergerak lembut dan memiliki beberapa bentuk lain, karena komponen utamanya adalah basalt, bukan silikat peledak lainnya. Sebuah aliran lahar mafik juga cenderung viskositas rendah, dan aliran mafik tipis dan sangat merata sebagai hasilnya. Ada beberapa jenis aliran lahar, yaitu :1. Aliran lahar mafik yang paling sering ditemukan di lingkungan lingkungan laut atau sekitar zona subduksi dari lempeng samudera, dan lahar bantal sebagian besar terbentuk dari aliran lahar mafik. Lahar bantal yang terbentuk ketika aliran lahar muncul bawah air, membentuk kerak instan yang kemudian meledak oleh lahar baru, sehingga pembentukan umbi kecil yang menyerupai bantal.2. Sebuah aliran lahar andesitik menengah atau memiliki jumlah yang lebih tinggi silika dan sering terjadi di dekat batas lempeng. Aliran lahar Menengah jauh lebih eksplosif, karena persentase yang lebih tinggi dari silikat yang berhubungan dengan mereka. Aliran lahar aktif cenderung untuk mengambil bentuk yang sangat cair, dan munculnya kristal unik yang disebut phenocrysts dalam aliran lahar yang tidak biasa.3. Aliran lahar felsic sangat kental dan sangat eksplosif. Sebuah aliran lahar felsic biasanya terjadi ketika hot spot di kerak benua meletus, membawa partikulat dan silikat ke permukaan tanah. Lahar felsic cenderung lengket daripada jenis lainnya dan sering mengandung aluminium, kalium, natrium, dan kalsium, membentuk felspar dan kuarsa.4. Selain lahar bantal, aliran lahar juga bisa mengambil bentuk kasar cindery ditandai dengan potongan bahan pembentuk di atas permukaannya.5. Sebuah aliran lahar a'a mudah terlihat oleh satelit radar karena permukaan kasar yang mencerminkan baik. Berjalan di aliranlahar dingintampak menantang karena permukaan kasar dan rusak, namun berjalan di aliran lahar yang masih menyimpan panas itu umumnya tidak disarankan.

Nama: Wa Ode Aulia KaharNIM: H221 12 266Proses Terjadinya Lahar

Gambar 3. Proses Terjadinya LaharKetika meluncur dari puncak Merapi, material ini berupa material piroklastik yang menyebabkan terbentuknya awan panas. Isinya terdiri atas batuan berukuran bongkah, kerakal, kerikil, pasir hingga debu panas. Setelah di daerah produksi ini terkena hujan maka di daerah transportasi di lerengnya akan memiliki energi sangat tinggi yang mampu merusak apa saja yang dilewatinya. Seterusnya ketika sampai dibawah maka akan terjadi proses sedimentasi dari pasir-pasir ini sebagai endapan material vulkanikKegiatan gunung api bisa berupa erupsi yang efusif (leleran lava) dan erupsi yang eksplosif (letusan). Letusan eksplosif dapat menghasilkan semburan debu dan abu, semburan bebatuan, awan panas beracun, dan sebagainya. Di Samping ancaman bahaya primer kegiatan gunung api di atas, ada ancaman sekunder berupa lahar, yaitu aliran lumpur dan bebatuan yang terjadi karena rempah vulkanik yang bertimbun pada lereng disiram hujan hingga jenuh, dan akhirnya longsor karena gaya berat.Tumpukan lahar dingin yang berisi material vulkanik, merupakan ancaman yang tidak boleh dianggap remeh. Karena, apabila hujan turun di kawasan puncak gunung, akan berpotensi mengalirkan tumpukan material yang jumlahnya tidak sedikit.Banjir Lahar Dingin harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan berbagai kerugian bagi masyarakat disekitar gunung tersebut. Beberapa bahay dari lahar dingin adalah : 1. Lahar Dingin memiliki daya terjang yang sangat kuat. Hal ini terbukti dengan robohnya beberapa jembatan yang terbuat dari pondasi beton yang mampu diruntuhkan oleh terjangan lahar dingin2. Material vulkanik yang berukuran besar. Seperti batu dan juga pasir yang bisa menimbun apa saja yang dilewatinya3.Lahar dingin bisa terjadi dalam waktu yang lama, karena tumpukan material yang hanyut menjadi lahar dingin terjadi tidak seketika. Namun, berlangsung secara bertahap4.Kawasan yang biasa di jangkau oleh arus lahar dingin, jaraknya biasa lebih jauh daripada jarak yang bisa di jangkau oleh awan panas atau lahar panas. Sehingga, bukan tidak mungkin kawasan yang jauh dari sebuah gunung berapi bisa pula terkena dampak lahar dingin. Sebagaimana yang pernah terjadi pada candi Borobudur yang memiliki jarak sekitar 30 kilometer dari puncak Merapi, namun masih bisa tertimbun oleh material letusan gunung berapi.

Gambar 4. Zonasi ini didasarkan pada buffer zone 300 dan 500 meter sepanjang sungai yang hulunya di lereng Gunung Merapi. Dari peta tersebut dapat kita lihat bahwa bahaya jangkauan dari lahar dingin ini cukup jauh dan tersebar. Selain itu, aliran lahar dingin ini mengikuti lembah atau sungai yang ada di sekitar gunung yang akan terus bergerak ke bawah.

Nama: A. ZulkifliNIM: H221 12 270

Tanda-Tanda Gunung Api akan Meletus Berikut ini ada beberapa tanda gunwig berapi ketika akan meletus. 1. Suhu di sekitar gunung meningkat Suhu panas memang memiliki arti yang cukup banyak salah satunya tanda akan turunnya hujan. Namun, peilu kamu ketahti suhu panas yang meningkat juga merupakan tanda dan alam saat gunung berapi akan meletus. 2. Sumber air mengering Suhu panas yang disebabkan oleh gunung dapat membuat air menjadi rnengerlng. Tak hanya Itu, suhu panas juga dapat merubah suhu air menjadi Iebih hangat. Dan mi baa kamu waspadai sebagai tanda dan gunung berapi akan meletus. 3. Ada genniruh dan getaran Gunung berapi yang akan meletus basanya akan menambulkan getaran sekaligus gemuruh. Hal itu terjadi karena desakan dan dalam perut gining yang memaksa untuk keluar dan dalam kawah, sehingga timbul Iah getaran dan keniudian disertai dengan gemuruh. 4. Tunbuhan iuulai layn Suhu panas yang dkeluarkan oleh gunung menyebabkan tumbuhan yang ada disekitar gunung menjadi layu. Nah, hal mi bisa menjadi pacuan kamu untuk bisa mengenali tanda gunung berapi saat ingin meletus. 5. Migrasi hewan Salah satu hewan yang sering melakukan migrasi saat gunung akan meletus adalah burung. Beberapa bitting memang ada yang tlnggal di atas pequnungan. namun jika ma rnerasa gunung itu mengeluarkan hawa yang tak nyaman bagi mereka, burung-burung tersebut akan melakukan migrasi ketempat lain.

Peringatan Awal LetusanDalam peringatan mengenai status dari suatu gunung yang akan meletus dapat dikelompokkan ke beberapa kelompok. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 1. Tentang status dari gunung api yang akan meletus, makna serta tindakan yang perlu dilakukan

Tabel 1.

Sistem ini berfungsi untuk menyampaikan informasi terkini status aktivitas Merapi dan tindakan-tindakan yang harus diambil oleh berbagai pihak dan terutama oleh masyarakat yang terancam bahaya. Ada berbagai bentuk peringatan yang dapat disampaikan. Peta Kawasan Rawan Bencana sebagai contoh adalah bentuk peringatan dini yang bersifat lunak. Peta ini memuat zonasi level kerawanan sehingga masyarakat diingatkan akan bahaya dalam lingkup ruang dan waktu yang dapat menimpa mereka di dalam kawasan Merapi. Informasi yang disampaikan dalam sistem peringatan dini terutama adalah tingkat ancaman bahaya atau status kegiatan vulkanik Merapi serta langkah-langkah yang harus diambil. Bentuk peringatan dini tergantung pada sifat ancaman serta kecepatan ancaman Merapi. Apabila gejala ancaman terdeteksi dengan baik, peringatan dini dapat disampaikan secara bertahap, sesuai dengan tingkat aktivitasnya. Tetapi apabila ancaman bahaya berkembang secara cepat, peringatan dini langsung menggunakan perangkat keras berupa sirine sebagai perintah pengungsian.

Ada 4 tingkat peringatan dini untuk mitigasi bencana letusan Merapi yaitu Aktif Normal, Waspada, Siaga dan Awas. (1) Aktif Normal : Aktivitas Merapi berdasarkan data pengamatan instrumental dan visual tidak menunjukkan adanya gejala yang menuju pada kejadian letusan. (2) Waspada : Aktivitas Merapi berdasarkan data pengamatan instrumental dan visual menunjukkan peningkatan kegiatan di atas aktif normal. Pada tingkat waspada, peningkatan aktivitas tidak selalu diikuti aktivitas lanjut yang mengarah pada letusan (erupsi), tetapi bisa kembali ke keadaan normal. Pada tingkat Waspada mulai dilakukan penyuluhan di desa-desa yang berada di kawasan rawan bencana Merapi.(3) Siaga: Peningkatan aktivitas Merapi terlihat semakin jelas, baik secara instrumental maupun visual, sehingga berdasarkan evaluasi dapat disimpulkan bahwa aktivitas dapat diikuti oleh letusan. Dalam kondisi Siaga, penyuluhan dilakukan secara lebih intensif. Sasarannya adalah penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana, aparat di jajaran SATLAK PB dan LSM serta para relawan. Disamping itu masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana sudah siap jika diungsikan sewaktu-waktu.(4) Awas : Analisis dan evaluasi data, secara instrumental dan atau visual cenderung menunjukkan bahwa kegiatan Merapi menuju pada atau sedang memasuki fase letusan utama. Pada kondisi Awas, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana atau diperkirakan akan terlanda awan panas yang akan terjadi sudah diungsikan menjauh dari daerah ancaman bahaya primer awan panas.

Nama: AnggunNIM: H221 12 901Pengamatan VisualPengamatan secara visual dilakukan dengan mengamati semua aktivitas gunung api menggunakan mata telanjang atau dibantu teropong, yang diamati antara lain warna dan tekanan gas asap kawah, suhu di lapangan solfatara atau fumarola (kawah), dan semua perubahan yang tampak di permukaan yang ada di sekitar kawah.Secara sederhana pemantauan dapat dikategorikan atas pemantauan dengan indera manusia langsung atau dengan peralatan instrumentasi. Apabila magma naik menuju ke permukaan maka 4 tanda utama biasanya muncul sebagai indikasi menjelang erupsi, yaitu : (1) Meningkatnya gempa-gempa vulkanik(2) deformasi di permukaan akibat desakan magma(3) kenaikan flux gas-gas vulkanik (4) adanya peningkatan suhu kawahPengamatan visual gunungapi dilakukan secara periodik pada semua gunungapi aktif, minimal sekali dalam sebulan dengan sasaran mengamati di sekitar kawah (retakan, longsoran, warna dan tinggi asap, dll), perubahan warna air dan pH di danau kawah serta pengukuran suhu air danau kawah, solfatara dan fumarola. Pada gunungapi aktif berkubah lava, dilakukan pengukuran volume dan pengamatan perubahan bentuk kubah itu sendiri.