laporan praktikum theodolit

8
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN BEDA TINGGI MENGGUNAKAN ALAT THEODOLIT Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknik Disusun oleh : 1. Nur Hidayati P07133111028 2. Ratna Dwi Yulintina P07133111030 3. Siti Nurjannah P07133111032 4. Sri Pangesti Dewi P07133111034 5. Tri Novi Susanti P07133111035 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

Upload: idha-nur-hidayati

Post on 05-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 1/8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN BEDA TINGGI MENGGUNAKAN

ALAT THEODOLIT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknik 

Disusun oleh :

1.  Nur Hidayati P07133111028

2.  Ratna Dwi Yulintina P07133111030

3.  Siti Nurjannah P07133111032

4.  Sri Pangesti Dewi P07133111034

5.  Tri Novi Susanti P07133111035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 2/8

PEMETAAN

(MENGUKUR BEDA TINGGI TANAH DAN JARAK KONTUR)

A.  TUJUAN

1.  Mengukur beda tinggi dengan alat Teodolit.

2.  Menanamkan kemampuan menggunakan alat Teodolit di lapangan.

3.  Melatih cara mengukur beda tinggi dan jarak.

4.  Mengolah data lapangan dari alat sifat datar untuk gambar profil lapangan.

B.  MANFAAT

1.  Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat Teodolit.

2.  Mahasiswa dapat menggunakan alat Teodolit di lapangan.

3.  Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dan jarak.

4.  Mahasiswa dapat mengolah data lapangan.

C.  HARI, TANGGAL, TEMPAT

Hari, tanggal : Kamis, 14 Juni 2012

Tempat : Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ( sepanjang

 jalan mulai jalan pintu belakang kampus sampai jalan utama

didepan koperasi mahasiswa).

D.  DASAR TEORI

Theodolit  adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan

tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang

hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa

sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan  –  pekerjaan yang berhubungan

dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon,

pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya

Page 3: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 3/8

menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya

teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam

pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-

siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk 

menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.

Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :

1.  Bagian atas, terdiri dari :

a.  Teropong / Teleskope

b.  Nivo tabung

c.  Sekrup Okuler dan Objektif 

d.  Sekrup Gerak Vertikal

e.  Sekrup gerak horizontal

f.  Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal

g.  Nivo kotak 

h.  Sekrup pengunci teropong

i.  Sekrup pengunci sudut vertical

 j.  Sekrup pengatur menit dan detik 

k.  Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical

2.  Bagian Bawah terdiri dari :

a.  Statif / Trifoot

b.  Tiga sekrup penyetel nivo kotak 

c.  Unting – unting

d.  Sekrup repitisi

e.  Sekrup pengunci pesawat dengan statif 

Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:

1.  Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )

Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga

bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di maksud adalah

theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)

2.  Theodolite Repitisi

Page 4: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 4/8

Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran

mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari

konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah

bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini

adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51

(Zeiss).

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang

digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan

pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi

sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop

tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbuhorisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut

dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).

Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan

luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief 

atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan

kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington

1997). Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787

dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang

dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Di dalam

pekerjaan  – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan

dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.

Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut

verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat

dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering

digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi,

theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.

Page 5: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 5/8

E.  ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

1.  Theodolit a.  Payung

2.  Rol meter/ meteran roda b.  Pen

3.  Jalon c.  Pensil

4.  Rambu bak d.  Penghapus

5.  Triput/kaki tiga e.  Buku / kertas kerja

F.  CARA KERJA

1.  Menentukan lokasi lapangan yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.

2.  Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengukuran.

3.  Menentukan titik yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.

4.  Mengukur dengan menggunakan rol meter sejauh 25 meter.

5.  Menyiapkan alat Teodolit dengan cara :

a.  Menyiapkan perangkat teodolit.

b.  Memasang bak.

c.  Memasang triput/kaki tiga.

d.  Memasang pesawat diatas kepala statif.

e.  Menyetel nivo kotak dengan cara memutar scrub AB secara bersama hinggagelembung nivo kearah garis scrub C.

f.  Memutar scrub C ke kanan/kiri hingga gelembung nivo bergerak ke tengah.

g.  Menyetel nivo tabung dengan srub penyetel nivo tabung.

h.  Memfokuskan bidikan pada baak /rambu kemudian memutar scrub penguncinya.

6.  Setelah itu membaca benang atas, benang tengan, dan benang bawah.

7.  Mencatat hasil dari pembacaan benang atas, benang tengan, dan benang bawah.

8.  Melakukan secara berulang prosedur kerja di titik yang kedua dan titik ke tiga.

Page 6: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 6/8

G.  HASIL PEMBACAAN TEODOLIT

1.  Data Titik Pertama (Gerbang belakang)

a.  Ba : 1490

Bt : 1390

Bb : 1290

Jarak : 53,2 m

b.  Ba : 1360

Bt : 1200

Bb : 1030

Jarak : 53,2 m

2.  Data Titik Kedua

a.  Ba : 1230

Bt : 1360

Bb : 1480

Jarak : 25 m

b.  Ba : 1195

Bt : 1320

Bb : 1440

Jarak : 25 m

3.  Data Titik Ketiga

a.  Ba : 1650

Bt : 1775

Bb : 1900

Jarak : 25 m

b.  Ba : 1250

Bt : 1375

Bb : 1500

Jarak : 25 m

Page 7: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 7/8

H.  PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

Patok/titik Baak Baak 

belakang

Selisih KetinggianKetinggian

MSL

Jarak dlm

Meter 100

(Ba-Bb)Naik (+)

Turun

(-)

P1 Ba :

1360

Ba : 1490 130 -

530 dm :

53 m

Bt :

1200

Bt : 1390 190 -

Bb :

1030

Bb :

1290

260 -

P2 Ba :

1440

Ba : 1480 40 -

495 dm :

49,5 m

Bt :

1320

Bt : 1360 40 -

Bb :

1195

Bb :

1230

35 -

P3 Ba :

1900

Ba : 1500 - 400

500 dm :

50 m

Bt :

1775

Bt: 1375 - 400

Bb :

1650

Bb :

1250

- 400

I.  KESIMPULAN

Didapatkan hasil perhitungan akhir :

Beda Tinggi I = Bt P2 – Bt P1

= (1320+1360) - (1200+1390)

= 2680 – 2590

= 90 mm

= 0,09 m

Page 8: LAPORAN praktikum Theodolit

7/31/2019 LAPORAN praktikum Theodolit

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-theodolit 8/8

Beda Tinggi II = Bt P3 – Bt P2

= (1775+1375) – (1320+1360)

= 3150 – 2680

= 470 mm

= 0,47 m

Jadi beda tinggi I dari titik pertama di gerbang belakang sampai jarak 75,2

(53,2+25) m di titik kedua adalah 0,09 m dan beda tinggi II dari titik kedua sampai titik 

ke tiga dengan jarak 75 m adalah 0,47 m.