laporan praktikum minpet

23
LAPORAN PRAKTIKUM MINERALOGI PETROLOGI ACARA II PENGENALAN MINERAL II (KUARSA, KALSIT, DAN PIRIT) Disusun oleh: Nama : Nugi Agatha NIM : 114140125 Hari/Jam/Plug : Senin/9.30-11.30/1 Asisten : 1. Gabriella Z.Z Tudang 2. Dyah Prabandari A.K 3. Raisa Rohma Uli Lingga LABORATORIUM MINERALOGI PETROLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

Upload: nugi-agatha

Post on 17-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Mineralogi Petrologi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMMINERALOGI PETROLOGIACARA IIPENGENALAN MINERAL II(KUARSA, KALSIT, DAN PIRIT)

Disusun oleh:Nama: Nugi AgathaNIM: 114140125Hari/Jam/Plug: Senin/9.30-11.30/1Asisten: 1. Gabriella Z.Z Tudang 2. Dyah Prabandari A.K 3. Raisa Rohma Uli Lingga

LABORATORIUM MINERALOGI PETROLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNOLOGI MINERALUNIVERISTAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA2015BAB IPENDAHULUAN1.1 MineralMineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom di dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kristal. Dengan demikian, kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.Pengetahuan tentang mineral merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari bagian yang padat dari bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil lithos dari bahasa latin yang berarti batu, dan sphere yang berarti selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis unsur saja yaitu Karbon. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua unsur Natrium dan Chlorit dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur -unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut Mineralogi, di dalamnya juga mencakup pengetahuan tentang Kristal, yang merupakan unsur utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau Geologi Fisik, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Di atas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis - jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut (Djauhari Noor, 2012).

10

1.2Sifat Kimiawi MineralBerdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral silikat dan mineral non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral non-silikat, yaitu kelompok oksida, sulfida, sulfat, native elemen, halid, karbonat, hidroksida, dan phospat. Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan. Di bumi ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral tersebut dinamakan mineral pembentuk batuan, atau rock-forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (a) silikat, (b) oksida, (c) sulfida dan (d) karbonat dan sulfat. a) Mineral silikat Hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90% dari berat kerak-bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100% dari mantel bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut adalah Mineral Silikat: 1. Kuarsa: ( SiO2) 2. Felspar Alkali: ( KAlSi3O8) 3. Felspar Plagioklas: (Ca,Na)AlSi3O8) 4. Mika Muskovit: (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)25. Mika Biotit: K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)26. Amfibol: (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH) 7. Piroksen: (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O68. Olivin: (Mg,Fe)2SiO4b) Mineral ferromagnesium umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar. Olivin dikenal karena warnanya yang olive. Berat jenis berkisar antara11

3,27 - 3,37, tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna. Augitit warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. Berat jenis berkisar antara 3,2 3,4 dengan bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk membedakannya dengan mineral hornblende. Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; berat jenis 3,2 dan mempunyai bidang belah yang berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara mengenalnya. Biotit: adalah mineral mika bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas. Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat - hitam; berat jenis 2.8 - 3.2.c) Mineral non-ferromagnesium. Muskovit: Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat, hijau atau merah. Berat jenis berkisar antara 2,8 3,1. Feldspar merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak. Namanya juga mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir di setiap lapangan. Feld dalam bahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya di dalam kerak bumi hampir 54%. Nama-nama yang diberikan kepada felspar adalah plagioklas dan orthoklas. Plagioklas dibagi dua, albit dan anorthit. Orthoklas adalah yang mengandung kalium, albit mengandung natrium dan anorthit mengandung kalsium. Kuarsa: Kadang disebut silika. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah atau merah-muda, kuning hingga coklat. Warna yang bermacam - macam ini disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.12d) Mineral oksida terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama

dalam oksida adalah besi, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).e) Mineral sulfida merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti pirit (FeS3), chalcocite (Cu2S), galena (PbS), dan sphalerit (ZnS).f) Mineral - mineral karbonat dan sulfat. Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut karbonat, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan kalsium karbonat, CaCO3 dikenal sebagai mineral kalsit. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen (Djauhari Noor, 2012).1.3 KuarsaKuarsa adalah satu dari mineral yang banyak dijumpai pada kerak bumi. Kuarsa dapat ditemukan pada batuan beku, sedimen, dan malihan sebagai mineral penyusun. Kuarsa tergolong kepada mineral primer. Senyawa kimia mineral ini mengandung satu bagian silikon dan 2 bagian oksigen, senyawa mineral ini adalah silikon dioksida (SiO2). Kuarsa berwarna putih, kilap kaca dan kilap lemak, memiliki belahan (cleavage) tidak teratur (uneven) concoidal (Djauhari Noor, 2012). Gambar 2.1 Mineral Kuarsa(koleksi pribadi)1.4 Kalsit13Kalsit adalah mineral yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Kalsit terdapat pada batuan sedimen, beku, maupun batuan malihan Kalsit adalah mineral

yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3). Kalsit terdapat pada batuan sedimen, beku, maupun batuan malihan. Kalsit mudah ditemukan dimana-mana, sehingga para ahli menganggap kalsit sebagai mineral dimana-mana. Umumnya berwarna putih transparan dan mudah digores dengan pisau. Kebanyakan dari binatang laut terbuat dari kalsit atau mineral yang berhubungan dengan 'lime' dari batugamping (Djauhari Noor, 2012).Gambar 2.2 Mineral Kalsit(koleksi Pribadi)1.5 PiritPirit adalah mineral yang memiliki komposisi kimia besi dan disulfida (FeS2). Pirit terbentuk pada suhu yang tinggi dan rendah, biasanya mineral ini terbentuk dalam jumlah yang kecil. Pirit dapat ditemukan pada batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan malihan. Pirit memiliki skala Mohs 6 6,5. Pirit biasa disebut sebagai fools gold karena kemiripannya dengan emas bahkan terlihat lebih terang (Ronald Louis Bonewitz, 2008).Gambar 2.3 Mineral Pirit(koleksi pribadi)

14

BAB IIPEMBAHASAN

2.1KuarsaDari hasil pengamatan mineral pertama yang memiliki panjang 7,3 cm, lebar 5,6 cm, dan tinggi 3,5 cm dapat dideskripsikan bahwa, mineral yang telah diamati memiliki warna putih susu, memiliki kilap lilin. Tergolong mineral primer (felsik). Memiliki perawakan kristal yang membutir. Memiliki zat pengotor berwarna hitam, saat ditetesi oleh HCl tidak berbuih. Mineral ini bernama kuarsa.Menurut Bowen series kuarsa merupakan mineral terakhir dalam pembentukan mineral, oleh karena itu kuarsa relatif tahan oleh pelapuukan. Hal tersebut terjadi pada temperatur 600 C. Pada awalnya kuarsa terbentuk akibat dari magma yang mengintrusi batuan di permukaan bumi selanjutnya magma tersebut mendingin sehingga pada akhirnya terbentuklah mineral yang berifat holokristalin dan asam.Mineral kuarsa termasuk kedalam kelompok mineral primer, karena kuarsa terbentuk langsung dari kristalisasi magma. Kuarsa memiliki warna putih atau bisa saja tidak memiliki warna, hal itu membuat kuarsa tergolong pada mineral felsic. Pada saat pengujian sampel mineral pertama dengan HCl, mineral tidak menghasilkan buih, hal itu berarti mengindikasikan bahwa mineral pertama ini tidak mengandung karbonat. Karena hanya karbonat yang bereaksi dengan senyawa HCl. Kuarsa memiliki kilap lilin, kilap tersebut terlihat karena rupanya yang terlihat seperti lilin, terlihat berminyak dan licin. Perawakan yang dimiliki kuarsa yaitu membutir, terlihat dari polanya yang bulat - bulat seperti butiran. Kuarsa terbentuk pada pada urutan terakhir pada bowen series dengan suhu pembentukan 200 C - 250 C sehingga kuarsa memiliki warna yang cerah, termasuk golongan mineral felsik, dan tidak mengandung Mg dan Fe. Kuarsa terbentuk dari magma yang mengintrusi menuju permukaan bumi, hal itu membuat kuarsa mengandung gabungan dari silikon kerak bumi dan oksigen, sehingga kuarsa memiliki unsur kimia SiO2. Kilap lilin yang dimiliki oleh kuarsa diakibatkan karena mengalami proses oksidasi. Jika kuarsa dapat terbentuk secara bebas, kuarsa memiliki perawakan meniang. Namun tidak pada mineral yang telah diamati, mineral sampel pertama ini memiliki perawakan yang membutir, hal itu dikarenakan saat proses pembentukannya tidak berlangsung bebas.

15

Persebaran mineral kuarsa di Indonesia banyak tersebar di Indonesia bagian barat, seperti Bengkulu, Belitung, dan juga Banda Aceh. Kuarsa sendiri memiliki banyak kegunan. Beberapa kegunaan kuarsa yaitu sebagai bahan industri, terutama seperti kaca, lampu, gelas, dan bahan optik. Hak itu dikarenakan oleh sifat kuarsa yang tembus pandang. Kuarsa juga dapat dipergunakan sebagai perhiasan.2.2KalsitDari hasil pengamatan mineral kedua yang memiliki panjang 8 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 2 cm dapat dideskripsikan bahwa, mineral yang telah diamati memiliki warna putih transparan, memiliki kilap lemak. Mineral ini tergolong kedalam mineral sekunder. Memiliki perawakan kristal rhombohedral. Saat mineral ditetesi oleh HCl menimbulkan buih. Mineral ini bernama kalsit.Kalsit adalah mineral yang terbentuk di batuan sedimen yang mengalami metamorfosa. Kalsit juga merupakan mineral pembentuk batugamping. Kalsit pada umumnya banyak ditemukan di permukaan kerak bumi. Hal itu terjadi hampir dalam bentuk murni di batuan kapur dan dan juga sebagai penyemen batuan sedimen lainnya. Dalam lingkungan di laut mineral kalsit terbentuk di lautan dangkal dan pengendapannya berasal dari plankton.Pada saat pengamatan sampel kedua, terlihat bahwa mineral memiliki kilap lemak, karena kilap tersebut terlihat seakan-akan mineral seperti lemak.. Hal itu membuktikan bahwa mineral ini memiliki kilap non-logam. Perawakan yang ada pada mineral ini yaitu perawakan menyerat, terlihat pada perawakan sampel yang menyerupai serat-serat kecil. Mineral ini termasuk kedalam golongan mineral sekunder, karena tidak termasuk dalam urutan bowen series. Lalu pada saat mineral ditetesi oleh HCl, mineral ini menimbulkan buih. Hal itu membuktikan bahwa mineral ini memiliki kandungan karbonat.Pada deskripsi yang ada dapat dikaitkan dengan genesa dari mineral kedua. Pengkristalan mineral kalsit terjadi pada temperatur yang rendah, hal itu mengakibatkan mineral memiliki warna putih. Mineral ini tergolong ke dalam mineral sekunder karena dalam pembentukannya tidak langsung dari magma. Umumnya mineral ini adalah penyusun batuan yang memiliki komposisi kimia CaCO3 hal itu terbukti dari sampel yang ditetesi larutan HCl dan menimbulkan buih. 16Mineral kalsit memiliki berbagai macam kegunaan, beberapa kegunaan kalsit yaitu sebagai campuran semen, kapur tohor, pupuk, dan juga sebagai bahan

penelitian. Hal itu dikarenakan sumber senyawa kalsit yaitu CaO. Persebaran mineral kalsit di Indonesia terdapat di daerah Wonosari, Kab Purwokerto, dan juga di Sumatera Barat. 2.3PiritHasil dari pengamatan mineral ketiga yang memiliki panjang 14,5 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 8,7 cm dapat dideskripsikan bahwa, mineral yang telah diamati memiliki warna kuning loyang, dan memiliki kilap logam. Mineral ini tergolong mineral sekunder. Memiliki perawakan kristal membutir. Memiliki zat pengotor berwarna putih susu, saat ditetesi oleh HCl tidak menghasilkan buih. Mineral ini bernama pirit.Proses terbentuknya mineral pirit biasanya terjadi di tempat tempat yang memiliki sumber sulfur yang banyak, seperti di sekitar wilayah gunung berapi yang memilki kandungan sulfur yang tinggi. Unsur unsur utama pada pirit selanjutnya tercampur oleh sulfur yang berasal dari magma, selanjunya terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pirit terbentuk pada temperatur diatas 250 C. Pirit memiliki banyak variasi dalam pembentukannya, salah satunya terbentuk di urat nadi hidrotermal, dan terbentuk akibat dari segregasi magma di batuan malihan, dan di batuan sedimen.Hasil dari pengamatan yang ada dapat dikaitkan dengan teori yang ada. Pertama yaitu kilap yang dimiliki mineral ketiga ini yaitu kilap logam, hal itu dikarenakan mineral ini terlihat seperti logam dan memiliki indeks bias 3 atau lebih. Perawakan kristal yang dimiliki mineral ini terlihat seperti membulat bulat dan seperti agak menonjol, hal itu mengindikasikan mineral ini memiliki perawakan kristal membutir. Lalu saat mineral ditetesi HCl mineral tidak menghasilkan buih, hal itu membuktikan bahwa mineral ini tidak memiliki unsur karbonat.17Pembentukan mineral pirit yang terjadi di sekitar gunung api yang memiliki sumber unsur sulfur yang banyak membuat pirit mengandung unsur sulfur, pirit sendiri memiliki komposisi kimia FeS2 yaitu disulfida dan besi. Kandungan besi pada pirit mengakibatkan mineral ini memiliki kilap logam. Pada saat pengamatan ditemukan mineral kuarsa diantara mineral pirit. Hal itu bisa terjadi karena temperatur pembentukan kuarsa lebih rendah dibanding temperatur pembentukan pirit. Pada saat pembentukan pirit sudah berlangsung, mineral kuarsa terbentuk dan mengintrusi pada sela-sela batu yang terdapat mineral pirit di dalamnya. Warna dari

mineral pirit yaitu kuning loyang, namun jika mineral di goreskan menghasilkan warna hijau kecoklatan, itu dikarenakan pirit mengandung unsur sulfur yang didapatkan akibat terbentuk di daerah yang memiliki sumber sulfur yang banyak. Perawakan pirit membutir dikarena pada saat pembentukan kristalnya tidak berlangsung secara bebas.Pirit berguna sebagai bahan produksi asam sulfat, sebagai bijih emas, dan juga berfungsi sebagai perhiasan seperti cincin, kalung, gelang dan juga sebagai batu hias. Dalam persebarannya pirit banyak tersebar di daerah Indonesia bagian timur seperti Papua, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan NTB. Pirit juga banyak ditemukan di daerah daerah yang banyak mengandung emas dan tembaga.

18

BAB IIIKESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan di laboratorium mineralogi petrologi program studi teknik lingkungan yang telah di lakukan dapat disimpukan bahwa :3.1KuarsaWarna putih susu, jenis mineral primer (felsik), kilap lilin, perawakan kristal membutir (rounded habits), zat pengotor berwarna coklat, tidak bereaksi terhadap HCl, nama mineral kuarsa.3.2KalsitWarna putih transparan, jenis mineral sekunder, kilap lemak, perawakan kristal menyerat (fibrous), mengandung unsur karbonat, nama mineral kalsit.3.3PiritWarna kuning loyang, jenis mineral sekunder, kilap logam, perawakan kristal membutir (rounded habits), zat pengotor berwarna putih susu, tidak bereaksi terhadap HCl, nama mineral pirit.

19

DAFTAR PUSTAKA

Kearey, Philip. 2001. Dictionary of Geologi Penguin Reference. England: Penguin BooksLouis, Ronald Bonewitz. 2008. Rocks and Minerals. England: DKNoor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Program Teknik Geologi Fakultas Teknik, Universitas PakuanSoetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta: OmbakSuharwanto. 2015. Penuntun Praktikum Mineralogi Petrologi. Yogyakarta: Laboratorium Mineralogi Petrologi Prodi Teknik Lingkungan FTM, UPN Veteran YogyakartaWilson, J. Richard. 2010. Minerals and Rock. Denmark: Bookboon.com