laporan pkl diklat geologi.docx

Upload: fred-aronggear

Post on 02-Jun-2018

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    1/19

    i

    KKAATTAA

    PPEENNGGAANNTTAARR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat

    dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

    Pendidikan dan Pelatihan Pengenalan Geologi dan Sumber Daya Mineral Angkatan ??

    Tahun 2008.

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan upaya pengenalan prinsip dasar

    geologi dalam kehidupan manusia dengan cara memahami gejala-gejala aktifitas

    geologi yang ada di sekitar lingkungan kita melalui pengamatan langsung di lapangan.

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan di 2 (dua) lokasi utama yaitu sekitar

    Kota Bandung (Citatah, Rajamandala, dan Lembang) serta di wilayah Kabupaten Garut,

    dimana PKL ini dilakukan dalam 2 tahap waktu yaitu pada tanggal 18 April 2008 dan

    tanggal 24-25 April 2008.

    Semoga nilai-nilai dan materi yang didapat dari pelaksanaan Diklat dan PKL ini

    merupakan suatu langkah awal dan modal dasar bagi aparat pemerintah yang memiliki

    latar belakang pendidikan non geologi sebagai bekal dalam menunjang pelaksanaan

    tugas sehari-hari di instansinya masing-masing.

    Oleh karena itu kami atas nama peserta Diklat Pengenalan Geologi dan SumberDaya Mineral Tahun Anggaran 2008 ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada para narasumber (widyaiswara) dan Panitia Penyelenggaran Diklat

    khususnya dan kepada segenap pegawai Pusdiklat Geologi pada umumnya atas segala

    pelayanan dan upaya yang telah diberikan sehingga pelaksanaan Diklat ini dapat

    berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

    Akhir kata tidak ada gading yang tak retak kami ingin menyampaikan

    permohonan maaf jika laporan yang kami susun ini jauh dari kriteria sempurna,

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    2/19

    ii

    dimana semata-mata hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan kami serta

    kami juga mohon maaf jika selama kami mengikuti Diklat ini ada tindak tanduk kami

    yang kurang/tidak berkenan

    Bandung, April 2008

    Wassalam

    Tim Penyusun

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    3/19

    iii

    DDAAFFTTAARRIISSII

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

    1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2

    1.3. Metodologi ........................................................................................... 2

    BAB II PELAKSANAAN ............................................................................................. 3

    2.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ............................................................ 3

    2.2. Hasil Pengamatan Lapangan ................................................................ 3

    2.2.1. Citatah ........................................................................................ 3

    2.2.2. Rajamandala ............................................................................... 5

    2.2.3. Lembang ..................................................................................... 6

    2.2.4. Pos Pengamatan Gn. Guntur ........................................................ 8

    2.2.5. Sumber Panas Bumi Kamojang ................................................... 11

    BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 13

    3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 13

    3.2. Saran ..................................................................................................... 13

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    4/19

    iv

    DDAAFFTTAARRGGAAMMBBAARR

    1. Gambar 1 : Salah satu singkapan batuan sediman di aliran sungai yang ada di

    Citatah ............................................................................................................... 5

    2. Gambar 2 : Singkapan batuan sediman yang ada di Cihea .............................. 6

    3. Gambar 3 : Sesar Lembang yang membentang sepanjang 30 Km beserta

    ilustrasinya ........................................................................................................ 8

    4. Gambar 4 : Tiltmeter, salah satu alat yang ada di Pos Pengamatan Gn.

    Guntur yang digunakan untuk memantau aktivitas gunungapi............... 10

    5. Gambar 5 : Maket, sebagai ilustrasi tentang daerah yang akan terkena

    bencana awan panas dan aliran Lahar Panas apabila Gn. Guntur

    Meletus ............................................................................................................. 10

    6.

    Gambar 6 : Kawah Kereta, merupakan salah satu sumur hasil eksploitasi

    Belanda Th 1928 ...................................................................................... 12

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    5/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 1

    BBAABBII

    PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

    1.1.

    Latar Belakang

    Bumi merupakan satu-satunya planet tempat hidup manusia yang sumber

    dayanya terbatas, oleh karena itu perlu dikelola dengan benar dan bijaksana sehingga

    dapat memberikan keuntungan/manfaat bagi manusia, bukan sebaliknya karena justru

    akan membawa kepada kesengsaraan jika salah dalam pengelolaannya. Untuk dapat

    mengelola bumi beserta sumber dayanya dengan benar, perlu dipahami tentang ilmu

    pengetahuan yang mempelajari tentang kebumian, yaitu Geologi : merupakan ilmu

    pengetahuan dan seni (science & art) yang mempelajari aspek kebumian mencakup

    proses pembentukan, susunan lapisan batuan serta sumber daya mineral dan energi

    yang terkandung di dalamnya, menjadi komponen dan faktor yang sangat mendasar

    dalam kehidupan manusia.

    Berbagai sumber daya mineral baik yang terdapat di dalam perut bumi maupun

    yang terdapat di permukaan sebagai hasil proses geologis dapat bermanfaat bagi

    kesejahteraan masyarakat, namun memerlukan pengetahuan dan pemahaman teknis

    dan investasi yang tidak kecil serta harus mempertimbangkan dampak lingkungan pada

    kehidupan berkelanjutan.

    Salah satu upaya pemerintah meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan

    pemahaman teknis tentang kebumian adalah dengan menyelenggarakan Pendidikan

    dan Pelatihan Pengenalan Geologi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan oleh

    Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya

    Mineral. Pendidikan dan Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung

    pelaksanaan otonomi daerah di bidang energi dan sumber daya mineral sehingga

    memungkinkan daerah untuk mengembangkan kegiatan geologi dan pertambangan di

    daerahnya.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    6/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 2

    Komposisi materi pelajaran yang disampaikan dalam pendidikan dan pelatihan

    ini merupakan gabungan antara kemampuan dalam pemahaman teori dan praktek

    lapangan. Dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan peserta Diklat

    setelah mendapatkan pembekalan berupa teori-teori di kelas selanjutnya mampu

    untuk membandingkan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan sehingga

    pengetahuan atau wawasan tentang geologi dapat lebih mudah dipahami dan

    dimengerti.

    1.2.

    Maksud dan Tujuan

    Maksud diselenggarakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah peserta diklat

    mampu mengenal geologi dan sumber daya mineral dengan lebih mudah. Adapun

    tujuannya adalah :

    1. Mengenal falsafah dan prinsip dasar geologi dalam kehidupan manusia;

    2. Mengenal mineral, energi, dan lingkungan;

    3. Mengenal proses-proses geologi yang membahayakan kehidupan manusia;

    4.

    Memahami interaksi manusia terhadap lingkungan;

    dengan membandingkan hal-hal tersebut di atas antara teori-teori yang didapat di

    dalam kelas dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya.

    1.3.

    Metodologi

    Metodologi yang digunakan dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini

    adalah dengan metode observasi yaitu pengamatan langsung ke lapangan secara

    visual. Sedangkan peralatan survey geologi yang digunakan antara lain :

    1. Palu Geologi

    2. Kompas

    3. Global Positioning System (GPS)

    4. Kamera

    5. Peta Geologi Lembar Cianjur Skala 1 : 100.000

    6.

    Peta Geologi Lembar Garut Skala 1 : 100.000

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    7/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 3

    BBAABBIIII

    PPEELLAAKKSSAANNAAAANN

    2.1.

    Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan PKL dilakukan dalam dua waktu yaitu pada hari Jumat

    tanggal 18 April 2008 dengan lokasi PKL :

    1. Desa Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat,

    2. Desa Cihea Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, dan

    3. Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat,

    dan hari Kamis-Jumat tanggal 24-25 April 2008 dengan lokasi PKL :

    1. Pos Pengamatan Gunung Guntur Kabupaten Garut

    2. Kawasan Sumber Panas Bumi (Geothermal) Kamojang

    2.2.

    Hasil Pengamatan Lapangan

    Berdasarkan hasil observasi dan analisis sederhana pelaksanaan PKL diperoleh

    hal-hal sebagai berikut :

    2.2.1.

    Citatah

    a. Gambaran Umum

    Letak dan Kesampaian Daerah

    Citatah terletak di sebelah barat daya Kota Bandung. Daerah ini dapat dicapai

    dengan menggunakan kendaraan roda 4 dengan melalui rute jalan arah ke Cianjur.

    Waktu tempuh untuk mencapai lokasi ini dari Pusdiklat Geologi memakan waktu 1

    jam dengan menggunakan kendaraan bis. Berdasarkan hasil pengukuran dengan

    menggunakan GPS letak daerah pengamatan adalah 650570LS dan 107

    24649BT.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    8/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 4

    Kependudukan

    Berdasarkan hasil pengamatan di sekitar lokasi PKL, penduduk di Cipatat

    mayoritas bermatapencaharian sebagai petani khususnya petani ladang dan kebun

    serta sebagian lagi sebagai penggali batu gamping selain di bidang jasa perdagangan.

    Iklim dan Cuaca

    Cuaca pada saat pengamatan cerah berawan, dengan temperatur 28C relatif

    lebih panas di banding dengan Kota Bandung dapat dimaklumi karena posisi Ciatah

    lebih rendah dibanding Kota Bandung.

    Penggunaan Lahan dan Ruang

    Lahan di sekitar lokasi PKL sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian

    dan sebagian lagi sebagai areal pertambangan batu gamping.

    b.Lingkungan Geologi

    Geomorfologi

    Geomorfologi wilayah Citatah merupakan wilayah perbukitan dengan topografi

    bergelombang 3-40%.

    Jenis dan Sebaran Batuan

    Jenis batuan yang terdapat di wilayah tersebut adalah jenis batuan sedimen

    formasi Rajamandala, diduga daerah ini pada zaman purba merupakan lautan ditandai

    dengan ditemukannya berbagai fosil biota laut seperti kerang. Potensi bahan galian

    yang terkenal dari daerah ini adalah batu gamping, termasuk juga marmer muda yang

    merupakan batu gamping yang mengalami metamorfosis.

    Struktur Geologi

    Struktur geologi di wilayah ini terdapat kekar, dimana kekar merupakan

    pergeseran/pergerakan batuan yang disebabkan oleh adanya tekanan (P) dan

    perubahan temperatur (t) yang menyebabkan batuan menjadi retak/pecah atau biasa

    dikenal dengan rekahan-rekahan, bahkan mengalami perubahan yang tadinya berlapis

    secara horizontal menjadi berlapis secara vertikal.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    9/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 5

    Gambar 1 : Salah satu singkapan batuan sediman di aliran

    sungai yang ada di Citatah

    2.2.2.

    Cihea

    a. Gambaran Umum

    Letak dan Kesampaian Daerah

    Dari lokasi PKL pertama (Citatah) jika dilanjutkan lagi menuju arah Cianjur maka

    kita akan sampai di daerah Cihea tepatnya di dekat jembatan Rajamandala dimana

    daerah ini ditandai dengan adanya aliran sungai yang cukup besar yaitu sungai

    Citarum. Dari lokasi Citatah lokasi kedua ini dapat ditempuh dalam waktu 15 menit.

    Lokasi pengamatan kedua ini berdasarkan hasil pengukuran GPS adalah 650072 LS

    dan 10719649 BT.

    Kependudukan

    Sama halnya dengan daerah Citatah masyarakat di Cihea juga umumnya

    bekerja sebagai petani ladang dan kebun.

    Iklim dan Cuaca

    Iklim dan cuaca pada saat pengamatan cerah dengan suhu hampir sama

    dengan di daerah Citatah yaitu 28C.

    Penggunaan Lahan dan Ruang

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    10/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 6

    Penggunaan Lahan di daerah ini didominasi lahan pertanian khususnya ladang

    dan kebun.

    b.

    Lingkungan Geologi

    Geomorfologi

    Tidak jauh berbeda dengan morfologi di daerah Citatah, lokasi ini juga

    merupakan wilayah perbukitan dengan topografi bergelombang 3-40%.

    Jenis dan Sebaran Batuan

    Jenis batuan di daerah ini juga sama dengan di Citatah yaitu berupa batuan

    sedimen formasi Rajamandala.

    Struktur Geologi

    Di daerah ini ditemukan gerakan tanah berupa amblasan dan rayapan tanah

    yang disebabkan oleh adanya proses geologi dan sudut kemiringan lahan.

    Gambar 2 : Singkapan batuan sediman yang ada di Cihea

    2.2.3.

    Lembang

    a. Gambaran Umum

    Letak dan Kesampaian Daerah

    Lembang terletak di sebelah Utara Kota Bandung. Untuk dapat mencapai

    daerah ini dapat menggunakan kendaraan roda 4 dengan melalui rute jalan arah ke

    Kabupaten Subang. Waktu tempuh untuk mencapai lokasi ini dari Pusdiklat Geologi

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    11/19

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    12/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 8

    Gambar 3 : Sesar Lembang yang membentang sepanjang 30 Kmbeserta ilustrasinya

    2.2.4.

    Pos Pengamatan Gunung Guntur

    a. Gambaran Umum

    Letak dan Kesampaian Daerah

    Lokasi Praktek Kerja Lapangan yang keempat adalah Pos Pengamatan Gunung

    Guntur di Desa Sirnaraja, Kecamatan Tarogon Kabupaten Garut, dimana lokasi ini

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    13/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 9

    berada di sebelah Tenggara Kota Bandung dan untuk menempuh tempat ini

    dibutuhkan waktu 2 jam dengan menggunakan kendaraan bis.

    Kependudukan

    Ciri yang paling menonjol dari kehidupan penduduk di lokasi obervasi (sekitar

    Pos Pengamatan Gunung Guntur) Kabupaten Garut ini adalah merupakan masyarakat

    perdesaan dengan mata pencaharian yang dominan sebagai petani khususnya petani

    sawah dan ladang dengan komoditas sayur-sayuran. Masyarakat di sini secara umum

    dapat dikategorikan makmur, hal ini karena tanah pertanian mereka merupakan tanah

    yang subur.

    Iklim dan Cuaca

    Cuaca pada saat pengamatan berawan, sehingga upaya untuk mengamati

    Gunung Guntur sedikit terganggu karena jarak pandang menjadi terbatas.

    b.Lingkungan Geologi

    Pos Pengamatan Gunung Guntur merupakan salah satu bagian dari jaringan pos

    pengamatan gunungapi yang ada di wilayah Pulau Jawa bagian barat.

    Berdasarkan hasil observasi di Pos Pengamatan Gn. Guntur diperoleh informasi

    bahwa Gn. Guntur termasuk gunungapi aktif tipe A, yaitu gunungapi yang sejak tahun

    1600 pernah meningkat kegiatannya, meletus jenis magmatik maupun hanya freatik.

    Sedangkan gunung-gunung yang ada di sekitarnya merupakan gunungapi tua tipe B

    dan C yaitu gunungapi dalam tingkat kegiatan solfatar dan/atau fumarol sejak tahun

    1600 tidak pernah meningkat kegiatannya, dalam bahasa masyarakat awan gunungapi

    yang sudah padam. Meninggalkan bekas-bekas letusan berupa kawah yang umumnya

    menjadi sumber panas bumi (geothermal).

    Apabila Gn. Gunung Guntur tersebut meletus maka daerah yang akan menjadi

    aliran awan panas maupun lahar panas adalah ke arah tenggara ke wilayah Cipanas

    dan sekitar Kota Garut, sedangkan pada sisi sebelahnya akan tertahan oleh Gn. Putri.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    14/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 10

    Gambar 4 : Tiltmeter, salah satu alat yang ada di

    Pos Pengamatan Gn. Guntur yang digunakan

    untuk memantau aktivitas gunungapi

    Gambar 5 : Maket, sebagai ilustrasi tentang daerah

    Yang akan terkena bencana awan panas dan aliran

    Lahar panas apabila Gn. Guntur Meletus

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    15/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 11

    2.2.5.

    Sumber Panas Bumi (Geothermal) Kamojang

    a. Gambaran Umum

    Dari Pos Pengamatan Gn. Guntur untuk mencapai tempat ini diperlukan waktu

    0,5 jam dengan menggunakan kendaraan bis. Secara administratif sumber Panas

    Bumi Kamojang ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten

    Garut. Sebagian wilayahnya berada di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung dan

    sebagian lagi termasuk wilayah Ds. Sukakarya Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.

    b.Lingkungan Geologi

    Sumber panas bumi Kamojang ini dieksplorasi sejak jaman Belanda sekitar

    tahun 1920-an dan dilanjutkan oleh Pemerintah RI sekitar tahun 1973-1975 dilakukan

    oleh Direktorat Vulkanologi. Eksplorasi pada awalnya dilakukan hanya dalam

    penyelidikan kebumiannya saja belum mengarah kepada upaya eksploitasi panas bumi

    sebagai sumber energi. Pada saat itu belum terpikirkan untuk mengeksploitasi panas

    bumi sebagai sumber energi karena sumber energi dari minyak dan gas bumi masih

    berlimpah. Namun seiring dengan perkembangan jaman dimana sumber minyak dan

    gas bumi sudah mulai berkurang barulah terpikirkan untuk mengeksploitasi panas

    bumi sebagai sumber energi.

    Sekarang panas bumi yang ada di Kamojang ini dieksploitasi oleh PT. Pertamina

    dan disalurkan/dijual ke PT. Indonesia Power selaku anak perusahaan PT. PLN untuk

    menggerakkan turin sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

    Di lokasi observasi terdapat sumur yang sudah tidak produktif lagi namun

    masih mengeluarkan uap panas yang merupakan peninggalan jaman Belanda yaitu

    eksploitasi pada tahun 1928. Sumur ini tidak dapat dimanfaatkan karena terlalu

    dangkal yaitu hanya 60 meter, dimana hal ini sangat berbahaya apabila dialirkan ke

    dalam pipa karena dapat menyebabkan ledakan, oleh karenanya dibiarkan begitu saja

    hanya dijadikan sebagai objek geowisata.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    16/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 12

    Gambar 6 : Kawah Kereta, merupakan salah satu sumur

    hasil eksploitasi Belanda Th 1928

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    17/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 13

    BBAABBIIIIII

    PPEENNUUTTUUPP

    4.1.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat disimpulkan bahwa proses

    atau gejala geologi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena bisa dipastikan

    hampir seluruh kebutuhan manusia hanya dapat dipenuhi dari adanya aktivitas

    geologi.

    Proses geologi saat ini merupakan lanjutan proses masa lalu dan merubah

    landskap atau rona lingkungan. Proses geologi memberikan dampak positif dan negatif

    bagi manusia. Aspek geologi lingkungan yang penting dalam perencanaan tata ruang

    daerah adalah :

    a.

    Keberadaan sumberdaya berdampak positif: informasi potensi bahan galian

    tambang mineral, potensi migas dan energi geothermal, potensi air tanah, dan air

    permukaan. Hal ini diperlukan sebagai upaya dalam mengembangkan potensi yang

    dimiliki daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    b. Keberadaan bahaya geologis berdampak negatif: informasi potensi bahaya tanah

    longsor dan banjir, bahaya letusan gunungapi, dan bahaya gempa bumi. Hal ini

    diperlukan sebagai upaya antisipasi ataupun mitigasi bencana alam geologi yang

    akan sangat berguna bagi penyelamatan masyarakat.

    4.2.

    Saran

    Kemampuan aparat pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam

    memahami tentang pengelolaan sumber daya alam sesuai dengan prinsip-prinsip

    geologi masih sangat terbatas. Oleh karena itu pelaksanaan diklat semacam ini perlu

    lebih sering dan intensif diselenggarakan, sehingga diharapkan para pengambil

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    18/19

    Laporan PKL Diklat Pengenalan Geologi Tahun 2008 14

    kebijakan di daerah akan lebih memperhatikan aspek-aspek geologi apabila ditunjang

    oleh stafnya yang faham akan geologi.

  • 8/10/2019 Laporan PKL Diklat Geologi.docx

    19/19

    LLAAPPOORRAANNPPRRAAKKTTEEKKKKEERRJJAALLAAPPAANNGGAANNDDIIKKLLAATTPPEENNGGEENNAALLAANNGGEEOOLLOOGGIIDDAANNSSUUMMBBEERRDDAAYYAAMMIINNEERRAALL

    TTAAHHUUNNAANNGGGGAARRAANN22000088

    OOlleehh::

    KKeelloommppookkII

    DDEEPPAARRTTEEMMEENNEENNEERRGGIIDDAANNSSUUMMBBEERRDDAAYYAAMMIINNEERRAALLBBAADDAANNPPEENNDDIIDDIIKKAANNDDAANNPPEELLAATTIIHHAANNEENNEERRGGIIDDAANNSSUUMMBBEERRDDAAYYAAMMIINNEERRAALL

    PPUUSSAATTPPEENNDDIIDDIIKKAANNDDAANNPPEELLAATTIIHHAANNGGEEOOLLOOGGIIJJll..CCiissiittuuLLaammaaNNoo..3377BBaanndduunngg4400113355TTeellpp((002222))22550022442288FFaaxx((002222))22550066222244

    22000088