laporan pkl baru taufan

53
Laporan Praktek Kerja Lapangan Epicentrum Mall Mataram PT. Arkonin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan perguruan tinggi dewasa ini dituntut agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan industri serta sesuai dengan perubanan- perubanan sosial, politik dan ekonomi. Dalam rangka penyesuaian dengan perubahan tersebut, maka mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai IPTEK, keterampilan dan kemampuan aplikatif terhadap dunia nyata, khususnya yang berkaitan dengan ilmu yang ditekuni. Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang diharapkan akan mampu menghasilkan lulusan yang terampil, profesional yang diarahkan pada persiapan penerapan keahlian tertentu. Oleh karena itu perguruan tinggi harus selalu menyesuaikan program pendidikannya untuk membentuk mahasiswa yang mempunyai kemampuan profesional dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah sebagai pegangan dalam menghadapi kendala yang terjadi di masa depan. Dalam rangka mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan yang dirumuskan dalam program pendidikan terpadu (link and match) antara 1

Upload: abdul-azis-chelsealovers

Post on 15-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

dsa

TRANSCRIPT

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelaksanaan pendidikan perguruan tinggi dewasa ini dituntut agar dapat

menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan industri serta sesuai dengan

perubanan-perubanan sosial, politik dan ekonomi. Dalam rangka penyesuaian

dengan perubahan tersebut, maka mahasiswa dituntut untuk mampu menguasai

IPTEK, keterampilan dan kemampuan aplikatif terhadap dunia nyata, khususnya

yang berkaitan dengan ilmu yang ditekuni.

Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang diharapkan akan mampu

menghasilkan lulusan yang terampil, profesional yang diarahkan pada persiapan

penerapan keahlian tertentu. Oleh karena itu perguruan tinggi harus selalu

menyesuaikan program pendidikannya untuk membentuk mahasiswa yang

mempunyai kemampuan profesional dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi,

sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang

diperoleh dibangku kuliah sebagai pegangan dalam menghadapi kendala yang

terjadi di masa depan.

Dalam rangka mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan

kebijaksanaan yang dirumuskan dalam program pendidikan terpadu (link and

match) antara perguruan tinggi dan dunia industri. Program pendidikan ini oleh

perguruan tinggi dilaksanakan dalam program praktek kerja lapangan pada

industri yang dapat menunjang perkembangan kemampuan mahasiswa dimana

industri tersebut telah ditetapkan oleh jurusan maupun perusahaan yang diajukan

oleh mahasiswa tersebut sebagai tempat praktek kerja yang dipilih sesuai

konsentrasi yang diambil.

Praktek kerja lapangan adalah kegiatan intra kurikuler yang mono disipliner

guna menunjang proses pencapaian profesionalisme yang tepat. Kegiatan ini

merupakan kegiatan akademis yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa sebelum

mengakhiri masa studi, diharapkan mahasiswa mendapatkan keterampilan di

1

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

lapangan, serta dari praktek kerja lapangan juga diharapkan mampu untuk

membina karakter kerja mahasiswa.

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini, mahasiswa mencoba

menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan dan mengaplikasikannya

di PT.ARKONIN. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang dipercaya oleh

perusahaan pembangunan proyek Lombok Epicentrum Mall dalam

menyelenggarakan pengelolaan (pengusahaan, pengembangan dan pemanfaatan)

dan secara baik dan inovatif, sehingga tercapai pemanfaatan yang optimal dan

memperoleh hasil yang dapat digunakan untuk menumbuh kembangkan

perusahaan yang akhirnya memberi konstribusi berupa keuntungan bagi negara

dan pembangunan nasional.

Seiring dengan di bangunnyaLombok Epicentrum Mall, sebagai salah satu

pusat perbelanjaan yang berada di pulau lombok, agar dapat mempermudah bagi

masyarakat untuk dapat berbelanja,dengan keamanan dan kenyamanan yang

memadai.

Dengan melihat latar belakang di atas, maka dalam laporan ini penulis

mencoba menganalisa sistem pendinginan pada pembangunan Lombok

Epcentrum Mall yang tentunya tidak secara detail, hal ini dikarenakan

keterbatasan waktu Praktek Kerja Lapangan.

2

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

adalah sebagai berikut :

1. Dapat menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh oleh mahasiswa dari bangku

kuliah sebagai penunjang dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan.

2. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dan dapat mengetahui

secara langsung permasalahan yang ada di lapangan beserta penyelesaian

masalah tersebut.

3. Sebagai wadah untuk mengetahui apa yang menjadi persoalan yang ada di

lapangan serta menganalisa dan memecahkan permasalahan tersebut dengan

cepat dan tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

Adapun tujuan lain dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk

melaksanakan tugas dari Dosen Pembimbing, yaitu :

1. Tugas Umum :

Adapun tugas umum yang diberikan adalah sebagai berikut:

Pelajari kerja AC

2. Tugas Khusus :

Sedangkan tugas khusus yang diberikan adalah sebagai berikut:

Perencanaan AC di Epicentrum khusus nya Matahari Departemen Store

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan.

1.3.1 Bagi Mahasiswa :

a. Dapat mengenal lebih jauh ilmu yang telah diterima di bangku kuliah melalui

aplikasi di lapangan.

b. Menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang ilmu yang dimiliki

dalam tata cara hubungan masyarakat di lingkungan kerja.

c. Mengembangkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak sebagai praktisi

teknik mesin untuk terampil, kreatif dan mandiri.

d. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi terdidik

untuk siap terjun ke masyrarakat khususnya di lingkungan kerja.

1.3.2 Bagi PT.Arkonin/Perusahaan :

3

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Melalui Kerja Praktek diharapkan adanya timbal balik bagi perusahaan

berupa kritik dan saran dari mahasiswa dalam bidang pengetahuan teknik maupun

manajemen perusahaan untuk peningkatan mutu perusahaan di masa mendatang.

1.4 BatasanMasalah

Dalam penyusunan laporan ini penulis membatasinya pada manajemen

pemasangan. Berdasarkan apa yang dapat diamati sela berlangsungnya kerja

praktek di Lombok Epicentrum Mall.

1.5 Metode Pengambilan Data

a. Metode wawancara

Yaitu memperoleh data dengan mewawancarai orang-orang yang berkompeten

dibidangnya masing-masing.

b. Observasi Lapangan

Yaitu memperoleh data dengan melihat langsung di Lapangan tentang

bagaimana proses penyelesaian masalah yang ada.

c. Studi Literatur.

Yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data

dengan membaca buku dan mebaca beberapa literatur, brosur dan diktat-diktat

yang berhubungan dengan pembahasan laporan kerja praktik.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

a. Waktu

Praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 27 April s/d 27 Mei 2013

b. Tempat

Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT.ARKONIN-Proyek Epicentrum

Mall Lombok. Jl.Sriwijaya No.323 Mataram

4

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil PT Arkonin Teknik Manggala Pratama

PT Arkonin Teknik Manggala Pratama adalah sebuah perusahaan

konsultan teknik dengan kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Arkonin Enginering

MP sejak didirikan pada tahun 1982 sebagai anak perusahaan dari PT Arkonin

melalui Notaris UU Hobropoerwanto Nomor 35 dan secara resmi disahkan oleh

Menteri Kehakiman melalui No. C2-6751-HT01-01 Th 83 tanggal Oktober 1983.

Namun demikian, sejak tahun 1975 sebagian besar personelnya telah

dipekerjakan staf divisi engineering PT Arkonin. Kedua PT Arkonin dan PT

Arkonin Teknik Manggala Pratama adalah anggota Pembangunan Jaya Group,

yang memiliki lebih dari 40 perusahaan.

Proyek besar biasanya dilakukan dalam hubungan dengan perusahaan

konsultan internasional. PT Arkonin Teknik Manggala Pratama memiliki

pengalaman yang luas dalam bekerja dengan perusahaan konsultan

internasional.Jelas, bekerja sebagai konsultan terkait lainnya, PT Arkonin Teknik

Manggala Pratama telah memperoleh pengalaman substansial dalam transfer

pengetahuan dan keterampilan yang akan menjadi manfaat bagi kinerja proyek

berikutnya.

PT Arkonin Teknik Manggala Pratama mempekerjakan profesional di

berbagai bidang keahlian, teknisi dan personel pendukung. Karya insinyur ini dan

spesialis terintegrasi untuk menyediakan layanan khusus untuk klien; mereka

dikelola oleh pemimpin tim proyek yang berkualitas dan berpengalaman. Selain

staf permanen, jika diperlukan, PT Arkonin Teknik Manggala Pratama bisa juga

menyediakan layanan dari para profesional asosiasi, baik dari dengan di

Pembangunan Jaya Group atau dari luar.

Klien pengalaman proyek telah dilakukan oleh PT. Arkonin Teknik

Manggala Pratama terdiri dari Pemerintah Nasional tertutup PT. PLN (Persero),

Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Kementerian Negara

5

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Lingkungan Hidup, dll dan internasional telah dibahas Bank Dunia, Bank

Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Islam (IDB), JBIC, JICA JICS dan dan

Klien juga swasta.

2.2 Staf PT.Arkonin

PT Arkonin Teknik Manggala Pratama mempertahankan sumber daya

manusia yang terdiversifikasi untuk memberikan layanan profesional diperlukan

untuk lisensi, Studi Kelayakan, Desain, Teknik, Pengawasan Konstruksi,

Manajemen Proyek dan layanan terkait.

Arkonin Teknik Mp Staf memiliki pengalaman yang luas dalam

spesialisasi masing-masing dan akrab dengan proyek multi-disiplin.

Arkonin Teknik MP memiliki sekitar 200 personel penuh timepermanent

terdiri dari Engineers Senior, Engineer spesialis, peneliti, draftsmen, staf

administrasi dan sebagainya.

Distribusi tenaga kerja dengan disiplin fungsional dan khusus adalah sebagai

berikut:

Sanitary Insinyur dan Aktivis Lingkungan (watersupply Engineers, Sewerage

Engineer, Insinyur Limbah Padat, Kualitas Air Spesialis, Sewage Treatment

Tanaman Spesialis),.

Civil Engineers: Insinyur Struktural, HydraulicEngineers, Pelabuhan

Engineer, Pantai Engineer, Irigasi Insinyur, Maritime Insinyur, ahli hidrologi,

Insinyur Tanah, Yayasan Engineer, Transportasi Engineer, Jalan Raya

Engineers, Material Engineer, Drainase Engineers, Bridge Engineers, O / M

Engineers dan Biaya Engineers .

Electrical Engineer (Tanaman Electrical Engineer; Transmisi & Distribusi

Engineer)

Mechanical Engineers (Insinyur Piping, Process Engineer, Insinyur Boiler;

Bahan

Penanganan Insinyur; Spesialis pompa, Balance of Plant Engineer)

6

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Instrumentasi Insinyur

Spesialis keuangan

Ahli Aktivis Lingkungan, Sosiolog, Ekonom Spesialis, HRD, dan HRM.

Industri Insinyur, Arsitek dan Perencana

Perikanan, Pertanian Insinyur, dan Kehutanan Insinyur

Sistem komputer Insinyur / Matematika Pemodelan / Komputer Analis

Geodesi Engineers dan Geologist

Teknisi, Biaya Pengukur, Drafter, Operator Komputer, Administrasi dan Staf

Keuangan,

Dll

Dukungan profesional dari para ahli PT Arkonin adalah:

Arsitek, perencana, Landscape, dan Desainer Interior

Insinyur Sanitasi

Mechanical & Electrical Insinyur

Structure Engineer

7

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

2.3 Lingkup Layanan PT.Arkonin

PT. Arkonin Teknik Manggala Pratama menyediakan berbagai Lingkup

Pelayanan sebagai berikut:

1. Proyek Identifikasi:

Masalah Mencari dan Konsultasi

Sumber Evaluasi

Studi Pendahuluan

Penilaian Proyek awal

Orientasi Pembangunan

Perumusan Konsep Proyek

2. Lapangan Survey & Engineering:

Bidang Reconnaissance

Topografi Survey

HidrologiSurvey dan Rekayasa

Geological Survey dan Rekayasa

Tanah dan Teknik Yayasan

Lalu Lintas Survey dan Rekayasa

Oseanografi Survey dan Rekayasa

Aerial Survey dan Rekayasa

3. Studi dan Penelitian:

Studi Pra-Investasi

Survey Pasar dan Studi

Studi Sosial-Ekonomi

Studi Kelayakan

Studi keuangan

Layanan peraturan

Dikontrak Penelitian dan Pengembangan

8

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

4. Rekayasa &Desain:

Desain Awal

Desain dasar

Desain rinci

Perencanaan dan Penjadwalan konstruksi

Perkiraan Biaya

Spesifikasi dan Dokumen Lelang

5. Manajemen Konstruksi:

Konsultasi untuk menanti Negosiasi

Evaluasi Penawaran

Pengawasan Konstruksi

Inspeksi dan Pengujian

Pengadaan Mempercepat

Quality Control / Quality Assurance

Start Up Assistence

Operasi & Pemeliharaan

6. Pelatihan, Sosialisasi & Lainnya:

Pelatihan dan Alih Teknologi

Kampanye publik

Pelatihan & Workshop

Nilai Rekayasa

Pengolahan Data

Sistem Pengolahan Informasi untuk Manajemen Proyek

9

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

2.4 Kegiatan PT.Arkonin

Bidang kegiatan dari PT Arkonin Teknik Manggala Pratama

menawarkan klien berbagai jasa konsultasi teknik di:

1. Bendungan, Power dan Industri Berat:

o Bendungan, Dike dan Spillway

o PLTA Pumped Storage & Power Plant

o Steam Coal Power Plant

o Pabrik Semen

o Pertambangan dan Industri Berat

o Power Transmisi dan Distribusi

o Co-Generation

o Sedimentasi Control.

2. Pengembangan Sumber Daya Air:

o Survey Hidrologi

o Rekayasa Hidrolik

o Pembangunan yang komprehensif River Basin

o Pengembangan Sumber Daya Multi-Purpose

o Banjir dan Pengendalian Erosi Peraturan Sungai dan Pengendalian

3. Pasokan dan Sewerage air:

o Pasokan air, Pengobatan dan Storage

o Sewage Koleksi dan Pengobatan

o Sistem Perbaikan Pembuangan Limbah

o Pengelolaan air Air dan Limbah Investigasi

o Tanah Pengembangan Air

10

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

4.   Pembangunan Pertanian:

o Irigasi dan Drainase

o Tanah Reklamasi dan Konsolidasi

o Dan Konservasi Tanah Peningkatan Lahan

o Studi Air Tanah Sosial Ekonomi

o Klasifikasi tanah agronomi

5. Transportasi:

o Highway dan pengangkutan Jalan

o Bandara dan Terminal

o Bridge dan Struktur

o Terowongan

o Rail Road

o Kereta Bawah Tanah

o Lalu lintas Perencanaan dan Penilaian

6. Perkotaan & Pembangunan Daerah:

o Pengembangan Situs

o Pembangunan perumahan

o Perencanaan Kota dan Desain

o Taman dan Pariwisata

o Perbaikan lingkungan

o Perkotaan Renewal

o Perencanaan Utilitas Umum

o Kompleks Industri

11

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

7. Pelabuhan dan Pengembangan Pesisir:

o Pelabuhan dan Fasilitas Pelabuhan

o Terminal batubara dan Fasilitas Penanganan

o Oseanografi Studi

o Sounding dan Wave Investigasi

o Struktur dan Manajemen Pesisir

o Reklamasi pantai

8.   Lingkungan:

o Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

o Pengolahan Air Limbah

o Padat Pembuangan Limbah dan Pengobatan

o Beracun & Limbah Pembuangan & Pengobatan

o Malam Pembuangan dan Pengolahan tanah

o Air dan Pengendalian Pencemaran Tanah

o Noise Control

9. Pengembangan Masyarakat:

o Kapasitas Pembangunan Gedung

o Pelatihan dan Lokakarya

o Sosialisasi Umum

o Padang

12

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

2.5 Manajemen Struktur Organisasi Konstruksi PT.Arkonin Pembangunan

Lombok Epicentrum Mall

Steruktur organisasi PT. Arkonin pembangunan Lombok

Epicentrum Mall dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini

Gambar 2.1Struktur Manajemen Konstruksi PT.Arkonin Pembangunan Lombok

Epicentrum Mall

13

TEAM LEADER

Ir. Sutomo

Sekertaris- Ghea Permatasari, SE

Struktur Engineer1. Imam Masruri, ST2. Yuni Asim Fasanah, ST

Architect Engineer

Ir. Bima Yoga

Mechanikal & Electrikal Engineer

Soegeng Pramono, SE

Civil Supervisor

1. Maulana2.Ziat Yafie, ST3. Ikhwanuddin4. Ongko Wibowo, ST

Architect Supervisior

1. Cepy H Soemantri2. Adi rawan, ST3. Andhika Hadyan, ST4. Zulkarnain Saleh, ST

Mekanikal PL & PK Engneer / Supervisor

Slamet Marwanto

ME AC, Lift, dan Genset Engineer / Supervisor

Prabhava Yudha Tama, ST

Elektrikal / Elektronikal Engineer / Supervisor

Ir. H. Muslim

Supporting MEP

Hermawan Slamet & Gusti Ngurah Adi, ST

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

BAB III

DASAR TEORI

Sistem Pendinginan/Tata Udara yang di gunakan di Proyek Lombok

Epcentrum Mall adalah menggunakan jenis sistem pendingin yaitu AC Sentral

(Central). Sistem pendingin AC Central dibutuhkan untuk mendinginkan ruangan

yang kapasitasnya cukup luas, misalnya di Mall,Matahari Departemen

Store,Hypermart. Sedangkan AC Split Duct dibutuhkan untuk mendinginkan

ruang yang tidak terlalu luas,dan tdak banyak di gunakan. Karena yang lebih

dominan digunakan adalah AC Central.

3.1 Sistem Pendingin AC Sentral (Central)

Sistem pendinginan AC Sentral merupakan suatu sistemAC dimana proses

Pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian

didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan

beberapa Indoor).Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu Unit

Pendingin (Chiller), Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Fan Coil

Unit (FCU), Cooling Tower, sistem pemipaan, sistem saluran udara atau ducting

dan sistem control dan kelistrikan.

a. Chiller (Unit Pendinginan)

Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air

pada sisi evaporator. Pada Lombok Epcentrum Mall sistem unit pendinginannya

mengunakan pendinginan tidak langsung (indirect contact). Dimaksudkan

demikian karena refrigeran sebagai media pendingin di dalam sistem refrigerasi

digunakan untuk mendinginkan air (disebut chilled water). Komponen utama unit

pendingin(Chiller) antara lain sebagai berikut: Kompresor, Condensor,

Evaporator, Sistem Katup Ekspansi, Pompa CHWP, Water Cooling, Refrigerant

R134a dan Pipa-pipa penyalur.

14

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Di Lombok Epicentrum Mall khususnya di Matahari Departemen Store

menggunakan chiller dengan type Air Cooled

Gambar 3.1 Unit Pendingin (Chiller)

Prinsip Kerja Unit Pendingin ( Chiller )

Gambar 3.2 Sketsa Unit Pendingin (Chiller)

Uap refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dihisap oleh

kompresor untuk dikompresikan sehingga menjadi uap yang bertekanan dan

bersuhu tinggi. Keluar dari Kompresor, uap ini dialirkan ke kondensor untuk

dikondensasikan. Selama proses kondensasi ini refrigeran mengeluarkan/melepas

15

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

sejumlah kalor ke media pendingin kondensor, dalam hal ini udara. Keluar dari

kondensor, refrigeran sudah dalam fase cair tetapi tekanan dan suhunya masih

tinggi.

Melalui alat ekspansi (pipa kapiler atau katup ekspansi), cairan refrigeran

ini diekspansikan menjadi cairan + uap dengan suhu dan tekanannya rendah.

Cairan + uap refrigeran ini selanjutnya mengalir ke evaporator. Di evaporator

refrigeran ini akan menyerap sejumlah kalor dari media yang ada disekitar

evaporator, yaitu air. Kalor yang diserap ini akan digunakan untuk mengubah fase

refrigeran dari fase cair + uap menjadi uap dengan tekanan dan suhunya masih

rendah. Keluar dari evaporator, uap refrigeran ini dihisap kembali oleh kompresor.

Siklus ini akan terjadi berulang-ulang selama kompresor bekerja.

Disisi lain air dingin (chilled water) yang telah didinginkan di evaporator

selanjutnya dipompakan menuju AHU (Air Handling Unit). Disini air dingin ini

akan mendinginkan udara ruangan yang dilewatkan melalui coil pendingin.

Dengan blower udara yang telah mengalami pendinginan itu disirkulasikan

kembali ke ruangan. Sedangkan air yang telah digunakan untuk mendinginkan

udara tadi selanjutnya dialirkan kembali ke evaporator.

16

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Komponen-komponen utama Unit Pendingin ( Chiller )

Beberapa komponen chiller yang berperan aktif dalam kerja yang

dihasilkan chiller antara lain seperti:

1. Kompresor

Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC

dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang

bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi

kemudian diteruskan menuju kondensor.

Gambar 3.3 Kompresor

2. Condensor

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan

untukmengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan

yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke pipa kapiler dankatup Ekspansi.

Gambar 3.4 Kondensor

3. Evaporator

Evaporator dapat disebut juga Heat Exchanger. berupa pipa yang

didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih besar mengalir air sedangkan pipa

17

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

yang lebih kecil mengalir refrigeran (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5 Penampang Evaporator

Di evaporator tersebut terjadi pertukaran kalor antara refrigeran yang

dengan air. Kalor dari air ditarik ke refrigeran sehingga setelah melewati

evaporatorair menjadi lebih dingin. Air dingin ini kemudian dialirkan ke AHU

(Air Handling Unit) untuk mendinginkan udara. Air dingin yang telah melewati

AHU suhunya menjadi naik karena mendapatkan kalor dari udara. Setelah

melewati AHU air akan mengalir kembali ke Chiller (Bagian Evaporator) untuk

didinginkan kembali.

Gambar 3.6 Evaporator

4. Katup Ekspansi dan Orifice Tube (Pipa Kapiler)

Pada Orifice Tubedi mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan

suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain

memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. Sedangkan Katup

ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk

mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud

18

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan

memasuki evaporator/pendingin.

Gambar 3.7 Katup Ekspansi

5. Pompa CHWP(Chilled Water Pump)dan Sistem Pipa Penyalur Air

Pompa ini berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil

pendingin AHU (Air Handling Unit). Sedangkan sistem pipa digunakan sebagai

saluran yang dilalui oleh air yang disirkulasikan oleh pompa ke AHU juga.

Gambar 3.8 Pompa CHWP

6. Refrigerant

Refrigerant merupakan fluida/media yang digunakan untuk mendinginkan

air, khususnya di unit pendingin (Chiller) pada AC Sentral.

19

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Gambar 3.9 Tabung Refrigerant (HFC 134a 128)

b. AHU (Air Handling Unit)

Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara

segar dari luargedung sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang cukup

dan untuk selanjutnya didistribusikan ke koridor – koridor di ruangan yang proses

pendinginnya terhubung dengan ducting untuk supply dan return serta

menggunakan media air sebagai pendingin guna mencukupi kebutuhan suhu pada

ruangan.

20

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Gambar 3.10 AHU (Air Handling Unit)

Prinsip Kerja AHU ( Air Handling Unit )

Gambar 3.11 Sirkulasi Udara pada AHU

21

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara (AHU) ini

adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan

udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah

sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter,

fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami

penurunan temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati

saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang

jauh sekalipun bisa terjangkau.

Komponen-komponen utama AHU ( Air Handling Unit )

1. Filter (Saringan Udara)

Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel

lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih, sehingga udara

yang akan dihembuskan/disalurkan ke ruangan-ruangan akan terasa dingin dan

segar.

2. Centrifugal Fan (Blower)

Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk

mendistribusikan/mendorong udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Cooling Coil (Koil Pendingin)

Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan

temperatur udara.

a. FCU (Fan Coil Unit)

Fan Coil Unit (FCU) adalah Unit pendinginan suhu ruangan pada gedung

terminal yang berkapasitas lebih dari 10.000 CFM yang terhubung dengan ducting

22

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

dari unit AHU dan menggunakan media air sebagai pendinginan guna mencukupi

kebutuhan suhu pada ruangan-ruangan kecil.

3.2 Sistem Pendingin Air Conditioning Split Duct (AC Split)

AC Split memiliki desain yang terdiri dari eksternal unit outdoor yang

didalamnya terdapat compressor AC dan indoor unit. Prinsip kerja AC split

kurang lebih sama dengan AC central namun dengan duct yang lebih kecil

membuat AC split lebih murah dan lebih mudah dipasang.

Selain itu, pada AC jenis split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu

unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan blower, expansion valve

dan compressor unit, serta unit outdoor yang terdiri dari compressor,

condenser,blower dan refrigerant filter. Selanjutnya antara unit indoor dengan unit

outdoor dihubungkan dengan dua buah saluran refrigerant, satu buah untuk

menghubungkan evaporator dengan compressor dan satu buah untuk

menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve serta kabel power untuk

memasok arus listrik untuk compressor dan condenser blower.

Gambar 3.12 Unit Indoor AC Split

Gambar 3.13 Unit Outdoor AC Split

23

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Pada AC split, refrigerant dipompa ke koil pendingin melalui duct

(saluran). Biasanya digunakan pipa conduit berdiameter tiga inch yang dipasang

menembus tembok, menghubungkan unit indoor dan outdoor. Pipa conduit ini

berisi saluran suction dan refrigerant, saluran drainase dan kabel listrik.

Komponen-komponen AC split

a. Unit Indoor

Pada Ac Split yang dimana Unit indoornya terdiri dari beberapa komponen

seperti :

1. Filter Udara

2. Evaporator

3. Blower Evaporator (Fan)

4. Expansion Valve

5. Controll Unit

b. Unit Outdoor

Pada Ac Split yang dimana Unit Outdoornya terdiri dari beberapa

komponen seperti:

1. Compresor,

2. Condenser,

3. Blower Condenser (Fan)

4. Refrigerant Filter

Prinsip kerja AC Split

AC (Air Conditioner) atau Pengkondisi Udara merupakan seperangkat alat

yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama

mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu

lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor,

kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan

penjelasan sebagai berikut

24

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

a. Kompresor :Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC

dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang

bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi

kemudian diteruskan menuju kondensor.

b. Kondensor :Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk

mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan

yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

c. Orifice Tube :Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan

suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem,

selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

d. Katup ekspansi :Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari

sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup

orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin

meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

e. Evaporator/pendingin :Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui

kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam

ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap

bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent

kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti

mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah

yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan

beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang

berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

Jadi, cara kerja sistem AC Split dapat diuraikan sebagai berkut :

25

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Gambar 3.14 Cara kerja sistem AC Split

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat

untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam

kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase

dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan

kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya

kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlah dari energi kompresor yang

diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan

didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser

relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada

pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari

fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada

katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah

kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam

evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap,

perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian

26

= Btu

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator

tekanannya menjadi sangat turun.Proses ini akan berubah terus-menerus sampai

terjadi pedinginan yang sesuai dengan keinginan.

3.3 Perhitungan untuk Penaksiran Beban Pendinginan AC

Perhitungan beban pendinginan atau menentukan kebutuhan AC yang

dibutuhkan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara manual

(panjang) yaitu dengan menggunakan atau mengikuti cara-cara perhitungan yang

ada di buku-buku referensi yang berkaitan dengan beban pendinginan atau

penyegaran udara. Adapun cara lain yang dapat digunakan untuk perhitungan

beban pendinginan yaitu dengan cara singkat, dimana cara ini sudah sangat sering

digunakan oleh perusahaan-perusahaan AC atau distributor, dengan harapan untuk

memudahkan perhitungan/perancangan dan pemahaman akan jumlah dan

kapasitas AC yang dibutuhkan oleh calon pembeli AC tersebut.

Dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penulis ingin

membandingkan hasil perhitungan beban pendinginan dengan menggunakan cara

manual dan dengan cara singkat yang didapat dari perusahaan-perusahaan atau

distributor AC yang banyak dijumpai di internet.

Dalam Perhitungan untuk Penaksiran beban pendinginan ini, ada dua

metode yang dapat digunakan, antara lain:

A. Perhitungan Kebutuhan AC menggunakan cara singkat

Dalam perhitungan kebutuhan AC menggunakan cara singkat ini, penulis

menemukan beberapa jenis perumusan yang biasa digunakan/terdapat di internet

yaitu :

1) Menggunakan Rumus

(Luas) x 700 = Btu ……………………………………… (1)

Dimana:

Koefisien 1 m² = 700 Btu/h. Untuk ruangan dengan tinggi standar 2,5 – 3 m.

2) Menggunakan Rumus

27……………….………………(2)

to = trancangan - + cos 15( – )

P x L x (T/3) x 0,07 = PK P x L x (T/3) x 0,07 = PK

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Dimana,

L= Panjang ruangan (ft) .

W=Lebar ruangan (ft)

H= Tinggi ruangan (ft)

I= Nilai 10 jika ruang berinsulasi, berada di lantai bawah, atauberhimpit dengan

ruang lain).Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas)

E= Nilai 16 jika dinding terpanjangmenghadap utara; nilai 17 jika menghadap

timur; Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat

3) Menggunakan Rumus

B. Perhitungan Kebutuhan AC menggunakan cara manual

Dimana,

to = temperatur udara luar sesaat, (oC).

tranc. = temperatur udara luar untuk rancangan, (oC).

∆ t = perubahan temperatur harian, (oC).

τ = waktu penyinaran matahari.

Dalam persmamaan ini, pukul 12.00 siang adalah 0,pagi hari (A.M.)

adalah negatif, dan siang hari (P.M.) adalah positif ; sedangkan besarnya

dinyatakan sampai satu angka desimal, misalnya pukul setengah sepuluh

pagi dinyatakan sebagai -2,5

γ = saat terjadinya temperatur maksimum (≈+2).

28

……………….…….………(3)

…….………(4)

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

1) Beban Kalor Sensibel Daerah Tepi (Perimeter).

a) Tambahan Kalor Oleh Transmisi Radiasi Matahari Melalui Jendela

Rumus yang digunakan adalah,

(Luas jendela) x (Jumlah radiasi matahari) x (Faktor transmisi jendela) x

(Faktor bayangan) = kcal/h.

Dimana,

Faktor transmisi jendela pada Lampiran, Tabel 3.5 Faktor transmisi jendela

b) Beban Transmisi Kalor Melalui Jendela

Rumus yang digunakan adalah,

(Luas jendela) x (Koefisien transmisi kalor melalui jendela K ) x (Selisih

temperatur interior dan exterior) = kcal/h.

Dimana,

Kkj adalah Koefisien transmisi kalor dari jendela K.

c) Infiltrasi Beban Kalor Sensibel

Rumus yang digunakan adalah,

(Volume ruangan x Jumlah) = kcal/h penggantian ventilasi alamiah) –

Jumlah udara luar} x (Selisih temperatur exterior

dan interior)= kcal/h.

Dimana,

- Jumlah penggantian ventilasi alamiah pada Lampiran, Tabel 3.7 Jumlah

penggantian.

- Jumlah udara luar pada Lampiran, Tabel 3.23 Udara luar masuk ruang

penyegaran.

- Volume Spesifikpada Lampiran, Gambar 2.1 Diagram psikometrik.

d) Beban Transmisi Kalor Melalui Dinding Dan Atap

Rumus yang digunakan beban transmisi melalui dinding:

29

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

(Luas dinding) x (Koefisien transmisi kalor dari dinging K) x (Selisih

temperatur ekivalen dari radiasi matahari + Selisih temperatur ekivalen

dari temperatur atmosfir) = kcal/h.

Dimana,

Kdindingpada Lampiran, Tabel 3.8 Koefisien transmisi kalor dan kapasitas kalor

dari dinding.

Rumus yang digunakan beban transmisi melalui atap:

(Luas atap) x (Koefisien transmisi kalor K dari atap) x (Selisih temperatur

ekuivalen dari radiasi matahari + Selisih temperatur ekivalen dari

temperatur atmosfir) = kcal/h.

Dimana,

Katap pada Lampiran, Tabel 3.9 Koefisien transmisi kalor dan kapasitas kalor atap.

e) Beban Kalor Tersimpan Dari Ruangan Dengan Penyegaran Udara

Terputus – Putus

Untuk keadaan dimana penyegaran udara dimulai 2 atau 3 jam sebelum

waktu terjadinya beban kalor maximum adalah:

(Sub total 2.1 + 2.2 + 2.3 + 2.4) + (Faktor beban tersimpan) = kcal/h.

Dimana, faktor beban tersimpan dalah 20% dari jumlah sub total.

2) Beban Kalor Laten Daerah Tepi (Perimeter)

Sebelum menghitung beban kalor laten daerah tepi terlebih dahulu

menghitung beban kalor laten oleh infiltrasi,

Ada pun rumus yang digunakan adalah:

Rumus yang digunakan adalah,

(Volume ruangan) x (Jumlah ventilasi alamiah Nn) x 597,3 kcal/kg x

(Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan di luar ruangan) = kcal/h

Dimana,

Nn didapatkan dari Lampiran, Tabel 3.7 Jumlah penggantian.

30

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

3) Beban Kalor Sensibel Daerah Interior

Sebelum menentukan beban kalor sensibel untuk daerah interior, perlu

diperhatikan beberapa faktor, diantaranya seperti:

a. Koefisien transmisi kalor dari partisi lantai dan langit-langit.

Untuk beban kalor dari partisi digunakan rumus,

(Luas kompartemen) x (Koefisien transmisi kalor K dari kompartemen) x

(Selisih temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.

Dimana,

Kkompartemen dapat diperoleh dari tabel pada lampiran.

Untuk beban kalor dari langit-langit digunakan rumus,

(Luas langit-langit) x (Koefisien transmisi kalor K dari langit-langit) x

(Selisih temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.

Dimana,

Klangit-langit dapat diperoleh dari tabel pada lampiran

Untuk beban kalor dari lantai digunakan rumus,

(Luas lantai) x (Koefisien transmisi kalor K dari lantai) x (Selisih

temperatur dalam dan luar ruangan) = kcal/h.

Dimana,

Klantai dapat diperoleh dari tabel pada lampiran.

b. Beban kalor sensibel karena adanya sumber kalor interior.

Untuk beban kalor sensible untuk manusia digunakan rumus,

(Jumlah orang) x (Kalor sensibel manusia) x (Koreksi faktor kelompok) =

kcal/h.

Dimana,

Jumlah orang dalam ruangan diasumsikan Kalor sensibel manusia didapat

dari Tabel 3.19 Jumlah kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor

kelompok). Faktor koreksi untuk pria dewasa didapat dari Tabel 3.19 Jumlah

kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor kelompok).

Untuk beban kalor untuk peralatan, perlengkapan dan penerangan digunakan

rumus,

31

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

{(Peralatan x 0,860 kcal/kW) + (Perlengkapan x 0,860 kcal/kW)

+ (Penerangan x 0,860 kcal/kW)} = kcal/h.

4) Beban Kalor Laten Daerah Interior

Beban kalor ini didapat dari tambahan kalor laten oleh sumber penguapan

interior yang dapat dicari dengan menggunakan rumus:

(Jumlah orang) x (Kalor laten manusia) x (Koreksi faktor kelompok) =

kcal/h.

Dimana,

Jumlah orang diasumsikan. Kalor laten manusia didapat dari, Tabel 3.9

Jumlah kalor sensibel, kalor laten dari orang dan faktor kelompok). Faktor

kelompok untuk pria dewasa didapat dari, Tabel 3.9 Jumlah kalor sensibel, kalor

laten dari orang dan faktor kelompok).

5) Beban Kalor Sensibel Mesin

Sebelum menentukan beban kalor sensibel mesin, perlu diperhatikan

beberapa faktor, diantaranya seperti:

a. Tambahan kalor sensibel oleh udara luar yang masuk.

Rumus yang digunakan adalah,

x (0,24 kcal/kg’) x ( Selisih temperature dalam

dan luar) = kcal/h.

Dimana,

- Jumlah udara luar yang masuk diperoleh dari Lampiran, Tabel 3.23 Udara luar

masuk rangan penyegaran)

- Volume spesifik udara diperoleh dari Lampiran, Gambar 2.1 Diagram

psikometrik

b. Tambahan kalor sensible oleh motor kipas udara.

32

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Rumus yang digunakan adalah,

(Daya motor kipas udara) x (0,860 kcal/kW) x (Efisiensi kipas udara) =

kcal/h.

Dimana,

Efisiensi kipas udara diperoleh dari Lampiran, Tabel 3.24 Kalor yang

terjadi dari motor listrik dan mesin yang degerakkan)

c. Beban kalor sensibel ruangan total.

Rumus yang digunakan adalah,

(Total beban kalor sensibel daerah tepi) + (Total beban kalor sensibel

daerah interior) = kcal/h.

d. Kenaikan beban oleh kebocoran saluran udara.

Rumus yang digunakan adalah,

(Sub total 6.1 + 6.2 + 6.3) x (Faktor kebocoran saluran udara) = kcal/h.

6) Beban Kalor Laten Mesin

Sebelum menentukan beban kalor laten mesin, perlu diperhatikan beberapa

faktor, diantaranya seperti:

a. Beban kalor laten oleh udara luar yang masuk.

Rumus yang digunakan adalah,

x(Selisih perbandingan kelembaban di dalam dan luar

ruangan) = kcal/h.

b. Beban kalor laten ruangan total.

Rumus yan digunakan adalah,

(Beban kalor laten daerah tepi) + (Beban kalor laten daerah interior) =

kcal/h.

33

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

c. Kenaikan beban oleh kebocoran saluran udara.

Rumus yang digunakan adalah,

(Sub total 7.1 + 7.2) x (Faktor kebocoran saluran udara) = kcal/h

3.4 Perhitungan Panas yang diserap oleh Epavorator dan Panas yang diserap

oleh Air dari Udara

Perhitungan jumlah kapasitas panas air yang diserap oleh evaporator

diasumsikan adalah sama dengan panas yang diserap air dari udara pada AHU

(Air Handling Unit). Sehingga dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Dimana,

Q = Jumlah panas yang diserap air dari udara pada AHU (kg/s oC)

= Laju aliran massa air (kg/s)

Cp = Koefisiensi performansi (kg.K)

∆T = Perubahan temperatur pada AHU (oC )

Jadi, Q= QEvaporator

Dimana, QEvaporator = Jumlah panas yang diserap pada evaporator (kg/s oC )

BAB IV

PEMBAHASAN

Perhitunganbebanpendingin anatau menentukan kebutuhan AC yang

dibutuhkandapatdilakukandengancara memasukkan data – data ke dalam rumus,

dimanacarainisudahsangatseringdigunakanolehkonsultan – konsultan AC atau

distributor,

denganharapanuntukmemudahkanperhitungan/perancangandanpemahamanakanka

pasitas AC yang dibutuhkanpadaruangan – ruangan yang membutuhkanpendingin.

34

………………………..(5)

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Dalam laporan kerja praktek ini dimana penulis akan menganalisis

kebutuhan pendingin udara di Epicentrum Mall secara perhitungan matematis dan

teknis.

1.1. Analisa dan Perhitungan Pada Matahari Departemen Store

Dengan melihat masalah pendinginan ruangan yang sering dikeluhkan

oleh pengguna terutama oleh para yakni mengenai suhu pendinginan yang

kurang optimal pada

1.1.1.Analisa Matematis

Permasalahan diatas dapat dianalisis dengan menggunakan rumus

perhitungan berdasarkan teori yang didapatkan dilapangan.

PerhitunganKebutuhan AC Menggunakan Cara Manual.

Kondisi Dasar :

Luas lantai : 7737 m²

Permintaan Tenan : 700 BTuh

Dalam perhitungan kebutuhan AC menggunakan cara singkatini,

penulis menemukan beberapa jenis perumusan yang biasa

digunakan/terdapat lapangan atau pembimbing PKL.

1. Beban Pendinginan(Cooling-load),

Dimana,

Koefisien 1 m² = 700 Btu/h. Untuk ruangan dengan

tinggi standar 2,5 – 3 m.

Beban Pendinginan(Cooling-load) :

35

Wflow = 220 X

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

2. Perhitungan Water flow

Wflow = TR X 24

ΔT ( f )

Dimana :

44ºf

ΔT

54ºf

Pompa : 220 TR

ΔT : 10ᵒf

Aliran Air (water flow)

= 528 Gpm

3. Cooling Capasity Matahari Departemen Store

Chiller 720 KW = 2.456.732 Btuh

2 Unit = 4.913.464 Btuh

AHU 183,58 KW = 626.399 Btuh

9 Unit = 5.637.591 Btuh

50% Chiller = 2.456.732 Btuh

Maka jumlah AHU yang harus di jalankan adalah 4 Unit AHU

70% Chiller = 3.439.425 Btuh

36

AHU

……………..(6)

…………………………………..(7)

……………………………………..(8)

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Maka jumlah AHU yang harus di jalankan adalah 5,5 ≈ 6 Unit AHU

1.2. PEMBAHASAN

Dari data perhitungan di atas pada Matahari Departemen Store yang

terdapat di Lombok Epicentrum Mall, dapat di lihat berapa kebutuhan

refrigran beban pendingin dengan jumlah 451,325 TR dan aliran air pompa ke

CWHS sebanyak 528 Gpm ,

Dari pembimbing peraktek kerja lapangan juga di dapat data mengenai

coolng capasity Matahari departemen store, dengan 50% Chiller dapat

menjalankan AHU sebanyak 4 Unit AHU dan 70% Chiller dapat menjalankan

5-6 Unit AHU.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada dasarnya kapasitas AHU dan Chiller yang digunakan untuk

ruangan Matahari Departemen Store sesuai dengan perhitungan dan yang

di ingnkan oleh tenan, karena belum mulai beroprasinya proses

pengkondisian udara yang dihasilkan di harapkan dapat maksmal,

37

Laporan Praktek Kerja LapanganEpicentrum Mall MataramPT. Arkonin

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakn di PT.

ARKONIN selama satu bulan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Air Handling Unit(AHU) 3.1(suplai pendinginan udara keseluruh

ruangan) memiliki kapasitas pendinginan yang memenuhi dengan

beban pendinginan pada ruang Matahari departemen Store pada

Epicentrum Mall Mataram

1.1. Saran

Setelahmelakukanpengamatan di lapangandan studiliterature dalampenyusunanlaporanini, maka saran yang bisadiajukanantara lain:

1. Tetap memperhatikan keselamatan pada saat bekerja agar tidak terjadi

sesuatu yang tidak kita inginkan seperti kecelakan.

2. Metode perhitungan beban pendinginan dengan cara singkat,

sebaiknya digunakan apabila informasi yang diperoleh dari lokasi

pemasangan AC tersebut kurang (minim). Jika sebaliknya, informasi

yang diperoleh cukup banyak maka sebaiknya menggunakan cara

manual.

38