laporan praktikum amphibi fixmentah

28
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN CHORDATA AMPHIBI Disusun oleh: Nama : Rahmad Anung P.W NIM : K4313057 Kelas : A Kelompok : 7 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: atika-ayu-kusumaningtyas

Post on 08-Oct-2015

265 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

bikin lelah jugak

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUMANATOMI HEWAN CHORDATAAMPHIBI

Disusun oleh:Nama: Rahmad Anung P.WNIM: K4313057Kelas: AKelompok: 7

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2014Laporan Resmi PraktikumAnatomi Hewan Chordata

I. Judul : AmphibiII. Tujuan :1. Mengetahui topografi amphibi melalui Rana sp dan Bufo sp2. Mengetahui fungsi masing-masing organ3. Mengetahui organ dan system organ pada Rana sp dan Bufo sp

III. Dasar TeoriAmphibiaberarti dua kehidupan, yang mengacu kepada metamorphosis banyak jenis katak. Kecebong, yang merupakan tahapan larva dari seekor katak ataupun kodok, umumny adalah herbivore aquatic dengan insang , system gurat sisi yang mirip dengan ikan, dan ekor panjang yang bersirip. Selama metamorfosis yang berakhir dengan kehidupan kedua, kaki berkembang, insang dan sistem gurat sisi menghilang. (Campbell, 2008).Amphibia adalah vertebrata pertama yang menuju ke darat. Oleh sebab itu, tratum corneum berkembang baik untuk adaptasi dilingkungan terrestrial, kulit amphibia merupakan alat respirasi penting, untuk itu dermis dicukupi dengan sejumlah besar pembuluh darah. (Suntoro, 2001). Amfibia, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni diairdan didaratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamaiberuduhidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas denganparu-paru. Amphibia dapat dibagi menjadi 4 ordo:OrdoApoda,OrdoTrachystomata,Ordo Caudata.Ordo Anura.Ciri-ciri amphibi : Tubuh diselubungi kulit yang berlendir Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm) Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang Matanya mempunyai membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).Bagian-bagian tubuhnya :A. Caput (Kepala) : Rima oris, Cavum oris (rongga mulut), Maxilla (rahang atas), Mandibula (rahang bawah) : tidak terdapat dentes, Palatum (atap mulut), Os vomer berbentuk huruf V terdapat dentes, Nares posteriors sive choanes, Lingua (lidah), Dikanan dan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke sacus vocalis (kantung suara), alat ini hanya dijumpai pada katak jantan, Ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii. Nares anterios : lubang-lubang kecil terorsal terdapat disebelah di sebelah dorsal dari rima oris. Organon visus (alat penglihat) yang dilengkapi dengan : Palpebra superior (pelupuk mata atas), Palpebra inferior (pelupuk mata bawah), Membran nictians, Bulbus oculi (bola mata), tymphani (gendang telinga), Cerviks (leher) tidak nyataB. Truncus (badan) : Termal (kulit) selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen serta plica dorso lateralis (lipatan kulit) yang berisi pembuluh darah sehingga melalui kulit dapat terjadi pertukaran gas (respirasi) dan anus pada ujung posterior tubuhC. Extremitas (anggota badan) sebanyak dua pasang :1. Extermitas anterior (anggota badan muka), satu pasang : Brachium (lengan atas), Anterbrachium (lengan bawah), Manus (tangan), Digiti (jari-jari)2. Extremitas posterior (anggota badan belakang), satu pasang : Femur (paha), Crus (tungkai bawah), Pessive pedes (kaki) dengan tulang tarsus, Digiti (jari-jari)(Dewi Puspita S., 2014:15-16)Sebagian besar Amfibia tetap hidup di dekat air, dan paling berlimpah di habitat yang lembab seperti rawa dan hutan hujan tropis. Bahkan katak yang beradaptasi dengan habitat yang lebih kering menghabiskan banyak waktunya di dalam lubang sarang atau di bawah daun yang lembab, di mana kelembapan sangat tinggi. (Campbell, 2005: 260).Amfibia merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosoptirigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan yang berarti dalam efisien peredaran dan dengan demikian meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah(Kimball 2000: 931) . Fosil Amfibia tertua disimpulkan berasal dari akhir masa Devon, sekitar 365 juta tahun silam. Kemungkinan sebagian besar hewan-hewan Amfibia pertama merupakan hewan akuatik, yang kadang-kadang mengembara ke darat untuk menghindari ikan karnivora atau mengeksploitasi makanan yang berlimpah (serangga dan invertebrate lain), yang mendahului Amfibia hidup di darat. Radiasi adaptif tetrapoda paling awal menghasilkan suatu keanekaragaman bentuk-bentuk baru. Banyak Amfibia masa Karboniferus sangat menyerupai Reptilia, bahkan beberapa di antaranya mencapai panjang 4 m (Campbell 2005: 258). Panjang tubuh Amfibia mulai dari 3,5 cm hingga ada yang mencapai 90 cm. terdapat banyak variasi pada tiap spesies dari Amfibia. Lebar atau sempit, kulitnya licin atau kasar, berekor atau tidak, jumlah kaki-kakinya bermacam-macam, bervariasi mulai dari empat buah kaki, dua buah kaki atau bahkan sama sekali tidak berkaki. Sifat lingkungan hidupnya bermacam-macam mulai dari daerah kering hingga daerah berawa-rawa dan genangan air yang permanen, dan mereka terdapat mulai dari equator hingga lingkaran kutub utara. Setiap bentuk lingkaran ialah spesifik untuk setiap spesies (Radiopoetro 1996: 473). Sebagian besar Amfibia tetap hidup di dekat air, dan paling berlimpah di habitat yang lembab seperti rawa dan hutan hujan tropis. Bahkan katak yang beradaptasi dengan habitat yang lebih kering menghabiskan banyak waktunya di dalam lubang sarang atau di bawah daun yang lembab, di mana kelembapan sangat tinggi. Sebagian besar Amfibia sangat bergantung pada kultinya yang lembab untuk melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Beberapa spesies darat tidak memiliki paru-paru dan bernapas hanya melalui kulit dan rongga mulutnya (Campbell 2005: 260).

IV. Alat dan BahanAlat:1. Papan parafin (1 buah)2. Gunting bedah(1 buah)3. Jarum pentul(1 buah)4. Lup(1 buah)Bahan1. Katak Rana sp(1 buah)2. Katak Buffo sp(1 buah)

V. Cara Kerja1. Meletakkan katak pada papan parafin dan menusuk kepala katak dengan jarum pentul tepat di atas bagian otaknya supaya katak mati2. Menancapkan jarum pentul pada bagian-bagian tertentu untuk membuat katak tenang3. Mengamati bentuk morfologi katak, kemudian menggambar pada lembar laporan sementara serta mendokumentasi4. Memotong ikan untuk melihat topografi katak, pemotongan dimulai dari bagian anus hingga bagian bawah kepala dengan gunting bedah5. Dari bawah kepala digunting ke atas sampai daging bisa diangkat, kemudian mengamati organ-organ yang ada dalam katak6. Setelah itu mengamati sistem organ yang terdapat pada katak, menggambar pada lembar laporan sementara dan mendokumentasikan

VI. Data PengamatanRana spGambar : Morfologi Rana sp

Keterangan :A. Caput (kepala)1. Cavum oris 2. Mata3. Cerviks (leher) tidak nyataB. Truncus (badan)4. Termal (kulit) 5. Anus C. Extermitas anterior6. Brachium (lengan atas)7. Anterbrachium (lengan bawah)8. Manus (tangan)9. Digiti (jari-jari)D. Extremitas posterior10. Femur (paha) 11. Crus (tungkai bawah) 12. Pessive pedes (kaki) 13. Digiti (jari-jari) 14. Membrana (selaput) untuk berenang

Bagian caput15. Membran tympani

Deskripsi : Morfologi Rana spTubuh langsing, kulit lembab dan halus. Kulit nya licin, mempunyai banyak glandula (kelenjar) dan tidak mempunyai sisik. Rana sp mempunyai sepasang kaki untuk berjalan dan berenang. Kakinya panjang, sehingga dapat melompat jauh. Katak ini juga mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Membrane tympani berada diluar. Rana spmemiliki selaput renang yang disebut web pada sela-sela jari kakinya yang digunakan untuk berenang di dalam air. Radiopoetra (1996 : 473) menyatakan bahwaRana sptidak memiliki ekor maupun leher. Secara morfologi hal yang membedakan antara katak jantan dan katak betina adalah pada kulitnya. Pada kulit katak jantan terdapat bercak atau tanda hitam tempat kantung suara sedangkan pada katak betina tidak terdapat bercak hitam. Tubuh Rana sp terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :A. Caput (kepala)1. Rima oris (celah mulut) dibangun oleh maxilla dan mandibula2. Cavum oris (rongga mulut) Maxilla (rahang atas) : mempunyai dentes (gigi) berbentuk conus. Gigi berguna untuk memegang mangsanya bukan untuk menghaluskan makanan Mandibula (rahang bawah) : tidak terdapat dentes Palatum (atap mulut) Os vomer berbentuk huruf V terdapat dentes Nares posteriors sive choanes : lubang dikanan kiri os vomer. Ia menghubungkan cavum nasi (rongga hidung) dan cavum oris Lingua (lidah) : terdapat di dasar mulut, bersifat bifida (bercabang), ujung caudalnya bebas dan dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa. Dikanan dan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke sacus vocalis (kantung suara), alat ini hanya dijumpai pada katak jantan untuk mempertahankan daerah kawin atau untuk menarik betina Ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii : lubang di dekat tiap-tiap sudut mulut menghubungkan cavum oris dengan rongga telinga3. Nares anterios : lubang-lubang kecil terorsal terdapat disebelah di sebelah dorsal dari rima oris4. Organon visus (alat penglihat) yang dilengkapi dengan : Palpebra superior (pelupuk mata atas) Palpebra inferior (pelupuk mata bawah) Membran nictians : suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air Bulbus oculi (bola mata) : terdapat iris dan pupil. Mata Rana sp ini cenderung menonjol dari kepala5. Membran tymphani (gendang telinga) : terdapat disebelah caudal dari organon visus.6. Cerviks (leher) tidak nyataB. Truncus (badan)7. Termal (kulit) selalu basah, halus, dan terdapat butir-butir pigmen serta plica dorso lateralis (lipatan kulit) yang berisi pembuluh darah sehingga melalui kulit dapat terjadi pertukaran gas (respirasi)8. Anus pada ujung posterior tubuhC. Extremitas (anggota badan) sebanyak dua pasang :1. Extermitas anterior (anggota badan muka), satu pasang : Brachium (lengan atas), disokong oleh tulang humerus Anterbrachium (lengan bawah), terdapat tulang radius, ulna, manus (tepak tangan), carpus dan metacarpus Manus (tangan) Digiti (jari-jari) : 4 buah, masing-masing terdiri dari tiga ruas phalangesPada Rana sp jantan pada jari yang pertama, di medio vebtral terdapat penebalan kulit yang lebih banyak pegmentnya sehingga warnanya lebih hitam dan akan tampak jelas pada waktu breeding season (masa kelamin). Penebalan ini berguna untuk memegang tubuh partnernya pada waktu berpasangan2. Extremitas posterior (anggota badan belakang), satu pasang : Femur (paha) yang disokong tulang femur Crus (tungkai bawah) disokong oleh tulang tibio-fibula Pessive pedes (kaki) dengan tulang tarsus Digiti (jari-jari) : 5 buah, disokong oleh tulang phalangers Membrana (selaput) untuk berenang : merupakan kulit tipis diantara digiti

Integumen :Integumen (kulit) yang menutup seluruh tubuh berfungsi untuk melindungi diri terhadap keadaan-keadaan luar yang menguntungkan, untuk pernafasan dan absorbsi air. Terdiri dari 2 lapisan, yaitu :a. Epidermis, yang keluarb. Corium/dermis, disebelah dalam. Pada corium terdapat glandula (kelenjar), chromathophora (sel warna), syaraf, fasa (pembuluh darah)Glandula yang terdapat di corium berguna untuk melicinkan kulit. Cromathophora pada Rana sp dapat dibedakan atas : Xanthophora : pigmen kuning, terdapat dilapisan paling atas Guanophora : mengandung kristal-kristal guanine yang mengembalikan warna biru (bukan termasuk kromatopora karena tidak mengandung pigmen) Metanophora : pigmen melanin berwarna coklat hitam, terdapat dilapisan paling dalamWarna-warna pada Rana sp dapat berubah menjadi gelap atau lebih pucat. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal (misal : suhu) dan faktol internal (misal : hormon).Sistem Nervorum : misalnya melalui panca indra penglihatan. (Dewi Puspita S., 2014:15-16)

Dari morfologinya dapat dibedakan antara katak jantan den katak betina. Perbedaan katak jantan dari betina: Tubuh lebih kecil. Terdapat pigmentasi di daerah mandibular. Mempunyai bantalan kawin pada sisi luar medial jari pertama kaki depan. Mempunyai sepasang kantong suara (saccus vocalis) pada rahang bawah yang berfungsi sebagai resonansi suara, hanya katak jantan yang dapat bersuara.

Data Pengamatan Topografi Rana spGambar : Topografi Rana sp

Keterangan :1. Cor2. Pulmo3. Hepar4. Ventriculus5. Pranceas6. Intestinum7. Vesica felea8. Mesonephrous9. Ureter10. Vesica urinaria

Deskripsi : Topografi Rana sp1. Cor (jantung) : dengan truncus an teriosus yang pada preparat baru saja mati masih tampak berdenyut2. Pulmo : dalam keadaan baru saja mati tampak pulmo kemerahan dan mengembang3. Hepar : berwarna coklat dengan bagiannya lobus dexter dan lobus sinister 4. Ventriculus : berwarna keputihan dan terdapat disebelah kiri linea mediana5. Lien : berwarna kecil kemerahan6. Prankeas : terdapat didekat usus7. Intestinum : saluran panjang dan berkelok-kelok8. Vesica felea : terletak didekat hati dan berwarna kehijauan9. Ovarium : pada betina yang sudah cukup dewasa tampak adanya ovarium besar yang penuh ova, berwarna kehitaman seperti butir-butir (pada betina)10. Oviduct : menyalurkan telur keluar tubuh11. Testis (pada jantan)12. Mesonephrous : berwarna merah, terletak diruas tulang belakang13. Ureter : saluran kencing yang bermuara di kloaka14. Vesica urinaria : gelembung tipis keputihan, tempat menampung urin(Dewi Puspita S., 2014:14)

Data Pengamatan Sistem Respirasi Rana spGambar : Sistem Respirasi Rana sp

Keterangan :

Deskripsi : Sistem Respirasi Rana sp

Pernafasan melalui pulmo dan paru-paru pada katak dewasaJalnnya udara : nares anterior cavum nasi nares posterior cavum oris larynx Bronchus pulmoPulmo : kantong elastis, pada permukaan dinding sebelah luar terdapat lipatan-lipatan, maka permukaannya diperluas. Dalam keadaan baru, berwarna kemerah-merahan karena banyaknya kapiler darahBronchus sangat pendek, trakea tidak ada

Mekanisme pernafan dengan pulmo :Pada Rana sp tidak memiliki ciostae dan diaphragma (sekat rongga badan), keduanya sangat penting artinya dalam mekanisme pernafasan pada mammalia, pada mekanisme ini diatur oleh otot-otot didaerah mandibula dan otot-otot perut Aspirasi Mulut menutup musculus submandibularis mengalami relaksasi M.sterno hyoideus berkontraksi rongga mulut membesar udara masuk melalui nares anteriores InspirasiNares tertutup oleh suatu valvula diikuti oleh kontraksi M.submandibularisHal ini terjadi pula pada M.genio hyoideus cavum oris mengecil udara masuk glotis larynx pulmo

EkspirasiPhase I : M.submandibularis mengalami relaksasi M.sterno hyoideus otot-otot perut berkontraksi udara dalam pulmo keluarPhase II : glotis menutup nares terbuka M.submandibularis diikuti M.genio hyoideus cavum oris menyempit udara keluar

Pernafasan dengan kulit :Pernafasan ini berlangsung baik pada waktu didarat maupun diair. Hal ini berhubung kulit tipis, dan kaya dengan kapiler-kapiler yang merupakan lanjutan dari a. Cutanea, cabang dari a. Pulmonalis yang membawa darah venosus menuju ke kulit. Sangat penting artinya terutama pembuluh-pembuluh darah dalam dinding cavum oris. Mucosa (selaput lendir) disini berfungsi untuk pernafasan, dimana anyaman-anyaman kapiler mengalami modifikasi. Setiap kapiler membentuk tonjolan ke permukaan. Hal ini tidak hanya memperluas vascularisaasi tetapi juga memungkinkan aliran menjadi lambat, sehingga permukaan gas lebih efisien. Hal ini yang jarang dijumpai pada vertebrata ialah vascvularisasi epitelium oleh kapiler-kapiler yang terdapat pada Rana sp

(Dewi Puspita S., 2014:18-19)

Data Pengamatan Sistem Digestoria Rana spGambar : Sistem Digestoria Rana sp

Keterangan :1. Cavum oris2. Pharynx3. Oesophagus4. Ventriculus5. Kloaka6. Hepar7. pranceas

Deskripsi : Sistem Digestoria Rana spA. Tractus Digestivus1. Cavum oris : dengan lingua bifida untuk menangkap mangsanya dan gigi-gigi bentuk comus untuk memegang mangsanya. Disebelah caudal dari cavum oris ada lubang menuju pharynx2. Pharynx3. Oesophagus : saluran pendek4. Ventriculus : kantong, ditengah melebar dan menjadi sangat besar bila terisi makanan. Dapat dibedakan menjadi cardia (tempat masuknya oesophagus) dan pylaorus (lubang keluar menju intestinum)5. Intestinum : intestinum tenue (usus halus) belum jelas bedanya dan intestinum crassum (usus besar). Bagian terakhirnya disebut rectum6. Cloaca : hanya terdapat satu lubang pengeluaran (annus). Namun, sebelum sampai di anus, saluran-saluran ekskresi bermuara pada cloaca. Pada betina terdapat tiga lubang pada cloaca yaitu sepasang ovisac dan satu dari vesica urinaria. Pada jantan hanya ada satu lubang dari vesica urinaria.B. Glandula Digestoria1. Hepar : berwarna merah coklat, terdiri atas lobus dexter (kanan) yang lebih kecil dari lobus sinister (kiri), dan 2 lobuli. Dari hepar saluran empedu halus yaitu ductus hepaticus. Vesica felea terdapat diantara lobi hepatitis, berwarna kehijauan, keluar saluran disebut ductus choleducus, berjalan dalam prankeas dan bermuara di duodenum.2. Pranceas : berwarna kekuningan, melekat diantara ventriculus dan duodenum, salurannya ductus pranceaticus dan bermuara di duodenum. (Dewi Puspita S., 2014:18)

Data Pengamatan Sistem Cardiovaskular Rana spGambar : Sistem Cardiovaskular Rana sp

Keterangan :1. Cor2. Arteri3. Vena4. Pulmo

Deskripsi : Sistem Cardiovaskular Rana spFungsi :1. Mengangkut oksigen dan karbondioksida antara alat pernapasan dan jaringan2. Mengangkut sari-sari makanan dari tempat penyerapan dan tractus digestivus ke jaringan atau dari tempat penimbunan lemak ke tempat-tempat yang membutuhkan3. Mengangkut sisa-sisa pembakaran ke alat-alat pembuangan4. Mengangkut hrmon-hormon dari tempat pembuatannya (glandula endocrin) keselueuh tubuhAlat-alat peredaran darah :1. Cor (jantung)Terdapat di dalam kantong tipis yaitu pericardium, berisi cairan liquor pericardii yang berfungsi mengurangi geseran antara cor dan pericardii. Cor berbentuk conus dengan puncaknya apexordis. Pada cor dijumpai adanya : Atrium, 2 buah yaitu dexter dan sinister dipisahkan oleh septum atriorun. Atrium berdinding tipis, beda dengan cyprinus merupakan bagian cor yang letaknya di cranial Ventrikel, hanya ada sebuah, terdapat disebela caudal atrium, warna lebih muda. Dipisahkan dari atrium oleh atrium septum atrioventriculorum Truncus arteriosus, pangkal arteri yang keluar dari cor Sinus venosus, kantong berdinding tipis, tampak dari sebelah dorsal cor, bentuknya segitiga, menampung darah dari pembuluh besar yang masuk kedalam atrium dexter2. Arteri Darah dari ventrikel masuk ke truncus arteriosus yang kemudian bercabang kekiri dan ke kanan, masing-masing cabang tersebut terpisah menjadi 3 saluran : Arteri carotis communis : menuju kepala dan bercabang lagi menjadi arteria carotis interna, arteria carotis externa. Disini terjadi pembengkakan yang disebut (labrynth) Arteri pulmocutaneus : bercabang lagi menuju arteri pulmonalis yang menuju ke pulmo dan arteria cutanea yang menuju kekulit Arcus aorta (bagian tengah) : menuju kearah kiri dan kanan tubuh dan membentuk sautu lenkungan kearah posterior, dibawah vertebrae dan berasatu membentuk suatu pembuluh yang menuju ke posterior disebut aorta dorsalis. Tempat bersatunya kedua aorta itu disebut radix aorta. Sebelum bersatu arcus aorta mengeluarkan cabang-cabang arteri subclavia ke anggota depan dan arteri laryngae ke larynx. Dekat radix aorta terdapat satu cabang arteri yaitu arteri coelico-mesentrica yang mengarah ke hepar, ventriculus, intestine, dan lien. Selanjutnya aorta dorsalis mempunyai cabang-cabang yaitu arteria renalis yang memberi darah ke arah arteria spermatica atau arteria ovarica yang memberi darah ke testis atau ovarium.3. VenaMembawa darah kotordari seluruh tubuh ke jantung, antara lain : Vena cava anterior (bena cranialis) : sepasang (dexter dan sinister) masuk ke sinus venosus dan terus ke atrium.vena ini menerima darah dari kepala, extermitas anterior dan kulit melalui vena-vena (tiga cabang) yaitu vena jugularis externa yang menerima darah dari vena lingualis. Annonyma dibagian dorsal tubuh menerima darah dari vena jugularis interna dari tengkorak dan vena subcapularis dari otot bahu dan lengan. Dan vena subclavia berasal dari canbang-cabang vena branchialis dari lengan, vena muscularis tabea dari otot dan kulit kepala serta dari bagian dorsal dan lateral Vena cava posterior, sebuah mengumpulkan darah dari canang-cabang vena seperti vena renalis efferent, beberapa pasang dari ren, vena hepatis dua buah dari hepar, vena abdominalis yang berjalan di bawah linea alba bersatu dengan vena porta hepatis dan masuk kedalam hepar. Vena ini di bentuk oleh cabang-cabang : vena pelvik sepasang, pada bagian posterior dari colon dan merupakan percabangan dari vena femuralis. Vena porta vesicularis sepasang, dari vena urinaria. vena porta hepatis dibentuk dari cabang-cabang vena dari intestinum, ventriculus, pancreas dan lien. Vena porta renalis (vena illiaca-communis) lateral dari tiap-tiap lobus ren dan bercabang-cabang dalam ren. Vena ini dibentuk oleh vena femuralis yang berasal dari femur (vena illiaca externa), vena sciaticus berasal dari paha, vena dorso lateralis berasal dari dinding abdomen Vena pulmonalis : sepasang (dexter dan sinister), berasal dari pulmonum kiri dan kanan, masuk kedalamm atrium sinister

(Dewi Puspita S., 2014:19-21)

Data Pengamatan Sistem Urogenital Rana spGambar : Sistem Urogenital Rana sp

Keterangan :

Deskripsi : Sistem Urogenital Rana spA. Organon uropoeticum, letak alat-alatnya reproperitoneal (diluar peritonium), terdiri dari :1. Ren (mesonephros) : sepasang dikanan kiri columna vertebralis, memanjang craniocaudal, berwarna merah coklat2. Ductus mesonephridicus (ureter) : sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju caudal dan bermuara di dorsa kloaka3. Vesica urinaria : kantong tipis sebagai tonjolan dinding kloakaB. Organon genitale1. Organ genitale feminium/muelibra (betina), terdiri atas : Ovarium : sepasang, menghasilkan sel kelamin betina (ova). Disebelah cranialnya di jumpai jaringan lemak berwarna kuning jingga corpus adiposum. Ovariumnya terdapat di dalam alat penggantungnya meovarium Oviduct : sepasang saluran yang berkelok-kelok. Dimulai dengan bangunan berbentuk corong infundibulum, dengan lubangnya disebut ostium abdominale. Di dalam ovarium terdapat kelenjar yang mengeluarkan sekret yang menjadi selubung telur tertier. Oviduct disebelah caudal melebar menjadi uterus, yang fisiologis belum dapat dipandang sebagai uterus. Akhirnya uterus ini bermuara di dorsal kloaka Cloaca2. Organ genitale masculinum (jantan), terdiri atas : Testis, sepasang gonad berwarna putih kuning, yang di gantung oleh suatu selubung tipis disebut mesorchium. Testis ini menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa), seperti ovarium juga dijumpai corpus adiposum Vassa efferentia : saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan menuju ke bagian cranial dari ren. Bermuara ke saluran kencing ductus wolffi sive ductus mesonephridicus Ductus wolffi sive ductus mesonephridicus : keluar dari dorsolateral ren, berjalan di sebelah lateral ren, di caudal mengadakan pelebaran kecil Vesicula seminalis : menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma, akhirnya bermuara di dalam cloaca Cloaca (Dewi Puspita S., 2014:21-22)

Betina --> terdiri atas sepasang ovarium, gonad penghasil ovum. Di sebelah cranial terdapat jaringan lemak berwarna kuning jingga yaitu corpus adiposum. Mesovarium merupakan penggantung ovarium. Oviduct terdapat kelenjar yang mengeluarkan secret yang menjadi selubung telur tersier. Uterus merupakan pelebaran oviduct yang bermuara di dorsal cloaca. Kemudian berakhir di cloaca. Jantan --> Testis berwarna putih kekuningan dan digantung oleh mesorchium. Gonade ini penghasil spermatozoa. Di sebelah cranial terdapat corpus adiposum. Vasa efferentia, merupakan saluran halus yang meninggalkan testis dan bermuara di saluran kencing. Ductus wolfii dan cloaca

Data PengamatanBuffo spGambar : Morfologi Buffo sp

Keterangan :A. Caput (kepala)1. Cavum oris 2. Mata3. Cerviks (leher) tidak nyataB. Truncus (badan)4. Termal (kulit) 5. Anus C. Extermitas anterior6. Brachium (lengan atas)7. Anterbrachium (lengan bawah)8. Manus (tangan)9. Digiti (jari-jari)D. Extremitas posterior10. Femur (paha) 11. Crus (tungkai bawah) 12. Pessive pedes (kaki) 13. Digiti (jari-jari) 14. Membrana (selaput) untuk berenang

Deskripsi : Morfologi Buffo spTubuh lebih besar dan lebar dari Rana sp. Kulitnya lebih tebal, kering, dan kasar dengan granular (bintil-bintil). Kulitnya yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Mirip dengan Rana sp, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. memiliki kelenjar racun dapat menimbukan iritasi pada kulit. Dari pengamatan secara langsung diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa secara umum anatomi eksternal kodok (Bufo sp.) dibagi atas tiga bagian yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan extrimitas (anggota badan). Pada bagian caput (kepala) terdapat beberapa bagian yaitu rima oris (celah mulut) yang terletak pada ujung rostrum, cavum oris, nares anteriores, organon visus, dan membrane timpani. Cavum oris terdiri atas maxilla, mandibula, palatum, os vomer, nares posteriors sive choenae, lingua (lidah) tidak bercabang tapi dapat dijulurkan : dikanan dan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke sacus vocalis (kantung suara), alat ini hanya dijumpai pada katak jantan, dan ostium tubae auditivae (Iskandar, 2002). Organon visus pada kodok (Bufo sp.) dilengkapi beberapa bagian yaitu palpebra superior (pelupuk mata atas), palpebra inferior (pelupuk mata bawah), membrane nictitans : suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air, dan bulbus oculi (bola mata) yang tidak menonjol keluar. Pada bagian extrimitas (anggota badan)Bufosp. terdapat dua pasang yaitu extrimitas anterior (anggota badan muka) dan extrimitas inferior (anggota badan belakang) yang masing-masing bagian terdiri dari satu pasang. Extrimitas anterior (anggota badan muka) terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah), manus (tangan), dan digiti (jari-jari). Extrimitas inferior (anggota badan belakang) terdiri atas femur (paha), crus (tungkai bawah), pes sive pedes (kaki), digiti (jari-jari), dan membrana (selaput) (Hikman dkk., 2001).Kulitnya sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab kodok tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami). Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit. kodok adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal.Terdapat beberapa saccus pada Bufo sp.1. Saccus submandibularis2. Saccus pectoralis3. Saccus branchiales4. Saccus abdominalis5. Saccus lateralis6. Saccus femoralis7. Saccus cruralisDan terdapat septum yaitu :1. Septum submandibularis2. Septum pectoralis3. Septum abdominalis

Data Pengamatan Topografi Buffo spGambar : Topografi Buffo sp

Keterangan :1. Cor2. Pulmo3. Hepar4. Ventriculus5. Lien6. Pranceas7. Intestinum8. Vesica felea9. Mesonephrous10. Ureter11. Vesica urinaria

Deskripsi : Topografi Buffo sp1. Cor (jantung) : dengan truncus an teriosus yang pada preparat baru saja mati masih tampak berdenyut2. Pulmo : dalam keadaan baru saja mati tampak pulmo kemerahan dan mengembang3. Hepar : berwarna coklat dengan bagiannya lobus dexter dan lobus sinister 4. Ventriculus : berwarna keputihan dan terdapat disebelah kiri linea mediana5. Lien : berwarna kecil kemerahan6. Prankeas : terdapat didekat usus7. Intestinum : saluran panjang dan berkelok-kelok8. Vesica felea : terletak didekat hati dan berwarna kehijauan9. Ovarium : pada betina yang sudah cukup dewasa tampak adanya ovarium besar yang penuh ova, berwarna kehitaman seperti butir-butir10. Oviduct : menyalurkan telur keluar tubuh11. Mesonephrous : berwarna merah, terletak diruas tulang belakang12. Ureter : saluran kencing yang bermuara di kloaka13. Vesica urinaria : gelembung tipis keputihan(Dewi Puspita S., 2014:14)

Data Pengamatan Sistem Respirasi Buffo spGambar : Sistem Respirasi Buffo sp

Keterangan :

Deskripsi : Sistem Respirasi Buffo spPernafasan melalui pulmo dan paru-paru pada katak dewasaJalnnya udara : nares anterior cavum nasi nares posterior cavum oris larynx Bronchus pulmoPulmo : kantong elastis, pada permukaan dinding sebelah luar terdapat lipatan-lipatan, maka permukaannya diperluas. Dalam keadaan baru, berwarna kemerah-merahan karena banyaknya kapiler darahBronchus sangat pendek, trakea tidak ada

Mekanisme pernafan dengan pulmo :Pada Bufo sp tidak memiliki ciostae dan diaphragma (sekat rongga badan), keduanya sangat penting artinya dalam mekanisme pernafasan pada mammalia, pada mekanisme ini diatur oleh otot-otot didaerah mandibula dan otot-otot perut Aspirasi Mulut menutup musculus submandibularis mengalami relaksasi M.sterno hyoideus berkontraksi rongga mulut membesar udara masuk melalui nares anteriores InspirasiNares tertutup oleh suatu valvula diikuti oleh kontraksi M.submandibularisHal ini terjadi pula pada M.genio hyoideus cavum oris mengecil udara masuk glotis larynx pulmo EkspirasiPhase I : M.submandibularis mengalami relaksasi M.sterno hyoideus otot-otot perut berkontraksi udara dalam pulmo keluarPhase II : glotis menutup nares terbuka M.submandibularis diikuti M.genio hyoideus cavum oris menyempit udara keluar

Pernafasan dengan kulit :Pernafasan ini berlangsung baik pada waktu didarat maupun diair. Hal ini berhubung kulit tipis, dan kaya dengan kapiler-kapiler yang merupakan lanjutan dari a. Cutanea, cabang dari a. Pulmonalis yang membawa darah venosus menuju ke kulit. Sangat penting artinya terutama pembuluh-pembuluh darah dalam dinding cavum oris. Mucosa (selaput lendir) disini berfungsi untuk pernafasan, dimana anyaman-anyaman kapiler mengalami modifikasi. Setiap kapiler membentuk tonjolan ke permukaan. Hal ini tidak hanya memperluas vascularisaasi tetapi juga memungkinkan aliran menjadi lambat, sehingga permukaan gas lebih efisien. Hal ini yang jarang dijumpai pada vertebrata ialah vascvularisasi epitelium oleh kapiler-kapiler yang terdapat pada Rana sp(Dewi Puspita S., 2014:18-19)

Data Pengamatan Sistem Digestoria Buffo spGambar : Sistem Digestoria Buffo sp

Keterangan :1. Cavum oris2. Pharynx3. Oesophagus4. Ventriculus5. Kloaka6. Hepar7. Pranceas

Deskripsi : Sistem Digestoria Buffo spA. Tractus Digestivus1. Cavum oris : dengan lingua bifida untuk menangkap mangsanya dan gigi-gigi bentuk comus untuk memegang mangsanya. Disebelah caudal dari cavum oris ada lubang menuju pharynx2. Pharynx3. Oesophagus : saluran pendek4. Ventriculus : kantong, ditengah melebar dan menjadi sangat besar bila terisi makanan. Dapat dibedakan menjadi cardia (tempat masuknya oesophagus) dan pylaorus (lubang keluar menju intestinum)5. Intestinum : intestinum tenue (usus halus) belum jelas bedanya dan intestinum crassum (usus besar). Bagian terakhirnya disebut rectum6. Cloaca : hanya terdapat satu lubang pengeluaran (annus). Namun, sebelum sampai di anus, saluran-saluran ekskresi bermuara pada cloaca. Pada betina terdapat tiga lubang pada cloaca yaitu sepasang ovisac dan satu dari vesica urinaria. Pada jantan hanya ada satu lubang dari vesica urinaria.B. Glandula Digestoria1. Hepar : berwarna merah coklat, terdiri atas lobus dexter (kanan) yang lebih kecil dari lobus sinister (kiri), dan 2 lobuli. Dari hepar saluran empedu halus yaitu ductus hepaticus. Vesica felea terdapat diantara lobi hepatitis, berwarna kehijauan, keluar saluran disebut ductus choleducus, berjalan dalam prankeas dan bermuara di duodenum.2. Pranceas : berwarna kekuningan, melekat diantara ventriculus dan duodenum, salurannya ductus pranceaticus dan bermuara di duodenum(Dewi Puspita S., 2014:18)

Data Pengamatan Sistem Cardiovaskular Buffo spGambar : Sistem Cardiovaskular Buffo sp

Keterangan :1. Cor2. Arteri3. Vena4. Pulmo

Deskripsi : Sistem Cardiovaskular Buffo spFungsi :1. Mengangkut oksigen dan karbondioksida antara alat pernapasan dan jaringan2. Mengangkut sari-sari makanan dari tempat penyerapan dan tractus digestivus ke jaringan atau dari tempat penimbunan lemak ke tempat-tempat yang membutuhkan3. Mengangkut sisa-sisa pembakaran ke alat-alat pembuangan4. Mengangkut hrmon-hormon dari tempat pembuatannya (glandula endocrin) keselueuh tubuhAlat-alat peredaran darah :A. Cor (jantung)Terdapat di dalam kantong tipis yaitu pericardium, berisi cairan liquor pericardii yang berfungsi mengurangi geseran antara cor dan pericardii. Cor berbentuk conus dengan puncaknya apexordis. Pada cor dijumpai adanya : Atrium, 2 buah yaitu dexter dan sinister dipisahkan oleh septum atriorun. Atrium berdinding tipis, beda dengan cyprinus merupakan bagian cor yang letaknya di cranial Ventrikel, hanya ada sebuah, terdapat disebela caudal atrium, warna lebih muda. Dipisahkan dari atrium oleh atrium septum atrioventriculorum Truncus arteriosus, pangkal arteri yang keluar dari cor Sinus venosus, kantong berdinding tipis, tampak dari sebelah dorsal cor, bentuknya segitiga, menampung darah dari pembuluh besar yang masuk kedalam atrium dexterB. Arteri Darah dari ventrikel masuk ke truncus arteriosus yang kemudian bercabang kekiri dan ke kanan, masing-masing cabang tersebut terpisah menjadi 3 saluran : Arteri carotis communis : menuju kepala dan bercabang lagi menjadi arteria carotis interna, arteria carotis externa. Disini terjadi pembengkakan yang disebut (labrynth) Arteri pulmocutaneus : bercabang lagi menuju arteri pulmonalis yang menuju ke pulmo dan arteria cutanea yang menuju kekulit Arcus aorta (bagian tengah) : menuju kearah kiri dan kanan tubuh dan membentuk sautu lenkungan kearah posterior, dibawah vertebrae dan berasatu membentuk suatu pembuluh yang menuju ke posterior disebut aorta dorsalis. Tempat bersatunya kedua aorta itu disebut radix aorta. Sebelum bersatu arcus aorta mengeluarkan cabang-cabang arteri subclavia ke anggota depan dan arteri laryngae ke larynx. Dekat radix aorta terdapat satu cabang arteri yaitu arteri coelico-mesentrica yang mengarah ke hepar, ventriculus, intestine, dan lien. Selanjutnya aorta dorsalis mempunyai cabang-cabang yaitu arteria renalis yang memberi darah ke arah arteria spermatica atau arteria ovarica yang memberi darah ke testis atau ovarium.C. VenaMembawa darah kotordari seluruh tubuh ke jantung, antara lain : Vena cava anterior (bena cranialis) : sepasang (dexter dan sinister) masuk ke sinus venosus dan terus ke atrium.vena ini menerima darah dari kepala, extermitas anterior dan kulit melalui vena-vena (tiga cabang) yaitu vena jugularis externa yang menerima darah dari vena lingualis. Annonyma dibagian dorsal tubuh menerima darah dari vena jugularis interna dari tengkorak dan vena subcapularis dari otot bahu dan lengan. Dan vena subclavia berasal dari canbang-cabang vena branchialis dari lengan, vena muscularis tabea dari otot dan kulit kepala serta dari bagian dorsal dan lateral Vena cava posterior, sebuah mengumpulkan darah dari canang-cabang vena seperti vena renalis efferent, beberapa pasang dari ren, vena hepatis dua buah dari hepar, vena abdominalis yang berjalan di bawah linea alba bersatu dengan vena porta hepatis dan masuk kedalam hepar. Vena ini di bentuk oleh cabang-cabang : vena pelvik sepasang, pada bagian posterior dari colon dan merupakan percabangan dari vena femuralis. Vena porta vesicularis sepasang, dari vena urinaria. vena porta hepatis dibentuk dari cabang-cabang vena dari intestinum, ventriculus, pancreas dan lien. Vena porta renalis (vena illiaca-communis) lateral dari tiap-tiap lobus ren dan bercabang-cabang dalam ren. Vena ini dibentuk oleh vena femuralis yang berasal dari femur (vena illiaca externa), vena sciaticus berasal dari paha, vena dorso lateralis berasal dari dinding abdomen Vena pulmonalis : sepasang (dexter dan sinister), berasal dari pulmonum kiri dan kanan, masuk kedalamm atrium sinister

(Dewi Puspita S., 2014:19-21)

Data Pengamatan Sistem Urogenital Buffo spGambar : Sistem Urogenital Buffo sp

Keterangan :

Deskripsi : Sistem Urogenital Buffo spA. Organon uropoeticum, letak alat-alatnya reproperitoneal (diluar peritonium), terdiri dari :1. Ren (mesonephros) : sepasang dikanan kiri columna vertebralis, memanjang craniocaudal, berwarna merah coklat2. Ductus mesonephridicus (ureter) : sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju caudal dan bermuara di dorsa kloaka3. Vesica urinaria : kantong tipis sebagai tonjolan dinding kloakaB. Organon genitale1. Organ genitale feminium/muelibra (betina), terdiri atas : Ovarium : sepasang, menghasilkan sel kelamin betina (ova). Disebelah cranialnya di jumpai jaringan lemak berwarna kuning jingga corpus adiposum. Ovariumnya terdapat di dalam alat penggantungnya meovarium Oviduct : sepasang saluran yang berkelok-kelok. Dimulai dengan bangunan berbentuk corong infundibulum, dengan lubangnya disebut ostium abdominale. Di dalam ovarium terdapat kelenjar yang mengeluarkan sekret yang menjadi selubung telur tertier. Oviduct disebelah caudal melebar menjadi uterus, yang fisiologis belum dapat dipandang sebagai uterus. Akhirnya uterus ini bermuara di dorsal kloaka Cloaca2. Organ genitale masculinum (jantan), terdiri atas : Testis, sepasang gonad berwarna putih kuning, yang di gantung oleh suatu selubung tipis disebut mesorchium. Testis ini menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa), seperti ovarium juga dijumpai corpus adiposum Vassa efferentia : saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan menuju ke bagian cranial dari ren. Bermuara ke saluran kencing ductus wolffi sive ductus mesonephridicus Ductus wolffi sive ductus mesonephridicus : keluar dari dorsolateral ren, berjalan di sebelah lateral ren, di caudal mengadakan pelebaran kecil Vesicula seminalis : menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma, akhirnya bermuara di dalam cloaca Cloaca (Dewi Puspita S., 2014:21-22)

Organ reproduksi pada Bufo sp berbeda antara jantan dan betina. Pada jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Pada saat musim kawin pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada Bufo sp terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada musim kawin terjadi isyarat kawin oleh kodok jantan dan Bufo sp betina. Perkawinan dilakukan dengan cara kodok jantan menempel di atas punggung Bufo sp betina, lalu keduanya menyemprotkan sel sel gametnya ke luar tubuh

VII. Kesimpulan1. Morfologi Amfibi terdiri dari 3 bagian yaitu : caput (kepala), truncus (badan), extremitas (anggota badan). Pada Rana sp tubuh langsing, kulit lembab dan halus. Kulit nya licin, mempunyai banyak glandula (kelenjar) dan tidak mempunyai sisik. Mata menonjol dan lidah bercabang. Pada Bufo sp tubuh lebih besar dan lebar dari Rana sp. Kulitnya lebih tebal, kering, dan kasar dengan granular (bintil-bintil). Menhasilkan kelenjar granular dan mukus. Mata tidak menonjol dan lidah tidak bercabang.2. Topografi Rana sp dan Bufo sp : Cor (jantung), Pulmo, Hepar, Ventriculu, Lien, Prankeas, Intestinum : saluran panjang dan berkelok-kelok,Vesica felea, Ovarium (pada betina), Mesonephrous, Ureter, Vesica urinaria.3. Organ dan Sistem Organ Rana sp dan Bufo spa. Sistem respirasiSistem pernapasan padaamfibi.dewasameliputi pulmo dan bronchus. Pada katak muda menggunakan kulitnya untuk respirasi.b. Sistem digestoriumSistem pencernaan pada Amphibi dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, pharynk, esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka. Glandula digestoria terdiri dari hepar (hati), Vesica fellea (kantong empedu), dan pankreas.c. Sistem cardiovascularSystem cardiovascular atau alat-alat peredaran darah terdiri dari dua yaitu cor (jantung) dan pembuluh-pembuluh darah (arteri dan vena).d. Sistem urogenitaleSistem urogenital dibedakan atas organa uropeutica dan organa genitalia yang masing-masing terdiri dari beberapa organ. Organa uropetica disusun oleh ren, ductus mesonephridicus, dan vesica urinaria (kloaka). Organo genitalia terbagi menjadi dua yaitu pada feminia yang terdiri dari ovarium, oviduct, kloaka dan pada masculine terdiri dari testes, vasa efferentia, ductus wolfii sive ductus mesonephridicus, vesicular seminalis, kloaka.

4. Perbedaan Katak (Rana sp) dan Kodok (Bofo sp)Katak ( Rana sp)Kodok (Bufo sp)

1. Ukuran badan lebih kecil2. Kulit lebih licin dan mempunyai warna yang mencolok3. Tidak mempunyai pundi hawa4. Tidak mengalami penebalan pada kulit5. Pankreasnya berwarna hijau6. Lidahnya bercabang1. Ukuran badan lebih besar2. Kulitnya tidak licin dan warnanya kecoklatan3. Mempunyai pundi hawa,Selaput renang tidak terlalu jelas4. Mengalami penebalan oleh zat keratin5. Pankreasnya berwarna hitam6. Lidahnya tidak bercabang

Daftar Pustaka

Campbell.Neil A.2008. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003.Integrated principles of zoology 7th edition. McGraw-Hill companies. New York.Iskandar, D.T. 1998.Amphibi Jawa dan Bali, seri Panduan Lapangan. Puslitbag Biologi-LIPI.Jasin, Maskoeri. 1992.Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya. Kimball, J,W.1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. Mukayat, Djarubito.1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Suntoro, Susilo Handari. 2001. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka.

LampiranSatu Lembar foto praktikum sementara

Surakarta, Oktober 2014AsistenPraktikan

(Abdi Qolashoh) (Rahmad Anung P.)NIM.K43120 NIM. K4313057