laporan pkl baru taufan
DESCRIPTION
dsaTRANSCRIPT
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan perguruan tinggi dewasa ini dituntut agar dapat
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan industri serta sesuai dengan
perubanan-perubanan sosial, politik dan ekonomi. Dalam rangka penyesuaian
dengan perubahan tersebut, maka mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai
IPTEK, keterampilan dan kemampuan aplikatif terhadap dunia nyata, khususnya
yang berkaitan dengan ilmu yang ditekuni.
Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang diharapkan akan mampu
menghasilkan lulusan yang terampil, profesional yang diarahkan pada persiapan
penerapan keahlian tertentu. Oleh karena itu perguruan tinggi harus selalu
menyesuaikan program pendidikannya untuk membentuk mahasiswa yang
mempunyai kemampuan profesional dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang
diperoleh dibangku kuliah sebagai pegangan dalam menghadapi kendala yang
terjadi di masa depan.
Dalam rangka mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan
kebijaksanaan yang dirumuskan dalam program pendidikan terpadu (link and
match) antara perguruan tinggi dan dunia industri. Program pendidikan ini oleh
perguruan tinggi dilaksanakan dalam program praktek kerja lapangan pada
industri yang dapat menunjang perkembangan kemampuan mahasiswa dimana
industri tersebut telah ditetapkan oleh jurusan maupun perusahaan yang diajukan
oleh mahasiswa tersebut sebagai tempat praktek kerja yang dipilih sesuai
konsentrasi yang diambil.
Praktek kerja lapangan adalah kegiatan intra kurikuler yang mono disipliner
guna menunjang proses pencapaian profesionalisme yang tepat. Kegiatan ini
merupakan kegiatan akademis yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa sebelum
mengakhiri masa studi, diharapkan mahasiswa mendapatkan keterampilan di
1
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
lapangan, serta dari praktek kerja lapangan juga diharapkan mampu untuk
membina karakter kerja mahasiswa.
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, mahasiswa mencoba
menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan dan mengaplikasikannya
di PT.ARKONIN. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang dipercaya oleh
perusahaan pembangunan proyek Lombok Epicentrum Mall dalam
menyelenggarakan pengelolaan (pengusahaan, pengembangan dan pemanfaatan)
dan secara baik dan inovatif, sehingga tercapai pemanfaatan yang optimal dan
memperoleh hasil yang dapat digunakan untuk menumbuh kembangkan
perusahaan yang akhirnya memberi konstribusi berupa keuntungan bagi negara
dan pembangunan nasional.
Seiring dengan di bangunnyaLombok Epicentrum Mall, sebagai salah satu
pusat perbelanjaan yang berada di pulau lombok, agar dapat mempermudah bagi
masyarakat untuk dapat berbelanja,dengan keamanan dan kenyamanan yang
memadai.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka dalam laporan ini penulis
mencoba menganalisa sistem pendinginan pada pembangunan Lombok
Epcentrum Mall yang tentunya tidak secara detail, hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu Praktek Kerja Lapangan.
2
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh oleh mahasiswa dari bangku
kuliah sebagai penunjang dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan.
2. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dan dapat mengetahui
secara langsung permasalahan yang ada di lapangan beserta penyelesaian
masalah tersebut.
3. Sebagai wadah untuk mengetahui apa yang menjadi persoalan yang ada di
lapangan serta menganalisa dan memecahkan permasalahan tersebut dengan
cepat dan tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Adapun tujuan lain dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk
melaksanakan tugas dari Dosen Pembimbing, yaitu :
1. Tugas Umum :
Adapun tugas umum yang diberikan adalah sebagai berikut:
Pelajari kerja AC
2. Tugas Khusus :
Sedangkan tugas khusus yang diberikan adalah sebagai berikut:
Perencanaan AC di Epicentrum khusus nya Matahari Departemen Store
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan.
1.3.1 Bagi Mahasiswa :
a. Dapat mengenal lebih jauh ilmu yang telah diterima di bangku kuliah melalui
aplikasi di lapangan.
b. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang dimiliki
dalam tata cara hubungan masyarakat di lingkungan kerja.
c. Mengembangkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak sebagai praktisi
teknik mesin untuk terampil, kreatif dan mandiri.
d. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi terdidik
untuk siap terjun ke masyrarakat khususnya di lingkungan kerja.
1.3.2 Bagi PT.Arkonin/Perusahaan :
3
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Melalui Kerja Praktek diharapkan adanya timbal balik bagi perusahaan
berupa kritik dan saran dari mahasiswa dalam bidang pengetahuan teknik maupun
manajemen perusahaan untuk peningkatan mutu perusahaan di masa mendatang.
1.4 BatasanMasalah
Dalam penyusunan laporan ini penulis membatasinya pada manajemen
pemasangan. Berdasarkan apa yang dapat diamati sela berlangsungnya kerja
praktek di Lombok Epicentrum Mall.
1.5 Metode Pengambilan Data
a. Metode wawancara
Yaitu memperoleh data dengan mewawancarai orang-orang yang berkompeten
dibidangnya masing-masing.
b. Observasi Lapangan
Yaitu memperoleh data dengan melihat langsung di Lapangan tentang
bagaimana proses penyelesaian masalah yang ada.
c. Studi Literatur.
Yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data
dengan membaca buku dan mebaca beberapa literatur, brosur dan diktat-diktat
yang berhubungan dengan pembahasan laporan kerja praktik.
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
a. Waktu
Praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 27 April s/d 27 Mei 2013
b. Tempat
Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT.ARKONIN-Proyek Epicentrum
Mall Lombok. Jl.Sriwijaya No.323 Mataram
4
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Profil PT Arkonin Teknik Manggala Pratama
PT Arkonin Teknik Manggala Pratama adalah sebuah perusahaan
konsultan teknik dengan kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Arkonin Enginering
MP sejak didirikan pada tahun 1982 sebagai anak perusahaan dari PT Arkonin
melalui Notaris UU Hobropoerwanto Nomor 35 dan secara resmi disahkan oleh
Menteri Kehakiman melalui No. C2-6751-HT01-01 Th 83 tanggal Oktober 1983.
Namun demikian, sejak tahun 1975 sebagian besar personelnya telah
dipekerjakan staf divisi engineering PT Arkonin. Kedua PT Arkonin dan PT
Arkonin Teknik Manggala Pratama adalah anggota Pembangunan Jaya Group,
yang memiliki lebih dari 40 perusahaan.
Proyek besar biasanya dilakukan dalam hubungan dengan perusahaan
konsultan internasional. PT Arkonin Teknik Manggala Pratama memiliki
pengalaman yang luas dalam bekerja dengan perusahaan konsultan
internasional.Jelas, bekerja sebagai konsultan terkait lainnya, PT Arkonin Teknik
Manggala Pratama telah memperoleh pengalaman substansial dalam transfer
pengetahuan dan keterampilan yang akan menjadi manfaat bagi kinerja proyek
berikutnya.
PT Arkonin Teknik Manggala Pratama mempekerjakan profesional di
berbagai bidang keahlian, teknisi dan personel pendukung. Karya insinyur ini dan
spesialis terintegrasi untuk menyediakan layanan khusus untuk klien; mereka
dikelola oleh pemimpin tim proyek yang berkualitas dan berpengalaman. Selain
staf permanen, jika diperlukan, PT Arkonin Teknik Manggala Pratama bisa juga
menyediakan layanan dari para profesional asosiasi, baik dari dengan di
Pembangunan Jaya Group atau dari luar.
Klien pengalaman proyek telah dilakukan oleh PT. Arkonin Teknik
Manggala Pratama terdiri dari Pemerintah Nasional tertutup PT. PLN (Persero),
Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Negara
5
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Lingkungan Hidup, dll dan internasional telah dibahas Bank Dunia, Bank
Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Islam (IDB), JBIC, JICA JICS dan dan
Klien juga swasta.
2.2 Staf PT.Arkonin
PT Arkonin Teknik Manggala Pratama mempertahankan sumber daya
manusia yang terdiversifikasi untuk memberikan layanan profesional diperlukan
untuk lisensi, Studi Kelayakan, Desain, Teknik, Pengawasan Konstruksi,
Manajemen Proyek dan layanan terkait.
Arkonin Teknik Mp Staf memiliki pengalaman yang luas dalam
spesialisasi masing-masing dan akrab dengan proyek multi-disiplin.
Arkonin Teknik MP memiliki sekitar 200 personel penuh timepermanent
terdiri dari Engineers Senior, Engineer spesialis, peneliti, draftsmen, staf
administrasi dan sebagainya.
Distribusi tenaga kerja dengan disiplin fungsional dan khusus adalah sebagai
berikut:
Sanitary Insinyur dan Aktivis Lingkungan (watersupply Engineers, Sewerage
Engineer, Insinyur Limbah Padat, Kualitas Air Spesialis, Sewage Treatment
Tanaman Spesialis),.
Civil Engineers: Insinyur Struktural, HydraulicEngineers, Pelabuhan
Engineer, Pantai Engineer, Irigasi Insinyur, Maritime Insinyur, ahli hidrologi,
Insinyur Tanah, Yayasan Engineer, Transportasi Engineer, Jalan Raya
Engineers, Material Engineer, Drainase Engineers, Bridge Engineers, O / M
Engineers dan Biaya Engineers .
Electrical Engineer (Tanaman Electrical Engineer; Transmisi & Distribusi
Engineer)
Mechanical Engineers (Insinyur Piping, Process Engineer, Insinyur Boiler;
Bahan
Penanganan Insinyur; Spesialis pompa, Balance of Plant Engineer)
6
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Instrumentasi Insinyur
Spesialis keuangan
Ahli Aktivis Lingkungan, Sosiolog, Ekonom Spesialis, HRD, dan HRM.
Industri Insinyur, Arsitek dan Perencana
Perikanan, Pertanian Insinyur, dan Kehutanan Insinyur
Sistem komputer Insinyur / Matematika Pemodelan / Komputer Analis
Geodesi Engineers dan Geologist
Teknisi, Biaya Pengukur, Drafter, Operator Komputer, Administrasi dan Staf
Keuangan,
Dll
Dukungan profesional dari para ahli PT Arkonin adalah:
Arsitek, perencana, Landscape, dan Desainer Interior
Insinyur Sanitasi
Mechanical & Electrical Insinyur
Structure Engineer
7
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
2.3 Lingkup Layanan PT.Arkonin
PT. Arkonin Teknik Manggala Pratama menyediakan berbagai Lingkup
Pelayanan sebagai berikut:
1. Proyek Identifikasi:
Masalah Mencari dan Konsultasi
Sumber Evaluasi
Studi Pendahuluan
Penilaian Proyek awal
Orientasi Pembangunan
Perumusan Konsep Proyek
2. Lapangan Survey & Engineering:
Bidang Reconnaissance
Topografi Survey
HidrologiSurvey dan Rekayasa
Geological Survey dan Rekayasa
Tanah dan Teknik Yayasan
Lalu Lintas Survey dan Rekayasa
Oseanografi Survey dan Rekayasa
Aerial Survey dan Rekayasa
3. Studi dan Penelitian:
Studi Pra-Investasi
Survey Pasar dan Studi
Studi Sosial-Ekonomi
Studi Kelayakan
Studi keuangan
Layanan peraturan
Dikontrak Penelitian dan Pengembangan
8
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
4. Rekayasa &Desain:
Desain Awal
Desain dasar
Desain rinci
Perencanaan dan Penjadwalan konstruksi
Perkiraan Biaya
Spesifikasi dan Dokumen Lelang
5. Manajemen Konstruksi:
Konsultasi untuk menanti Negosiasi
Evaluasi Penawaran
Pengawasan Konstruksi
Inspeksi dan Pengujian
Pengadaan Mempercepat
Quality Control / Quality Assurance
Start Up Assistence
Operasi & Pemeliharaan
6. Pelatihan, Sosialisasi & Lainnya:
Pelatihan dan Alih Teknologi
Kampanye publik
Pelatihan & Workshop
Nilai Rekayasa
Pengolahan Data
Sistem Pengolahan Informasi untuk Manajemen Proyek
9
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
2.4 Kegiatan PT.Arkonin
Bidang kegiatan dari PT Arkonin Teknik Manggala Pratama
menawarkan klien berbagai jasa konsultasi teknik di:
1. Bendungan, Power dan Industri Berat:
o Bendungan, Dike dan Spillway
o PLTA Pumped Storage & Power Plant
o Steam Coal Power Plant
o Pabrik Semen
o Pertambangan dan Industri Berat
o Power Transmisi dan Distribusi
o Co-Generation
o Sedimentasi Control.
2. Pengembangan Sumber Daya Air:
o Survey Hidrologi
o Rekayasa Hidrolik
o Pembangunan yang komprehensif River Basin
o Pengembangan Sumber Daya Multi-Purpose
o Banjir dan Pengendalian Erosi Peraturan Sungai dan Pengendalian
3. Pasokan dan Sewerage air:
o Pasokan air, Pengobatan dan Storage
o Sewage Koleksi dan Pengobatan
o Sistem Perbaikan Pembuangan Limbah
o Pengelolaan air Air dan Limbah Investigasi
o Tanah Pengembangan Air
10
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
4. Pembangunan Pertanian:
o Irigasi dan Drainase
o Tanah Reklamasi dan Konsolidasi
o Dan Konservasi Tanah Peningkatan Lahan
o Studi Air Tanah Sosial Ekonomi
o Klasifikasi tanah agronomi
5. Transportasi:
o Highway dan pengangkutan Jalan
o Bandara dan Terminal
o Bridge dan Struktur
o Terowongan
o Rail Road
o Kereta Bawah Tanah
o Lalu lintas Perencanaan dan Penilaian
6. Perkotaan & Pembangunan Daerah:
o Pengembangan Situs
o Pembangunan perumahan
o Perencanaan Kota dan Desain
o Taman dan Pariwisata
o Perbaikan lingkungan
o Perkotaan Renewal
o Perencanaan Utilitas Umum
o Kompleks Industri
11
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
7. Pelabuhan dan Pengembangan Pesisir:
o Pelabuhan dan Fasilitas Pelabuhan
o Terminal batubara dan Fasilitas Penanganan
o Oseanografi Studi
o Sounding dan Wave Investigasi
o Struktur dan Manajemen Pesisir
o Reklamasi pantai
8. Lingkungan:
o Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
o Pengolahan Air Limbah
o Padat Pembuangan Limbah dan Pengobatan
o Beracun & Limbah Pembuangan & Pengobatan
o Malam Pembuangan dan Pengolahan tanah
o Air dan Pengendalian Pencemaran Tanah
o Noise Control
9. Pengembangan Masyarakat:
o Kapasitas Pembangunan Gedung
o Pelatihan dan Lokakarya
o Sosialisasi Umum
o Padang
12
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
2.5 Manajemen Struktur Organisasi Konstruksi PT.Arkonin Pembangunan
Lombok Epicentrum Mall
Steruktur organisasi PT. Arkonin pembangunan Lombok
Epicentrum Mall dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini
Gambar 2.1Struktur Manajemen Konstruksi PT.Arkonin Pembangunan Lombok
Epicentrum Mall
13
TEAM LEADER
Ir. Sutomo
Sekertaris- Ghea Permatasari, SE
Struktur Engineer1. Imam Masruri, ST2. Yuni Asim Fasanah, ST
Architect Engineer
Ir. Bima Yoga
Mechanikal & Electrikal Engineer
Soegeng Pramono, SE
Civil Supervisor
1. Maulana2.Ziat Yafie, ST3. Ikhwanuddin4. Ongko Wibowo, ST
Architect Supervisior
1. Cepy H Soemantri2. Adi rawan, ST3. Andhika Hadyan, ST4. Zulkarnain Saleh, ST
Mekanikal PL & PK Engneer / Supervisor
Slamet Marwanto
ME AC, Lift, dan Genset Engineer / Supervisor
Prabhava Yudha Tama, ST
Elektrikal / Elektronikal Engineer / Supervisor
Ir. H. Muslim
Supporting MEP
Hermawan Slamet & Gusti Ngurah Adi, ST
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
BAB III
DASAR TEORI
Sistem Pendinginan/Tata Udara yang di gunakan di Proyek Lombok
Epcentrum Mall adalah menggunakan jenis sistem pendingin yaitu AC Sentral
(Central). Sistem pendingin AC Central dibutuhkan untuk mendinginkan ruangan
yang kapasitasnya cukup luas, misalnya di Mall,Matahari Departemen
Store,Hypermart. Sedangkan AC Split Duct dibutuhkan untuk mendinginkan
ruang yang tidak terlalu luas,dan tdak banyak di gunakan. Karena yang lebih
dominan digunakan adalah AC Central.
3.1 Sistem Pendingin AC Sentral (Central)
Sistem pendinginan AC Sentral merupakan suatu sistemAC dimana proses
Pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian
didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan
beberapa Indoor).Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu Unit
Pendingin (Chiller), Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Fan Coil
Unit (FCU), Cooling Tower, sistem pemipaan, sistem saluran udara atau ducting
dan sistem control dan kelistrikan.
a. Chiller (Unit Pendinginan)
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air
pada sisi evaporator. Pada Lombok Epcentrum Mall sistem unit pendinginannya
mengunakan pendinginan tidak langsung (indirect contact). Dimaksudkan
demikian karena refrigeran sebagai media pendingin di dalam sistem refrigerasi
digunakan untuk mendinginkan air (disebut chilled water). Komponen utama unit
pendingin(Chiller) antara lain sebagai berikut: Kompresor, Condensor,
Evaporator, Sistem Katup Ekspansi, Pompa CHWP, Water Cooling, Refrigerant
R134a dan Pipa-pipa penyalur.
14
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Di Lombok Epicentrum Mall khususnya di Matahari Departemen Store
menggunakan chiller dengan type Air Cooled
Gambar 3.1 Unit Pendingin (Chiller)
Prinsip Kerja Unit Pendingin ( Chiller )
Gambar 3.2 Sketsa Unit Pendingin (Chiller)
Uap refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dihisap oleh
kompresor untuk dikompresikan sehingga menjadi uap yang bertekanan dan
bersuhu tinggi. Keluar dari Kompresor, uap ini dialirkan ke kondensor untuk
dikondensasikan. Selama proses kondensasi ini refrigeran mengeluarkan/melepas
15
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
sejumlah kalor ke media pendingin kondensor, dalam hal ini udara. Keluar dari
kondensor, refrigeran sudah dalam fase cair tetapi tekanan dan suhunya masih
tinggi.
Melalui alat ekspansi (pipa kapiler atau katup ekspansi), cairan refrigeran
ini diekspansikan menjadi cairan + uap dengan suhu dan tekanannya rendah.
Cairan + uap refrigeran ini selanjutnya mengalir ke evaporator. Di evaporator
refrigeran ini akan menyerap sejumlah kalor dari media yang ada disekitar
evaporator, yaitu air. Kalor yang diserap ini akan digunakan untuk mengubah fase
refrigeran dari fase cair + uap menjadi uap dengan tekanan dan suhunya masih
rendah. Keluar dari evaporator, uap refrigeran ini dihisap kembali oleh kompresor.
Siklus ini akan terjadi berulang-ulang selama kompresor bekerja.
Disisi lain air dingin (chilled water) yang telah didinginkan di evaporator
selanjutnya dipompakan menuju AHU (Air Handling Unit). Disini air dingin ini
akan mendinginkan udara ruangan yang dilewatkan melalui coil pendingin.
Dengan blower udara yang telah mengalami pendinginan itu disirkulasikan
kembali ke ruangan. Sedangkan air yang telah digunakan untuk mendinginkan
udara tadi selanjutnya dialirkan kembali ke evaporator.
16
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Komponen-komponen utama Unit Pendingin ( Chiller )
Beberapa komponen chiller yang berperan aktif dalam kerja yang
dihasilkan chiller antara lain seperti:
1. Kompresor
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC
dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang
bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi
kemudian diteruskan menuju kondensor.
Gambar 3.3 Kompresor
2. Condensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan
untukmengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan
yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke pipa kapiler dankatup Ekspansi.
Gambar 3.4 Kondensor
3. Evaporator
Evaporator dapat disebut juga Heat Exchanger. berupa pipa yang
didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa
17
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.5 Penampang Evaporator
Di evaporator tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang
dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati
evaporatorair menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU
(Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. Air dingin yang telah melewati
AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari udara. Setelah
melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk
didinginkan kembali.
Gambar 3.6 Evaporator
4. Katup Ekspansi dan Orifice Tube (Pipa Kapiler)
Pada Orifice Tubedi mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan
suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain
memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. Sedangkan Katup
ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud
18
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan
memasuki evaporator/pendingin.
Gambar 3.7 Katup Ekspansi
5. Pompa CHWP(Chilled Water Pump)dan Sistem Pipa Penyalur Air
Pompa ini berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil
pendingin AHU (Air Handling Unit). Sedangkan sistem pipa digunakan sebagai
saluran yang dilalui oleh air yang disirkulasikan oleh pompa ke AHU juga.
Gambar 3.8 Pompa CHWP
6. Refrigerant
Refrigerant merupakan fluida/media yang digunakan untuk mendinginkan
air, khususnya di unit pendingin (Chiller) pada AC Sentral.
19
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Gambar 3.9 Tabung Refrigerant (HFC 134a 128)
b. AHU (Air Handling Unit)
Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara
segar dari luargedung sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang cukup
dan untuk selanjutnya didistribusikan ke koridor – koridor di ruangan yang proses
pendinginnya terhubung dengan ducting untuk supply dan return serta
menggunakan media air sebagai pendingin guna mencukupi kebutuhan suhu pada
ruangan.
20
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Gambar 3.10 AHU (Air Handling Unit)
Prinsip Kerja AHU ( Air Handling Unit )
Gambar 3.11 Sirkulasi Udara pada AHU
21
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara (AHU) ini
adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan
udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah
sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter,
fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami
penurunan temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang
jauh sekalipun bisa terjangkau.
Komponen-komponen utama AHU ( Air Handling Unit )
1. Filter (Saringan Udara)
Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel
lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih, sehingga udara
yang akan dihembuskan/disalurkan ke ruangan-ruangan akan terasa dingin dan
segar.
2. Centrifugal Fan (Blower)
Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan/mendorong udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Cooling Coil (Koil Pendingin)
Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatur udara.
a. FCU (Fan Coil Unit)
Fan Coil Unit (FCU) adalah Unit pendinginan suhu ruangan pada gedung
terminal yang berkapasitas lebih dari 10.000 CFM yang terhubung dengan ducting
22
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
dari unit AHU dan menggunakan media air sebagai pendinginan guna mencukupi
kebutuhan suhu pada ruangan-ruangan kecil.
3.2 Sistem Pendingin Air Conditioning Split Duct (AC Split)
AC Split memiliki desain yang terdiri dari eksternal unit outdoor yang
didalamnya terdapat compressor AC dan indoor unit. Prinsip kerja AC split
kurang lebih sama dengan AC central namun dengan duct yang lebih kecil
membuat AC split lebih murah dan lebih mudah dipasang.
Selain itu, pada AC jenis split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu
unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan blower, expansion valve
dan compressor unit, serta unit outdoor yang terdiri dari compressor,
condenser,blower dan refrigerant filter. Selanjutnya antara unit indoor dengan unit
outdoor dihubungkan dengan dua buah saluran refrigerant, satu buah untuk
menghubungkan evaporator dengan compressor dan satu buah untuk
menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve serta kabel power untuk
memasok arus listrik untuk compressor dan condenser blower.
Gambar 3.12 Unit Indoor AC Split
Gambar 3.13 Unit Outdoor AC Split
23
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Pada AC split, refrigerant dipompa ke koil pendingin melalui duct
(saluran). Biasanya digunakan pipa conduit berdiameter tiga inch yang dipasang
menembus tembok, menghubungkan unit indoor dan outdoor. Pipa conduit ini
berisi saluran suction dan refrigerant, saluran drainase dan kabel listrik.
Komponen-komponen AC split
a. Unit Indoor
Pada Ac Split yang dimana Unit indoornya terdiri dari beberapa komponen
seperti :
1. Filter Udara
2. Evaporator
3. Blower Evaporator (Fan)
4. Expansion Valve
5. Controll Unit
b. Unit Outdoor
Pada Ac Split yang dimana Unit Outdoornya terdiri dari beberapa
komponen seperti:
1. Compresor,
2. Condenser,
3. Blower Condenser (Fan)
4. Refrigerant Filter
Prinsip kerja AC Split
AC (Air Conditioner) atau Pengkondisi Udara merupakan seperangkat alat
yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama
mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu
lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor,
kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan
penjelasan sebagai berikut
24
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
a. Kompresor :Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC
dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang
bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi
kemudian diteruskan menuju kondensor.
b. Kondensor :Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan
yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.
c. Orifice Tube :Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan
suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem,
selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
d. Katup ekspansi :Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari
sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup
orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin
meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
e. Evaporator/pendingin :Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui
kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam
ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap
bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent
kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah
yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan
beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang
berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Jadi, cara kerja sistem AC Split dapat diuraikan sebagai berkut :
25
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Gambar 3.14 Cara kerja sistem AC Split
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat
untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam
kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase
dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan
kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya
kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlah dari energi kompresor yang
diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan
didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser
relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada
pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari
fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada
katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah
kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam
evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap,
perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
26
= Btu
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.Proses ini akan berubah terus-menerus sampai
terjadi pedinginan yang sesuai dengan keinginan.
3.3 Perhitungan untuk Penaksiran Beban Pendinginan AC
Perhitungan beban pendinginan atau menentukan kebutuhan AC yang
dibutuhkan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara manual
(panjang) yaitu dengan menggunakan atau mengikuti cara-cara perhitungan yang
ada di buku-buku referensi yang berkaitan dengan beban pendinginan atau
penyegaran udara. Adapun cara lain yang dapat digunakan untuk perhitungan
beban pendinginan yaitu dengan cara singkat, dimana cara ini sudah sangat sering
digunakan oleh perusahaan-perusahaan AC atau distributor, dengan harapan untuk
memudahkan perhitungan/perancangan dan pemahaman akan jumlah dan
kapasitas AC yang dibutuhkan oleh calon pembeli AC tersebut.
Dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penulis ingin
membandingkan hasil perhitungan beban pendinginan dengan menggunakan cara
manual dan dengan cara singkat yang didapat dari perusahaan-perusahaan atau
distributor AC yang banyak dijumpai di internet.
Dalam Perhitungan untuk Penaksiran beban pendinginan ini, ada dua
metode yang dapat digunakan, antara lain:
A. Perhitungan Kebutuhan AC menggunakan cara singkat
Dalam perhitungan kebutuhan AC menggunakan cara singkat ini, penulis
menemukan beberapa jenis perumusan yang biasa digunakan/terdapat di internet
yaitu :
1) Menggunakan Rumus
(Luas) x 700 = Btu ……………………………………… (1)
Dimana:
Koefisien 1 m² = 700 Btu/h. Untuk ruangan dengan tinggi standar 2,5 – 3 m.
2) Menggunakan Rumus
27……………….………………(2)
to = trancangan - + cos 15( – )
P x L x (T/3) x 0,07 = PK P x L x (T/3) x 0,07 = PK
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Dimana,
L= Panjang ruangan (ft) .
W=Lebar ruangan (ft)
H= Tinggi ruangan (ft)
I= Nilai 10 jika ruang berinsulasi, berada di lantai bawah, atauberhimpit dengan
ruang lain).Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas)
E= Nilai 16 jika dinding terpanjangmenghadap utara; nilai 17 jika menghadap
timur; Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat
3) Menggunakan Rumus
B. Perhitungan Kebutuhan AC menggunakan cara manual
Dimana,
to = temperatur udara luar sesaat, (oC).
tranc. = temperatur udara luar untuk rancangan, (oC).
∆ t = perubahan temperatur harian, (oC).
τ = waktu penyinaran matahari.
Dalam persmamaan ini, pukul 12.00 siang adalah 0,pagi hari (A.M.)
adalah negatif, dan siang hari (P.M.) adalah positif ; sedangkan besarnya
dinyatakan sampai satu angka desimal, misalnya pukul setengah sepuluh
pagi dinyatakan sebagai -2,5
γ = saat terjadinya temperatur maksimum (≈+2).
28
……………….…….………(3)
…….………(4)
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
1) Beban Kalor Sensibel Daerah Tepi (Perimeter).
a) Tambahan Kalor Oleh Transmisi Radiasi Matahari Melalui Jendela
Rumus yang digunakan adalah,
(Luas jendela) x (Jumlah radiasi matahari) x (Faktor transmisi jendela) x
(Faktor bayangan) = kcal/h.
Dimana,
Faktor transmisi jendela pada Lampiran, Tabel 3.5 Faktor transmisi jendela
b) Beban Transmisi Kalor Melalui Jendela
Rumus yang digunakan adalah,
(Luas jendela) x (Koefisien transmisi kalor melalui jendela K ) x (Selisih
temperatur interior dan exterior) = kcal/h.
Dimana,
Kkj adalah Koefisien transmisi kalor dari jendela K.
c) Infiltrasi Beban Kalor Sensibel
Rumus yang digunakan adalah,
(Volume ruangan x Jumlah) = kcal/h penggantian ventilasi alamiah) –
Jumlah udara luar} x (Selisih temperatur exterior
dan interior)= kcal/h.
Dimana,
- Jumlah penggantian ventilasi alamiah pada Lampiran, Tabel 3.7 Jumlah
penggantian.
- Jumlah udara luar pada Lampiran, Tabel 3.23 Udara luar masuk ruang
penyegaran.
- Volume Spesifikpada Lampiran, Gambar 2.1 Diagram psikometrik.
d) Beban Transmisi Kalor Melalui Dinding Dan Atap
Rumus yang digunakan beban transmisi melalui dinding:
29
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
(Luas dinding) x (Koefisien transmisi kalor dari dinging K) x (Selisih
temperatur ekivalen dari radiasi matahari + Selisih temperatur ekivalen
dari temperatur atmosfir) = kcal/h.
Dimana,
Kdindingpada Lampiran, Tabel 3.8 Koefisien transmisi kalor dan kapasitas kalor
dari dinding.
Rumus yang digunakan beban transmisi melalui atap:
(Luas atap) x (Koefisien transmisi kalor K dari atap) x (Selisih temperatur
ekuivalen dari radiasi matahari + Selisih temperatur ekivalen dari
temperatur atmosfir) = kcal/h.
Dimana,
Katap pada Lampiran, Tabel 3.9 Koefisien transmisi kalor dan kapasitas kalor atap.
e) Beban Kalor Tersimpan Dari Ruangan Dengan Penyegaran Udara
Terputus – Putus
Untuk keadaan dimana penyegaran udara dimulai 2 atau 3 jam sebelum
waktu terjadinya beban kalor maximum adalah:
(Sub total 2.1 + 2.2 + 2.3 + 2.4) + (Faktor beban tersimpan) = kcal/h.
Dimana, faktor beban tersimpan dalah 20% dari jumlah sub total.
2) Beban Kalor Laten Daerah Tepi (Perimeter)
Sebelum menghitung beban kalor laten daerah tepi terlebih dahulu
menghitung beban kalor laten oleh infiltrasi,
Ada pun rumus yang digunakan adalah:
Rumus yang digunakan adalah,
(Volume ruangan) x (Jumlah ventilasi alamiah Nn) x 597,3 kcal/kg x
(Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan) = kcal/h
Dimana,
Nn didapatkan dari Lampiran, Tabel 3.7 Jumlah penggantian.
30
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
3) Beban Kalor Sensibel Daerah Interior
Sebelum menentukan beban kalor sensibel untuk daerah interior, perlu
diperhatikan beberapa faktor, diantaranya seperti:
a. Koefisien transmisi kalor dari partisi lantai dan langit-langit.
Untuk beban kalor dari partisi digunakan rumus,
(Luas kompartemen) x (Koefisien transmisi kalor K dari kompartemen) x
(Selisih temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.
Dimana,
Kkompartemen dapat diperoleh dari tabel pada lampiran.
Untuk beban kalor dari langit-langit digunakan rumus,
(Luas langit-langit) x (Koefisien transmisi kalor K dari langit-langit) x
(Selisih temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.
Dimana,
Klangit-langit dapat diperoleh dari tabel pada lampiran
Untuk beban kalor dari lantai digunakan rumus,
(Luas lantai) x (Koefisien transmisi kalor K dari lantai) x (Selisih
temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.
Dimana,
Klantai dapat diperoleh dari tabel pada lampiran.
b. Beban kalor sensibel karena adanya sumber kalor interior.
Untuk beban kalor sensible untuk manusia digunakan rumus,
(Jumlah orang) x (Kalor sensibel manusia) x (Koreksi faktor kelompok) =
kcal/h.
Dimana,
Jumlah orang dalam ruangan diasumsikan Kalor sensibel manusia didapat
dari Tabel 3.19 Jumlah kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor
kelompok). Faktor koreksi untuk pria dewasa didapat dari Tabel 3.19 Jumlah
kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor kelompok).
Untuk beban kalor untuk peralatan, perlengkapan dan penerangan digunakan
rumus,
31
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
{(Peralatan x 0,860 kcal/kW) + (Perlengkapan x 0,860 kcal/kW)
+ (Penerangan x 0,860 kcal/kW)} = kcal/h.
4) Beban Kalor Laten Daerah Interior
Beban kalor ini didapat dari tambahan kalor laten oleh sumber penguapan
interior yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:
(Jumlah orang) x (Kalor laten manusia) x (Koreksi faktor kelompok) =
kcal/h.
Dimana,
Jumlah orang diasumsikan. Kalor laten manusia didapat dari, Tabel 3.9
Jumlah kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor kelompok). Faktor
kelompok untuk pria dewasa didapat dari, Tabel 3.9 Jumlah kalor sensibel, kalor
laten dari orang dan faktor kelompok).
5) Beban Kalor Sensibel Mesin
Sebelum menentukan beban kalor sensibel mesin, perlu diperhatikan
beberapa faktor, diantaranya seperti:
a. Tambahan kalor sensibel oleh udara luar yang masuk.
Rumus yang digunakan adalah,
x (0,24 kcal/kg’) x ( Selisih temperature dalam
dan luar) = kcal/h.
Dimana,
- Jumlah udara luar yang masuk diperoleh dari Lampiran, Tabel 3.23 Udara luar
masuk rangan penyegaran)
- Volume spesifik udara diperoleh dari Lampiran, Gambar 2.1 Diagram
psikometrik
b. Tambahan kalor sensible oleh motor kipas udara.
32
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Rumus yang digunakan adalah,
(Daya motor kipas udara) x (0,860 kcal/kW) x (Efisiensi kipas udara) =
kcal/h.
Dimana,
Efisiensi kipas udara diperoleh dari Lampiran, Tabel 3.24 Kalor yang
terjadi dari motor listrik dan mesin yang degerakkan)
c. Beban kalor sensibel ruangan total.
Rumus yang digunakan adalah,
(Total beban kalor sensibel daerah tepi) + (Total beban kalor sensibel
daerah interior) = kcal/h.
d. Kenaikan beban oleh kebocoran saluran udara.
Rumus yang digunakan adalah,
(Sub total 6.1 + 6.2 + 6.3) x (Faktor kebocoran saluran udara) = kcal/h.
6) Beban Kalor Laten Mesin
Sebelum menentukan beban kalor laten mesin, perlu diperhatikan beberapa
faktor, diantaranya seperti:
a. Beban kalor laten oleh udara luar yang masuk.
Rumus yang digunakan adalah,
x(Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan luar
ruangan) = kcal/h.
b. Beban kalor laten ruangan total.
Rumus yan digunakan adalah,
(Beban kalor laten daerah tepi) + (Beban kalor laten daerah interior) =
kcal/h.
33
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
c. Kenaikan beban oleh kebocoran saluran udara.
Rumus yang digunakan adalah,
(Sub total 7.1 + 7.2) x (Faktor kebocoran saluran udara) = kcal/h
3.4 Perhitungan Panas yang diserap oleh Epavorator dan Panas yang diserap
oleh Air dari Udara
Perhitungan jumlah kapasitas panas air yang diserap oleh evaporator
diasumsikan adalah sama dengan panas yang diserap air dari udara pada AHU
(Air Handling Unit). Sehingga dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dimana,
Q = Jumlah panas yang diserap air dari udara pada AHU (kg/s oC)
= Laju aliran massa air (kg/s)
Cp = Koefisiensi performansi (kg.K)
∆T = Perubahan temperatur pada AHU (oC )
Jadi, Q= QEvaporator
Dimana, QEvaporator = Jumlah panas yang diserap pada evaporator (kg/s oC )
BAB IV
PEMBAHASAN
Perhitunganbebanpendingin anatau menentukan kebutuhan AC yang
dibutuhkandapatdilakukandengancara memasukkan data – data ke dalam rumus,
dimanacarainisudahsangatseringdigunakanolehkonsultan – konsultan AC atau
distributor,
denganharapanuntukmemudahkanperhitungan/perancangandanpemahamanakanka
pasitas AC yang dibutuhkanpadaruangan – ruangan yang membutuhkanpendingin.
34
………………………..(5)
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Dalam laporan kerja praktek ini dimana penulis akan menganalisis
kebutuhan pendingin udara di Epicentrum Mall secara perhitungan matematis dan
teknis.
1.1. Analisa dan Perhitungan Pada Matahari Departemen Store
Dengan melihat masalah pendinginan ruangan yang sering dikeluhkan
oleh pengguna terutama oleh para yakni mengenai suhu pendinginan yang
kurang optimal pada
1.1.1.Analisa Matematis
Permasalahan diatas dapat dianalisis dengan menggunakan rumus
perhitungan berdasarkan teori yang didapatkan dilapangan.
PerhitunganKebutuhan AC Menggunakan Cara Manual.
Kondisi Dasar :
Luas lantai : 7737 m²
Permintaan Tenan : 700 BTuh
Dalam perhitungan kebutuhan AC menggunakan cara singkatini,
penulis menemukan beberapa jenis perumusan yang biasa
digunakan/terdapat lapangan atau pembimbing PKL.
1. Beban Pendinginan(Cooling-load),
Dimana,
Koefisien 1 m² = 700 Btu/h. Untuk ruangan dengan
tinggi standar 2,5 – 3 m.
Beban Pendinginan(Cooling-load) :
35
Wflow = 220 X
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
2. Perhitungan Water flow
Wflow = TR X 24
ΔT ( f )
Dimana :
44ºf
ΔT
54ºf
Pompa : 220 TR
ΔT : 10ᵒf
Aliran Air (water flow)
= 528 Gpm
3. Cooling Capasity Matahari Departemen Store
Chiller 720 KW = 2.456.732 Btuh
2 Unit = 4.913.464 Btuh
AHU 183,58 KW = 626.399 Btuh
9 Unit = 5.637.591 Btuh
50% Chiller = 2.456.732 Btuh
Maka jumlah AHU yang harus di jalankan adalah 4 Unit AHU
70% Chiller = 3.439.425 Btuh
36
AHU
……………..(6)
…………………………………..(7)
……………………………………..(8)
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Maka jumlah AHU yang harus di jalankan adalah 5,5 ≈ 6 Unit AHU
1.2. PEMBAHASAN
Dari data perhitungan di atas pada Matahari Departemen Store yang
terdapat di Lombok Epicentrum Mall, dapat di lihat berapa kebutuhan
refrigran beban pendingin dengan jumlah 451,325 TR dan aliran air pompa ke
CWHS sebanyak 528 Gpm ,
Dari pembimbing peraktek kerja lapangan juga di dapat data mengenai
coolng capasity Matahari departemen store, dengan 50% Chiller dapat
menjalankan AHU sebanyak 4 Unit AHU dan 70% Chiller dapat menjalankan
5-6 Unit AHU.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya kapasitas AHU dan Chiller yang digunakan untuk
ruangan Matahari Departemen Store sesuai dengan perhitungan dan yang
di ingnkan oleh tenan, karena belum mulai beroprasinya proses
pengkondisian udara yang dihasilkan di harapkan dapat maksmal,
37
Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakn di PT.
ARKONIN selama satu bulan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Air Handling Unit(AHU) 3.1(suplai pendinginan udara keseluruh
ruangan) memiliki kapasitas pendinginan yang memenuhi dengan
beban pendinginan pada ruang Matahari departemen Store pada
Epicentrum Mall Mataram
1.1. Saran
Setelahmelakukanpengamatan di lapangandan studiliterature dalampenyusunanlaporanini, maka saran yang bisadiajukanantara lain:
1. Tetap memperhatikan keselamatan pada saat bekerja agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak kita inginkan seperti kecelakan.
2. Metode perhitungan beban pendinginan dengan cara singkat,
sebaiknya digunakan apabila informasi yang diperoleh dari lokasi
pemasangan AC tersebut kurang (minim). Jika sebaliknya, informasi
yang diperoleh cukup banyak maka sebaiknya menggunakan cara
manual.
38