laporan pkl joshua
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia sudah berkembang sangaat pesat dari tahun-
tahun sebelumnya. Pemerintah Indonesia sedang gencar melakukan promosi
bagi turis atau wisatawan baik asing maupun local. Pada tahun 2015 saja,
tercatat lebih dari Sembilan juta wisatawan asing masuk ke Indonesia. Angka
ini sangat jauh berbeda dari tahun 2007 yang hanya tercatat sekitar 5,5 juta
wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.
Saat ini, sektor pariwisata di Indonesia berkontribusi kurang lebih 4% dari
total perekonomian negara. Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia ingin
meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB (Produk Domestik
Bruto). Artinya, pemerintah harus bisa menarik sekitar 20 juta wisatawan ke
Indonesia. Dalam rangka mencapai angka ini, pemerintah sedang giat
memperbaiki infrastruktur dan penyuluhan bagi warga yang tinggal dekat
dengan lokasi wisata. Hal ini dilakukan agar wisatawan asing dapat bergerak
bebas tanpa khawatir akan hal-hal yang tidak di inginkan.
Masalah lain yang harus dihadapi yaitu pendidikan. Warga atau pekerja di
objek wisata masih sangat kurang dengan bahasa inggris. Walaupun
masyarakat Bali dan Jakarta yang bekerja di sektor pariwisata sudah cukup
fasih berbahasa inggris, di wilayah-wilayah yang terpencil penduduk asli
kesulitan berkomunikasi dengan para turis. Oleh karena itu, fokus pada
mempelajari bahasa inggris akan sangat membantu mengatasi keadaan ini.
Sekarang ada banyak sekali sekolah dan balai pendidikan yang
menyediakan sarana pelatihan atau praktik kerja lapangan (job training) di
industri pariwisata. Semuanya itu mempunyai tujuan untuk mendukung dan
memajukan industri pariwisata di Indonesia. Dalam praktik kerja lapangan,
para siswa pastinya mendapatkan suatu tambahan ilmu dan pengalaman
bagaimana rasanya bekerja di industri pariwisata. Hal inilah yang akan
diungkapkan penulis melalui penulisan laporan praktik kerja lapangan ini
semoga dapat dijadikan acuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia industri
sebenarnya.
B. Tujuan Penulisan Laporan
1. Tujuan Umum:
Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan
program studi perhotelan Diploma 1 di Sekolah Tinggi Pariwisata
Trisakti.
2. Tujuan Operasional:
a. Menambah ilmu dan pengetahuan di bidang industri
restoran/hotel.
b. Menambah pengalaman kerja lapangan di industri
restoran/hotel.
c. Melatih diri agar terciptanya rasa tanggung jawab dan
kedisiplinan dalam bekerja.
d. Sebagai bekal bekerja di masa depan.
3. Tujuan Penulisan Laporan:
a. Memenuhi tugas dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
b. Sebagai bahan referensi untuk junior maupun teman satu
angkatan yang akan melakukan praktik kerja lapangan.
c. Untuk dijadikan pembelajaran sehingga penulis atau
pembaca tidak mengulangi kesalahan yang pernah penulis
lakukan selama praktik kerja lapangan.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Penulis meninjau langsung segala kegiatan yang berlangsung di
Amuz Restaurant.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pihak restoran, khususnya
kepada chef yang bertanggung jawab.
3. Tinjauan pustaka
Metode penelitian yang dilakukan dengan cara membaca artikel
atau website yang ditulis tentang Amuz Restaurant.
D. Sistematika Laporan
Dalam laporan ini, penulis menguraikan secara singkat dalam beberapa
bab selama menjalankan praktik kerja lapangan. Adapus isi laporan ini antara
lain:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan Laporan
B. Tujuan Penulisan Laporan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Sistematika Laporan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah singkat
B. Struktur Organisasi
C. Tugas dan Tanggung Jawab
D. Fasilitas
E. K3
BAB III KEGIATAN DI TEMPAT PRAKTIK
A. Jadwal Kerja
B. Tata Tertib
C. Kegiatan Yang Dilakukan
D. Kendala atau Masalah Yang Dihadapi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
A. Dokumentasi
B. Daftar Pustaka
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
Menawarkan sajian khas Perancis, Amuz Restaurant merupakan salah
satu restoran perancis bergengsi yang ada di Jakarta. Restoran yang berdiri
sejak 27 Agustus 2010 ini telah memenangkan beberapa penghargaan
seperti Best French Fine Dining, Best French Restaurant, dan nominasi World
Luxury Restaurant Awards 2016. Amuz Restaurant menawarkan konsep fine
dining romantic dinner kepada konsumen yang datang.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia kuliner Perancis,
Chef Gilles Marx dipercaya untuk memimpin Amuz dan seluruh staff untuk
memastikan para konsumen mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
Tak hanya Amuz, ada pula Aprez Catering, Artoz Bar, dan Auroz yang
terletak di Pakubuwono Residence. Semua merupakan bagian dari PT. Api
Metra Boga.
B. Struktur Organisasi
C. Tugas dan Tanggung Jawab
Setiap jabatan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Berikut adalah rincian tugan dan tanggung jawab dari setiap jabatan yang ada
di dalam bagian struktur organisasi:
1. Head Chef
Bertanggung jawab pada seluruh staff Amuz Restaurant.
Mengawasi jalannya operasional kitchen dan service.
2. Sous Chef
Mengawasi jalannya operasional kitchen dan memastikan
inventory lengkap tersedia. Membuat jadwal bagi staff.
3. Jr. Sous Chef
Membantu sous chef dalam mengawasi operasional.
Mengawasi setiap section yang terdapat di kitchen.
4. Chef de Partie
Bertanggung jawab pada section masing-masing. Memesan
barang atau inventory jika ada yang diperlukan di section.
5. Commis 1
Bertanggung jawab kepada Chef de Partie dalam
melaksanakan pekerjaan. Bertugas menangani A’la Carte
dan mengawasi pekerjaan Commis 3
6. Commis 3
Bertanggung jawab untuk menyiapkan bahan masakan yang
diminta Commis 1 dan Chef de Partie. Menyiapkan Mise en
Place setiap hari nya.
7. Daily Worker
Membantu masing-masing section dalam mise en place dan
operasional dapur setiap hari nya.
8. Trainee
Membantu masing-masing section dalam mise en place dan
operasional dapur setiap hari nya.
D. Fasilitas
1. Private Room
Amuz Gourmet restaurant menyediakan tempat privat yang
mewah dan sangat strategis. Berkapasitas 6 sampai 12 orang,
ruangan ini sangat cocok bagi konsumen yang akan
mengadakan meeting atau business lunch.
2. Chef’s Table
Simple, nyaman, dan intim. Itulah yang ditawarkan Amuz di
Chef’s Table dengan suasana nya yang unik. Terletak di pojok
restoran didepan dapur yang terbuka membuat konsumen bisa
menyaksikan para chef menyajikan makanan mereka.
3. Catering
Tim dari Amuz Gourmet akan menyediakan makanan bagi
mereka yang memesan untuk acara pesta atau acara lainnya
baik hanya untuk acara makan malam bersama keluarga
sampai acara pernikahan.
4. Main Dining room
Menyajikan suasana romantic bagi pada konsumen, area
makan di Amuz Restaurant sangat unik dan cocok bagi anda
yang menyantap makan malam bersama pasangan. Dihiasi
dengan lukisan dan penuh nuansa Perancis membuat suasana
makan malam menjadi lebih indah.
5. Wine Cellar
Memiliki koleksi minuman wine terlengkap membuat Amuz
Restaurant menjadi lebih memukau. Koleksi yang dimiliki
hamper dari seluruh penjuru dunia membuat suasa makan
malam menjadi lebih berkelas. Ruangan kaca tempat
penyimpanan wine juga menambah suasana elegan dan cantik
bagi konsumen.
E. K3
Berdasarkan praktek kerja industri yang penulis lakukan selama 6
bulan di Amuz Restaurant, penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan demi terwujudnya keamanan,
kesehatan, dan keselamatan kerja di kitchen. Beberapa diantaranya adalah:
1. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat.
2. Berhati-hati dalam membawa barang berat seperti Pot atau
Tray.
3. Gunakan hand glove ketika memegang makanan
4. Gunakan sepatu yang sesuai dengan standard yang telah
ditentukan.
5. Lakukan penyimpanan bahan makanan sesuai dengan
prosedur yang tepat.
6. Selalu menjaga kebersihan diri setelah bersentuhan dengan
bahan atau daging mentah.
7. Pastikan kondisi seragam kerja bersih dan layak pakai.
8. Pastikan kita menggunakan peralatan dan prosedur yang
tepat dalam menjaga kebersihan area dapur.
BAB III
KEGIATAN DI TEMPAT PRAKTIK
A. Jadwal Kerja
Praktik kerja industri yang penulis laksanakan di Amuz Restaurant
dimulai pada tanggal 3 Februari 2016 hingga 5 Agustus 2016. Orientasi yang
diberikan oleh pihak restoran hanya berlangsung 2 hari yaitu pada tanggal 3
dan 4 Februari 2016. Selama melaksanakan praktik kerja industri di Amuz
Restaurant, penulis mendapat jadwal 5 hari kerja dan 2 hari libur dengan
ketentuan 8 jam kerja per hari. Penulis mendapat shift sore pada saat
melaksanakan kegiatan praktik kerja industri di Amuz, namun ada beberapa
kali penulis masuk pagi dan siang.
Berikut adalah jadwal kerja yang ada di Amuz Restaurant:
1. Weekdays:
1.1. Shift Pagi : 9.00 am – 17.00 pm
1.2. Shift Siang : 12.00 pm – 20.00 pm
1.3. Shift Sore : 14.00 pm – 22.00 pm
2. Weekends:
1.1. Shift Sore : 15.00 pm – 23.00 pm
B. Tata Tertib
Tata tertib untuk trainee tidak jauh berbeda dengan staff Amuz
Restaurant, trainee mempunyai kewajiban dan aturan yang sama seperti staff
Amuz Restaurant, tata tertib antara lain:
1. Seluruh trainee wajib hadir 15 menit sebelum jadwal kerja.
2. Seluruh trainee wajib meninggalkan barang-barang berhaga di
dalam loker yang sudah disediakan.
3. Seluruh trainee tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaan pada
saat jam kerja tanpa se izin staff.
4. Seluruh trainee tidak boleh membawa pulang alat atau bahan
makanan dari Amuz Restaurant.
5. Apabila ada hal yang mendesak yang dapat membuat trainee
terlambat masuk kerja atau tidak dapat masuk kerja, maka trainee
diwajibkan menghubungi staff yang bertanggung jawab dan disertai
alasan atau surat dokter yang jelas.
C. Kegiatan yang Dilakukan
Kegiatan yang penulis lakukan pada saat melaksanakan kegiatan
praktik kerja lapangan bermacam-macam tergantung dengan kemampuan
penulis. Tanggung jawab penulis semakin bertambah seiring dengan
berjalannya waktu. Semakin banyak hal yang dimengerti penulis, semakin
besar pulang pekerjaan yang dipercaya ke penulis. Berikut adalah rincian
kegiatan penulis sehari-hari:
1. 13.45 pm – 14.00 pm : Penulis tiba di gedung Energy, bersiap-
siap melaksanakan kerja, check grooming dan attire.
2. 14.00 pm – 16.00 pm : Penulis tiba di dapur, memeriksa Mise en
Place, mengerjakan tugas yang harus dikerjakan, menyiapkan alat
atau bahan makanan untuk malam hari.
3. 16.00 pm – 17.30 pm : Penulis dapat beristirahat di locker atau
mencari makan pada jam istirahat.
4. 17.30 pm - 21.30 pm : Penulis membantu berjalannya
operasional dapur pada saat jam makan malam.
5. 21.30 pm – 22.00 pm : Penulis membersihkan alat dan station.
Menulis Mise en Place untuk besok hari.
Kegiatan yang penulis lakukan pun bervariasi selama 6 bulan
menjalani training. Penulis ditempatkan di 3 section yang ada di dalam dapur
yang terdiri dari Meat Section, Fish section, dan Garde Manger Section.
Penulis dapat menjelaskan beberapa produk yang penulis dapatkan selama
training pada masing2 section:
Garde Manger: Artichoke Terrine
1. Potong dadu artichoke yang sudah di bersihkan, cincang
bawang bombay.
2. Tumis bawang Bombay sampai harum, masukan thyme.
Masukan artichoke yang sudah dipotong dadu, tumis hingga
artichoke menjadi empuk dengan menambahkan chicken
stock sedikit demi sedikit.
3. Siapkan susu, cream, 3 telur dan 3 kuning telur.
4. Setelah empuk, masukan artichoke yang telah ditumis
kedalam blender bersama susu, cream, dan telur. Blender
hinggal halus.
5. Siapkan terrine mold (cetakan), alasi dengan bakewell.
Tuang adonan artichoke kedalam mold, tutupi dengan
alumunium foil. Masukan kedalam oven dengan suhu 160 c
selama 50 menit.
6. Angkat terrine, potong sesuai porsi. Sajikan dengan salsa de
truffata, frisee dan mache salad, cream truffle lettuce, mini
tart flambé.
Fish Section: Dover Sole
1. Bersihkan ikan dengan mencabut kulit dan menggunting bagian sisi
ikan yang berduri. Bersihkan bagian dalam insang dan keluarkan
telurnya.
2. Lumuri ikan dengan tepung, ratakan lalu pan seared ikan hingga
berwarna coklat ke-emasan.
3. Sambil menunggu ikan matang, siapkan kentang yang sudah di
tourning, masukan kedalam campuran air, kaldu ayam, dan thyme.
Masak kentang hingga empuk.
4. Tumis bayam dengan bawang putih dan seasoning.
5. Angkat ikan, tuang sedikit lemon juice kedalam pan. Aduk sedikit
lalu saring. Tuang diatas ikan membuat menjadi lebih gurih. Sajikan
dengan tourney potato dan saute spinach.
Meat Section: Wagyu Tenderloin Rossini
1. siapkan kentang yang kentang yang sudah di rebus, potong kotak
lalu masak diatas pan menggunakan oil. Jika sudah berwarna
kecoklatan, siram sedikit dengan cooking wine lalu tuang brown
stock.
2. Siapkan daging, season dengan salt and pepper, masak hingga
matang. Siapkan foie gras, season dengan salt and pepper, lalu
taburi tepung dan ratakan. Masak foie gras hingga matang
berwarna coklat.
3. Siapkan sayuran seperti zuchinni, turnip, dan baby carrot. Masak
menggunakan sedikit chicken stock. Season dengan salt and
pepper.
4. Taruh kentang yang sudah dimasak sebagai underliner, lalu taruh
daging diatasnya, dan yang terakhir foie gras. Taruh sayuran yang
sudah dimasak di sekeliling makanan. Siram dengan saus
Ketiga tempat tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berbeda walaupun kendala atau masalah yang dihadapi kurang lebih sama
yaitu terdapat bahan-bahan atau cara memasak yang baru yang penulis
belum dapat selama belajar di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Penulis pun
mendapat banyak pengalaman serta pembelajaran di ketiga tempat tersebut
yang dapat penulis terapkan sebagai ilmu untuk masa depan.
D. Kendala atau Masalah Yang Dihadapi
Selama menjalankan kegiatan praktek kerja industri, penulis dihadapkan
dengan berbagai kondisi nyata di tempat kerja, baik itu kondisi yang
mendukung kinerja penulis ataupun kendala yang menghambat kinerja
penulis. Berikut adalah beberapa kondisi pendukung, kendala, dan
bagaimana penulis menangani kendala yang dihadapi:
Kondisi Pendukung
Penulis telah mendapatkan bekal ilmu dari kampus baik secara
teori maupun praktik yang sangat bermanfaat ketika
menjalankan praktik kerja lapangan.
Kesabaran serta ketegasan para staff pembimbing sangan
membantu penulis untuk dapat bekerja dengan maksimal dan
efisien.
Adanya kerjasama yang baik antara trainee dan staff Amuz
Restaurant sehingga kegiatan operasional di dapur dapat
berjalan dengan baik.
Kepedulian staff Amuz Restaurant yang selalu mengajarkan
penulis dan trainee yang lain hal-hal baru dalam dunia kuliner
membuat penulis semakin termotivasi dan percaya diri dalam
bekerja.
Kendala
Kemampuan penulis dalam membuat produk sesuai dengan
standard Amuz Restaurant membuat penulis terkadang
kesulitan dalam menangani pesanan tamu.
Product knowledge yang belum mencukupi membuat penulis
cukup kesulitan dalam bekerja.
Bahan-bahan asing yang baru bagi penulis yang bisa
menghambat kinerja penulis.
Upaya Penyelesaian Kendala
Penulis berusaha untuk cepat tanggap dengan apa yang
diajarkan oleh staff pembimbing.
Penulis mencatat dan melakukan riset bahan-bahan asing yang
baru ditemui.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjalankan praktik kerja lapangan selama 6 bulan di Amuz
Restaurant, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Pengetahuan tentang dunia masak yang luas merupakan hal
penting yang harus didalami sehingga dapat memaksimalkan
kinerja di industri kuliner
2. Praktik kerja lapangan merupakan sarana yang baik bagi
penulis untuk mengenal dunia kerja yang sebenarnya dan untuk
menambah pengetahuan yang telah di peroleh dari kampus
sehingga dapat meningkatkan kualitas diri sendiri demi
menyiapkan penulis dengan masa depan.
3. Pengajaran yang diberikan oleh pihak kampus baik secara teori
maupun praktik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan,
karena itu merupakan bekal ilmu yang berguna ketika
menjalankan praktik kerja lapangan.
4. Pengetahuan dan pengalaman baru akan dunia kuliner yang
telah penulis miliki dapan penulis bagi dengan para dosen demi
meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada di kampus.
5. Praktik kerja industri merupakan sarana yang baik untuk
membentuk karakter penulis agar lebih disiplin, bertanggung
jawab, serta bersikap professional dalam bekerja.
B. Saran
Setelah melaksanakan praktik kerja industri selama 6 bulan di Amuz
Restaurant, penulis memiliki beberapa saran yang dapat penulis berikan
kepada Amuz Restaurant dan juga kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
Diantaranya adalah:
1. Saran kepada Amuz Restaurant:
Pentingnya product knowledge ketika bekerja di dapur harus
lebih di tingkatkan dengan memberikan kesempatan kepada
trainee dan staff food testing sehingga pengetahuan yang
mereka miliki tidak hanya berdasarkan pada teori saja.
Komunikasi antara staff dan trainee harus dijaga dan lebih
ditingkatkan agar bisa mencapai hasil yang maksimal dalam
bekerja.
2. Saran kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti:
Penulis berharap Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dapat
meningkatkan pengajaran yang ada baik secara teori maupun
praktik agar tidak terlalu jauh tertinggal dari industri yang
semakin maju. Hal ini dimaksudkan agar calon trainee dapat
lebih siap ketika akan mengikuti praktik kerja lapangan dari segi
pengetahuan maupun segi mental dan fisik.
Penulis berharap agar fasilitas-fasilitas pengajaran di Sekolah
Tinggi Pariwisata Trisakti dapat disesuaikan dengan keadaan
nyata di industri saat ini terutama tentang penggunaan alat-alat
dan bahan makanan di dapur agar pengetahuan calon trainee
dapat lebih meningkat dan mereka dapat semakin siap untuk
bekerja di industri.
Demikian hal-hal yang dapat penulis sampaikan dan sarankan sebagai
hasil pengamatan dan pembelajaran setelah melaksanakan praktik kerja
industri selama 6 bulan di Amuz Restaurant. Penulis meminta maaf apabila
ada kekurangan dalam penulisan laporan ini. Penulis pun mengharapkan
adanya kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat lebih baik lagi dalam
menyusun laporan yang lain. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.