laporan praktikum manufaktur 3

12
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA PRAK MANUFAKTUR 3 PROFIL DASAR GEAR PAK OVIN 6/23/2016 Achmad Ghozy Tajuddin/3110151023/1mekaA

Upload: duckfire

Post on 07-Jul-2016

253 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Manufacturing Gear Process

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Manufaktur 3

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

PRAK MANUFAKTUR 3

PROFIL DASAR GEAR

PAK OVIN

6/23/2016

Achmad Ghozy Tajuddin/3110151023/1mekaA

Page 2: Laporan Praktikum Manufaktur 3

LAPORAN PRAKTIKUM MANUFAKTUR 2

PEMBUATAN PROFIL DASAR

1. PERALATANa. Mesin Bubut sebagai pengolah bahan

b. Chuck sebagai penjepit bahan

c. Kunci L sebagai pengatur pahat

d. Kunci Chuck atau T sebagai pengatur Chuck

e. Kunci 10 sebagai pengatur sudut kemiringan pahatf. Centre Pointer sebagai pengatur ke centre an dari pahat

g. Pahat sebagai pengikis dari bahan

Page 3: Laporan Praktikum Manufaktur 3

h. Spidol sebagai penanda/acuan.i. Jangka Sorong sebagai pengukur dari bahan

j. Bantalan (berupa acrylic dan logam) sebagai penahan/penumpu pahat

k. M.Ikan sebagai pengatur kesejajaran Antara pahat dengan bahan yang akan diolah

l. Bor, sebagai pembuat lubang pada tengah bahan.

Page 4: Laporan Praktikum Manufaktur 3

m. Pengikis horizontal untuk mengikis bahan secara horizontal

2. BAHANa. Teflon untuk pembuatan profil dasar

3. Prosedur Kerjaa. Membuat sketsa gambar profil dasar menggunakan inventor dengan ukuran awal yang

ditentukan.

b. Tahap Persiapana. Memasang Chuck pada Mesin

1. Pemasangan Chuck pada mesin harus sesuai dengan bahan, bahan yang dipakai adalah Teflon dan memiliki diameter yang besar maka dipilih chuck yang menjorok keluar, chuck dipasang dengan memutar dari spindle mesin menggunakan kunci chuck.

2. Pemasangan Chuck harus sesuai dengan urutan nomer yang sudah ada di chuck sehingga chuck dapat menempel satu sama lain saat dipasang.

Page 5: Laporan Praktikum Manufaktur 3

b. Memasang bahan pada Mesin1. Memasang bahan pada mesin dengan menjepitnya dengan chuck, lalu mesin

dihidupkan dengan kecepatan rendah, untuk mengetahui apakah benda dalam keadaan seimbang.

2. Apabila benda belum dalam keaadaan seimbang maka untuk menyeimbangkannya hanya perlu diatur dengan memukul permukaan bahan saat mesin berputar sampai bahan seimbang.

3. Apabila sudah seimbang kuatkan jepitan pada chuck dengan kunci T atau kunci chuck.

c. Memasang Pahat pada Mesin1. Memasang pahat pada tempat yang disediakan, dan diatur jumlah bantalan nya

agar dapat menumpu pahat dengan baik, dan kencangkan dengan kunci L.2. Bandingkan panjang pahat dengan diameter bahan, agar penjepit pahat tidak

terkena bahan saat pembubutan.

d. Men centre kan pahat terhadap bahan yang akan diolah1. Pahat yang sudah disinkronkan dengan diameter bahan, lalu centre kan dengan

centre pointer agar titik pahat jatuh di tengan titik centre pointer

2. Pahat yang centre akan berpengaruh dari hasil pembubutan.

Page 6: Laporan Praktikum Manufaktur 3

c. Proses Pembubutan.e. Facing

Proses Facing dilakukan untuk menghaluskan permukaan lingkaran pada muka bahan, sehingga diperoleh permukaan yang halus, facing dilakukan dengan mengatur sudut kemiringan pahat, lalu mengahluskan permukaan nya dengan cara mendorong pahat untuk mendekati titik tengah permukaan bahan, semakin pelan kecepatan dalam mendorong maka makin halus hasil yang diperoleh, mendorong pahat dengan memutar tuas.

f. Membuat Profil Dasar untuk ulir

a. Atur kedalaman yang akan dikikis, dan panjangnya, tandai panjang kikisan dengan toleransi 1mm dengan menggunakan spidol, atur pahat sebelum mengenai bahan, untuk mengatur kedalaman pengikisan, disesuaikan dengan masing masing orang, yang perlu diiingat adalah tiap 1bar maka kedalaman akan masuk sebesar 0,04, jadi satu putaran penuh (50 bar), maka akan mengikis kedalaman 0,04 x 50 yaitu 2mm, atau 4mm secara total pada bahan, buat bahan agar sesuai dengan sketsa yang terlampir melalui pengikisan.

Jmlh PEM = PADA−PDB50 x2 x 0.04

Page 7: Laporan Praktikum Manufaktur 3

Keterangan :

b. Jumlah PEM = Jumlah putaran eretan melintangc. PADA = Panjang Awal Teflon / Diameter Awal Teflond. PDB = Panjang / diameter teflon yang akan dibuat

Page 8: Laporan Praktikum Manufaktur 3

b. Selanjutnya proses pengolahan dilakukan di mesin bubut yang lebih besar, karena keterbatasan pada mesin bubut kecil,

Pertama-tama luruskan bahan dan centrekan posisi bahan

Lalu lakukan pengeboran pada tengah bahan sebagai tempat dipasangnya alat untuk membuat gear pada bahan.

Proses pengeboran bahan

Lalu lakukan proses pengeboran pada bahan, yang dilakukan secara bertahap, agar hasil yang didapatkan bagus dan terencana

Proses Pembuatan Profil Dasar Ulir

Page 9: Laporan Praktikum Manufaktur 3

Figure 1 Pengatur Kecepatan pada Mesin

Page 10: Laporan Praktikum Manufaktur 3

Dalam pembuatan gear, pertama tama, kita luruskan pahat dengan bahan, yaitu dengan membuat garis di tepi bahan, sehingga dapat diketahui garis tengah bahan, lalu setelah lurus, maka mencari titik 0 dari bahan, dengan menggunakan kertas tipis sebagai perantara, apabila kertas sudah sobek maka titik 0 sudah dapat.

Dalam pembuatan gear rumus yang digunakan dalam memakan yaitu : Rumus banyak memakan :

18-(5x3)=3x putaran makan Rumus derajat perputaran pemakanan:

360/20=18:2 =9 derajat/putaran jarum pada tool post

Page 11: Laporan Praktikum Manufaktur 3

.

Figure 2. Proses pembuatan Gear