laporan praktikum plc 1 - reza maliki ak

Upload: hyra

Post on 10-Mar-2016

280 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

II.7 Rumus-Rumus yang berlaku pada Rem Tromol

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PLC 1 PRAKTIKUM PLC 1

LAPORAN PRAKTIKUM PLC 1

Disusun oleh :

REZA MALIKI AKBAR2143410972 AE A

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKAPOLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNGJl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIAPhone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.ide-mail : [email protected]

DAFTAR ISIDAFTAR ISI .. 2KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN1.1 Mengenal PLC .. 41.2 Sejarah PLC . 61.3 Bagian Bagian Pada PLC .. 61.4 Masukan-masukan PLC .................................................................................................. 101.5 Keluaran PLC .................................................................................................................. 101.6 Fungsi PLC ..................................................................................................................... 12BAB II LANDASAN TEORI2.1 Pengenalan Hardware PLC Zelio SR2 B201 BD ...... 13 2.2 Pengenalan Software Zelio . 162.3 Cara Pengoperasian Zelio .. 17BAB III JOBDESK3.1 Project PLC a. Cerdas Cermat ......... 20b. Lampu Flip-Flop ............ 24c. Konveyor .......................... 28d. Sistem Parkir .............................. 32e. Tangki Level Air ................................ 36 f. Traffic Light .......................................... 40BAB IV PENUTUPAN4.1 Kesimpulan . 43

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum PLC 1.Laporan ini merupakan realisasi dari hasil kegiatan perkuliahan berupa praktikum di Laboratorium PLC/FMS yang penulis lakukan untuk melaksanakan kewajiban sebagai Mahasiswa kepada dosen mata kuliah PLC.Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu. Berkat panduan, bimbingan, juga dorongan baik secara langsung dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang membantu pengerjaan serta penyelasaian laporan ini. Maka melalui kesempatan yang sangat berharga ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan proses penyelesaian laporan ini, terutama kepada:1. Ismail Rokhim, S.T. selaku dosen mata kuliah PLC2. Rekan-rekan kelas 2AEAMohon maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis masih banyak memiliki kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan laporan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan laporan ini dan menjadi bahan pertimbangan penulisan dan penyusunan laporan yang selanjutnya.

Oktober 2014

Penulis

BAB IPENDAHULUAN1.1 Programmable Logic Controller (PLC)Berdasarkan namanya, konsepProgrammableLogicControlleradalah sebagai berikut :1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, seperti menghidupkan atau mematikan keluarannya.Dengan kata lain,PLC menentukan aksi apa yang harusdilakukan pada instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa program seperti ladder diagram, statment list, dan function chart.

Gambar 1.1 Konvensional Kontrol

Gambar 1.2 PLC Kontrol

Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah untukmenggantikan fungsi dari relay, counter, dan iastryv lainnya sehingga kemudahan dalam penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional menggunakan relay :

Gambar 1.3 Konvensional Kontrol Dengan Relay

Maka rangkaian tersebut kita ganti dengan menggunakan PLC, makarangkaiannya menjadi sebagai berikut :

Gambar 1.4 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram1.2 Sejarah PLC PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yangditemukan oleh Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk mengganti iast iastr mesin yang menggunakan relai dan mengurangi beban ongkos perawatan. Begitu banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi yang meningkat dan harus iastry. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat, sehingga ini harus diganti dengan iaSekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalahmesin sequence dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC dengan kemampuan komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON dan sukses secara komersial yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada tahun 1980-an terjadi standarisasi komunikasi milik General Motor.Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi baru dan mederenisasi lapisan fisik dari protokol yang ada pada tahun 1980-an Standard terakhir yaitu IEC 1131-3, berusaha menggabungkan bahasa pemograman PLC dibawah satu standard.1.3 Bagian Bagian Pada PLCPLC terdiri dari beberapa bagian yang dijelaskan dibawah ini :1. Central Processing Unit (CPU)CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program- program, serta mengatur input dan ouput.

Terdiri atas 3 bagian penting : Mikroprosesor, merupakan pusat pengolahan operasi matematikadan logika Memory, tempat penyimpan data Power supply, sebagai sumber untuk PLC, ias AC atau DCb. Programmer/Monitor (PM)Sebuah device yang digunakan untuk komunikasi dengan circuit dalam sebuah PLC. Contohnya adalah sebuah PC (Personal Computer)c. I/O moduleInput Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bias ditambah. Output modul juga memiliki terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya dapat dihubungkan dengan berbagai iastry, seperti lampu, iastry, motor, bahkan relay.

d. Rack dan ChasisTempat dimana bagian-bagian PLC ditempatkan, seperti, CPU, Power Supply, I/O modul, dlla. Konfigurasi PLC System

Gambar 1.5 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram

Keuntungan dalam penggunaan PLC : Desain lebih mudah diubah karena menggunakan software Implementasi lebih singkat Modifikasi lebih mudah dilakukan Lebih murah Perawatan lebih mudah Kehandalan tinggi

PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia industri. Elemen-elemen sebuah PLC terdiri atas : a. Central Processing Unit (CPU) Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem kontrol yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan.b. Terminal masukan (Power Supply ) Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai 240 VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply. c. Terminal pertanahan fungsional (Functional Earth Terminal)Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan sumber AC. d. Terminal keluaran Power Supply ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC dilengkapi dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran. e. Terminal masukan (Terminal Input) Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan. f. Terminal keluaran (Terminal Output) Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran. g. Indikator PC Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status operasi atau mode dari PCh. Terminal pertanahan pengaman (Protective Out Terminal) Adalah terminal pengaman pertanahan untuk mengurangi resiko kejutan listrik. i. Indikator masukan (Indikator Input)Menyala saat terminal masukan ON. j. Indikator keluaran (Indikator Output) Menyala saat terminal keluaran ON. k. Memori PLC 1) IR (Internal Relay) Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan PLC. 2) SR (Special Relay) Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk pencacah, interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi penjumlahan terdapat kelebihan digit pada hasilnya (carry flag), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya). 3) Ar (Auxilary Relay) Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. Dapat menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi spesial I/O, kondisi input atau output unit, kondisi CPU PLC, kondisi memori PLC. 4) LR (Link Relay) Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukar-menukar informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak PLC. 5) HR (Holding Relay) Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC yang sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan 6) TR (Temporary Relay) Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder diagram yang mempunyai titik percabangan khusus 7) DM (Data Memory) Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang (reset) walaupun sumber tegangan PLC mati. l. Peripheral port Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu dengan menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422). m. Exspanssion I/O Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8 keluaran.

1.4 Masukanmasukan PLC Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut, dibutuhkan sumber tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan contoh menghubungkan sebuah sensor dengan tipe keluaran sinking(menyedot arus) dengan masukan PLC yang bersifat sourcing(memberikan arus).

Gambar 1.6 Contoh menghubungkan sensor masukan

1.5 Keluaran PLC Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti eksternal menjadi lebih mudah. Pada gambar 13 ditunjukkan gambar rangkaian internal rangkaian relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik.

Gambar 1.7 Relai sebagai keluaran

Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan untuk menggerakkan relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel dengan relai sebagai pengaman arus balik yang terjadi saat pensaklaran.

Gambar 1.8 Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampuMenurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timing , counting , dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.Menurut forumsains.com, PLC merupakan komputer khusus untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi instruksi logika.Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.

1.6 Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :1. Kontrol SekuensialMemproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring PlantMemonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Hardware PLC Zelio SR2 B201 BD

PLC (Programmable Logic Control) Zelio SR2 B201 BD merupakan smart relay yang terdiri beberapa input dan output. Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan relatif ringan. Zelio logic smart relay didesain untuk automasi sistem yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Untuk keperluan industri biasanya digunakan untuk aplikasi small finishing, packaging dan juga proses produksi. Selain itu juga digunakan untuk mesin-mesin yang berskala kecil sampai dengan yang berskala besar dan terkadang juga digunakan untuk home industry . Untuk sektor komersial atau bangunan biasanya digunakan untuk alat penggulung, pintu masuk, instalasi listrik , compressor dan lain-lain yang menggunakan sistem automasi.Terdapat 2 tipe smart relay yaitu tipe compact dan tipe modular. Perbedaannya adalah pada tipe modular dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas yaitu hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk tipe modular juga dapat dimonitor jarak jauh dengan penambahan modul. Smart relay merupakan suatu bentuk khusus dari pengontrol berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dengan aturan tertentu dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi khusus seperti fungsi logika, sequencing , pewaktuan (timing), pencacahan (counting) dan aritmatika yang bertujuan untuk mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan secara otomatis dan berulang-ulang. Smart relay ini dirancang sebaik mungkin agar mudah dioperasikan dan dapat diprogram oleh non-programmer khusus. Oleh karena itu perancang smart relay telah menempatkan sebuah program awal (interpreter) di dalam piranti ini yang memungkinkan pengguna menginput program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan mereka. Program-program tersebut dapat dijalankan dengan suatu bentuk bahasa pemrograman yang relatif sederhana dan mudah untuk dimengerti. Selain itu program-program tersebut juga dapat diubah atau diganti dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

Keuntungan menggunakan Zelio Smart Relay adalah:1. Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dan dilengkapi dengan backlight memungkinkan dilakukannya pemrograman melalui front panel atau menggunakan Zelio Soft 2 Software .2. Instalasi yang mudah.3. Harga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan PLC.4. Fleksibel, kompak dan dapat ditambahkan modul tambahan bila diperlukan, dual programming language , dan multiple power capabilities (12 VDC, 24 VDC, 24 VAC dan 120 VAC).5. Open connectivity . Sistem Zelio dapat dimonitor secara jarak jauh dengan cara menambahkan extension modul berupa modem. Juga tersedia modul modbus sehingga Zelio dapat menjadi slave OLC dalam suatu jaringan PLC. Pemrograman yang digunakan pada smart relay telemecanique dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara menggunakan tombol-tombol yang terdapat pada smart relay sehingga dapat mengubah program secara langsung dari smart relay tersebut. Selain itu pemrograman juga dapat dilakukan dengan komputer yang menggunakan software Zelio Soft 2.

Cara kerja smart relay yang pertama adalah memeriksa kondisi input. Smart relay akan memeriksa setiap input yang ada, kemudian semuanya akan diinputkan ke dalam memori. Langkah kedua adalah mengeksekusi program pada suatu instruksi, sehingga kerja smart relay dapat berjalan berdasarkan programnya. Langkah terakhir, smart relay akan mengatur status pada perangkat keluaran.

Spesifikasi Zelio SR2 B201 BDModul yang saat ini kita perkenalkan dan akan kita gunakan adalah 20 I/O Without Extensions Seri SR2B201BDPower Supply: 24 VDCInputs: 6 DISCR+ 6 (0-10 Volt) ( I1 IG )Outputs: 8 RELAY ( Q1 Q8 )Clock: YESLanguage: Ladder/FBD

Tujuan diciptakannya Smart Relay :1. Untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit iastr relay yang merupakan instalasi langsung.2. Dengan smart relay rangkaian cukup dibuat secara software.3. Smart Relay dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik iastry yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi.Keunggulan Smart Relay :1. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.2. Bersifat fleksibel dan sangat handal.3. Mudah dalam modifikasi (dengan software).4. Lebih ekonomis dari pada PLC untuk aplikasi yang sederhana memerlukan waktu training lebih pendek.

2.2 Pengenalan Software Zelio Berikut tampilan awal Zelio Soft 2 :

Gambar 2.1Tampilan Awal Software ZelioFungsi dari setiap menu :1. Menu : menyediakan opsi cepat seperti membuat baru file, membuka file, menyimpan file dan lain lain.2. Check Program : untuk mengecheck program yang kita buat.3. Ruang Number : ruang nomor dari setiap waktu penyeleksianya.4. Contact/input : fungsi ini bias berupa masukan seperti Push button, Contact NO dan Contact NC.5. Input : fungsi ini berupa masukan awal seperti push button atau switch.6. Z keys : Tombol yang diberikan oleh zelio untuk Push button internal pada perangkat hardwarenya.7. Jumlah data: banyaknya data yang digunakan pada saat membuat ladder diagram.8. Flag : fungsi ini sama seperti memory, untuk menyimpan 1 bit data.9. Output : output yang di bicarakan disini adalah relay internal dari PLC zelio tersebut.10. Timer : fungsi timer untuk membuat delay, mempercepat atau membuat waktu data berubah dengan waktu yang sesuai dengan keinginan kita.11. Counter : fungsinya untuk membuat output keluaran tertunda sesuai dengan impulse yang masuk, dan impulse masukan yang di inginkan kita dapat atur.12. Fast counter : untuk menghitung counter yang cepat dengan tepat.13. Symbol komunikasi : Port Com yang dipakai pada saat menggunakan PC ke PLC 14. Analaog Comparator : Pembanding dengan menggunakan input analog.15. Counter Comparator : Pembanding dengan menggunakan input Counter.16. Output Coil : Menampilkan hasil dari output yang telaj kita eksekusi.17. Edit Program : opsi praktis untuk edit Program.18. Simulasi : opsi praktis untuk mensimulasikan program.

2.3 Cara Pengoperasian Zelio Soft 21. Aktifkan software Zelio, tampilan yang akan muncul pertama kali adalah sebagai berikut:

2. Klik Create new program, tampilan yang muncul adalah:

3. Pilih modul yang sesuai dengan hardware. Lalu klik Next

4. Pemilihan tipe program, program yang akan dibuat dalam bentuk Ladder diagram atau dalam bentuk FDB. Pilih salah satu lalu klik Next.

5. Jika memillih Ladder diagram maka tampilannya seperti gambar diatas, kemudian program dapat dibuat sesuai kebutuhan.

6. Setelah program dibuat, untuk mengirimkan program pada PLC maka lalukan setting konfigurasi terlebih dahulu dengan memilih menu Transfer lalu klik COMMUNICATION Configuration.

7. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut. Lalu pilih port com yang cocok dengan mengecek di Control Panel lalu Device manager. Lalu Test kemudian klik OK jika tidak ada masalah.

8. Kemudian kembali pada menu Transfer lalu klik Transfer Program pilih PC > Module. Maka program akan diupload pada Hardware PLC dan dapat difungsikan.

BAB IIIJOBDESK

3.1 Project PLC 3.1.1 Cerdas Cermat (dengan 1 juri dan 7 peserta)a. Deskripsi Pada rangkain cerdas cermat ini terdapat 8 buah input dan 8 buah output. Satu buah push button berada di meja juri dan 7 lainnya berada di masing masing meja peserta. Lampu ready pada juri akan menyala langsung ketika cerdas cermat dimulai. Pada saat salah satu peserta telah menekan tombol maka lampu menyala dan peserta lain tidak bisa menekan tombol. Juri akan mereset nyala lampu yang berada pada kelompok yang menekan tombol tadi apabila jawaban sudah dijawab oleh kelompok tersebut.b. List I/O1. Input Tombol Juri = I1 Tombol Peserta = I2, I3, I4, I5, I6, I7, IB, IC2. Output Lampu Juri = Q1 Lampu Peserta 1-7 = Q2-Q8c. Diagram Blok I/O

d. Wiring

e. Time Chart

f. Flowchart

g. Program Ladder

h. Penjelasan Program dan AnalisaKetika program dimulai, lampu Q1 (juri) nyala terlebih dahulu dari awal (NC) menunjukkan status lomba siap. PB I2 hingga PB I8 baru bisa ditekan, dikarenakan kontak NC PB I1 ada pada di semua rung PB I2 hingga I8. PB I2 ditekan maka, PB I3 hingga I8 tidak bisa di aktifkan karena kontak NC PB I2 ada di semua rung PB I2 hingga I8, begitu pun jika menekan salah satu tombol maka tombol yang lain tidak bisa aktif. Untuk mengaktifkannya lagi harus menekan tombol reset (I1) untuk menormalkan semuanya.

3.1.2 Lampu Flip-Flopa. DeskripsiPada kasus ini sederhana, terdapat 8 buah lampu yang nantinya harus dinyalakan, lampu tersebut nyalanya bergantian dari lampu pertama hingga ke-delapan (ke-terakhir). Setelah itu terjadi looping atau pengulangan yang menciptakan siklus tiada henti, setelah nyala dari lampu ke-delapan, kembali lagi nyala ke lampu pertama, sebelum ditekan tombol stop siklus tidak akan berakhir. Pada kenyataannya kasus ini membutuhkan TDR (Time Delay Relay).

b. List I/O1. Input Tombol Start = I1 Tombol Stop = I22. Output Lampu 1-8 = Q1-Q8c. Diagram Blok I/O

d. Wiring

e. Time Chart

f. Flowchart

g. Program Ladder

h. Penjelasan Program Ladder dan AnalisaKetika saklar I1 di tekan, maka relai internal M1 akan menerima sinyal masukan dan akan memberikan sinyal masukan pada seluruh rung pada Ladder Diagram. Relai internal M1 juga digunakan sebagai saklar pengunci pada rangkaian Start/Stop rangkaian pengendali ini.Sinyal masukan dari M1 akan diterima oleh relai TDR TT1, dan akan menghitung mundur waktu sampai saklar NO aktuasi dari TT1 akan menghubungkan sinyal masukan menuju TT2. TT1 menyala bersamaan dengan dengan relai aktuator Q1 dan relai akan kehilangan sinyal akibat teraktuasinya saklar NC dari M2 hasil penerimaan sinyal yang di hubung kopelkan dari TT1. Setelah TT2 menerima sinyal masukan dari saklar NO TT1, relai TDR TT2 mulai menghitung mundur waktu dan mengaktifkan saklar saklar NO aktuasi menuju relai TDR TT3, dan relai akan kehilangan sinyal akibat teraktuasinya saklar NC dari M3 hasil penerimaan sinyal yang di hubung kopelkan dari TT2.Proses ini akan terus berlangsung sampai pada program Flip Flop lampu Q8. Ini dikarenakan setiap bagian rung yang mengendalikan relai TDR akan terikat dengan rung pemutus sinyal yang berasal dari aktuasi saklar NC TDR itu sendiri. Sampai pada di tiitik program telah menjalani tahapnya sampai pada TT8, maka saklar NO dari TT8 akan memberikan sinyal masukan kembali pada relai Q1.Saklar NC I2 akan selalu ada pada setiap rung yang memiliki TDR guna menghentikan seluruh program agar tidak dapat berjalan kembali sepenuhnya.

3.1.3 Konveyora. DeskripsiPada kasus ini, sistem akan bekerja ketika seluruh sistem konveyor telah di aktifkan. Apabila terdapat sebuah benda melewati sensor, maka sensor akan membentuk sebuah sinyal dan sinyal tersebut akan diterjemahkan menjadi jumlah bilangan hingga nilai tertentu. apabila nilai bilangan pada PLC counter telah memenuhi nilai tertentu, maka PLC akan mengirimkan sinyal berhenti pada konveyor, dan kembali bekerja dengan jeda waktu yang telah ditentukan.b. List I/O1. Input I1 = Push Button (Tombol Start) I3 = Push Button (Tombol Stop) I2 = Sensor Proximity2. Output Q1 = Konveyorc. Diagram Blok I/O

d. Wiring

e. Time Chart

f. Flowchart

g. Program Ladder

h. Penjelasan Program Ladder dan AnalisaPada saat Push Button I2 ditekan, maka konveyor akan bekerja. Pada saat I2 telah ditekan, maka I2 akan mengirimkan sinyal kepada internal relai M1 dan M1 akan menjadi sumber bagi seluruh sistem pengendalian. Ketika konveyor bekerja, benda yang dipindahkan oleh konveyor akan mengenai titik sensor I1. Dan sensor I1 nantinya akan memindai benda tersebut, yang kemudian hasil pindaian tersebut akan dirubah menjadi sinyal masukan (NO) pada relai CC1. Apabila jumlah benda yang melewati sensor I1 telah memenuhi nilai yang telah ditentukan, maka relai CC1 akan menggrakan kontak NO pada penghubung antara sumber sinyal M1 dan relai TDR TT1. Ketika sinyal telah masuk pada TT1, maka TT1 akan memutuskan sinyal Q1 (motor konveyor) dengan saklar NC nya hingga beberapa saat. Dan setelah itu konveyor dapat bekerja kembali dan kontak NO pada T1 akan menghubungkan sinyal masukan kepada RS1 (reset), maka nilai penghitungan pada counter akan kembali bernilai nol.

3.1.4 Sistem Parkira. DeskripsiTerdapat sebuah sistem parkir yang terdiri dari empat sensor, sensor palang masuk, sensor penghitung masuk, sensor penghitung keluar, sensor palang keluar. Sistem ini dibuat untuk memudahkan dalam efisiensi manajamen parkir kendaraan bermotor pada suatu bangunan contohnya mall, perkantoran. Sistem parkir ini memiliki pembatasan jumlah parkir sampai 10 kendaraan, apabila penuh, kendaraan selanjutnya tidak akan dapat parkir. Sensor yang pertama berfungsi untuk pembuka palang ketika kendaraan masuk, sensor kedua berfungsi untuk menghitung jumlah kendaraan yang masuk (up counting). Lalu ketika keluar sensor yang ketiga berfungsi untuk membuka palang keluar, sensor keempat berfungsi untuk menghitung jumlah kendaraan yang keluar (down counting).b. List I/O1. Input I1 = Sensor Palang Masuk I2 = Sensor Penghitung Masuk I3 = Sensor Palang Keluar I4 = Sensor Penghitung Keluar2. Output Q1 = Palang Masuk Q2 = Palang Keluar

c. Diagram Blok I/O

d. Wiring

e. Time Chart

f. Flowchart

g. Program Ladder

h. Penjelasan Program Ladder dan AnalisaKetika kendaraan masuk sensor I1 sebagai palang masuk akan mendeteksi, lalu palang akan terbuka. Kendaraan masuk, tahap selanjutnya melalui sensor I2 sebagai penghitung naik, dimana jumlah kendaraan di status sistem kendali akan bertambah. Ketika sensor I2 mendeteksi kendaraan, I2 akan kontak dengan T1, untuk pembukaan palang selama 5 detik, setelah 5 detik palang masuk akan menutup otomatis. Ketika kendaraan sudah memenuhi batas jumlah yaitu 10 kendaraan, kendaraan ketika melalui sensor palang masuk, palang tidak akan terbuka. Lalu untuk kasus kendaraan keluar dari tempat parkir, kendaraan akan dideteksi oleh sensor I3 sebagai palang keluar, lalu palang akan terbuka. Kendaraan masuk tahap selanjutnya keluar melalui sensor I4 sebagai penghitung turun, dimana jumlah kendaraan di status sistem kendali akan berkurang. Ketika sensor I4 mendeteksi kendaraan, I4 akan kontak dengan T2, untuk pembukaan palang selama 5 detik, setelah 5 detik palang keluar akan menutup otomatis. Begitu pun seterusnya untuk siklusnya.

3.1.5 Tangki Level Aira. DeskripsiTerdapat sebuah tangki air yang memiliki beberapa kondisi yaitu apabila push button start telah ditekan maka pompa akan menyala dan indicator low level menyala hingga mengisi tangki air sampai 9V. Saat tangki air telah terisi sudah melebihi 2V indicator low level padam, lalu jika melebihi 9V maka pompa 1 akan mati dan indicator high level menyala. Kemudian saat air dalam tangki dipakai hingga level 2V maka otomatis pompa akan menyala. Begitu pun seterusnya sehingga menciptakan suatu siklus.

b. List I/O1. Input Tombol Start/Reset = I1 Sensor Pengisian Tangki Air (Ib = 9) = A22. Output Indikator Ready = Q1 Indikator Low Level = Q2 Indikator High Level = Q2 Motor = Q3 c. Diagram Blok I/O

d. Wiring

e. Time Chart

f. Flowchart

g. Program Ladder

h. Penjelasan Program Ladder dan AnalisaKetika tombol Start/Reset (I1) ditekan maka lampu indikator ready menyala. Kontak NO Q1 aktif dan ketika sensor ketinggian dalam keadaan Ib=2 maka lampu indikator low akan padam. Ketika sensor ketinggian sudah dalam keadaan Ib>=9 maka pompa air akan padam dan lampu indikator high menyala dan ketika sensor ketinggian dalam keadaan Ib