laporan praktek kerja lapangan

61
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PUSKESMAS TAGOLU Disusun oleh : Risky Akay : 212891 AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA PALU SULAWESI TENGAH 2015

Upload: trie-risq

Post on 17-Jan-2016

138 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan Praktek Kerja Lapangan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktek Kerja Lapangan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSKESMAS TAGOLU

Disusun oleh :

Risky Akay : 212891

AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA

PALU SULAWESI TENGAH

2015

Page 2: Laporan Praktek Kerja Lapangan

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PUSKESMAS TAGOLU

Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Ahli Madya Farmasi pada

Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu

Palu, Februari 2015

Mengetahui/Menyetujui

Direktur Akademi Farmasi

Tadulako Farma

Dra. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si, Apt

Pembimbing Lapangan

Luis Eunike Oya, A.Md.Farm

Dosen Pembimbing

Amelia Rumi, S.Farm, M.Sc, Apt

Kepala Puskesmas Tagolu

Rudy Soetiman, S.KM

Page 3: Laporan Praktek Kerja Lapangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih setia-Nya

sehingga Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Tagolu berjalan lancar dan

laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat kami selesaikan sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

Laporan PKL puskesmas ini disusun berdasarkan kegiatan PKL yang

kami lakukan dan berdasarkan materi yang didapat dari studi pustaka serta

bantuan dari pengelola puskesmas. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Rudi Soetiman, S.KM. selaku Kepala Puskesmas Tagolu yang telah

memberikan kesempatan bagi kami untuk melaksanakan PKL di

Puskesmas Tagolu.

2. Drs. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si, Apt. selaku Direktur Akademi Farmasi

Tadulako Farma Palu.

3. Amelia Rumi, S.Farm, M.sc, Apt. selaku dosen pembimbing PKL di

puskesmas.

4. Luis Eunike Oya A.Md. Farm selaku pembimbing PKL selama di

Puskesmas.

5. Dewi Christiany Meonda, S.Farm, Apt., Grace Lapangoyu,S.Farm, dan

Mersi Meliana Mansa, S.Farm membimbing Kami selama di puskesmas.

6. Seluruh staf karyawan/karyawati Puskesmas Tagolu segala bantuan dan

dukungan serta bimbingan kepada kami selama melaksanakan kegiatan

PKL.

Page 4: Laporan Praktek Kerja Lapangan

7. Rekan-rekan mahasiswa Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu atas

segala bantuan yang diberikan kepada kami serta berbagai pihak yang

sudah membantu selama PKL puskesmas berlangsung.

Kami berharap Praktek Kerja Lapangan ini dapat membuahkan hasil

yang baik dan bermanfaat sehingga dapat menjadi panduan dalam menghadapi

persaingan dan lingkungan kerja di masa yang akan datang. Semoga laporan

Praktek Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat

kekurangan. Oleh sebab itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun

dalam penyusunan laporan yang akan datang agar lebih baik.

Akhir kata kami mengharapkan semoga laporan ini tidak hanya

memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi dapat juga menambah pengetahuan dan

keterampilan, peran, fungsi dan kompetensi Ahli Madya Farmasi dalam

melaksanakan tugas sebagai asisten apoteker.

Palu, Februari 2015

Penyusun

Page 5: Laporan Praktek Kerja Lapangan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................………….i

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................…………ii

KATA PENGANTAR...........................................................................………...iii

DAFTAR ISI..... . ..................................................................................…………v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................………..vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................…………1

1.2 Tujuan ......... .................................................................................…………3

1.3 Manfaat .... . ..................................................................................…………3

1.4 Waktu dan Tempat ........................................................................…………4

BAB II URAIAN UMUM

2.1. Tinjauan Umum tentang Puskesmas………………………………………...5

2.1. Visi, Misi Puskesmas Tagolu ........................................................…………6

2.3. Organisasi Instansi/Unit Kerja ......................................................…………6

2.4. Personalia/Karyawan .....................................................................…………8

2.5. Tugas dan Fungsi Puskesmas ........................................................…………8

2.6. Kegiatan-kegiatan Instansi.............................................................…………9

2.7. Keadaan Umum……………………………………………………………12

BAB III URAIAN KHUSUS

3.1. Pelayanan di Apotek/Unit Kamar Obat .........................................………..14

3.2. Pelayanan Farmasi ........................................................................………..14

3.3. Pengelolaan Perbekalan Farmasi ...................................................………..17

3.4. Daftar Obat yang Banyak Digunakan............................................………..23

3.5. Daftar Penyakit yang Banyak di Derita .........................................………..24

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................………..25

Page 6: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ....................................................................................………..30

5.2. Saran ..............................................................................................………..30

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................………..32

LAMPIRAN…………………………………………………………………….33

Page 7: Laporan Praktek Kerja Lapangan

DAFTAR GAMBAR

1. Puskesmas Tagolu……………………………………………………. 46

2. Alur Pelayanan di puskesmas Tagolu………………………………… 47

3. Apotek Puskesmas Tagolu…………………………………………… 47

4. Lemari Penyimpanan Obat di Apotek……………………………… 48

5. Tempat Penyimpanan dan Peracikan Obat…………………………… 48

6. Contoh Etiket Obat…………………………………………………… 49

7. Contoh Copy Resep………………………………………………….. 50

8. Contoh Resep BPJS, Askes dan Umum…………………………….. 50

9. Gudang Obat di Puskesmas Tagolu………………………………….. 52

10. Lemari Penyimpanan Obat BPJS…………………………………….. 52

11. Lemari/Rak Penyimpanan Umum……………………………………. 53

12. Lemari Penyimpanan Obat Termolabil………………………………. 54

Page 8: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 9: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan praktek

lapangan yang dilaksanakan diluar kampus Akademi Farmasi Tadulako

Farma Palu. Dalam mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa

mampu memberikan pelayanan-pelayanan kefarmasian. Pengalaman belajar

merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk mencapai

keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui

pendidikan di kelas, laboratorium, maupun di lapangan. Untuk mencapai

pengalaman belajar, salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan

kualitas bagi mahasiswa di Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu adalah

dengan memberikan pengalaman kerja bagi peserta didik melalui Praktek

Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan bentuk nyata dari aplikasi dari

disiplin ilmu.

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran

serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh

karena itu, puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas

pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas

Page 10: Laporan Praktek Kerja Lapangan

tersebar hampir diberbagai daerah biasanya selalu ada ditiap kecamatan

dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.

Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran

serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan masyarakat.

Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu

faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi farmasi saat ini

telah mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada pasien dengan

berdasarkan pharmaceutical care, yaitu bentuk pelayanan dan tanggung

jawab langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai

tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien.

Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu merupakan salah satu institusi

pendidikan tenaga kesehatan khususnya di bidang kefarmasian yang

bertujuan untuk menghasilkan tenaga kefarmasian yang berkualitas dan

berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di bidang farmasi

harus terampil, terlatih dan dapat mengembangkan diri secara profesional

berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya pembangunan di bidang

kesehatan.

Oleh sebab itu, pelaksanaan PKL Puskesmas bagi mahasiswa

Akademi Farmasi Tadulako Farma sangat perlu dilakukan dalam rangka

mempersiapkan diri untuk berperan langsung dalam pengelolaan puskesmas

Page 11: Laporan Praktek Kerja Lapangan

sesuai fungsi dan kompetensi Ahli Madya Farmasi, serta mahasiswa dapat

mengetahui kondisi dan situasi pada dunia kerja sehingga mampu belajar

menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja.

1.2. Tujuan

Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapangan, yaitu :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa memadukan teori yang

diperoleh dibangku kuliah dengan persoalan nyata yang dihadapi

masyarakat dan dapat mengaplikasikan kompetensi yang telah diperoleh

selama mengikuti pendidikan pada dunia kerja.

2. Setelah mengikuti pengantar praktek kerja lapangan ini mahasiswa

diharapkan mampu memberikan pelayanan kefarmasian.

1.3. Manfaat

Setelah mengikuti PKL diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat

selama perkuliahan dan melatih kemampuan serta keterampilan mahasiswa

dalam kaitannya antara teori dan praktek.

2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja

setelah mahasiswa menyelesaikan studinya.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Page 12: Laporan Praktek Kerja Lapangan

a. Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan PKL Mahasiswa Akademi Farmasi

Tadulako Farma Palu Tahun Ajaran 2014/2015 di Puskesmas Tagolu

yang berlokasi di Jalan Trans Sulawesi.

b. Waktu pelaksanaan

Kegiatan Program PKL mahasiswa Akademi Farmasi Tadulako Farma

Palu tahun ajaran 2014/2015 di Puskesmas Tagolu mulai tanggal 26

Januari sampai dengan 7 Februari 2015.

Page 13: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB II

URAIAN UMUM

2.1. Tinjauan Umum tentang Puskesmas

2.1.1. Pengertian Puskesmas

Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004,

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Puskesmas adalah suatu organisasi fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).

Secara umum pengertian Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM),

adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan

terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan

menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan

menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna

Page 14: Laporan Praktek Kerja Lapangan

mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu

pelayanan kepada perorangan.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas Tagolu

1. Visi

“Mewujudkan masyarakat Lage yang Sehat, Sejahtera dan Mandiri“.

2. Misi

1) Memberikan pelayanan sesuai standar, berkualitas, terjangkau, tepat

waktu, tepat guna dengan pelayanan “ 5S “ Salam, Sapa, Senyum,

Santun, Sembuh.

2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui

kegiatan Promotif dan Preventif.

3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

masyarakat beserta lingkungannya.

4) Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan dapat

dijangkau oleh seluruh masyarakat.

5) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hiidup bersih

dan sehat.

2.3 Organisasi Instansi/Unit Kerja

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas Tagolu dapat dilihat pada lampiran.

2. Sarana dan Prasarana

Page 15: Laporan Praktek Kerja Lapangan

Sarana yang digunakan dalam pelayanan kesehatan Puskesmas Tagolu

terdiri dari :

1) Ruang UGD

2) Ruang Poliklinik Umum

3) Ruang Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) / Keluarga

Berencana (KB)

4) Ruang Poliklinik MTBS

5) Ruang Poliklinik Gigi

6) Apotek

7) Laboratorium

8) Unit Pelayanan Kesehatan Luar Gedung

a. Program promosi kesehatan

b. Program KB (Keluarga Berencana)

c. Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

d. Program Gizi

e. Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular)

f. Program kesehatan lingkungan

g. Program UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

h. Program UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah}

i. Program Perkesmas

j. Program Usila (Usia Lanjut)

2.4. Personalia/Karyawan

Page 16: Laporan Praktek Kerja Lapangan

Pada tahun 2014, jumlah tenaga kerja PNS yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Tagolu sebanyak 39 orang. Dengan rincian sebagai berikut :

Dokter Umum : 1 orang,

Dokter Gigi : 1 orang

Kepala UPDT : 1 orang

Asisten apoteker : 3 orang

Perawat penyelia : 8 orang

Bidan penyelia : 1 orang

Perawat pelaksana : 14 orang

Perawat pertama : 1 orang

Bidan pelaksana : 3 orang

Perawat gigi : 1 orang

Administrator kesehatan pertama : 2 orang

Staf : 3 orang

2.5. Tugas dan Fungsi Puskesmas

1. Tugas Puskesmas

a. Melaksanakan pelayanan, pembinaan, dan pengembangan upaya

kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

c. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga.

2. Fungsi Puskesmas

Page 17: Laporan Praktek Kerja Lapangan

a. Pelayanan upaya perawatan, kesehatan, kesejahteraan ibu dan anak,

KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, dan kesehatan

khusus lainnya, pencatatan serta pelaporan.

b. Pembinaan upaya kesehatan peran serta masyarakat, koordinasi

semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan

rujukan medik.

c. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan di

Kecamatan.

2.6. Kegiatan-Kegiatan Instansi

1) Loket

a. Menanyakan kepada pasien apakah pasien anggota Askes, BPJS,

atau Umum.

b. Mengambil kartu status dan mendaftarkan nama, umur, jenis

kelamin, agama, pekerjaan, nama KK, alamat.

c. Memberikan nomor kartu kunjungan kepada pasien.

d. Menarik retribusi.

e. Membawa status pasien ke polik yang dituju.

f. Menyusun / mengembalikan kartu status ke tempat semula.

2) Poli Umum

a. Memeriksa dan memberikan pengobatan pasien rawat jalan di

poliklinik rawat jalan,

b. Menangani pasien gawat darurat di Unit Gawat Darurat (UGD),

Page 18: Laporan Praktek Kerja Lapangan

c. Melakukan tindakan-tindakan medis

d. Memberikan konseling pada pasien yang berobat,

e. Memberi rujukan kepada pasien ke rumah sakit,

f. Menginstruksikan kepada paramedis mengenai penata laksanaan

pasien

g. Memberikan persetujuan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS)

dan Surat Keterangan Sakit (SKS) kepada pasien yang

membutuhkan.

3) Poli Gigi

a. Pelayanan medis dasar gigi.

b. Pelayanan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani puskesmas.

c. Supervisi dan bimbingan teknis atau memberikan penyuluhan

kesehatan perawatan gigi dan mulut ke sekolah-sekolah.

4) Poli KIA/KB

a. Melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas.

b. Memberikan pengobatan terhadap ibu hamil, ibu bersalin dan nifas

c. Memberikan pelayanan alat kontrasepsi kepada akseptor KB.

d. Memberikan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi.

e. Membuat laporan rutin

5) Poli MTBS

a. Memeriksa dan memberikan pengobatan pasien rawat jalan yang

berumur 0-5 tahun.

Page 19: Laporan Praktek Kerja Lapangan

b. Melakukan tindakan-tindakan medis terhadap pasien berumur 0-5

tahun.

c. Memberikan konseling pada pasien yang berobat.

d. Memberi rujukan kepada pasien ke rumah sakit.

6) UGD/Ruang Tindakan

a. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang bertujuan

menyelamatkan kehidupan penderita, namun sering dimanfaatkan

hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan

bahkan pelayanan rawat jalan.

b. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang

membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Merujuk kasus-kasus

gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat

inap intensif.

c. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Menampung

serta menjawab semua pertanyaan semua anggota masyarakat

tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan medis

darurat (emergency medical questions).

7) Laboratorium

Laboratorium puskesmas Tagolu hanya melayani pemeriksaan

malaria, dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Menerima status pemeriksaan dari pasien

b. Melakukan pemeriksaan yang diinginkan oleh dokter terhadap

pasien sesuai dengan protap yang berlaku

Page 20: Laporan Praktek Kerja Lapangan

c. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan pada status pasien dan

menuliskannya pada buku register

d. Memberikan penjelasan singkat mengenai hasil pemeriksaan kepada

pasien

8) Kamar obat

a. Membuat perencanaan permintaan obat

b. Memeriksa obat yang diterima dari gudang obat farmasi

c. Menyediakan obat-obatan yang ada dikamar obat/apotek

d. Menerima resep dan mengecek resep

e. Meracik obat dan memberikan obat kepada pasien sesuai resep dari

dokter

f. Memberikan informasi obat kepada pasien

g. Memberikan nota pembayaran kepada pasien umum

h. Mengontrol keluar masuknya obat

i. Pembuatan laporan penggunaan obat

2.7. Keadaan Umum

Puskesmas Tagolu merupakan salah satu puskesmas yang terletak di

Kecamatan Lage dan berada di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Puskesmas Tagolu mempunyai luas wilayah kerja 346,48 KM² yang terdiri

dari desa Tampemadoro, Pandiri, Watuawu, Ratuombu, Tambaro,

Sintuwulemba, Tagolu, Maliwuko, Silanca dan Labuadago. Puskesmas

Tagolu dibangun di atas tanah seluas 1488 m2 dengan luas

Page 21: Laporan Praktek Kerja Lapangan

gedung/bangunan 167,6 m2. Adapun luas rumah dinas puskesmas masing-

masing, untuk perumahan dinas dokter 1 yaitu, 115,1 m2 (7,72m x

14,91m), untuk perumahan dinas dokter 2 yaitu 156,5 m2 (14,23m x 11m)

dan untuk perumahan medis 1 yaitu 87,5m (10,50m x 8,36m ), untuk

perumahan medis 2 yaitu 59,6 m2 (6,94m x 8,60m).

Page 22: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Pelayanan di Apotik/Kamar Obat

Kamar obat merupakan tempat pelayanan resep dari dokter peracikan

serta pemberian obat pada pasien. Tugas Apotek di Puskesmas Tagolu adalah

:

1. Melayani resep (ASKES, BPJS, UMUM).

2. Menyusun daftar permintaan obat/amprahan

3. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas

4. Melayani pemberian obat pada pasien

5. Pencatatan pengeluaran obat setiap hari (ASKES, BPJS, UMUM)

6. Pengambilan obat dari gudang farmasi sesuai dengan kebutuhan yang ada

di puskesmas

7. Melakukan penyimpanan obat.

3.2 Pelayanan Farmasi

Pelayanan farmasi di puskesmas meliputi :

1. Penerimaan Resep

Setelah menerima resep dari pasien, dilakukan hal-hal sebagai berikut

:

a. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep, yaitu : nama dokter, nomor

Surat Izin Praktek (SIP), alamat praktek dokter, paraf dokter, tanggal,

Page 23: Laporan Praktek Kerja Lapangan

penulisan resep, nama obat, jumlah obat, cara penggunaan, nama pasien,

umur pasien, dan jenis kelamin pasien.

b. Pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi,

stabilitas, cara dan lama penggunaan obat.

c. Pertimbangkan klinik, seperti alergi, efek samping, interaksi dan

kesesuaian dosis.

d. Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada resep

atau obatnya tidak tersedia.

Di Puskesmas Tagolu penerimaan resep sebagai berikut :

1. Petugas farmasi menerima resep dari ruang poli umum, poli MTBS

(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Poli Gigi, KIA, KB dan UGD.

2. Petugas membaca dan meneliti resep yang diterima.

3. Petugas menanyakan kembali kepada dokter apabila resep yang diterima

kurang jelas atau obat yang diminta tidak tersedia.

4. Resep yang diterima terdiri dari resep untuk pasien Askes, BPJS atau

pasien Umum. Dimana untuk pasien umum perlu membayar biaya

administrasi obat sebesar Rp.10.000,- di loket, setelah mendapatkan obat.

2. Penyiapan/Peracikan Obat

Setelah memeriksa resep, dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pengambilan obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan

menggunakan alat, dengan memperhatikan nama obat, tanggal

kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.

b. Peracikan obat

Page 24: Laporan Praktek Kerja Lapangan

c. Pemberian etiket warna putih untuk obat dalam/oral dan untuk obat

luar diberi etiket biru.

d. Memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk

obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang

salah.

Di Puskesmas Tagolu penyiapan dan peracikan obat sebagai

berikut:

1. Menyiapkan obat sesuai dengan jenis dan jumlah obat yang diminta

dalam resep dan dilakukan pengecekan akhir untuk menyesuaikan

kembali, jenis, jumlah, dan aturan pakai obat serta nama

pasien/penderita.

2. Untuk resep yang diracik, pertama komponen obat beserta jumlahnya

disiapkan sesuai dengan yang terdapat dalam resep dan dilakukan

proses peracikan obat setelah itu dibungkus dan dikemas, Puskesmas

Tagolu hanya melakukan peracikan sediaan puyer.

3. Membuat etiket, etiket obat telah tersedia sehingga petugas apotek

hanya menuliskan nama pasien dan aturan pemakaian obat.

4. Untuk obat yang tidak ada, dibuat copy resep agar pasien dapat mencari

dan membeli obat tersebut di apotek lainnya.

3. Penyerahan Obat

Resep yang telah disiapkan dan diracik, kemudian diteliti kembali

sebelum diserahkan pada pasien, kemudian dikemas dalam kemasan yang

telah diberi etiket, sambil menyerahkan obat, petugas menyampaikan

Page 25: Laporan Praktek Kerja Lapangan

tentang cara dan aturan pemakain obat, informasi obat, MESO (Monitoring

Efek Samping Obat), dan memberikan konseling kepada pasien selama

maksimal 15 menit.

4. Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Pelayanan Informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti,

akurat, etis, bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam upaya

penggunaan obat yang rasional oleh pasien.

Di Puskesmas Tagolu resep yang telah diterima dan disiapkan

obatnya, diserahkan pada pasien dan diberikan informasi tentang aturan

pemakaian obat, khasiat obat, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi

pasien selama penggunaan obat tersebut.

3.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

A. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan pengadaan

obat yang bertujuan untuk menetapkan jenis, jumlah obat dan

kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk program kesehatan

yang telah ditetapkan.

Pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan dengan

beberapa metode, yaitu :

1. Metode Konsumsi

Didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.

Page 26: Laporan Praktek Kerja Lapangan

2. Metode Morbiditas

Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan

pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan waktu tunggu (lead

time).

3. Kombinasi antara metode konsumsi dan metode morbiditas.

Di Puskesmas Tagolu, kegiatan pokok dalam perencanaan obat

yaitu :

1) Memilih obat yang akan diadakan di puskesmas berdasarkan

metode konsumsi dan metode morbiditas

2) Metode konsumsi menentukan jumlah obat yang akan diadakan

sesuai dengan stok optimum. Metode morbiditas dilakukan dengan

megisi LPLPO dimana pada belakang LPLPO tertera 10 penyakit

tertinggi yang harus diisi oleh petugas farmasi puskesmas Tagolu,

sehingga pada saat pengadaan obat petugas gudang farmasi dapat

menganalisis obat-obat apa yang sangat dibutuhkan oleh

puskesmas Tagolu.

3) Program BPJS sangat membantu, sehingga petugas farmasi

dipuskesmas dapat mengadakan obat-obat emergency yang

disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia.

B. Pengadaan

Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan

untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Page 27: Laporan Praktek Kerja Lapangan

Pengadaan untuk Puskesmas Tagolu dilakukan dengan cara

mengisi LPLPO (Laporan Permintaan dan Laporan Penerimaan Obat)

sesuai dengan perhitungan metode konsumsi dan mordibitas, kemudian

diserahkan kepada Dinas Kesehatan bagian seksi farmasi untuk

mengevaluasi kembali LPLPO agar pemberian obat kepada puskesmas

sesuai dengan stok obat digudang farmasi. Kemudian LPLPO

diserahkan kepada petugas gudang farmasi untuk menyortir obat-obat

yang akan diserahkan kepada puskesmas.

C. Penerimaan

Penerimaan merupakan suatu kegiatan dalam menerima obat-

obatan yang diserahkan dari Unit Pengelola yang lebih tinggi kepada

unit pengelola di bawahnya yang selanjutnya akan digunakan untuk

menunjang pelayanan di puskesmas.

Di Puskesmas Tagolu, pada waktu melakukan penerimaan,

petugas apotek puskesmas berkewajiban mengadakan pengecekan

terhadap obat-obatan yang diserahkan sesuai dengan SBBK (Surat

Bukti Barang Keluar) yang dikeluarkan oleh petugas gudang farmasi.

Dimana pengecekan obat meliputi jumlah obat, kemasan dan ED

(Expired Date).

D. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola

barang persediaan sehingga harus dilakukan sedemikian rupa agar

kualitas perbekalan farmasi dapat dipertahankan, barang terhindar dari

Page 28: Laporan Praktek Kerja Lapangan

kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang aman dari

pencuri dan mempermudah pengawasan stock.

Pada puskesmas Tagolu, mereka melakukan penyimpanan di

gudang obat berdasarkan:

a. Alfabetis yaitu berdasarkan abjad dari huruf A sampai Z,

b. Bentuk sediaan yaitu obat disusun berdasarkan wujud obat

seperti sediaan padat (tablet, kaplet), sediaan cair (sirup,

suspensi, serta sediaan cair untuk penggunaan topikal), dan

sediaan semi padat seperti salep dan krim.

c. Obat Narkotik dan Psikotropika, disimpan tersendiri pada lemari

kayu yang memiliki kunci.

d. Obat-obat BPJS dan obat-obat yang distok dari gudang farmasi

juga dipisahkan.

Penyimpanan obat di apotek/kamar obat puskesmas juga

berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan. Puskesmas ini tidak

melakukan penyimpanan dan penyaluran obat ke depo-depo, karena

semua resep yang diberikan kepada pasien baik dari poli umum maupun

poli lainnya, semua resep dilayani langsung diapotek.

E. Penyaluran/Pendistribusian

Prosedur dari pengeluaran obat (penyaluran) :

1. Menerima laporan permintaan obat dari poskesdes, KIA dan UGD.

2. Menghitung stok obat di gudang sebelum dikeluarkan.

Page 29: Laporan Praktek Kerja Lapangan

3. Petugas melakukan pendistribusian obat dalam gedung (KIA dan

UGD) dan luar gedung poskesdes (Tampemadoro, Pandiri,

Watuawu, Ratuombu, Tambaro, Sintuwu lemba, Tagolu, Maliwuko,

Silanca dan Labuadago).

F. Pencatatan dan Pelaporan Obat

Pencatatan dan pelaporan obat adalah kegiatan membuat catatan

dan laporan untuk tata usaha obat-obatan di puskesmas.

Prosedur pencatatan dan pelaporan obat diantaranya :

a. Menghitung stok obat dari buku pengeluaran harian LPLPO dari

unit-unit pelayanan kesehatan puskesmas

b. Mencatat ke dalam kolom formulir LPLPO

c. Mengirim formulir LPLPO ke Dinas Kesehatan Kabupaten Poso

dan ke Gudang Farmasi Kabupaten Poso setiap bulan.

G. Pemusnahan Sediaan farmasi

Pemusnahan sediaan farmasi merupakan rangkaian kegiatan

pemusnahan sediaan farmasi dalam rangka pembebasan barang milik

atau kekayaan negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku

Kegiatan Pemusnahan Sediaan Farmasi

a. Membuat daftar sediaan farmasi atau obat-obatan yang akan di

musnahkan beserta alasan-alasannya.

b. Pisahkan sediaan farmasi atau obat-obatan yang kadaluwarsa atau

rusak pada tempat tertentu sampai pelaksanaan pemusnahan.

Page 30: Laporan Praktek Kerja Lapangan

c. Pisahkan narkotika dan psikotropika dari obat lainnya.

d. Melaporkan kepada atasan mengenai sediaan farmasi atau obat-

obatan yang akan dimusnakan.

e. Membentuk panitia pemeriksaan sediaan farmasi atau obat-

obatan.

f. Membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan sediaan farmasi atau

obat-obatan oleh Panitia Pemeriksaan dan Pemusnaan sediaan

farmasi atau obat-obatan.

g. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada yang berwenang atau

pemilik obat.

h. Melaksanakan pemusnaan sediaan setelah ada keputusan dari

yang berwenang.

Page 31: Laporan Praktek Kerja Lapangan

3.4 Daftar Obat yang Banyak Digunakan

Tabel 1. Daftar 10 tertinggi obat yang banyak digunakan di Puskesmas

Tagolu

No. Nama obat Jumlah

1. Amoksisilin 500 mg 280 dos

2. Parasetamol 270 dos

3. Deksametason 250 dos

4. CTM 24 kaleng

5. Antasida Doen 200 dos

6. GG 18 kaleng

7. Cotrimoksazole 480 mg 150 dos

8. Amoksisilin 250 mg 120 dos

9. Chloramfenicol 8 kaleng

10. B6 6 kaleng

Page 32: Laporan Praktek Kerja Lapangan

3.5 Daftar Penyakit yang Banyak di Derita

Tabel 1. Daftar10 penyakit tertinggi tahun 2014, sebagai berikut :

No. Jenis Penyakit Jumlah

1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1494

2. Gastritis 633

3. Hipertensi 365

4. Batuk/Demam 329

5. Diare 172

6. Penyakit Kulit Infeksi 132

7. Diabetes Melitus 103

8. Dermatitis 98

9. Bronkhitis 94

10. Karies 87

Page 33: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Stage di Apotek Puskesmas

Di Puskesmas Tagolu terdapat apotek yang digunakan sebagai

sarana kefarmasian untuk melaksanakan pelayanan obat mulai dari

penerimaan resep, peracikan obat, penulisan etiket, sampai penyerahan obat

kepada pasien yang disertai dengan informasi obat yang dilakukan oleh

tenaga farmasi kepada pasien Umum, Askes dan Jamkesmas. Tenaga farmasi

akan menganalisa resep yang diterima dan menyiapkan obat sesuai dengan

yang tertulis dalam resep.

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan pada puskesmas ini

kami bertemu dengan pasien dan berbagai macam keluhan/penyakit.

4.1.1 Pelayanan Pasien Rawat Jalan

Pelayanan farmasi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di puskesmas yang utuh

berorientasi kepada pelayanan pasien. Bagian dari pelayanan

kefarmasian di puskesmas Tagolu yang kami lakukan adalah

Pelayanan Pasien Rawat Jalan, dimana kami menerima resep dokter,

adapun alur dari penerimaan sampai pemberian resep, melayani

permintaan obat, mengamati resep, melihat bentuk sediaan,

mengambil obat yang diresepkan, mencatat di etiket penggunaan obat,

Page 34: Laporan Praktek Kerja Lapangan

kemudian memasukan obat dan etiket kedalam plastik embalase, jika

obat yang diresepkan tidak ada di apotek maka di buatkan copy resep

agar pasien tersebut membeli di apotek lain, setelah semuanya selesai,

obat tersebut diserahkan pada pasien, dengan menjelaskan

penggunaan dan cara meminum obat dengan baik, benar dan teratur,

dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami

pasien, adapun kata penutup yang sering kami gunakan dalam

menakhiri penyerahan obat kepada pasien adalah “cepat sembuh”.

Setelah kami menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

puskesmas Tagolu khususnya di apotek kami menemukan

problem/hambatan, misalnya pasien yang kurang mengerti dengan

penggunaan obat, gangguan pendengaran, dan ketidak sabaran pasien

dalam menunggu obat.

4.1.2. Pelayanan Pasien Rawat Inap

Adapun Pelayanan Pasien Rawat Inap yang berada di

Puskesmas Tagolu yang kami layani, dimana dalam pengambilan

sediaan farmasi, permintaan dilakukan oleh petugas UGD/Perawat

yang berada diruang perawatan dan disertai resep langsung kepada

apotik, kemudian kami melayani resep tersebut dengan beberapa

metode dan alur yang sudah berlaku di apotik, misalnya dalam

keadaan darurat atau emergency pelayanan obat didahulukan tanpa

resep obat, setelah selesai dilayani resep yang digunakan dalam

Page 35: Laporan Praktek Kerja Lapangan

pengambilan obat darurat diserahkan diakhir, dan dalam keadaan

normal kami juga menerima resep dan melayani resep tersebut dengan

prosedur yang semestinya.

Setelah kami melakukan praktek di apotek Puskesmas

Tagolu, kami menemukan problem, misalnya keluarga dari pasien

yang tidak sabar dalam menunggu obat, mungkin karena kepanikan

melihat saudara atau keluarga yang dirawat, akhirnya mendesak kami

untuk cepat-cepat melayani permintaan obat.

4.2 Stage di Gudang Farmasi Puskesmas

Penyimpanan sediaan farmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Poso, di Puskesmas Tagolu disimpan di Gudang Farmasi yang bertempat

dibelakang puskesmas atau berdekatan dengan ruang rawat inap pasien,

adapun kegiatan yang kami lakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

ruangan gudang farmasi puskesmas Tagolu, menyusun kembali obat sesuai

alfabetis karena dilakukan pembersihan lemari gudang, pengambilan obat ke

gudang jika sediaan obat di apotik kosong, kemudian kami juga melakukan

pengadaan obat ke puskesmas pembantu sesuai dengan permintaan.

4.3. Pelayanan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Penyaluran obat yang kami lakukan dalam pelayanan posyandu,

dilakukan di gudang farmasi Puskesmas Tagolu dalam tiga hari, hari pertama

sampai dengan hari ketiga, kami melakukan penyaluran obat ke petugas

Page 36: Laporan Praktek Kerja Lapangan

posyandu dengan menyiapkan sediaan farmasi dengan permintaan dan

kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan posyandu, adapun desa yang

didatangi petugas posyandu hari pertama tanggal 2 Februari 2015 di desa

Tampemadoro, hari kedua tanggal 3 Februari 2015 di desa Pandiri, dan hari

terakhir tanggal 4 Februari 2015 di desa Watuawu.

4.4. Pelayanan Puskesmas Pembantu

Puskesmas Tagolu merupakan salah satu puskesmas yang

mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat terutama

dalam hal kefarmasian, mengingat bahwa puskesmas Tagolu bertanggung

jawab atas tingkat kesehatan masyarakat di desa Tampemadoro, Pandiri,

Watuawu, Ratuombu, Tambaro, Sintuwu lemba, Tagolu, Maliwuko, Silanca

dan Labuadago.

Kegiatan yang kami lakukan selama praktek kerja lapangan dalam

pelayanan pada puskesmas pembantu, melayani permintaan obat dari

puskesmas pembantu, yang pertama petugas puskesmas pembantu

menyerahkan permintaan pada penagung jawab gudang, kemudian penagung

jawab dan kami sebagai mahasiswa praktek menemani penagung jawab untuk

mengecek obat di gudang farmasi, setelah semua permintaan dicek,

diserahkan pada kami untuk menyiapkan dan mengambil obat untuk

permintaan puskesmas pembantu, jika semuanya telah siap kami

menyerahkan kepenagung jawab gudang untuk dicek kembali agar tidak ada

kesalahan, kemudian penagung jawab gudang mengecek sediaan farmasi

Page 37: Laporan Praktek Kerja Lapangan

tersebut jika ada yang kurang penagung jawab meminta kami untuk

melengkapi kembali, tapi jika sediaan farmasi dinyatakan terpenuhi maka

penagung jawab menyerahkan kepetugas puskesmas pembantu.

Page 38: Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL), memberikan kesempatan

kepada mahasiswa memadukan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan

persoalan nyata yang dihadapi masyarakat dan dapat mengaplikasikan

kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan pada dunia

kerja, sebagai berikut :

1. Adapun hasil yang kami dapatkan selama menjalani Praktek Kerja

Lapangan kami mengetahui dan merasakan secara langsung dalam

melayani resep yang nyata.

2. Kami juga dapat melakukan kerja yang seharusnya dilakukan oleh

Asisten Apoteker, jadi sebagai calon Asisten Apoteker kami merasakan

hasil dan manfaat yang sangat luar biasa.

5.2. Saran

1. Saran kami sebagai mahasiswa Praktek Kerja Lapangan untuk Puskesmas

Tagolu khususnya di apotek sebaiknya etiket obat dibuat warna biru

sebagaimana yang ditentukan dan untuk digudang, penyimpanan obat

narkotika dan psikotropika di lemari apotek agar dipisahkan dengan obat

lain dan disimpan dalam lemari khusus kemudian untuk obat-obat

termolabil disimpan pada suhu yang seharusnya.

Page 39: Laporan Praktek Kerja Lapangan

2. Saran kami untuk kampus Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu agar di

waktu berikutnya untuk menambah waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

untuk lebih panjang, karena dengan waktu yang ada sekarang dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sangat singkat.

Page 40: Laporan Praktek Kerja Lapangan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan :

Jakarta

Anonim/ISFI. 2004. Standar Kompetensi Farmasi Indonesia : Jakarta

Anonim. 2007. Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja Kamar Obat : Tagolu

Anonim. 2009. Peraturan Pemerintah, Pelayanan Kefarmasian : Jakarta

Anonim. 2013. Profil Kesehatan: Tagolu

Depkes. 2002. Pengertian Puskesmas : Jakarta

Siregas Charles J,P,M.Sc. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.

EGC : Jakarta

Page 41: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 42: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 43: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 44: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 45: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 46: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 47: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 48: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 49: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 50: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 51: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 52: Laporan Praktek Kerja Lapangan

GAMBAR

1. Puskesmas Tagolu

Page 53: Laporan Praktek Kerja Lapangan

2. Alur pelayanan di Puskesmas Tagolu

3. Apotek Puskesmas Tagolu

Page 54: Laporan Praktek Kerja Lapangan

4. Lemari Penyimpanan Obat di Apotek

5. Tempat Penyimpanan dan Peracikan Obat

Page 55: Laporan Praktek Kerja Lapangan

6. Contoh Etiket Obat

Page 56: Laporan Praktek Kerja Lapangan

7. Contoh Copy Resep

8. Contoh Resep BPJS, Askes dan Umum

Page 57: Laporan Praktek Kerja Lapangan
Page 58: Laporan Praktek Kerja Lapangan

9. Gudang Obat di Puskesmas Tagolu

10. Lemari Penyimpan Obat BPJS

Page 59: Laporan Praktek Kerja Lapangan

11. Lemari/Rak Penyimpanan Umum

Page 60: Laporan Praktek Kerja Lapangan

12. Lemari Penyimpanan Obat Termolabil

Page 61: Laporan Praktek Kerja Lapangan