laporan pbt 41

Upload: wiendimilikxwiendaankpss

Post on 16-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMPENGETAHUAN BAHAN TEKNIKMODUL 1

2013 / 2014

NDT (Non Destructive Test)

KELOMPOK: 41

1. DEWI KARTIKA SARI (130421100069)2. DHIBAGUS HARI PURNOMO (130421100075)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURABANGKALAN2014LEMBARAN PENGESAHANLAPORAN PENGANTAR BAHAN TEKNIK2013/2014KELOMPOK 41

Asisten,

Bangkalan, April 2014Mengetahui,Menyetujui,

Koordinator AsistenKoordinator Praktikum

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

NDT ini dijadikan sebagai bagiandari kendali mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi. NDT juga dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri, misalnya: otomotif ,bagian mesin, penerbangan, peroketan, konstruksi, struktur, jembatan, covermeter, pemeliharaan, perbaikan dan operasi, pabrik, tuang dan tempa, industritanaman seperti nuklir, petrokimia, power, pulp dan kertas, fabrikasi toko, tambang pengolahan, tekanan kapal, tangki penyimpanan, las, boiler, penukarpanas, pemipaan. Non Destructive Test (NDT) yaitu proses pengujian logam yang tidak dapat menimbulkan kerusakan logam atau benda yang diuji dan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya cacat, retak, atau diskontinuitas lain pada dan tanpa merusak struktur benda yang di inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai dengan standar yang berlaku dan dalam kondisi aman belum mengalami toleransi kerusakan ( demage tolerance). Dalam apikasinya, NDT menggunakan bermacam-macam metode yang sekarang ini terus berkembang dengan pesat untuk memperoleh cara yang lebihbaik dari sebelumnya. Adabeberapametodedalam NDT antara lain: Penetrant Test (PT), Magnetic Particle Inspection (MT), EddyCurrentTestatau ElectromagneticTest (ET), Ultrasonic Inspection(UT), RadiographicInspection (RT), Accoustic Emissin Testing(AE), Leak Test (LT), Visual Test (VT), X-Ray, Liquid Penetrant Inspection. Dalam pengujian ini, kita akan menggunakan metode Liquid Penetrant Inspection merupakan suatu cara untuk pemeriksaan untuk mendeteksi cacat suatu permukaan benda padat yang tidak memiliki pori-pori. Proses pengujianya adalah dengan memberikan cairan penetrant pada perukaan benda kerja, kemudian cairan developer akan mengeluarkan cairan penetrant dari celah-celah material benda uji yang mengalami kecacatan ditandai dengan adanya garis-garis atau bercak-bercak merah pada permukaan benda uji tersebut.1.2 Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat: 1.) Mengikuti ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan memanfaatkan NDT menggunakan metode Liquid Penetrans Inspection. 2.) Mengetahui inpeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid Penetrans Inspect.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian NDT NDT (Non Destructive Test) adalah metode yang digunakan sebagai pemeriksa dan pengindifikasi adanya cacat, retak, atau kelemaan pada bahan material tanpa merusak ataupun menghancurkan stuktur benda atau spesimen.Dalam NDT terdapat beberapa metode Liquid penetrans Inspection, Acaustic Emissio, Eddy Current, X-Ray, Visual Teat, Particle Inspection, Ultasonic Inspection.

2.2 Macam-macam metode pengujian NDTDari beberapa macam metode pengujian NDT tersebut, dibagi beberapa macam antara lain:2.2.1 Ultrasonic Inspection

Ultrasonic Inspection merupakan salah satu metode NDT yang banyak digunakan untuk mendeteksi adanya discontinuity (cacat) seperti cacat dalam, cacat permukaan, dan cacat dekat permukaan (subsurface) dari peralatan yang terbuat dari logam ataupun paduan. Discontinuity ataupun cacat tersebut berupa retakan (crack), cacat gas (brow hole). Penetrasi yang tidak sempurna (incomplete penetration) pada pengelasan, slag, dan lain-lain.

Gambar 1.1 Ultrasonic Inspection

2.2.2 Visual Test Visual Test merupakan pengujian pemeriksaan hanya dengan menggunakan mata telanjang tanpa menggunakan alat apapun (kecuali : kaca pembesar). Cara ini sangat sederhana dan bernilai ekonomis dan dapat mendeteksi kecacatan yang tampak di permukaan benda.

Gambar1.2Peralatan Visual Test 2.2.3 Eddy Current

Eddy Current adalah induksi arus lisrik bolak-balik di dalam suatu material konduktif oleh medan magnet bolak-balik (yang diasilkan oleh arus listik bolak-balik tersebut).Keuntungan :1. Cepat dan murah 2. Dapat memberikan ukuran diskontinuitas 3. Tidak perlu kontak langsung antara alat dengan benda uji 4. Dapat mendeteksi sifat bahan seperti konduktifitas listrik, permeabilitas magnet, ketebalan, ketebalan coating, kandungan paduan, perlakuan panas, dan adanya diskontinuitas di permukaan maupun di dalam.

Gambar 1.3 Eddy Current

2.2.4 Magnetic Particle Inspection

Magnetic Particle Inspection adalah suatu cara mengetaui adanya retak atau cacat yang ada di bagian permukaan maupun bawah permukaan (surface and subsurface discontuities) pada bahan-bahan ferro magnetik yang akan memberikan kutub-kutub magnet jika benda tersebut dimagnetisasi.

Gambar 1.4 Magnetic Field Lines

2.2.5 X-Ray X-Ray adalah pengujian tanpa kerusakan menggunakan sinar-X merupakan sebuah aktifitas tes atau pengujian terhadap suatu objek (material, rangka, dll) dengan menggunakan sinar gama atau biasa disebut sinar-X untuk mengetahui kandungan dari objek dan kompnen-komponen yang diuji apa saja yang terkandung di dalamnya serta tercatat secara jelas dan akurat, serta menguji kondisi dan kualitas objek tanpa melampaui batas toleransi kerusakan objek. jadi objek yang diujikan dijaga kualitasnya tidak perlu menghancur leburkan objek untuk mendapatkan hasil yang maksimal biasanya pengujian X-Ray mengandalkan analisis pengamatan jangka waktu yang berkala.

Gambar 1.5Sumber : Ghulam Fathul Amri, S.ST ,2013 p.140

2.2.6 Acaustic Emissio

Acaustic Emissio adalah gelombang tekanan yang dihasilkan ole redistribusi stres secara mendadak pada internal dari bahan yang disebabkan oleh perubahan dalam struktur internal.

2.2.7 Liquid Penetrant Inspection

Liquid Penetrant Inspection adalah suatu cara pemeriksaan untuk mendeteksi cacat permukaan benda padat yang tidak berpori-pori. kontras antara developer dan cairan penetrant yang muncul keluar merepresentasikan suatu indikasi cacat dan metode ini cocok digunakan untuk penujian keretakan dan porositas. Jenis penetrantyang biasa digunakan adalah penetrantyang jenis visual yang pada umumnya berwarna merah, adapun jenis cairan penetrant lainya adalah yang mengkilap. Pengujian dengan penetrant mempunyai 4 tahap : 1. pembersihan awal.2. pemberian penetrant.3. pembersihan penetrant.4. pemberian developer.

Gambar 1.6 Hasil Pengujian Penetrant

2.28 Leak Test

Leak Test merupakan Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan air yang mengandung flourecents dengan cara mengisi di tempat yang diuji, jika terjadi kebocoran akan terlihat berbinar dibagian yang bocor.

2.29 Leck Test

Leck Test adalah metode yang digunakan dalam pengujian tekanan sekaligus kebocoran menggunakan tekanan hidrostatis. Yang harus diperhatikan dalam pengujian ini apabila ada udara yang terperangkap harus segera dikeluarkan, karena bisa membahayakan.

Gambar 1.7 Leck Test

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode NDTKelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum NDT yang meliputi:2.3.1 Kelebihan1.Mudah diaplikasikan.2.Murah.3.Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material dan komposisi kimianya.4.Jangkauan pemeriksaan cukup luas.5.Cepat.

2.3.2 Kekurangan

Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk powder metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya cairan penetrant secara berlebihan sehingga dapat mengindikasikan cacat palsu dan jika untuk diskontinuitas harus betul-betul dibersihkan dan harus terbuka permukaannya.

2.4 Pengertian Baja St-37

Baja St-37 adalah jenis baja yang penggunaannya sangat luas, karena baja ini mempunyai keunggulan-keunggulan utama, misalnya mudah diperoleh di pasaran, sifat mampu dibentuk untuk berbagai konstruksi, dan harganya relatif murah. Baja St-37 mempunyai tegangan itimate sebesar 3700 Kg /. Penggunaan baja St-37 yang begitu luas di suatu kondisi dan keadaan tertentu, sering kali berinteraksi dengan alam misalnya seperti air laut, air sungai, oksigen, nilai pH dan kondisi alam lainnya.BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 BahanBahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:1. Bahan uji Baja St-37.2. Liquid Penetrant (cairan penetran).3. Developer.

3.2 PeralatanPeralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:1. Kertas gosok.2. Kain lap halus.3. Pembersih (clener).4. Jangka sorong .5. Kamera.

3.3 Prosedur Pelaksanaan PraktikumProsedur praktikum PBT modul 1 adalah sebagai berikut:1. Membersihkan bagian permukaan benda kerja dengan menggunakan kain lap.2. Membersihkan bagian permukaan benda kerja dengan menyemprotkan cleaner.3. Menghapus cairan cleaner dengan kain pada bagian permukaan benda kerja dan ditunggu sampai kering.4. Menyemprotkan developer pada permukaan benda kerja, membiarkannya 5-10 menit.5. Menghapus cairan penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain lap.6. Membesihkan benda kerja dengan kain yang telah dibasahi dengan solvent agar tidak ada sisa penetrant pada permukaan benda kerja.7. Menyemprotkan cairan developer pada permukaan benda kerja dan membiarkannya beberapa saat.8. Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka garis atau bercak-bercak merah inilah terdapat retakan.9. Gambarlah hasil pengamatan yang diperoleh.

3.4 Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Mulai

Baja St-37, Liquid Penetrant Developer

Mempersiapkan alat dan bahan praktikum

Membersihkan bagian permukaan benda kerja yang akan diselidiki dengan kertas gosok yang disediakan dan karat dan lain-lain kemudian menyemprotkan cleaner ke benda tersebut, kemudian difoto

Menghapus cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja dan ditunggu sampai 7 menit.

SelesaiMemperoleh hasil kecacatanMembersihkan spesimen praktikumMengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka pada garis-garis atau bercak-bercak inilah terdapat keretakanMenyemprotkan cairan developer pada permukaan benda kerja dan membiarkannya beberapa saat sekitar 7 menit, lalu diamati dan di fotoMenghapus cairan penetran tersebut dari permukaan benda kerja dengan kain namun tidak boleh berlebihanMenyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan membiarkannya beberapa saat sekitar (5-10 menit), kemudian difoto

Gambar Flowchart Prosedur Pelaksanaan Praktikum PBT Modul 1