laporan praktik pembibitan tanaman holtikultura
DESCRIPTION
Laporan tentang praktik pembibitan tanamanTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIK PEMBIBITAN TANAMAN
HORTIKULTURA
Dosen:
Undang, SP
Aldi Kamal Wijaya, SP. MP. MST
Assisten:
Faradila DP, SP
Zuhrotul M, SP
Kelompok : A1 – 3
Agam Baihaqi Habib J3G112099
Rizky Damayanti J3G112083
Fifianti Nurhaeti J3G112095
Sheni Nuraidah J3G112077
Hiskia F.J. Tarigan J3G112009
Irwan Tri Handoko J3G112109
Ayuningtyas J3G112090
Achmad Furqon J36112087
PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
2
I.KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kunjungan.
Meskipun kami berharap isi dari laporan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
laporan ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap agar laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Bogor, Juni 2013
Penyusun
3
DAFTAR ISI
I.KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
II.PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
III.PEMBAHASAN.......................................................................................................................................8
IV.DOKUMENTASI...................................................................................................................................10
V.KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................................11
V.1 Kesimpulan..................................................................................................................................11
V.2 Saran............................................................................................................................................11
4
II.PENDAHULUAN
BPTP Jawa Barat berdiri pada tanggal 1 April 1994 berdasarkan Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor 798/Kpts/OT.210/12/94, dengan nama BPTP Lembang, sampai dengan
tahun 2000, wilayah kerja BPTP Lembang meliputi 11 instalasi penelitian/pengkajian
teknplogi pertanian (IP2TP) yang berada di Propinsi Jawa Barat dan propinsi DKI.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor,350/Kpts/OT/6/2001, nama BPTP
Lembang berubah menjadi BPTP Jawa Barat dengan wilayah kerja Propinsi Jawa Barat.
Dengan keputusan ini BPTP Jawa Barat hanya membawahi 1 IP2TP yaitu IP2TP Cipaku
Bogor Sekarang Kebun Percobaan Cipaku Bogor.
Kebun pembibitan buah-buahan Cipaku berasal dari Kebun Penelitian Buah-buahan
Belanda. Kegiatan yang dilakukan adalah mengoleksi buah-buahan dataran rendah sampai
sedang yang beriklim basah.
Pada tahun 1946 kebun ini diambil oleh Pemerintah Daerah Bogor, dan kemudian
berganti nama menjadi kebun percobaan buah-buahan di bawah Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura Pasar Minggu – Jakarta pada tahun 1955.
Fungsi kebun percobaan ini berubah menjadi koleksi plasma nutfah buah-buahan
dataran rendah sampai sedang beriklim basah pada tahun 1973. Tahun 1985 kebun
percobaan koleksi buah-buahan berganti nama menjadi Kebun Percobaan Hortikultura di
bawah Sub Balit Horti Karangploso Malang.
Tahun 1994 Kebun Percobaan Hortikultura berganti menjadi Instalasi Penelitian dan
Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Cipaku di bawah naungan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Lembang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor,350/Kpts/OT/6/2001, nama BPTP
Lembang berubah menjadi BPTP Jawa Barat dengan wilayah kerja Propinsi Jawa Barat.
Dengan keputusan ini BPTP Jawa Barat hanya membawahi 1 IP2TP yaitu IP2TP Cipaku
Bogor Sekarang Kebun Percobaan Cipaku Bogor.Secara struktural Kebun Percobaan
Cipaku berada dibawah unit pelaksana teknis (Balai/Loka) Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Jawa Barat yang berfungsi sebagai instalasi dan koleksi plasma nutfah komoditas
pertanian.
5
Kebun Percobaan memiliki sarana dan prasarana yang cukup penting bagi kegiatan
penelitian sehingga dapat dikatan bahwa kebun percobaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan penelitian khusunya yang dilaksanakan di lapangan. Selain itu,
Kebun Percobaan merupakan laboratorium alam dimana para peneliti bisa bereksperimen
dan menuangkan ide-ide cemerlang dalam upaya menghasilkan inovasi-inovasi teknologi
pertanian.
Kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan Litbang Pertanian terutama
yang dilaksanakan oleh unit kerja dan unit pelaksana teknis yang ada dibawahnya pada
umumnya dilakukan di Kebun Percobaan. Hal ini membuat peranan Kebun Percobaan menjadi
sangat vital bagi kegiatan penelitian dan pengembangan. Peranan ini dapat dilihat dari kontribusi
Kebun Percobaan dalam penyediaan sarana dan prasarana bagi para peneliti dan bagaimana
Kebun Percobaan memelihara dan merawat tanaman percobaan yang dijadikan objek penelitian.
Pentingnya posisi kebun percobaan bagi kegiatan penelitian seperti yang telah diuraikan
sebelumnya mengharuskan adanya sinergisme dan koodinasi yang sangat kuat antara kegiatan
penelitian dengan kebun percobaan. Untuk menghasilkan sinergisme dan koordinasi yang baik,
perencanaan kegiatan penelitian dan kebun percobaan sebagai perencanaan operasional sangat
penting untuk dilakukan sebagai tidak lajut dari perencanaan strategis yang telah disusun oleh
Badan Litbang Pertanian maupun unit kerja/unit pelaksana teknis yang ada dibawahnya.
Dalam pelaksanaanya Pengelolaan Kebun Percobaan harus dilakukan dengan baik agar
pelaksanaan tugas dan fungsinya bisa berjalan dengan optimal dalam mendukung kegiatan
penelitian. Pengelolaan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan pengendalian yang bersinergi dengan
kegiatan penelitian.
Kebun Percobaan pada dasarnya adalah menterjemahkan dan mensiasati Rencana
Operasional Pelaksana Penelitian (ROPP) yang telah disusun oleh para peneliti. Pada tingkat ini ,
Kepala Kebun harus terlibat aktif dengan para peneliti dan penanggung jawab penelitian untuk
memastikan bahwa penelitian yang disusun dapat dioperasionalkan dengan baik dengan resiko
kegagalan rendah dan tingkat keberhasilannya
6
Sejak berada dibawah BPTP Jawa Barat, tanaman koleksi baru difokuskan pada
tanaman buah-buahan spesifik Jawa Barat dengan tidak melupakan koleksi tanaman buah-
buahan dari lokasi lain. Sejalan dengan ini kegiatannya lebih banyak difokuskan pada perawatan
tanaman, karakterisasi, penyulaman, tanaman yang mati dan penambahan tanaman komoditas
baru. Saat ini tanaman yang ada berjumlah 726 pohon , terdiri dari 193 kultivar dan 42
komoditas.
Luas Kebun Percobaan Cipaku + 3,5 Ha yang seluruhnya lahan kering terletak di kelurahan
Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Adapun status kepemilikan tanah bersertifikat
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bogor dengan Nomor ; AE.318488 10.10.10.14.4.00002,
yang sebagian batasnya dikelilingi oleh sungai Cisadane dengan ketinggian tempat 220 m.dpl,
serta beriklim tropis terletak diantara 106,81479 Bujur Barat dan 06,63938 Bujur Timur.
Dengan batas wilayah disebelah Timur berbatasan dengan tanah Perumka, sebelah Selatan dan
Barat berbatasan dengan sungai Cisadane, sebelah Utara berbatasan dengan sungai Cisadane dan
PDAM Bogor.
Jenis tanah di Kebun Percobaan Cipaku adalah Latosol dengan kesuburan sedang
dibagian timur dan semakin ke Barat semakin tidak subur dan pH nya juga semakin menurun.
7
III.PEMBAHASAN
Kebun Percobaan Cipaku yang terletak di Cipaku, Bogor. Dengan narasumber bapak
Abdul Rahman dan bapak Iwan. Kebun Percobaan Cipaku memiliki luas lahan 3,5 ha dan
memiliki 43 komoditas, 182 varietas, 889 tanaman. Kebun ini memiliki 320 pohon induk koleksi
plasma nutfah tanaman buah-buahan dataran rendah iklim basah. Tanaman yang menjadi pohon
induk harus terdaftar di BPMT (Blok Pemanfaatan Mata Tempel). Tidak semua tanaman bias di
cangkok, okulasi , sambung dan stek. Komoditas yang terdapat di kebun Cipaku antara lain,
rambutan, durian, manggis, jambu air, jambu biji, sawo manila, duku, belimbing, alpukat, nona
untuk batang bawah sirsak, jeruk, papaya (calina), pisang, tomat (ratna), cabai (laris, pelita) dan
lain sebagainya.
Rambutan yang ada di kebun ini berjumlah 27 varietas diantaranya varietas raffia dan
lebak bulus. Durian juga memiliki 47 varietas yang terdapat di blok fondaation di antaranya,
varietas matahari yang menjadi pohon induk, varietas petruk, varietas otong, varietas khani dan
varietas sitokong. Varietas manggis diantaranya, varietas kalincing, pasar minggu, jayanti,
cipaku. Perbanyakan tanaman manggis menggunakan biji. Komoditas duku memiliki beberapa
varietas, diantaranya oku, oki, rasuan. Perbanyakan duku menggunakan sambung dan cangkok.
Belimbing terdapat varietas dewi dan dewa. Varietas dewa memiliki ukuran buah yang besar dan
paling banyak diminati oleh konsumen. Perbanyakan buah belimbing ini menggunakan sambung
dan okulasi sedangkan 12 varietas diantaranya menggunakan perbanyakan susuan. Untuk jambu
air varietas citra perbanyakannya menggunakan sambung dan cangkok. Di kebun ini juga
terdapat beberapa varietas alpukat, diantaranya kendil, furtindo.
Cara-cara teknik perbanyakan yang digunakan:
1. Okulasi
Perbanyakan okulasi dengan cara memilih batang bawah yang kuat dan mata tunas, mata
tunas tidak boleh kotor dan kering. Kemudian batang bawah di sayat menggunakan carter
segera tempelkan mata tunas lalu ikat dengan tali plastic dan di usahakan mata tunas tidak
terbungkus oleh tali. Dan pengerjaannya harus cepat karena dapat mempengaruhi
8
keberhasilan. Apabila dilakaukan dengana benar dan cepat persentase keberhasilan okulasi
sekitar 90% dan hasil bisa di lihat setelah 2 minggu.
2. Sambung
Perbanyakan sambung dengan cara memilih batang bawah yang kuat dan batang atas yang
terkena sinar matahari. Potong batang bawah dan di belah menjadi 2 bagian kemudian
batang atas di sayat sampai pipih tetapi tidak runcing dengan sekali sayat, lalu batang atas di
tempelkan di tengah-tengah batang yang sudah di belah dengan penempatan tanaman yang
pas dan meyentuh bagian pinggir batang bawah setelah itu ikat menggunakan tali plastic.
Bungkus dengan plastic. Persentase keberhasilan sekitar 70% dan hasil bias dilihat setelah 1
bulan.
3. Cangkok
Perbanyakan cangkok dengan cara memilih cabang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Batang di sayat sampai kambium hilang lalu di diamkan sekitar 2 minggu agar
cambium kering dan untuk mengetahui batang tersebut kuat atau tidak. Kemudian
menggunakan media cocopit yang telah di bungkus oleh plastic. Persentase keberhasilan
99% dan untuk mengetahui keberhasilan bisa di lihat 3-4 minggu.
4. Susuan
Perbanyakan susuan dengan cara memilih cabang yang masih berada di pohon induk untuk
batang atas, kemudian batang atas di disyat bagian pinggirnya . lalu Memilih batang bawah
yang masih berukuran sedang dan memiliki perakaran yang kuat, kemudian batang bawah
disayat bagian pinggirnya juga, lalu menempelkan kedua pinggir baik batang bawah
maupun batang atas yang sudah dipilih tadi kemudian mengikat keduabatang tersebut
dengan erat dengan plastic dan usahakn kulit batang atas menempel dengan kulit atas,
biarakan beberapaminggu dan keberhasilan dapat dilihat setelah 2 minggu.
9
IV.DOKUMENTASI
10
V.KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kebun percobaan cipaku merupakan salah satu tempat pengawasan tanaman hortikultura
di bawah pengawasan BPTP jawa barat dengan luas 3,5 Ha. Di kebun Cipaku memiliki 43
komoditas, 182 varietas, 889 tanaman. Kebun ini memiliki 320 pohon induk koleksi plasma
nutfah tanaman buah-buahan dataran rendah iklim basah. Tanaman yang menjadi pohon induk
harus terdaftar di BPMT (Blok Pemanfaatan Mata Tempel). Tidak semua tanaman bias di
cangkok, okulasi , sambung dan stek. Komoditas yang terdapat di kebun Cipaku antara lain,
rambutan, durian, manggis, jambu air, jambu biji, sawo manila, duku, belimbing, alpukat, nona
untuk batang bawah sirsak, jeruk, papaya (calina), pisang, tomat (ratna), cabai (laris, pelita) dan
lain sebagainya.
Tidak semua komunitas tanaman itu bisa di stek, cangkok, okulasi dan susuhan. Contoh
tanaman yang tidak bisa di stek dan okulasi yaitu nangka, rambutan dan kelengkeng.
Saran
Sebaiknya dalam kegiatan okulasi, sambung pucuk, dan susuhan sebaiknya dilakukan
dengan cepat agar keberhasilan bisa semaksimal mungkin. Dan untuk proses cangkok usahakan
kambium pada pohon bersih
11
12