laporan kerja analis chemical
DESCRIPTION
analisa chemical RCTRANSCRIPT
LAPORAN KERJA MINGGUAN TRAINING PERSONAL OKI
“ANALISA CHEMICAL”15 – 21 Desember 2015
Trainee
YANDRI SATRIA865916
0
Mengetahui,
Ka.(Wa) Shift,
( )
Ka.Regu,
( )
A. ANALISA WHITE LIQUOR DAN GREEN LIQUOR 1. DEFENISI
1.1 Analisa ditentukan dengan titrasi menggunakan asam kuat sampai titik akhir.
Analisa ini bertujuan untuk mencari konsentrasi total dari unsure – unsure
alkali.
1.2 Aktif Alkali (AA) : konsentrasi dari unsure – unsure alkali kecuali karbonat
1.3 Efektif Alkali (EA) : konsentasidari zat – zat alkali yang kuat yang ditentukan
dengan menggunakan asam kuat samapi titik akhir pertama dengan Indikator
Phenol Ptalein.
2. PERALATAN ANALISA2.1 Pipet gondok 5 ml
2.2 Dispenser buret
2.3 Erlenmeyer 250 ml
2.4 Gelas ukur 100 ml
2.5 Buret 50 ml.
3. REAGEN3.1 10 % BaCl2, 5 % BaCl2.
3.2 0.5 N HCl
3.3 Indikator Phenol Ptalein (PP)
3.4 Indikator Methyl Orange (MO)
3.5 Formaline ( 37 % formaldehid).
3.6 Air murni ( pure water)
4. CARA KERJA 4.1 Pipetkan sampel liquor 5ml ke dalam erlemeyer 250 ml yang berisi air murni 50
ml.
4.2 Tambahkan 10 % BaCl2 25 ml untuk GL, dan Tambahkan 5 % BaCl2 25 ml WL.
(pada tabung erlemeyer yang berbeda. )
4.3 Tambahkan 2-3 tetes PP sebagai indikator, warna larutan akan berubah
menjadi merah muda. (pink)
1
4.4 Titrasi dengan 0.5 N HCl secara perlahan hingga warna berubah dari pink ke
warna awal. Catat pembacaan titik akhir sebagai a ml.
4.5 Tambahkan 37 % formaldehid 2 ml warna larutan menjadi pink kembali.
Lanjutkan titrasi dengan 0.5 N HCl sampai warna larutan berubah ke warna
aslinya. Catat pembacaan titik akhir sebagai b ml.
4.6 Tambahkan 2 -3 tetes MO indikator Wrna larutan menjadi agak kekuning
kuningan ( yelolowwish ), lanjutkan titrasi 0.5 N HCl sampai warna berubah
Orange pada titik akhir atau Ph = 4.0. catat titik akhir sebagai c ml.
5. RUMUS PERHITUNGAN HASIL PENGUJIAN
5.1 NaOH Sebagai Na2o (g/l) =
5.2 Na2S Sebagai Na2O (g/l) =
5.3 Na2C03 sebagai Na2O (g/l) =
5.4 Causticizing Efficiency (%) =
5.5 AA Sebagai Na2O (g/l) =
5.6 EA Sebagai Na2O (g/l) =
5.7 TTA Sebagai Na2O (g/l) = NaOH + Na2S +Na2CO3
2
Ddddddf (2a– b ) x 3.1 x F
2 ( b – a ) x 31 x F
( c – b ) x 31 x F
NaOHNaOH x N a2CO3
x100%
g/l Na2OH + g/l Na2S
(a )ml xNaOH x N a2CO3
x100%
Keterangan :
a = ml titrasi pada titik akhir l ( PP indikator )
b = ml titrasi pada titik akhir ll ( formal dehid )
c = ml titrasi pada titk akhir lll ( MO indikator )
F = Faktor larutan penitrasi.
EA = Efektif Alkali.
AA = Aktif Alkali.
TTA = Total Tri Alkali.
6. KESELAMATAN6.1 Pergunakan Safety pipet.
6.2 Pergunakan masker
6.3 Pergunakan Stick Bowl dan sarung tangan karet saat mengambil sampel.
7. GAMBAR PENGAMBILAN SAMPEL PERALATAN
3
Pengambilan Sampel WL di Causticizer 1 dan 3
Pengambilan Sampel GL Dari RB
4
Mengambil Sampel GL di GLS
Gelas Ukur dan Erlenmeyer 250 ml
Pipet Gondok 5 ml
5
Formaline 37 % formaldehid dan 0.5 N HCl
10% BaCl2 dan 5% BaCl2
Sampel hasil akhir pengujian
B. ANALISA DRYNESS DAN CaCO3 DI DALAM LIME MUD ( MOISTURE )
1. DEFENISI1.1 Dryness Lime Mud adalah kandungan padatan dalm lime mud, sampel
dipanaskan di dalam oven dengan temperature 105 ± 3 oC selama 2 jam,
kandungan airnya akan hilang/ menguap.
2. PERALATAN 2.1 Aluminium Tray
2.2 Oven dengan temperature 105 ± 3 oC
2.3 Timbangan ketelitian 0.01 g
3. LANGKAH KERJA3.1 Timbang aluminium tray yang sudah dikeringkan dalam oven, catat massanya
sebagai W1.
3.2 Masukan sampel lime mud kedalamnya sebanyak 20 – 30 gram, catat massa
total sebagai W2.
3.3 Aluminium tray yang berisi sampel lime mud, dikeringkan di dalam oven
dengan temperature 105 ± 3 oC hingga kering ( massanya konstan ) selama ±
2 jam.
3.4 Aluminium tray yang berisi sampel lime mud yang sudah dikeringkan di
timbang kembali sebagai W3.
4. RUMUS PERHITUNGAN HASIL PENGUJIAN
4.1 Dryness ( %) = (W 3−W 1)(W 2−W 1)
×100%
4.2 Moisture content (%) = (W 2−W 3)(W 2−W 1)
×100%
Keterangan :
W1 = Berat kering aluminium tray kosong dalam gram
W2 = Berat Aluminium tray berisi sampel basah lime mud dalam gram
W3 = Berat kering aluminium tray berisi sampel setelah dikeringkan dalam gram.
5. GAMBAR ALAT KERJA DAN SAMPEL
6
C. ANALISA CaO 1. DEFENISI
7
Aluminium Tray
Timbangan Ketelitian 0.01 g
Oven
Sampel
1.1 Analisa ditentukan dengan titrasi menggunakan asam kuat sampai titik akhir.
Analisa ini bertujuan untuk mencari konsentrasi total dari unsure – unsure
alkali.
1.2 Aktif Alkali (AA) : konsentrasi dari unsure – unsure alkali kecuali karbonat
1.3 Efektif Alkali (EA) : konsentasidari zat – zat alkali yang kuat yang ditentukan
dengan menggunakan asam kuat samapi titik akhir pertama dengan Indikator
Phenol Ptalein.
2. PERALATAN ANALISA2.1 Pipet gondok 5 ml
2.2 Dispenser buret
2.3 Erlenmeyer 250 ml
2.4 Gelas ukur 100 ml
2.5 Buret 50 ml.
2.6 Magnetic stirrer
2.7 Saringan
2.8 Timbangan Ketelitian 0.01 g
3. REAGEN3.1 10 % BaCl2, 5 % BaCl2.
3.2 0.2 N HCl
3.3 Indikator Phenol Ptalein (PP)
3.4 Air murni ( pure water)
3.5 Gula pasir
4. CARA KERJA 4.1 Sampel yang di ambil dihancurkan dan disaring lalu masukkan ke wadahnya
4.2 Timbang sampel 0.5 gram
4.3 Masukkan sampel pada tabung elenmeyer dengan pure water 20 ml.
4.4 Panaskan pada hote plate dengan suhu 300oC hingga campuran CaO
tercampur dengan pure water dan dinginkan sampel
4.5 Campurkan gula pasir 15 gram untukj menetralkan CaO
4.6 Untuk melarutkan gula gunakan alat autospeed magnetic stirrer
4.7 Tambahkan PP indikator hingga warna berubah Pink
8
4.8 Perlahan Tambahkan Hcl 0.2 hingga warna berubah menjadi putih
5. RUMUS PERHITUNGAN HASIL PENGUJIAN
CaO = Titrasi x faktor0.5
6. GAMBAR ALAT KERJA DAN SAMPEL
9
Sampel CaO
CaO Dihaluskan dan di saring mengambil yang halusnya.
CaO di timbang 0.5 g dan di panaskan Hot Plate
Magnetic Stirrer dan Gula Pasir