laporan pemesinan khusus

32
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energi yang sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. Semua energi yang digunakan dalam proses gerinda permukaan diubah menjadipanas, dan panas ini sebagian Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding Machine Jurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Upload: nuraini-virani-putri

Post on 28-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan pemesinan khusus

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pemesinan khusus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu tinggi

dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan

ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang

permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya

dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Proses penghalusan

permukaan memerlukan suatu masukan energi yang sangat besar dari tenaga per

volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang dipakai

dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan,

sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas

yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda

permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja.

Semua energi yang digunakan dalam proses gerinda permukaan diubah

menjadipanas, dan panas ini sebagian dibawa oleh geram dan sebagian diteruskan

lingkungan melalui batu gerinda dan benda kerja. Peningkatan panas yang

dihasilkan berasal dari gesekan pahat gerinda yang berputar dengan permukaan

benda kerja. Untuk proses gerinda permukaan hampir sebagian besar panas (80%

sampai dengan 85%) mengalir melalui benda kerja. Bekerja dengan mesin gerinda

prinsipnya sama dengan proses pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong

gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir gerinda yang melekat

menjadikeping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda

gerinda yang berputar menggesek permukaan benda kerja

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda

benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 2: laporan pemesinan khusus

logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan

untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan

untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan

hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan

permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 -

15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi

aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat

menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk

memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan

untuk memotong.

Karena banyaknya permintaan di industry terhadap bentuk-bentuk serta

tingkat kehalusan suatu benda kerja, maka pada kesempatan ini, penulis akan

membahas mengenai mesin gerinda khusus yaitu mesin gerinda permukaan

(surface grinding) dan mesin gerinda pengasah alat potong (tool grinding).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahnya dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Bagaimana cara mengoperasikan mesin surface grinding?

Bagaimana cara mengoperasikan mesin tool grinding ?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan laporan bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dan syarat

kelulusan mata kuliah Pemesinan Khusus. Selain itu juga laporan ini untuk

mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin surface grinding dan mesin

tool grinding.

1.4 Manfaat Penulisan

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 3: laporan pemesinan khusus

Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin surface

grinding.

Memberikan informasi bagaimana cara mengoperasikan mesin tool

grinding.

Memberikan informasi apa saja alat keselamatan kerja yang harus

digunakan ketika sedang mengerjakan kerja gerinda.

1.5 Metode Penulisan

Penulisan laporan ini merujuk kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah yang

diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.

1.6 Sistematika Penulisan

Merujuk kepada pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh

Universitas Pendidikan Indonesia, maka sistematikak penulisan laporan ini akan

diuraikan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan dilakukannya praktikum

berserta dengan penulisan laporannya.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan teori terkait dengan hal-hal yang dilaporkan

pada laporan ini yaitu mengenai mesin surface grinding dan mesin tool

grinding.

BAB III Pembahasan

Bab ini berisi tentang alat dan bahan apa saja yang digunakan pada proses

kerja surface grinding dan tool grinding beserta dengan langkah kerja dan

penemuannya ketika praktikum.

BAB IV Kesimpulan

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 4: laporan pemesinan khusus

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari bab 1 hingga bab 3 dan juga saran-

saran untuk perbaikan kualitas praktikum serta informasi-informasi yang bisa

berguna untuk praktikum yang akan datang.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 5: laporan pemesinan khusus

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan

yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan

salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata

potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong

benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu

gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,

penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

2.2 Fungsi Utama Mesin Gerinda

Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.

Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.

Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.

Mengasah alat potong agar tajam.

Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-

lain )

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda

a. Kelebihan

Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.

Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.

Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat

presisi.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 6: laporan pemesinan khusus

b. Kekurangan

Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.

Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.

Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.

2.4 Jenis-jenis Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Permukaan ( Surface Grinding )

Merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda

permukaan rata atau untuk memperoleh hasil permukaan yang datar dan rata.

Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja bolak-

balik. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan

permukaan rata dan menyudut.

Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja

berputar. Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan

rata poros.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 7: laporan pemesinan khusus

Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja bolak-

balik. Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan

permukaan rata dan lebar serta menyudut.

Mesin gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar.Fungsi

mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal meja bolak-

balik yaitu dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Bagian-bagian Utama Mesin Surface Grinding

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 8: laporan pemesinan khusus

Keterangan:

1. Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.

2. Pembatas langkah meja mesin

3. Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.

4. Spindel penggerak meja mesin naik turun

5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri

6. Tuas pengontrol meja mesin

7. Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.

8. Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.

9. Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan

gerakan pemakanan.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin surface grinding dibagi menjadi dua

macam yaitu :

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 9: laporan pemesinan khusus

Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan

secara manual (tangan) dan otomatis mesin.

Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program

(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).

Perlengkapan yang digunakan pada mesin surface grinding:

a. Meja magnet listrik

Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh

aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekam

benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.

b. Meja magnet permanen

Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat pada

pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri meja

bersifat permanen, proses pencekaman benda kerja menggunakan mesin

yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses

pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada umumnya. Akan

tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis ini dengan mesin

gerinda pada umumnya.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 10: laporan pemesinan khusus

c. Ragum mesin presisi

Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja yang

semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling

tegak lurus dan sejajar.

2. Mesin Gerinda Alat Potong (Tool Grinding)

Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan

(mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan

lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper,

internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 11: laporan pemesinan khusus

Mesin gerinda ini dibagi menjadi tiga , yaitu :

Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais,

reamer, dan sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat

diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah.

Batu gerinda pada waktu pengasahan digerakkan dengan tangan melalui

handelnya secara bolak-balik. Benda kerja diputar dengan tangan melalui

perlengkapan penjepitnya.

Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong

mesin bubut dan pengasahan mata bor. Prinsip kerjanya benda kerja

didorong ke arah batu gerinda yang berputar.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 12: laporan pemesinan khusus

Mesin gerinda tangan ( Hand Grinding ). Mesin gerinda tangan

merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan dari engkol

ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya dipergunakan pada

bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga. Rata-rata fungsi utama

mesin ini sebagai alat pemotong saja.

2.5 Macam-macam Bentuk Batu Gerinda

a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti

handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

b. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter,

pahat bubut, dan sebagainya.

c. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

d. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang

sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat

treatment.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 13: laporan pemesinan khusus

e. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam

suatu jenis produk.

f. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda

bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas

di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring

untuk menjaga bilah gergaji.

g. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat

ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu

permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu

permata seperti bahan keras.

2.6 Peralatan Keselamatan Kerja dalam Mengerinda

a. Baju praktik untuk melindungi tubuh kita dari serpihan dan butiran-butiran

debu yang dikhawatirkan akan melukai tubuh.

b. Safety Shoes untuk melindung kaki kita dari tertimpa benda-benda yang

terjatuh sehingga tidak terluka.

c. Kacamata pelindung untuk menggerinda memiliki desain khusus yang mirip

seperti kacamata renang. Hal ini dikarenakan untuk menghindari masuknya

butiran-butiran besi hasil proses gerinda ke dalam mata.

d. Masker Pelindung Mulut untukmenghindari butiran-butiran besi masuk

kedalam mulut.

e. Pelindung Telinga (Headphone) ini berfungsi untuk mencegah masuknya

butiran-butiran besi masuk ketelinga dan juga untuk melindungi telingan dari

suara bising yang dihasilkan oleh mesin.

2.7 Jenis-jenis Penggerindaan

a. Penggerindaan Kering

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 14: laporan pemesinan khusus

Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan yang pengerjaanya

tanpa menggunakan cairan pendingin. faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu

:

Jenis benda kerja.

Jenis proses pengerjaan.

Jenis Mesin Gerinda

Roda Gerinda ( jenis batu gerinda ).

Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :

Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi.

Chip atau debu yang dihasilkan akan beterbangan.

Batu gerinda lebih awet.

Biaya yang diperlukan lebih murah.

b. Penggerindaan Basah

Penggerindaan basah merupakan suatu proses penggerindaan yang

mengguanakan cairan pendingin. Biasanya pada penggerindaan basah

digunakan untuk pengasahan pahat bubut yang tip pahatnya berasal dari bahan

karbid. Beberapa akibat dari penggerindaan kering antara lain :

a. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih rendah.

b. Chip atau debu yang dihasilkan tidak beterbangan.

c. Batu gerinda cepat habis.

d. Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 15: laporan pemesinan khusus

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Mesin Surface Grinding

A. Alat dan Bahan

Untuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang akan

diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam

pengerjaan benda kerja tersebut adalah :

Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk memriksa ukuran

ketebalan benda kerja dengan presisi dengan keakuratan pengukuran

1/1000 mm.

Penyapu atau pembersih Surface Grinding Machine. Terbuat dari karet

elastis untuk membersihkan Surface grinding machine.

Lap bersih secukupnya.

B. Langkah Kerja

1. Aktifkan surface grinding machine dengan memutar pusat On/Off.

2. Tekan tombol circuit power untuk mengaktufkan semua circuit elektronik

mesin.

3. Pasang benda kerja pada meja megnet (electromagnet chuck), kemudian

putar switch magnet pada control panel untuk mengaktifkan magnet.

4. Setelah itu carilah titik tertinggi dari benda kerja dengan cara

mendekatkan batu gerinda pada benda kerja, batu gerinda diputar dengan

tangan dan meja digerakan maju mundur hingga mendapatkan bagian

tertinggi dari benda kerja.

5. Kemudian geserlah benda kerja menjauh dari batu gerinda, nyalakan batu

gerinda, kemudian air pendingin, aktifkan gerakan kanan-kiri meja.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 16: laporan pemesinan khusus

6. Atur pemakanan sebanyak 4 strips atau 0,02 mm, lakukan pemakanan

dengan cara menggerakkan meja maju-mundur secara manual kearah batu

gerinda. Lakukan gerakan pemakanan tersebut hingga mendapatkan

permukaan benda kerja yang rata.

7. Matikan gerakan kanan-kiri, batu gerinda dan air pendingin serta magnet

meja, angkat benda kerja dari meja magnet, bersihkan benda kerja dan

lakukan pengukuran dengan mikrometer.

8. Untuk pemakanan secara otomatis kita dapat melakukan perhitungan

sebagai berikut :

Jumlah pemakanan otomastis = ukuran yang dilakukan pemakanan

pemakanan yang diatur kali

9. Pasang benda kerja pada electromagnetic chuck, kemudian carilah titik

tertinggi dari benda kerja. Atur pemakanan secara otomatis menekan skala

pemakanan. Nyalakan batu gerinda, air pendingin serta gerakan otomatis

mulai bekerja tetapi tidak terjadi pemakanan, maka pada saat terlihat

percikan bunga api tekan reset untuk mengembalikan gerakan otomatis

kembali ke 0 kali.

10. Setelah selesai hingga pemakanan selasai, mesin dengan sendirinya akan

mati, Off-kan semua tombol dan angkat benda kerja dari meja magnet.

11. Ukur ulang benda kerja untuk memastikan ukuran setelah pengerjaan

sudah tepat, bersihkan mesin dan benda kerja, stemping benda kerja sesuai

dengan kelas dan nomor absen, olesi benda kerja dengan oli dan

kumpulkan kepada dosen pembimbing.

12. Pekerjaan selesai, rapikan peralatan dan tempat kerja.

3.2 Mesin Tool Grinding

A. Alat dan Bahan

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 17: laporan pemesinan khusus

Untuk memulai praktek, perlu dipersiapkan bahan atau benda kerja yang akan

diratakan permukaannya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam

pengerjaan benda kerja tersebut adalah :

Mikrometer (vernier caliper). Digunakan untuk memriksa ukuran

ketebalan benda kerja dengan presisi dengan keakuratan pengukuran

1/1000 mm.

Kunci-kunci yang digunakan untuk men-setting benda kerja pada mesin.

Kacamata khusus menggerinda

B. Langkah Kerja

Persiapan

a. Pemeriksaan Roda Gerinda

(1) Jenis Bahan roda gerinda harus sesuai dengan kebutuhan

(2) Kehalusan butiran abrasive roda gerinda (>200 mesh)

(3) Bentuk/kontur roda grinda harus sesuai dengan kebutuhan, jika

sudah tidak rata/tidak sesuai lakukan trimming ( pengasahan dan

pembentukan)

(4) Pemasangan roda gerinda harus yakin kuat

(5) Putaran roda gerinda harus sentries dan tidak Goyang

b. Setting Mesin dan pemasangan tools

(1) Pasang Tool pada tools Holder dengan baik/kuat

(2) Setting tinggi sumbu roda gerinda ,setinggi sumbu tool holder

(3) Atur sudut penggerindaan ( 5 – 8°), lanjutkan digerinda

(4) Atur sudut penggerindaan ( 8 – 12°), lanjutkan gerinda

(5) Atur sudut penggerindaan ( 12- 18°), lanjut gerinda

Pengasahan

Urutan pengasahn untuk setiap pisau berbeda, diuraikan sebagai berikut:

Urutan mengasah pahat bubut rata

(1) Asah sudut tatal (γ) = 12° - 20°

(2) Asah sudut bebas samping (α) = 5° - 8°

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 18: laporan pemesinan khusus

(3) Asah Sudut bebas muka (β) = 5° - 8°

(4) Asah sudut teta (θ) 18° - 20°

(5) Sudut pahat delta (δ) terbentuk dengan sendirinya.

Urutan mengasah mata bor

(1) Asah sudut mata bor delta (δ) = 120° - 125°

(2) Asah sudut bebas alpha (α) = 5° - 8°

(3) Sudut mata sayat terbenuk dengan sendirinya.

Perhatikan :

a. sisi sayat harus simetri, sama panjang dan sama tinggi.

b. waktu mengasah jangan sampai hangus, pakai pendinginan.

Pelepasan pisau

Setelah pengasahan selesai, pisau dilepas dengan urutan sebagai berikut:

a. Mata Bor

(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda.

(2) Kendurkan ikatan poros pengikat dengan cara memutar handle

pengikat ke arah kiri.

(3) Dorong dengan hentakan ringan poros pengikat.

(4) Lepaskan pisau dari dudukannya (collet).

b. Pahat bubut

(1) Geser tool holder menjauh dari roda gerinda.

(2) Kendurkan baut pengikat pada dudukan pahat.

(3) Lepaskan pahat bubut.

Pemeriksaan

Pemeriksan hasil pengasahan dilakukan secara visual dengan antuan alat

ukur busur derajat. Pemeriksaan dilakukan terhadap sudut-sudut pisau

sesuai ketentuan. Khusus untuk mata bor dan end mill, selain sudut-sudut

pisau perhatikan juga panjang sisi sayat, tinggi sisi sayat, offset mata

sayat, lebar mata sayat harus simetri dan sama bentuk dan sama tinggi.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 19: laporan pemesinan khusus

3.3 Temuan Ketika Praktikum

Ketika pelaksanaan praktikum kerja gerinda, tool yang di gerinda tidak boleh

sampai hangus/gosong karena jika sampai demikian akan menimbulkan tool cepat

tumpul ketika digunakan. Pemakanan dari batu gerinda sendiri pun tidak boleh

terlalu besar, karena akan mengakibatkan batu gerinda cepat terkikis. Kecepatan

yang terlalu rendah pun akan mengakibatkan permukaan benda kerja tidak

memiliki permukaan yang halus. Seharusnya penggunaan kecepatan dan

pemakanan harus disesuaikan sehingga akan menghasilkan permukaan yang baik.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 20: laporan pemesinan khusus

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dalam proses pegoperasian surface grinding machine untuk proses pengerjaan

bahan diperlukan pengetahuan khusus yang cukup mengenai teknik

pengoperasian mesin tersebut, terutama apabila mesin tersebut dijalankan secara

otomatis yang memerlukan perhitungan akurat dan pengaktifkan pergerakan

otomatis mesin dengan tombol-tombol khusus. Diperlukan pula ketelitian dalam

pengukuran benda kerja dan perhitungan pemakanan yang tepat agar ukuran akhir

benda kerja benar-benar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut,

- Pencekaman benda kerja

- Pemeriksaaan air pendingin

- Pemeriksaan ketajaman roda gerinda

- Pengaturan putaran

- Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan

- Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)

- Penggerindaan benda kerja

- Pemeriksaan hasil gerinda

Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, melainkan hasil

akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan.

Mesin tool grinding ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu

menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut,

mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder,

taper, internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian.

Pekerjaan yang dilakukannya secara garis besar adalah sebagai berikut:

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 21: laporan pemesinan khusus

Persiapan

Pemeriksaan Roda Gerinda

Setting Mesin dan pemasangan tools

Pengasahan

Mengasah pahat bubut rata

Mengasah mata bor

Pelepasan pisau

Pemeriksaan

4.2 Saran

Sebelum melaksanakan praktikum, persiapkan semua peralatan dan bahan

yang akan digunakan. Ketika pelaksanaan praktikum kerja gerinda, tool yang di

gerinda tidak boleh sampai hangus/gosong karena jika sampai demikian akan

menimbulkan tool cepat tumpul ketika digunakan. Pemakanan dari batu gerinda

sendiri pun tidak boleh terlalu besar, karena akan mengakibatkan batu gerinda

cepat terkikis. Kecepatan yang terlalu rendah pun akan mengakibatkan

permukaan benda kerja tidak memiliki permukaan yang halus. Seharusnya

penggunaan kecepatan dan pemakanan harus disesuaikan sehingga akan

menghasilkan permukaan yang baik.

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014

Page 22: laporan pemesinan khusus

DAFTAR PUSTAKA

Kuniawan, Reza. (2013). Laporan Surface Grinding [Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/doc/141394569/Laporan-Surface-Grinding (Diakses pada

tanggal 1 Juni 2014)

Firmansyah, Deka. (2012). Laporan Cylindrical & Surface Grinding [Online].

Tersedia: http://teknikmesin291291.blogspot.com/2012/06/asfasvca.html (Diakses

pada tanggal 3 Juni 2014)

Darsin, Mahros. (2014). Proses Pemesinan dan Mesin Perkakas [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/mahrosdarsin/01permesinan-dan-mesin-perkakas (Diakses

pada tanggal 3 Juni 2014)

Arohman, Abdul W. (2013). Mesin Gerinda Finish [Online]. Tersedia:

http://www.slideshare.net/abdoelwarohman/mesin-gerinda-finish (Diakses pada

tanggal 1 Juni 2014)

Gito. (2011). Menggerinda Tools (Pisau/Pahat Bubut & Frais) [Online]. Tersedia:

http://cakgito.blogspot.com/2011/12/menggerinda-tools-pisaupahat-add.html

(Diakses pda tanggal 3 Juni 2014)

Laporan Praktik Pemesinan Khusus Surface Grinding Machine dan Tool Grinding MachineJurusan Pendidikan Teknik Mesin – Universitas Pendidikan Indonesia 2014