laporan praktikum fms

37
Laporan praktikum FMS Processing station 1. TUJUAN A. Mahasiswa dapat membuat program dengan PLC. B. Mahasiswa dapat memahami tentang Pneumatic system control. C. Mahasiswa dapat membuat PLC sequential control. D. Mahasiswa dapat mengetahui tentang aplikasi sensor. E. Mahasiswa dapat mempelajari tentang stat diagram processing station lebih dari satu syarat saja. F. Mahasiswa dapat memahami tentang feeding control dan transfer control. G. Mahasiswa dapat membuat industrial safety. 2. DESKRIPSI processing Station memiliki dua motor, motor yang pertama digunakan sebagai base untuk proses pengerjaan benda kerja, sedangkan motor kedua digunakan untuk proses pengeboran. Pada station ini juga terdapat tiga silinder, silinder pertama digunakan untuk mencekam benda kerja saat proses pengeboran yang sedang dilakukan, silinder kedua digunakan untuk proses pengeboran dan silinder ketiga digunakan untuk proses checking kedalaman lubang benda kerja.

Upload: andri-nugraha

Post on 17-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

processing Station memiliki dua motor, motor yang pertama digunakan sebagai base untuk proses pengerjaan benda kerja, sedangkan motor kedua digunakan untuk proses pengeboran. Pada station ini juga terdapat tiga silinder, silinder pertama digunakan untuk mencekam benda kerja saat proses pengeboran yang sedang dilakukan, silinder kedua digunakan untuk proses pengeboran dan silinder ketiga digunakan untuk proses checking kedalaman lubang benda kerja.

TRANSCRIPT

Laporan praktikum fmsProcessing station

1. tujuana. Mahasiswa dapat membuat program dengan PLC.b. Mahasiswa dapat memahami tentang Pneumatic system control.c. Mahasiswa dapat membuat PLC sequential control.d. Mahasiswa dapat mengetahui tentang aplikasi sensor.e. Mahasiswa dapat mempelajari tentang stat diagram processing station lebih dari satu syarat saja.f. Mahasiswa dapat memahami tentang feeding control dan transfer control.g. Mahasiswa dapat membuat industrial safety.

2. deskripsiprocessing Station memiliki dua motor, motor yang pertama digunakan sebagai base untuk proses pengerjaan benda kerja, sedangkan motor kedua digunakan untuk proses pengeboran. Pada station ini juga terdapat tiga silinder, silinder pertama digunakan untuk mencekam benda kerja saat proses pengeboran yang sedang dilakukan, silinder kedua digunakan untuk proses pengeboran dan silinder ketiga digunakan untuk proses checking kedalaman lubang benda kerja.

2.1 Bagian-bagian distribusi stasiona. X Wiring BoardX Wiring Board berfungsi sebagai papan pengalamatan untuk input yang disimbolkan dengan X.

b. Y Wiring BoardY Wiring Board berfungsi sebagai papan pengalamatan untuk output yang disimbolkan dengan Y.

c. Controller Module Controller Module berfungsi sebagai kontrol utama untuk distributing stasion, yang meliputi CPU, Power Supply, tombol-tombol kontrol (start, stop, reset, emergency, on/off, single/cycle, auto/step, connection on/off.

d. Rotary Index Table Gambar disamping berfungsi sebagai pengantar benda kerja menuju proses pengeboran dan proses inspeksi kedalaman hasil boran.

e. Pneumatic Module Pneumatic Module berfungsi sebagai supply angin untuk menjalankan katup-katup pneumatik.

f. Inspection Module Inspection module berfungsi sebagai pengecek kedalaman hasil pengeboran.

g. Spindle BoringGambar disamping berfungsi sebagai tempat melakukan proses pengeboran.

h. ClampGambar disamping berfungsi untuk menjaga benda kerja tidak bergerak dari posisinya pada saat proses pengeboran dilakukan.

3. state diagram & solusia. state diagram

b. solusi

4. pneumatic wiring

5. electrical plc wiringa. I/O LISTNoMasukanKeterangan

1X01Start

2X02Stop

3X03Reset

4X04Step/auto

5X05Single/cycle

6X06Connect on/off

7X07Sensor landasan putar

8X10Sensor silinder C retrack

9X11Sensor silinder C eject

10X12Sensor silinder B retrack

11X13Sensor silinder B eject

12X14Sensor silinder A eject

13X15Sensor silinder A retrack

14X16Ready to receive

15X17Ready to send

NoKeluaranKeterangan

1Y03Motor 1 (Landasan Putar)

2Y04Motor 2 (Bor)

3Y05Silinder C (Stamping)

4Y06Silinder B (Silinder Bor)

5Y07Silinder A (Cekam Benda)

6Y13Lampu start (Hijau)

7Y14Lampu stop (Merah)

8Y15Lampu reset (Jingga)

9Y16Send signal to prev. station

10Y17Send signal to next station

b. I/O diagram

Integrasi koneksi

c. Wiring PLC

6. ladder diagram

7. optimalisasi setting mekanik

8. integrasiPada praktikum FMS ini memiliki 6 buah station, yaitu :a. Station 1 (Distributing Station) berfungsi untuk mendistribusi benda kerja.b. Station 2 (Testing Station) untuk menseleksi benda kerja sebelum diproses.c. Station 3 (Processing Station) berfungsi untuk melakukan proses boring dan mengecek kedalam hasil boring.d. Station 4 (Handling Station) berfungsi untuk mengambil benda kerja dari station3 dan mengantarkan menuju station 5.e. Station 5 (Assembly Station) berfungsi untuk memasangkan tutup untuk benda kerja.f. Station 6 (Stroring Station) berfungsi untuk mengambil benda kerja yang telah diberi tutup menuju rak tempat penyimpanan terakhir benda kerja.

Penjelasn berikut adalah integrasi antara testing station dengan processing station dan integrasi antara processing station dengan handling station.Gambar disamping ini merupakan integrasi antara testing station dengan processing station. Ketika testing station station mengirim sinyal berupa Y17 dan processing station mengirim sinyal berupa X16 maka integrasi antar kedua station dapat dilakukan. Jika salah satu dari station tidak mengirim sinyal bahwa station dua ready to send signal dan station tiga ready to receive signal maka integrasi tidak akan terjadi, sehingga proses akan berhenti.

Gambar disamping ini merupakan integrasi antara processing station dengan handling station. Ketika processing station station mengirim sinyal berupa Y17 dan handling station mengirim sinyal berupa X16 maka integrasi antar kedua station dapat dilakukan. Jika salah satu dari station tidak mengirim sinyal bahwa station tiga ready to send signal dan station empat ready to receive signal maka integrasi tidak akan terjadi, sehingga proses akan berhenti.

Program ladder di atas berfungsi sebagai sinyal pengirim untuk memberitahu bahwa benda kerja dapat dilanjutkan keproses selanjutnya yaitu proses pada handling station.

Program ladder di atas berfungsi sebagai sinyal yang memberitahu station yang sebelumnya bahwa benda kerja dapat dilanjutkan ke processing station.

9. instruksi khusus pada mesin fms mitsubishi

10. analisis dan kesimpulana. prinsip kerjaProcessing Station merupakan station ketiga dari sistem ini dimana pada station ini benda kerja diproses. Dimulai dari proses pelubangan oleh bor lalu proses pengecekan kedalaman lubang. Langkah yang dilakukan pada station ini, yaitu:a) Start position, drive spindle mati; checker drive cylinder, drill feed cylinder, dan clamp cylinder berada di atas.b) Index table drive (rotary table) berputar hingga terdeteksi oleh sensor proximity.c) Setelah rotary table berhenti, menandakan bahwa benda kerja telah pada posisinya, drill spindle berputar.d) Checker drive cylinder dan drill feed cylinder turun.e) Setelah proses pelubangan selesai, checker drive cylinder dan drill feed cylinder naik.f) Index table drive (rotary table) berputar hingga terdeteksi oleh sensor proximity.g) Setelah rotary table berhenti, menandakan bahwa benda kerja telah pada posisinya, clamp cylinder turun.h) Setelah proses checking selesai, clamp cylinder naik.i) Index table drive (rotary table) berputar hingga terdeteksi oleh sensor proximity untuk selanjutnya diproses oleh station berikutnya yaitu handling station.Processing station ini seharusnya mampu untuk melakukan lebih dari satu syarat saja atau lebih dari satu state diagram. Misalnya pada saat benda kerja sedang dicek oleh inspection module, maka seharusnya station ini juga mampu untuk melakukan pengeboran disaat yang sama. Contoh lainnya adalah pada saat benda kerja dalam tahap pengeboran, seharusnya processing station dapat menampung atau menerima benda kerja dari station sebelumnya bukan menunggu proses pengeboran selesai kemudian table rotary index berputar. Hal-hal yang disebutkan merupakan kekurangan yang terjadi pada saat melakaukan pemograman untuk processing station.

b. aNALISA PROGRAM

Ladder di atas berfungsi sebagai Increment untuk mode manual, ketika start belum di tekan maka increment awal akan bernilai 0 dan ketika di tekan satu kali makan akan bertambah 1 dan nilai increment terakhir akan menjadi 1, selanjutnya ketika di tekan start 1 kali lagi maka nilai increment terakhir di tambah 1 menjadi 1+1=2 .X004 berfungsi sebagai selector increment mode manual atau otomatis.

Ladder di atas berfungsi sebagai perintah penggerak dari increment manual di atas

Ladder di atas berfungsi sebagai Increment untuk mode auto, ketika start belum di tekan maka increment awal akan bernilai 0 dan ketika di tekan satu kali makan akan bertambah 1 dan nilai increment terakhir akan menjadi 1, selanjutnya akan otomatis terus bertambah 1 lagi maka nilai increment terakhir di tambah 1 menjadi 1+1=2 .X004 berfungsi sebagai selector increment mode manual atau otomatis.

Instruksi MOV di atas berfungsi sebagai perintah penggerak dari increment auto di atas

Ladder di atas adalah fungsi perintah pindah contoh dari fungsi MOV di atas. Ladder ini akan di fungsikan oleh MOV Manual atau MOV auto yang nanti nya akan mengaktifkan internal relay.

Ladder di atas berfungsi untuk mode Auto Single sequent atau Auto Cycle sequent. X005 berfungsi sebagai selektornya. Perbedaan mode Auto Single sequent dan Auto Cycle sequent yaitu ketika single instruksi MOV akan di pindah ke increment bernilai 0 atau kembali ke awal. Dan untuk cycle instuksi MOV akan di pindah ke increment bernilai 2.

Ladder di atas berfungsi untuk mengaktifkan fungsi dari tombol stop dan reset, fungsi dari tombol stop adalah untuk menghentikan proses di posisi terakhir pergerakan, dan fungsi dari reset yaitu menegbalikan program ke increment bernilai = 0. Dan memposisikan semua actuator di posisi start posisi.

Ladder di atas berfungsi untuk integrasi dengan plant selanjutnya atau berfungsi untuk memberitahu siap mengirim benda kerja. Y017 berfungsi sebagai pengirim sinyal ke plant selanjutnya dan X017 berfungsi sebagai penerima sinyal yang menandakan bahwa plant nya siap menerima benda kerja.

Ladder di atas berfungsi untuk integrasi dengan plant sebelumnya atau berfungsi untuk memberitahu siap menerima benda kerja. Y016 berfungsi sebagai pengirim sinyal ke plant sebelumnya yang menandakan plant siap menerima benda kerja dan X016 berfungsi sebagai penerima sinyal yang menandakan bahwa plant plant sebelumnya telah mengirim benda kerja.

Ladder di atas berfungsi sebagai perintah penggerak dari internal relay ke actuator langsung. Seperti Y004 sebagai perintah untuk mengeerakan motor spindle, Y005 sebagai perintah untuk mengaktifkan solenoid valve untuk silinder drill hole cheker, Y006 sebagai perintah untuk mengaktifkan solenoid valve untuk silinder boring, dan Y007 sebagai perintah untuk mengaktifkan solenoid valve untuk silinder clamping.

c. KESIMPULAN Setiap station diintegrasikan dengan cara menerima sinyal dan mengirim sinyal. Setiap station dapat mengirim dan menerima sinyal baik dari station sebelumnya maupun setelahnya. Station tidak akan memulai proses sebelum menerima sinyal dari station sebelumnya maupun sesudahnya. Instruksi yang digunakan pada processing station, yaitu instruksi increment, instruksi SET RESET, instruksi Timer, instruksi Relay, instruksi MOV, dan instruksi END. Processing station merupakan stasion ketiga yang akan berintegrasi dengan stasion kedua dan station keempat. Processing stasion berfungsi untuk memproses benda kerja dengan melakukan pengeboran dan juga inspeksi kedalaman bor.