laporan praktikum arcgis

20
LAPORAN PRAKTIKUM “Land Capability and Land Suitability” Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi (MWU210 ) Dosen Pembimbing: Sri Rahayu, S.si, MT Anang Wahyu Sejati, ST, MT Disusun Oleh : MF.Dewantara AlMismary 21040115120002 Kelas B JURUSAN PERENCANANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Upload: mf-dewantara-almismary

Post on 28-Jan-2018

2.064 views

Category:

Engineering


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum ArcGis

LAPORAN PRAKTIKUM “Land Capability and Land Suitability”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi (MWU210)

Dosen Pembimbing: Sri Rahayu, S.si, MT

Anang Wahyu Sejati, ST, MT

Disusun Oleh :

MF.Dewantara AlMismary

21040115120002

Kelas B

JURUSAN PERENCANANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Laporan Praktikum ArcGis

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem/aplikasi yang mempermudah

pekerjaan para ahli dan mahasiswa dalam mempelajari dan menyajikan sebuah informasi

berbasis geografi. Menurut Sugandi (2009) SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan,

penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi

spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi

tertentu. Informasi berbasis geografi dapat menjelaskan berbagai hal, mulai dari batas

wilayah antar negara sampai desa, memberikan informasi sebaran infrastruktur, ketinggian

dataran, kelerengan, curah hujan, informasi wilayah budidaya, penyangga dan lindung. Bagi

seorang planner Software ArcGIS dapat menunjang pekerjaan dalam hal pemetaan dan

perencanaan yang sudah menjadi bagian dalam pekerjaan seorang Planner.

Tujuan

Tujuan dalam pembuatan laporan praktikum ini adalah :

1. Mengenalkan Software ArcGIS.

2. Mahasiswa dapat Menggunakan dan memanfaatkan software ArcGIS dengan baik.

3. Mahasiswa dapat menerapkan ArcGIS dengan Ilmu terapan Teknik Perencanaan

Wilayah dan Kota.

Landasan teori

Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS) adalah

suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial

yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dsb) yang disimpan dalam suatu basis

data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world). Manfaat

SIG secara umum memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi

suatu hasil dan perencanaan strategis. ArcGis adalah sebuah suite yang terdiri dari

sekelompok sistem informasi geografis perangkat lunak produk GIS. ArcGIS Desktop

memberikan performa di semua lini GIS dari merancang geodatabase dan manajemen

editing data dari query peta sampai produksi kartografi dan visualisasi serta analisis.

Penulis akan mencoba menjelaskan tentang bagian-bagian dari ArcGIS

Desktop yang terdiri dari ArcMap, ArcCatalog, dan ArcToolbox yang merupakan kerangka

dasar dari ArcGIS Desktop. Pada tingkat GIS desktop, ArcGis dapat termasuk :

1. ArcReader

ArcReader memungkinkan seseorang untuk melihat peta dan query yang dibuat

dengan produk Arc lainnya.

2. ArcView

ArcView memungkinkan seseorang untuk melihat data spesial, membuat berlapis

peta dan melakukan dasar analisa spasial.

3. ArcEditor

ArcEditor yang disamping fungsi ArcView termasuk software yang lebih bagik

untuk memanipulasi shapefile dan geodatabase.

4. ArcInfo

ArcInfo mencakup kemampuan untuk manipulasi data, mengedit dan analisis

Ada juga ArcGis yang berbasis server, serta produk ArcGis untuk PDA. Ekstensi

dapat dibeli secara terpisah untuk meningkatkan fungsi ArcGis.

Page 3: Laporan Praktikum ArcGis

5. ArcCatalog

ArcCatalog merupakan sebuah aplikasi yang membantu anda untuk mengatur dan

mengelola informasi GIS yang meliputi data GIS, dokumen peta, file layer, dsb.

6. ArcToolbox

Banyak dari pekerjaan GIS menggunakan ArcMap dan ArcCatalog untuk mengelola,

menampilkan, dan query data GIS. Di dalam ArcToolbox banyak terdapat alat untuk

geoprosessing.

7. ArcGIS Desktop Extension

ArcGIS Desktop Extension menyediakan fungsi khusus untuk kompilasi data,

produksi kartografi dan analisis geografi tingkat lanjut. Banyak dari ekstensi dapat

di mulai dari ArcCatalog atau ArcMap.

8. ArcMap

ArcMap merupakan program aplikasi sentral di dalam ArcGIS Desktop untuk

menampilkan, manipulasi data geografis, penggambaran peta, query, seleksi dan

editing peta.

Pada laporan ini penulis tidak akan membahas semua bagian dari ArcGis, hanya

akan dibahas lebih rinci tentang ArcMap. ArcMap adalah salah satu sub bagian dari

kesatuan software ArcGIS Desktop yang memiliki banyak fungsi, mulai membuat, mengedit

menampilkan, melakukan query dan analisis spasial hingga menghasilkan informasi spasial,

baik dalam bentuk peta maupun dalam bentuk report dalam bentuk tabel. Di dalam ArcMap

memberikan anda kesempatan untuk membuat dan bekerja dengan dokumen peta. Sebuah

dokumen peta terdiri dari frame data, layer, label dan objek grafis. ArcMap memiliki dua

jendela utama yang digunakan untuk bekerja dengan dokumen peta yaitu : jendela daftar

isi dan jendela tampilan. Jendela daftar table berisikan tentang data geografis yang akan

digambarkan di dalam jendela tampilan, dan bagaimana data tersebut akan digambarkan.

Jendela tampilan akan menampilkan data geografis dan tampilan layout

Komponen-komponen ArcMap

Beberapa komponen ArcMap adalah sebagai berikut:

1. Table of Contents (TOC)

Dapat dianggap sebagai daftar isi data yang terdapat dalam Map Area.. TOC terdiri

atas Data Frame yang berisi layer-layer yang merepresentasikan data yang ada.

Beberapa aksi yang dapat dilakukan dalam TOC antara lain:

a. Mengatur susunan layer-layer yang ada

b. Mendefenisikan properti data spasial seperti simbolisasi, query, transparansi,

pelabelan berdasarkan attribut dll.

c. Melihat sistem koordinat yang digunakan

d. Membuka tabel attribut data spasial

e. TOC memiliki 3 mode tampilan (untuk ArcGIS 9.0), yaitu:

f. Mode Display, merupakan mode standar dan paling sering digunakan.

g. Mode Source, digunakan untuk melihat sumber data spasial yang ditampilkan

h. Mode Selection, digunakan untuk menentukan layer yang dapat dipilih

dengan menggunakan selection tool.

i. Untuk menampilkan/menyembunyikan TOC, pada menu bar klik menu

Window > Table Of Contents

Page 4: Laporan Praktikum ArcGis

2. License Indicator

License Indicator memberikan informasi tentang lisensi yang sedang digunakan.

Level lisensi menentukan tingkat kemampuan ArcMap untuk melakukan operasi-

operasi pengelolaan data. Hal ini berarti bahwa beberapa operasi hanya dapat

dilaksanakan pada tingkatan lisensi tertentu. Pada gambar diatas, lisensi yang

tersedia adalah pada tingkatanArcView.

3. Toolbox

Toolbox adalah kumpulan alat bantu yang disediakan untuk melaksanakan operasi-

operasi tertentu. Toolbox dapat diaktifkan dari menu Window > ArcToolbox atau

dengan mengklik icon ArcToolbox pada menu Toolbar Standar.

4. Menu Bar

Menu Bar adalah kumpulan menu-menu yang ArcMap.

5. Map Area

Map Area merupakan area yang memperlihatkan data spasial yang ada.

Pengenalan Toolbar.

Toolbar adalah kumpulan tool yang diletakkan didalam bar. Secara logis toolbar

memiliki tool-tool yang berkaitan secara erat dalam melaksanakan operasi-operasi

tertentu. Sebagaimana layaknya aplikasi modern lainnya yang mengandung konsep user

friendly, toolbar dapat ditampilkan atau tidak ditampilkan, dikustomasi sesuai keinginan

kita dll. Berikut ini adalah toolbar-toolbar yang umum dipergunakan dalam operasi editing

ArcMap.

1. Toolbar Standard

Toolbar ini adalah toolbar yang memiliki tool-tool standar yang sangat sering

digunakan dalam hampir semua operasi di ArcMap.

2. Toolbar Tools

Toolbar ini digunakan untuk navigasi dan explorasi data spasial yang ditampilkan.

3. Toolbar Editor

Toolbar ini digunakan digunakan pada saat pengeditan data. Pengenalan lebih

lanjut tentang toolbar ini akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

4. Toolbar Advanced Editing

Toolbar ini digunakan digunakan pada saat pengeditan data tingkat lanjut.

Beberapa tool pada toolbar ini membutuhkan tingkat lisensi ArcEditor untuk dapat

beroperasi.

5. Toolbar Spatial Adjustment

Toolbar ini digunakan digunakan pada saat pengeditan data tingkat lanjut.

Beberapa operasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan tool pada toolbar ini

adalah:

a. Perubahan geometri data (adjustment) dengan beberapa metode

transformasi

b. Edgemathing, pencocokan batas-batas tepi data. Umumnya operasi ini

dilakukan sebelum penggabungan data yang berasal dari 2 atau lebih

lembar peta yang bersebelahan.

c. Attribut Transfer, digunakan untuk duplikasi/transfer attribut antar fitur,

baik yang berlainan layer maupun pada layer yang sama.

Page 5: Laporan Praktikum ArcGis

6. Toolbar Annotation

Toolbar ini digunakan untuk mengedit annotasi yang berada dalam geodatabase.

7. Toolbar Topology

Toolbar ini digunakan untuk memastikan konsistensi topologi fitur karena memiliki

kemampuan untuk mendeteksi kesalahan topologi sekaligus menawarkan solusi

perbaikannya.

Penulis akan membahas masalah Land Capability and Land Suitability didalam

laporan ini, berikut definisi dari keduanya :

1. Land Capability

land capability (Kemampuan lahan) merupakan penilaian lahan secara sistematik

dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat

yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan. yang mempengaruhi

kemampuan lahan, yaitu :

Jenis tanah/ geomorfologi

Curah Hujan / iklim

Kemiringan Lahan

Bahaya Areal

2. Land Suitability

Menurut Kamus Penataan Ruang (2009), Kesesuaian lahan diartikan sebagai hal

sesuai dan tidak sesuainya tanah untuk pemanfaatan tertentu. Kesesuaian lahan

ditentukan berdasarkan analisa dengan menggunakan analisa multi faktor secara

sistematis, dimana faktor-faktor tersebut dapat berupa fisik, sosial, maupun

ekonomi. Output dari analisa tersebut dapat berupa peta yang dapat menunjukkan

area yang memiliki kesesuaian tinggi hingga tidak sesuai sama sekali untuk aktifitas

tertentu. Model kesesuaian lahan juga dapat menunjukkan lokasi terbaik untuk

penggunaan lahan tertentu, baik pengembangan perumahan, pusat perdagangan

dan jasa, kawasan industri, dan penggunaan lahan lainnya.

Page 6: Laporan Praktikum ArcGis

DATA

Pada pengerjaan tugas ini, penulis menggunakan data berupa Peta dasar Kota

Semarang berformat Shapefile (shp), Data ini berasal dari Bappeda kota semarang, berikut

data yang penulis gunakan dalam pengerjaan tugas praktikum.

No. Bentuk Input Data Sumber

1

Gambar 1.0 Peta Admin (gabungan dari

beberapa shp).

Bappeda kota semarang tahun 2011

2

Gambar 1.1 Peta Jenis Tanah.

Bappeda kota semarang tahun 2011

Page 7: Laporan Praktikum ArcGis

3

Gambar 1.2 Peta Curah hujan.

Bappeda kota semarang tahun 2011

4

Gambar 1.3 Peta Kelerengan.

Bappeda kota semarang tahun 2011

5

Gambar 1.4 Peta TGL (Land Use).

Bappeda kota semarang tahun 2011

Dari beberapa data diatas, penulis membuat dua buah peta, yang pertama adalah

peta Land Capability dan yang kedua adalah peta Lan Suitabilty.

Page 8: Laporan Praktikum ArcGis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengerjaan tugas yang penulis kerjakan berupa peta land capability dan peta

land suitability dari kelurahan Karanganyar, kecamatan Tugu, Kota semarang. Kelurahan

Karanganyar di sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Randugarut, disebelah

timurberbatasan dengan kelurahan tugu rejo , kearah utara berbatasan dengan laut Jawa,

dan ke arah selatan berbatasan dengan kelurahan tambak aji ,Kecamatan Ngaliyan.

1. Land Capability

Gambar 1.5 Peta Land Capability.

Peta diatas memiliki skala 1:22.000 dan dapat kita lihat bahwa Land capability

(kemampuan lahan) dari kelurahan karanganyar merupakan kawasan budidaya, Hal ini

dikarenakan jumlah skor dari semua wilayah di kelurahan karanganyar <125 /kurang dari

125 dan hanya menampilkan satu warna saja pada peta yakni warna kuning. Berikut hasil

skor dari wilayah kelurahan karanganyar yang tergolong kawasan budidaya :

Gambar 1.6 Attribute Table dari peta Land Capability.

Dari data diatas kita lihat bahwa total skor dari jenis tanah, curah hujan, kelerengan

masing masing adalah 60, 100, 60 dan 80 dan masih dibawah 125. Untuk curah hujan

sebesar 27,7-34,8 mm3/tahun dengan skor 40. kemudian kelerengan dengan nilai 0-2%

yang berarti datar , 2-15% berarti landai dan 15-25% yang berarti agak curam, dengan skor

masing masing 20, 40 dan 60. untuk jenis tanah ada dua macam yakni aluvial dan asosiasi

aluvial kelabu yang mempunyai skor 15 dan berwarna mulai dari kuning kecoklatan hingga

Page 9: Laporan Praktikum ArcGis

coklat. Seperti yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/Kota, kawasan budi daya

harus dikelola dalam rangka optimalisasi implementasi rencana sehingga menurut Undang-

Undang Nomor 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa yang termasuk dalam kawasan budi daya

adalah kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan

peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan

pertambangan, kawasan peruntukan permukiman, kawasan peruntukan industri, kawasan

peruntukan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan kawasan

pertahanan keamanan.

2. Land Suitability

Gambar 1.7 Peta Land Suitability

Peta diatas memiliki skala 1:22.000 dan peta diatas merupakan peta Land Suitability

(kesesuian lahan), dari legenda dapat kita ketahui bersama bahwa kelurahan Karanganyar

tingkat kesesuaian lahan sudah sesuai, hal ini dari warna yang ditampilkan pada peta hanya

satu warna yakni kuning. Disamping itu yang membuat nya sudah sesuai yakni dilihat dari

beberapa aspek yang telah diberi skor seperti dibawah ini :

Gambar 1.8 Attribute Table dari peta Land Suitability

Page 10: Laporan Praktikum ArcGis

Dari tabel atribut diatas kita lihat dari skor total bervariasi yakni 60, 80 ,100, dan

kurang dari 125 berarti kelurahan Karanganyar merupakan kawasan Budi daya. pada tabel

atribut diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat kawasan pemukiman, kawasan sawah,

kawasan kebun campur, kawasan industri, dan kawasan tambak dan semuanya termasuk

kedalam kawasan yang sesuai menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, sehingga

hasil dari pengerjaan peta ini adalah Land Suitability (kesesuaian lahan) kelurahan

Karanganyar adalah sesuai.

KESIMPULAN

Setelah kita melihat hasil pengerjaan peta Land capability dan land suitabiity dapat

ditarik kesimpulan bahwasanya:

Kelurahan Karanganyar merupakan kelurahan dengan Kemampuan lahan

sebagai Kawasan budidaya.

Kesesuaian lahan di kelurahan Karanganyar sudah sesuai dengan Tata guna

lahan yang seharusnya dan sesuai dengan karakterisktik wilayah tersebut.

Kelurahan ini merupakan Kawasan Budidaya dan fakta dari penggunaan lahan digunakan

untuk kawasan pemukiman, kawasan sawah, kawasan kebun campur, kawasan industri,

dan kawasan tambak dan semuanya termasuk kedalam kawasan yang sesuai menurut

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. dalam dunia perkuliahan, ArcGIS sangat penting

karena di planologi sendiri kita dituntut untuk dapat terampil menggunakan software

penyajian informasi berbasis geografi.

DAFTAR PUSTAKA

Mahendra, Yandi. 2011. ArcGis. Dalam www.scribd.com. Di unduh pada Jumaat 20

November 2015.

Joyirman. Tanpa tahun. Kawasan budidaya. Dalam www.penataanruang.com. Di Akses

pada kamis 3 Desember 2015.

Page 11: Laporan Praktikum ArcGis

LAMPIRAN

1. Buka aplikasi ArcGIS 10.0

2. Setelah terbuka Klik icon Add , kemudian Masukan Insput Shapefile yang kita

inginkan

Page 12: Laporan Praktikum ArcGis

3. Setelah muncul layer shapefile, langkah selanjutnya adalah Klik menu Selection

kemudian pilih Selection by attribute> select by attribute

4. Setelah itu, pilihlah batas kelurahan_poly_rev pada kotak layer. Double klik pada

KELURAHAN sehingga “kelurahan” akan muncul di kotak view. Setelah itu klik

tanda sama dengan. Lalu klik Get Unique Value. Lalu pilihlah Karang Anyar

Kemudian klik OK. Maka akan tampak sebagai berikut

5. Klik kanan pada layer batas kelurahan_poly_rev kemudian pilih Data> klik Export

data. Simpan layer baru yang telah kita buat tadi dengan cara klik Save. beri nama

Page 13: Laporan Praktikum ArcGis

pada layer baru dan pastikan disimpan pada folder yang sama pada saat anda

menginput shapefile sebelumnya.

6. Selanjutnya klik Analysis Tool >klik Extract >Klik Clip

7. Kemudian pilih yang akan di clip, Pilih di Input Features >Clip Features > pilih

direktori dan nama penyimpanan >OK . lakukan hal yang sama jika ada lebih dari

ini yang ingin di clip seperti ini.

Page 14: Laporan Praktikum ArcGis

8. Klik kanan pada layer hujan Karanganyar >Properties kemudian > klik

Simbology >Categories. Akan muncul dialog, pada Value field pilih crhhujan, lalu

pilih Add all values. Atur warna sesuai keinginan. Non aktifkan checklist pada

symbol dan hapus tulisan CRHHUJAN pada label. Kemudian pilih OK. Lakukan hal

ini juga pada layer Tanah Karanganyar, Kelerengan Karanganya.

9. Hasilnya:

Page 15: Laporan Praktikum ArcGis

10. membuat analisis kesesuaian lahan. Klik + pada overlay, >Union (double klik

union). berikutnya adalah pada kotak Input Feature, input semua layer baru,

kemudian simpan dengan nama kesesuaian lahan Karanganyar ,save pada folder

yang sama.

11. Klik kanan layer kesesuaian lahan, >Open Attribute Table> Options> Add field.

Masukkan total_Skor pada kotak Name dan jenisnya Short Integer. Klik Start editing

pada tools editor, klik kanan pada table skoring, pilih Field calculator >Pilih

kesesuaian lahan Karanganyar pada layer. Kemudian double klik skor, klik tanda

Page 16: Laporan Praktikum ArcGis

+ double klik skor_1, klik tanda +, dan double klik total_Skor . Lalu pillih OK.

12. membuat table keterang_1. Klik Options > Add Field, masukkan keterang_1 pada

Name dan pilih Text pada Type. Setelah table muncul, klik start editing, pada menu

Selection >Selection by attribute, pada kesesuaian lahan, double klik total_Skor

klik tanda < kemudian ketik 125 >OK. Selanjutnya klik kanan keterang_1, pilih

Field calculator. Ketikkan “ kawasan budidaya” > Ok

13. layout peta >Pilih menu File dan > Page and Print Setup. Pada paper pilih A4, dan

orientation pilih Landscape. Lalu klik Ok.

Page 17: Laporan Praktikum ArcGis

14. buatlah ITP , Klik Layout view >ITP ini terdiri atas nama instansi, judul peta,

legenda. Orientasi, skala, inset, sumber dan nama pembuat. Hasilnya :

Page 18: Laporan Praktikum ArcGis

15. Membuat analisis Land Suitability , klik icon add>masukkan land use revisi.shp

16. Open ArctoolBox> Clip> Input features >masukan land use revisi >clip features

masukan karanganyar >Atur Nama dan direktori penyimpanan shapefilenya.

Page 19: Laporan Praktikum ArcGis

17. Kemudian kita union kan ,klik Arctoolbox >Overlay> Union kemudian masukkan

seperti dibawah ini :

18. Kemudian klik kanan layer Kesesuaian >open Atribute table >field >add field ,

kemudian ketikkan ‘sesuai_1’ pada kolom type pilih text >ok .setelah itu Klik

kanan Kesesuaian > field calculator >ketik “Sesuai” >klik Ok

19. Hasilnya

Page 20: Laporan Praktikum ArcGis

20. Klik kanan kesesuaian lahan >properties >symbologi>categories, pada value

pilih TGL > add all values> atur warna sesuai >hapus centang dan heading TGL >

Ok

21. Atur kembali ITP nya sehingga hasilnya seperti ini :