laporan magang keunggulanproduk mudharabah dengan produk

68
LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK MUSYARAKAH DARI SUDUT PANDANG NASABAH DI PT BANK SYARIAHMANDIRI KANTOR CABANG JAMBI Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A,Md) Oleh: Sri Febriani NIM. EPS162604 PROGRAM STUDI DIPLOMA-IIIPERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

LAPORAN MAGANG

KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

MUSYARAKAH DARI SUDUT PANDANG NASABAH DI PT BANK

SYARIAHMANDIRI KANTOR CABANG JAMBI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya (A,Md)

Oleh:

Sri Febriani

NIM. EPS162604

PROGRAM STUDI DIPLOMA-IIIPERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

ii

Page 3: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK
Page 4: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

iv

Page 5: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

v

MOTTO

ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضلا من رب كم

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil

perniagaan) dari Tuhanmu…(Al-Baqarah:198)

Page 6: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

vi

ABSTRAK

Pembiayaan mudharabah bersifat dana sepenuhnya dari pihak

bank sedangkan pembiyaaan musyarakah bank dan nasabah memberikan

kontribusi dana bersama, pembiayaan mudharabah abila terjadi kerugian

pihak bank dana bertangung jawab penuh dalam kerugian selagi tidak di

akibatkan kelalian si pegelola dana, sedangkan pembayaan musyarakah itu

apabila terjadi kerugian maka pihak bank dan nasabah sama-sama

bertangung jawab asas kerugian tersebut.

pembiayaan mudharabah memiliki perbedaan dari segi pengelolaa

keuangannya dimana dalam pengelolaan administrasi keuangan usaha

tersebut bank tidak sepenuhnya ikut campur dalam pelaksanaanya.

Sedangkan Musyarakahkarena setiap pihak memiliki wewenang untuk

mengatur segara aktifitas kegiatan usahanya terutama dalam mengelola

keuangannya.

Page 7: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

vii

PERSEMBAHAN

Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,

bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku,

yang telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha

Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir,

berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan

ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu

ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah

balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari

panasnya sengat hawa api nerakamu..

Untukmu Almarhum Ayah (Nasri),,, Ibu (Suwaiba)...Terimakasih....

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang

kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa

dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu

kupersembahkan ungkapan terimakasih kepada Kakakku (Eli Yustati, dan Nurjanah)

yang amat di sayangi, dan orang-orang yang spesial dalam hidupku.

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan

Allah dan orang lain. "Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

Page 8: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah

memberikan kesahatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan

Laporan Magang ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis

haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Laporan Magang Yang berjudul”KeunggulanProduk Mudharabah

dengan Produk Musyarakah dari Sudut Pandang Nasabah di PT Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi”

Setelah melewati waktu panjang, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Magang ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa

guna meraih gelar Ahli Madya (A.Md) pada Jurusan DIII Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian laporn magang ini penulis bayak mendapatkan arahan

dan bimbingan terutama dosen untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA,. Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan

thaha Saifuddin Jambi

2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. IbuDr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, Ibu Dr.

Halimah Ja’far, M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II dan III Di Lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama masa kuliah

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 9: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

ix

Page 10: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

x

DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... II

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... III

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... IV

NOTA DINAS ............................................................................................. V

MOTTO ...................................................................................................... VI

ABSTRAK ................................................................................................... VII

PERSEMBAHAN ....................................................................................... VIII

KATA PENGANTAR ................................................................................. IX

DAFTAR ISI ............................................................................................... X

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Masalah Pokok Laporan ................................................................. 3

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 4

E. Metode Laporan ............................................................................. 4

F. Waktu dan Lokasi Magang............................................................. 6

G. Sistematika Laporan ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................

A. Definisi Bank .................................................................................. 8

B. Definisi Perbankan Syariah ............................................................. 8

C. Dasar hukum perbankan syariah ...................................................... 10

D. Pembiayaan ..................................................................................... 13

E. Tujuam Pembiayaan ........................................................................ 15

F. Pengertian akad Mudharabah........................................................... 17

G. Pengertian Akad Musyarakah .......................................................... 24

Page 11: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

xi

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 33

A. Sejarah Bank Syariah Mandiri Jambi ................................................. 33

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri .................................................. 34

C. Struktur organisasi............................................................................. 35

D. Produk-produk Bank Syariah Mandiri ............................................... 36

E. Pembiayaan Mudharabah .................................................................. 42

F. Pembiyaan Musyarakah ..................................................................... 43

G. Mekanisme Untuk Memperoleh Pembiayaan ..................................... 44

H. Keunggulan Pembiyaan Mudharabah dan Musyarakah dari sudut pandang

nasabah ............................................................................................. 47

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 49

A. Kesimpulan ....................................................................................... 49

B. Saran ................................................................................................. 50

Page 12: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam dalam menentukan suatu larangan terhadap aktivitas duniawiyah

tentunya mempunyai hikmah tersendiri di dalamnya, di mana hikmah itu akan

memberikan kemaslahatan, ketenangan, dan keselamatan hidup di dunia

maupun di akhirat. Islam tidak melarang begitu saja kecuali disisi lain ada

alternatif konsepsional maupun operasional yang diberikannya, misalnya saja

larangan terhadap riba. Islam dengan tegas melarang praktik riba. Hal ini

karena riba membawa dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial

dalam masyarakat.1

Perbankan syariah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi

sebagai media intermediasi antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

masyarakat yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya

harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, berfungsi sebagai prantara yakni

menghimpun dana dari masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk

fasilitas pembiayaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Seiring meningkatnya animo masyarakat akan perbankan syariah,

mendorong perbankan syariah untuk terus melakukan pengemabangan dan

inovasi produk yang ditawarkan agar lebih cepat menarik minat masyarakat,

serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Disamping itu,

perbankan syariah juga harus memastikan bahwa produk yang ditawarkan

telah

1Ismail, 2011, Perbankan Syari’ah, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, hlm,21

Page 13: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

2

sesuai dengan prinsip syariah, inilah yang membedakan bank syariah dan

bank konvensional.

TABEL 1.1

Jumlah Rekening Pembiayaan

Dana pihak ketiga Bank Umum Syariah

No Nama Pembiayaan 2014 2015 2016 2017 2018

1 Mudharabah 28.683 23.313 19.662 13.78 8.554

2 Musyarakah 46.39 45.856 46.198 44.628 46.911

Sumber: https://mandirisyariah.co.id

Dari tabel 1.1 di atasdapat diketahui bahwa rekening pembiayaan

mudharabah penurunan dari tahun 2014 sebesar 28.683 sampai dengan akhir

tahun 2018 yaitu 8.554. sedangkan rekening produk musyarakah meski

mengalami fase naik turun pada akhir tahun 2018 kembali naik di 46.911 hal

ini menandakan msyarakat lebih dominan rekening musyarakah dibandingkan

dengan mudharabah.

Mudharabah adalah suatu akad kerja sama antara pemilik modal

(shahibul mal) dengan pengusaha (mudharib), di mana pemilik modal

menyerahkan modal kepada mudharib untuk diproduktifkan. Kemudian, laba

yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan.2 Para imam mazhab

sepakat bahwa mudhárabah dibolehkan dalam Islam berdasarkan Al-Qur'an,

hadis, ijma' dan qiyas. Sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul,

dia telah melakukan kerja sama mudharabah dengan Khadijah ketika

berdagang ke negeri Syam atau Syriah.

2Rozalinda,2016piqih ekonomi syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 206

Page 14: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

3

Musyarakah adalah akad kerja sama anatara dua orang atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan di tanggung

bersam sesuai kesepakatan.3

Dari kedua produk perbankan syariah di atas tentunya nasabah akan

memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keuntungan yang bakal

diterima oleh nasabah, baik keuntungan dari segi bagi hasil yang tinggi,

tanggungan resiko yang rendah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, peneliti

akan membuat laporan magang dengan judul “KeunggulanProduk

Mudharabah dengan Produk Musyarakah dari Sudut Pandang Nasabah

di PT Bank SyariahMandiri Kantor Cabang Jambi”.

B. Masalah Pokok Laporan

Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi rumusan masalah laporan ini

adalah bagaimanan Keunggulan Produk Mudharabah dengan Produk

Musyarakah dari Sudut Pandang Nasabah di PT Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Jambi.

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang telah dikemukakan

diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan laporan ini adalah ingin

mengetahuiKeunggulan Produk Mudharabah dengan Produk Musyarakah dari

Sudut Pandang Nasabah di PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi.

3Muhammad Syafi’i Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori kepraktik, Jakarta, Gema Insani

Press, hal.90

Page 15: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

4

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari hasil penulisan ini, maka yang menjadi manfaat

Penulisan ini adalah :

1. Diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan kepada Bank

SyariahMandiri dalam meningkatkan inovasi produk mudharabah

maupun musyarakah di PT Bank Syariah Mandiri KC Jambi

2. Sebagai wahana untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis

dalam rangka mengembangkan yang telah didapatkan selama Magang.

3. Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan tambahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Metode Laporan

1. Jenis Data

Dalam usaha melakukan pengumpulan data yang diperoleh dalam

penulisan ini jenis data yang diambil dengan cara sebagai berikut :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh penulis dari

sumber pertamanya. Dalam penulisan ini sumber data yang diperoleh

ialah dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak Bank Syariah

Mandiri Kantor cabang Jambi, dan Nasabah Bank Syariah Mandiri.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang biasanya telah tersusun dalam bentuk

dokumen-dokumen. Sumber yang didapat dari referensi buku, internet,

dan hasil penulisan yang telah disusun menjadi dokumen. Dalam

penelitian ini sekunder berupa arsip dan dokumentasi yang dimiliki oleh

Page 16: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

5

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi atau buku-buku yang

berkaitan dengan masalah penulisan.

2. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangakat, penulis menggunakan

penulisan sebagai berikut :

a. Observasi

Metode dengan mendatangi/mengamati dilapangan langsung guna

mendapatkan data yang valid bagi penulisan, dan penulisan ini

observasinya dilakukan secara langsung di Bank Syariah Mandiri

Kantor Cabang Jambi.

b. Wawancara

Metode dengan tanya jawab langsung kepada pihak yang terlibat

dalam penulisan ini.

c. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah

tersedia dalam bentuk dokumen, dokumen yang diperoleh di Bank

Syariah Mandiri Kantor Area Jambi.

3. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data metode yang dipakai adalah snslisis

deskriptif. Metode analisis deskriftip ini memberikan gambaran

fakta-fata yang ada menganai Keunggulan Produk Mudharabah

dengan Produk Musyarakah dari Sudut Pandang Nasabah di PT

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jambi

Page 17: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

6

F. Waktu dan Lokasi Magang

Lokasi magang dalam penyusunan laporan akhir ini dilaksanakan di PT.

Bank Syariah Mandiri Area Financing Operation Jambi Jalan Dokter

Sutomo, Ps Jambi Kota Jambi.

G. Sistematika Laporan

Sistematik yang digunakan penulis akan memuat uraian secara garis besar

dari isi laporan dalam tiap-tiap Bab, yatiu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini uraian tentang pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan laporan, manfaat laporan, metode laporan,

waktu dan lokasi magang, dan sistematika laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang mencakupi pengertian dan definisi yang

diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan

Magang, yang berisikan tentang definisi Bank, pembiayaan, prosedur, akad

Mudharabah, dan Musyarakah.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perbankan Syariah,

struktur organisasi, visi serta misi dari Bank Syariah Mandiri, dan produk

Bank Syariah Mandiri, dan Bab ini menjelaskan tentang Keungulan Produk

Mudharabah dengan produk Musyarakah dari sudut pandang nasabah di PT

Bank Syariah Mandiri kantor cabang jambi

Page 18: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

7

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan

optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya.

Page 19: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Bank

Defenisi bank menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No 10

Tahun 1998, “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarkat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.4

Dengan demikian bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah

bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi

tiga kegiatan utama yaitu:

1. Menghimpundana

2. Menyalurkan danadan

3. Memberikan jasa banklainnya

Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan

pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya

hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan dia atas.

B. Definisi Perbankan Syariah

Menurut M. Amin Aziz defenisi bank syariah adalah lembaga perbankan

yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariat islam.

4Slamat, dahlan, 2001. Manajemen lembaga keuangan, Lembaga penerbit FE-UI, Jakarta

Page 20: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

9

Bank syariah sebagaimana dikemukakan oleh Karnaen Perwataatanmaja dan

Muhammad Syafi’i Antonio adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariat Islam. Dalam redaksi lain. Bank syariah adalah bank yang tata

cara beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan al-qur’an dan

hadist.5Bank islam memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan bank

konvensional, ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

1) Keuntungan (mislanya pada kredit murabahah dan bai’bitsamanin

ajil) dan beban biaya (misalnya pada pinjaman al-qardh al-hasan)

yang disepakati tidak kaku dan ditentukan berdasarkan kelayakan

tanggungan risiko dan pengorbananmasing-masing.

2) Beban biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu kontrak,

sisa utang selepas kontrak dilakukan dengan membuat kontrakbaru.

3) Penggunaan persentase untuk perhitungan keuntungan danbiaya

administrasi selalu dihindari, karena persentase mengandung potensi

melipatgandakan.

4) PadabankIslamtidakdikenalkeuntunganpasti(fixedreturn).

Kepastian keuntungan ditentukan setelah keuntungan tersebut

diperoleh, bukan sebelumnya.Uang dari jenis yang sama tidak bisa

diperjual-belikan/disewakan atau

5Karnaen perwataatmaja dan syafi’I Antonio, 1992,Apa Dan Bagaimana Bank Islam,

penerbit dana bhakti wakaf, Yogyakarta, hlm. 1.

Page 21: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

10

5) dianggap barnag dagangan. Oleh karena itu, pada dasarnya bank

islam tidak memberikan pinjaman berupa uang tunai, tetapi berupa

pembiayaan atau talangan dana untuk pengadaan barang dan jasa.

C. Dasar hukum perbankan syariah

1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/16/PBI/2008 tentang perbankan

atas PBI No 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam

kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa

bank syariah.PBI No: 10/16/PBI/2008 memiliki poin-poin pengaturan

antara lain6 :

a) Melakukan penyesuaian / redefinisi istilah Bank, Bank Syariah,

Bank UmumSyariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Unit

Usaha Syariah, PrinsipSyariah, Akad serta Pembiayaan mengacu

pada Undang-Undang No. 21Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.

b) Menambahkan klausul yang menegaskan bahwa kegiatan

usahapenghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa

berdasarkanAkad Syariah yang dilakukan oleh perbankan syariah

merupakan jasa perbankan.

2) PBI No 10/17/PBI/2008 tentang produk bank syariah dan unit usaha

syariahpoin-poin pengaturan antara lain :

a) Adanya pendefinisian Produk Bank dan Produk Non Bank.

Mekanisme Pengeluaran Produk Bank baru ada 2 (dua), yaitu:

6 https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101608.aspx di akses 30 juni 2019

pukul 14:00

Page 22: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

11

1. Pelaporan, untuk Produk yang termasuk kedalam buku Kodifikasi

Produk Perbankan Syariah

2. Persetujuan, untuk Produk yang tidaktermasuk kedalam buku

Kodifikasi Produk Perbankan Syariah.

b) Kewajiban Bank untuk memberikan penjelasan (termasuk

presentasi)kepada Bank Indonesia untuk Produk Bank baru yang

membutuhkanpersetujuan Bank Indonesia.

c) Bank Indonesia dapat menghentikan kegiatan Produk Bank

dimanapenghentian tersebut dapat bersifat sementara atau tetap.7

3) PBI No 10/18/PBI/2008 Tentang restrukturisasi pembiayaan bagi bank

syariahdengan latar belakang sebagai berikut8:

a) Dalam rangka memelihara kesinambungan usahanya, Bank harus

mengelolarisiko kredit dari aktivitas Pembiayaan, sehingga dapat

meminimalkanpotensi kerugian yang akan terjadi.

b) Untuk menurunkan risiko kredit dalam aktivitas Pembiayaan, Bank

dapatmelakukan langkah-langkah antisipatif antara lain dengan

melakukanRestrukturisasi Pembiayaan terhadap nasabah yang masih

memiliki prospekusaha dan/atau kemampuan membayar.

c) Masing-masing akad pembiayaan yang disalurkan perbankan

syariahmemiliki karakteristik yang berbeda-beeda sehingga

restrukturisasipembiayaan harus dilakukan dengan menyesuaikan

karakteristik darimasing-masing akad dimaksud.

7https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101708.aspxdi akses 30 juni 2019

pukul 14:00 8https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101808.aspxdi akses 30 juni 2019

pukul 14:00

Page 23: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

12

d) Ketentuan Restrukturisasi Pembiayaan yang berlaku saat ini

belumsepenuhnya memenuhi kebutuhan Bank. Oleh karena itu,

diperlukan suatuketentuan khusus yang mengatur tentang pelaksanaan

RestrukturisasiPembiayaan bagi Bank.

4) PBI No 10/23/PBI/2008 Tentang perubahan kedua atas PBI No

6/21/PBI/2004 Tentang giro wajib minimum dalam rupiah dan valuta

asing bagi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah.memiliki poin-poin pengaturan berupa penuruanjumlah

penyediaan Giro Wajib Minimum dalam valuta asing bagi

perbankansyariah yang semula sebesar 3% dari jumlah Dana Pihak Ketiga

dalam valutaasing menjadi 1% dari jumlah Dana Pihak Ketiga dalam

valuta asing.9

5) PBI No 10/24/PBI/2008 Tentang perubahan kedua atas PBI No

8/21/PBI/2006 Tentang penilaian kualitas aktiva bank umum yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.terkait dengan

pengaturanaktiva produktif dalam bentuk surat berharga syariah yang

sebelumnya dibatasihanya untuk dimiliki hingga jatuh tempo sekarang

diperbolehkan untukdiperdagangkan (dipindahtangankan)10

6) PBI No 10/32/PBI/2008 tentang komite perbankan syariahtentang Komite

Perbankan Syariahdisusun atas dasar amanat Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 tentang PerbankanSyariah, dimana dalam rangka

9https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_102308.aspxdi akses 30 juni 2019

pukul 14:00 10https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_102408.di akses 30 juni 2019 pukul

14:00aspx

Page 24: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

13

menindaklanjuti implementasi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke

dalam Peraturan Bank Indonesia, maka di dalam internal BankIndonesia

dibentuk Komite Perbankan Syariah dimana tata cara

pembentukan,keanggotaan dan tugasnya diatur dengan Peraturan Bank

Indonesia.11

7) PBI No 11/3/PBI/2008 tentang bank umum syariah12

Salah satu pertimbangan mendasar disempurnakannya PBI tersebut adalah

karena telahdisahkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

pada tanggal 16 Juli 2008dimana terdapat beberapa pengaturan yang harus

disesuaikan. Selain itu, penyempurnaanpengaturan juga dilakukan untuk

lebih mendukung perkembangan Bank yang sehat dantangguh.

D. Pembiayaan

Pembiayaan berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 adalah penyediaandana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1) Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah.

2) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentukIjarah Al-muntahiyaBitTamlik.

3) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, Salam, dan

Istisnha’

4) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

5) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksimultijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

11https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_103208.aspxdi akses 30 juni 2019

pukul 14:00 12Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Pranamedia Group,

2009)hlm.66

Page 25: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

14

syariahdan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayaidan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut

setelahjangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagihasil.

Sementara menurut Ridwan pembiayaan berprinsip syariah adalah

penyediaan dana berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain, dengan ketentuan pihak peminjam wajib melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan menyertakan bagi hasilnya.13

Sedangkan Kasmir juga menjelaskan pembiayaan adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasrkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dengan demikian

pengertian pembiayaan adalah penyediaan dana oleh bank yang disalurkan

kepada pihak lain dengan ketentuan pengembalian dengan menyertakan

imbalan atau bagi hasil.14

Dalam pembiayaan terdapat kontrak yang harus dilakukan oleh dua

pihak yaitu shahibul mal dan mudharib. Menurut Muhammad kontrak

pembiayaan adalah pengikatan dua pihak dengan

kesepakatankesepakatan,diantaranya adalah kesepakatan tentang lama atau

waktu kontrak.15

13Ridwan, Muhammad, 2007,Kontruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta : Pustaka SM

hlm.92 14Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hlm.73 15Muhammad, 2008, Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di BankSyariah, Jakarta:

Rajagrafindo Persada.hlm.94

Page 26: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

15

Menurut Kasmirunsur yang terkandung dalam pembiayaan yaitu16:

1. Kepercayaan

Yaitu keyakinan pihak pemberi dana bahwa dana yang diberikan akan

benar-benar dikembalikan dimasa yang akan datang.

2. Kesepakatan

Kesepakatan diwujudkan dalam bentuk perjanjian dimana masing pihak

menandatangani hak dan kewajiban

3. Jangka waktu

Jangka waktu mencakup masa panjang atau pendeknya pemberian dana

harus dikembalikan.

4. Resiko

Resiko kerugian dapak diakibatkan dua yaitu kesengajaan nasabah yang

tidak mau mengembalikan dana, padahal nasabah mampu untuk

mengembalikan, dan karena terjadinya sebuah bencana atau kecelakaan

sehingga nasabah benar

5. Balas Jasa

Akibat dari pemberian pembiayaan atau kredit maka pihak penyedia

dana mengharapkan suatu imbalan keuntungan dalam jumlah tertentu.

E. Tujuan Pembiayaan

Pemberian pembiayaan oleh bank bukan karena semata mata

mencarikeuntungan, namun dari pembiayaan pembiayaan yang diberikan oleh

bankjuga memberi manfaatbagi nasabah dan ekonomi. Secara tidak

langsungsemakin banyak pembiayaan yang tersalurkan, maka

16 Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Hlm.75-76

Page 27: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

16

perekonomianmasyarakat pun akan mengalami peningkatan. Dengan

demikian pembiayaanmemiliki fungsi yang sangat baik bagi masyarakat.

Menurut Ridwan secara umum pembiayaan memiliki fungsi sebagai

berikut17:

1. Meningkatkan daya guna uang

Dana yang ditempatkan oleh para shaibul maal pada bank syariah

dalambentuk tabungan, deposito, giro serta bentuk lainnya. Dana tersebut

olehbank akan ditingkatkan daya guna, sehingga mampu

meningkatkanproduktifitas.

2. Meningkatkan daya guna barang

a. Dengan bantuan bank syari’ah, produsen dapat meningkatkan

kemampuan produksinnya, mengolah bahan mentah menjadi barang jadi

sehingga mampu merubah dan meningkatkan daya guna barang.

b. Pendistribusian barang hasil produksi bisa sampai kepada

konsumenyang membutuhkan.

c. Meningkatkan peredaran uang

Pembiayaan yang disalurkan melalui berbagai rekening para

pengusahadapat menciptkan peredaran uang giral dan uang kartal.

d. Menimbulkan kegairahan berusaha

Masalah keterbatasan modal, dalam memulai atau mengembangkan

usahadapat diatasi dengan adannya pembiayaan. Masyarakat yang

berpotensimengembangkan usahannya dapat bekerja sama dengan bank

syari’ahuntuk mencukupi kebutuhan modal usahannya.

17 Ridwan, Muhammad, 2007, Kontruksi Bank Syariah Indonesia, Yogyakarta : Pustaka SM

hlm.96-97

Page 28: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

17

e. Menjaga stabilitas ekonomi nasional

Dalam kondisi ekonomi yang kurang normal, maka masalah yang

seringmuncul meliputi: melambungkan inflasi, lesunnya gairah

ekspor,rendahnya nilai investasi serta masalah makro ekonomi lainnya.

f. Meningkatkan pendapatan nasional

Pembiayaan yang sudah disalurkan kepada para pengusaha akan

mampumeningkatkan produktifitas dan aktifitas ekonomi. Hal ini akan

membawapada peningkatan pendapatan dan kemakmuran.

g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasionalPemberian pembiayaan

dan jaminan (garansi bank), akan mampumeningkatkan hubungan

kerjasama perdagangan antara satu Negara dengan negara lainnya.

F. Pengertian akad Mudharabah

1. Pengertian Landasan Hukum Mudharabah

Muhammad rawas Qal’aji didalam Muhammad Safi’i Antonio

menjelaskan secara umum Mudharabahberasal dari kata dharab, bearti

memukul atau berjalan. Pengertian memukul ini atau lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalakan usaha.18

Secara teknik, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara

dua pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangan pihak lainya menjadi pengelola. Keuntungan

usaha secara mudrabah dibagi menurut kesepkatan yang dituangkan

dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditangung oleh pemilik modal

selama kerugan itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya

18Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.95

Page 29: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

18

kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si

pengelola harus bertangung jawab atas kerugian tersebut.19

a) Al-Qur'an Q.S Al-Muzzammil 73: 20 dijelaskan:

فض وآخرون يضربون في الرض يبتغون من ل الله …

…Dan sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan di

muka bumi mencari karunia Allah... (Q.S Al-Muzzammil 73: 20)

Yang dimaksud dengan "melakukan perjalanan di muka bumi"

pada ayat ini adalah berdagang dalam rangka mencari keuntungan,

kalimat inimengisyaratkan makna mudharabah seperti yang

disebutkan di atas. Hal inididasarkan pada pengertian mudharabah

secara fughawi, yang diambil dari katadharaba fil ard.20

b) Dalam QS Al-Baqarah 2: 198 dijelaskan:

...ب كم ن تبتغوا فضلا من ر ليس عليكم جناح أ

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil

perniagaan) dari Tuhanmu…(Al-Baqarah:198)

Mencari karunia Allah pada ayat ini dapat dilakukan dengan cara

bekerjasama dengan orang lain dalam bentuk mudharabah.21

c) Dalam hadis Nabi diungkapkan bahwa bentuk kerja sama

mudhárabah merupakan salah satu transaksi yang penuh dengan

keberkatan.

19Ibid 20Rozalinda, 2016, piqih ekonomi syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 207 21ibbid

Page 30: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

19

Dari Shalih ibn Suhaib diterima dari bapaknya ia berkata,

Rasulullah Saw. bersabda: "Tiga perkara yang mempunyai

keberkatan, jual beli yang pembayarannya ada tenggang waktu,

muqaradah (mudharabah), dan mencampurkan gandum dengan

tepung untuk keperluan rumah tidak untuk dijual"22

d) Ijmak

Adapun landasan ijma' ulama tentang kebolehan mudharabah ini

adalahriwayat dari Imam Zailai telah menyatakan para sahabat telah

berkonsensus bahwa mereka mengelola harta anak yatim secara

mudharabah.23 Tidak ada satu pun dari mereka yang

mengingkarinyakarena harta yang diamanahkan itu akan bisa

berkembang. Konsensus itudapat pula dilihat dari perbuatan Umar

ibn Khattab terhadap harta Negara yang dikelola oleh Abdullah dan

Ubaidillah secara mudharabah. Wahbah az-zuhaily menjelaskan

bahwa mudharabah diqiyaskan kepada musaqah (kerjasama antara

pemilik sawah/ladang dengan petani penggarap dan hasilnyadibagi

menurut kesepakatan).

2. Rukun mudharabah

Rukun dalam akad Mudharabah adalah:

a) Pelaku (Pemilik modal maupun pelaksana usaha)

Pelaku pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal)

sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (Mudharib).

22 Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazuwaini wa Majah, Sunan Ibn Majah, Juz7.

Kairo: Mawqi' Wizárah al-Augåf al-Mishriyah, t.th, hlm. 163, hadis ke-2377 23Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.96

Page 31: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

20

b) Objek Mudharabah (Modal dan Kerja)

Pemilik modal menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah,

sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek

mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa uang ataubarang yang

dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa

berbentuk keahlian, ketrampilan, selling skill, management skill,

danlain-lain. Para Fuqaha sebagaimana dikutip Karim,dalam Al-

Kasani, Albada'i vol 6 hal. 232 dan lain-lain, sebenarnya tidak

membolehkan modal mudharabah berbentuk barang. Ia harus tunai

karenabarang tidak dapat dipastikan taksiran harganyadan

mengakibatkan ketidakpastian (gharar) besar-nya modal mudharabah.

Namun para ulama mazhab Hanafi membolehkannya dan nilai barang

yang dijadikan setoran modal harus disepakati pada saat akad oleh

mudharib dan shahibul maal.24 ParaFuqaha telah sepakat tidak

bolehnya mudharabahdengan hutang Tanpa adanya setoran modal

berarti shahibul maal tidak memberikan kontribusiapa pun padahal

mudharib telah bekerja. FaraUlama Syafi'i dan Maliki melarang hal itu

karenamerusak sahnya akad.

c) Persetujuan kedua belah pihak (ljab-Qabuli)

Persetujuan merupakan konsekuensi dari prinsip taraddin minkum

(sama-sama rela). Keduabelah pihak harus secara rela bersepakat untuk

mengikatkan diri dalam akad mudharabah.

24Adivwarman A. Karim, Baak Islam, .2006 yang dikutip dari Al-Kasani, Al-Badar, vol 6, h.

82, Asy Sarbini, Mughni Muhtaj, vol. 3, h. 310 ibnu Rasyd, Bidayatul Mujtahid, vol 2, h.232; Ibnu

Qudamah, Almughni vol S 15 o Hm, Al Muhalla, vol. 9, h. 169; Az Raila Tabyin Al Haqai vol 5,

h.53.

Page 32: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

21

d) Nisbah keuntungan

Nisbah keuntungan merupakan yang berhak diterima oleh kedua

belah pihak yang bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas

kerjanya, sedangkan shahih al maal mendapat imbalan atas penyertaan

modalnya.25

3. Jenis-jenis mudharabah

a) Mudharabah Mutlaqah

Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah mutlaqah adalah

bentuk kerja sama antara shahibul maal (penyedia dana)dan mudharib

(sipengelola dana)yang cakupanya sangat luas dan tidak dibtasi oleh

spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

b) Mudharabah Mugayyadah

Yang dimaksud dengan Mudharabah Mugayyadah adalah

kebalikan dari mudharabah mutlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batas

jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatas ini seringkali

mencerminkan kecendrungan umum si shahibul maal dan memasuki

jenis usaha.26

25Adiwarman A karim, 2009, Bank Islam; analisis fiqh dan keuangan, edisi ketiga, Jakarta;

PT Raja Grafindo Persada, hal.205 26Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.97

Page 33: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

22

4. Aplikasi Mudharabah dalam Perbankan

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk27:

a) pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa

b) dana khusus disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber

dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat

yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

5. Manfaat Mudharabah

a) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat.

b) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil

usaha bank sehinggabank tidak akan pernah mengalami negative

spreadPengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah

c) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencariusaha yang benar-benar

halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan

benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

d) Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip

bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

27Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.97

Page 34: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

23

6. Resiko Mudarabah

Risiko Mudharabah Risiko yang terdapat dalam al-mudharabah,

terutama pada penerapannya dalam pembiayaan, relatif tinggi. Di

antaranya:

a) side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

disebut dalam kontrak;

b) lalai dan kesalahan yang disengaja

c) penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

7. Berakhirnya Mudharabah

Akad mudharabah berakhir apabila:

a. Karena telah tercapainya tujuan dari usaha tersebut sebagaimana yang

dimaksud dalam perjanjian mudharabah.

b. Pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian mudharabah.

c. Karena meninggalnya salah satu pihak, yaitu shahib al-mal atau

mudarib.

d. Karena salah satu pihak memberitahukan kepada pihak lainnya

mengenai maksudnya untuk mengakhiri perjanjian mudarabah itu.

Page 35: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

24

8. Skema Mudarabah

Secara umum, aplikasi perbankan mudharabah dapat digambarkan

dalam skema sebagai brikut28 :

G. Pengertian Akad Musyarakah

1.Pengertian dan landasan hukum musyarakah

Musyarakah adalah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu dimana msing-masing pihak memberikan

kontribus dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditangung bersama sesuai dengan kesepakatan.29

a) Musyarakah/Syirkah disyriatkan berdasarkan Q.S An-nissah 4:12 :

لك فهم شركاء في الثلث فإن كانوا أكثر من ذ

...Jika saudara-saudara seibu lebih dari seorang maka mereka berserikat

dalam sepertigaharta....(QS An-Nisa 4: 12)

28Ismail, 2011, Perbankan Syariah, prenadamedia group,hal.85 29Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.90

Page 36: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

25

b) Q.S Shaad ayat 24

“Dari sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu

sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-

orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh; dan amat

sedikitlah mereka ini”. (Q.S Shaad : 24)

c) Dalam Hadis Nabi di Tegaskan Diriwayatkan dari Abu Hurairah semoga

Allah meninggikannya ia berkata Sesungguhnya Allah berfirman,"Saya

adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama tidak ada satu

pun yang mengkhianati sahabatnya. Bila salah seorang mengkhianati

sahabatnya, saya keluar dari keduanya30

d) Ijma

Ibu Qudamah dalam kitabnya, al-mugni, telah berkata, “kaum

muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara

global walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen

darinya.

2. jenis- Jenis Musyarakah

Musyarakah ada dua jenis: musyarakah pemilikan dan musycarakah akad

(kontrak). Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau

kondisi ainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau

lebih.

30Sulaiman ibn al-Asy'ats ibn Syadad ibn Umar al-Azdi Abů Dâud, Sunan Abú Daud, Juz 10,

(Kairo: Mawqi' Wizarah al-Auqâf al-Mishriyah, t.th), hlm. 176, hadis ke-3383

Page 37: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

26

Dalam missyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam

sebuah aset nyata dan berbagi pula dari keuntungan yang dihasilkan aset

tersebut. Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua

orangatau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal

musyarakah Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Adapun

jenis-jenis musyarakahsebagai berikut :

a. Musyarakah al-inan

Wahbah Az-Zuhaili dalam Muhammad safi’i Antonio menyatakan

Musyarakah al-inan adalah kontrak antara dua orang atau lebih.

Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan

berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak berbagi dalam keuntungan

dan kerugian sebagaimana yang disepakati di antara mereka. Akan

tetapi, porsi masing-masing pihak, baik dalam dana maupun kerja

atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik sesuai dengan

kesepakatan mereka. Mayoritas ulama membolehkan jenis al-

musyarahah ini.31

b. Musyarakah mufawadhah

Sarakshi dalan Muhammad Safi’i Antonio menyatakan

Musyarakah mufawadhah adalah kontrak keria sama antara dua

orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari

keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Setiap pihak

membagi keuntungan dan kerugian secara sama. Dengan demikian,

syarat utama dari jenis musyarakah ini adalah kesamaan dana yang

31Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.92

Page 38: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

27

diberikan, kerja, tanggung jawab, dan beban utang dibagi oleh

masing-masing pihak.32

c. Musyarakah a’ maal

Ibn 'Abidindalan Muhammad Safi’i Antonio

menyatakanMusyarakah a’ maal adalah kontrak kerja sama dua

orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan

berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya, kerja sama dua

orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek, atau kerja sama dua

orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam sebuah

kantor.33

d. Musyarakah wujud

Abu Bakar Ibn Mas’ud al-kasani menyatakanMusyarakah wujud

adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi

dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang

secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut

secara tunai. Mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian

berdasarkan jaminan kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap

mitra. Jenis al-musyarakah ini tidak me meriukan modal karena

penmbelian secara kredit berdasar pada jaminan tersebut. Karenanya,

kontrak ini pun lazim disebut sebagai musyarakah piutang.34

32ibid 33ibid 34Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa Insani,

hal.93

Page 39: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

28

3.Rukun dan Syarat Musyarakah35

a) Ijab Kabul

Ijab Kabul harus di nyatakan dengan jelas dalam akad dengan

memerhaika hal-hal sebagai berikut :

i. Penawaran dan permintaan harus elas di tuangkan dala tujuan akad.

ii. Penrimaan dan penawaran dilakukan pada saat kontrak

iii. Akad di tuangkan secara tertulis

b) Pihak Yang berserikat

i. Kompeten

ii. Menyediakan dana sesuai dengan kontrak dan pekerjaan/proyek

usaha.

iii. Memiliki hak untuk ikut mengolah bisnis yang sedang dibiayai

atau memberi kuasa kepada mitra kerjanya untuk mengolahnya

iv. Tidak diizinkan mengunakan dana untuk kepentingan sendiri.

c) Objek akad

4.Modal

a. Modal dapat berupa uang tunai atau asset yang dapat dinilai. Bila modal

tetapi dalam bentuk asset, maka asset ini sebelum kontrak harus dinilai

dan disepakati oleh masing-masing mitra.

b. Modal tidak boleh dipinjamkan dan dihadiakan ke pihak lain.

c. Pada prinsipnya bank syariah tidak harus minta agunan, akan tetapi

untuk menghindari wanprestasi, maka bank syariah diperkenankan

meminta agunan dari nasabah/mitra kerja.

35Ismail, 2011, Perbankan Syariah, prenadamedia group,hal.85-86

Page 40: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

29

5.Kerja

a. Partisipasi kerja dapat dilakukan bersam-sama dengan porsi kerja yang

tidak harus sama, atau salah satu mitra memberi kuasa kepada mitra

kerja lainya untuk mengolah usah.

b. Kedudukan masing-masing mitra harus tertuang dalam kontrak.

6.Keuntungan dan kerugian

a. Jumlah keuntungan harus di kuantifikasikan

b. Pembagian keuntungan harus jelas dan tertuang dalam kontrak. Bila

rugi, maka kerugian akan ditangung oleh masing-masing mitra

berdasarkan porsi modal yang diserahkan.

4. Aplikasi dalam Perbankan

a. Pembiayaan proyek

Musyarakah ini biasanya diaplikasikan untukpembiayaan proyek

dimana nasabah dan bankmenyediakan dana untuk membiayaisama-

samaproyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah

mengembalikan dana tersebut bersanma bagihasil yang telah

disepakati.

b. Modal ventura

Musyarakah ini diterapkan dalam skema modalventura. Penanaman

modal dilakukan untukjangka waktu tertentu dan setelah itu bank

melakukan divestasi ataumenjual sebagian sahamnya,singkat maupun

bertahap36

36Muhammad syafi’I Antonio, Bank Syariah, hal.93

Page 41: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

30

5. Manfaat musyarakah

a. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlahtertentu pada saat

keuntungan nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada

nasabah pendanaansecara tetap, tetapi disesuaikan dengan

pendapatan/hasil usahabank, sehingga bank tidak mengalami

negativespread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikandengan cash flowl/arus

kas usaha nasabah, sehinggatidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar-benar

halal,menguntungkan. Hal ini karerna keuntungan yangriil dan bena-

benar terjadi itulah yang akan dibagikan.37

6. Berrakhirnya Musyarakah

Musyarakah akan berakhi jika salah satu dari peristiwa tersebu terjadi :

i. Setiap mitra memiliki hak untuk mengakhiri musyarakah kapan saja

setelah menampaikan pemberitahuan mengenai hal ini. Dalam hal ini,

jika asset musyarakah berbentuk tunai, semuanya dapat di bagi pro rata

di anatara para mitra. Akan tetapi Akan tetapi, jika aset tidak

dilikuidasi, paramitra dapat membuat kesepakatan untuk melikuidasi

aset ataumembagi aset apa adanya diantara mitra.

Jika terdapat ketidaksepakatan dalam hal ini, yaitu jika seorang

mitra ingin likuidasi sementara mitra lain ingin dibagi apa adanya,maka

yang terakhir yang didahulukan setelah berakhirnya Musyarakahsemua

37Ibid hal.94

Page 42: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

31

aset dalam kepemilikan bersama para mitra dan seorang

coownermempunyai hak untuk melakukan partisi atau pembagian,

dantidak seorang pun yang dapat memaksa dia untuk melikuidasi

aset.Namun demikian jika aset tersebut tidak dapat dipisah atau

dipartisi,seperti mesin, maka aset tersebut harus dijual terlebih dahulu

danhasil penjualannya dibagikan.

ii. Salah satu pihak meninggal dunia, tetapi apabila anggota

Musyarakahlebih dari dua orang, yang batal hanyalah yang meninggal

saja.Musyarakah berjalan terus pada anggota-anggota yang masih

hidup.38

iii. Jika salah seorang mitra menjadi hilang ingatan atau menjadi

tidakmampu melakukan transaksi komersial, maka kontrak

Musyarakahberakhir.39

b. Resiko Musyarakah

Resiko yang terdapatMusyarakahterutama pada penerapanya dalam

pembiayaan relative tinggi yaitu sebagai berikut:

a) side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

disebut dalam kontrak;

b) lalai dan kesalahan yang disengaja

c) penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

38Hendi Suhendi, 2005, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada hal.134 39Ascarya, 2011, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : Rajawali Pers, hal.57

Page 43: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

32

7. Skema Musyarakah

Secara umum aplikasi musyaraka dapat di gambarkan sebagai berikut:

Skema Musyarakah

Nasbah Bank Syariah

Proyek Usaha

Keuntungan

Bagi hasil sesuai dengan ontribusi modal

(nisbah)

Page 44: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

33

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Bank Syariah MandiriJambi

PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jambi berdiri pada tahun

2003 yang gedungnya pada saat itu berdiri di Jl. Dokter Sutomo, Kota

Jambi. Lalu seiring meningkatnya perkembangan nasabah yang melakukan

transaksi pada BSM sendiri maka, dibuka kembali cabang pada tahun

2006. Bank Syariah Mandiri pun berkembang karena telah meningkatnya

aset yang dimiliki, sehingga dilakukan pemindahan gdung pada tahun 2016

yang bertempat di Jl. Gatot Subroto. Pelayanan semakin tumbuh dengan

baik karena dengan tampilan baru dan membuat kenyamananyang baik

terhadap nasabah. ada daerah Jambi nasabahyang melakukan transaksi

pada Bank Syariah Mandiri meningkat terus, sehingga perkembangan aset

yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jambi meningkat

pesat, sehingga dilakukan kebali renovasi yang lebih luas dan nyaman

kembali untuk para nasabah. Aset Bank Syariah Mandiri Kantor Area

Jambi saat ini mencapai 5,9 triliyun, penyaluran pembiayaan mencapai

4,80 triliyun dan dana pihak ketiga mencapai 4,63triliyun.

PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jambi memiliki rank

tertinggi kedua yaitu dengan predikat platinum dalam pencapaian aset,

pembiayaan, pelayanan terbaik dari seluruh Bank Syariah Mandiri seluruh

Indonesia, keunggulan yang dicapai oleh Bank Syariah Mandiri Kantor

Area Jambi mendapatkan banyak sekali apresiasi dari berbagai direksi

Bank Syariah Mandiri seluruh Indonesia. Sehingga Kantor Area Jambi

dijadikan

Page 45: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

34

tempat belajar dalam meraih pencapaiantertinggi.

B. Visi dan Misi Bank SyariahMandiri

1. Visi

“Bank Syariah Mandiri”

Bank Syariah Terdepan: menjadi bank syariah yang selalu

unggul di antara pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada

segmen consumer, micro, SME, commercial, corporate.

Bank Syariah Modern: menjadi bank syariah dengan sistem

layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.

2. Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industry

yangberkesinambungan.

b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi

yang melampaui harapannasabah.

c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmenritel.

d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariahuniversal.

e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja

yangsehat.

f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat danlingkungan.

Page 46: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

35

Area Retail Banking Manager AreaOperationan&SM

Area Pawning CSO AreaBusiness GSS

Consumer

Service

TRA Head

Teller

AreaMicro

Banking

GeneralSupport

Staff

Security

Pawning

Officer MBM

Customer

Service Messenger

Teller

Driver

Admin Gadai Micro

Banking

C. Strukturorganisasi

Bank Syariah Mandiri Area Jambi

Area Manajer

Area

Consumer

Financing

CBRM

Consumer

BankingRetail

Manager

Junior

Page 47: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

36

D. Produk-produk Bank Syariah Mandiri

Sebagai bank lainnya, ada beberapa produk yang ditawarkan pada nasbah. Untuk

meunjang pelayanan operasional , PT Bank Mandiri Syariah menawarkan beberapa

produk-produk dan jasa-jasa perbankan yaitu:

a. Pendanaan

1. Tabunagan

Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad mudharabah mutlaqah yang

penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.

- Tabungan Berencana BSM

Tabungan berjangka dengna nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung

maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan

perlindungan asuransi gratis.

- Tabungan Simpatik BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang

disepakati.

- Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad mudharabah mutlaqah yang

penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.

- Tabungan BSM Dollar

Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat

dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.

Page 48: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

37

- Tabungan Mabrur BSM

Tabungna untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji dan

umroh.

- Tabungan Kurban BSM

- Tabungan BSM Investa Cendikia

Tabungan berjangka yang diperuntukan bagi masyarakat dalam melakukan

perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra atau putri.

Akad :

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah muthlaqah. Mudharabah muthlaqah adalah

akad antara pihak pemilik modal (shohibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk

memperoleh keuntungan, yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib ( bank) diberikan

kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi.

2. Deposito

a. Deposito BSM

Deposito BSM adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat

dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.

Manfaat:

1) Sarana investasi terarah sesuai syariah

2) Pilihan jangka waktu : 1,2,6, dan 12 bulan

3) Aman dan terjamin

4) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

5) Bagi hasil kompetitif Fasilitas :

Automatic Roll Over (ARO)

Bagi hasil dapat ditambahkan kenilai pokok deposito, transfer atau

pemindahbukuan

Page 49: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

38

b. Deposito BSMValas

Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka yang penarikannya hanya

dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta

asing.

Manfaat:

1. Sarana investasi terarah sesuaisyariah

2. Pilihan jangka waktu 1,3,6, dan 12bulan

3. Aman danterjamin

4. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan

5. Bagi hasilkompetitif

Fasilitas:

a) Automatic Roll Over(ARO)

b) Bagi hasil dapat ditambahkan ke nilai pokok deposito, transfer atau

pemindahbukuan

Akad:

Akad yang digunakan adalah akad mudharabah mutlaqah, mudharabah

mutlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shohibul maal) dengan

pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan

dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank)

diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah

investasi.

Page 50: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

39

3. Giro

Giro BSM adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

bayar lainya dengan prinsip wadiah yadadh-dhamanah.

Manfaat:

1) Aman danterjamin

2) Kemudahan bertransaksi financial, cocok bagi para pengusaha

3) Dapat dijadikan jaminanpembiayaan Fasilitas:

Buku cek dan atau bilyetgiro

Layanan standingorder

Fasilitas ATM (khususperorangan)

Akad:

Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad adh- dhamanah. Wadi’ah yad adh-

dhamanah adalah akad penitipan uang antara pihak yang mempunyai auang dengan tujuan

untuk menjaga keutuhan uang, dimanapihakpenerima titipan berhak memanfaatkan berikut

tanggung jawab atas pengemabalian kepada pihak yang menitipkan

Page 51: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

40

4. Obligasi

- Obligasi BSM

b. Pembiayaan

- BSM Customer NetwordFinancing

- Pembiayaan Resi Gudang

- PKPA

- Pembiayaan Endukasi BSM

- BSM Implan Pembiayaan Dana Berputar

- Pembiayaan Griya BSM Optima

- Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi

- Pembiayaan Umroh

- Pembiayaan BSM DP 0%

- Gadai Emas Syariah Mandiri

- Pembiayaan Mudharabah BSM

- Pembiayaan Musyarakah BSM

- Pembiayaan Murabahah BSM

- Pembiayaan Talangan Haji BSM

- Pembiayaan dengan Agunan Investasi terkait BSM

- Pembiayaan kepada pensiunan

- Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pembiayaan istihna BSM

- Qard

- Ijarah Mutahiyah Bitamlik

- Hawalah

- Salam

Page 52: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

41

c. Jasa

1. Jasa Produk

- BSM card

- Sentra Bayar BSM

- BSM SMS Bangking

- BSM Mobile Bangking GPRS

- BSM Net Bangking

- Pembayaran melalau menu pemindah buku di ATM (PPBA)

- Bank garansi BSM

- BSM Letter of Credit

2. Jasa Operasional

- Transfer Lintas Negara BSM Westren Union

- Kliring BSM

- Transfer Dalam Kota

- Taransfer Valas BSM

- Pajak Online BSM

- Referensi Bank BSM

- BSM Standing Order

3. Jasa Investasi

- Reksadana

Page 53: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

42

E. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal

kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang

diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

a. Syarat Pembiayaan

b. Fasilitas

1) Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US Dollar

2) Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan

3) Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau

sekaligus diakhir periode)

4) Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

5) Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.

3. Kelebihan

a) Mudah, membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah

b) Bagi Hasil, Nisbah Bagi Hasil tetap antara bank dan nasabah

Page 54: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

43

c) Ringan, angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau realisasi

usaha nasabah

F. PEMBIYAAN MUSYARAKAH

Pembiayaan Musyarakah BSM adalah Pembiayaan khusus untuk modal

kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah

dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

1. Syarat Pembiayaan

2. Fasilitas

a) Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel (bulanan atau

sekaligus diakhir periode)

b) Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing.

c) Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar

Page 55: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

44

3. Kelebihan

a) Lebih menguntugkan karena prinsip bagi hasil

b) Mekanisme pegembaian yang fleksibel sesuai degan realisasi usaha

c) Memberi kemudahan dai bisnis anda

G. MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH PEMBIAYAAN

1. Tahap Permohonan

Pada tahap ini calon nasabah melengkapi data berupa identitas diri, jika

calon nasabah adalah calon pegawai maka harus melengkapi syarat yang

telah ditentukan pada prosedur pembiayaan yang tidak diketahui

sebelumnya oleh calon nasabah. setelah data tersebut dilengakapi maka

pihak consumer banking relationship manager (CBRM) membutuhkan paraf

dan tanggal tanda terima meneliti kelengkapan lampiran. Apabila telah

lengkap, surat permohonan dicatat pada buku administrasi “surat

permohonan pembiayaan” dan memarafnya pada buku administrasi tersbut.

Selanjutnya pihak bank menindaklanjuti surat permohonan pembiayaan

dengan melakukan proses investigasi, tahap ini berupa mengisi formulir

untuk permohonan yang mana sebagai contoh telah dilampirkan pada

halamanberikutnya.

2. Tahap Investigasi

Tahap investigasi ini dilakukan oleh CBRM bertujuan untuk meneliti

kelayakan calon nasabah, CBRM melakukan pemeriksaan

kebenaran/validasi surat permohonan pembiayaan dan lampiran (apabila

telah sesuai atau benar, CBRM membubuhkan paraf dan tanggal

pemeriksaan pada tiap

Page 56: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

45

dokumentersebut,kemudianmelakukanperintahinformasiinternyang tersedia

di BSM terkait dengan performance selama menjadi nasabah BSM, CBRM

membuat kesimpulan hasil pemeriksaan informasi intern. Setelah

melakukan wawancara calon nasabah untuk menyakini kebenaran /

kelayakan data lampiran surat permohonan pembiayaan. Hasil wawancara

dituangkan diberita wawancara. Kemudian CBRM membuat memo kepada

branch financing operational (BFO) untuk melakukan BI Checking, untuk

memastikan kondisi nasabah apakah ada terkait hutang di bank lainnya atau

pernah mengalami kemacetan saat membayar angsuran. Tahap ini sangatlah

rahasia untuk melihat/menganalisa nasabah melalui BI Checking yang bisa

menentukan kelayakan bisa atau tidaknya nasabah untuk melakukan

pembiayaantersebutnya.

3. Tahap Analisa

Tahap ini masih dilakukan oleh pihak CBRM, CBRM melakukan analisa

secara detail terhadap kelayakan calon nasabah, karena pembiayaan bersifat

pembiayaan konsumtif maka tahapan analisa meliputi (character, capacity,

capital, condition, collateral). Menganalisa kemampuan nasabah dalam

melakukan pembayaran kembali agar terhindar dari resiko yang tidak

diinginkan serta pengunaan terhadap setiap pembiayaan yang diberikan

termasuk pengamanan dari legalitas diri pemohon, tahap ini dilakukan oleh

bagian AFO (Area Financing Operation) sebagai support untuk bank

syariah mandiri.

Page 57: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

46

4. Tahap Persetujuan

Tahap ini nasabah akan menandatangani SP3 (surat

permohonan permintaan pembiayaan) diatas materai kemudian

mengembalikan SP3 kepada marketing disertai dokumen yang

dipersyaratkan termasuk bukti pemilikan jaminan utama. Setelah itu

pihak CBRM menerima SP3 yang telah ditandatangani nasabah diatas

materai dan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan SP3. Membuat

check list penerimaan dokumen untuk membuat akad pembiayaan.

Kemudian pihak pemimpin kantor area jambi akan meriview kembali,

apakah telah lengkap dan sesuai maka pimpinan menandatangani

bersama nasabah setelah itu menyerahkan akad pembiayaan beserta

surat sanggup diserahkan kembali ke nasabah untuk segera melengkapi

kembali, untuk sebagai contoh dalam tahap persetujuan ini saya

lampirkan pada halaman berikutnya.

5. Tahap pencairan

Tahap ini akan mengajukan surat permohonan pencairan pembiayaan dan

kemudian pihak CBRM menerima surat permohonan tersebut dan

melakukan pengecekan antaralain, akd pembiayaan, surat sanggup, jaminan,

biaya jaminan dan biaya pengikatan jaminan telah dibayar nasabah,

pengamanan sumber pelunasan pembiayaan telah dilakukan oleh pihak

bank, serta persyaratan lain, hasil pengecekan tersebut ditungkan dalam

daftar pengecekan realisasi pembiayaan dan diparaf oleh CBRM. Kemudian

pihak BFO menerima daftar pengecekan realisasi pembiayaan tersebut dan

meneruskan ke administrasipembiayaan untuk dilakukan pengecekan, pihak

Page 58: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

47

Administrasi akan melakukan pengecekan kelengkapan dan kebenaran

dokumen sesuai yang dipersyaratkan dalam akad pembiayaan, jika tidak

lengkap maka pihak administrasi akan membuat catatan atas ketidak

kelengkapan dokumen tersebut. Kemudian mengisi daftar pengecekan

realisasi pembiayaan lembar 3 dan membubuhkan paraf, serta menyerahkan

kembali dokumen tersebut ke BFO, setelah menerima dokumen tersebut

diserahkan ke pimpinan untuk di cek kembali dan diputuskan apakah

pembiayaan dicairkan atau di tunda

H. Keungulan Pembiyaan Mudharabah dan Musyarakah dari sudut

pandang nasabah

1. Keungulan pembiayaanMudharabah

“Menurut Bapak Hardi pembiayaan mudharabah, Bebas dari

riba, sangat efektif dalam memberikan pendanaan karena di biayai

dengan sepenuhnya oleh bank, nisbah pembagian hasil seuai dengan

keuntungan diperoleh dan dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati.”40

“Menurut Bapak Santoso pembiayaan mudarabah ini

Keungulan terlihat dari pembiayaan sepenunya dibiiayaai oleh pihak

bank jadi apabila terjadi kerugian pihak bank yang menangug semua

kerugian tersebut”41

“Menurut Bapak Syarif, pembiayaan mudharabah memiliki

perbedaan dari segi pengelolaa keuangannya dimana dalam

pengelolaan administrasi keuangan usaha tersebut bank tidak

sepenuhnya ikut campur dalam pelaksanaanya. Selain itu jika dilihat

dari segi pembagian hasil, dalam akad mudharabah pembagian hasil

40Hasil wawancara dengan bapak Hardi pada tanggal 15 Oktober 2019 41Hasil wawancara dengan bapak Santoso pada tanggal 15 Oktober 2019

Page 59: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

48

keuntungan umumnya telah ditentukan pembagiannya dari pihak

bank”42

Dari hasil wawancara di atas dapat di Tarik kesimpulan bahwa

seorang yang ingi melakukan sebuah usaha yang tidak memunyai dana

bisa melakukan pembiayaan Mudharabah karena dalam pembiyaan

Mudrahabahini modal 100% di biayai oleh pihak perbankan dan

pembiayaan mudrahabahbebas dari riba.

2. keunggulan pembiyaan Musyarakah

“menurut Bapak Hardi keunggulan pembiayaan Musyarakah ini

iyalah nasabah juga bias berontribusi dana dengan pihak bank dalam

menjalankan suatu usaha dan nasabah pembagian hasil sesuai dengan

keuntungan yang diperoleh dan di bagi sesuai dengan kontribusi

dana”43

“Menurut Bapak Santoso pembiayaan Musyarakah ini

keunggulan terlihat dari pembiayaan di biayai oleh dua pihak yaitu

bak dan nasabah jadi apabila terjadi kerugian pihak bank dan nasabah

yang menangug semua kerugian tersebut”44

“Menurut Bapak Syarif, pengelolaan administrasi keuangan

dalam akad musyarakah ini kedua pihak saling berkontribusi dalam

pelaksanaanya, karena setiap pihak memiliki wewenang untuk

mengatur segara aktifitas kegiatan usahanya terutama dalam

mengelola keuangannya. Selain itu jika dilihat dari porsi pembagian

hasil keuntungan tidak sepenuhnya ditentukan dari porsi modal yang

di tempatkan, akan tetapi pembagian hasil keutungan ditentukan dari

kesepakatan awal kontrak.45

42Hasil wawancara dengan bapak Syarifpada tanggal 15 Oktober 2019 43Hasil wawancara dengan bapak Hardi pada tanggal 15 Oktober 2019 44Hasil wawancara dengan bapak Santoso pada tanggal 15 Oktober 2019 45Hasil wawancara dengan bapak Syarifpada tanggal 15 Oktober 2019

Page 60: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

49

Dari hasil wawancara dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembayaan musyarakah ini dengan cara dua orang atau lebih saling

berkontribusi dalam suatu usaha , kerugian dalam usaha di tangung

oleh semua pihak dan pembagian hasil juga sesuai dengan kontribusi

dana.

Page 61: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

49

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keugulan produk Mudharabah anataralain adalah sebagai berikut:

1. Dalam Pembiayaan Mudharabah Bank memberikan pembiayaan

sepenuhnya (100%) modal dari Bank

2. Dalam menghadapi kerugian dalam suatu usaha pihak bank betangung

jawab penuh (100%) dalam kerugian tersebut apabila tidak disebabkan

oleh nasabah tersebut degan segaja seperti mengunakan uang

pembiayaan untuk membeli sesuatu di luar kepentingan usaha tersebut.

3. Dalam pengolaan usaha bank tidak sepenuhnya ikut campur dalam

mengelola usaha akan tetapi tetap untuk mengawasi usaha tersebut.

Keugulan produk Musyarakahanataralain adalah sebagai berikut:

1. Dalam pembiyaan Musyarakah Bank dan Nasabah saling kontribusi

dana bersama, banyaknya dana sesuai dengan kesepakatan yang telah

di sepakati dalam akad

2. Dalam menghadapi kerugian dalam suatu usaha pihak bank dan

nasabah saling bertangup jawab dalam mengatasi kerugian sesuai

dengan proporsi dana.

3. Setiap pihak memiliki wewenang untuk mengatur segla aktifitas

kegiatan usahanya terutama dlam mengeola keuangan.

Page 62: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

50

B. Saran

1. Dari wawancara yang dilakukan kepada investor Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Jambi dapat di Tarik bahwa Bank Syariah

Mandiri Kantor Area Jambi harus tetap meningkatkan pelayanan

terhadap nasabah pembiayaan mudhrabah dan musyarakah, karena

nasabah juga mempertimbangkan pelayanan yang akan didapat.

2. Kurangnya pemahaman investor tentang produk-produk pembiayaan

mudharabah dan musyarakah menyarankan Bank Syariah Mandiri

untuk harus lebih meningkatkan promosi agar masyarakat lebih

mengenal produk-produk yang ada di banktersebut.

3. Sebagai Bank yang menyalurkan pembiayaan adanya penjelasan yang

detail terhadap pembiayaan tersebut kepada nasabah agar mudah

dipahami dan membuat investor lebih mudah untuk melakukan

pembiayaan.

Page 63: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

DAFTAR PUSTAKA

Q.S Al-quran dan hadist

Adiwarman A karim,2009, Bank Islam; analisis fiqh dan keuangan, edisi

ketiga, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.

Andri Soemitra, 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta:

Pranamedia Group.

Binti Nur Asiyah, 2015, manajemen pembiayaan bank syariah, Kalimedia,

Depok Sleman Yokyakarta.

Ismail, 2011, Perbankan syriah Jakarta: Prenamedia Group.

Juliansyah Noor, 2011,metode penelitian, Jakarta: Pranadamedia Group.

Karnaen perwataatmaja dan syafi’I Antonio, 1992, Apa Dan Bagaimana Bank

Islam, penerbit dana bhakti wakaf, Yogyakarta

Kasmir, 2011, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta:Rajawali Pers.

Muhammad Safi’i Antonio, 2008, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Germa

Insani

Muhammad Syafi’i Antonio, 2001, Bank Syariah dari teori kepraktik, Jakarta,

Gema Insani Press

Sri Nurhayati,2004Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 3, Jakarta,

Salemba Empat.

Lain-lain

Putri Dona Balgis,2017,Akad Musyarakah Mutanaqisa: Inovasi Baru

Produk Pembiayaan Bank Syariah, Ekonomi Syariah Universitas

Padjajaran, Vol. 7

Trimulato,2017,Analisis Potensi Produk Musyarakah Terhadap

Pembiayaan Sektor Rill UMKM, Perbankan Syariah Universitas

Muhammadiyah Parepare, Vol.18.

Page 64: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK

Web Resmi

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101608.aspx

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101708.aspx

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101808.aspx

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_102308.aspx

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_102408.aspx

https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_103208.aspx

Page 65: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK
Page 66: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK
Page 67: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK
Page 68: LAPORAN MAGANG KEUNGGULANPRODUK MUDHARABAH DENGAN PRODUK