laporan lengkap larutan klmpk 6

39
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR/ SEMI PADAT “LARUTAN” OLEH: KELOMPOK V LABORATORIUM FARMASETIKA

Upload: alljabar-rahmat

Post on 19-Jun-2015

2.373 views

Category:

Automotive


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan lengkap larutan klmpk 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR/ SEMI

PADAT

“LARUTAN”

OLEH:

KELOMPOK V

LABORATORIUM FARMASETIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

2013

Page 2: Laporan lengkap larutan klmpk 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah sediaan cair yang terdiri

dari larutan, suspensi dan emulsi. Sediaan cair yang mengandung dua

atau lebih zat terlarut obat, baik berupa zat padat, cair atau gas yang

molekulnya terdispersi kedalam pelarut yang cocok untuk membentuk

sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia disebut sebagai

larutan.Jadi, komponen larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat

pelarut (solven).Adapun kemampuan zat terlarut untuk terdispersi

kedalam pelarut yang sesuai disebut sebagai kelarutan.

Dalam percobaan ini sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu

dilakukan preformulasi dan formulasi, kemudian hasil formulasi

dipraktekkan di laboratorium. Adapun hasil formulasi terdiri dari zat aktif

dan zat tambahan yang dipilih sesuai dengan literatur yang ada.

Contoh formula yang dibuat dalam percobaan ini yaitu obat batuk

asma yang mengandung zat aktif salbutamol sulfat dan ambroksol HCl

serta zat tambahan seperti pemanis, pengawet, pewarna, pengaroma

serta pelarutnya.

Sebagai seorang farmasis dituntut untuk belajar menjadi formulator

yang baik, sehingga nantinya akan dengan mudah dalam pembuatan

sediaan yang menimbulkan kenyamanan bagi pasiennya. Hal inilah yang

melatarbelakangi percobaan ini.

Page 3: Laporan lengkap larutan klmpk 6

I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1. Maksud Percobaan

Dapat mengetahui dan memahami cara formulasi

sediaan larutan dan pembuatan sediaan tersebut.

I.2.2. Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui dan memahami cara formulasi larutan

obat batuk asma dan cara membuat sediaan tersebut.

I.3. Prinsip Percobaan

Berdasarkan pemilihan bahan aktif dan bahan tambahan dalam

preformulasi sampai formulasi sediaan larutan obat batuk asma. Dan

dengan pembuatan sediaan tersebut sesuai prosedur kerja, yang

ditempatkan dalam botol coklat, dimasukkan kedalam wadah dan diberi

etiket dan brosur.

Page 4: Laporan lengkap larutan klmpk 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

Larutan merupakan sediaan cairan berupa campuran homogen

yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut baik berupa padatan,

cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut

yang bercampur membentuk system termodinamika yang stabil

secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah

pelarut untuk membentuk cairan jernih.

Kelarutan merupakan kemampuan suatu zat untuk melarut atau

terdispersi dalam pelarut yang sesuai pada temperatur 200C dan

banyaknya jumlah zat terlarut pada zat yang dapat dilarutkan oleh

sejumlah zat terlarut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain:

1. Polaritas

Sifat polar atau non-polar dapat mempengaruhi kelarutan dimana

senyawa yang bersifat polar hanya bisa dilarutkan oleh senyawa

atau pelarut polar.Begitupun sebaliknya, senyawa yang bersifat

non-polar hanya bisa melarutkan senyawa yang bersifat non-polar

juga dan biasanya disebut dengan istilah “Like dissolve like”.

2. Kosolvensi

Suatu zat yang ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dari

elektrolit lemah dan molekul non-polar dalam air.Kosolven hanya

Page 5: Laporan lengkap larutan klmpk 6

melarutkan bagian zat yang tidak bisa dilarutkan sepenuhnya oleh

air.Jadi, zat terlarut ditambah kosolven, kemudian ditambahkan

pelarut air.Contoh kosolven adalah etanol, gliserol, propilenglikol,

sorbitol, dll.

3. Temperatur

Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat

tersebut bersifat endoterm karena proses kelarutannya

membutuhkan panas.

4. Salting out dan salting in

Salting out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang

mempunyai kelarutan lebih besar dibandingkan zat utamanya,

sehingga menyebabkan penurunan kelarutan zat utama,

sedangkan salting in adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu

yang mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya,

sehingga menyebabkan kenaikan kelarutan zat utama.

5. Pembentukan kompleks

Adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tidak larut

dan zat yang larut dengan membentuk senyawa kompleks yang

larut.

6. Hidrotropi

Adalah peristiwa bertambahnya kelarutan suatu senyawa yang

tidak larut atau sukar larut dengan penambahan senyawa lain

Page 6: Laporan lengkap larutan klmpk 6

namun bukan surfaktan. Mekanismenya mungkin salting in,

kompleksasi atau kombinasi beberapa faktor.

7. Parameter kelarutan

Hanya untuk memprediksi apakah larut atau tidak dalam suatu

sistem tersebut dengan menggunakan rumus.

8. Efek ion

Jika zat yang terisonisasi sempurna akan larut sempurna,

sedangkan jika terionisasi sebagian tidak larut seluruhnya.

9. Ukuran partikel

Makin halus zat terlarut, makin kecil ukuran partikel, makin luas

permukaannya yang kontak dengan pelarut, sehingga zat terlarut

makin cepat larut.

10.Bentuk dan ukuran molekul

Sifat-sifat dapat melarutkan oleh air sebagian besar disebabkan

oleh ukuran molekulnya yang kecil.

Pembagian larutan antara lain:

1. Pembagian larutan secara umum.

- Larutan sederhana adalah larutan yang terdiri dari satu jenis zat

terlarut.

- Larutan campuran adalah larutan yang terdiri dua jenis atau

lebih zat terlarut

- Larutan stok adalah larutan yang dibuat sebagai bahan / pelarut

pada pembuatan resep.

Page 7: Laporan lengkap larutan klmpk 6

2. Larutan berdasarkan banyaknya zat terlarut

- Larutan encer adalah sejumlah kecil zat terlarut dalam larutan.

- Larutan pekat adalah fraksi besar larutan yang terdiri dari zat

terlarut.

- Larutan jenuh adalah mengandung sejumlah zat maximum dari

zat terlarut yang dapat bercampur dengan air pada suhu dan

tekanan tertentu.

- Larutan lewat jenuh adalah sejumlah zat terlarut yang melebihi

batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar.

3. Berdasarkan fungsi

- Collyrium adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan pada

mata.

- Collunarium adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan pada

hidung.

- Collutorium adalah Larutan yang dimaksudkan sebagai obat

kumur.

- Gargle adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan pada

mulut dan tenggorokan.

- Spray adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan dengan

cara disemprot.

- Injeksi adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan dengan

cara disuntikkan.

Page 8: Laporan lengkap larutan klmpk 6

- Dauche adalah Larutan yang dimaksudkan digunakan pada

vagina.

- Larutan oral adalah Larutan yang dimaksudkan pada

penggunaan oral seperti potiones, eliksir, sirup, saturation, dll.

- Enema adalah Larutan yang dimaksudkan untuk disisipkan ke

rektum.

4. Berdasarkan sifat fisika-kimia

- Larutan langsung (direct)

Larutan yang terjadi karena semata-mata peristiwa fisika, buka

peristiwa kimia. Misalnya, NaCl atau KBr dilarutkan kedalam air,

jika pelarutnya (air) diuapkan, maka NaCl atau KBr akan

diperoleh kembali.

- Larutan tidak langsung (indirect)

Larutan yang terjadi semata-mata karena perubahan kimia,

bukan peristiwa fisika. Misalnya jika Zn ditambahkan H2SO4,

maka akan terjadi reaksi kimia menjadi larutan ZnSO4 yang

tidak dapat kembali menjadi Zn dan H2SO4.

5. Berdasarkan ukuran

- Larutan mikromolekuler

Adalah suatu larutan yang secara keseluruhan mengandung

mikrounit yang terdiri atas molekul atau ion, seperti alcohol,

gliserin, ion natrium, dan ion klorida dengan ukuran 1-10 Å.

Page 9: Laporan lengkap larutan klmpk 6

- Larutan miseler

Suatu larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa

agregat (misel) baik dalam bentuk molekul atau ion.Jadi, larutan

miseler dapat dianggap sebagai larutan perserikatan koloid.

- Larutan makromolekuler

Larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa larutan

mikromolekuler, tetapi ukuran molekul atau ionnya lebih besar

dari mikromolekuler, misalnya larutan PGA, larutan CMC,

larutan albumin, dan larutan polivinil pirolidon.

Adapun istilah kelarutan antara lain:

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang

dapat melarutkan 1 gram zat

Sangat mudah larut

Mudah larut

Larut

Agak sukar larut

Sukar larut

Sangat sukar larut

Praktis tidak larut

<1

1-10

10-30

30-100

100-1.000

1.000-10.000

>10.000

Page 10: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Keuntungan dan kerugian larutan:

Keuntungan

- Dosisnya dapat atau mudah divariasikan.

- Aksi obat terjadi cepat karena obat lebih mudah atau cepat

diabsorpsi dalam bentuk larutan.

- Sediaan larutan mudah diberikan perasa, pemanis dan

pewarna.

- Keuntungan bagi anak-anak atau pasien yang tidak dapat

menelan tablet atau kapsul.

- Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan

dalam sediaan tablet atau kapsul.

Kerugian

- Kurang stabil dari segi mikrobiologi dan kimia daripada sediaan

padat.

- Beberapa obat untuk penggunaan oral tidak cocok sebagai

sediaan larutan jika rasanya pahit.

- Harus menggunakan pengawet.

- Mudah pecah atau tidak efisien atau tidak mudah dibawah

kemana-mana.

- Penggunaannya ribet.

Page 11: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Adapun komposisi larutan beserta contohnya antara lain:

1. Zat aktif

Contoh: Parasetamol, Atropin sulfat, codein, morfin sulfat, luminal,

sulfadiazin, dll.

2. Solvent (pelarut)

- Air (H2O) : melarutkan garam-garam seperti NaCl.

- Alcohol : melarutkan mentol, kamfer, dan Iodium.

- Gliserin : melarutkan zat-zat borax, fenol.

- Eter : melarutkan kamfer, fosfat.

- Minyak : melarutkan kamfer, mentol.

- Paraffin liq : melarutkan cera, cetaceum, minyak-minyak dan

kamfer.

3. Zat tambahan

Contoh:

- Pengawet : etanol, asam benzoat, asam sorbat, etil paraben,

metil paraben, natrium propionat.

- Perasa : Sorbitol, mannitol, xylitol, saccharin, aspartame, dll.

- Pewarna : Tartrazin, karmin, karotenoid, caramel, dll.

- Pengaroma : Oleum citri, peppermint, raspberry, anise,

cinnamon, dll.

- Pengstabil : Asam askorbat, asam sitrat, sodium metabisulfit,

sodium sulfit, natrium sulfit.

Page 12: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Larutan dikatakan stabil secara termodinamika apabila energi

bebas permukaan=0 yang berarti bahwa tidak banyak energi yang

diperlukan untuk membentuk larutan stabil.

Rumus:

ΔF=α.SL.ΔA

Page 13: Laporan lengkap larutan klmpk 6

II.2. Uraian Bahan

1. Ambroksol HCl

Nama IUPAC : 4-{[(2-amino-3£-s-dibromophenyl) methyl-

aminocycloheksanol)

RM/BM : C13H18Br2N2O.HCl/378,1 gram/mol

Pemerian : Serbuk kristal putih atau sedikit kekuningan.

Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam metanol,

praktis tidak larut dalam kloroform.

Khasiat : sebagai mukolitik ekspektoran.

Farmakologi : Absorpsi: cepat diabsorpsi setelah pemberian

peroral, bioavailabilitas oral kira-kira 70-80%.

Distribusi: waktu paruh distribusi 1-3 jam.

Metabolisme: matabolit dibromoanthranilic

acid. Ekskresi: melalui ginjal.

Stabilitas penyimpanan: Disimpan terlindung dari cahaya.

Kontraindikasi : Absolut kontraindikasi masih belum diketahui.

Efek samping : Gangguan ringan pada saluran pencernaan,

reaksi alergi.

DL : 30-60mg/-

2. Salbutamol sulfat

Nama resmi : SALBUTAMOL

Sinonim : Mesoprostol

RM/BM : C13H21NO3/239,3

Page 14: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Pemerian : Putih, hampir putih, bentuk Kristal.

Kelarutan : Larut dalam alkohol, sedikit larut dalam air.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : zat aktif

DL : 2-4mg/-

3. Aquadest (FI edisi III P.96)

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Sinonim : Air suling

RM/BM : H2O/18,02

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;

tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : sebagai pelarut.

4. Natrium sakarin (FI edisi III P.561)

Nama resmi : SACCHARINUM NATRICUM

Pemerian : Hablur, putih; tidak berbau atau agak

aromatik; sangat manis.

Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian

etanol (95%) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : sebagai pemanis.

5. Nipagin (Excipient P.310)

Nama resmi : METHYL HYDROXIBENZOATE

Page 15: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Sinonim : metil para hidroxybenzoat/methyl oxiben

Pemerian : Kristal tidak berwarna atau serbuk putih,

berbau atau tidak berbau, seperti bau lemak

Kelarutan : larut dalam 400 bagiam air, dalam 3 bagian

alcohol, 10 bagian eter, mudah larut dalam

metal alkohol.

Konsentrasi : 0,015-0,2%

Kegunaan : sebagai Pengawet

Incomp : penurunan aktivitas antimikrobanya dengan

obat sufraktan Non ionik.

6. Oleum citri (FI edisi III P.455)

Nama resmi : OLEUM CITRI

Sinonim : Minyak jeruk

Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan,

bau khas; rasa pedas dan agak pahit.

Penyimpanan : Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat,

terlindung dari cahaya; ditempat sejuk.

Kegunaan : Sebagai pengaroma

7. Tartrazin (Excipient P.195)

Nama resmi : TARTRAZIN

Sinonim : F D & C yellow No.5

Pemerian : Tepung berwarna kuning jingga

Page 16: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sedikit larut dalam

alkohol (95%) P, mudah larut dalam gliserol

dan glikol.

Stabilitas : Tahan terhadap asam asetat, HCl, NaOH

10%.

Incomp : Penambahan NaOH 30% dapat berubah

warna menjadi kemerah-merahan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pewarna.

Page 17: Laporan lengkap larutan klmpk 6

BAB III

METODE KERJA

III.1. Alat dan Bahan

III.1.1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu

batang pengaduk, beaker, botol semprot, gelas ukur, hotplate, kertas

perkamen, lap kasar, lumpang dan alu, sendok tanduk, sudip dan

timbangan.

III.1.2. Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini

yaitu ambroksol HCl, aquadest, natrium sakarin, nipagin, oleum citri,

salbutamol sulfat dan tartrazin.

III.2. Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan.

2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan dan

pengenceran.

3. Ambroksol HCl dan Salbutamol Sulfat masing-masing digerus dan

dilarutkan dalam air dan homogenkan hingga larut.

4. Natrium sakarin dilarutkan dalam air, kemudian dicampurkan ke

campuran tadi.

5. Nipagin dilarutkan dalam air panas, kemudian ditambahkan

kedalam campuran tadi.

6. Ditambahkan tartrazin kedalamnya.

Page 18: Laporan lengkap larutan klmpk 6

7. Campuran tersebut dimasukkan kedalam botol.

8. Ditetesi dengan oleum citri dan diadkan dengan aquadest.

9. Ditutup dan dihomogenkan/dikocok.

10.Diberi etiket dan dimasukkan kedalam wadah serta dimasukkan

brosur obat.

Page 19: Laporan lengkap larutan klmpk 6

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1. Data Pengamatan

Formula asli

“Obat Batuk Asma”

Rancangan formula:

Tiap 5 ml mengandung:

Salbutamol sulfat 1,2 mg

Ambroksol HCl 15 mg

Natrium sakarin 0,15 %

Nipagin 0,1 %

Tartrazin 0,06 %

Oleum citri 0,1 %

Aquadest ad 100 ml

Pemerian larutan obat batuk asma:

Bentuk : Cairan

Bau : Jeruk

Warna: Kuning

Rasa : Manis seperti jeruk

IV.2. Perhitungan

Perhitungan dosis:

Salbutamol sulfat 1,2 mg (DL=2-4 mg/-)

Page 20: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Untuk 3 tahun:

nn+12

xDL= 315x2−4mg /−¿0,4−0,8mg /−

Untuk 6 tahun:

nn+12

xDL= 618X 2−4mg /−¿0,6−1,2mg /−

Untuk 12 tahun:

nn+12

xDL=1220x 2−4mg /−¿1,2−2,4mg /−

Ambroksol HCl 15 mg (DL=30-60 mg/-)

Untuk 3 tahun:

nn+12

xDL= 315x30−60mg /−¿6−12mg /−

Untuk 6 tahun:

nn+12

xDL= 618X 30−60mg /−¿10−20mg /−

Untuk 12 tahun:

nn+12

xDL=1220x 30−60mg /−¿18−36mg /−

Aturan pakai:

Untuk 3 tahun: 1 sendok teh

Untuk 6 tahun: 1 sendok teh

Untuk 12 tahun: 2 sendok teh

Untuk >12 tahun: 1 sendok makan

(3-4 kali sehari)

Page 21: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Perhitungan bahan:

Tiap 5 ml mengandung: (+10%)

Salbutamol sulfat =

1105ml

x 1,2mg=26 ,4mg

Ambroksol HCl =

1105ml

x 15mg=330mg

Natrium sakarin =

0 ,15100

x110=0 ,165 gram

Nipagin =

0,1100

x110=0 ,11gram

Tartrazin =

0 ,06100

x 110=0 ,066gram

Oleum citri =

0,1100

x110=0 ,11gram

Aquadest = 100-(0,024+0,3+0,15+0,1+0,06+0,1)

= 100-0,734

= 99,266 ml

Perhitungan pengenceran

Salbutamol sulfat = 26,4 mg

60mg25ml

=26.4mgxml

60 x = 660 mg

X=66060

= 11 ml

Tartrazine = 6.6 mg

Page 22: Laporan lengkap larutan klmpk 6

60mg100ml

=6.6mgxml

60 x = 660 mg

X=66060

= 11 ml

BAB V

PEMBAHASAN

Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri atas satu atau

lebih zat terlarut baik berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang

sesuai atau campuran pelarut yang bercampur secara termodinamika,

stabil secara kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sebuah pelarut

untuk membentuk cairan jernih.Disebut campuran homogen karena

komponen didalamnya tercampur secara homogen atau zat terlarut

terdispersi secara merata kedalam pelarut, sehingga komponennya tidak

bisa lagi dibedakan secara kasat mata. Selanjutnya, dikatakan stabil

secara termodinamika apabila energi bebas permukaan = 0 yang berarti

tidak banyak energi yang dibutuhkan untuk membentuk larutan stabil.

Dengan kata lain, sediaan larutan tidak memiliki tegangan antar muka

dimana partikel yang berbeda semuanya menjadi satu. Kemudian, stabil

secara kimia karena terjadi perubahan fase dari padat ke cair tetapi tidak

Page 23: Laporan lengkap larutan klmpk 6

stabil secara mikrobiologi karena merupakan wujud cairan yang mudah

ditumbuhi mikroorganisme.

Salah satu contoh sediaan larutan yang dibuat dalam percobaan ini

yaitu obat batuk asma.Asma merupakan suatu inflamasi kronik saluran

napas.Inflamasi kronik tersebut menyebabkan peningkatan hiperesponsif

(hiperaktivitas) jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang

berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama

pada malam dan atau dini hari.Episodik tersebut berkaitan dengan

sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat

reversibel dengan atau tanpa pengobatan.Faktor resiko untuk pasien

asma yakni predisposisi genetik asma, alergi, hiperaktivitas bronkus, jenis

kelamin, ras/etnik.Selanjutnya, batuk merupakan suatu refleks pertahanan

tubuh untuk mengeluarkan dahak, riak dan benda asing dari saluran

nafas.Batuk menyerang saluran nafas bagian atas.Obat batuk digunakan

untuk menghilangkan gejala penyakit, sehingga disebut simptomatik dan

obat batuk digunakan bila dirasakan gejala sudah mengganggu.Adapun

obat batuk ada yang bersifat antitusif, ekspektoran dan mukolitik.Antitusif

untuk batuk kering. Ekspektoran dan mukolitik biasanya untuk batuk

berdahak dimana ekspektoran membantu merangsang sekresi mukus

atau dahak dari saluran nafas, sedangkan mukolitik membantu

pengeluaran mukus dengan cara menghancurkan benang-benang protein

dari mukus hingga mudah dikeluarkan dari saluran nafas.

Page 24: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Adapun komposisi larutan adalah zat aktif, solven serta zat

tambahan dimana zat aktif untuk obat batuk asma dalam percobaan ini

sesuai formulasi yaitu salbutamol sulfat dan ambroksol HCl. Alasan

digunakan zat aktif salbutamol sulfat adalah salbutamol sulfat merupakan

obat golongan β agonis yang selektif pada reseptor β2 dan banyak

digunakan sebagai bronkodilator oral pada pasien asma atau pada pasien

dengan obstruksi paru kronis, kemudian digunakan salbutamol yang sulfat

dibanding salbutamol saja karena memiliki sifat mudah larut dalam air,

sehingga langsung diabsorpsi di saluran gastrointestinal dan diekskresi

cepat dengan waktu paruh sekitar 4-6 jam. Salbutamol sulfat juga memiliki

atau berdaya bronkodilatasi yang baik dan juga memiliki efek yang lemah

terhadap stabilitas sel mast, sehingga efektif mencegah atau meniadakan

asma, kemudian tidak mempengaruhi sistem kardiovaskuler, sehingga

aman untuk penderita penyakit jantung.Adapun zat aktif ambroksol HCl

dipilih dengan alasan karena ambroksol bersifat mukolitik dan sekretolitik,

dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran

pernafasan.Kemudian, penggunaan jangka panjang dimungkinkan karena

ambroksol mempunyai toleransi yang baik.Ambroksol memiliki indikasi

terhadap gangguan saluran pernafasan akut dan kronis disertai dengan

sekresi bronkial abnormal terutama pada eksaserbasi dan bronkitis kronis,

asma bronkial dan bronkitis asmatis serta kontraindikasi hampir tidak ada

atau belum diketahui. Adapun alasan salbutamol sulfat dikombinasikan

dengan ambroksol HCl yaitu karena ketika pasien asma diberikan

Page 25: Laporan lengkap larutan klmpk 6

salbutamol maka akan memberikan efek stimulasi sekresi mukus. Jadi,

pasien asma akan sering batuk-batuk karena efek samping salbutamol,

sehingga dikombinasikan dengan ambroksol HCl sebagai mukolitik yang

membantu menghancurkan benang-benang protein mukus, sehingga

akan mudah dikeluarkan dari saluran napas.

Ketika zat aktif sudah ditentukan, maka ditentukan bahan

tambahan apa saja yang akan digunakan. Bahan tambahan yang

digunakan terdiri dari zat pemanis, pengawet, pewarna, pengaroma dan

pelarut.

Pemanis digunakan untuk memberi rasa pada larutan, sehingga

meningkatkan kemauan pengguna untuk meminumnya karena rasa yang

diberikan, dapat juga meningkatkan viskositas larutan dan memberi

sensasi kesejukan dalam mulut seperti sukrosa.Pemanis yang digunakan

dalam percobaan ini yaitu natrium sakarin.Digunakan natrium sakarin

karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dalam jumlah kecil

dibanding sukrosa dengan konsentrasi besar dan sedikit larut dalam

alkohol serta mempunyai sifat stabil.

Pengawet digunakan untuk menjaga kestabilan sediaan dari

pertumbuhan mikroba, sebagaimana diketahui larutan berwujud cair yang

tidak stabil secara mikrobiologi, sehingga dibutuhkan pengawet, sehingga

waktu penyimpanan bisa diperpanjang. Pengawet yang digunakan dalam

percobaan ini yaitu nipagin. Digunakan nipagin karena mempunyai range

pH yang lebih luas, sehingga ketika terjadi perubahan pada sediaan,

Page 26: Laporan lengkap larutan klmpk 6

pengawet masih tetap berfungsi, dibandingkan dengan sediaan yang

menggunakan turunan benzoat lebih pada sediaan asam dan tidak mudah

terdisosiasi.

Pewarna digunakan untuk meningkatkan penampilan dari sediaan

supaya tampil lebih menarik.Pewarna yang digunakan dalam percobaan

ini yaitu tartrazin.Digunakan tartrazinuntuk memberi warna kuning pada

larutan karena disesuaikan dengan pemerian warna zat aktif yakni

ambroksol sedikit kekuningan dan salbutamol serbuk putih, sehingga

cocok diberi warna kuning.

Pengaroma digunakan untuk dapat membuat obat lebih diterima

terutama jika obat mempunyai rasa yang tidak menyenangkan Pengaroma

yang digunakan dalam percobaan ini yaitu oleum citri. Digunakan oleum

citri untuk memberi sensasi kesejukan dan sesuai dengan pewarna

tartrazin yang diberikan dimana identik dengan jeruk,sehingga diberi

aroma jeruk.

Adapun pelarut yang digunakan dalam percobaan ini yaitu

aquadest dimana aquadest bersifat inert.

Setelah menulis rancangan formula, maka formula tersebut

dipraktekkan di laboratorium dengan cara ditimbang semua bahan sesuai

perhitungan bahan dan pengenceran, kemudian ambroksol HCl dan

salbutamol sulfat masing-masing digerus dan dilarutkan dalam air dan

dihomogenkan hingga larut.Natrium sakarin dilarutkan dalam air,

kemudian dicampurkan ke campuran tadi.Nipagin dilarutkan dalam air

Page 27: Laporan lengkap larutan klmpk 6

panas, kemudian ditambahkan kedalam campuran tadi.Ditambahkan

tartrazin kedalamnya.Campuran tersebut dimasukkan kedalam

botol.Ditetesi dengan oleum citri dan diadkan dengan aquadest.Ditutup

dan dihomogenkan/dikocok.Diberi etiket dan dimasukkan kedalam wadah

serta dimasukkan brosur obat.

BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

1. Larutan memiliki komposisi zat aktif dan zat tambahan dimana zat

aktif yang digunakan untuk larutan obat batuk asma yaitu

salbutamol sulfat dan ambroksol HCl serta zat tambahan yang

sesuai dengan hasil formulasi yang disertai alasan yang

mendukung.

2. Didapatkan larutan obat asma dengan bentuk cair, rasa seperti

buah jeruk, warna kuning dan aroma jeruk.

3. Obat batuk asma yang telah dibuat digunakan 3-4 kali sehari dan

keterangan lengkap bisa dilihat pada etiket dan brosur.

VI.2. Saran

Page 28: Laporan lengkap larutan klmpk 6

Diharapkan kepada asisten untuk memberikan saran, kritikan

dan masukan untuk laporan ini, sehingga bisa lebih membangun ilmu

pengetahuan bagi praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. American Pharmaceutical Association. ” Handbook of Pharmaceutical Excipient “. Washington.

2. American Pharmaceutical Association. ” Handbook of Martindale Edition 36“. Washington.

3. Allen, Loyd. “ The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding“. Washington: American Pharmaceutical Association. 2002.

4. Parrot,L.Eugene. “Pharmaceutical Practice“. New York: Philadelphia ST Louis Sydney Toronto. 2004.

5. American Pharmaceutical Association “Remington The science and Practice Of Pharmacy“. Washington.

6. Tjay Tan Huan dan Drs. Kirana Rahardja. “ Obat-Obat Penting edisi VI “ Jakarta : PT. Gramedia. 2008.

7. Depkes RI. “ Farmakope Indonesia edisi III “. Jakarta: Balai Pustaka. 1979.

Page 29: Laporan lengkap larutan klmpk 6