laporan pbl b2

Upload: abdrachmad

Post on 06-Jan-2016

305 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

cccccczzcdv

TRANSCRIPT

Sistem Neuropsikiatri

LAPORAN PBLMODUL I LEMAH SEPARUH BADAN

Kelompok B2:A. Alifiah MutmainnahC11107063Juliana S. MelesC11109412Iman Taufik UsmanC11109148Kamil MaulanaC11109003Vieryna W. S.C11109265Mariana FildahC11109108Ahmad ZakiC11109320Wahyuni Surya W.C11109129Dwicky L. AriesC11109376Ilham SariefC11109302Juliarwon PutraC11109284Sonia MarinaC11109357A. Nurrisa RamdhaniC11109339 Wa Ode Alsarima C11109394

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2010/2011SKENARIOSeorang gadis berumur 15 tahun menemui dokter keluarganya karena merasakan lemah pada lengan dan tungkainya, setelah mengalami demam kurang lebih 2 minggu. Ia juga merasa nyeri pada kepala bagian belakang. Tidak ada riwayat cedera kepala, hanya diketahui bahwa sebelumnya gadis remaja ini pernah ke dokter gigi karena sakit gigi.

KATA KUNCIPerempuan 15 tahunTiba-tiba merasa lemah pada lengan dan tungkainyaDemam kurang lebih 2 mingguNyeri pada kepala bagian belakangTidak ada riwayat cedera kepalaAda riwayat sakit gigi

PERTANYAAN1. Jelaskan anatomi sistem yang terkait!2. Jelaskan mekanisme lemah separuh badan!3. Bagaimana patomekanisme nyeri pada kepala bagian belakang?4. Bagaimana hubungan sakit gigi dengan keluhan yang dialami gadis tersebut?5. Bagaimana diferensial diagnosis dari kasus tersebut?6. Bagaimana gejala klinis dari penyakit?7. Bagaimana pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan dalam kasus hemiparesis?8. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus tersebut?

JAWABAN1. Anatomi sistem yang terkaitUPPER MOTOR NEURON (UMN)Impuls motoris dari korteks motoris menuju ke LMN melalui:a. Traktur pyramidalis (traktus kortikospinalis)b. Traktus ekstra-pyramidalis.Kumpulan sel-sel motoris korteks presentralis (area 4) dan neuraxia akson inilah disebut traktus pyramidalis. Impuls motorik dan korteks cerebri disalurkan melalui traktus pyramidalis ke LMN (Lower Motor Neuron) yang terdapat di batang otak dan medulla spinalis.Traktus pyramidalis dalam perjalannya ke caudal melalui: Capsula interna: 2/3 bagian depan crus posterior. Diencephalon dan mesencephalon berkumpul bagian tengah dari pedunculus cerebri. Pons melalui pusat dari pes pontis. Medulla oblongata berkumpul dalam pyramid. Decussatio pyramid.Pada batas antara medulla oblongata dan medulla spinalis, traktus pyramidalis mengadakan persilangan yang disebut Decussatio Pyramiden. Sebagian besar menyilang garis tengah dan selanjutnya disebut traktus kortiko spinalis lateralis dan sebagian kecil tidak menyilang garis tengah dan tetap berjalan homolateral dan disebut traktus kortikospinalis sentralis.Medulla spinalis: Traktus kortikospinalis lateralis ke LMN tanpa menyilang garis tengah sedangkan traktus kortikospinalis ventralis ke LMN menyilang garis tengah. Dalam batang otak traktus pyramidalis umumnya menyilang garis tengah ke sel motor neuron. Pada umumnya nuclei dari nervi cranialis mendapat impuls motorik bilateral dari korteks cerebri, kecuali nervus VII dan nervus XII mendapat impuls motorik secara kontralateral. Traktus pyramidalis berfungsi untuk mengatur gerak otot tangkas yakni pergerakan untuk suatu keterampilan.Susunan ekstrapyramidal terdiri atas rangkaian neuron dan serabut saraf yang dalam keseluruhannya membentuk jalan saraf sirkuit, yang meliputi korteks, berbagai inti subkorteks dan kemudian kembali ke tingkat korteks.Secara anatomis, susunan ekstrapyramidal terdiri atas: Corteks cerebri, di luar gyrus presentralis (area 4, 6, dan 8). Ganglia basalis: nucleus caudatus, putamen, globus pallidus, substansia nigra, corpus sub-thalamikum dan nucleus ventrolateralis, thalami. Nucleus ruber dan formation retikularis batang otak. Cerebellum berikut inti dan nucleus vestibularis lateralis batang otak.Substansia retikularis/formation retikuler merupakan bagian dari susunan saraf pusat dan merupakan jalan saraf yang multi sinaps yang ascenderen dan descenderen. Di batang otak substansia retikuler terdapat:Nervus Trigeminus (N. V)Nervus Trigeminus merupakan nervus cranialis yang terbesar dan melayani arcus branchialis pertama. Nervus ini mengandung serat-serat branchiomotorik dan aferen somatik umum (yang terdiri atas komponen ekteroseptif dan komponen proprioseptif), dengan nuclei sebagai berikut:1. Nucleus Motorius Nervi TrigeminiDari Nucleus ini keluar serat-serat branchiomotorik yang berjalan langsung ke arah ventrolateral menyilang serat-serat pedunculus cerebellaris medius (fibrae pontocerebellares) dan pada akhirnya akan melayani m. Masticatores melalui rami motori nervi mandibularis dan M. Tensor Veli Palatini serta M. Mylohyoideus.2. Nucleus Pontius, Nervi Trigemini dan Nucleus Spinalis Nervi TrigeminiKedua nucleus ini menerima impuls-impuls eksteroseptif dari daerah muka dan daerah calvaria bagian ventral sampai vertex.Di antara kedua nucleus di atas terdapat perbedaan fungsional yang penting: di dalam nucleus Pontius berakhir serat-serat aferen N. V yang relatif kasar, yang mengantarkan impuls-impuls rasa raba, sedangkan nucleus spinalis N. V terdiri atas sel-sel neuron kecil dan menerima serat-serat N. V yang halus yang mengantarkan impuls-impuls eksteroseptif nyeri dan suhu.Fisiologi Nervus TrigeminusFungsi nervus trigeminus dapat dinilai melalui pemeriksaan rasa suhu, nyeri dan raba pada daerah inervasi N. V (daerah muka dan bagian ventral calvaria), pemeriksaan refleks kornea, dan pemeriksaan fungsi otot-otot pengunyah. Fungsi otot pengunyah dapat diperiksa, misalnya dengan menyuruh penderita menutup kedua rahangnya dengan rapat, sehingga gigi-gigi pada rahang bawah menekan pada gigi-gigi rahang atas, sementara M. Masseter dan M. Temporalis dapat dipalpasi dengan mudah.Pada kerusakan unilateral neuron motor atas, Mm. Masticatores tidak mengelami gangguan fungsi, oleh karena nucleus motorius N. V menerima fibrae corticonucleares dari kedua belah cortex cerebri.Sebagai tambahan terhadap fungsi cutaneus, cabang maxillaris dan mandibularis penting pada kedokteran gigi. Nervus maxillaris memberikan inervasi sensorik ke gigi maxillaris, palatum, dan gingiva. Cabang mandibularis memberikan persarafan sensorik ke gigi mandibularis, lidah, dan gingiva. Variasi nervus yang memberikan persarafan ke gigi diteruskan ke alveolaris, ke soket di mana gigi tersebut berasal nervus alveolaris superior ke gigi maxillaris berasal dari cabang maxillaris nervus trigeminus. Nervus alveolaris inferior ke gigi mandibularis berasal dari cabang mandibularis nervus trigeminus.

2. Mekanisme lemah separuh badanHemiparesis umumnya disebabkan oleh lesi pada traktus kortikospinalis, yang menjalar turun dari kortikal neuron di lobus frontal ke motor neuron di medula spinalis dan bertanggung jawab terhadap pergerakan otot-otot badan dan tungkai.Dalam perjalanannya, traktus melewati beberapa bagian dari batang otak, yaitu mesencephalon, pons, dan medulla oblongata. Traktus menyilang ke sisi berlawanan pada ujung medulla (membentuk struktur anatomi yang dinamakan piramid) dan terus berjalan pada sisi berlawanan itu sampai bertemu kontralateral motor neuron. Sehingga, satu sisi otak mengontrol pergerakan otot pada sisi berlawanan dari tubuh, serta kerusakan pada traktus kortikospinalis kanan pada batang otak atau otak akan menyebabkan hemiparesis pada sisi kiri tubuh, dan sebaliknya. Di luar itu, lesi traktus pada medulla spinalis menyebabkan hemiparesis pada sisi yang sama dari tubuh. Otot-otot wajah pun diatur traktus yang sama.Traktus tersebut mengaktifkan fasial nuklei dan nervus fasial yang muncul mengaktifkan otot-otot fasial ketika ada kontraksi. Karena fasial nuklei terletak di pons, lesi dari traktus pada pons menyebabkan hemiparesis pada sisi tubuh yang berlawanan dan paresis pada sisi sama pada wajah. Ini dinamakan crossed hemiparesis. Jika wajah pasien tidak termasuk, hampir dipastikan bahwa lesi pada traktus terdapat di bagian bawah dari batang otak atau medula spinalis. Karena medula spinalis merupakan struktur yang kecil, sangat aneh jika hanya satu sisi saja yang terkena lesi dan umumnya memang kedua traktus terpengaruh. Oleh karena itu, lesi pada medula spinalis biasanya ditandai dengan paralisis pada kedua lengan dan kaki (quadriparesis) atau kedua kaki (paraparesis).

3. Patomekanisme nyeri pada kepala bagian belakangNyeri kepala timbul karena perangsangan terhadap bangunan-bangunan di daerah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri.Bangunan-bangunan ekstrakranial yang peka terhadap nyeri ialah kulit kepala, periosteum, otot-otot (m.frontalis, m.temporalis, m.oksipitalis), pembuluh-pembuluh darah (a.frontali, a.temporalis, a.oksipitalis), saraf-saraf (n.frontalis, n.aurikulotemporalis, n.oksi-pitalis mayor, n.oksipitalis minor). Bangunan-bangunan intrakranial yang peka terhadap nyeri ialah: meninges (terutama sepanjang arteri-arteri meningeal yang besar dan arteri-arteri besar pada dasar otak, sekitar sinus-sinus venosus, di basis kranii, dan di tentorium serebeli), bagian proksimal atau basal arteri-arteri serebri, vena-vena otak di sekitar sinus-sinus, dan saraf-saraf (n.trigeminus, n.fasialis, n.glosofaringeus, n.vagus, radiks-radiks servikal dua, tiga dan cabang-cabangnya). Sedangkan bangunan-bangunan yang tidak peka terhadap nyeri ialah: parenkim otak, ependim ventrikel, pleksus koroideus, sebagian besar meninges yang meiputi konveksitas otak dan tulang kepala.Perangsangan bangunan-bangunan ektrakranial akan dirasakan pada umumnya sebagai nyeri pada daerah yang terangsang. Sedangkan nyeri kepala sebagai akibat perangsangan bangunan intrakranial akan diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi saraf yang bersangkutan.

4. Hubungan sakit gigi dengan keluhan yang dialami gadis tersebut Ada riwayat sakit gigi, kemudian terjadi infeksi. Bakteri masuk ikut ke dalam aliran darah hingga akhirnya menuju ke otak. Terjadi peradangan pada pembuluh darah otak (ateritis), hingga pada fase akhirnya menyebabkan demam kemudian jika tidak segera ditindaki akan mengakibatkan abses otak. Nervus Trigeminus (N. V) cranialis memiliki 3 percabangan inervasi pada wajah, yaitu nervus opthalmicus (N. VI) yang mempersarafi daerah orbicularis occuli dan daerah mata, nervus maxilaris (N. VII) yang mempersarafi daerah maxila, dan nervus mandibularis (N. VIII) yang mempersarafi daerah mandibula. Ketika terdapat suatu massa atau tumor pada otak atau batang otak, massa tersebut akan menekan nervus V, sehingga mengakibatkan efek fungsional dari percabangan N V terganggu. Pada kasus yang kami dapatkan, penderita mengalami sakit gigi, hal ini dapat disuspect sebagai hasil dari compresssi percabangan N. VIII ataupun N. VII, sehingga pada daerah maxilla atau mandibula (daerah gigi) dapat dirasakan rasa nyeri.

5. Diferential diagnosis dari kasus tersebuta. Abses OtakAbses otak adalah kumpulan nanah yang terbungkus oleh suatu kapsul dalam jaringan otak yang disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur. Abses otak biasanya akibat komplikasi dari suatu infeksi, trauma atau tindak pembedahan. Keadaan-keadaan ini jarang terjadi, namun demikian insidens terjadinya abses otak sangat tinggi pada penderita yang mengalami gangguan kekebalan tubuh (seperti penderita HIV positif atau orang yang menerima transplantasi organ).b. Tumor OtakTumor otak bisa primer (50%) dan bisa sekunder (50%). Tumor primer bisa timbul dari jaringan otak, meninges, hipofisis, dan selaput mielin. Tumor sekunder bisa berasal dari hampir semua tumor di tubuh. Yang paling sering berasal dari tumor paru-paru pada pria dan tumor payudara pada perempuan.c. Neuralgia TrigeminalNeuralgia trigeminus idiopatik (Tic Douloureux) merupakan neuralgia dengan nyeri yang paroksismal dan berulang, dirasakan lebih sering di daerah sensibilitas cabang mandibularis (20%), cabang maksilaris (14%), atau cabang maksilaris dan mandibularis (36%), dan oftalmikus (36%), dan sama sekali tidak ada rasa nyeri di luar serangan.d. MeningoencephalitisInfeksi di sumsum tulang belakang dan otak dapat menyebabkan inflamasi berbahaya. Peradangan ini dapat menghasilkan berbagai gejala seperti demam, sakit kepala, atau kebingungan dan dalam kasus yang ekstrim, dapat menyebabkan kerusakan otak, stroke, kejang, atau kematian.Infeksi meninges, selaput otak dan sumsum tulang belakang, disebut meningitis dan radang otak yang disebut ensefalitis. Myelitis adalah infeksi sumsum tulang belakang. Ketika otak dan sumsum tulang belakang menjadi meradang, kondisi ini disebut encephalomyelitis.

6. Gejala klinis dari penyakita. Abses OtakPada permulaan terdapat gejala-gejala yang tidak khas seperti infeksi umum, kemudian timbul tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial berupa nyeri kepala yang makin lama makin hebat, muntah-muntah, tak ada nafsu makan, demam, penglihatan kabur, kejang umum atau fokal, dan akhirnya kesadaran menurun.Gejala-gejala defisit neurologik bergantung pada lokasi dan luas abses, antara lain defisit nervi kraniales, hemiparesis, refleks tendon meningkat, kaku kuduk, afasia, hemianopsia, nistagmus, ataksia, dan sebagainya. Pada abses serebeli nyeri kepala terasa di daerah suboksipital dan belakang telinga.b. Tumor Otak Kenaikan tekanan intrakranial menyebabkan sefalgia, mual, dan muntah. Manifestasi klinik fokal seperti hemiparesis, afasia, dan gangguan visus, bergantung pada lokasi tumor dan edema otak di sekitarnya. Konvulsi lokal, umum, atau keduanya. Perdarahan pada tumor.c. Neuralgia TrigeminalSerangan nyeri wajah yang sifatnya tajam membakar dan menusuk-nusuk. Serangan nyeri terjadi secara tiba-tiba, singkat dan kemudian menghilang secara tiba-tiba pula, serta terjadi berulang-ulang pada distribusi satu atau lebih cabang nervus trigeminus. Tidak ada defisit motorik atau sensorik.Serangan nyeri dapat dicetuskan oleh perangsangan ringan pada daerah picu (trigger zone) di daerah nyeri, misalnya sewaktu mengunyah makanan, gosok gigi, menguap, menelan, mencukur kumis atau jenggot, mengusap wajah, dll.d. MeningoencephalitisKarakteristik tanda-tanda meningitis adalah demam mendadak, sakit kepala intens dan leher kaku, ensefalitis ditandai dengan kejang, pingsan, koma, dan tanda-tanda neurologis terkait.Pada kasus yang parah, gejala neurologis dapat mencakup mual dan muntah, kebingungan dan disorientasi, mengantuk, nafsu makan kepekaan terhadap cahaya..Meningitis sering muncul dengan gejala flu seperti yang berkembang dalam 1 2 hari.Dalam beberapa bentuk penyakit biasanya adalah ruam yang khas.meningitis meningokokus dapat dikaitkan dengan shock ginjal dan adrenal.Pasien dengan ensefalitis sering menunjukkan gejala mirip flu.Dalam kasus yang berat, pasien mungkin mengalami masalah dengan berbicara dan mendengar, penglihatan ganda, halusinasi, perubahan kepribadian, kehilangan kesadaran, hilangnya sensasi di beberapa bagian tubuh, kelemahan otot, kelumpuhan sebagian di lengan dan kaki, demensia berat tiba-tiba,kerusakan pada kejang sidang, dan kehilangan memori.Tanda-tanda utama ensefalitis untuk menonton untuk bayi adalah muntah, kekakuan tubuh, konstan menangis, mungkin diperburuk dengan mengangkat bayi, dan ubun tegang atau keluar (tempat soft di atas kepala).

7. Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan dalam kasus hemiparesisa. Abses OtakPemeriksaan fisik/neurologik perlu dikonfirmasikan dengan hasil anamnesis, dan sebaliknya anamnesis dapat diulang berdasarkan atas temuan pada pemeriksaan ini. Pemeriksaan fisik/neurologik harus dikerjakan secara sistemik.Pemeriksaan tambahan meliputi analisis CSS (hati-hati bila akan melakukan pungsi lumbal: perhatikan tentang kenaikan tekanan intrakranial), foto toraks dan tengkorak, dan bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan EEG, CT Scan atau MRI.b. Tumor Otak1. Pungsi lumbal, arteriografi, dan pneumoensefalografi (jarang digunakan lagi karena pemeriksaan ini bersifat invasif).2. Foto rontgen sekurang-kurang AP dan lateral.3. CT Scan.c. Neuralgia TrigeminusPemeriksaan penunjang diagnostik seperti CT-scan kepala atau MRI dilakukan untuk mencari etiologi primer di daerah posterior atau sudut serebelo-pontin.

8. Penatalaksanaan dari kasus tersebuta. Abses OtakPada umumnya terapi AO meliputi pemberian antibiotik dan tindakan operatif berupa eksisi (aspirasi), drainase dan ekstirpasi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pemberian antibiotik, sebagai berikut:1) Bila gejala klinik belum berlangsung lama (kurang dan 1 minggu) atau kapsul belum terbentuk.2) Sifat-sifat abses:a) Abses yang lokasinya jauh dalam jaringan otak merupakan kontraindikasi operasi.b) Besar abses.c) Soliter atau multipel; pada abses multipel dilakukan operasi.Pemilihan antibiotik didasarkan hasil pemeriksaan bakteriologik dan sensitivitas. Sebelum ada hash pemeriksaan bakteriologik dapat diberikan antibiotik secana polifragmasi ampisilin/penisilin dan kloramfenikol. Bila penyebabnya kuman anaerob dapat diberikan metronidasol. Golongan sefalosporin generasi ketiga dapat pula digunakan. Tindakan pembedahan dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas.b. Tumor Otak Untuk mengatasi edema otak : kortikosteroid, manitol Tindakan pembedahan Radioterapi KemoterapiPemilihan jenis terapi bergantung pada beberapa faktor, antara lain kondisi umum penderita, tersedianya alat diagnostik yang lengkap atau tidak, tingkat pengertian penderita dan keluarganya, luasnya metastasis, dan sebagainya. Pendekatan terhadap penderita dan keluarganya harus benar-benar baik sehingga pihak penderita/keluarganya tidak merasakan dirugikan sebagai akibat dari tindakan yang akan dilakukan.c. Neuralgia TrigeminusSerangan nyeri sifatnya berulang dan singkat, karena itu biasanya tidak diberi obat nyeri. Obat yang diberikan adalah anti kejang, yang akan menstabilkan selaput saraf. Biasanya diberikan karbamazepin, jika tidak berhasil atau menimbulkan efek samping yang berat, diganti dengan fenitoin. Pada beberapa kasus digunakan baklofen dan obat anti depresi. Biasanya terjadi perbaikan spontan, tetapi serangan nyeri bisa kambuh setiap saat.d. MeningoencephalitisKebersihan pribadi yang baik dapat mengurangi risiko tertular penyakit dari orang yang terinfeksi.Hindari berbagi makanan, peralatan, cangkir dan benda-benda lainnya dengan orang yang mungkin terkena atau mengalami infeksi.Cuci tangan sering dan bilas dengan air mengalir.Vaksin yang efektif yang tersedia untuk mencegah pneumonia, H. influenza, meningitis pneumokokus dan infeksi dengan bakteri lain yang menyebabkan meningitis meningokokus. Hal ini dimungkinkan untuk meminta orang-orang yang tinggal, bekerja atau pergi ke sekolah dengan seseorang yang telah didiagnosis dengan meningitis bakteri untuk minum antibiotik selama beberapa hari sebagai tindakan pencegahan.

INFORMASI TAMBAHANA. Abses OtakAbses otak adalah kumpulan nanah yang terbungkus oleh suatu kapsul dalam jaringan otak yang disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur. Abses otak biasanya akibat komplikasi dari suatu infeksi, trauma atau tindak pembedahan. Keadaan-keadaan ini jarang terjadi, namun demikian insidens terjadinya abses otak sangat tinggi pada penderita yang mengalami gangguan kekebalan tubuh (seperti penderita HIV positif atau orang yang menerima transplantasi organ).Infeksi otak awalnya berasal dari penyebaran langsung bibit penyakit dari sumber infeksi di daerah lain yang berdekatan dengan otak (seperti infeksi pada telinga tengah, infeksi sinus, abses pada gigi) atau melalui peredaran darah yang berasal dari sumber infeksi di seluruh tubuh. Masuknya kuman penyakit ke dalam jaringan otak dapat terjadi secara langsung akibat trauma lesakkan (misalnya peluru yang menembuk otak) sehingga terjadi pembentukkan abses. Abses otak juga dapat disebabkan karena tindakan pembedahan pada otak dan trauma di daerah wajah.Gejala-GejalaGejala yang timbul bervariasi dari seorang dengan yang lain, tergantung pada ukuran dan lokasi abses pada otak. Lebih dari 75% penderita mengeluh sakit kepala dan merupakan gejala utama yang paling sering dikeluhkan. Sakit kepala yang dirasakan terpusat pada daerah abses dan rasa sakit semakin hebat dan parah. Aspirin atau obat lainnya tidak akan menolong menyembuhkan sakit kepala tersebut. Kuranglebih separuh dari penderita mengalami demam tetapi tidak tinggi. Gejala-gejala lainnya adalah mual dan mintah, kaku kuduk, kejang, gangguan kepribadian dan kelemahan otot pada salah satu sisi bagian tubuh.DiagnosisGejala awal abses otak tidak jelas karena tidak spesifik. Pada beberapa kasus, penderita yang berobat dalam keadaan distress, terus menerus sakit kepala dan semakin parah, kejang atau defisit neurologik (misalnya otot pada salah satu sisi bagian tubuh melemah). Dokter harus mengumpulkan riwayat medis dan perjalanan penyakit penderita serta keluhan-keluhan yang diderita oleh pasien. Harus diketahui kapan keluhan pertama kali timbul, perjalanan penyakit dan apakah baru-baru ini pernah mengalami infeksi.Untuk mendiagnosis abses otak dilakukan pemeriksaan CT sken (computed tomography) atau MRI sken (magnetic resonance imaging) yang secara mendetil memperlihatkan gambaran potongan tiap inci jaringan otak. Abses terlihat sebagai bercak/noktah pada jaringan otak. Kultur darah dan cairan tubuh lainnya akan menemukan sumber infeksi tersebut. Jika diagnosis masih belum dapat ditegakkan, maka sampel dari bercak/noktah tersebut diambil dengan jarum halus yang dilakukan oleh ahli bedah saraf.Perjalanan PenyakitAbses otak akan memburuk dengan cepat, dan jelas terlihat sekitar 2 minggu. Jika diagnosis telah ditegakkan, maka dokter segera mengobatinya. Terapi yang cepat dan tepat merupakan kunci utama dalam mengatasi dan mengobati gejala dengan cepat. Pengobatan dan tindakan lanjut dilakukan selama 2 atau beberapa bulan.PencegahanKebanyakkan abses otak berhubungan dengan higiene mulut yang buruk, infeksi sinus yang kompleks atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pencegahan yang terbaik adalah menjaga dan membersihkan rongga mulut dan gigi dengan baik serta secara teratur mengunjungi dokter gigi. Infeksi sinus diobati dengan dekongestan dan antibiotika yang tepat. Infeksi HIV dicegah dengan tidak melakukan hubungan seks yang tidak aman.Ada 2 pendekatan yang dilakukan dalam terapi abses otak, yaitu:a. Antibiotika untuk mengobati infeksi.Jika diketahui infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang spesifik, maka diberikan antibiotika yang sensitif terhadap bakteri tersebut, paling tidak antibiotika berspektrum luas untuk membunuh lebih banyak kuman penyakit. Paling sedikit antibiotika yang diberikan selama 6 hingga 8 minggu untuk menyakinkan bahwa infeksi telah terkontrol.b. Aspirasi atau pembedahan untuk mengangkat jaringan abses.Jaringan abses diangkat atau cairan nanah dialirkan keluar tergantung pada ukuran dan lokasi abses tersebut. Jika lokasi abses mudah dicapai dan kerusakkan saraf yang ditimbulkan tidak terlalu membahayakan maka abses diangkat dengan tindakan pembedahan. Pada kasus lainnya, abses dialirkan keluar baik dengan insisi (irisan) langsung atau dengan pembedahan yaitu memasukkan jarum ke lokasi abses dan cairan nanah diaspirasi (disedot) keluar. Jarum ditempatkan pada daerah abses oleh ahli bedah saraf dengan bantuan neurografi stereotaktik, yaitu suatu tehnik pencitraan radiologi untuk melihat jarum yang disuntikkan ke dalam jaringan abses melalui suatu monitor. Keberhasilan pengobatan dilakukan dengan menggunakan MRI sken atau CT sken untuk menilai keadaan otak dan abses tersebut. Antikonvulsan diberikan untuk mengatasi kejang dan penggunaanya dapat diteruskan hingga abses telah berhasil diobati.PrognosisTanpa pengobatan yang adekuat, abses otak berakibatkan fatal. Saat ini, dengan pemeriksaan diagnostik dan antibiotika yang canggih, banyak penderita abses otak terobati dengan sangat baik. Sayangnya, masalah-masalah neurologis jangka lama sering terjadi setelah abses diangkat dan infeksi telah diobati. Misalnya, gejala-gejala sisa yang menyangkut fungsi tubuh, perubahan kepribadian atau kejang akibat jaringan parut atau kerusakan lain yang terbentuk pada jaringan otak.

B. Tumor OtakKLASIFIKASITerdapat bermacam-macam klasifikasi, baik atas dasar jaringan asal tumor maupun atas dasar lokasi tumor. Berdasarkan lokasi tumor, yaitu:1) Tumor supratentoriala. Hemisfer otak:Glioma:- glioblastoma multiforme- astrostoma- oligodendrogliomaMeningiomaTumor metastasisb. Tumor struktur median:- Adenoma hipofisis- Tumor glandula pinealis- Kraniofaringioma2) Tumor Infratentoriala. Schwannoma akustikusb. Tumor metastasisc. Meningiomad. Mengioblastoma3) Tumor medulla spinalisa. Ekstradural: metastasisb. Intraduralc. Ekstramedular:- meningioma- neurofibromad. Intramedular:- ependimoma- astrositomaBerdasarkan skenario yang kami dapatkan, penderita berusia 15 tahun, maka klasifikasi tumor otak yang akan dibahas adalah tumor otak pada anak.Tumor Otak pada AnakEtiologiPenyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui. Meningioma sedikit lebih banyak pada wanita. Radiasi merupakan satu faktor untuk timbulnya tumor otak. Trauma, infeksi dan toksin Belem dapat dibuktikan sebagai penyebab timbulnya tumor otak. Tetapi bahan industri tertentu seperti nitrosourea adalah karsinogen yang poten, setidak-tidaknya pada kelinci percobaan. Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imunosupresan seperti pada transplantasi ginjal, sumsum dan pada AIDS.Gambaran KlinikGambaran klinik ditentukan oleh lokasi tumor dan peningkatan tekanan intrakranial. Tanda penting dari tumor otak ialah adanya gejala neurologik yang progresif. Progresifitas ini bergantung pada lokasi, kecepatan pertumbuhan tumor dan edema di sekitarnya.1. Kenaikan tekanan intrakranial yang terdapat pada sebagian besar tumor otak menyebabkan sefalgia, mual, dan muntah. Nyeri kepala pada orang dewasa yang timbal berulang-ulang, sedangkan sebelumnya tidak tenderita sefalgia kronis, harus dicurigai tumor otak.2. Manifestasi klinik fokal seperti hemiparesis, afasia, dan gangguan visus, bergantung pada lokasi tumor dan edema otak di sekitarnya. Tumor pada silent region bisa hanya memberi gejala edema papil atau gangguan mental3. Konvulsi fokal, konvulsi umum atau keduanya terdapat pada sepertiga penderita tumor otak. Epilepsi dapat disebabkan oleh supratentoiral dan lebih sering pada tumor dengan pertumbuhan lambat4. Perdarahan pada tumor yang kaya akan pembuluh darah bisa disangka sebagai GPDO. Pada glioblastoma multiforme, metastasis dari koriokarsinoma, melanoma, dan karsinoma paru anaplastia, sering terjadi perdarahan spontan.Pemeriksaan PenunjangEvaluasi diagnostik pada penderita yang dicurigai tenderita tumor otak harus dimulai dengan anamnesis dan pemeriksaan neurologic yang teliti.Pungs lumbal, arteriografi, dan pneumoensefalografi praktis sudah tidak dilakukan lagi karena pemeriksaan ini bersifat invasif. Walaupun demikian pada keadaaan tertentu arteriografi masig diperlukan. Foto rontgen, untuk diagnostik, sekurang-kurangnya diambil dari dua arah, ahla antero-posterior dan lateral.Gambaran rontgen yang diperoleh:a. Pelebaran fosa hiposis dan destruksi tulang disebabkan oleh tumor hipofisis atau tumor di sekitarnyab. Pengapuran local, terutama pada gliomac. Atrofi tulang local dan tumor pembuluh darahd. Hiperostosis local, terutama endostosis, dapat timbal oleh menigiomae. Pengapuran glandula pinealisPenatalaksanaan1. Untuk mengatasi edema otak: kortikosteroid, manitol2. Tindakan pembedahan3. Radioterapi4. KemoterapiPemilihan jenis terapi bergantung pada beberapa faktor, antara lain kondisi umum penderita, tersedianya alat diagnostik yang lengkap atau tidak, tingkat pengertian penderita dan keluarganya, luasnya metastasis, dan sebagainya. Pendekatan terhadap penderita dan keluarganya harus benar-benar baik sehingga pihak penderita/keluarganya tidak merasakan dirugikan sebagai akibat dari tindakan yang akan dilakukan.

C. Neuralgia TrigeminalNeuralgia Trigeminal (tic douloureux) merupakan kelainan fungsi dari saraf trigeminal (saraf kranial V), yang membawa sensasi dari wajah ke otak. Kelainan fungsi saraf trigeminal menyebabkan serangan nyeri tajam yang hebat selama beberapa detik sampai beberapa menit. Neuralgia trigeminal terjadi pada dewasa, tetapi lebih sering ditemukan pada usia lanjut.PenyebabMekanisme patofisiologis yang mendasari NT belum begitu pasti, walau sudah sangat banyak penelitian dilakukan. Kesimpulan Wilkins, semua teori tentang mekanisme harus konsisten dengan:1. Sifat nyeri yang paroksismal, dengan interval bebas nyeri yang lama.2. Umumnya ada stimulus 'trigger' yang dibawa melalui aferen berdiameter besar (bukan serabut nyeri) dan sering melalui divisi saraf kelima diluar divisi untuk nyeri.3. Kenyataan bahwa suatu lesi kecil atau parsial pada ganglion gasserian dan/ atau akar-akar saraf sering menghilangkan nyeri.4. Terjadinya NT pada pasien yang mempunyai kelainan demielinasi sentral (terjadi pada 1% pasien dengan sklerosis multipel).Kenyataan ini tampaknya memastikan bahwa etiologinya adalah sentral dibanding saraf tepi. Paroksisme nyeri analog dengan bangkitan dan yang menarik adalah sering dapat dikontrol dengan obat-obatan anti kejang (karbamazepin dan fenitoin).Tampaknya sangat mungkin bahwa serangan nyeri mungkin menunjukkan suatu cetusan 'aberrant' dari aktivitas neuronal yang mungkin dimulai dengan memasukkan input melalui saraf kelima, berasal dari sepanjang traktus sentral saraf kelima, atau pada tingkat sinaps sentralnya.Berbagai keadaan patologis menunjukkan penyebab yang mungkin pada kelainan ini. Pada kebanyakan pasien yang dioperasi untuk NT ditemukan adanya kompresi atas nerve root entry zone' saraf kelima pada batang otak oleh pembuluh darah (45-95% pasien). Hal ini meningkat sesuai usia karena sekunder terhadap elongasi arteria karena penuaan dan arteriosklerosis dan mungkin sebagai penyebab pada kebanyakan pasien.Otopsi menunjukkan banyak kasus dengan keadaan penekanan vaskuler serupa tidak menunjukkan gejala saat hidupnya. Kompresi nonvaskuler saraf kelima terjadi pada beberapa pasien. 1-8% pasien menunjukkan adanya tumor jinak sudut serebelopontin (meningioma, sista epidermoid, neuroma akustik, AVM) dan kompresi oleh tulang (misal sekunder terhadap penyakit Paget). Tidak seperti kebanyakan pasien dengan NT, pasien ini sering mempunyai gejala dan/atau tanda defisit saraf kranial.Penyebab lain yang mungkin, termasuk cedera perifer saraf kelima (misal karena tindakan dental) atau sklerosis multipel, dan beberapa tanpa patologi yang jelas.GejalaNyeri bisa terjadi secara spontan, tetapi lebih sering timbul karena tersentuhnya titik tertentu (titik pemicu) atau karena aktivitas tertentu (misalnya menggosok gigi atau mengunyah). Serangan ulang dari nyeri yang luar biasa bisa dirasakan di setiap bagian pada wajah bagian bawah.Nyeri paling sering dirasakan di pipi dekat hidung atau di daerah rahang. Nyeri bisa terjadi sampai 100 kali/hari dan yerinya dapat melumpuhkan.DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan nyerinya yang khas. Juga dilakukan pemeriksaan untuk menemukan penyebab lain dari nyeri di wajah (misalnya kelainan pada rahang, gigi atau sinus, atau penekanan saraf trigeminal oleh tumor atau suatu aneurisma).PengobatanSerangan nyeri sifatnya berulang dan singkat, karena itu biasanya tidak diberi obat nyeri. Obat yang diberikan adalah anti kejang, yang akan menstabilkan selaput saraf. Biasanya diberikan karbamazepin, jika tidak berhasil atau menimbulkan efek samping yang berat, diganti dengan fenitoin. Pada beberapa kasus digunakan baklofen dan obat anti depresi. Biasanya terjadi perbaikan spontan, tetapi serangan nyeri bisa kambuh setiap saat.Neuralgia trigeminal kadang disebabkan oleh penekanan arteri terhadap saraf yang terletak di dekat otak. Pada keadaan ini dilakukan pembedahan untuk memisahkan arteri dari saraf dan untuk mengurangi nyeri.Pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat bisa dilakukan pemeriksaan dimana alkohol disuntikkan ke dalam saraf untuk menyumbat fungsinya sementara waktu. Jika tindakan ini menyebabkan berkurangnya nyeri, maka saraf bisa dipotong atau dihancurkan dengan menyuntikkan obat ke dalammnya. Hal ini merupakan pilihan terakhir dari pengobatan karena seringkali menyebabkan rasa tidak nyaman di wajah.

D. MeningoencephalitisMeningitis dan ensefalitis biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri.Biasanya, sistem kekebalan tubuh dapat mengalahkan infeksi.Tetapi jika infeksi memasuki aliran darah dan kemudian ke cairan cerebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, dapat mempengaruhi saraf dan perjalanan ke otak dan sekitar membran, menyebabkan pembengkakan.Peradangan ini dapat merusak atau membunuh neuron dan menyebabkan pendarahan otak.Radang selaputMeningitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.Hal ini juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, reaksi terhadap obat tertentu atau perawatan medis, penyakit radang seperti lupus, beberapa kanker, atau cedera traumatik pada kepala atau tulang belakang. Bakteri meningitis adalah penyakit yang jarang namun berpotensi fatal.Dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri pertama menghasilkan infeksi saluran pernapasan atas dan kemudian berjalan melalui aliran darah ke otak.Penyakit ini juga dapat terjadi ketika bakteri tertentu langsung menyerang meninges dan pembuluh darah bisa memblokir otak, menyebabkan stroke dan kerusakan otak permanen.Meningitis pneumokokus adalah bentuk paling umum dari meningitis dan bentuk yang paling serius meningitis bakteri.Setiap tahun sekitar 6.000 melaporkan kasus meningitis pneumokokus di Amerika Serikat.Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, yang juga menyebabkan pneumonia, keracunan darah (septikemia), dan infeksi sinus dan telinga.Anak-anak dibawah 2 tahun dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh sangat beresiko.Orang dengan meningitis pneumokokus sering mengalami kerusakan neurologis mulai dari tuli kerusakan otak parah.Meningitis meningokokus, disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitides, adalah umum pada anak-anak 2 sampai 18.Setiap tahun di Amerika Serikat sekitar 2.600 orang mendapatkan penyakit ini sangat menular.Kelompok risiko tinggi termasuk bayi di bawah 1 tahun, orang dengan sistem kekebalan ditekan, pelancong ke negara asing di mana penyakit ini endemik, dan mahasiswa (khususnya tahun pertama) yang tinggal di asrama.Antara 10 dan 15 persen kasus yang fatal, dengan yang lain 10 sampai 15 persen yang menyebabkan kerusakan otak dan efek samping yang serius.Haemophilus meningitis pada satu waktu adalah bentuk yang paling umum meningitis bakteri.Untungnya, Haemophilus influenzae b vaksin telah sangat mengurangi jumlah kasus di Amerika Serikat.Mereka yang paling berisiko tertular penyakit adalah anak-anak di tempat penitipan dan mereka yang tidak memiliki akses terhadap vaksinBentuk lain dari meningitis bakteri termasuk Listeria monocytogenes meningitis, yang dapat melewati sawar plasenta dan menyebabkan bayi yang akan lahir mati atau mati sesaat setelah kelahiran, Escherichia coli meningitis, yang lebih umum pada orang tua dan bayi dan dapat ditularkan ke bayi melaluijalan lahir, dan meningitis Mycobacterium tuberculosis, suatu penyakit langka yang terjadi ketika bakteri yang menyebabkan serangan tuberkulosis meninges. Meningitis virus atau meningitis aseptik adalah Comundo paling di Amerika Serikat.Penyakit ini biasanya ringan untuk mematikan biasanya disebabkan oleh enterovirus, virus umum yang masuk tubuh melalui mulut dan perjalanan ke otak dan jaringan sekitarnya dimana mereka berkembang biak.Enterovirus hadir dalam air liur, lendir dan kotoran dan dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau objek yang terinfeksi atau permukaan.virus lain yang menyebabkan meningitis termasuk varicella zoster (virus yang menyebabkan cacar air dan dapat muncul dekade kemudian sebagai sirap), influenza, gondok, HIV, dan herpes simpleks tipe 2 (herpes kelamin).Infeksi jamur banyak dapat mempengaruhi otak.Bentuk yang paling umum meningitis jamur disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans (ditemukan terutama dalam kotoran kotoran dan burung).Kriptokokal meningitis adalah umum pada pasien dengan AIDS.Meskipun diobati, meningitis jamur sering berulang di sekitar setengah dari mereka yang terkena dampak.Radang otakEnsefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan, lebih umum, oleh infeksi virus.Setiap tahun beberapa ribu melaporkan kasus ensefalitis, tetapi lebih banyak lagi sebenarnya dapat terjadi karena gejala-gejala dapat ringan sampai tidak ada pada kebanyakan pasien.Ada dua jenis ensefalitis.ensefalitis primer (juga disebut virus ensefalitis akut) disebabkan oleh infeksi virus langsung dari sumsum tulang belakang dan otak.Infeksi dapat focal (terletak di satu bidang) atau difus (terletak di berbagai daerah).ensefalitis sekunder, juga disebut ensefalitis post-infeksi mungkin karena komplikasi dari infeksi virus saat ini.karena imunisasi atau infeksi virus sebelumnya dikenal sebagai ensefalitis disebarkan Sekunder ensefalitis akut.Penyakit ini sering terjadi 2 sampai 3 minggu setelah infeksi awal.Sebagian besar kasus ensefalitis di Amerika Serikat disebabkan oleh enterovirus, herpes simplex virus tipe 1 dan 2, gigitan binatang rabies (rabies virus), atau arbovirus yang ditularkan kepada manusia dengan hewan yang terinfeksi dari gigitan kutu yang terinfeksi,nyamuk atau serangga lain yang mengisap darah.penyakit Lyme, penyebaran infeksi bakteri oleh gigitan kutu, dapat menyebabkan ensefalitis.Herpes simpleks ensefalitis (HSE) bertanggung jawab untuk sekitar 10 persen dari semua kasus ensefalitis, dengan frekuensi sekitar 2 kasus per juta orang per tahun.Lebih dari setengah dari kasus yang tidak diobati adalah fatal.Sekitar 30 persen dari kasus berikut infeksi awal dengan virus herpes simplex, sebagian besar kasus disebabkan oleh reaktivasi infeksi sebelumnya.HSE akibat jenis virus herpes simpleks 1 (yang menyebabkan luka atau lecet di sekitar mulut atau mata) dapat mempengaruhi setiap kelompok usia tetapi paling sering terlihat pada orang di bawah 20 atau lebih dari 40 tahun.Evolusi penyakit cepat adalah penyebab tunggal yang paling penting dari ensefalitis sporadis fatal di AS Virus ini ditularkan oleh kontak dengan orang yang terinfeksi.Gejala adalah sakit kepala dan demam hingga 5 hari, diikuti dengan perubahan kepribadian dan perilaku, kejang, kelumpuhan parsial, halusinasi dan tingkat kesadaran.Biasanya kerusakan otak bisa parah pada orang dewasa dan anak-anak setelah periode neonatal di lobus frontal dan temporal.Jenis Virus 2 (herpes kelamin) paling sering ditularkan melalui hubungan seksual.Seorang ibu yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini kepada anaknya lahir oleh kontak dengan cairan kelamin, tapi ini jarang.Pada bayi baru lahir, gejala seperti kelesuan, iritabilitas, tremor, kejang dan makan miskin umumnya berkembang antara 4 dan 11 hari setelah lahir. Powassan ensefalitis adalah arbovirus hanya dilakukan oleh seorang tick terdokumentasi dengan baik di Amerika Serikat dan Kanada.Gejala-gejala ini dicatat 7 sampai 10 hari setelah gigitan dan dapat sakit kepala, demam, mual, kebingungan, kelumpuhan parsial dan koma.kerusakan permanen neurologis terjadi pada sekitar setengah dari kasus dan kematian pada sekitar 10 sampai 15 persen dari kasus.Diagnosa meningitis dan ensefalitisSetelah pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan untuk meninjau kegiatan hari-hari terakhir (karena risiko baru untuk serangga atau hewan, setiap kontak dengan orang sakit, atau perjalanan terakhir), dokter Anda mungkin memesan berbagai tes diagnostik untuk mengkonfirmasi adanya infeksi dan peradangan.Diagnosis dini sangat penting, sebagai gejala dapat muncul tiba-tiba dan dapat meningkat kerusakan otak, gangguan pendengaran dan bicara, kebutaan, atau kematian.Pemeriksaan neurologis melibatkan serangkaian tes yang dirancang untuk menilai fungsi sensorik dan motorik, fungsi saraf, pendengaran dan berbicara, visi, koordinasi dan keseimbangan, status mental, dan perubahan suasana hati dan perilaku.Dokter dapat memeriksa tes fungsi sistem saraf kekuatan dan sensasi, dengan bantuan unsur-unsur yang terdiri dari garpu tala, senter kecil, refleks palu dan pin.Analisis Laboratorium darah, urin dan cairan tubuh mungkin berguna dalam mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi otak dan sumsum tulang belakang dan adanya antibodi dan protein asing.Pengujian seperti itu juga dapat menyingkirkan kondisi metabolik yang memiliki gejala yang sama.Sebagai contoh, Anda dapat mengambil suatu budaya tenggorokan untuk mendeteksi organisme virus atau bakteri yang menyebabkan meningitis atau ensefalitis.Dalam prosedur ini, Anda sikat bagian belakang tenggorokan dengan kapas steril, yang kemudian ditempatkan dalam medium kultur.Setelah membiarkan virus dan bakteri untuk tumbuh di tengah.Sampel biasanya diambil di kantor dokter atau laboratorium untuk analisis dan dikirim ke laboratorium negara atau Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Penyakit AS Hasilnya secara umum tersedia dalam 2 sampai 3 hari.Analisis cairan cerebrospinal yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang dapat mendeteksi infeksi di otak dan sumsum tulang belakang, radang akut dan kronis dan penyakit lainnya.Dalam prosedur yang dikenal sebagai tekan tulang belakang, menghilangkan sejumlah kecil cairan tulang punggung ke otak melalui sebuah jarum khusus yang dimasukkan ke dalam tulang belakang lumbar.Kulit mati rasa dengan lokal anestesi sebelum sampling.Cairan, yang benar-benar transparan pada orang sehat diuji untuk keberadaan bakteri atau darah, dan untuk mengukur kadar glukosa (tingkat rendah glukosa adalah tanda meningitis bakteri dan jamur) dan sel-sel darah putih (Sel darah putihmenghitung juga merupakan tanda infeksi).Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit dan memakan waktu sekitar 45 menit.PencegahanKebersihan pribadi yang baik dapat mengurangi risiko tertular penyakit dari orang yang terinfeksi.Hindari berbagi makanan, peralatan, cangkir dan benda-benda lainnya dengan orang yang mungkin terkena atau mengalami infeksi.Cuci tangan sering dan bilas dengan air mengalir.Vaksin yang efektif yang tersedia untuk mencegah pneumonia, H. influenza, meningitis pneumokokus dan infeksi dengan bakteri lain yang menyebabkan meningitis meningokokus.Hal ini dimungkinkan untuk meminta orang-orang yang tinggal, bekerja atau pergi ke sekolah dengan seseorang yang telah didiagnosis dengan meningitis bakteri untuk minum antibiotik selama beberapa hari sebagai tindakan pencegahan.Untuk mengurangi resiko digigit nyamuk yang terinfeksi atau serangga lain, orang harus membatasi kegiatan di luar ruangan pada malam hari, mengenakan pakaian dengan lengan panjang di luar rumah, gunakan penolak serangga yang efektif di daerah tertentu dari negara dan menghapus dari kebun dan outdoorarea kolam stagnan tempat nyamuk berkembang.Tidak berlaku penolak atas, terutama pada anak-anak, khususnya bayi, karena zat dapat diserap melalui kulit.PrognosisHasil umumnya tergantung pada agen menular tertentu yang terlibat dalam penyakit, dan administrasi yang cepat pengobatan.Dalam kebanyakan kasus, orang-orang dengan ensefalitis sangat ringan atau meningitis dapat sembuh sepenuhnya, walaupun prosesnya bisa lambat.Pasien yang hanya memiliki sakit kepala, demam dan leher kaku mungkin sembuh dalam 2 sampai 4 minggu.Pasien dirawat karena meningitis ensefalitis virus dan biasanya melihat relief beberapa dalam 24 hingga 48 jam dan pemulihan sekitar sebulan.Pasien dengan meningitis bakteri biasanya menunjukkan beberapa bantuan pada 48 hingga 72 jam setelah pengobatan awal tetapi lebih cenderung memiliki komplikasi dari penyakit ini.Dalam kasus yang lebih serius, penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan pendengaran atau berbicara, kebutaan, kerusakan otak dan saraf permanen, perilaku, cacat kognitif, kurangnya kontrol otot, kejang dan kehilangan memori.Pasien-pasien ini mungkin memerlukan terapi jangka panjang, pengobatan dan perawatan suportif.

ANALISA DAN SINTESAKriteriaTumor ponsAbses serebralTrigeminal NeurolgiaMeningo-encephalitis

Umur 15 tahun++++

Lemah pada lengan dan tungkai++++/-

Nyeri pada kepala bagian belakang++-+

Tidak ada riwayat cedera kepala++++

Riwayat sakit gigi+++-

Riwayat demam-+-+

Tabel 1. Diffrential DiagnosisDari diskusi dan informasi baru yang diperoleh, diagnosa kami mengarah pada abses otak dan tumor otak.Pada umumnya abses otak sering terjadi pada umur di bawah 15 tahun, karena pada umur ini frekuensi penyakit-penyakit sinus nasalis maupun mastoiditis masih tinggi. Namun perlu diperhatikan pula bahwa insiden abses otak sangat jarang terjadi, yaitu hanya lebih kurang 2% dari semua tindakan bedah otak, dan kurang lebih 5% dari kasus-kasus penyakit jantung bawaan, terutama tetralogi Fallot memberi komplikasi abses otak.Sedangkan tumor otak lebih sering mengenai pria daripada wanita dengan perbandingan 55:45, kecuali meningioma yang lebih sering timbul pada wanita daripada pria dengan perbandingan 2:1.Oleh karena data yang diberikan mengenai kasus terbatas, kami mengalami kesulitan dalam menegakkan diagnosis utama. Untuk itu diperlukan anamnesis sistematis yang lebih akurat dan pemeriksaan penunjang.DAFTAR PUSTAKACorwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGCHartanto, H., dkk.. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Ed. 29. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.http//www.medicastore.com/cybermed/detaile_pyk.php?idktg=3&iddtl=18-16 k th 2004Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi ke-3.Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Purnawan Junadi, dkk, Kapita selekta kedokteran, edisi 2, penerebit Media Aesculapius fakultas kedokteran UI, 1982Price, Sylvia A., dkk. 2002. Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGCWerner Kahle, Atlas dan buku teks anatomi manusia, cetakan I, EGC, 1990.