laporan praktikum perk eras an jalan

Upload: indra-paqotz

Post on 15-Jul-2015

342 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

BAB III MODUL PERCOBAANMODUL (1) PENETRASI BAHAN BAHAN BITUMENMaksudKELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan apenertrasi bitumen keras atau lembek ( solid atau semi solid ) dengan memasukan jarum ukuran tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu. Peralatan a. Alat penetrasi yang dapat mengerakan pemegang jarum naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi dengan 0,1 mm.

b. Pemegang jarum seberat ( 47,5 + 0,005 ) gram yang dapat dilepas denganmudah dari alat penetrasi untuk peneraan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Pemberat dari ( 50 + 0,05 ) gram yang dipergunakan untuk pengukuranpenetrasi dengan beban 100 gram.

d. Jarum penetrasi dibuat dari stainless stell mutu 440 C atau Hrc 54 60, ujungjarum harus berbentuk kerucut terpancung. e. Cawan terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata-rata berukuran sebagai berikut : Penestrasi Dibawah 200 Diameter 55 mm Kedalaman 35 mm

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

200 sampai 300

75 mm

45 mm

f. Bak perendam ( water bath ) terdiri dari isi bejana dengan isi tidak kurangdari 10 liter air dan dapat menehan suhu tertentu dengan ketelitian kurang lebih 0,10 C. Bejana dilengkapi dengan pelat dasar berlubang lubang, terletak 50 mm diatas dasar bejana dan tidak kurang dari 100 mm dibawah permukaan air dalam bejana.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

g. Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi. Tempat tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 300 ml dan tinggi yang cukup untuk meredam benda uji tanpa bergerak. h. Pengukur waktu untuk mengukur penetrasi dengan tangan diperlukan stop wact skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dari kesalahan tertinggi 0,1 per detik. i. Termometer. Benda uji

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Panaskan contoh perlahan-lahan dan aduklah hingga sikup cair untuk dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak boleh melebihi 30 menit. Aduklah perlahan - lahan agar udara tidak masuk dalam contoh. Setelah contoh cair merata tuangkan kedalam contoh dan diamkan hingga dingin. Tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10 mm. Buatlah 2 buah benda uji ( duplo ). Tutuplah benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji yang besar.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Cara melakukan a. Letakan benda uji dalam tempat air kecil dan masukan tempat air tersebut kedalam bak peredam yang lebih berada pada suhu yang ditentukan . diamkan dalam bak tersebut selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji yang besar. b. Periksalah pemegang jarum agar dapat dipasang dengan baik, bersihkan jarum dengan toluene atau minyak tanah kemudian keringkan jarum tersebut dengan kain bersih dan pasangkanlah jarum pada pemegang jarum.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Letakan pemberat 40 gram diatas jarum untuk memperoleh beban sebesar( 100 + 0,1 gram ) detik. d. Pindahkan tempat air dari bak peredam kebawah penetrasi. e. Turunkan jarum penetrasi perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh benda uji. Kemudian aturlah angka 0 di arloji penetrometer sehingga jarum menunjuk berimpit dengan angka tersebut.

f. Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwacth selama jangkawaktu ( 5 + 0,1 ) detik.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

g. Putarlah arloji penetrometer dan bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk. Hasil pengamatan dibulatkan hingga 0,01 mm terdekat. h. Lepaskan i. jarum dari pemegang jarum siapkan alat penetrasi untuk pengerjaan berikutnya. Lakukan pekerjaan ( a ) sampai dengan ( g ) diatas tidak kurang dari 3 kali untuk benda uji yangsama dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan dengan jarak satu sama lain dari tepi dinding lebih dari 1 cm.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Catatan . a. Termometer untuk bak peredam harus ditera. b. Bitumen dengan penetrasi kurang dari 150 dapat diuji dengan alat-alat dan cara pemeriksaan ini, sedangkan bitumen dengan penetrasi antar 350 sampai 500 perlu dilakukan dengan alat-alat lain.

c. Apabila pembacaan stopwacth lebih dari ( 5 + 0,1 ) detik , hasil tersebut tidakberlaku ( diabaikan ). Pelaporan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Laporkan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat sekurangkurangnya dari tiga pembacaan dengan ketentuan bahwa hasil - hasil pembacaan tidak melampaui ketentuan dibawah ini : Hasil penetrasi Toleransi Data pelaporan 0 - 49 2 50 - 149 4 150 - 200 6 200 8

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Pembacaan suhu open

Pembukaan contoh

Contoh dipanaskan Mulai jam Selesai jam Didiamkan pada

Pembacaan waktu 13.21 13.35 Temperatur 1000

C Suhu

Mendinginkan contoh Mencapai suhu

suhu ruang Mulai jam Selesai jam Direndam pada 13.35 15.30

Standar Ruang 25 0C

Suhu waterbart

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Temperatur0

25

C

pemeriksaan

suhu 25 0C Mulai jam Selesai jam Penetrasi suhu 25 0C pada 15.40 16.20 15.30 15.45 Pembacaan suhu penetrometer Temperatur0

Pemeriksaan

Mulai jam Selesai jam

25

C

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Hasil Penestrasi pada suhu 250C, 100 gram, 5 detik Pengamatan Pengamatan ke -1 Pengamatan ke -2 Pengamatan ke -3 Cawan Besar 47 43 44 Cawan Kecil 50 48 50

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

47

Pengamatan ke -4 Pengamatan ke -5

46 50

44

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

49

Rata-Rata

44.8

8.

Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan di peroleh rata-rata

penetrasi 44.8 berarti benda uji ( aspal ) tersebut termasuk jenis aspal penetrasi ( 0 49 ) dengan toleransi 2,0. Berarti angka ini menentukan suatu bitumen

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

akan semakin lembek dan sebaliknya apabila angka penetrasi semakin besar maka bitumen semakin keras.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL (2) PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER 2.1.Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetukan berat jenis bitumen dan ter dengan Piknometer . berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

2.2.Peralatan Termometer Bak peredam yang dilengkapi pengatur suhu dagan ketelitian ( 25 + 0,1 ) 0C Piknometer Air suling sebanyak 100 cm3 Bejana gelas 2.1.Benda uji

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Panaskan contoh bitumen keras sejumlah 50 gram, sampai menjadi cair dan aduklah untuk mencegah pemanasan setempat . Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu 56 0C diatas titik lembek. Tuangkan contoh tersebut kedalam piknometer yang telah kering hingga terisi bagian. 2.1.Cara melakukan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Isilah bejana dengan air suling sehingga terendam diperkirakan bagian atas piknometer yang bak perendam sehingga terendam sekurangkurangnya 100 mm. Aturlah perendam pada suhu 25 0C. Bersihkan, keringkan dan timbanglah Piknometer dengan ketelitian 1 mg ( A ). Angkatlah bejana dari bak perendam dan isilah Piknometer dengan air suling kemudian tutuplah Piknometer dengan air suling kemudian tutuplah Piknometer tanpa di tekan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Letakan Piknometer kedalam bejana dan tekanlah penutup hingga rapat , kembalikan bejana tersebut didalam bak peredam selama kurang lebih 30 menit, kemudian angkatlah Piknometer dan keringkan dengan lap . timbanglah dengan ketelitian 1 mg ( B ). Tuangkan benda uji tersebut kedalam Piknometer yang telah kering hingga terisi bagian. Biarkan Piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah tanpa ditekan, diamkan agar gelembung - gelembung udara keluar.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Angkatlah bejana dari bak perendam dan letakan Piknometer didalamnya dan kemudian tekanlah penutup hingga rapat. Masukkan dan diamkan bejana kedalam bak peredam selama kurang lebih 30 menit . angkat, keringkan dan timbanglah Piknometer ( D ). 2.1.Catatan Menghitung berat jenis dengan rumus :( C -A ) B = J ( B -A ) - ( D - C )KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

A = Berat piknometer ( dengan penutup ) (gram) B = Berat piknometer + air (gram) C = Berat piknometer + aspal (gram) D = Berat piknometer + air + aspal (gram) Tinggi kenaikan muka air pada Piknometer adalah 3,60 cm. 2.2.Pelaporan Uraian Hasil Pemeriksaan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat piknometer + air (B) Piknometer (A)

960 gram 164 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat air/ isi piknometer (B A) Berat piknometer + contoh (C)

796 gram 664 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat piknometer (A) Berat contoh (C - A)

164 gram 500 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat piknometer + air + contoh (D) Berat piknometer + contoh

965 gram 664 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat Air Isi bitumen Perhitungan :

301 gram 500 gram

BJ = Berat Jenis Bitumen/Isi Betumen = (664 164) / (796 - 301) = 1,008 gr/cc 2.3.Kesimpulan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Jadi, dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa berat jenis bitumen keras dan ter, pada percobaan tersebut menghasilkan berat jenis bitumen sebesar 1,008 gr/cc.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 3 ANALISA SARINGAN AGEGAT HALUS DAN KASAR 3.1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir

( gradasi ) agregat halus dan kasar dengan menggunakan saringan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3.2.

Peralatan

a. Timbangan neraca dengan ketelitian 0, 2 % dari berat benda uji. b. Satu set saringan : - 75,0 mm ( 3 ) - 63,0 mm ( 2 ) - 50,0 mm ( 2 ) - 37,5 mm ( 1,5 ) - 25 mm ( 1,60 ) - 12,5 mm ( ) - 10 mm ( 3/8 ) - 20 mm ( ) - No. 4 - No.6 - No.16 - No.30 - No.50 - No.100 - No.200

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 + 5) 0Cd. Alat pemisah contoh. e. Mesin pengguncang saringan. f. Talam-talam. g. Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainya. 3.2. Benda uji ukuran maksimum No.4 : berat minimum 500 gram a. Agregat Halus

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

ukuran maksimum No.6 : berat minimum 100 gram a. Agregat Kasar ukuran maksimum No.3,5 : berat minimum 35 gram ukuran maksimum No.3 ukuran maksimum No.2 ukuran maksimum No.1 : berat minimum 30 gram : berat minimum 20 gram : berat minimum 10 gram ukuran maksimum No.25 : berat minimum 25 gram ukuran maksimum No.1,5 : berat minimum 15 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

ukuran maksimum No.3/4 : berat minimum 5 gram ukuran maksimum No.3/8 : berat minimum 1 gram Jika agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No.4 selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah yang tercantum diatas. Benda uji disiapkan sesuai dengan PB 0208 - 76 kecuali apabila butiran yang melalui saringan No.200 tidak perlu jumlahnya dan syarat - syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3.2.

Cara melakukan Benda uji dikeringkan didalam oven dengan suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai berat tetap. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan menggunakan mesin pengguncang selama 15 menit.

3.2.

Pelaporan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Jumlah persentase melalui masing - masing saringan atau jumlah persentase diatas masing - masing saringan dalam bilangan bulat. Grafik komulatif 3.2. Analisa saringan agregat kasar, sedang dan halus Tabel Berat Agregat Kasar untuk yang lolos saringan (1 Kg) No 1 Lolos Ukuran Saringan 2 Berat Cawan (gram) Berat Agregat (gram) Berat Total (gram) -

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

-

2 3 4 5 6 7

1,5 No.4 No.16 No.30 No.100 No.200 Jumlah

24,2 26 27,2 26,7 25,2

967,2 28,6 1,2 1,5 1,5 1000

991,4 54,6 28,4 28,2 26,7 1129,3

Tabel Berat Agregat Halus untuk yang lolos saringan (1 Kg) No Lolos Ukuran Berat Cawan Berat Agregat Berat Total

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

(gram)

1 2 3 4 5

Saringan No.4 No.16 No.30 No.100 No.200 Jumlah

(gram) 27,5 27,5 27,5 27,5 27.5

(gram) 372,2 399,2 227,3 998,7

399,7 426,7 254,8 1081,2

Tabel Berat Agregat Halus dan Agregat Kasar (1 kg)

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Spe sifi kas i

Ni la i T e n g a h

No Sarin gan

Berat Tertahan ( gram ) Kasar 967,2 28,6 Halu s -

Jumlah Persen Tertahan ( % ) Lewat ( % ) Kasar 0 0 96,72 2,86 Halus 0 0 0 0 Kasar 100 100 3,28 0,42 Halu s 100 100 100 100 100 100 80100 70-80 100 100 90 75

2 3/2 No.4 No.16KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

0,3

62,7 4

60 70

65

No.30 No.100 No.200 Jumlah a.

1,2 1,5 1,5 1000

372,2 399,2 227,3 998,7

0,12 0,15 0,15

37,26 39,9 22,76

0,15 0

22.8 4 0,14

20 30 0-4

25 2

Agregat halus (5 Kg) Agregat halus 1 Kg diatas dicampurkan dengan agregat halus 4 Kg dan di saring dengan saringan No. 4 dan saringan No.16. Diperoleh data :

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat agregat halus yang tertahan di saringan No. 4 adalah 320,05 gram Berat agregat halus yang tertahan di saringan No. 16 adalah 2568 gram b. Agregat Kasar (5 KG) Agregat kasar 1 Kg diatas dicampurkan dengan agregat kasar 4 Kg dan di saring dengan saringan No. 4 dan saringan No.16. Diperoleh data :

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat agregat kasar yang tertahan di saringan No. 4 adalah 259,10 gram Berat agregat kasar yang tertahan di saringan No. 16 adalah 193,8 gram Hasil saringan yang tertahan pada saringan No. 4 sebelum dioven beratnya 2381,90 gram dan. Lalu dicuci dan direndam beratnya menjadi 2780,00 gram selama 24 jam lalu setelah di oven pada suhu 1100 C menjadi 2660,80 gram.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Presentase Agregat kasar :

Presentaseberat =

Berat agregatkasar x100% Berat tota l 1000 x100% 1129,3

Presentaseberat =

Presentase berat agregat kasar = 88,55 %KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Presentase Agregat halus :

Presentaseberat =

Berat agregathalus x100% Berat tota l 998,7 x100% 1081,2

Presentaseberat =

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Presentase berat agregat halus = 92,37 % 3.2. Kesimpulan Dari hasil persentase agregat lolos saringan didapat gradasi kombinasi agregat yang sesuai dengan benda uji.

Agregat kasar Agregat halus

: 88,55 % : 92,37 %

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 4 PEMERIKSAAN BERAT JENIS PENYERAPAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

4.1. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ) , berat jenis semu ( apparent ) dari agregat kasar.

a. Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregatkering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b. Berat jenis kering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat kering permukaaan jenuh dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

c. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara beratjenis agregat kering dengan berat air suling yang isinya sama dengan isinya agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. d. Penyerapan adalah presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

4.2. Peralatan a. Tempat air ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm ( No.6 atau No.8 dengan kapasitas kurang lebih 5 kg. b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk sesuai untuk pemeriksaan . tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap. c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % pori berat contoh yang ditimbang dengan alat penggatung keranjang.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

d. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110+ 5 ) 0C. e. Alat pemisah contoh f. Saringan No.4 4.3. Cara Melakukan a. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-nahan lain yang melekat pada permukaan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 110 0C sampai berat tetap.c. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama satu sampai tiga jam, kemudian timbangan dengan ketelitian 0,3 gram ( BK ). d. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 jam. e. Keluarkan benda uji dari air, keringkan dengan kain penyerap sampai selaput air pada permukaan hilang ( SSD ), untuk butiran yang lebih besar pengeringan harus satu persatu. f. Timbangan benda uji kering permukaan jenuh ( Bj )

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

g. Timbang

benda

uji

dalam

keranjang,

goyangkan

batunya

untuk

mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya didalam air ( Ba ). Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standar ( 25 0C ). 4.4. Catatan Jika penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dimana agregatnya digunakan pada keadaan kadar air aslinya maka tidak perlu dilakukan pengeringan dengan oven.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai butir-butir

berat dan

ringan. Bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yangtidak tetap walaupun pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulang diperlukan untuk mendapatkan rata - rata yang baik. 6. Pelaporan Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

7. Data percobaan dan perhitungan Uraian Berat benda uji oven ( Bk ) Berat benda uji permukaan jenuh ( Bj ) Berat benda uji didalam air( Ba ) A (gram) 4570 4765 3225 Rata- rata (gram) 4980 4986 3080

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

4.8. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada agregat kasar maka diperoleh nilai :

1. Berat jenis ( bulk ) 2. Berat jenis permukaan kering 3. Berat jenis semu ( apparent )

= 2,967 = 3,09 = 3,39

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

4. Penyerapan ( absortption ) 5. Berat jenis efektif

= 4,27% = 3,17 %

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 5 PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYEPAN AGREGAT HALUS 5.1. Maksud

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis kering permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ), berat jenis semu ( apparent ) dan penyerapan dari agregat halus.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

a. Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara berat agregatkering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. b. Berat jenis jering permukaan jenuh ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat kering permukaan jenuh dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) ialah perbandingan antara beratagregat kering dengan berat air suling yang isinya sama dengan isinya agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu. d. Penyerapan adalah presentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering. 1.1. Peralatan

a. Timbangan ,kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b. Piknometer dengan kapasitas 500 ml.

c. Kerucut terpancung ( cone ), diameter bagian atas ( 40 + 3 )mm, diameterbagian bawah ( 90 + 3 ) mm dan tinggi ( 75 + 3 ) mm, dibuat dari logam tebal minimum 0,8 mm.

d. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat ( 340 + 1 )gram, diameter permukaan penumbuk ( 25 + 3 ) mm. e. Saringan No.4.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

f. Oven dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 + 5 )0

C.

g. Termometer dengan ketelitian 1 0C.h. Talam. i. Bejana tempat air.

j. Pompa hampa udara ( vacum pump ) atau tungku.k. Air suling. l. Desikator.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

1.1.

Benda uji Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No.4, diperoleh dari alat

pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kira-kira 100 gram. 1.2. Cara Melakukan

a. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu ( 110 + 5 )0C, sampai berat tetap.Berat tetap adalah keadaan berat benda uji selama tiga kali proses

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dari 0,1 % . di dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama ( 24 + 4 ) jam. b. Buang air perendam hati-hati,jangan ada butiran yang hilang, tebarkan agregat diatas talang keringkan diudara panas dengan cara membalik balikan benda uji. Lakukan pengerigan sampai terjadi kering permukaan jenuh.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji dalam kerucut terpancung , padatkan dengan batang penumbuk selama 25 kali, angkat kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan jenuh tercapai apabila benda uji runtuh akan tetapi masih dalam keadaan tercetak. d. Segera selesai tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukan 500 ggram benda uji kedalam piknometer. Masukan air suling sampai mencapai 90 % isi piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya. Untuk mempercepat proses ini dapat

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

digunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap, dapat dilakukan dengan memanaskan piknometer.

e. Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk perhitungan kepadasuhu standar 25 0C. f. Tambahkan air sampai tanda batas. g. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram ( Bt ).

h. Keluarkan benda uji keringkan dalam oven dengan suhu ( 110 + 5 ) 0Csampai berat tetap kemudian dinginkan benda uji dalam deksikator.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

i.

Setelah benda uji dingin kemidian timbanglah ( Bk ) penyesuaian dengan suhu standar 25 0C ( B ).

j. Tentukan berat piknometer berisi air penuh air penuh dan ukur suhu sir guna

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

1.1. koma. 1.2.

Pelaporan Hasil dilaporkan dalam bilangan desimal sampai dua angka dibelakang

Data percobaan dan perhitungan Tabel hasil pemeriksaan berat jenis agregat halus A (gram) Rata-rata

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

500

500

Berat benda uji kering permukaan ( SSD ) 500 Berat benda uji kering oven(Bk) Berat piknometer diisi air ( 250C ) (B) Berat piknometer + benda uji ( SSD ) + air ( 250C ) (Bt)

488,6 655 920

488,6 655 920

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

1.3.

Kesimpulan Dari percobaan yang dilakukan pada agregat harus maka diperoleh nilai = 1,99 = 2,04 = 3,71 = 2,33 % = 2,83

1. Berat jenis 2. Berat jenis kering permukaan jenuh 3. Berat jenis semu ( apparent ) 4. Penyerapan 5. Berat jenis efektif

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 6 PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

6.1

Maksud Pemeriksaan ini dimaskudkan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar atau campuran. berat isi adalah perbandingan berat dan isi agregat.

6.2

Peralatan

a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % berat contoh. b. Talam berkapasitas cukup besar mengeringkan contoh agregat.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

c. Tongkat pemadat diameter 15mm, panjang 60 cm dengan ujung bulatsebaiknya terbuat dari bahan stainless steel.

d. Mistar perata ( staight sdge ).e. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pengering berkapasitas sebagai berikut : Kapasita s Diameter Tinggi Tebal wadah Dasa rKELOMPOK 1

Ukuran butir maksimum

isi

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

5,08

2,54

12,7

2,838 9,434 14,158 28,316

152,4+2,5 203,2+2,5 254,0+2,5 284,4+2,5

154,9+2,5 292,1+2,5 279,4+2,5 284,4+2,5

5,08 5,08 5,08

2,54 3,00 3,00

25,4 38,1 101,6

6.3

Benda Uji

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Masukan contoh agregat kedalam talam sekurang- kuragnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan daftar No.1 , keringkan dalam oven dengan suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai tercapai berat tetap dan gunakan benda uji. 6.4. Cara Melakukan 1. Berat Isi Lepas a. Timbangan dan catat beratnya ( W1 ).

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b. Masukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir, dari ketinggian maksimum 5 cm diatas wadah dengan menggunakan sekop atau sendok sampai penuh. c. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. d. Timbangan dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2 ). e. Timbanglah berat benda uji ( W3 = W2 W1 ). 1. Berat isi padat agregat ukuran butiran maksimum 38,1 mm ( 1 dengan cara penusukan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

a. Timbangan dan catatlah berat wadah ( W1 ). b. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis sama tebal, setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan uang merata. Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan paling bawah tiap - tiap lapisan. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. c. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji ( W2 ). d. Hitung benda uji ( W3 = W2 - W1 ).

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

1. Berat isi padat agregat ukuran butiran antara 38,1 mm ( 1 ) sampai 101,6 mm ( 4 ) dengan cara penggoyangan. a. Timbang dan catatlah berat wadah ( W1 ) b. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal c. Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah : Letakan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar angkatlah salah satu sisinya kira-kira setinggi 5 cm kemudian lepaskan.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Ulangi hal ini pada sisi yang berlawanan . padatkan setiap lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi. a. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. b. Timbanglah dan catatlah berat wadah beserta benda uji ( W2 ). c. Hitunglah berat benda uji ( W3 = W2 W1 ). 6.5 Catatan Wadah sebelum dipakai harus dikalibrasikan dengan cara :

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

a. Isilah wadah dengan air sampai penuh dengan suhu kamar, sehingga pada waktu ditutup denganpelat kaca tidak terlihat gelombang udara. b. Timbang dan catatlah berat air. c. Hitunglah berat air. Berat air sama dengan isi wadah. 6.6 Pelaporan Laporan berat isi agregat dengan satuan dalam kg/dm3

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

6.7

Data percobaan dan perhitungan Agregat Halus Berat isi dengan cara Berat wadah ( W1 )kg Berat wadah + benda uji ( W2 ) kg Berat benda uji ( W3 ) kg Volume wadah ( V) = ( x x d2 ) (t) dm3 Biasa ( lepas ) 5,28 10,28 5,00 7,85 Tusuk ( padat ) 5,28 10,29 5,01 7,85 Goyang 5,28 10,29 5,01 7,85

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

0,638

0,638

Berat isi ( W3 / V ) ( kg / dm3) Agregat kasar Berat isi dengan cara Berat wadah ( W1 )kg Berat wadah + benda uji ( W2 ) kg Berat benda uji ( W3 ) kg Volume wadah ( V) = ( x x d2 )

0,637

Biasa ( lepas ) 5,28 10,28 5,00 7,85

Tusuk ( padat ) 5,28 10,30 5,02 7,85

Goyang 5,28 10,30 5,02 7,85

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

(t) dm3 Berat isi ( W3 / V ) ( kg / dm3) 6.8. Kesimpulan

0,637

0,640

0,640

Berdasarkan dari hasil penimbangan dengan satu kali observasi maka didapat berat isi: 1. Agregat kasar dengan cara lepas = 0,637 Kg

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

dengan cara tusuk = 0,640 Kg dengan cara goyang 1. Agregat halus dengan cara lepas = 0,637 Kg dengan cara tusuk = 0,638 Kg dengan cara goyang = 0,638 Kg = 0,640 Kg

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 7 PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES7.1 . Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin los angeles. Keausan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

tersebut dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan No.12 terhadap berat semula dalam persen. 7.2. Peralatan a. Mesin Los Angeles Mesin terisi silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm ( 26 ) panjang dalam 50 cm ( 20 ). Silinder bertumpu pada dua polos pendek yang tak menerus berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

dalam silinder tidak tergantung. Dibagian dalam silinder terdapat bila baja melintang penuh setinggi 8,9 cm ( 3,56) . b. Saringan No.12 saringan saringan lainya seperti tercantum daftar dalam daftar No.1. c. Timbangan dengan ketelitian 5 gram d. Bola-bola bola dengan diameter rata-rata 4,68 cm ( 17/18 ) dan berat masing-masing antara 390 gram sampai 445 gram.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

e.

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu antara memanasi sampai ( 100+5) 0C .

7.3. Benda Uji Berat dan gradasi benda uji sesuai dengan daftar No.1. Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada suhu ( 110 + 5 ) 0C.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Daftar No. 1

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Ukuran saringan Lewat Tertaha ( mm ) 75 63,0 50 37,5 28 20 n ( mm ) 63,0 50 37,5 28 20 10

A

Berat dan gradasi benda uji ( gram ) B C D E F

G

2500 2500 5000 1250 1250 1250 2500

5000 5000

5000 5000

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

10 6,3 6,3 No.4 No.4 No.6 No.6 No.16 Jumlah bola Berat bola ( gram )

1250

2500 2500 2500 5000 6 2500 + 15

12 5000 + 25

11 4584 + 25

8 3330 + 20

12 5000 + 25

12 5000 + 25

12 5000 + 25

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

7.4

Cara Melakukan

a. Benda uji dan bola baja dimasukan kedalam mesin los angeles b. Putar mesin dengan kecepatan 30 sampai 33 rpm, 500 putaran untuk gradasi A,B,C, dan D. Untuk 1000 putaran untuk gradasi E,F,G.c.

Setelah selesai putaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan saringan No.12. Butiran yang tertahan diatasnya dicuci bersih, selanjutnya dikerigkan dalam oven pada suhu ( 110 + 5 ) 0C sampai berat tetap.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Keausan =

a b a

x100%

7.5 Perhitungan dimana : a = Berat benda uji semula ( 5000 gram ) b = Berat benda uji tertahan saringan No.12 ( 3230 gram) Pemeriksaan keausan agregat lengan Mesin Los Angeles :

(

Standars :

AASHTO.T 96 74 ASTM .C 131 55

)

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Jumlah berat (a)

5,000 kg

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3,230kg

Berat tertahan saringan No.12 sesudah percobaan ( b ) (a)(b) Keausan = a b x 100% a Keausan rata-rata 7.6 Kesimpulan 1,77 kg 35,4 % 35,4 %

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berdasarkan hasil percobaan, pemeriksaan keausan agregat dengan menggunakan alat mesin Los Ageles didapat keausan rata-rata = 35,4 %

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

MODUL 8 PEMERIKSAAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MASHSAL

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

2.1.Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan umtuk menentukan ketahanan ( stabilitas ) terhadap keleahan plastis ( flow ) dari campuran aspal . Ketahanan ( stabilitas ) ialah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kg atau pond.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Kelebihan plastis ialah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat suatu beban sampai btas runtuk sampa batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01. 2.2.Peralatan a. 3 buah cetakan benda uji gang berdiamer 10 cm ( 4 ) dan tinggi 7,5 cm ( 3) lengkap dengan pelat alas dan leher sambung.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b. Alat pengeluaran benda uji. Untuk benda uji yang sudah dipadatkan dari dalam cetakan benda uji dipakai sebuah ejektor. c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk penumbuk silinder dengan berat 4,536 kg ( 10 pond ), tinggi jatuh bebas 45,7 cm ( 18 ). d. Landasan pemadat terdiri dari belok kayu ( jati atau sejenisnya ) berukuran kira-kira 20 x 20 x 45 cm ( 8 x 8 x 8 ) yang dilapis dengan pelat beja berukuran 30 x 30 x 3,5 cm ( 12 x 12 x 1 ) dan dikaitkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

e. Silinder cetakan benda uji. f. Mesin tekan lengkap dengan :

Kepala penekan berbentuk lengkung ( breaking head ) 12,5 kg ( 25 pound ) dilengkapi arloji tekan dengan ketelitian 0,0023 cm ( 0,001 )

Cincin penguji dengan kapasitas 2500 kg ( 500 pound ) dengan ketelitian

Arloji

kelehan

dengan

ketelitian

0,25

mm

(

0,01

)

dengan

perlengkapannya.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

a.

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu suhu untuk memanasi sampai ( 2000 + 3 ) 0C. Bak peredam ( water bath ) dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 200

b.

C.

c. Perlengkapan lain : 1. Panci panci untuk memanaskan agregat , aspal dan campuran aspal2.

Pengukur suhu dari logam ( metal thermometer ) berkapasitas 2500C dengan ketelitian0,5 atau 1 dari kapasitas

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

3. Timbangan yang dilengkapi penggantung benda uji berkapasitas 2 kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 3 kg dengan keteltian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 gram. 4. Kompor. 5. Sarung asbes dan karet. 6. Sendok pengaduk dan perlengkapan lain.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

2.1.Benda Uji a. Persiapan Benda Uji Keringakan agregat, sampai beratnya tetap pada suhu ( 105 + 5 ) 0C. Pisah pisahkan agregat dengan cara penyaringan kering kedalam faksi-fraksi yang dikehendaki atau seperti berikut ini : 1 samapi , samapi 3/8

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

sampai No.4 ( 5,00 mm ) No. 4 ( 5,00 mm ) sampai No. 6 ( 3,33 mm ) Lewat No. 5 ( 3,35 mm ) a. Penentuan suhu campuran dan pemadatan Suhu campuran dan pemadatan harus ditentukan sehingga bahan pengikat yang dipakai menghasilkan viscositas seperti daftar No.1 Daftar No.1 Viscositas penentu suhu

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Bahan pengika t Aspal panas Aspal dingin Ter

Campuran Kinematik Saybolt C.5t 170 + 20 170 + 20 Furol Daft.5.F 85 + 10 85 + 10 Engler 25 + 3

Pemadatan Kinemati Saybolt k C.5t 280 + 30 280 + 30 Engker furol Det.5.f 140 + 15 140 15 + 40 + 5

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

b.

Persiapan campuran. Untuk setiap benda uji diperlukan agregat sebanyak + 1200 gram, sehingga mengahsailkan tinggi benda uji yang kira-kira 6,25 cm + 0,125 cm ( 2,5 + 0,5 ) . pansakan panci pencampur beserta agregat kirakira 280C diatas suhu pencampur untuk aspal panas dan ter dan aduk sampai merata, untuk aspal dingin pemanasan sampai 140C suhu pencampuran. Sementara itu panaskan aspal sampai suhu pencampuran tuangkan aspal

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

sebanyak yang dinutuhkan kedalam agregat yang telah dipanaskan tersebut. Kemudian aduklah dengan cepat pada suhu, suhu, sesuai 3.b. sampai agergat terlapis merata. c. Pemadatan benda uji Bersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai suhu antara 93,3 dan 148,90C. letakan selembar kertas saring atau kertas pengisap yang sudah digunting . Untuk uji aspal dingin masukan benda uji kedalam oven selama minimum 2 jam dengan

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

suhu tetap ( menurut ukuran cetakan kedalam dasar cetakan, kemudian masukanlah seluruh campuran kedalam cetakan dan tusuk-tusuk campuran keras-keras dengan spatula yang dipanaskan atau aduklah dengan sendok semen 15 kali keliling pinggirnya dan10 kali dibagian dalamnya. Lepaskan lebarnya, dan ratakanlah permukaan campuran dengan mempergunakan sendok semen menjadi bentuk yang cembung. Waktu akan dipadatkan suhu campuran dalam batas-batas suhu pemadatan seperti yang disebut 3.b.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Letakan cetakan diatas landasan pemadat , dalam pemegang cetakan. Lakukan pemadatan dengan alat penumbuk sebanyak 75,50 atau 35 sesuai dengan pemadatanm, tahanlah agar sumbu palu pemadat selalu tegak lurus pada alas cetakan. Lepaskan keping alas lehernya balikan alat cetakan berisi benda uji dan pasanglah kembali perlengkapanya. Terhadap permukaan benda uji yang sudah dibalik ini tumbuklah dengan jumlah tumbukan yang sama. Sesudah pemadatan, lepaskan keping alas dan pasanglah alat pengeluar benda uji pada permukaan ujung ini . dengan hati-hati

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

keluarkan dan letakan benda uji diatas permukaan yang rata dan halus, bilarkan selama kira - kira 24 jam suhu ruang. 2.1.Cara Melakukan a. Bersihkan benda uji dari kotoran-kotoran yang menempel. b. Berilah tanda pengenal pada masing-masing benda uji. c. Ukur tinggi benda uji dengan ketelitian 0,1 mm. d. Timbang benda uji.

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

e. Rendam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruang. f. Timbang dalam air untuk mendapatkan isi. g. Timbang benda uji dalam kondisi kering permukaan jenuh.h.

Rendamlah benda uji aspal panas atau benda uji ter bak peredam selama 30 sampai 40 menit atau dipanaskan dedalam oven selama 2 jam dalam suhu tetap ( 60 + 1 )0C, untuk enda uji aspal panas dan ( 38 + 1 )0C, untuk benda uji ter. Untuk benda uji ter. Untuk benda uji aspla dingin dimasukan benda uji sedalam oven selama minimum 2 jam dengan suhu tetap ( 25 + 1 )0C .

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

sebelum melakukan pengujian bersihkan batang penuntun ( guide rod ) dan permukaan sehingga kepala penekan ( test head ). Lumasi batang penuntun sehingga kepala penekan yang diatas dapat meluncur bebas apabila dikehendaki.kepala penekan direndam bersama sama benda uji pada suhu antara 21- 380C. keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven atau pemanas udara diletakan kedalam segmen bawah kepala penekan. Pasang segmen atas diatas benda uji dan letakan keseluruhannya dalam mesin penguji . pasang arloji kelelehan ( flow meter ) pada kedudukannya diatas

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum sementara segmen atas kepala penekan pembenahan berlangsung.i.

penunjuk angka nol,

selubung tangaki arloji ( sleeve ) dipegang teguh terhadap ( breaking head ). Tekan selubung tangaki

arloji kelelehan tersebut pada segmen atas dari kepala penekan selama Sebelum pembenahan diberikan ,kepala penekan beserta benda uji dinaikan hingga menyentuh ais cincin penguji.atur kedudukan jarum arloji pada angka nol. Berikan pembebanan kepada benda uji dengan kecepatan tetap sebesar

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

50

mm

per

menit

sampai

pembebanan

maksimum

tercapai

atau

pembebanan menurun seperti yang dicapai.lepaskan selubung tangkai arloji kelelehan (sleeve) pada saat pembebanan mencapai maksimum dan catat nilai kelelehan yang ditunjuk oleh jarum arloji kelelehan.waktu yang diperlukan dan saat diangkatnya benda uji dari rendaman air tercapainya beban maksimum tidak boleh melebihi 30 detik. sampai

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

2.1.Data dan perhitungan Tabel data Tinggi dan Diameter benda uji

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Diameter rata-rata ( cm )

Volume ( cm 3 )

Kadar aspal (%)

Berat Aspal (gram)

Tinggi ( cm )

Tinggi ratarata cm ) (

Diameter ( cm )

6,5 4 5 42 53 6,5 6,5 6,5 6,5

10 10 10 10 10 510,509 510,509

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

6

64

6,5 6,0

6,25

10 10

10

490,874

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

7

75

6,5 6,4

6,45

10 10

10

506,582

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

8

84

6,5 6,5

6,25

10 10

10

490,874

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

6,0

10

Hasil Perhitungan Kuat Tekan Aspal Kadar aspal (%) 4 5 6 7 8KELOMPOK 1

Nilai Kelelehan Aspal (Kg/m3) 4,86 5,62 3,42 5,2 4,6

Kuat Tekan Aspal (Kg/m3) 280 268 310 261 290

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat benda uji Kadar aspal (%) 4 5 6 7 Berat kering ( gram ) 1006,80 1024,00 1000,20 1002,50 Berat kondisi jenuh ( SSD ) ( gr ) 1044,20 1030,30 1043,10 1050,20 Berat dalam air ( gr ) 602,40 508,30 501,80 630,72 Berat isi 441,80 522,00 541,30 419,48

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

640,10

398,50

8 Nilai Kelelehan Kadar aspal ( % ) 4 5 6 7 8KELOMPOK 1

1004,60

1038,60

Nilai stabilitas ( X 10) 0,70 0,82 0,45 0,98 1,302

Nilai kelelehan 4,86 5,62 3,42 5,2 4,6

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Perhitungan menentukan berat aspal : 1. Benda uji dengan kadar aspal 4 %

X=

1006,8 96%

= 1048,75 gram

Berat aspal = 1048,75 1006,8 = 41,95 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

2. Berat benda uji dengan kadar aspal 5 %

X=

1024 95%

= 1077,895 gram

Berat aspal = 1077,895 1024 = 53,895 gram 3. Berat benda uji dengan kadar aspal 6 %

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

X=

1000,2 94%

= 1064,043 gram

Berat aspal = 1064,043 1000 = 63,843 gram 4. Berat benda uji dengan kadar aspal 7 %

X=

1002,5 93%

= 1077,957 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat aspal = 1077,967 1002,5 = 75,457 gram

5. Berat benda uji dengan kadar aspal 8 %

X=

1004,6 92%

= 1091,957 gram

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat aspal = 1091,957 1004,6 = 87,357 gram Perhitungan percobaan marsall Contoh perhitungan benda uji 1 dengan kadar aspal 4 % A = Persentase aspal terhadap batuan =

4 x100% = 4,17% 96

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

=

4 x100 % = 4% 100

B C D E

= Persentase aspal terhadap campuran = Berat isi = 1006,80 gr = Berat kondisi jenuh ( SSD ) = 1044,20 gr = Berat dalam air = 602,4 gr

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

F

= Isi ( D E ) = 1044,2 602,4 gr = 441,8 gr

G

= Berat isi benda uji

H

= Berat jenis maksimum ( teoritis ) Berat jenis aspal = 1 gr/cc

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

Berat jenis maksimum =

100 100 = = 2,36 % agregat % aspal 96 4 + + Bj agregat Bj aspal 2,5 1

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN

KELOMPOK 1