laporan power supply

34
LAPORAN TUGAS PEMBUATAN POWER SUPPLY UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH LAB PTE-01 yang dibina oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi,S.T.,M.T. Nama Asisten : Yayan Kristiawan 130534608390 Muhailmi Istiana 130534608363 oleh : Remboko Ainun Nazar (140534601841) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO 2014

Upload: remboko-nazar

Post on 13-Jul-2015

905 views

Category:

Engineering


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan power supply

LAPORAN TUGAS

PEMBUATAN POWER SUPPLY

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH LAB PTE-01

yang dibina oleh Ibu Andriana Kusuma Dewi,S.T.,M.T.

Nama Asisten :

Yayan Kristiawan 130534608390

Muhailmi Istiana 130534608363

oleh :

Remboko Ainun Nazar (140534601841)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

2014

Page 2: Laporan power supply

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan

rahmat serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan “LAPORAN TUGAS

PEMBUATAN POWER SUPPLY”. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah

LAB PTE-01.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan

demi sempurnanya laporan ini.

Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Malang, Oktober 2014

Penyusun

Page 3: Laporan power supply

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian power supply.

2. Mahasiswa mampu mengetahui nama-nama komponen pada rangkaian power supply.

3. Mahasiswa mampu memahami fungsi komponen pada rangkaian power supply.

4. Mahasiswa mampu membuat power supply.

B. DASAR TEORI

Rangkaian Power Supply merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi alat-alat

elektronika, seperti komputer, kalkulator, televisi, charger handphone, dan lain-lain. Sumber

arus power supply adalah arus bolak-balik ac dari pembangkit listrik yang kemudian diubah

menjadi arus dc. Untuk melakukan hal ini diperlukan perangkat power supply yang bisa

mengubah arus ac menjadi dc. Untuk memperoleh tegangan dc yang murni, diperlukan

beberapa rangkaian pendukung lainnya seperti rangkaian yang bisa kita buat sendiri dan

komponennya pun gampang ditemui di toko yang menujual alat elektronik dikota Anda.

Salah satu power supply yang baik adalah baterei, tapi untuk membuat arus yang lebih kuat

baterei tidak akan sanggup untuk memberikannya.

Sekarang ini, kita tidak perlu repot lagi untuk membuat sebuah rangkaian power supply, ini

disebabkan karena kita tidak perlu lagi mencari op-amp, kapasitor, transistor, diode, dan

komponen lainnya, sekarang ini sirkuit elektronik telah dikemas jadi tegangan ic regulator

tunggal tetap. Salah satu caranya adalah dengan menguunakan komponen regulator seri

LM317 dan LM337. Tipe tegangan komponen regulator seri LM317 adalah komponen yang

memiliki tegangan positif dan seri LM337 merupakan regulator tagangan negatif. Apalagi

jiga komponen tersebut telah dilengkapi dengan pembatas. Komponen tersebut hanya

memiliki tiga pin dan dengan menambahkan beberapa komponen saja bisa menciptakan

serangkaian regulator power supply yang baik.

Apabila Anda ingin memakai trafo yang lebih besar lagi, dianjurkan agar transistor 2n3055 di

lipat gandakan supaya arus yang keluar dari collector lebih besar dan sesuai dengan arus yang

keluar dari trafo. Cara pemasangannya pun cukup dirangkai seri pada semua sisi kakinya.

yang sederhana pada dasarnya mengikuti prinsip dari jaringan listrik PLN yang dimasukkan

ke transformator lewat s1 dan s2, kemudian oleh transformator tegangan tersebut diturunkan

menjadi 3v sampai dengan 12v AC, selanjutnya oleh s3 tegangan tersebut dipilih sesuai

dengan keperluan. Output dari penyearahan tegangan ini menghasilkan tegangan yang

menjadi dc namun masih kasar, untuk membrikan hasil yang halus maka digunakan c1, r1,

c2, dan r2 setelah itu akhirnya tegangan dc dari rangkaian power supply siap untuk dipakai.

1. Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik

satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Page 4: Laporan power supply

melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator

adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai

tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.

Gambar 1. Transformator

Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun

pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat.Buktinya adalah

banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator

yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan.System

pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE,

ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL

a) Jenis-jenis Transformator

Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk

mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah.Transformator terdiri

dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan

dililitkan pada inti besi lunak.Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk

mengurangi daya yang hilang karena arus pusar.Kumparan primer dan sekunder dililitkan

pada kaki inti besi yang terpisah.Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan

kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder.Secara lebih lengkap bisa

dicermati pada gambar 2.

Page 5: Laporan power supply

Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan

Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan

pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi

yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan

kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada

gambar dibawah ini.

Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah:

δΦ = Є x δt (1)

Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah

Є = N δΦ/δt (2)

Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka

δΦ/δt = Vp/Np = Vs/Ns (3)

Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat

Vp/Np = Vs/Ns (4)

Sedemikian sehingga

Vp.Ip = Vs.Is (5)

Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan

oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Jenis-jenis transformator adalah :

Page 6: Laporan power supply

1. Step-Up

Gambar 4. Lambang transformator step-up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak

daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.Transformator ini biasa

ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator

menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

2. Step-down

Gambar 5. Skema transformator step-down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,

sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,

terutama dalam adaptor AC-DC.

3. Autotransformator

Gambar 6. Skema transformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan

sadapan tengah.Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan

sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga

untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis

dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya

yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.Tetapi transformator

jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan

sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih

dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

Page 7: Laporan power supply

4. Autotransformator Variabel

Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan

tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang

berubah-ubah.

5. Transformator Isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,

sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,

gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi

kerugian.Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.Untuk

penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6. Transformator Pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran

gelombang pulsa.Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh

sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.Karena

GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,

transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan

primer berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara

khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan

sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

Page 8: Laporan power supply

b. Prinsip Kerja Transformator

Komponen Transformator (trafo)

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan

tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan

pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak

sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang

dihasilkan.

Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator

Gambar 9. Lambang Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer

dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan

primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat

oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-

ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-

balik (mutual inductance).

Page 9: Laporan power supply

Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan

magnet

Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada

kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan

berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah

polaritasnya.

Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan

jumlah lilitan sekunder

Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah

lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:

Vp/Vs = Np/Ns (6)

Vp = tegangan primer (volt)

Vs = tegangan sekunder (volt)

Np = jumlah lilitan primer

Ns = jumlah lilitan sekunder

Simbol Transformator

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder

transformator ada dua jenis yaitu[7]:

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah

Page 10: Laporan power supply

menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak

daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).

2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi

menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak

daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder

adalah:

1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs ~ 1/Np

Sehingga dapat dituliskan:

Vs = Ns/Np x Vp

c. Penggunaan transformator

Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan

atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.Misal radio memerlukan tegangan 12 volt

padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan

listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik

yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan

sebagainya.

2. Dioda

Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor.Dioda

juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya.Dioda

sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki karakter yang

berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan seringkali tergantung

pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.

Fungsi Dioda sangat berpengaruh penting didalam rangkaian elektronika.Karena dioda

adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.Dioda merupakan

gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari dioda adalah

menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran tegangan balik.

Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :

Page 11: Laporan power supply

Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.

Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.

Sebagai pengaman atau sekering.

Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan

tertentu pada rangkaian clipper.

Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.

Sebagai pengganda tegangan.

Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).

Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.

Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.

Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda

varactor.

Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai katup, dimana katup tersebut akan

terbuka pada saat air mengalir dari belakang menuju ke depan. Sedangkan katup akan

menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katub. Simbol dioda digambarkan dengan

anak panah yang diujungnya terdapat garis yang melintang.Cara kerja dioda dapat kita lihat

dari simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung

anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).

Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep

penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang

(rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal

tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current).Komponen utama

dalam penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam

sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi

tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator

stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu,

penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)

yang digambarkan dalam blok diagram berikut.

Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah

gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave

rectifier).

Page 12: Laporan power supply

Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode

sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja dari penyearah

setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC dari

transformator. Pada saat transformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC

maka diode dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut

dilewatkan dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka

dioda dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut ditahan

atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output penyearah setengah

gelombang berikut.

Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut.

Vavg=\fracVm\pi R Penyearah Gelombang Penuh (Full wave Rectifier) Penyearah

gelombang penuh dapat dibuat dengan 2 macam yaitu, menggunakan 4 diode dan 2 diode.

Untuk membuat penyearah gelombang penuh dengan 4 diode menggunakan transformator

non-CT seperti terlihat pada gambar berikut :

Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat

output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi

forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif

tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator

memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan

Page 13: Laporan power supply

D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui

D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT (Center Tap).

Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada gambar berikut :

Bentuk Gelombang Input, Arus Input dan Arus Pada Beban Penyearah Gelombang Penuh

Center Tap (CT)

Page 14: Laporan power supply

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat bekerja karena

menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti pada gambar

diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap

terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output

transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2

memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada

posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat

terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka terminal

output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2

pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah gelombang penuh berikut.

3. Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik

dalam bentuk muatan.sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam

yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator

yang sering disebut dielektrik.

Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor

tersebut.adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara,

metal film dan lain-lain.

Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael

Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar

dan Non Polar, berikut penjelasanya :

* Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan

negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya

kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang

menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.

* Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas

artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai

nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.

Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :

* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).

* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).

* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga

mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC

(alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya

Page 15: Laporan power supply

tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi

menjadi 2 bagian:

* kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas.

* kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini

digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco

(variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor

adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi

dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor

digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search.

Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai

berikut:

* Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan

tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang

saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya

sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.

* Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud

disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat

menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.

* Kapasitor sebagai penggeser fasa.

* Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

* Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.

Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga

dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah

maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian – rangkaian elektronik

memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan

pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C),

induktor (L) atau keduanya.

Gambaran rangkaian penyearah dengan filter, ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Gambaran pemakaian filter pada penyearah

Page 16: Laporan power supply

Filter Kapasitor

Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian gelombang penuh dengan filter kapasitor.

Rangkaian Filter Gelombang Penuh dengan Kapasitor

Untuk menjelaskan cara kerja kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini dimana

penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama

seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1 menghantar.

Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor

akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.

Gambar Cara kerja filter kapasitor

Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena

kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan

bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau

dioda dibias mundur (reverse).

Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui resistansi

beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari tegangan

kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan kapasitor, dioda

kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran

Page 17: Laporan power supply

akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih

cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih

kecil.

Tegangan Ripple

Seperti terlihat pada gambar dibawah ini kapasitor mengisi (charges) dengan cepat pada awal

siklus sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati puncak positif

(ketika dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan

membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin kecil ripple, semakin

baik penfilteran seperti terlihat pada gambar dibawah.

Tegangan ripple pada penyearah gelombang setengah dengan filter

Gambar dibawah memperlihatkan penyearah gelombang penuh lebih mudah melakukan

penfilteran. Ketika di filter, penyearah gelombang penuh mempunyai tegangan ripple lebih

kecil dibanding gelombang setengah untuk resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama.

Hal ini disebabkan kapasitor membuang lebih cepat dan interval waktu yang lebih pendek.

Perbandingan tegangan ripple dari penyearah gelombang setengah dengan gelombang penuh

dengan filter kapasitor yang diperoleh dari sinyal masukan yang sama.

Page 18: Laporan power supply

Faktor Ripple ( r )

Faktor ripple menunjukkan efektif tidaknya sebuah filter, didefinisikan sebagai perbandingan

tegangan ripple efektif (rms) terhadap tegangan DC. Semakin kecil faktor ripple, semakin

baik filter. Faktor ripple dapat diperkecil dengan menambah nilai kapasitor.

4. Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang

mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang

menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya

sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif,

tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan

power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi.

Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah

resistor yang bersifat resistif.

Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam

suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai

dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :

Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu

rangkaian elektronika.

Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh

rangkaian elektronika.

Berfungsi untuk membagi tegangan.

Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan

bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang

mengalir :

Page 19: Laporan power supply

5. IC Regulator

Regulator tegangan variabel merupakan rangkaian regluator yang memiliki tegangan output

dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator tegangan variabel pada saat ini

telah tersedia dalam bentuk chip IC regulator tegangan variabel 3 pin.

Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel

Bagian regulator tegangan positif variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur

positif agar dapat dikontrol levelnya serta mampu memberikan arus maksimum 10A.

Rangkaian regulator tegangan positif variabel ini menggunakan IC regulator tegangan

variabel LM317 sebagai pengontrol level output. Kemudian bagian pengatur tegangan positif

ini diatur oleh potensiometer 2,2 KOhm sebagai kontrol tegangan referensi regulator LM317.

Sebagai penguat arus menggunakan transistor PNP TIP147 yang diset common basis

sehingga tegangan output akan mengikuti tegangan kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas

arus maksimumnya mengikuti kemampuan maksimum transistor mengalirkan arus (10A).

Salah satu contoh regulator tegangan variabel adalah IC LM317. IC LM317 merupakan chip

IC regulator tegangan variable untuk tegangan DC positif. Untuk membuat power supply

dengan tegangan output variabel dapat dibuat dengan sederhana apabila menggunakan IC

regulator LM317. IC Regulator tegangan variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal

sebagai berikut.

Rangkaian Internal LM317

Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 Voltage Reference adalah jalur atau

bagian yang berfungsi memberikan tegangan referensi kontrol tegangan output pada regulator

LM317. Input tegangan referensi daiambil dari rangkaian pembagi tegangan variabel (R1 dan

R2 pada rangkaian dibawah). Komparator berfungsi sebagai pembanding antar tegangan

output dan tegangan referensi, dimana besarnya tegangan output dapat dihitung dari

persamaan dibawah. Circuit Protection adalah rangkaian pelindung IC LM317 dari erjadinya

arus konrsleting dan sebagi pelindung IC dari panan kerlebihan. Power regulator adalah

ragnkaain darlinto transistor NPN yang berfungsi untuk memperkuat arus output regulator

Page 20: Laporan power supply

tegangan variabel LM317. IC regulator tegangan variabel LM317 memiliki kemampuan

mengalirkan arus maksimum sebesar 1,5 Ampere dan mampu memberikan tegangan output

variabel dari 1,2 volt DC sampai dengan 37 volt DC. Contoh aplikasi penggunaan regulator

tegangan variabel LM317 dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Regulator Tegangan

Variable LM317.

Rangkaian regulator tegangan variabel diatas menggunakan IC LM317 sehingga rangkaian

regulator menjadi sederhana. Komponen pendukung regulator tegangan variable LM317 pada

dasarnya adalah rangkaian pembagi teganga variabel kombinasi R1 dan R2. Kapsitor Ci dan

Co berfungsi sebgai tapis input dan output. nilai tegangan referensi pada regulator tegangan

diatas ditentukan berdasarkan posisi tuas R2. Besarnya tegangan output pada regulator

tegangan variabel dengan IC LM317 (Vo) diatas dapat dihgitung dengan persamaan berikut.

V_O=1,25v \left ( 1+\fracR2R1 \right )+ I_adjR2 Spesifikasi Regulator Tegangan

Variabel LM317 Arus maksimum 1,5 Ampere Dapat memberikan perubahan output dari 1,2

volt sampai 37 volt DC Dilengkapi dengan proteksi dari hubung singkat (shot cirkuit.

Dilengkapi dengan proteksi over heating (panas berlebih).

Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel

Seperti pada bagian regulator positif, bagian regulator tegangan negatif ini susunan

rangkaiannya mirip, hanya komponen yang digunakan berbeda.Regulator tegangan negatif

menggunakan IC regulator tegangan negatif LM337, Penguat arus meenggunakan transistor

NPN TIP142 dengan kapasitas arus maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur

negatif menggunakan potensiometer 2,2 KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC

regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian power supply simetris variabel 10A ini

memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung singkat (korsleting) dan panas berlebih

(over heating) seperti pada regulator tegangan IC LM317 dan IC LM337 yang digunakan

dalam rangkaian power supply simetris variabel tersebut.

Page 21: Laporan power supply

6. Transistor

Adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan

penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)

atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari

sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah satu

syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar bentuknya

seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau bentuk sinyal keluaran

tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda bentuk ini hanya kecil saja, maka

dikatakan sinyal keluarannya cacat.

Penguat paling sederhana terdiri dari satu buah transistor. Ada tiga kemungkinan pemasangan

transistor sebagai penguat, yaitu : Emitor Bersama (Common Emiter), Kolektor Bersama

(Common Collector),Basis Bersama (Common Base). Masing-masing pola diatas mempunyai

karakteristik yang berbeda. Perbandingan antara ketiga pola tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 22: Laporan power supply

Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)

Penguat Emitor Bersama adalah penguat yang paling banyak digunakan. Penguat ini

mempunyai penguatan tegangan maupun penguatan arus. Hanya saja perlu diingat bahwa

penguat ini mempunyai impedansi masukan yang relatif rendah dan impedansi keluaran yang

relatif tinggi. Rangkaian Penguat Emitor Bersama (Common Emiter)

Page 23: Laporan power supply

Penguat Kolektor Bersama (Common Collector)

Penguat Kolektor Bersama biasanya dipakai sebagai transformator impedansi, karena

impedansi masukannya tinggi, sedangkan impedansi keluarannya rendah. Penguat ini lebih

unggul dibanding transformator biasa dalam dua hal, pertama, tanggapan frekuensinya lebar,

dan kedua, ada penguatan daya. Rangkaian Penguat Kolektor Bersama (Common Collector).

Penguat Basis Bersama (Common Base)

Penguat Basis Bersama sedikit terapannya dalam teknik frekuensi rendah, karena impedansi

masukannya yang begitu rendah akan membebani sumber sinyal. Penguat ini kadang

diterapkan dalam penguat untuk frekuensi tinggi (di atas 10 MHz), dimana lazimnya sumber

sinyalnya berimpedansi rendah.

Page 24: Laporan power supply

7. Potensiometer

Adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan

dapat disetel.Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal

geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer

biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada

penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai

transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Potensiometer pada prinsipnya dapat kita asumsikan sebagai gabungan dari dua buah resistor

yang dihubungkan seri (R1 dan R2), tetapi kedua resistor tersebut nilai resistansisnya dapat

diubah. Resistansi total akan selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi

Potensiometer (Variable Resistor). Jika resistansi R1 diperbesar dengan cara memutar

potensiometer tersebut, maka otomatis resistansi R2 akan berkurang, demikian juga

sebaliknya.

Gambar 1 Potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan

Page 25: Laporan power supply

Resistor variabel dapat digunakan sebagai potensiometer seperti pada gambar 1 untuk

mengatur tegangan pada rangkaian yang lain.

Pengatur volume pada receiver atau pada radio adalah contoh penggunaan resistor variabel

sebagai potensiometer. Ketika terminal yang dapat bergeser berada pada posisi paling atas,

tegangan yang tampak diantara terminal b dan c dapat dihitung secara sederhana dengan

menggunakan aturan pembagi tegangan

Vbc = (120 V) × (50 kΩ)/(50 kΩ+ 50kΩ) = 60 V

Namun, ketika terminal yang bisa bergeser ini berada pada posisi paling bawah, tegangan

antara terminal b dan c adalah Vbc = 0 V, karena kedua terminal menjadi short circuit dan

tegangannya menjadi nol.

Rangkaian pada gambar 1 menunjukkan sebuah potensiometer yang mempunyai tegangan

output yang bisa disetel antara 0 – 60 V. Output ini adalah nilai output tak berbeban, karena

tidak ada resistansi beban yang dihubungkan ke terminal b dan c. Bila sebuah resistansi

beban dihubungkan ke terminal ini, tegangan outputnya, disebut output berbeban, yang tak

akan lagi sama. Contoh berikut ini akan mengilustrasikan rangkaian berbeban.

Contoh

Untuk rangkaian pada gambar 2, hitunglah range tegangan dari Vbc sebagai sebuah

potensiometer yang nilainya bervariasi antara nilai minimum dan maksimumnya.

Gambar 2 Potensiometer dapat digunakan untuk mengatur nilai tegangan

Solusi: Tegangan minimum antara terminal b dan c akan terjadi saat kontak geser berada

pada posisi paling bawah dari resistor variabel. Pada posisi ini, tegangan Vbc = 0 V, karena

terminal b dan c terhubung singkat (short circuit).

Tegangan maksimum Vbc terjadi ketika kontak geser berada pada posisi paling atas dari

resistor variabel. Pada posisi ini, rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 3.

Page 26: Laporan power supply

Gambar 3 Output tegangan potensiometer, Vbc, bernilai maksimum saat kontak wiper berada

paling atas (titik a)

Pada gambar 3, kita lihat resistansi R2 paralel dengan beban resistor RL. Tegangan antara

terminal b dan c dapat dengan mudah dihitung dari aturan pembagi tegangan:

Vbc = E × (R2||RL) /[(R2||RL) + R1] = (120 V) (25 kΩ) / (25 kΩ + 50 kΩ) = 40 V

Kita simpulkan bahwa tegangan output dari potensiometer dapat disetel dari 0 V hingga 40 V

untuk beban resistansi RL = 50 kΩ.

Dengan melihat sekilas, kita lihat bahwa potensiometer yang tak berbeban pada rangkaian 2

akan memiliki tegangan output antara 0 V hingga 60 V.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

Solder

Bor PCB

Cutter

Setrika

Steelwool

Penggaris besi

Tang potong

Penampan

Obeng

Atractor (penyedot timah)

Page 27: Laporan power supply

2. Bahan

No Nama Komponen Jumlah

1 Dioda 1N4007 4

2 Kapasitor 6800uF/50v 2

3 Kapasitor 10uF/50v 4

4 Resistor 3.3 2

5 Resistor 120 2

6 Resistor 1k 2

7 Potensiometer 5k 2

8 Transistor TIP 142 1

9 Transistor TIP 147 1

10 Regulator LM 317 1

11 Regulator LM 337 1

12 LED 2

13 Saklar power 1

14 Kabel NYAF 3

15 Kabel AC 1

16 Penjepit Buaya 3

17 PCB Polos 10x20 1

18 FeCl3 2

19 Knob 2

20 Box power supply 1

21 Fuse 2A 1

22 Sekrup 4

23 Mur + baut 4

24 Timah 1roll 1

Page 28: Laporan power supply

D. FLOW CHART RANGKAIAN

Page 29: Laporan power supply

E. GAMBAR RANGKAIAN

1. Skematik Rangkaian

2. Layout PCB dan Tata Letak Komponen

Page 30: Laporan power supply

F. PRINSIP KERJA RANGKAIAN

Rangkaian power supply simetris variable ini terbagi dalam 3 utama yaitu rangkaian

penyearah gelombang penuh, rangkaian regulator tegangan positif dan regulator negatif. Dari

bagian regulator tegangan positif dan regulator tegangan negatif adalah sebagai berikut.

Rangkaian Penyerah Gelombang (Rectifier) Bagian penyearah gelombang ini memberikan

output tegangan DC simetris ± 18 volt DC terhadap ground. Bagian ini dibangun dengan

transformer stepdown 18 volt CT pada sekundernya, penyearah gelombang penuh dengan

dioda bridge dan tapis menggunakan kapasitor 6800 uF/ 50V.

Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel Bagian regulator tegangan positif

variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan output jalur positif agar dapat dikontrol

levelnya serta mampu memberikan arus maksimum 2A. Rangkaian regulator tegangan positif

variabel ini menggunakan IC regulator tegangan variabel LM317 sebagai pengontrol level

output. Kemudian bagian pengatur tegangan positif ini diatur oleh potensiometer 5 KOhm

sebagai kontrol tegangan referensi regulator LM317. Sebagai penguat arus menggunakan

transistor PNP TIP147 yang diset common basis sehingga tegangan output akan mengikuti

tegangan kontrol oleh IC LM317 dan kapasitas arus maksimumnya mengikuti kemampuan

maksimum transistor mengalirkan arus.

Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel Seperti pada bagian regulator positif,

bagian regulator tegangan negatif ini susunan rangkaiannya mirip, hanya komponen yang

digunakan berbeda. Regulator tegangan negatif menggunakan IC regulator tegangan negatif

LM337, Penguat arus meenggunakan transistor NPN TIP142 dengan kapasitas arus

maksismum 10A. Pengontrol tegangan output jalur negatif menggunakan potensiometer 5

KOhm sebagai pemberi tegangan referensi IC regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian

power supply simetris variabel 2A ini memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung

singkat (korsleting) dan panas berlebih (over heating) seperti pada regulator tegangan IC

LM317 dan IC LM337 yang digunakan dalam rangkaian power supply simetris variabel

tersebut.

Page 31: Laporan power supply

G. ANALISA RANGKIAN

1. Transformator sebagai penurun tegangan

Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik

tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer

lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =

2. Diode sebagai penyearah

Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam laporan ini adalah konsep

penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah

gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi

untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC

(Direct Current).Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang

dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah,

sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC

tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama

dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan

(transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)

3. Kapasitor sebagai filter

Penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama

seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1

menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan

kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.

Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi

karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan

tegangan sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda

seperti saklar terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).

Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui

resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yang lebih besar dari

tegangan kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan

kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang

rendah tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban

tinggi pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan

tegangan keluaran DC yang lebih kecil.

Page 32: Laporan power supply

4. Transistor sebagai penguat arus

Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan. Salah

satu syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar

bentuknya seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau

bentuk sinyal keluaran tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda

bentuk ini hanya kecil saja, maka dikatakan sinyal keluarannya cacat.

5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output

IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang

memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan

Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu

Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator.

Contoh IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317

yang memiliki Range (jangkauan) tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt

DC. Sedangkan contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah

LM337 yang memiliki Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317.

Pada dasarnya desain, konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable

Voltage Regulator adalah sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output

Tegangan DC-nya.

6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output

Prinsip kerja dari Potensiometer dapat kita asumsikan dua buah resistor biasa yang

dirangkai seri, tapi dapat dirubah nilai resistansinya. Resistansi total pada

potensiometer akan selalu tetap dan ini merupakan nilai Potensiometer ( Variabel

Resistor ). Jika nilai resistansi dari R1 diperbesar dengan cara memutar bagian

potensiometer, maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang, begitu juga

sebaliknya. Dengan demikian, perubahan nilai resistansi ini digunakan untuk

mengatur tegangan output.

H. PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT

1. Solder

Solder digunakan untuk menyolder komponen-komponen power supply pada papan

PCB.

2. Bor PCB

Bor PCB digunakan untuk mengebor atau melubangi papan PCB.

3. Cutter

Cutter digunakan untuk memotong papan PCB.

4. Setrika

Setrika digunakan untuk menyablon layout PCB pada papan PCB.

5. Steelwool

Page 33: Laporan power supply

Steelwool digunakan untuk membersihkan papan PCB pada saat dicuci sebelum di

sablon.

6. Penggaris besi

Penggaris besi digunakan untuk membantu memotong papan PCB.

7. Tang potong

Tang potong digunakan untuk memotong kabel dan kaki-kaki komponen agar rapi.

8. Penampan

Penampan digunakan sebagai tempat cairan ferryclorid pada saat merendam papan

PCB.

9. Obeng

Obeng digunakan untuk mengencangkan sekrup pada box power supply.

I. KESIMPULAN

1. Kesimpulan secara umum

Power supply simetris plus mampu memberikan output ganda dengan tegangan output

simetris saling berkebalikan terhadap ground (positif, negatif dan ground) dimana level

tegangan pada terminal positif dan negalif terhadap titik refenrensi (ground) sama tetapi

berkebalikan 180°. Power supply simetris ini sering dibutuhkan pada perangkat elektronika

seperti power amplifier, komputer dan lainnya. bagian utama rangkaian dasar power supply

simetris dapat dibangun menggunakan transformator CT dan dioda yang disusun jembatan

(bridge). Tegangan output pada Power supply simetris plus dapat di atur (adjustment).

Prinsip kerja rangkaian Power supply simetris adalah menurunkan tegangan AC 220 volt

menjadi 15volt DC, mengubah tegangan bolak-balik/AC menjadi tegangan searah/DC dan

dan menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground memiliki

nilai yang sama menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-

ground memiliki nilai yang sama.

2. Kelebihan

Power supply yang saya buat ini dapat mengatur tegangan output sesuai keinginan hanya

dengan memutar knop potensiometer. Selain itu tegangan outputnya yang dihasilkan ganda

yaitu pada +Vcc-ground dan –Vcc-ground memiliki nilai yang sama.

3. Kekurangan

Power supply yang saya buat ini tegangan minimal-nya (Vmin) tidak bisa nol.

Page 34: Laporan power supply

DAFTAR PUSTAKA

http://zhagitoloh.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-dan-prinsip-kerja.html

http://fisikaunik.wordpress.com/2012/03/06/definisi-dan-fungsi-kapasitor-sebagai-

komponen-elektronika/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-

rectifier/

http://aryutomo.wordpress.com/2010/12/03/penyearah-dengan-filter/

http://komponenelektronika.biz/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/penyearah-rectifier-gelombang-penuh-

center-tap-ct/

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-variable-lm317/

http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/power-supply/power-supply-simetris-variable-10a/

http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/

http://komponenelektronika.biz/rangkaian-power-supply.html

http://kuliah-tugas-pendidikan.blogspot.com/2014/04/catu-daya-simetris.html

LAMPIRAN

1. Datasheet

2. Simulasi rangkaian