laporan merpati fix

Upload: irham-ahmad-yusron

Post on 31-Oct-2015

610 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

LAPORAN ETOLOGIPerilaku Burung Merpati (Columba livia)

Disusun oleh :

1. Ilham Russadi113042410102. Irham Nisaur Rohim 113042410183. Sutarmi113042410254. Ika Fitriana113042410315. Yulya Surnita Lestari11304241041

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2013BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Burung merpati atau Columba livia merupakan salah satu jenis hewan yang masuk dalam kategori aves. Burung ini termasuk mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit dari masyarakat yang memilih jenis burung ini untuk dijadikan hewan peliharaan. Jenis unggas yang satu ini jika diperhatikan memiliki tingkah laku unik dan khas. Para pengamat burung bahkan memiliki parameter sendiri untuk dapat mengetahui karakter dari masing-masing burung merpati. Karakter burung merpati dapat dilihat dari berbagai sisi. Tidak hanya dari segi fisiknya, tapi juga dari segi non fisik. Yaitu tingkah lakunya. Misalnya dari suara kepakan sayapnya, burung merpati dapat diketahui kemampuan terbangnya. Selain dari suara kepakan sayap, dapat pula dilihat dari segi yang lain. cara jalan seekor merpati dan penampilannya dapat pula digunakan untuk mengetahui kemampuan terbang seekor burung merpati. Seperti hewan-hewan lainnya, burung merpati mempunyai perilaku khas. Kelompok kami memilih burung merpati untuk melihat perilaku-perilaku khas dari burung merpati. Yaitu perilaku kawin pada burung merpati dimana merpati jantan bersikap sangat agresif terhadap betinanya. Kemudian perilaku pemeraman yang dilakukan merpati betina dan jantan secara bergantian. Lalu yang terakhir adalah perilaku mencari makan pada burung merpati. Burung merpati dapat terbang jauh dari rumahnya untuk mencari makan. Namun juga dapat kembali kerumahnya sendiri tanpa tersesat.

2. Rumusan Masalah

1. Perilaku apakah yang ditunjukkan burung merpati saat sedang kawin?2. Perilaku apakah yang ditunjukkan burung merpati saat mengerami telurnya?3. Perilaku apakah yang ditunjukkan burung merpati saat mencari makan dan menemukan jalan pulang?

3. TujuanTujuan yang ingin dicapai dalam pengamatan ini adalah :1. Mengetahui bioritme burung Merpati (Columba livia)2. Mengetahui beberapa tingkah laku burung merpati3. Mengetahui perbedaan tingkah laku burung merpati peliharaan dan burung merpati liar.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

1. Kajian PustakaPada dasarnya, perhatian orang tentang perilaku hewan mulai berkembang karena keingintahuan dan kebutuhan. Aristoteles dalam Histori Ammalia telah menganalisis dan menafsirkan perilaku hewan dalam membuat sraang, perilaku maternal, dan perilaku kawin. Seperti halnya manusia hewan pula membutuhkan ruang untuk melakukan akitfitasnya baik aktifitas sehari-hari maupun aktifitas untuk mempertahankan jenisnya. Disamping itu pula adaptasi merupakan bagian penting dalam hal usaha mahluk untuk mempertahankan jenis.Bentuk-bentuk perilaku respon suatu individu memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda baik antar kelompok jenis maupun antar jenis. Dengan demikian, diperkirakan mereka memiliki pengaturan yang independen dipusat syaraf. Hal ini banyak diteliti pada kucing yang memang dapat dikatakan bahwa hampir semua perilaku terutama pada hewan berderajat tinggi selain dikendalikan otak juga adanya pengaruh interna dari hormone dan pengaruh luar seperti faktor lingkungan dan keberadaan lawan. Dan ternyata dalam hal berkelahi, pengalaman, belajar dan kondisi tubuh seperti kesakitan dan frutasi juga mempunyai pungaruh yang besar terhadap respon yang akan ditimbulkan oleh hewan tersebut. Burung merpati tersebar di seluruh belahan dunia. Burung ini bersasal dari Eropa, Afrika dan Asia Tenggara (Tnl. 2008). Warna burung merpati beragam, umumnya perpaduan warna abu-abu, hitam, putih, dan coklat, dengan kilau ungu dan hijau (Tnl.2008). Pada alam aslinya, sarang merpati liar biasanya terdapat di celah-celah bebatuan d samping tebing, dekat dengan tempat pertanian atau vegetasi semak terbuka. Merpati yang hidup di perkotaan biasanya hidup di gedung-gedung pencakar langit yang mirip dengan habitat aslinya yaitu tebing-tebing yang tinggi (Roof.2008). Di Indonesia, pemeliharaan merpati sudah banyak dilakukan. Klasifikasi burung merpati menurut Gmelin 1789 (Grouw, tanpa tahun) sebagai berikut:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AvesOrder: ColumbiformesFamily: ColumbidaeGenus: ColumbaSpesies: Columba livia Gmelin

Merpati merupakan hewan yang hidup berkelompok dan berpasang-pasangan. Pada umumnya merpati hidup pada ketinggian 1000 -2000 mdpl. Biasanya pada usia 7 bulan merpati sudah mulai mencari pasangannya. Merpati jantan mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh, kepala lebih besar dari betina, serta mempunyai warna yang mengkilap serta mempunyai suara yang besar dan sangat agresif apabila ada betina. Sedangkan merpati betina memiliki ciri-ciri tubuh dan kepala lebih kecil dari pada betina dan lebih lambat atau kurang agresif. Perkawinan merpati dipengaruhi oleh lingkungan seperti iklim, jenis makanan, curah hujan, sinar matahari.Menjelang musim kawin, merpati jantan mempunyai bunyi yang besar sambil mengangguk-nganggukkan kepala dan mengembangkan serta merenggangkan bulu ekornya.membuntuti betinanya, temboloknya membesar, keduanya akan melakukan cumbuan dengan cara menggeserkan paruhnya dan selanjutnya melakukan perkawinan. Merpati sering kita kenal dengan nama burung dara. Kata merpati diambil dari bahasa sansekerta "mharyapati". Dalam bahasa latin disebut Columbia livia. Merpati merupakan bangsa burung yang memiliki ciri-ciri seperti burung pada umumnya. Kakinya ditutupi kulit tanduk. Merpati merupakan hewan berdarah panas yang dapat menyesuaikan diri terhadap suhu lingkungan. Merpati mempunyai penglihatan dan pendengaran yang tajam serta mempunyai naluri untuk melindungi telur dan anaknya. Merpati juga baik betina maupun jantan bergotong royong untuk mengerami telurnya sampai menetas bahkan dalam mencari makanpun, mereka bergotong royong untuk memberi pakan kepada anaknya. Bagian tubuh merpati diantaranya Kepala, leher tubuh dan anggota tubuh. Anggota tubuh terdiri atas paruh, sayap, bulu, kaki dan kuku. Pada pangkal paruh yang menonjol disebut sora.Makanan sangat diperlukan bagi semua makhluk hidup, begitu juga merpati. Makanan merpati sebagian besar menggunakan jagung. Selain itu juga makanan merpati bisa berupa biji-bijian seperti jewawut, padi, gandum, cantel, biji kacang-kacangan dan masih banyak lagi yang lainnya. makanan merpati sangat mudah didapat dan harganyapun tidak terlalu mahal tergantung biji-bijiannya. Selain memakan biji-bijian, merpati juga sering memakan nasi aking atau nasi yang sudah dikeringkan. Untuk membantu pencernaan merpati sering memakan kerikil atau tanah dan kadangkala merpati memakan daun-daunan seperti rumput atau sejenisnya yang fungsinya sebagai obat herbal untuk kesehatan merpati.Burung merpati termasuk jenis burung yang jinak dan akrab dengan manusia. Merpati tidak hanya dipelihara sebagai binatang kesayangan akan tetapi juga sebagai ternak hias dan balap. Ternak yang dijadikan lambang kesetiaan (sifat monogamous = satu pasangan) dan perdamaian ini juga termasuk salah satu penghasil daging yang cukup baik. Bagaimana tidak, dengan siklus yang relati pendek yakni 35 hari sepasang merpati sudah mampu menghasilkan keturunan. Ini berarti dalam kurun waktu satu tahun, sepasang merpati sudah dapat menghasilkan 10 kali dengan jumlah litter size 2 ekor. Diantara kelebihan merpati dibandingkan dengan binatang lain adalah kemampuan mengenali medan, tidak banyak menuntut persyaratan khusus untuk kelangsungan hidupnya, makanan dan perawatannya cukup mudah, gampang dikembangbiakkan, termasuk ternak yang mudah untuk dijinakkan.

Burung merpati jagoan memiliki ciri tingkah laku yang khas. Teknik pemilihan merpati berdasarkan tingkah laku membutuhkan kejelian saat pengamatan, karena teknik yang digunakan dengan cara melihat bukan meraba. 1) Suara Bulu SayapSuara bulu sayap burung saat terbang naik/turun kandang antara merpati yang satu dan lainnya berbeda, terutama antara burung yang sudah terlatih dan belum terlatih. Kepakan sayap burung merpati yang bagus terdengar lebih ringan dan di sela-sela kepakannya ada suara seperti berdesis. Sedangkan sayap burung merpatiyang jarang terbang akan terdengar lebih berat dan berulang-ulang. 2) Cara Turun Burung dari KandangnyaAda yang melompat dengan mengepakkan sayap, ada yang langsung turun menjatuhkan tubuhnya, ada yang dengan posisi kepala di depan atau dadanya di depan. Burung yang menjatuhkan tubuhnya lah yang memiliki mental turun. Dan merpati yang turun dengan cara melompat dan mengepakkan sayapnya, ciri bermental tinggi. Cara ini hanya bisa dipakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunnya bukan kemampuan untuk turun. 3) Cara JalanSaat burung berjalan, amati telapak kakinya menyentuh tanah atau tidak. Biasanya burung merpati yang berjalan hanya menapakkan keempat jarinya tanpa telapak kakinya, akan mempunyai kemampuan terbang yang lebih panjang dan lama dari pada burung yang menapakkan telapak kakinya saat berjalan.4) Bentuk Tubuh Burung Saat Hinggap Atau berdiriBurung yang berdiri terlihat punggung dan pinggangnya menyembul tampak "berpunuk" dengan sayap burung n tampak menggantung, biasanya memiliki gaya terbang dengan speed kencang, dan kemampuan turun yang patut diperhitungkan.

5) Kewaspadaan BurungSaat burung kita lepas di luar kandang, pandangan dan gerak-gerik kepala burung merpati memiliki gaya yang berbeda. Ada yang hanya diam cuek dengan keadaan sekitar, ada yang tampak waspada dan gesit mengikuti gerakan di sekitarnya. Burung dengan tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan kemampuan penglihatannya.6) Gerakan Ekor Saat Terbang dan BekurSaat bekur, ekor burung yang mempunyai kecepatan merapat dengan cepat biasanya dimiliki oleh burung yang memiliki pinggang rapat. Hal ini sangat mempengaruhi kemampuan turunnya. Sedangkan ekor bururng yang selalu megar akan mempunyai kemampuan turun yang kalah.

BAB IIIMETODOLOGI

1. WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN

a. TempatPengamatan burung merpati dilakukan di rumah salah satu mahasiswa yang bernama Yulya Surnita di Jalan Sorosutan no. 29 Yogyakarta, DIY. b. WaktuWaktu pengamatan burung merpati dilakukan pada hari Jumat Minggu setiap pagi pukul 06.00 dan 09.00 siang pada pukul 12.30 dan sore atau malam hari pada pukul 18.30 dan 19.00 WIB.

2. RANCANGAN DESAIN PENELITIANPenelitian ini dilakukan dengan cara mengamati atau melakukan observai terhadap objek kajian. Objek kajiannya adalah burung merpati yang dipelihara di dalam kandang.

3. ALAT DAN BAHANa. Alat: Kamera Digitalb. Bahan: Burung merpati

4. PROSEDUR1. Menyiapkan burung merpati atau menentukan burung merpati yang akan diamati. Burung merpati yang akan diamati terdiri dari jantan dan betina dalam satu kandang.2. Menyiapkan kamera digital tau alat perekam video lain seperti HP, dll.3. Melakukan pengamatan pada pagi hari, yaitu sekitar pukul 06.00 WIB. Mengamati aktivitas burung merpati jantan dan betina.4. Melakukan pengamatan pada pukul 09.00 WIB. Yaitu megfamati burung merpati jantan pergi meninggalkan kandangnya untuk mecari makanan. Sementara itu burung merpati betina tetap di kandang mengerami telurnya.5. Mengamati aktivitas burung merpati pada siang hari sekitar pukul 12.30 WIB, yaitu burung betina bergantian mengerami telurnya dengan burung jantan. Burung merpati betina pergi mencari makan. Pergantian mengerami telur ini terjadi setiap kira-kira 6 jam sekali dalam sehari. 6. Mengamati aktivitas burung merpati pada petang hari pukul 18.30 atau pada pukul 19.00 WIB. Burung merpati biasanya mendekur pada waktu ini, mereka mendekur setiap petang hingga menjelang malam.7. Melakukan pengamatan ini mulai dari hari Jumat sampai hari Minggu.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PENGAMATAN

ObyekPerilakuKeterangan

Merpati jantan Kawin Pemeraman telur Mencari makan Pada saat kawin burung merpati jantan akan melakukan gerakan yaitu mengangguk-anggukan kepalanya pada merpati betina dan berbekur. Saat pemeraman telur, merpati jantan akan mengerami telurnya dari pagi sampai petang sekitar pukul 09.00 sampai pukul 18.00. Dan akan dilanjutkan oleh merpati betina Merpati jantan akan mencari makan dengan keluar dari sarangnya pada pagi hari dengan lam waktu sekitar 3 jam. Karena merpati tersebut sedang dalam kondisi bergantian dalam menjaga telur. Pada saat mereka selesai mencari makan, mereka dapat kembali lagi ke sarangnya tanpa tersesat.

Merpati betina Kawin Pemeraman telur Mencari makan Pada saat kawin burung merpati betina akan melakukan gerakan yang sama seperti yang dilakukan merpati jantan yaitu mengangguk-anggukan kepalanya pada merpati jantan. Saat pemeraman telur, betina akan mengerami telurnya dari petang sampai pagi sekitar pukul 18.00 sampai pukul 09.00 Merpati betina akan mencari makan dengan keluar dari sarangnya. Sekitar pukul 09.00 sampai petang. Dan dapat kembali lagi ke sarangnya tanpa tersesat.

2. PEMBAHASAN Perilaku yang diamati dari burung merpati (columba livia) adalah bagaimana cara mereka kawin, cara mereka dapat kembali lagi ke sarang tanpa tersesat dan cara mereka memerami telurnya. Warna burung merpati beragam umumnya perpaduan warna abu-abu, hitam, putih, dan coklat, dengan kilau ungu dan hijau (Tn1, 2008). Burung merpati yang kami amati adalah burung merpati yang berwarna perpaduan hitam dan putih dengan kilau ungu dan hijau (merpati betina) dan burung merpati dengan perpaduan warna coklat dan putih (merpati jantan).

Klasifikasi menurut Gmelin, 1789Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: AvesOrder: ColumbiformesFamily: ColumbidaeGenus: ColumbaSpecies: Columba livia Gmelin Adapun ciri-ciri dari burung merpati jantan dan betina adalah seperti berikut:1. Merpati jantan a. Tubuh, kepala lebih besar dari betinab. Mempunyai warna yang mengkilap c. Mempunyai suara yang besar dan sangat agresif apabila ada betina.2. Merpati betina a. Tubuh dan kepala lebih kecil dari pada betina b. Kecepatan dalam terbang lebih lambat c. Kurang agresif.Pada saat mereka akan mengadakan perkawinan, burung merpati jantan akan mengangguk-anggukan kepalanya sambil berbekur pada betina begitu pula dengan merpati betina. Setelah itu merpati jantan akan naik ke punggung sang betina dan sang betina akan mengangkat ekornya. Merpati jantan akan menggesek-gesekkan ekornya kepada merpati betina. Merpati jantan memiliki sifat agresif terhadap betina. Hal ini dapat dibuktikan pada pengamatan, bahwa ketika ada betina dalam kurungan merpati jantan mengitari atau berada di dekat kurungan tersebut dan tidak akan terbang kemana-mana.Hal ini biasanya dilakukan pada siang hari maupun sore hari. Merpati tersebut tidak akan melakukan perkawinan pada malam hari dikarenakan pada malam hari mereka tidak bisa melihat (rabun senja).Segera setelah kawin, merpati jantan akan mencari bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam petak kandangnya. Setelah sarangnya selesai dipersiapkan atau mendekati akhir penyelesaian, betina akan mengeluarkan telurnya yang pertama. Telur yang kedua biasanya dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa bertelur, jumlah telur yang dihasilkan dari perkawinan merpati jantan dan merpati betina ini hanya 2 butir. Menurut teori, dihasilkannya hanya dua telur dalam satu masa produksi ternyata merupakan strategi yang sengaja dilakukan oleh merpati. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan mereka dalam menghadapi banyaknya hambatan saat merawat dan membesarkan anak-anak.Setelah bertelur aktivitas yang dilakukan selanjutnya adalah pengeraman. Perilaku pengeraman ini bertujuan untuk menjaga agar telur merpati tetap hangat sehingga embrio dalam telur tersebut akan tetap hidup.Pada saat pengeraman, burung merpati memiliki perilaku yang sangat unik. Pengeraman tidak hanya dilakukan oleh merpati betina saja tetapi juga dilakukan oleh merpati jantan. Hal ini dilakukan secara bergantian dalam satu hari. Betina lebih banyak melakukan kegiatan pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu singkat yaitu dari pagi sampai siang. Merpati jantan akan kembali ke sarang untuk mengerami telurnya dari pagi hingga petang sekitar pukul 09.00 sampai pukul 18.00. selanjutnya tugas mengerami telur akan diteruskan oleh merpati betina sampai pukul 09.00 pagi lagi, dan begitu seterusnya hingga telur menetas.Telur yang pertama akan menetas dalam waktu 17-18 hari, diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya.Merpati sama seperti burung lainnya yaitu gampang terkejut, oleh karena itutidak disarankan untuk membuat kaget merpati terutama pada malam hari terhadap induk yang sedang mengeram. Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur sampai pagi hari sehingga telur-telur yang dierami akan kehilangan panas sepanjang malam sehingga mengakibatkan kematian embrio. Telur yang menetas normal pada umumnya badan anak merpati belum berbulu dan mata masih terpejam. Menurut teori setelah umur 10 hari, mata anak merpati akan mulai terbuka dan bulu mulai tumbuh. Pada tahap ini anak merpati mulai memanfaatkan biji-bijian bersamaan dengan susu merpati dari induknya. Burung merpati memakan makanan berupa biji-bijian seperti jewawut, padi, gandum, cantel, biji kacang-kacangan dan masih banyak lagi yang lainnya. makanan merpati sangat mudah didapat dan harganyapun tidak terlalu mahal tergantung biji-bijiannya. Selain memakan biji-bijian, merpati juga sering memakan nasi aking atau nasi yang sudah dikeringkan.Merpati yang kami amati memakan jagung yang sudah tua dan kadang nasi yang sudah basi.Merpati dapat kembali lagi ke sarangnya, berdasarkan penelitian Dr Jonathan Hagstrum, dari Survei Geologi AS mengatakan burung-burung merpati tersebut dapat kembali lagi ke sarang karena burung tersebut menciptakan 'peta akustik' lingkungan sekitar mereka. Burung terbang dengan menggunakan kompas dan peta. Kompas yang digunakan biasanya adalah posisi Matahari dan ladang magnetik Bumi, tetapi peta yang digunakan tidak diketahui selama beberapa decade.Dr Jonathan Hagstrum, dari Survei Geologi AS telah menemukan bahwa mereka menggunakan suara sebagai peta mereka dan ini akan menjelaskan mereka berhubungan dengan rumahnya.Merpati, kata dia, menggunakan "bunyi infra", yang merupakan suara dengan frekuensi sangat rendah yang tidak ditangkap oleh alat pendengaran manusia.Dia menjelaskan: " Suara asli samudera. Gelombang di laut dalam mempengaruhi dan mereka menciptakan suara diantara atmosfir dan Bumi. Anda dapat mengambil energi ini dimanapun di Bumi, bahkan di pusat daratan."Dia meyakini ketika burung dilepaskan di wilayah yang tidak dikenalnya, mereka mendengarkan tanda dari sinyal bunyi infra dari rumah dan kemudian menggunakannya untuk menentukan sikap mereka.Bagaimanapun, bunyi infra dapat dipengaruhi oleh perubahan di atmosfer.Apabila perubahan struktur suhu dan angin di atmosfer berubah maka burung-burung tersebut akan tersesat.Pada alam aslinya sarang merpati liar biasanya terdapat pada celah-celah bebatuan di samping tebing, dekat dengan pertanian atau vegetasi semak terbuka. Merpati yang hidup di perkotaan biasanya hidup di gedung-gedung pencakar langit yang mirip di habitat aslinya yaitu tebing-tebing yang tinggi (Roof, 2008). Merpati di tempat kami tinggal di sebuah sarang yang dibuat sang pemilik dan ditempatkan di luar rumah.

3. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Burung merpati kawin dengan cara jantan akan mengangguk-anggukan kepalanya sembari berbekur kepada pasangannya merpati betina. Begitu pula yang dilakukan merpati betina yaitu mengangguk-anggukan kepalanya terlebih dahulu. Kemudian si betina akan menaikkan ekornya dan merpati jantan akan naik di punggungnya sembari menggesek-gesekan ekor.2. Merpati akan melakukan kerjasama dalam memerami telurnya. Mereka bergantian dalam memerami telurnya. Pergantiannya kurang lebih sekitar 9 jam.3. Mereka mencari makan dengan terbang bebas di lingkungan sekitar untuk mendapatkan makananya berupa biji-bijian atau rerumputan.

DAFTARR PUSTAKA

Anonim. 2012. http://www.ramlantjong.com/2012/07/perbedaan-merpati-jantan-dan-merpati.html diakses pada tanggal 18 Mei 2013 pada pukul 21:52 WIBAnonim.2013.http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/01/130131pigeon.shtml diakses pada tanggal 18 Mei 2013 pada pukul 20:33 WIBBarnard, Chris. 2004. Animal Behaviour; Mechanism, Development, Function and Evolution. London: Peardon Education Limited.Manning, Aubrey. 1973. An Introduction to Animal Behaviour. 2nd Ed. London: Clowes & Sons Limited.

LAMPIRAN

Burung merpati saat pemeraman.

Salah satu jenis makanan burung merpati

Burung merpati yang akan dilepas untuk mencari makan.