laporan kimia dasar ii asam sulfat

Upload: i-putu-adi-surya-mahardika

Post on 14-Apr-2018

490 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    1/21

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

    ASAM SULFAT

    Oleh :

    Nama : I Putu Adi Surya Mahardika

    NIM : 1208105002

    Kelompok : 1

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2013

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    2/21

    I. TUJUANMampu melakukan dan memahami praktikum mengenai asam sulfat

    Mampu melakukan pengenceran asam sulfat pekat

    Memahami sifat asam sulfat pekat sebagai oksidator dan dehidrator

    II. DASAR TEORIAsam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral

    (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam airpada semua perbandingan. Asamsulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia.

    Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan

    airlimbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat bersifat oksidator kuat. Reaksiasam sulfat pekat dengan air sangat kuat dan menimbulkan panas yang tinggi.

    Pengenceran asam sulfat pekat dilakukan dengan cara menambahkan asam

    kedalam air secara perlahan, sedikit demi sedikit sambil diaduk. Air tidak boleh

    ditambahkan kedalam asam. Hal itu akan mengakibatkan memerciknya larutan

    sehingga menimbulkan hal yang membahayakan. Asam sulfat pekat juga

    bertindak sebagai dehidrator, yaitu menarik air dari senyawa lain. Hal ini

    disebabkan perbedaan massa jenis kedua zat, sehingga air akan mengapung di atas

    asam sulfat karena massa jenisnya lebih rendah. Oleh sebab itu jika pengenceran

    di lakukan dengan cara menambahkan aqudes pada asam sulfat maka akan terjadi

    reaksi yang keras atau mendidih

    Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Belanda Johann Glaubermembuat asam

    sulfat dengan membakar sulfurbersamaan dengan kalium nitrat, KNO3, dengan

    keberadaan uap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi sulfur menjadi

    SO3, yang akan bergabung dengan air membentuk asam sulfat. Pada tahun 1736,

    Joshua Ward, ahli farmasi London, menggunakan metode ini untuk memulai

    produksi asam sulfat berskala besar. Pada tahun 1746 di Birmingham, John

    Roebuck mengadaptasikan metode ini ke dalam suatu bilik, yang dapat

    menghasilkan asam sulfat lebih banyak. Proses ini disebut sebagai proses bilik,

    yang mengijinkan produksi asam sulfat secara efektif. Setelah berbagai perbaikan,

    metode ini menjadi proses standar produksi asam sulfat selama hampir dua abad.

    https://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Hidrogenhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Beleranghttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Beleranghttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Beleranghttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Airhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Reaksi_kimiahttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Mineralhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Limbahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Johann_Glauber&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Birminghamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Roebuck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Roebuck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Roebuck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Roebuck&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Birminghamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Johann_Glauber&action=edit&redlink=1https://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Limbahhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Mineralhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Reaksi_kimiahttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Airhttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Beleranghttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Beleranghttps://chemistryanalist.wordpress.com/wiki/Hidrogen
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    3/21

    Pada tahun 1831, saudagar asam cuka Britania Peregrine Phillips mematenkan

    proses kontak, yang lebih ekonomis dalam memproduksi sulfur trioksida dan

    asam sulfat. Sekarang, hampir semua produksi asam sulfat dunia menggunakan

    proses ini. Dan produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton,

    dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta.

    A. Sumber Asam sulfatAsam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus dari karbon dioksida,

    sulfur dioksida, dan uap air secara fotokimia oleh cahaya matahari. Foton

    ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari 169 nm dapat mengakibatkan

    fotodisosiasi karbon dioksida menjadi karbon monoksida dan oksigen atomik.

    Oksigen atomik sangatlah reaktif. Ketika ia bereaksi dengan sulfur dioksida yang

    merupakan sekelumit bagian dari atmosfer Venus, sulfur trioksida dihasilkan, dan

    ketika bergabung dengan air, akan menghasilkan asam sulfat.

    CO2 CO + O

    SO2+ O SO3

    SO3 + H2O H2SO4

    Atmosfer Venus menunjukkan adanya siklus asam sulfat. Setelah tetesan

    hujan asam sulfat jatuh ke lapisan atmosfer yang lebih panas, asam sulfat akan

    dipanaskan dan melepaskan uap air, sehingga asam sulfat tersebut menjadi lebih

    pekat. Ketika mencapai temperatur di atas 300 C, asam sulfat mulai

    berdekomposisi menjadi sulfur trioksida dan air (dalam fase gas). Sulfur trioksida

    sangatlah reaktif dan berdisosiasi menjadi sulfur dioksida dan oksigen atomik,

    yang akan kemudian mengoksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida.

    Sulfur dioksida dan uap air kemudian naik secara arus konveksi dari lapisan

    tengah atmosfer menuju lapisan atas, di mana keduanya akan diubah kembali lagi

    menjadi asam sulfat, dan siklus ini kemudian berulang.

    Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara

    alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam

    sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi

    sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_cukahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Venushttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fotokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fotonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ultraviolethttp://id.wikipedia.org/wiki/Nanometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monoksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monoksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nanometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ultraviolethttp://id.wikipedia.org/wiki/Fotonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fotokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Venushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_cuka
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    4/21

    dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seperti

    batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (belerang).

    Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida,

    misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan dari oksidasi ini sangat asam dan

    disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam

    yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang

    beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler menhasilkan besi(II),

    atau Fe2+:

    2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O 2 Fe2+ + 4 SO4

    2 + 4 H+

    Fe2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi Fe3+:

    4 Fe2+ + O2 + 4 H+ 4 Fe3+ + 2 H2O

    Fe3+ yang dihasilkan dapat diendapkan sebagai hidroksida:

    Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+

    Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ketika oksidasi pirit

    besi(III) terjadi, proses ini akan berjalan dengan cepat. Nilai pH yang lebih rendah

    dari nol telah terukur pada air asam tambang yang dihasilkan oleh proses ini.

    B. Sifat - Sifat Fisika Asam Sulfat

    1. Polaritas Dan KonduktivitasH2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia memiliki tetapan

    dielektrik sekitar 100. Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan

    oleh disosiasi yang disebabkan oleh swa-protonasi, disebut sebagai autopirolisis.

    2 H2SO4 H3SO4+ + HSO4

    Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya adalah

    Kap(25 C)= [H3SO4+][HSO4

    ] = 2,7 104.

    Dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air, Kw = 1014, nilai konstanta

    kesetimbangan autopirolisis asam sulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil.

    Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif

    ion H3SO4+ dan HSO4

    tinggi dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra

    molekul, menjadikan asam sulfat sebagai konduktor yang baik. Asam sulfat juga

    http://id.wikipedia.org/wiki/Anhidrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tetapan_dielektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tetapan_dielektrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Autopirolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_kesetimbangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Konduktivitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstanta_kesetimbangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Autopirolisis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tetapan_dielektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tetapan_dielektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anhidrat
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    5/21

    merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi. Kesetimbangan kimiawi asam

    sulfat sebenarnya lebih rumit daripada yang ditunjukkan di atas; 100% H2SO4

    mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (ditunjukkan dengan nilai

    milimol per kg pelarut), yaitu: HSO4 (15,0), H3SO4

    + (11,3), H3O+ (8,0), HS2O7

    (4,4), H2S2O7(3,6), H2O (0,1).

    2. BentukBentuk Asam SulfatWalaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan

    melepaskan SO3pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat

    98% lebih stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling

    umum. Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat

    berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:

    10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium, 33,53%, asam baterai, 62,18%, asam bilik atau asam pupuk, 73,61%, asam menara atau asam glover, 97%, asam pekat.Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4

    tidaklah murni dan seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk

    membuat pupuk. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan

    dan zat warna. Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam

    asam sulfat, H2S2O7 akan terbentuk. Senyawa ini disebut sebagaiasam pirosulfat,

    asam sulfat berasap, ataupun oleum. Konsentrasi oleum diekspresikan

    sebagai %SO3 (disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam sulfat yang

    dihasilkan apabila H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum

    (109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam

    bentuk padat dengan titik leleh 36 C. Asam sulfat murni berupa cairan bening

    seperti minyak, dan oleh karenanya pada zaman dahulu asam sulfat dinamakan

    'minyak vitriol'.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Farmasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_pirosulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_pirosulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_pirosulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_pirosulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Farmasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    6/21

    C. Sifat - Sifat Kimia Asam SulfatReaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke

    dalam airdaripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah

    daripada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air

    ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, asam sulfat pekat akan dapat mendidih

    dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion

    hidronium:

    H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4

    -

    HSO4- + H2O H3O

    + + SO42-

    Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat

    adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan

    buah-buahan. Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya

    asam sulfat akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen dari suatu senyawa.

    Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat akan

    menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang akan

    mengencerkan asam sulfat):

    (C6H12O6)n 6n C + 6n H2O

    Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan

    kertas. Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan

    terlihat seperti efek pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila

    asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sendok teh gula. Sebagai asam, asam

    sulfat bereaksi dengan kebanyakan basa, menghasilkan garam sulfat. Sebagai

    contoh, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II)

    oksida dengan asam sulfat:

    CuO + H2SO4 CuSO4 + H2O

    Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan

    menghasilkan asam yang lebih lemah. Reaksi antara natrium asetat dengan asam

    sulfat akan menghasilkan asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:

    H2SO4 + CH3COONa NaHSO4 + CH3COOH

    Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium

    nitrat. Reaksi ini akan menghasilkan asam nitrat dan endapat kalium bisulfat.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi_hidrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eksotermikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidronium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga%28II%29_sulfathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembaga%28II%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembaga%28II%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Natrium_bisulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalium_bisulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalium_bisulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalium_nitrathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Natrium_bisulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_asetathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembaga%28II%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembaga%28II%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga%28II%29_sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulahttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidronium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenishttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eksotermikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reaksi_hidrasi&action=edit&redlink=1
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    7/21

    Ketika dikombinasikan dengan asam nitrat, asam sulfat berperilaku sebagai asam

    sekaligus zat pendehidrasi, membentuk ion nitroniumNO2+, yang penting dalam

    reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi jenis ini

    sangatlah penting dalam kimia organik.

    Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian

    tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. H2SO4 encer menyerang

    besi, aluminium, seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan

    timah dan tembaga memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat. Timbal dan

    tungsten tidak bereaksi dengan asam sulfat. Reaksi antara asam sulfat dengan

    logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada

    persamaan di bawah ini. Namun reaksi dengan timah akan menghasilkan sulfur

    dioksida daripada hidrogen.

    Fe (s) + H2SO4(aq) H2(g) + FeSO4(aq)

    Sn (s) + 2 H2SO4(aq) SnSO4(aq) + 2 H2O (l) + SO2(g)

    Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berperan sebagai oksidator,

    manakala asam encer berperan sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat

    panas bereaksi dengan seng, timah, dan tembaga, akan menghasilkan garam, air

    dan sulfur dioksida, manakala asam encer yang beraksi dengan logam seperti seng

    akan menghasilkan garam dan hidrogen. Asam sulfat menjalani reaksi substitusi

    aromatik elektrofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan asam

    sulfonat terkait:

    D. Pembuatan Asam SulfatAsam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melalui proses

    kontak. Pada langkah pertama, belerang dipanaskan untuk mendapatkan sulfur

    dioksida:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitronium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Timahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Timbalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tungstenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Senyawa_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:BenzeneSulfonation.pnghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_kontak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Beleranghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Senyawa_aromatik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_dioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tungstenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Timbalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Timahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senghttp://id.wikipedia.org/wiki/Aluminiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substitusi_aromatik_elektrofilikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitronium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrat
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    8/21

    S (s) + O2(g) SO2(g)

    Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan

    keberadaan katalis vanadium(V) oksida:

    2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g) (dengan keberadaan V2O5)

    Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7),

    juga dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam

    air menjadi asam sulfat pekat.

    H2SO4(l) + SO3(g) H2S2O7(l)

    H2S2O7(l) + H2O(l) 2 H2SO4(l)

    Perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3 ke dalam air tidaklah praktis

    karena reaksi sulfur trioksida dengan air yang bersifat eksotermik. Reaksi ini akan

    membentuk aerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.

    SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)

    Sebelum tahun 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksi dengan proses

    bilik.

    E. Kegunaan asam SulfatAsam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan

    sebenarnya pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang

    baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total

    produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi

    asam fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium

    fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih

    dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada

    persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat

    bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan

    kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai

    asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:

    Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O 5 CaSO4.2 H2O + HF + 3 H3PO4

    Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja

    untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri

    http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Katalishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vanadium%28V%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfat_berasap&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eksotermikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_bilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_bilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pupukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trinatrium_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trinatrium_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluorapatit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrogen_fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajahttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hidrogen_fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluorapatit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trinatrium_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trinatrium_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupukhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_bilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_bilik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eksotermikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_sulfat_berasap&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oleum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfur_trioksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vanadium%28V%29_oksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Katalishttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    9/21

    otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang

    regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini

    membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupun

    sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur

    dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk

    membuat asam sulfat yang "baru". Amonium sulfat, yang merupakan pupuk

    nitrogen yang penting, umumnya diproduksi sebagai produk sampingan dari

    kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang

    dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas

    mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna

    coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.

    Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan

    aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun

    pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu

    mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat

    juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat

    dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:

    Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O

    Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai

    contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk

    mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk

    membuat nilon. Asam sulfat juga digunakan untuk membuat asam klorida dari

    garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan

    minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan

    isobutilena yang menghasilkan isooktana.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Otomobilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_barahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulp_kertas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksilat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_hidroksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bauksithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sikloheksanonoksim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaprolaktam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_kloridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_Mannheim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Isobutanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isobutilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isooktana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isooktana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isobutilena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Isobutanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Proses_Mannheim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_kloridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaprolaktam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sikloheksanonoksim&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bauksithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_hidroksida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karboksilat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulp_kertas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_barahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amoniahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium_sulfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otomobil
  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    10/21

    III. ALAT DAN BAHAN

    A. Alat-alat:1. Tabung reaksi2. Gelas beker3. Gelas ukur4. Pipet tetes5. Batang pengaduk

    B. Bahan-bahan:1. H2SO4 pekat2. CuSO4.5H2O3. Gula pasir4. Kayu (batang korek api)5. Logam Zn Cu dan Fe6. Aquades

    IV. LANGKAH KERJAA. Percobaan 1. Reaksi pengenceran asam sulfat pekat

    Asam sulfat pekat 2 mL diambil dengan pipet tetes dan diukur dengan gelas

    ukur sebanyak 2 mL kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi. Air

    dingin (aquades) sebanyak 20 mL di ukur dengan gelas ukur dan

    dimasukkan didalam gelas beker. Asam sulfat pekat sebanyak 2 mL

    ditambahkan secara perlahan didalam air dingin (aqudes), sambil diaduk,

    diamati, dan dirasakan perubahan suhu yang terjadi pada gelas beker.

    B. Percobaan 2. Reaksi dehidrasiTabung reaksi sebanyak 3 buah disiapkan, masing-masing tabung reaksi

    diisi dengan asam sulfat pekat. Dimasukkan sekitar 1 gram CuSO4.5H2O

    didalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat. Perubahan yang

    terjadi diamati dan dicatat sampai diatas 30 menit. Dimasukkan 1 gram gula

    pasir didalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat. Perubahan

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    11/21

    yang terjadi diamati dan dicatat. Dimasukkan sepotong kayu (batang korek

    api) didalam tabung reaksi yang berisi 2 mL asam sulfat pekat. Perubahan

    yang terjadi diamati dan dicatat. Diambil tabung reaksi yang berisi garam

    CuSO4 dan tabung reaksi yang berisi kayu. Asam sulfat dari tabung reaksi

    tersebut dituangkan kedalam tempat tabung reaksi yang lain. CuSO4, kayu

    dikeluarkan dari tabung dan dengan hati-hati dimasukkan CuSO4 dan kayu

    tersebut didalam gelas beker yang berisi 50 mL air. Perubahan yang terjadi

    diamati.

    C. Percobaan 3. Reaksi OksidasiMasing-masing tabung reaksi dimasukkan logam Zn Cu, dan Fe secara

    terpisah. Sebanyak 2 mL larutan asam sulfat encer ditambahkan kedalam

    logam diatas dan diamati dengan teliti. Gas yang timbul diamati dan ditulis

    reaksi kimia yang terjadi. Sebanyak 3 tabung reaksi lain diambil dan

    dimasukkan sebanyak 1 mL asam sulfat pekat kedalamnya. Dimasukkan

    kedalam masing-masing tabung reaksi sepotong logam Zn dan Cu.

    Dipanaskan dan diamati perubahan yang terjadi.

    V. HASIL PENGAMATAN

    Percobaan 1. Reaksi pengenceran asam sulfat pekat

    Asam sulfat pekat Air Perubahan suhu

    2 mL 20 mLSuhu meningkat

    Percobaan 2. Reaksi dehidrasi

    No Bahan kimia Dehidrator Pengamatan dan hasil

    1. CuSO4.5H2O Asam sulfat pekat

    Berubah warna dari biru menjadi

    putih dan tersisa hanya CuSO4

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    12/21

    2. Gula pasir Asam sulfat pekat

    Kristal yang berubah warna

    menjadi cokelat kehitaman

    3.Kayu (korek

    api)Asam sulfat pekat

    Kayu dan larutan menjadi

    berwarna hitam

    4. Hasil no. 1 Air

    Dari padatan yang berwana putih

    menjadi larutan yang berwarna

    biru muda

    5. Hasil no. 3 Air

    Kayu yang berwarna hitam akibat

    larutan H2SO4 pada percobaan

    sebelumnya tetap berwarna hitam

    dan tidak terdapat perubahan.

    Percobaan 3. Reaksi Oksidasi

    No Bahan Oksidator Pengamatan dan hasil

    1 ZnAsam sulfat

    encer

    Terjadi reaksi, timbul banyak

    gelembung gas

    Reaksi : Zn(s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq)

    + H2(g)

    2 FeAsam sulfat

    encer

    Terjadi reaksi, timbul gelembung gas,

    larutan agak panas

    Reaksi : Fe(s) + H2SO4(aq) Fe

    SO4(aq) + H2(g)

    3 CuAsam sulfat

    encer

    Tidak terjadi reaksi, tidak ada

    gelembung gas

    Reaksi : Cu(s) + H2SO4(aq) tidak ada

    hasil reaksi

    4 ZnAsam sulfat

    pekat

    Terjadi reaksi, timbulnya banyak

    gelembung gas

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    13/21

    Reaksi : Zn(s) + 2H2SO4(aq)

    ZnSO4(aq)

    + 2H2O

    (l)+ SO

    2(g)

    5 FeAsam sulfat

    pekat

    Terjadi reaksi, larutan lebih cepat

    panas dari penambahan asam sulfat

    encer, timbul gelembung gas.

    Reaksi : Fe(s) + 2H2SO4(aq) FeSO4(aq)

    + 2H2O(l) + SO2(g)

    6 CuAsam sulfat

    pekat

    Terjadi reaksi, ada gelembung gas

    Reaksi : Cu(s) + 2H2SO4(aq)

    CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

    VI. PEMBAHASANA. Reaksi pengenceran asam sulfat pekat

    Percobaan kali ini bertujuan agar praktikan mampu melakukan pengenceran

    asam sulfat dengan baik dan benar, dimana 2 ml larutan asam sulfat pekat

    diencerkan dengan 20 ml air. Reaksi asam sulfat pekat dengan air sangat kuat dan

    menimbulkan panas yang tinggi. Pengenceran dilakukan dengan cara

    menambahkan asam sulfat pekat kedalam air secara perlahan, sedikit demi sedikit

    sambil diaduk. Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam sulfat karena hal itu

    akan mengakibatkan memerciknya larutan sehingga menimbulkan hal yang

    membahayakan. Reaksi asam sulfat dengan air sifatnya eksoterm (menghasilkan

    panas), reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor/melepaskan

    kalor. Pada reaksi eksoterm, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan

    sehingga lingkungan menjadi panas. Reaksi eksoterm akan membebaskan energi

    sehingga entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi bernilai negatif. Dari

    hasil pengamatan praktikum yang telah dilakukan, suhu gelas beker perlahan

    bertambah panas seiring dilakukan penambahan asam sulfat dan dilakukan

    pengadukan. Pertambahan suhu tersebutlah yang dinamakan reaksi eksoterm.

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    14/21

    B. Reaksi dehidrasiReaksi dehidrasi adalah dimana ketika bereaksi dengan senyawa organik,

    maka asam sulfat akan menarik unsur H dan O (molekul air) dari senyawa

    tersebut dan hanya menyisakan karbon serta gas sebagai hasil reaksi.

    Pada percobaan kali ini, 3 tabung reaksi yang berisikan CuSO4.5H2O, gula,

    dan kayu (batang korek api) ditambahkan sebanyak 2 ml asam sulfat pekat dengan

    tujuan mengetahui sifat dehidrator dari asam sulfat pekat.

    Pada percobaan yang pertama yaitu dalam tabung yang berisikan

    CuSO4.5H2O dimasukkan 2 ml asam sulfat dan dibiarkan bereaksi. Setelahbereaksi, terjadi perubahan pada CuSO4.5H2O dari warna awal biru perlahan

    berubah menjadi putih. Pada peristiwa ini terbukti bahwa asam sulfat menarik

    molekul air dari CuSO4.5H2O dan hanya menyisakan CuSO4 nya saja, 5 molekul

    air telah diikat oleh asam sulfat sehingga warna berubah menjadi putih.

    Pada percobaan kedua, dalam tabung yang berisikan gula dengan rumus

    C12H22O11 dimasukkan pula 2 ml asam sulfat. Dari hasil pengamatan, setelah

    bereaksi terjadi perubahan pada gula dimana pada awalnya merupakan warna

    putih lalu berangsur-angsur berubah menjadi hitam. Hal ini disebabkan karena

    asam sulfat pekat bersifat sebagai dehidrator yang menarik molekul air dari gula

    dan ketika direaksikan senyawa dari gula akan terurai menjadi karbon dan air dan

    dapat ditunjukkan oleh reaksi berikut :

    C12H22O11 12C + 11H2O

    Pada percobaan ketiga, dalam tabung yang berisikan batang korek api

    dimasukkan 2 ml asam sulfat. Dari hasil pengamatan, setelah bereaksi terjadi

    perubahan pada batang korek api menjadi hitam atau gosong. Hal ini disebabkan

    karena asam sulfat pekat bertindak sebagai dehidrator, dimana asam sulfat pekat

    menarik molekul air dari batang korek api, dan yang tersisa pada batang korek api

    hanya unsur karbon saja dan dapat ditunjukkan oleh reaksi berikut :

    Cn(H2O)n nC + n H2O

    Selanjutnya adalah hasil dari percobaan pertama yang berwarna putih

    direaksikan dengan air, sebelumnya keluarkan asam sulfat pekat yang sudah

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    15/21

    mengikat air dari senyawa CuSO4.5H2O terlebih dahulu. Lalu baru masukkan 50

    ml air ke dalam tabung yang berisi Kristal CuSO4 tersebut. Dan dari hasil

    pengamatan dan praktikum yang dilakukan terlihat bahwa Kristal CuSO4 melarut

    sempurna dengan air dan perlahan Kristal CuSO4 menjadi warna biru muda. Hal

    ini disebabkan oleh ketika senyawa CuSO4.5H2O dimasukkan kedalam asam

    sulfat pekat yang masih tersisa adalah Kristal CuSO4, lalu Kristal CuSO4 diberi air

    dan Kristal CuSO4 berikatan kembali dengan air dan berubah kembali menjadi

    warna biru. Hal ini membuktikan bahwa didalam air terdapat garam CuSO 4 yang

    melarut didalam air menjadi larutan berwarna biru. Setelah CuSO4 bereaksi

    dengan air, maka Kristal CuSO4 kembali membentuk CuSO4.5H2O yang berwarna

    biru.

    Setelah itu hasil percobaan ketiga, yaitu batang korek api yang berwarna

    hitam diberi 50 mL air, setelah didiamkan beberapa saat tetap tidak terjadi

    perubahan. Hal ini dikarenakan molekul air yang telah diambil pada batang korek

    api tidak bisa dikembalikan lagi.

    Dari beberapa percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika

    suatu senyawa yang didalamnya terdapat air dan direaksikan oleh asam sulfat

    pekat, air dari senyawa tersebut akan ditarik oleh dengan asam sulfat pekat,

    karena asam sulfat pekat bertindak sebagai dehidrator (suatu senyawa yang

    menarik air dari senyawa lain). Beberapa hasil dari percobaan ketika suatu

    senyawa dimasukkan kedalam asam sulfat pekat dan hasil senyawa tersebut

    dimasukkan kedalam air, senyawa tersebut akan mengikat air dan didalam

    senyawa tersebut akan terdapat air lagi.

    C. Reaksi OksidasiDalam laboratorium terdapat beberapa zat yang dapat digunakan sebagai

    oksidator. Oksidator yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami

    oksidasi sehingga dirinya sendiri akan mengalami reduksi. Dan dalam percobaan

    kali ini logam Zn, Cu, dan Fe direaksikan dengan asam sulfat encer, dan asam

    sulfat pekat yang dipanaskan. Disiapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing

    berisi logam Zn, Fe, dan Cu dan diberi 2 ml asam sulfat encer. Dan 3 tabung

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    16/21

    reaksi lagi yang masing-masing berisi logam Zn, Fe, dan Cu dan diberi 1 ml asam

    sulfat pekat kemudian dipanaskan

    Logam Zn bereaksi dengan asam sulfat encer dan menghasilkan larutan seng

    (II) sulfat dan gas hidrogen. Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks, dimana

    reaksi redoks adalah reaksi dimana terdapat pereaksi yang mengalami reaksi

    reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi antara asam sulfat encer dengan logam Zn

    adalah sebagai berikut:

    Zn(s) + H2SO4(aq) ZnSO4(aq) + H2(g).

    Dari reaksi tersebut logam Zn mengalami reaksi oksidasi, dimana logam Zn

    berubah menjadi larutan ZnSO4. Disini logam Zn memiliki bilangan oksidasi 0

    karena logam Zn berdiri sendiri. Sedangkan larutan ZnSO4, dimana Zn dalam

    larutan ZnSO4 memiliki bilangan oksidasi +2. Dari perubahan bilangan oksidasi

    tersebut kita mengetahui bahwa logam Zn mengalami reaksi oksidasi, dimana

    reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Karena

    bilangan oksidasi Zn menjadi ZnSO4 mengalami peningkatan bilangan oksidasi

    dari 0 menjadi +2. Logam Zn mengalami reaksi oksidasi dan bertindak sebagai

    reduktor, dimana reduktor adalah suatu zat pereaksi yang mengalami reaksi

    oksidasi. Dari reaksi antara logam Zn dengan asam sulfat encer, dimana larutan

    H2SO4 encer mengalami reaksi reduksi, dimana larutan H2SO4 encer berubah

    menjadi gas H2. Disini larutan H2SO4 encermemiliki bilangan oksidasi pada atom

    hidrogennya sebesar +1. Sedangkan gas H2, memiliki bilangan oksidasi sebesar 0.

    Dari perubahan bilangan oksidasi tersebut kita mengetahui larutan H2SO4 encer

    mengalami reaksi reduksi, dimana reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami

    penurunan bilangan oksidasi. Karena bilangan oksidasi larutan H2SO4 encer

    menjadi gas H2 mengalami penunurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.

    Maka dari itu larutan H2SO4 encer mengalami reaksi reduksi dan bertindak

    sebagai oksidator. Dimana oksidator adalah suatu zat pereaksi yang mengalami

    reaksi reduksi. Disini terbukti bahwa asam sulfat encer bertindak sebagai

    oksidator dan logam Zn bertindak sebagai reduktor.

    Pada tabung asam sulfat encer berikutnya yang dimasukkan logam Cu tidak

    mengalami suatu reaksi. Hal ini disebabkan karena tembaga (Cu) adalah logam

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    17/21

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    18/21

    mengetahui larutan H2SO4pekat mengalami reaksi reduksi, dimana reaksi reduksi

    adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Karena bilangan

    oksidasi larutan H2SO4pekat menjadi gas SO2 mengalami penunurunan bilangan

    oksidasi dari +6 menjadi +4. Maka dari itu larutan H2SO4pekat mengalami reaksi

    reduksi dan bertindak sebagai oksidator. Dimana oksidator adalah suatu zat

    pereaksi yang mengalami reaksi reduksi. Disini terbukti bahwa asam sulfat pekat

    bertindak sebagai oksidator dan logam Zn bertindak sebagai reduktor.

    Pada tabung yang berisi lain yang berisi Cu, ditambahkan asam sulfat pekat

    dan dipanaskan lalu bereaksi dan membentuk larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)

    dan air serta gas belerang dioksida (SO2) sesuai dengan persamaan :

    Cu(s) + 2H2SO4(aq) CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

    Dari reaksi tersebut logam Cu mengalami reaksi oksidasi, dimana logam Cu

    berubah menjadi larutan CuSO4. Disini logam Cu memiliki bilangan oksidasi 0

    karena logam Cu berdiri sendiri maka dari itu bilangan oksidasi Cu adalah 0.

    Sedangkan larutan CuSO4, dimana Cu dalam larutan CuSO4 memiliki bilangan

    oksidasi +2. Dari perubahan bilangan oksidasi tersebut kita mengetahui bahwa

    logam Cu mengalami reaksi oksidasi, dimana reaksi oksidasi adalah reaksi yang

    mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Karena bilangan oksidasi Cu menjadi

    CuSO4 mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2. Maka dari itu

    logam Cu mengalami reaksi oksidasi dan bertindak sebagai reduktor. Dimana

    reduktor adalah suatu zat pereaksi yang mengalami reaksi oksidasi. Dari reaksi

    antara logam Cu dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan, dimana larutan H2SO4

    pekat mengalami reaksi reduksi, dan larutan H2SO4 pekat berubah menjadi gas

    SO2. Disini larutan H2SO4 pekat memiliki bilangan oksidasi pada atom

    belerangnya sebesar +6. Sedangkan gas SO2, memiliki bilangan oksidasi pada

    atom belerangnya sebesar +4. Dari perubahan bilangan oksidasi tersebut kita

    mengetahui larutan H2SO4pekat mengalami reaksi reduksi, dimana reaksi reduksi

    adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Karena bilangan

    oksidasi larutan H2SO4pekat menjadi gas SO2 mengalami penunurunan bilangan

    oksidasi dari +6 menjadi +4. Maka dari itu larutan H2SO4pekat mengalami reaksi

    reduksi dan bertindak sebagai oksidator. Dimana oksidator adalah suatu zat

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    19/21

    pereaksi yang mengalami reaksi reduksi. Disini terbukti bahwa asam sulfat pekat

    bertindak sebagai oksidator dan logam Cu bertindak sebagai reduktor. Reaksi

    antara logam Cu dengan asam sulfat pekat yang dipanaskan sama dengan reaksi

    antara logam Zn asam sulfat pekat yang dipanaskan yang sama-sama

    menghasilkan suatu gas SO2 dan H2O yang membedakan hanya jenis logamnya

    saja.

    Selanjutnya ke dalam tabung reaksi lainnya yang berisi Fe, diberikan 1 ml

    asam sulfat pekat dan dipanaskan. Reaksi tersebut menghasilkan larutan Besi (II)

    sulfat (FeSO4) dan air sesuai dengan persamaan :

    Fe(s) + 2H2SO4(aq) FeSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

    Terlihat pada reaksi redoks diatas H2SO4 bertindak sebagai oksidator dan

    mengalami reduksi sehingga biloks H yang mula-mula bernilai +1 pada H2SO4

    menjadi bernilai 0 pada gas hidrogen.

    Dari percobaan ini terbukti bahwa asam sulfat baik yang encer maupun yang

    pekat bertindak sebagai zat oksidator kuat jika direaksikan dalam suatu logam.

    Dari pembahasan dan hasil pengamatan pada percobaan ini, logam Zn bisa

    bereaksi dengan asam sulfat encer dan asam sulfat pekat yang panas. Hal ini

    disebabkan karena logam Zn berada di sebelah kiri unsur hidrogen(H) maka dari

    itu logam Zn lebih reaktif dari unsur hidrogen(H) dan bisa bereaksi dengan asam

    sulfat encer maupun pekat yang dipanaskan. Sedangkan logam Cu hanya bisa

    bereaksi dengan asam sulfat pekat yang dipanaskan dan tidak bereaksi dengan

    asam sulfat encer. Hal ini disebabkan karena logam Cu adalah logam yang tidak

    reaktif dan sukar bereaksi dengan unsur yang berada di sebelah kirinya karena

    unusur Cu berada disebelah kanan unsur hidrogen(H). Maka dari itu logam Cu

    tidak bereaksi dengan asam sulfat encer tetapi logam Cu bereaksi dengan asam

    sulfat pekat yang panas, hal ini dikarenakan asam sulfat pekat dan panas memiliki

    sifat oksidator yang lebih kuat dibandingkan logam tembaga(Cu).

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    20/21

    VIII. KESIMPULAN

    1. Saat melakukan pengenceran asam sulfat, asam sulfat pekat ditambahkan keair agar larutan tidak memercik dan menimbulkan hal yang membahayakan.

    2. Asam sulfat pekat terbukti bertindak sebagai dehidrator, yaitu zat yangmenarik molekul air dari senyawa lain. Dan pada percobaan ini asam sulfat

    pekat menarik air dari senyawa CuSO4.5H2O, gula pasir, dan batang korek

    api yang menyebabkan senyawa-senyawa tersebut kehilangan molekul

    airnya (mengalami dehidrasi).

    3. Asam sulfat encer maupun asam sulfat pekat yang dipanaskan terbuktibertindak sebagai oksidator kuat. Dimana jika suatu logam direaksikan

    dengan asam sulfat encer dan asam sulfat pekat , logam tersebut akan

    mengalami reaksi oksidasi dan berperan sebagai reduktor dan asam sulfat

    akan mengalami reaksi reduksi dan berperan sebagai oksidator.

    4. Logam Zn adalah logam yang reaktif yang bisa bereaksi dengan asam sulfatpekat yang dipanaskan dan asam sulfat encer. Sedangkan logam Cu adalah

    logam yang kurang reaktif sehingga tidak bisa bereaksi dengan asam sulfat

    encer tetapi dapat bereaksi dengan asam sulfat pekat yang dipanaskan.

    5. Jika suatu logam yang direaksikan dengan asam sulfat encer akanmenghasilkan suatu larutan, gas H2. Sedangkan jika logam direaksikan

    dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan akan menghasilkan suatu larutan,

    gas SO2, dan air (H2O).

  • 7/30/2019 Laporan Kimia Dasar II Asam Sulfat

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.

    Bukit Jimbaran : Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.

    Petrucci, Ralph.H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi

    Keempat Jilid. Jakarta : Erlangga.

    Chang, Raymond. 2004.Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga. Jakarta

    : Erlangga.

    Syukri. 1999.Kimia Dasar 2. Bandung: ITB.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat (Diakses pada 7 April 2013)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat