laporan material teknik metalografi

Upload: davidno10

Post on 06-Jul-2018

288 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    1/19

    BAB I

    TUJUAN

    1. Mengetahui struktur mikro suatu logam.

    2. Dapat mengenali struktur-struktur yang tampak.

    3. Mengetahui pengaruh komposisi terhadap struktur mikro suatu logam.

    4. Dapat melakukan analisa terhadap logam berdasarkan struktur mikronya.

    5. Mengerti kegunaan metalografi dalam analisa logam.

    BAB II

    TEORI DASAR 

    Metalografi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai struktur mikro material

    logam. Kondisi struktur mikro suatu material sangat mempengaruhi sifat-sifat

    mekanisnya. Dengan pengamatan dan analisa mikro struktur dapat diketahui

    faktor-faktor yang mempengaruhi sifat suatu material.

    MATERIAL UJIMaterial uji  specimen! yang diperlukan untuk pengamatan metalografi bisa

    disiapkan dengan berbagai ma"am ukuran. #ntuk meningkatkan efisiensi$ lebih

     baik bila spesimen berukuran lebih ke"il namun bisa me%akili bagian yang ingin

    diperiksa atau merupakan bagian yang ingin diteliti. &emisahan spesimen bisa

    dilakukan dengan menggunakan metode-metode pemotongan yang umum

    digunakan$ seperti menggunakan gergaji$ roda abrasif$ atau dengan flame "utting.

    Dianjurkan bah%a dilakukan proses pemotongan yang menghasilkan

    deformasi'perubahan struktur yang terendah$ dan dilakukan dengan panas yang

    minimal. Dalam hal ini$ yang terbaik adalah dengan menggunakan roda abrasif$

    dengan pemotongan yang disertai dengan pemberian "airan pendingin.

    (ila spesimen memiliki ukuran yang ke"il$ tipis$ atau sulit dipegang$ misalkan plat

    tipis atau ka%at berukuran ke"il$ maka dianjurkan untuk melakukan proses

    mounting.

    1

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    2/19

     Mounting   adalah penggunaan pemegang atau proses pembesaran pemegang

    spesimen. &emegang biasanya digunakan untuk plat tipis$ dimana beberapa plat

    ditumpuk sehingga menghasilkan spesimen yang berukuran "ukup besar yang

    akan mempermudah penanganan. &embesaran spesimen dilakukan dengan

    menggunakan bahan resin atau  plastic thermosetting . )pesimen di"etakkan

    dengan bahan ini sehingga memiliki ukuran yang lebih besar. *enis bahan yang

    digunakan tergantung pada spesimen yang diuji. Plastic thermosetting  tidak "o"ok 

    untuk material yang rentan terhadap temperatur atau tekanan tinggi$ karena proses

     pengerasan plasti" thermosetting memerlukan penekanan yang disertai dengan

     pemanasan. +esin memiliki keunggulan karena tidak memerlukan pemanasan atau

     penekanan untuk mengeras.  Plastic thermosetting  yang umum digunakan adalah

    (akelite atau ,u"ite$ dimana ,u"ite memiliki %arna transparan.

    )etelah spesimen dipotong dan dapta dipegang dengan mudah$ maka dilakukan

     penghalusan permukaan. &roses penghalusan permukaan dilakukan dengan

    menggunakan amplas atau poles. &engamplasan dilakukan dalam dua tahap$ yaitu

     pengamplasan kasar grade -32! dan pengamplasan halus grade 4-12!.

    &engamplasan dilakukan dengan menggunakan air$ untuk men"egah pemanasan$

    dan orientasi pengamplasan dirotasi /0 pada tiap kali penggantian amplas$ untuk 

    mempermudah pengamatan terhadap laju pengamplasan. &engamplasan kasar 

    dilakukan se"ukupnya sehingga lapisan yang terpengaruh oleh proses pemotongan

    dapat hilang seluruhnya. gar proses penghalusan bisa menghasilkan permukaan

    yang baik$ maka perlu diperhatikan lama pengamplasan pada tiap grade dan

    kualitas amplas yang digunakan. aktu pengamplasan disarankan 2-3 kali %aktu

    yang diperlukan untuk menghasilkan garis gores yang seragam. &enggunaan

    amplas baru dengan amplas lama akan berpengaruh terhadap kualitas permukaan

    dan lama %aktu yang dibutuhkan. al ini karena amplas lama menyebabkan

     permukaan spesimen mengalami pengerjaan dingin.

    )etelah pengamplasan selesai$ maka dilanjutkan dengan pemolesan. brasif yang

    digunakan bisa berupa pasta intan$ serbuk Mg$ alumina$ atau )i 2. &emolesan

    dilakukan sampai semua bekas goresan amplas hilang.

    2

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    3/19

    )etelah pemolesan selesai$ maka permukaan spesimen harus dibersihkan dari sisa-

    sisa sebuk abrasif. al ini bisa dilakukan dengan membilas dengan air atau se"ara

    ultrasoni". Metode pemolesan$ lama pemolesan$ dan jenis abrasif yang digunakan

    tergantung pada jenis paduan$ fase paduan tersebut$ dan tingkat kehalusan yang

    diinginkan. ntan dan alumina digunakan untuk pemolesan a%al$ dan )i 2  dan

    Mg untuk pemolesan terakhir. #ntuk paduan-paduan tertentu$ seringkali proses

     pemolesan diselingi dengan pengetsaan. &enyiapan spesimen perlu diperhitungkan

    dengan seksama$ karena akan mempengaruhi struktur tampak. )eandainya terjadi

    keraguan terhadap struktur yang terlihat$ maka dianjurkan untuk melakukan

     proses pengamplasan atau pemolesan lagi. Ketidaksempurnaan permukaan akibat

    goresan-goresan yang tidak hilang akan tampak sangat jelas$ terutama dengan

     pembesaran yang tinggi. Kebersihan yang rendah terhadap permukaan spesimen

    dapat menyebabkan mun"ulnya struktur-struktur semu$ yang merupakan pengotor$

     perubahan akibat pemanasan$ atau abrasif yang tersisa.

    ETSA

    6tsa merupakan larutan kimia yang digunakan untuk memungkinkan pengamatan

    struktur mikro. 6tsa bekerja dengan tiga "ara yaitu 7

    1. Melarutkan lapisan aliran logam yang terbentuk sebagai akibat dari proses

     persiapan permukaan spesimen.

    2. Membedakan struktur yang terdapat pada logam.

    3. Memberikan %arna pada struktur mikro sehingga mempermudah pengenalan

    dan analisa untuk pengetsaan ber%arna!

    6tsa dapat membedakan struktur mikro karena perbedaan komposisi fase atau

    orientasi kristal sehingga terjadi perbedaan tingkat pelarutan struktur oleh etsa

    yang digunakan. )truktur yang mudah dilarutkan akan tampak gelap$ karena

     permukaannya menjadi tidak rata'kasar.

    *enis etsa yang digunakan harus bisa dipilih se"ara tepat. &emilihan etsa

    tergantung pada jenis material yang akan diamati erta jenis struktur yang

    3

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    4/19

    menjadi perhatian. #ntuk beberapa paduan seperti paduan tembaga$ terdapat

     beberapa ma"am etsa yang memiliki fungsi yang sama. #ntuk hal ini$ dianjurkan

    untuk menggunakan etsa yang paling mudah dibuat atau disesuaikan dengan etsa

    yang digunakan oleh gambar referensi. (erikut adalah beberapa etsa yang umum

    digunakan7

    Fe dan Paduan

    1. 8ital 7 1 9 5 ml 83 dan /ml ethanol atau methanol /5: atau absolute!.

    Digunakan pada baja karbon untuk membedakan ferrite dengan pearlite atau

    "ementite$ membedakan ferrite dengan martensite$ menunjukakan batas butiran

    ferrite. ,ama pengetsaan 7 "elup selama beberapa detik sampai 1 menit.

    2. &i"ral 7 4 g asam pi"ri"$ 1 ml ethanol atau methanol /5: atau absolute!$ dan

    4 9 5 tetes 1;: zephiran chloride. ilella?s 7 2 ml =l$ 1 g asam pi"ri" dan 1 ml ethanol atau methanol

    /5: atau absolute!. Menunjukkan batas butiran austenite pada baja hasil

     pengerasan'tempering.

    Aluminium dan paduannya

    1. 6tsa @ 7 1 ml @ 4:! dan 2 ml 2. #ntuk struktur se"ara umum. =elup

    selama 3-45 detik atau oleskan selama 15 detik. @ melarutkan ka"a.

    2. ,arutan Keller?s 7 2 ml @4:!$ 3 ml =l "on".!$ 5 ml 83 "on".!$ 1/ ml

    2. =elupkan selama -15 detik$ bilas dalam aliran air$ keringkan dengan udara

     panas. *angan bersihkan permukaan dari sisa-sisa etsa.

    Tembaga dan paduannya

    5 g @e=l3$ 5-3 M, =l$ dan 1 ml ethanol. Menggelapkan fase A dalam

    kuningan B C A! dan kuningan aluminium. =elup atau oles selama 1 detik

    4

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    5/19

    sampai beberapa menit. Dalam penyiapan etsa$ perlu diperhatikan mengenai

     bahaya "airan kimia. al ini penting karena kebanyakan etsa mengandung atau

    memerlukan "airan kimia berupa asam atau basa konsentrat serta senya%a 9 

    senya%a yang bera"un. Di%ajibkan untuk memba"a terlebih dahulu keterangan

    yang terdapat pada botol-botol kimia sehingga bisa menghindari ke"elakaan.

    &enggunaan etsa harus dilakukan sesuai dengan anjuran yang terdapat bagi tiap

     jenis etsa. al yang sama berlaku untuk penyimpanan etsa$ karena ada beberapa

    yang tidak stabil untuk disimpan lama atau diperlukan dalam keadaan baru

    di"ampur.

    Strutur mir!

    &engamatan struktur mikro dilakukan dengan menggunakan pembesaran yang

    rendah terlebih dahulu. al ini untuk melihat struktur mikro se"ara luas. (ila

    kemudian terdapat daerah yang menarik perhatian$ maka dilakukan pengamatan

    dengan pembesaran yang lebih tinggi. &embesaran a%al umumnya adalah 1

    kali. )truktur mikro yang tampak sangat tergantung pada jenis material yang

    diamati.

    Ba"a #arb!n dan Paduan

    (aja karbon merupakan logam dengan unsur dasar @e$ dengan paduan karbon

    tidak lebih dari 2: beratnya. &aduan lainnya yang biasanya diberikan adalah

    mangan dengan jumlah tidak lebih dari 1:. (aja karbon memiliki struktur berupa

    ferritepearlite hypoeute"toid! atau pearlite-"ementite hypereute"toid!. #ntuk 

     baja eute"toid .:!$ strukturnya adalah pearlite. @errite akan tampak sebagai

     butiran ber%arna terang$ pearlite sebagai butiran ber%arna gelap$ dan "ementite

    sebagai butiran terang. #ntuk membedakan ferrite dengan "ementite$ biasanya

    dilakukan dengan menggunakan pengujian kekerasan. )elain itu ferrite dan

    "ementite jarang berada dalam struktur yang sama$ ke"uali sebagai pearlite dan

     pada baja yang telah mengalami spheroidiing$ dimana "ementite akan berupa

     butiran-butiran ke"il yang dibatasi oleh garis hitam.

    5

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    6/19

    #ntuk baja yang telah mengalami pengerasan$ misalnya quenching   atau

    tempering $ maka sruktur metastabil umumnya tampak seperti martensite dan

     bainite. (ila dietsa dengan 8ital atau &i"ral$ maka martensite ber%arna terang dan

     bainite "enderung gelap. Eerdapat berbagai jenis martensite dan bainite$ dan

    terkadang agak sulit untuk dikenali atau dibedakan. Martensite dapat dibedakan

    dengan ferrite karena ferrite lebih terang dan berupa butiran halus.

    &ada baja paduan$ terdapat berbagai Fariasi unsur tambahan yang dapat dipadukan

    dengan @e. )e"ara umum$ fase yang tampak serupa dengan baja karbon biasa$

    namun untuk beberapa paduan$ fase austenite akan tampak. al ini umumya

    tampak pada baja tahan karat atau baja paduan yang memiliki kadar nikel tinggi.

    Tembaga dan Paduannya.

    Eembaga ditandai dengan %arnanya yang "enderung kekuningan atau kemerahan$

    tergantung paduannya. @ase tembaga umumnya tunggal$ namun ada beberapa

     paduan yang memiliki fase ganda BCA!. )truktur paduan fase ganda terdiri dari

    fase B tembaga! dan eute"ti". &aduan tembaga dengan oksigen menghasilkan

    struktur yang memiliki dendrite'partikel oksida. #ntuk membedakan antara

     paduan tembaga yang berfase tunggal agak sulit. al ini karena semuanya

    memiliki fase yang sama$ yaitu fase B.

    Aluminium

    luminium l! merupakan logam yang memiliki sistem paduan yang luas

    dengan berbagai jenis paduan. al ini menyulitkan pengenalan dan pembedaan

    struktur mikro. @ase-fase yang tampak akan sangat bergantung pada jenis paduan

    yang terdapat dalam logam tersebut. )elain itu$ beberapa fase berada dalam

     jumlah yang sangat sedikit sehingga sulit untuk dipisahkan dari fase-fase lainnya.

    Meskipun demikian$ terdapat beberapa fase yang dapat dengan mudah dikenali.

    )alah satunya adalah keberadaan silikon )i!. al ini karena silikon memiliki

    tingkat kelarutan yang rendah dalam aluminium. &aduan aluminium silikon akan

    terdiri dari silikon primer yang berada dalam matriks eute"ti". &engetsaan dengan

    6

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    7/19

    @ akan menyebabkan matriks eute"ti" memiliki %arna yang lebih terang

    daripada silikon primer.

    Eerdapat pula beberapa fase yang memiliki %arna alami sebelum pengetsaan yang

    khas. al ini berlaku untuk sili"on$ Mg2)i$ Mg2l3$ dan =ul2. &engamatan dapat

    dilakukan pada permukaan yang telah dipoles halus dan bersih$ dengan

     pembesaran sekitar 5 kali. Dalam menentukan fase 9 fase paduan aluminium$

    akan sangat membantu apabila telah diketahui komposisi paduan tersebut terlebih

    dahulu.

    DIA$RAM FASE

    Dalam melakukan analisa terhadap strutur mikro suatu logam$ diagram fase

    merupakan alat bantu yang sangat penting. Diagram fase digunakan untuk 

    memperkirakan komposisi logam berdasarkan fasenya yang tampak$ atau

    memperkirakan strukturnya berdasarkan komposisinya yang telah diketahui

    terlebih dahulu. Diagram fase menunjukkan fase-fase yang mun"ul sebagai akibat

    dari pendinginan se"ara eGuilibrium$ dan tidak "o"ok untuk digunakan dalam

    menganalisa logam yang telah mengalami pendinginan yang non-eGuilibrium$

    seperti Guen"hing. #ntuk menentukan struktur hasil Guen"hing$ diperlukan

    diagram E isothermal transformation! atau =E continous transformation!. &erlu

    diingat bah%%a diagram fase hanya bias digunakan untuk system paduan tertentu

    saja.

    Diagram fase untuk system paduan dua unsur relatif mudah untuk diperoleh dan

    diterjemahkan. Diagram fase untuk system tiga paduan lebih terbatas dan agak 

    sulit diinterpretasi.

    Hang lebih umum tersedia adalah potongan'irisan dari diagram fase tiga paduan

    yang menghasilkan diagram fase dengan dua paduan berFariasi tetapi satu paduan

    tetap.

    7

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    8/19

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    9/19

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    10/19

    12. lkohol /:!

    13. Kapas

    14. )pesimen7 )t 42. )t $

    aluminium$ l-12)i"or!$

    kuningan$ tembaga

    &'(

    10

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    11/19

    &)( BAB I*

    PROSEDUR PER+OBAAN

    1. Menyiapkan spesimen dari lonjoran bahan yang telah disediakan.

    2. Melakukan proses fa"ing permukaan yang akan diuji dengan

    menggunakan mesin bubut. Menggunakan "airan pendingin untuk 

    men"egah pemanasan setempat.

    3. Menghaluskan permukaan tiap spe"imen dengan menggunakan amplas.

    Mengamplas mulai dari grade 1 sampai dengan grade 12. Melakukan

     pengamplasan dengan pendingin berupa air. Menaikkan grade apabila

    goresan pada permukaan telah seragam. Merotasi orientasi spe"imen pada

    saat naik grade sehingga proses pengamplasan bias lebih mudah diamati.

    &engamplasan lebih mudah dilakukan bila menggunakan kertas amplas

     baru.

    4. Membersihkan permukaan spe"imen engan air dan mengeringkannya.

    Menghaluskan permukaan yang tergores dengan amplas.

    5. Melakukan pemolesan dengan menggunakan alumina berukuran 3 m.

    Membuat larutan alumina dengan men"ampur serbuk alumina dengan air 

    dengan perbandingan 173 dalam botol khusus.

    . Memutar roda poles lalu membershikan dengan menuangkan air N 1 liter.

    ,alu memberikan larutan alumina sampai merata. Melakukan pemolesan

    serupa dengan proses pengamplasan. Melakuka pemolesan sampai goresan

    amplas hilang.

    ;. Membersihkan permukaan spe"imen dengan air. Membershikan roda poles

    dengan "ara yang sama seperti pada langkah 3. Menyiapkan larutan poles

    dengan alumina .3 m$ lalu memoles permukaan spe"imen sampai

     permukaan serupa dengan "ermin. Membersihkan kembali roda poles.

    . Membersihkan permukaan spe"imen dengan air$ lalu al"ohol$ lalu

    mengeringkannya.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    12/19

    /. Menyiapkan larutan etsa sesuai dengan jenis logam. Menangani larutan

    kimia berkonsentrasi tinggi dengan hati-hati. Men"ampurkan asam'basa ke

    air dengan perlahan-lahan.

    1. Melakukan proses pengetsaan pada setiap spe"imen sesaui dengan anjuran

    etsa yang digunakan.

    11. Membersihkan permukaan spesimen dari sisa 9 sisa "airan etsa dengan

    menggunakan air lalu alkohol$ terus mengeringkannya.

    12. Menyiapkan mikroskop. Memasang lensa dengan pembesaran 1$ 2$ dan

    1 kali. Memasang lensa okuler dengan pembesaran 1 kali. Menyiapkan

    kamera baterai dan film!.

    13. Membentuk OmalamP menjadi bulatan lalu menempelkannya pada alas

    ka"a.

    14. Menempatkan spesimen yang ingin diamati pada malam. Menurunkan alas

     pengamatan lalu menempatkannya alas ka"a diatasnya.

    15. Memposisikan lensa pembesaran 1 kali diatas tengah-tengah spe"imen

    lalu tekankan spe"imen pada lensa sehinggan permukaan spe"imen tegak lurus terhadap datangnya "ahaya.

    1. Menyalakan lampu mikroskop dan atur fokus sehingga struktur mikro

    logam terlihat jelas.

    1;. Melakukan pengamatan terhadap struktur mikro pada seluruh penampang

    spesimen. Melakukan proses pengamplasan$ pemolesan dan pengetsaan

    apabila pengamatan sulit dilakukan karena permukaan spesimen terlalu

    kasar.

    1. Melakukan pengamatan dengan menggunakan pembesaran yang lebih

     besar. Menurunkan alas pengamatan pada saat mengganti lensa

     pembesaran$ supaya lensa tidak bertabrakan dengan spesimen.

    1/. Melakukan pemotretan pada bagian yang menjadi pengamatan

    2. Melakukan pengamatan dan pengambilan foto untuk tiap spesimen.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    13/19

    21. Mengembalikan lensa mikroskop ke tempatnya semula.

    &,( BAB *

    PEN$OLA%AN DATA

    &-(

    1/. )trukur material )t yang di amati dengan menggunakan mikroskop dan

    di foto$ diketahui bah%a pada )t terdapat ferrite$  pearlite$ batas butir$

    dan impurities.

    2. pearlite

    21. ferrite

    ..(

    ./(

    .0(

    .'(

    .)(

    .,(

    .-(

    .1(

    /2(

    /&(

    /.(

    33. impurities (atas butir  

    34.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    14/19

    44.

    45. )trukur material )t 42 yang di amati dengan menggunakan mikroskop dan

    di foto$ diketahui bah%a pada )t 42 terdapat ferrite$  pearlite$ batas butir$

    dan impurities.

    4. pearlite

    4;.

    4.

    4/.

    5.

    51.

    52.

    53.

    54.

    55.

    5.

    5;.

    5.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    15/19

    ;3. )trukur material tembaga yang di amati dengan menggunakan mikroskop

    dan di foto$ diketahui bah%a pada tembaga terdapat fase B$ fase A$

    impurities$ batas butir$ dan "a"at twinning .

    ;4.

    ;5. @ase B

    ;. (atas butir  

    ;;.

    ;.

    ;/.

    .

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    .

    ;.

    . @ase A

    /.   impurities "a"at t%inning

    /.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    16/19

    12. )trukur material kuningan yang di amati dengan menggunakan

    mikroskop dan di foto$ diketahui bah%a pada kuningan terdapat fase B$

    fase A$ impurities$ dan batas butir.

    13. impurities

    14.

    15.

    1.

    1;.

    1.

    1/.

    11.

    111.

    112.

    113.

    114.

    115.

    11.

    11;.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    17/19

    131. )trukur material aluminium yang di amati dengan menggunakan

    mikroskop dan di foto$ diketahui bah%a pada aluminium terdapat

    aluminium$ impurities$ dan batas butir.

    132.

    &//(

    &/0(

    &/'(

    &/)(

    &/,(

    &/-(

    &/1(

    &02(

    &0&(

    &0.(

    &0/(

    &00(

    145.

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    18/19

    dibandingkan dengan kadar tembaga dalam kuningan$ hal ini ditunjukkan dengan

    adanya fase B yang lebih banyak yang dimiliki oleh tembaga murni dibandingkan

    fase B yang dimiliki oleh kuningan. leh karena itu$ kuningan lebih keras

    daripada tembaga dan tembaga memiliki mampu mesin yang lebih baik.

    152.

    &'/( BAB *II

    &'0( #ESIMPULAN

    155. Metalografi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai struktur 

    mikro material logam. )truktur mikro pada material dapat diamati dengan

    menggunakan mikroskop. )etiap material memiliki struktur mikro yang

     berbeda 9 beda. (esi st dan 42 memiliki  ferrite$  pearlite$ batas butir$

    dan impurities. Eembaga memilkik fase B$ fase A$ impurities$ batas butir$

    dan "a"at twinning . Kuningan memiliki fase B$ fase A$ impurities$ dan

     batas butir. luminium memiliki aluminium$ impurities$ dan batas butir.

    15. )E yang memiliki kadar karbon yang lebih banyak sehingga

    memiliki kekerasan yang lebih besar dibandingkan dengan )E 42 yang

    memiliki sedikit karbon. Kuningan lebih keras jika dibandingkan dengan

    tembaga karena komposisi tembaganya yang lebih sedikit dibandingkan

    dengan tembaga murni.

    &',(

    &'-( BAB *III

    &'1( JA3ABAN PERTAN4AAN

    1. pa pengaruh ukuran butir pada struktur mikro terhadap sifat mekanismeQ

    1. Eemperatur pemanasan austenisasi yang semakin tinggi  super 

    heating ! akan menghasilkan pertumbuhan butir austenit yang semakin

     besar$ sehingga pada saat pendinginan yang lambat akan menghasilkan

     butir ferrite dan pearlite yang semakin kasar.

    2. pakah dalam setiap struktur mikro impuritiesQ *elaskan "ara

    mengetahuinyaR

    11. )etiap struktur pasti memiliki impurities$ sekalipun itu hanya

    dalam bentuk ke"il. =ara mengetahuinya dengan melakukan metalografi$

  • 8/17/2019 Laporan material teknik metalografi

    19/19

    impurities biasanya ber%arna hitam gelap! dan bentuknyanya tidak 

     berpola terhadap material satu dengan yang lain.

    12.

    3. pa pengaruh impurities terhadap sifat mekanisme suatu materialQ

    13. mpurities$ untuk beberapa benda yang berfungsi sebagai filter atau

     bahan bearing $ struktur berrongga merupakan aspek Fital benda dalam

    memenuhi fungsinya. )enya%a @e)$ dianggap sebagai pengotor yang tidak 

    diinginkan pada baja yang digunakan untuk pengerjaan panas$ tetapi pada

     baja  free-machining   hal yang sebaliknya terjadi. al ini karena @e)

    terdistribusi pada batas butir dan memiliki sifat berupa temperatur lebur 

    yang rendah$ sehingga pada temperatur pengerjaan panas$ baja akan getas.

    14.

    &)'( BAB I5

    DAFTAR PUSTA#A

    1. http7''repository.usu.a".id'bitstream'12345;/'2452'4'=hapter 

    :2.pdf