laporan modul 3 kelompok 21 revisi edi tgl 19 nov

67
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan perkembangan teknologi, sektor industri terus didesak untuk ikut sejalan berkembang menjadi suatu perindustrian yang maju. Perusahaan-perusahaan terus bersaing dalam meningkatkan produktivitas perusahaannya. Dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari aktivitas produksi. Di mana aktivitas produksi erat kaitannya dengan pekerjaan yang melibatkan manusia dan mesin. Mencapai keefektifan dan keefisienan proses produksi yang mencangkung seluruh elemen sistem menjadi salah satu tujuan dari suatu perusahaan dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara simulasi. Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci. Software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

Upload: fahrudin-zakaria

Post on 01-Oct-2015

253 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Simulasi Sistem Industri

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangComment by ICL TI UB 25: Penulisan Sub bab.Dewasa ini seiring dengan perkembangan teknologi, sektor industri terus didesak untuk ikut sejalan berkembang menjadi suatu perindustrian yang maju. Perusahaan-perusahaan terus bersaing dalam meningkatkan produktivitas perusahaannya. Dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari aktivitas produksi. Di mana aktivitas produksi erat kaitannya dengan pekerjaan yang melibatkan manusia dan mesin. Mencapai keefektifan dan keefisienan proses produksi yang mencangkung seluruh elemen sistem menjadi salah satu tujuan dari suatu perusahaan dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara simulasi. Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci. Software yang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih belum terdefinisikan. Modul yang digunakan adalah Advance Process dan Advance Transfer. PT Triplex Wijaya merupakan perusahaan industri yang bergerak di produksi. Perusahaan ini memproduksi plywood. Proses di dalam sistem berjalan dengan menggunakan manusia dan mesin. Analisa sistem produksi dapat dilakukan dengan simulasi. Harapannya agar dapat dilakukannya perbaikan terhadap sistem di produksi pada PT Triplex Wijaya tersebut. Sistem produksi pada perusahaan ini dilakukan secara semi terotomasi. Proses-proses yang melibatkan manusia rawan mengalami keterlambatan dan memiliki faktor-faktor ketidakpastian.Pada praktikum tentang Arena Advanced ini memberikan dasar-dasar pembuatan simulasi komputer yang lebih terperinci, mudah, dan cepat serta bagaimana melakukan analisis terhadap output yang diperoleh, baik untuk sistem manufaktur maupun sistem non-manufaktur (jasa). Model yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pada proses pembuatan plywoods yang diproduksi oleh PT Triplex Wijaya. Penerapan pada praktikum ini diharapkan dapat memodelkan sistem secara utuh dan dapat menjadi referensi untuk perancangan sistem yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan proses produksi.

1.2 TujuanTujuan dari praktikum ini antara lain:1. Memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena2. Melakukan analisis terhadap output simulasi3. Melakukan skenario untuk dapat mengetahui alternatife terbaik dari suatu sistem

1.3 ManfaatManfaat dari praktikum ini antara lain:1. Dapat memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer dalam Arena2. Dapat melakukan analisis terhadap output simulasi3. Dapat melakukan skenario untuk dapat mengetahui alternatife terbaik dari suatu sistem

1.4 BatasanBatasan dari praktikum ini antara lain:1. Data yang diambil dari data pengamatan langsung 2. Pengamatan dilakukan sebanyak 5 replikasi tiap replikasi 8 jam3. Sistem yang digunakan mulai kedatangan log kayu meranti dan sengon hingga proses pengiriman.

1.5 AsumsiAsumsi dari praktikum ini antara lain:1. Tidak ada komponen yang keluar dari antriannya. 2. Tidak ada kerusakan mesin. 3. Pada proses inspeksi, produk cacat tidak di rework tetapi langsung di dispose dari sistem

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 ARENAARENA adalah software simulasi yang menggunakan system aplikasi Microsoft windows dimana secara packaging akan terlihat familiar dalam penggunaannya yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan terkait dengan suatu system yang diindikasi terjadi antrian dengan input data primer maupun sekunder yang diplot dan diinputkan ke dalamnya. Dalam ARENA akan disimulasikan model yang telah dibentuk sebelumnya dengan input data primer maupun sekunder sebagai resources dalam pengoperasiannya (Wahyani, 2010).Arena juga termasuk Software simulasi yang memiliki ciri general purpose simulation language, dimana pengguna dapat membangun model, templates, bahkan membuat sendiri modul jika diperlukan dengan menggunakan bantuan program seperti Visual Basic, FORTRAN, atau C/C++.Arena banyak digunakan oleh perusahaan dengan kategori bisnis untuk membantu dan melindungi jalannya kegiatan bisnis pada sebuah perusahaan dengan menganalisis dampak global yang timbul dari dalam dan luar perusahaan untuk meningkatkan performa perusahaan tersebut, membantu mengelola ide bisnis, aturan dan strategi sebelum implementasi pada pelanggan tanpa menyebabkan gangguan pada pelayanan.

Gambar 2.1 Tampiran Software ARENAComment by ICL TI UB 25: Satu halaman dengan gambarnya, alternatifnya gambar diatas dikecilin..Sumber: Hamzah (2013)2.1.1 ARENA BasicARENA Basic merupakan salah satu modul yang terdapat di dalam software Arena. Sesuai dengan namanya, modul-modul yang terdapat pada Arena basic biasa dijadikan dasar untuk membuat simulasi proses dari sistem nyata yang ada. Berikut ini akan dijelaskan mengenai modul pada ARENA Basic.

2.1.1.1 Basic Process PanelBasic process panel ada Arena berisikan module-module yang digunakan untuk memodelkan simulasi sebuah sistem. Berikut adalah module yang terdapat dalam Basic Process Panel.Tabel 2.1 Create Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1Create Module

Sebagai titik awal atau kedatangan entitas kedalam simulasi.a. Kedatangan pelanggan dalam proses pelayanan.b. Kedatangan bahan baku dalam proses produksi.

Prompt &Deskripsi

aNamedigunakan untuk memberi nama pada modul yang dibuat

bEntity Typemendeskripsikan jenis entitas yang akan dibangkitkan

cTypemenentukan jenis aliran kedatangan yang akan dihasilkan

dValuemenentukan mean dari distribusi eksponensial (jika Random digunakan) atau nilai konstan (Constant jika digunakan) untuk waktu antara kedatangan.

eUnitmenjelaskan satuan waktu yang digunakan untuk pembuatan antar kedatangan.

fEntity per arrivalJumlah entitas yang akan masuk sistem pada waktu tertentu dalam masing-masing kedatangan.

gMax ArrivalMaksimum jumlah entitas dapat dihasilkan oleh modul ini. Ketika nilai ini tercapai, penciptaan entitas baru dengan modul ini berhenti.

Tabel 2.2 Dispose ModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

2Dispose Module

Modul ini adalah titik akhir untuk entitas dalam model simulasi yang dimana entitas statistik dapat direkam sebelum entitas tersebut dijual.a. Part-part meninggalkan model fasilitasb. Customer keluar dari sebuah toko.

Prompt &Deskripsi

aNameIdentifier modul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.

bRecord entity statisticMenentukan penyimpanan statistik entitas yang masuk.

Tabel 2.3 Process Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

3Process Module

Modul ini digunakan untuk mendefinisikan langkah-langkah proses dimana ketika entity masuk ke Process Module maka akan menunggu sampai server yang bisa berupa resource atau transporter dalam kondisi siap.a. Pelayanan customerb. Peninjauan dokumen untuk kelengkapan data.

Prompt dan Deskripsi

aTypeMetode menentukan logika dalam modul.

bAction (Seize delay Release, Delay, Seize Delay, Delay Release)Menunjukkan bahwa sumber daya (s) akan dialokasikan diikuti dengan penundaan proses dan kemudian sumber daya yang dialokasikan (s) akan dirilis.

cResource:Daftar sumber daya atau set sumber daya yang digunakan untuk pengolahan entitas.

dDelay TypeJenis distribusi atau metode menentukan parameter delay.

eAllocationMenentukan bagaimana waktu proses dan biaya proses akan dialokasikan untuk entitas.

Tabel 2.4 Assign Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

4Assign Module

Modul ini memberikan penetapan nilai kepada variabel pengguna yang didefinisikan tingkat atau level kontinu, atribut entity atau gambar, variabel-variabel status model, atau tempat sumber daya.a. Penyusunan prioritas customer.b. Pengubahan tipe entity untuk mewakili salinan data customer.

Prompt dan Deskripsi

aAssigmentsmenentukan satu atau lebih tugas yang akan dilakukan ketika entitas mengeksekusi modul.

bTypeJenis tugas yang akan dibuat. Lainnya dapat mencakup variabel sistem, seperti kapasitas sumber daya atau waktu simulasi akhir.

cVariable NameNama variabel yang akan diberi nilai baru ketika entitas memasuki modul.

dAttribute NameNama atribut entitas yang akan diberi nilai baru ketika entitas memasuki modul.

eNew ValuePenugasan nilai atribut, variabel, atau variabel sistem lainnya.Comment by ICL TI UB 25: Jangan mencar kehalaman brikutnya

Tabel 2.5 Batch Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

5Batch Module

Modul ini digunakan untuk mengumpulkan sejumlah entitas sebelum dapat diproses pada proses selanjutnya.a. Penyatuan salinan data yang pada awalnya terpisah.b. Pasien dan data pasien yang dibawa sebelum dimulai pemeriksaan.

Prompt dan Deskripsi

aTypeMetode batching entitas bersama-sama.

bBatch SizeJumlah entitas yang akan batched.

cSave CriterionMetode untuk nilai yang ditetapkan pengguna untuk menugaskan perwakilan entitas atribut.

dRuleMenentukan bagaimana entitas yang masuk akan di batch.

eAtributte NameNama atribut yang nilainya harus sesuai dengan nilai.

Tabel 2.6 Separate Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

6Separate Module

Modul ini digunakan untuk menyalin entitas yang ada untuk menjadi beberapa entitas atau membagi sebuah entitas yang sebelumnya telah dikelompokkan (batch).a. Pemisahan dokumen sebelum dikelompokkan.b. Pengiriman sebuah pesanan untuk memenuhi proses paralel.

Prompt

aTypeMetode memisahkan entitas yang masuk. Duplikat Asli hanya akan mengambil entitas asli dan membuat beberapa jumlah duplikat yang identik.

bPercent cost duplicatesAlokasi biaya dan waktu dari entitas yang masuk ke duplikat keluar. Nilai ini ditetapkan sebagai persentase dari biaya entitas asli dan waktu (antara 0-100)

c# of duplicatesJumlah entitas yang keluar akan meninggalkan modul, di samping entitas asli yang masuk.

3.1.2 ARENA AdvancedSoftware ARENA memiliki module yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Salah satu sistem simulasi yang dapat diterapkan menggunakan software ARENA menggunakan Advanced Process Panel.

3.1.2.1 Advanced Process PanelComment by ICL TI UB 25: Pindah ke halaman selanjutnyaAdvanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa module yang memiliki fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi daripada panel basic process. Panel tersebut dibagi menjadi General flowchart Module dan Data Module.1. General Flowchart ModuleBerikut adalah macam-macam module pada General Flowchart ModuleTabel 2.8Signal Module Comment by ICL TI UB 25: Spasi, untuk semuanya diperhatikanNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1Signal Module

Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk setiap hold module dalam model untuk menunggu sinyal dan melepaskan banyak entitas tertentu.a. Pemberian tandaoperator untuk menyelesaikan pesanan yang menunggu komponen lain.

Prompt & Deskripsi

aNameIdentifier modul unik yang ditampilkan pada bentuk modul.

bSignal ValueNilai dari sinyal yang akan dikirim ke entitas dalam modul Hold.

cLimitJumlah maksimum entitas yang akan dibebaskan dari setiap Hold modul ketika sinyal tersebut diterima.

Tabel 2.9Hold Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

2Hold Module

Modul ini akan memegang sebuah entitas dalam sebuah antrian untuk menunggu sinyal, menunggu untuk kondisi tertentu benar kemudian dilakukan pemindaian, atau terpegang selama waktu yang tidak terbatas.a. Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau.

Prompt & Deskripsi

aNameIdentifikasi modul yang unik yang ditampilkan pada bentuk modul.

bTypeAlasan untuk memegang entitas dalam waktu tertentu. Wait For Signalmenunjukkan entitas akan di hold sampai sinyal darinilai yang sama diterima. Scan for Condition mengadakan entitas sampai kondisi yang ditetapkan menjadi benar. Infinite Hold mengadakan entitas sampaitersebut akan dihapus dari antrian oleh modul Hapus.

cWait for ValueNilai Sinyal untuk entitas menunggu.

dLimitJumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis setelah menerima sinyal.

eConditionMenentukan kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas dimodul. Jika kondisi ini dievaluasi dan bernilai benar, entitas meninggalkan modul segera. Jika kondisi salah, entitas akan menunggu di terkait antrian sampai kondisi menjadi benar.

fQueue TypeMenentukan jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas. Jika Antrian dipilih, nama antrian ditentukan. Jika Set dipilih, antrian diatur dan anggota dalam set yang ditentukan. Jika internal dipilih, antrian internal yang digunakan untuk menyimpan semua entitas menunggu. Atribut dan Ekspresi adalah tambahan metode untuk menentukan antrian yang akan digunakan.

gQueue NameUntuk mendefinisikan simbol nama antrian.

hSet IndexUntuk mendefinisikan indeks ke set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah indeks ke set dan bukan nama antrian di set. Misalnya, entri hanya berlaku untuk antrian set berisi tiga anggota adalah ekspresi yang mengevaluasi ke 1,2, atau 3.

iAttributeBidang ini hanya akan terlihat jika Jenis Antrian Atribut. Atribut masuk di bidang ini akan dievaluasi untuk menunjukkan antrian adalah menjadi digunakan.

jExpressionEkspresi ini hanya akan terlihat jika Jenis Antrian Expression. Ekspresi masuk di bidang ini akan dievaluasi untuk menunjukkan antrian akan digunakan.

Tabel 2.10Signal Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

3Match Module

Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk menunggu di antrian yang berbeda.a. Perakitan part.b. Mempertemukan produk yang bervariasi untuk pesanan pelanggan.c. Sinkronisasi pelanggan yang keluar dengan pesanan yang terisi.

Prompt & Deskripsi

aNameModule unik untuk mengidentifikasikan bentuk module yang ditampilkan.

bNumber to MatchJumlah entitas yang cocok yang harus berada dalam antrian yang berbeda sebelum proses matching dapat diselesaikan.

cTypeMetode pencocokan entitas yang masuk. Jika Jenis adalah Any Entities, salah satuentitas harus berada di setiap antrian untuk pertandingan yang akan dibuat. Jika Type berdasarkanpada Atribut, satu entitas harus berada dalam antrian masing-masing dengan nilai atribut yang sama.

2. DataModuleData module adalah kumpulan module yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses, yaitu advanced set module dan expression module.a. Advanced Set ModuleAdvanced set module menentukan set antrian, set storage, dan set-set yang lain, dan masing-masing bagiannya.b. Expression ModuleExpression Module adalah ekspresi dan nilai-nilai yang berhubungan.

3.1.2.2 Advanced Transfer PanelAdvanced Transfer Paneladalah panel yang memiliki beberapa moduledengan fungsi transfer atau transportasi yang bervariasi. Panel ini dibagi menjadi 4 yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules.1. General Flowchart ModuleGeneral Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah. Berikut adalah module pada General Flowchart Module.Tabel 2.11Signal Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1Station Module

Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi dimana proses muncul. Jika stationa. Penetapan area perajangan.b. Penetapanset dari beberapa proses.

Prompt & Deskripsi

aStation TypeJenis stasiun yang ditetapkan, baik sebagai stasiun individu atau Set

bStation NameNama dari setiap station.

cSet NameNama untuk pengaturan station.

dParent Activity AreaNama untuk aktivitas sumber Area.

eAssociated IntersectionNama untuk irisan yang disatukan dengan station ini dalam jaringan transporter terpandu.

fReport StatisticsMenentukan apakah statistik otomatis akan dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan untuk stasiun ini dan yang sesuai kegiatan daerah.

gSave AttributeNama atribut digunakan untuk menyimpan nomer indexdalam pengaturan station dari anggota yang telah dipilih.

hStation Set MembersNama untuk station-station yang menjadi anggota dalam pengaturan station tersebut.

iStation NameSebuah stasiun yang diberikan hanya dapat eksis sekali dalam model. Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi anggota dari satu set stasiun, dan bahwa stasiun individu mungkin bukan nama sebuah stasiun di module lain.

jParent Activity AreaNama dari Activity Areas parent untuk anggota station.

1. Conveyor Flowchart ModulesConveyor Flowchart Moduleadalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu conveyor.Conveyor Flowchart Module berwarna hijau.Tabel 2.12Convey Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1.Convey Module

Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi tertentu ke station tujuan.a. Membawa produk ke stasiun lain.

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik pada module yang akan ditampilkan pada diagram alir.

bConveyor NameNama dari conveyor yang entitas akan menyampaikan. Jikadibiarkan kosong, yang conveyor sebelumnya diakses akan diasumsikan.

cDestination TypeMetode untuk menentukan tujuan entitas (Dengan Sequence, Stasiun,Atribut, atau Expression).Selection of By Sequence mensyaratkan entitas telah diberi nama urutan dan urutan sendiri telah didefinisikan.

dStation NameNama stasiun individu.

eAttribute NameNama atribut yang menyimpan nama stasiun yang entitas akan rute.

fExpressionEkspresi yang dievaluasi untuk nama stasiun di mana entitas akan rute.

Tabel 2.13Access Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

2AccessModule

Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor, kemudian ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke yang lain.a. Produk Pot masuk dalam conveyor untuk dikirimkan ke tempat lain.

Prompt & Deskripsi

aNameNama nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.

bConveyor NameNama dari conveyor.

c# CellNomor Sel sel pada conveyoryang menentukan gerakan pada konveyor.

dQueue TypeMenentukan jenis antrian digunakan untuk menahan entitas, baik sebagai Antrian individu, Set antrian, dan antrian internal atau Atribut atau Ekspresi yang mengevaluasi nama antrian.

eQueue NameNama antrian yang akan terjadi sampai entitas mengakses conveyor.

fSet NameNama atribut yang menyimpan nama stasiun yang akan dilalui entitas.

gSet IndexMendefinisikan indeks ke set antrian. Bukan nama dari antrian di set.

hAttribute NameMendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama antrian dimana entitas akan berada.

iExpressionMendefinisikan nama ekspresi yang menyimpan nama antrian dimana entitas akan berada.

Tabel 2.15Exit Module NoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

3Exit Module

Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu.jika entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor di station yang sama ketika cell itu lepas, entitas kemudian masuk ke conveyor.a. Keluar station pengadukan untuk di berhentikan dan masuk ke proses selanjutnya

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.

bConveyor NameNama dari conveyor dimana entitas akan keluar. Jika dibiarkan kosong, conveyor sebelumnya diasumsikan telah diakses.

c# Cell# Cell: # Nomor Sel sel conveyor yang bersebelahan dimana entitas akan dilepaskan.

1. Transporter Flowchart ModulesTransporter flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu transporter. Transporter flowchart module berwarna biru.

Tabel 2.16 Transport ModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1.Transport Module

Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun tujuan.a. Forklift mengangkut palletberisi produk dari part ke stasiun pemrosesan selanjutnya.

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik untuk module yang akan ditampilkan dalam dalam diagram alir.

bTransporter NameNama transporter yang bergerak.

cUnit NumberMenentukan unit transporter yang berapa dalam transporter setuntuk transportasi.

dEntity Destination TypeMenentukan metode untuk spesifikasi logika station tujuan dari entitas.

eAttribute NameNama untuk atribut yang menyimpan nama station untuk entitas yang akan dijalankan.

fExpressionEkspresi yang akan dievalusi untuk station dimana entitas akan dijalankan.

gVelocityMenspesifikasikan kecepatan sementara pada entitas dan transporter yang akan bergerak ke station tujuan.

hUnitsSatuan kecepatan waktu.

iGuided Tran Destination TypeMemungkinkan spesifikasi tujuan guided transporter yang berbeda dari tujuan entitas. Field ini diabaikan jika Transporter Name adalah free-path transporter.

jStation NameMendefinisikan nama station dengan menyatukan irisan untuk transporter yang dikendalikan akan bergerak.

kAttribute NameMendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama station dengan sebuah penyatuan irisan hingga transporter yang akan dikendalikan akan bergerak.

lExpressionMendefinisikan sebuah ekspresi yang mengevalusi untuk lokasi hubungan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.

mIntersection NameMendefinisikan nama dari irisan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.

nNetwork Link NameMendefinisikan nama dari hubungan jaringan dimana transporter yang dikendalikan akan bergerak.

oZoneJumlah zona spesifik pada Network Link Name.

Tabel 2.16 Transport ModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

2RequestModule

Request module menugaskan unit tansporter ke suatu entitas dan menggerakkan unit ke lokasi stasiun entitas.a. Konsumen di restoran siap untuk memesan dan meminta seorang pelayan untuk datang ke mejanya.

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik pada module yang akan ditampilkan dalam diagram alir.

bTransporter NameNama dari transporter untuk dialokasi.

cSelection RuleAturan untuk menentukan transporter yang mana yang akan udialokasikan ke entitas, tiap Cylical, Random, Preferred Order, Spesific Member, Largest Distance, dan Smallest Distance.

dSave AttributeMenyatakan nama atribut yang akan menyimpan nomor unit yang dipilih transporter.

eUnit NumberMenentukan unit transporter tertentu.

fPriorityPrioritas nilai entitas menunggu di module ini untuk transporter ditentukan jika satu atau lebih entitas yang menunggu untuk transporter yang sama di mana saja dalam model.

gEntity LocationTransporter akan bergerak setelah lokasi dialokasikan.

hVelocityKecepatan di mana transporter tersebut akan dipindahkan ke lokasi entitas panjang unit per satuan waktu. Waktu unit ditentukan dalam bidang Unit.

iUnitsSatuan kecepatan waktu.

jQueue TypeJenis antrian digunakan untuk menahan entitas sambil menunggu untuk mengakses transporter, baik sebagai Individual Queue, Queue Set, Internal Queue, atau Attribute atau Exspression yang mengevaluasi nama antrian tersebut.

kQueue NameNama untuk setiap antrian.

lSet NameNama untuk set antrian.

mSet IndexIndeks ke set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah indeks ke set dan bukan nama antrian di set.

nAttribute NameNama atribut yang akan dievaluasi untuk nama antrian.

oExpressionEkspresi mengevalusi nama antrian.

Tabel 2.17 Free ModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

3Free Module

Free module melepaskan entitas yang terakhir dialokasikan oleh transporter unit.a. Partsebuah produk menunggu dilepaskan oleh forklift untuk diletakkan di truk pengiriman.

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur.

bTransporter NameNama transporter untuk membebaskan entitas.

cUnit NumberMenentukan mana unit transporter dalam transporter yang diatur untuk membebaskan entitas.

1. Data Module Advanced Transfer PanelData module adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang mendefinisikan kerakteristik bermacam-macam elemen proses seperti distance dan segment. Berikut adalah macam-macam module yang termasuk dalam data module Advanced Transfer Panel.Tabel 2.18Distance ModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

1.Distance Module

Distance module digunakan untuk menetapkan jarak perjalanan antara semua stasiun yang dapat diakses oleh free-path Transporter.a. Pendefinisian jarak perjalanan di Pabrik Perajangan Tembakau

Prompt & Deskripsi

aNameNama distance set

bBeginning StationNama station awal.

cEnding StationNama Station akhir.

Tabel 2.19ConveyorModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

2ConveyorModule

Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang terakumulasi atau non terakumulasi untuk membantu gerakan entitas antara stasiun.a. Perpindahan produk menggunakan bottling conveyorb. Perpindahan produk menggukan baggage handling belt

Prompt & Deskripsi

aNameNama dari conveyor.

bSegment NameNama segmen yang ditetapkan yang terkait dengan conveyor yang ditentukan. Set segmen mendefinisikan stasiun antara transfer conveyor entitas.

cType DetermineMenentukan jenis conveyor, baik mengumpulkan atau tidak

dVelocityKecepatan awal di mana entitas bergerak sepanjang conveyor

eUnitsWaktu velocity unit.

fCell SizeBagian terkecil conveyor dimana yang dapat ditempati oleh suatu entitas.

gMax Cell OccupiedJumlah maksimum sel conveyor bahwa setiap entitas yang diberikan akan diakses pada suatu waktu.

hAccumulation LengthPanjang akumulasi entitas. Ukuran ini digunakan dalam simulasi hanya ketika tipe conveyor accumulation.

iInitial StatusStatus status awal awal dari conveyor, baik Aktif atau Nonaktif.

jReport StatisticsMenentukan statistik akan dikumpulkan secara otomatis

Tabel 2.20TransporterModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

3Transporter Module

Transporter module menetapkan perangkat Free-path atau guided transporter untuk menggerakkan entitas dari satu lokasi ke lokasi lain.a. Kursi roda memindahkan pasien antar ruang diagnosa

Prompt & Deskripsi

aNameNama segmen.

bBeginning StationNama stasiun pertama yang terletak di conveyor.

cNext StationNama stasiun berikutnya yang terletak di conveyor.

dLength distancePanjang Jarak antara stasiun dan stasiun sebelumnya.

Tabel 2.21SegmentModuleNoModuleFungsi ModuleContoh Penggunaan

4Segment Module

Segment module menetapkan jarak antara 2 stasiun set segment conveyor. Stasiun awal, stasiun berakhir, dan segment yang digunakan untuk membuat set segmen yang sesuai, mempangaruhi penetapan jalur conveyor.a. Membawa part dari stasiun oven ke station pendinginan.

Prompt & Deskripsi

aNameNama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alur. Atribut, atau Expression.

bConveyor NameNama dari conveyor yang entitas akan menyampaikan entitas. Jika dibiarkan kosong, conveyor sebelumnya diasumsikan telah diakses.

cDestination TypeMetode untuk menentukan tujuan entitas.

dStation NameNama stasiun individu.

eAttribute NameNama Atribut yang menyimpan nama stasiun yang entitas akan rute.

fAttribute NameNama atribut yang menyimpan nama stasiun yang akan dilalui entitas.

gExpressionEkspresi yang dievaluasi untuk nama stasiun yang menjadi rute entitas.

2.2 Input AnalyzerInput analyzer adalah fasilitas dari software Arena yang berguna untuk mencari distribusi yang sesuai dari data historis yang telah dikumpulkan atau didapatkan. Misalnya data waktu antar kedatangan, waktu proses, waktu pelayanan, dan data lainnya.

2.2.1 Langkah-Langkah Penggunaan Input AnalyzerPengujian distribusi data dengan menggunakan software ARENA dengan media Input Analyzer, memiliki langkah-langkah sebagai berikut:1. Buka program Arena.2. Pilih menu Tools Input Analyzer.3. Pilih menu File New atau langsung klik icon Newpada toolbar.4. Lalu masuka data waktu dalam Data Tabel, setelah muncul lembar kerja, klik File>Data File > Use Existing >Pilih lokasi dan nama file atau klik pada toolbar Use Existing Data File. File yang bisa dibuka dalam bentuk *txt.

5. Kemudian akan muncul suatu grafik, Klik Fit > Fit All, atau pilih pada toolbarFit All.

6. Untuk memindahkan Expression, blok nilai Expression, klik Edit dan pilih Copy Expressions.

7. Pindahkan nilai Expression ke model Arena yang sesuai.8. Lakukan pengulangan langkah Input Analyzer untuk mencari distribusi waktu proses lainnya.

2.3 Process AnalyzerProcess analyzer membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan oleh eksekusi model simulasi scenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembangan model simulasi, serta pembuatan keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab disebut dengan menangani solusi model simulasi. Biasanya process analyzer untuk menentukan skenario mana yang cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.

2.3.1 Project ItemProject item pada process analyzer adalah sebagai berikut:1. SkenarioMerupakan sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk report.2. ControlInput yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang dapat dipantau/dilihat dalam output dari model. Contoh: resources mesin rotary dryer.3. ResponseOutput yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama menjalankan. Contoh: resources berupa hasili mixing WIP. 4. ChartDiagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi. Chart yang ditampilkan dapat berupa Hi-Lo dan dapat mengidentifikasikan skenario terbaik.

2.3.2 Langkah-Langkah Penggunaan Process AnalyzerLangkah-langkah penggunaan Process analyzer pada Arena adalah sebagai berikut: 1. Ada dua cara memulai Process analyzer. Pilih Start Programs Rockwell Software Arena Program analyzer. Atau buka Arena, pilih Tools Process Analyzer.2. Setelah Process analyzer dibuka, pilih File New. 3. Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang digunakan untuk mengetahui perbaikan sistem. 4. Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.

5. Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios. a.Controls1)Pilih Insert Control.2)Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resources yang akan dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.3)Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.4)Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan memilih Num Reps OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang dibutuhkan.b.Response1)Pilih Insert Response.2)Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.3)Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.4)Kotak Response kosong karena belum dilakukannya replikasi.c.Scenarios1)Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan Duplicate Scenario.2)Ulangi hinga 10 skenario.3)Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan untuk mengetahui yang paling efektif.

6.Jalankan skenario. Klik Run Go. Pilih OK setelah muncul kotak dialog, maka akan terlihat respon dari masing-masing skenario.7. Tampilkan chart dengan cara:1)Blok kolom skenario yang akan ditampilkan chart.2)Pilih menu Insert Chart.3)Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.4)Klik Next.5)Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.6)Klik Next.7)Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan.8)Klik Finish.

2.4Activity Cycle DiagramActivity Cycle Diagram (ACD) adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua, permanen dan sementara. Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan pada ACD adalah:1. Segilima ke kananMerepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.

2. Segilima ke kiriMerepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas.

3. Lingkaran (passive state)Merepresentasikan aktivitas pasif.

4. Segi empat (active state)Merepresentasikan aktivitas aktif.

5. Panah (connect)Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa status/aktivitas pendahulu berubah/berlanjut menjadi status/aktivitas berikutnya.

6. Belah ketupat (alternate) Merepresentasikan kondisi (condition) piliha dua alternatif kemungkinan yang perlu diputuskan (decide).

7. Trapesium ke kanan (assembly/batch)Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan bertransformasi menjadi satu entitas (lain).

8. Trapesium ke kiri (disperse/separate)Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua entitas (atau lebih).

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir PraktikumComment by ICL TI UB 25: Verifikasi dilakukan setelah model pemodelan simulasi dengan arena, kalimat verifikasi tolong diperhatikan, contoh, apakah model sudah terverifikasi ?..Kalo tidak larinya ke pembuatan model simulasi dengan arena.Untuk validasi juga kalimatnya diperbaiki, kalo gak valid larinya ke pengolahan data

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum3.2 Prosedur Pelaksanaan PraktikumLangkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah1. Tinjauan pustakaMelakukan studi pustaka dengan beberapa literatur sehingga praktikum yang dilaksanakan memiliki dasaran yang jelas.2. Melakukan pengamatan di PT. Triplex Wijaya Melakukan pengamatan terhadap proses produksi plywood di mana yang diamati adalah sistem dan elemen-elemennya. Sedangkan data yang diambil berupa waktu kedatangan, waktu proses, jarak antar stasiun, dan jumlah operator.3. Penentuan DistribusiPenentuan distribusi dilakukan dengan cara Input Analyzer pada Arena. Tools ini digunakan untuk menentukan fungsi distribusi probabilitas dari data input. Selain itu juga dapat diguankan untuk mencocokkan fungsi spesifik dari distribusi data file dan membandingkan fungsi distribusi atau untuk menampilkan efek dari perubahan parameter untuk distribusi yang sama.4. Permodelan konseptual dengan Activity cycle diagram Activity cycle diagram dipergunakan untuk menganalisa informasi penting mengenai struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.5. Pemodelan Sistem dengan ArenaPemodelan sistem merupakan proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu system nyata dalam bahasa komputer yang ada pada Arena. Arena memiliki beberapa modul yang dapat digunakan untuk memodelkan suatu sistem, di mana dalam praktikum ini menggunakan tambahan modul yaitu Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel.6. VerifikasiPada prosedur ini sistem yang diuji apakah sudah terverifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat dijalankan tanpa ada error terhadap program komputer.7. Simulasi Sistem dalam ArenaTahap ini sistem dijalankan pada Arena untuk mengetahui alur dan cara kerja sistem yang telah dibuat. Disini dapat dilihat hasilnya, serta dapat diatur kecepatan proses sehingga dapat menghemat waktu dalam simulasi ini.8. ValidasiMelakukan uji apakah sistem yang dimodelkan telah sesuai dengan sistem nyata. Validasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Suatu model dikatakan valid jika struktur dasarnya dan polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem nyata bekerja. Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data ouput dan data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji Independent T-Test. 9. Analisis dan Pembahasan Hasil Simulasi10. Melakukan analisis pada output simulasi berupa waiting time, output, dan waktu proses serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. 11. Perancangan dan Perbaikan SistemMelakukan perancangan dan perbaikan sistem terhadap hasil simulasi yang telah didapatkan dengan harapan dapat lebih meningkatkan produktivitas.12. Pemilihan Skenario TerbaikMelakukan scenario yaitu sebuah koleksi kontrol (control) dan tanggapan (response) yang diterapkan pada model simulasi yang diberikan. Control adalah input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang dapat dipantau / dilihat dalam output dari model sedangkan response adalah output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama menjalankan. Kemudian hasil dari scenario tersebut ditampilkan dengan chart yang merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi dan perbandingan antara skenario-skenario yang telah direncanakan sehingga dapat dipilih skenario terbaik untuk perbaikan sistem.13. Kesimpulan dan SaranMenarik kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan dan merumuskan beberapa rekomendasi atau saran baik untuk perusahaan maupun sistem perusahaan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran SistemSistem pembuatan plywood ini dimulai dengan proses kedatangan bahan baku berupa log kayu. Bahan baku tersebut dikumpulkan dalam sebuah tempat penampungan kayu yang disebut logpon. Kemudian bahan baku tersebut diangkut dalam stasiun produksi, untuk siap diproses. Tahap awal pemrosesan log kayu tersebut adalah proses pengupasan dimana kayu gelondongan diubah bentuk menjadi lembaran-lembaran tipis atau veneer dengan bantuan mesin rotary. Selanjutnya lembaran-lembaran kayu tersebut mengalami proses pengeringan pada mesin dryer untuk mengurangi kelembaban pada veneer yang masih basah. Lembaran kayu ini dikumpulkan dalam sebuah tempat dengan frekuensi kedatangan sekitar 15 menit. Tempat yang dimaksudkan disini adalah tempat atau pengumpulan sementara bahan baku yang datang untuk selanjutnya diproses.Proses selanjutnya adalah terjadi inspeksi, tahap ini digunakan untuk penyeleksian antara lembaran kayu yang layak untuk diproses dan lembaran kayu yang tidak layak untuk diproses. Lembaran kayu yang tidak layak diproses disini dapat disebabkan oleh berbagai macam, seperti berjamur, lubang yang terlalu besar dan masih banyak lagi. Untuk kecacatan pada lembaran kayu yang tidak terlalu banyak, veneer tersebut selanjutnya akan dilakukan penyetingan yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Setelah penyeleksian, lembaran kayu hasil penyeleksian diangkut oleh troli untuk dlanjutkan pada proses pengeleman dengan menggunakan mesin glue spreader. Pada tahap ini terjadi pelapisan lem. Selanjutnya masuk ke tahap proses pengepresan menggunakan mesin press dalam tahap ini lembaran kayu yang sudah dilapisi dengan lem pada tahap sebelumnya dipres untuk menjadi coreboard (kumpulan lembaran-lembaran yang telah melekat menjadi satu). Coreboard selanjutnya dilakukan proses penutupan permukaan pori-pori dan sambungan yang belum merata, yang disebut dengan proses pendempulan. Proses pendempulan dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Setelah itu, dilanjutkan pada proses sanding atau pengamplasan dengan menggunakan mesin sander. Selanjutnya, yaitu proses pelapisan coreboard. Proses pelapisan ini dilakukan sama dengan proses pembuatan coreboard, yang dimulai dengan peleburan lem, kemudian pelapisan dengan jenis kayu meranti untuk face-back. Kemudian, diteruskan ke proses pengepresan. Plywoodyang sudah melalui mesin pressakan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian diangkut oleh forklift menuju proses selanjutnya yaitu pemotongan atau proses sawing. Proses saw ini bukan dengan tujuan untuk membagi plywood menjadi beberapa bagian melainkan untuk merapikan sisa sisa lembaran kayu yang kurang rapi pada setiap sisi.Setelah plywood telah selesai diproses, kemudian dilanjutkan pada proses seleksi. Penyeleksian dilakukan untuk mengetahui produk mana yang bisa dikirim atau di proses ulang/repair. Untuk plywood yang sudah lolos seleksi akan dipindahkan ke dalam gudang jadi untuk selanjutnya diangkut ke truk. Pada proses ini plywood diangkut dari tempat produksi ke truk setiap telah terkumpul 50 unit plywood dengan menggunakan bantuan forklift.Tabel 4.1 Data Waktu Proses Pembuatan PlywoodComment by ICL TI UB 25: Fontnya diperhatoikan, kecil gppa tapi jenis fontnya tetep samain ajap1p2p3p4p5p6p7p8p9p10p11p12p13p14p15

114.38.202.588.314.34.235.134.6815.178.254.734.021.21

214.348.313.988.34.494.564.574.5115.198.065.194.021.35

314.568.422.38.365.134.35.34.3315.218.245.085.021.32

414.378.334.218.54.574.225.414.2514.238.235.44.081.53

514.28.024.358.315.24.895.14.2715.258.435.054.521.39

615.18.352.468.425.174.225.554.1614.278.225.965.091.36

714.558.251.988.565.14.495.24.4314.298.515.095.221.41

814.328.064.627.595.553.595.244.1214.318.314.555.161.36

914.128.2437.884.44.585.34.1214.338.364.514.281.2

1014.338.234.267.454.34.485.054.1614.358.154.124.311.21

1114.218.434.777.55.324.55.434.2114.378.354.364.121.26

1215.138.222.78.344.53.85.174.3914.328.144.364.171.4

1314.598.512.588.275.24.594.594.3714.128.245.374.11.28

1415.028.315.18.465.563.535.094.1614.338.1354.481.51

1514.378.23.258.355.24.224.554.5714.218.335.564.171.43

1614.568.43.658.565.245.124.514.3615.138.265.264.091.58

1714.688.512.38.124.764.364.954.4114.598.564.954.31.31

1814.518.281.848.44.874.415.124.2615.028.115.124.161.57

1914.338.182.868.65.054.265.194.4914.378.105.194.431.56

2014.258.273.878.345.434.495.194.2714.568.185.124.121.22

2114.278.174.628.115.1745.124.2914.688.074.174.121.24

2214.298.362.288.14.594.344.174.1114.518.364.494.161.25

2314.118.154.18.584.494.454.494.4314.338.364.694.211.23

2414.438.354.158.294.763.584.694.2514.258.455.764.241.34

2514.258.1438.184.65.084.594.5714.278.054.824.021.35

2614.578.245.237.485.173.595.024.7414.298.55.133.541.29

2714.508.132.67.594.544.085.124.8814.118.035.243.591.36

2814.528.332.48.425.44.145.195.3214.38.035.024.261.3

2914.248.262.817.575.955.15.124.4414.348.025.843.181.38

3014.168.563.558.15.563.565.24.3214.568.224.6851.49

3114.188.113.218.314.84.394.544.1514.378.014.593.541.46

3215.008.103.468.45.44.425.44.2214.28.3354.391.43

3315.028.12.458.55.35.275.954.8915.18.265.494.371.3

3414.048.094.248.425.285.025.564.2214.558.564.984.161.37

3515.068.083.27.55.34.135.374.4915.068.115.294.571.5

3615.088.181.97.564.744.54.444.5515.088.104.673.521.37

3715.108.072.447.434.884.184.324.3615.108.14.974.121.41

3815.128.363.877.485.324.444.154.3215.128.094.094.521.41

3914.158.363.747.355.14.325.174.2414.158.085.374.31.18

4015.178.454.517.474.714.565.194.2815.178.184.444.271.36

4115.198.052.547.535.324.215.214.2415.198.074.325.021.4

4215.218.55.238.35.184.084.234.5515.218.365.074.121.31

4314.238.0348.434.634.585.255.2114.238.364.774.211.47

4415.258.034.18.135.224.215.085.4515.258.454.724.371.41

4514.278.023.268.445.25.045.45.3214.278.204.84.381.43

4614.298.224.88.354.864.555.054.4614.278.314.724.31.27

4714.318.013.238.234.654.365.324.214.298.424.695.121.45

4814.3382.48.145.24.325.184.3114.118.334.23.591.57

4914.3582.88.425.294.244.634.214.438.025.194.081.38

5014.378.203.418.14.814.285.224.314.258.355.314.171.48

Keterangan :p1kedatangan Kayu Sengonmenitp9sander coreboardmenit

p2pengupasan kulit sengonmenitp10Kedatangan kayu merantimenit

p3pengeringan kulit sengonmenitp11pengupasan kulit merantimenit

p4inspeksidetikp12pengeringan lembaran merantimenit

p5penyetingan sengondetikp13pengeleman plywooddetik

p6pengeleman veneer sengondetikp14pres plywoodmenit

p7pres veneer sengonmenitp15pemotongan plywoodmenit

p8pendempulan coreboarddetik

4.2 Activity Cycle Diagram (ACD)Activity Cycle Diagram (ACD) proses pembuatan plywood terlampir.

4.3 Penentuan Parameter Distribusi dengan Input AnalyzerHasil dari penentuan distribusi tiap proses menggunakan input analyzer adalah sebagai berikut4.3 Tabel Distribusi DataNoComment by ICL TI UB 25: FontProsesSatuanDistribusi

1kedatangan Kayu SengonmenitCONSTAN (1)

2pengupasan kulit sengonmenitTRIA(1.13, 1.37, 1.62)

3pengeringan kulit sengonmenitNORM(8.23, 0.151)

4inspeksidetikUNIF(1.5, 5.57)

5penyetingan sengondetikTRIA(7.22, 8.41, 8.73)

6pengeleman veneer sengondetikTRIA(4.13, 5.33, 6)

7pres veneer sengonmenitNORM(4.35, 0.425)

8pendempulan coreboarddetikTRIA(4, 5.06, 6)

9sander coreboardmenitNORM(4.44, 0.318)

10Kedatangan kayu merantimenitCONSTAN (1)

11pengupasan kulit merantimenitTRIA(4, 4.29, 5.37)

12pengeringan lembaran merantimenitNORM(8.24, 0.153)

13pengeleman plywooddetikNORM(4.93, 0.438)

14pres plywoodmenitNORM(4.27, 0.432)

15pemotongan plywoodmenitTRIA(1.13, 1.37, 1.62)

4.4 Flowchart SistemBerikut merupakan flowchart sistem dalam proses pembuatan plywood di pabrik tripleks PT. Triplex Wijaya.Comment by ICL TI UB 25: Kemarin sudah kasih tau kan perbaikannya dibagian apa aja untuk flowchartnyaGambar 4.1 Flowchart Sistem Pembuatan Plywood

4.5 Pembuatan Model Sistem Plywood PT. Triplex WijayaComment by ICL TI UB 25: Ditambahi penampiklan modul advance transfer sama process, diawal ditampilin prinscreen program arena yang kalian buat , baru dibawahnya dijelasin pembuatan permodulnya.Berikut langkah pembuatan model:1. Buka program Arena2. Pembuatan model dilakukan menggunakan advance prosesLangkah-langkah pembuatan model adalah sebagai berikut:a. Drag create menuju layout Klik create 1 kemudian definisikan:

Gambar 4.2 Pendefinisian Module Create

Name: kedatangan kayu sengonEntity type: log kayu sengonTime between arrivalsa) Type: constantb) Value : 1c) Units: MinutesEntities per arrivals: 2Max arrivals: InfiniteFirst creation: 0.0Klik OKLangkah tersebut diulangi untuk mendefinisikan module create yang lain. Definisi semua module create dapat dilihat pada tabel berikut:Comment by ICL TI UB 25: Ini diubah dalam bentuk tabel, bukan dprintscreen giniGambar 4.3 Tabel Pendefinisian Module Create

b. Drag station menuju layout Klik station 1 kemudian definisikan :Name : station pengupasan sengonStation type : stationStation name : stasiun pengupasan kayu sengon

Gambar 4.4 Pendefinisian Module Station

Definisi module station yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.5 Tabel Pendefinisian Module Station

c. Drag seize menuju layout kemudian definisikan :1. Name : Seize operator mesin rotary sengon2. Allocation: Others3. Priority :Medium (2)4. Resource :Resource, mesin rotary sengon,1Resource, operator pengupasan sengon1,1Resource, operator pengupasan sengon2,1Resource, operator pengupasan sengon3,1Resource, operator pengupasan sengon4,15. Queue Type : Queue

6. Queue Name : Seize operator dan mesin rotary sengon.Queue7. Klik OK

Gambar 4.6 Pendefinisian Module Seize

Definisi module seize yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.7 Tabel Pendefinisian Module Seize

d. Drag delay menuju layout kemudian definisikan :Name : Seize operator mesin rotary sengonAllocation: Value AddedDelay Time : TRIA( 1.13, 1.37, 1.62 )Unit :MinutesKlik OK

Gambar 4.8 Pendefinisian Module Delay

Definisi module delay yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.9 Tabel Pendefinisian Module Delay

e. Drag release menuju layout kemudian definisikan :Name : Release Mesin Rotary SengonResource :Resource, mesin rotary sengon,1Resource, operator pengupasan sengon1,1Resource, operator pengupasan sengon2,1Resource, operator pengupasan sengon3,1Resource, operator pengupasan sengon4,1

Gambar 4.10 Pendefinisian Module Release

Definisi module release yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.11 Tabel Pendefinisian Module Release

f. Drag module Request menuju layout kemudian definisikan :Name : Request 4Transporter Name : Operator 1Selection Rule : CyclicalSave Attribute : -Priority : High(1)Velocity : 0.4Units : Per SecondQueue Type : QueueQueue Name : Request 4.QueueKlik OK

Gambar 4.12 Pendefinisian Module Request

Definisi module request yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.13 Tabel Pendefinisian Module Request

g. Drag module Transport menuju layout kemudian definisikan :Name : Transport 1Transport Name : Operator 1Unit Number : -Destination type : StationStation Name : Stasiun pengeringan kayu sengonVelocity : 0.4Units : Per SecondKlik OK

Gambar 4.14 Pendefinisian Module Transport

Definisi module transport yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.15 Tabel Pendefinisian Module Transport

h. Drag module Free menuju layout kemudian definisikan :1) Name : Free 12) Transport Name : Operator 13) Unit number : -4) Klik OK

Gambar 4.16 Pendefinisian Module Free

Definisi module free yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.17 Tabel Pendefinisian Module Free

i. Drag module batch menuju layout kemudian definisikan :Name : Batch veneer sengonType : TemporaryBatch Size : 5Save Criterion : FirstRule : any antityKlik OK

Gambar 4.18 Pendefinisian Module Batch

Definisi module batch yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.19 Tabel Pendefinisian Module Batch

j. Drag module separate menuju layout kemudian definisikan :Name : separate 1Type : Split Exciting BatchMember Attributes : Retain Original Entity ValueKlik OK

Gambar 4.20 Pendefinisian Module Separate

Definisi module separate yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.21 Tabel Pendefinisian Module Separate

k. Drag module Dispose menuju layout kemudian definisikan :Name : kirimAktifkan Record Entity StatisticKlik OK

Gambar 4.22 Pendefinisian Module Dispose

Definisi module dispose yang lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Gambar 4.23 Tabel Pendefinisian Module Dispose

4.6 Verifikasi ModelComment by ICL TI UB 25: Comment by ICL TI UB 25: Verifikasi dilakukan gak hanya satu aja, tapi 4.. kemaren sudah tak sampaikan .. setiap verifikasi dibuat poin2, jadi ada 4 poin, dijelasin masing2 secara detail.Verifikasi model pada Arena 5.0Langkah-langkah verifikasi model dapat menggunakan F4 atau menggunakan langkah sebagai berikut:a. Klik Runb. Check ModelMaka akan keluar tampilan verifikasi model tanpa errorComment by ICL TI UB 25: Tampilan gambar diini diprintscreen diatas gambar model arena kalian , jadi posisinya arena kalian juga keliatan.Gambar 4.24 Verifikasi Model

Dari hasil diatas ditunjukkan No errors or warnings in model. Hal itu membuktikan bahwa model simulasi telah terverfikasi.

4.7 Validasi ModelValidasi digunakan untuk mengevaluasi model simulasi, yaitu dengan membandingkan antara sistem pada kondisi nyata dengan model pada simulasi yang telah dibuat. Validasi dilakukan pada data output, waktu antrian, dan waktu proses.1. Data OutputComment by ICL TI UB 25: Kok Cuma 1, kan 3Berikut merupakan data output pada kondisi nyata dan pada model simulasi dengan 5 kali replikasi:Tabel 4.4 Data Output Aktual dan SimulasiData Simulasi (unit)Data Sistem Nyata (unit)

2526

2426

2625

2525

2524

Sebelum melakukan validasi data, perlu untuk melakukan uji kenormalan data, langkah-langkah untuk menguji kenormalan data sebagai berikut:a. Membuka SPSS dan membuat file baru.b. Klik Variable View, kemudian mengisi nama variabel.c. Menguji kenormalan data dengan memilih menu Analyze Descriptive Statistics Explore.d. Memasukkan variabel Data Output ke dalam Dependent List, klik Plots pilih None pada kotak Boxplots hilangkan semua centang pada kotak Descriptivecentang Normality Plots with Test klik OK.e. Hasil Outputnya:Tabel 4.5Test of Normality Data OutputTests of Normality

Kolmogorov-SmirnovaShapiro-Wilk

StatisticdfSig.StatisticdfSig.

output.30510.009.78110.008

a. Lilliefors Significance Correction

H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normalKriteria pengujian kenormalan ini adalah:H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,05H0 ditolak apabila Asymp. Sig (2-tailed)