laporan pengamatan penggunaan teori belajar di sd

10
LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Dra. Sutansi, M.Pd Disusun oleh: 1. Andri Kurnia Septa 2. Binti Mucholifah 3. Erna Septiana Wati 4. Kristiana Irianti 5. Winarsih http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Upload: kurnia-septa

Post on 29-Jun-2015

634 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

LAPORAN PENGAMATAN

PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

Tugas ini disusun untuk memenuhi

tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran

yang dibina oleh Dra. Sutansi, M.Pd

Disusun oleh:

1. Andri Kurnia Septa

2. Binti Mucholifah

3. Erna Septiana Wati

4. Kristiana Irianti

5. Winarsih

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KSDP

PRODI S1 PGSD

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 2: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

Februari 2010

Laporan Pengamatan

Penggunaan Teori Belajar di SD

Sekolah : SDN Ponggok 04

Kelas / Semester : V A / 2

Hari, tanggal : Kamis, 18 Pebruari 2009

Mata Pelajaran : - Bahasa Indonesia

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya

interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah

belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori

ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang

berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa,

sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak

penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.

Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang

diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus

dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran

merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan

tingkah laku tersebut.

Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor

penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement)

maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan

(negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.

Teori Belajar Kognitif

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 3: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

Dalam bab sebelumnya telah dikemukan tentang aspek aspek

perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre

operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational.

Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan

tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi

kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh

interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau

berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai

hal dari lingkungan.

Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :

Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu

guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir

anak.

Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan

dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan

lingkungan sebaik-baiknya.

Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.

Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.

Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara

dan diskusi dengan teman-temanya.

Teori Belajar Konstruktivisme

Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori

pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori

konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai.

Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,

mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk

dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari

kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi

kognitif yang lain, seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002: 8).

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 4: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam

psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di

dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan

memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka

sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi

mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang

membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri

yang harus memanjat anak tangga tersebut ( Nur, 2002 :8).

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia, materi yang diajarkan adalah

berkaitan dengan tema Kesehatan, dengan waktu 3 jam pelajaran.

Kegaiatan yang dilakukan guru bersama siswa adalah :

1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan mengabsensi siswa.

2. Guru memulai pelajaran dengan menanyakan kondisi kesehatan siswa pagi

ini (apersepsi)

3. Guru membacakan cerita dengan tema kesehatan.

4. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang dibacakan.

5. Siswa disuruh untuk membuat laporan tentang makanan yang dimakan

setiap hari di rumah (4 sehat lima sempurna)

6. Siswa diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan sekolah yang kotor

kemudian meminta siswa umtuk membersihkannya.

a. Analisis Kegiatan Pembelajaran

Pada saat kegiatan pembelajaran itu dilakukan, siswa merasa sangat

senang dan sangat bersemangat. Hal tersebut terjadi karena metode yang

digunakan guru sangat bervariasi yaitu ceramah, tanya jawab, dan pengamatan.

Selain itu guru juga mengguanakan lingkungan sekitar sebagai sumber dan media

belajar.

b. Analisis Teori Belajar yang Digunakan.

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 5: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

1. Behavioristik : Perubahan tingkah laku siswa yaitu

siswa akan lebih memperhatikan kesehatan, baik

tentang makanan ataupun lingkungan.

2. Kognitif : Terjadi proses berpikir

dalamkegiatan pembelajaran siswa dengan disuruh

untuk menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan.

3. Konstruktivisme : Dalam kegitan

pembelajaran terjadi proses membelajarkan siswa

dengan memperhatiakn pengalaman dan

pengetahuan siswa terhadap kesehatan makanan dan

lingkungan

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pada saat pembelajaran IPS materi yang diajarkan adalah Perjuangan Para

Tokoh Pejuan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang, dengan waktu 2 jam

pelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan antara lain :

1. Guru membuka pelajaran dengan ucapan salam.

2. Guru menjelaskan materi tentang perjuangan para tokoh.

3. Siswa disuruh untuk mengidentifikasi tokoh pejuang pada masa Belanda,

Jepang, dan pada masa kebangkitan nasional.

4. Guru melakukan tanya jawab secara lisan (mencongak) dalam hal ini

siswa sangat antusias.

5. Guru mengajak siswa untuk menghargai perjuangan para pahlawan dengan

belajar yang rajin, disiplin, dan hikmat pada saat kegiatan upacara bendera

pada hari senin.

6. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat kliping

yang berisi tentang tokoh-tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda,

Jepang, dan pada masa kebangkitan nasional.

a. Analisis Kegaiatan Pembelajaran

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa merasa sangat

antusias, terutama pada saat kegiatan mencongak (tanya jawab) akan tetapi guru

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 6: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

kurang dapat menguasai kondisi kelas sehingga terkesan gaduh. Dalam kegiatan

ini siswa sangat aktif.

b. Analisis Teori Belajar yang Digunakan

1. Behavioristik : Teori behaviorisme sudah diterapkan yaitu dengan

mengajak siswa untuk disiplin dan hikmat dalam upacara

bendera.

2. Kognitif : Teori kognitif sudah diterapakan yaitu dengan kegiatan

tanya jawab sehinnga memungkinkan anak untuk berfikir .

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pada saat pembelajaran IPA materi yang diajarkan adalah tentang Cahaya

dan Sifatnya, dengan waktu 2 jam pelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan antara lain :

1. Guru membuka pelajaran dengan ucapan salam.

2. Guru menjelaskan materi tentang cahaya dan sifat-sifat cahaya.

3. Siswa disuruh untuk membaca materi yang ada di buku.

4. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di buku.

5. Siswa bersama guru mencocokan soal-soal yang telah dikerjakan.

6. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa (mencongak).

a. Analisis Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa terkesan

kurang aktif dan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,

sehingga kegiatannya monoton dan membosankan. Selain itu guru tidak

mengguankan media dalam pembelajaran.

b. Analisis Tori Belajar yang Digunakan.

1. Behavioristik : Belum diwujudkan dalam pembelajaran .

2. Kognitif : Dalam pembelajaran teori kognitif sudah diterapkan, hal

tersebut antara lain guru mengadakan kegiatan mencongak

(tanya jawab)

3. Konstruktivisme : Belum diwujudkan atau diterapkan dalam pembelajaran

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

Page 7: LAPORAN PENGAMATAN PENGGUNAAN TEORI BELAJAR DI SD

http://sekolah-dasar.blogspot.com/