laporan indivividu tanaman tembakau1

Upload: dks

Post on 02-Mar-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan irdas

TRANSCRIPT

LAPORAN INDIVIVIDUANALISIS KEBUTUHAN AIR, SCHEDULLING IRIGASI DAN PERANCANGAN METODE IRIGASI TANAMAN TEMBAKAU

Oleh :Nama: Edi SuciptoNIM: 0910480216Kelas : M

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLIGIUNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS PERTANIANMALANG2014

A. Evapotranspirasi potensial metode Penman-Monteith

Keterangan:Untuk perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Penman-Monteith dimana didapatkan hasil rata-rata Eto nya 4,33 mm/hari. Perhitungan Eto ini didapat dari hasil perhitungan yang didapatkan dari data klimat yang tersedai diatas.

B. Perhitungan hujan efektif menggunakan metode USDA S.C.

Keterangan;Perhitungan hujan efektif menggunakan metode SCS USDA dimana didapatkan total curah hujan efektif selama satu tahun adalah 998,9 mm. Dengan bulan kering selama 6 bula yaitu dari bulan Mei sampai October dan bulan basah selama 6 bulan yaitu dari bulan September hingga bulan april.

C. Grafik Tabel perbulan Eto Penman-Monteith dan Grafik Data Hujan serat Hujan Efektif

Keterangan:Dari grafik diatas dapat dilihat nilai temparatur minimum, temperatur maksimum, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran, radiasi Eto tiap bulan, curag hujan dan efisisensi hujan sehingga memudahkan kita untuk mengetahui perbedaan nilai tiap bulan.

D. Data Tanaman Tembakau

Keterangan:Untuk tanaman tembakau ini ditanam dari tanggal 1 Juni dan akan dipanen setelah 110 hari setelah tanam yaitu tanggal 18 September. Utuk nilai Kc pada fase initial (20 hari) yaitu 0,50 lalu naik selama fase development (30 hari) lalu konstan pada fase mid-season (30) hari yaitu sebesar 1,15 dan turun pada fase late season (30 hari) hingga 0,80 pada masa panen. Sedangkan untuk kedalam akar tanaman tembakau ini pada masa awal tanam yaitu sedalam 25 cm lalu bertambah hingga kedalaman 80 cm pada fase mid-season dan kedalaman akar ini terus konstan hingga fase panen. Untuk tinggi maksimal tanaman tembakau ini sekitar 1,20 m pada fase mid-season.

E. Data Tanah

Keterangan: Untuk jenis tanah yang digunakan yaitu tanah Medium (loam) dimana total kelembaban tanah sebesar 290.0 mm/meter. Untuk infiltrasi maksimun air hujan yaitu sebesar 40 mm/hari. Dengan kedalam yang dapat ditembus akar adalah sebesar 900 centimeter. Dengan kedalaman 900 cm yag dapat ditembus oleh akar maka jenis tanah medium ini cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau dimana kedalaman yang dapat ditembus akar tanaman tembakau adalah mencapai 80 cm. F. Kebutuhan Air Tanaman (Etc atau CWR)1. Tebel Kebutuhan Air Tanaman (Etc atau CWR)

Keterangan:Dari tabel diatas tanaman ditanam dari tanggal 1 Juni dan dapat dipanen pada tanggal 18 September. Dimana didapatkan total Etc, efisisensi hujan dan kebutuhan irigasi tanaman tembakau (IWR) masing-masing sebesar 427,2 mm/dekade, 38,5 mm/dekade dan 388,6 mm/dekade pada satu kali masa tanam tanaman tembakau dari tanggal 1 Juni 18 September.

*** Pada satu bulan terdiri dari 3 dekade yaitu dekade 1, dekade 2 dan dekade 3. Dimana dalam satu dekade terdiri dari 10 hari.

2. Grafik Kebutuhan Air Tanaman (Etc atau CWR)

Keterangan:Dari grafik diatas dapat dilihat grafik Etc atau garik kebutuhan air tanaman tidak terlalu jauh dengan kebutuhan irigasi tanaman, untuk menutupi kekurangan dari irigasi yang diberikan yaitu berasal dari efisiensi curah hujan dimana apabila total efisiensi hujan dan kebutuhan aiar irigasi di jumlahkan maka akan mencukupi kebutuhan air bagi tanaman tembakau.

G. Tabel dan Grafik Schedule Irigasi Tanaman Tembakau1. Tanpa Irigasi

2. Sprinkle (80%): Irrigation Timing, Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Application, Refill soil to 100% Field capasity.

*** Irigasi baru dilakukan ketika Depletion atau kekurangan airnya sudah mencapai garis RAM atau sudah tidak berada pada kapasitas lapang.

3. Drip (90%): Irrigation Timing, Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Application, Refill soil to 100% Field capasity.

*** Irigasi baru dilakukan ketika Depletion atau kekurangan airnya sudah mencapai garis RAM atau sudah tidak berada pada kapasitas lapang.

H. Pembahasan Hasil 1. Irrigation Timing: Rainfed (No Irrigation)Karena pemberian irigasi ini hanya mengandalkan curah hujan, sehingga ketika tanaman membutuhkan irigasi kita tidak memberikannya dan hanya mengandalkan irigasi dari hujan. Walaupun efisiensi hujan mencapai 99,5 % tetapi hanya memenuhi 260,2 mm dari 422,8 mm air yang dibutuhkan oleh tanaman tembakau. Akibatnya terjadi penurunan hasil produksi tanaman tembakau sebesar 34,6%. 2. Sprinkle (80%): Irrigation Timing, Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Application, Refill soil to 100% Field capasity. Aplikasi irigasi sprinkle ini dilakukan ketika tanah sudah tidak berada dalam kapasitas lapang dimana tanah sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Tujuannya adalah agar efisiensi irigasi dapat mencapai 100% sehingga menghemat biaya dan jumlah air yang diaplikasikan akan lebih efisien. Dengan aplikasi irigasi sprinkle ini tidak terjadi penurunan produksi tanaman tembakau. Untuk total gross irrigasi yaitu sebesar 293,1 mm dengan total net irrigasi 234,5 mm dengan selisih sebesar 58,6 mm. Selisih irigasi gross atau irigasi kotor dengan irigasi net atau irigasi bersih terjadi karena adanya penguapan ketika melakukan aplikasi irigasi sprinkle ini. Tetapi ini tidak berpengaruh terhadap produksi atau pertumbuhan tanaman tembakau. Sedangkan untuk efisisensi hujan yaitu sebesar 99,5% sehingga curah hujan ini sangat berperan penting dalam pemberian irigasi bagi tanaman tembakau. 3. Drip (90%): Irrigation Timing, Irrigate at critical depletion (100%); Irrigation Application, Refill soil to 100% Field capasity. Untuk aplikasi irigasi drip ini dilakukan setiap hari dengan pengaturan waktu yag telah ditentukan. Untuk efisiensi hujan yaitu sebesar 99,5% dengan efisiensi hadawal irigasi sebesar 100%. Untuk net irigasi atau irigasi bersihnya sebesar 234,5 mm dan gross irigasi atau irigasi kotornya sebesar 260,5 mm dengan selisisah yang tidak terlalau jauh karena drip irigasi ini langsung diaplikasikan didekat zona perakaran sehingga jumlah air yang hilang tidak terlalu banyak.

I. Perancangan Sistem Irigasi Sprinkler dan Drip Luas Lahan 1 dan 2: 20 m 10 m = 200 m2 Jarak Tanam: 100 cm 50 cm = 5000 cm2 = 0,5 m2Jumlah Tanaman:

Keterangan:n = Jumlah sprinkleq = Debit SprinkleA = Luas Arela yang DiairiLahan 1 Irigasi Sprinkle dengan Menggunakan Butterfly Debit 360-840 l/jam, Radius 8-12mEDR= (n q) : A= (1 0,6 m3/jam) : 200 m2= 0,6 m3/jam : 200 m2= 0,003 m/jam = 3 mm/jam Periode Tumbuh(hari)ETo(mm)kcKebutuhan air tanaman(mm/periode)EDR(mm/jam)Waktu operasi(menit/hari)

10 HST3,860,5019,836,6

20 HST3,860,5019,336,4

30 HST3,860,6224,438,1

40 HST4,160,8333,6311,2

50 HST4,161,0443,2314,4

60 HST4,161,1352,9317,6

70 HST4,411,1349316,3

80 HST4,411,1349,9316,6

90 HST4,411,0554,2318,1

100 HST5,200,9446,2315,4

110 HST5,200,8434,8311,6

Setelah didapat waktu operasi irigasi sprinkle yang akan diaplikasikan. Kita dapat menentukan beberapa lama akan dilakukan irigasi. Dari hasil perhitungan untuk setiap periode pertumbuhan tanaman maka kebutuhan air irigasinya juga berbeda. Untuk debit air yang keluar dari Butterfly yaitu sebesar 600 l/jam dimana kita mengambil nilai tengah dari debit irigasi dari Butterfly . Irigasi sprinkle ini diaplikasikan pada lahan seluas 200 m2 dengan jumlah tanaman sebanyak 400 tanaman tembakau dengan jarak tanam 50 cm 100 cm. Untuk Butterfly ini kita mengatur perputaran nozer sebesar 180o. Karena Butterfly diletakkan pada bagian tengah dipinggir lahan dengan radius 8 12 m.

NoAlat dan BahanHarga/Unit (Rp)Kebutuhan(unit)Total Biaya(Rp)

1Pipa PVC 130.000130.000

2Pipa PVC 19.000119.000

3Kenee / Tee / Sock3.00013.000

4TBA1.00033.000

5Lem PVC10.000330.000

6Impact Sprinkler Debit 0,15-0,21 l/dt, Radius 20-35m100.000--

7Chalenger Debit 120 l/jam, Radius 8m15.000--

8Butterfly Debit 360-840 l/jam, Radius 8-12m85.000185.000

9Bushing/Barbed blue Debit 120 l/jam, Radius 8m5.000--

10Pompa Bensin/Diesel2.000.00012.000.000

11Selang Pompa30.000130.000

TOTAL2.212.000

Untuk total biaya irigasi sprinkle menggunakan Butterfly Debit 360-840 l/jam, Radius 8-12m adalah sesesar Rp. 2.212.000 dengan luas lahan sebesar 200 m2.Lahan 2 Irrigasi Tetes dengan Menggunakan Regulating Stick/Dripper Debit 2 l/jam Debit emiter= 2 l/jam = 0,002 m3/jam Jarak lubang emiterJarak tanam = 50 cm 100 cmJarak lubang emiter= 50 cm Jarak lateralJarak tanam= 50 cm 100 cm

Keterangan :q = Debit emiters = Jarak lubang emitterl = Jarak lateralJarak lubang emiter= 100 cmEDR= q : (s l)= 0,002 m3/jam : (0,5 m 1 m)= 0,004 m/jam= 4 mm/jam

Periode Tumbuh(hari)ETo(mm)kcKebutuhan air tanaman(mm/periode)EDR(mm/jam)Waktu operasi(menit/hari)

10 HST3,860,5019,844,95

20 HST3,860,5019,344,83

30 HST3,860,6224,446,10

40 HST4,160,8333,648,40

50 HST4,161,0443,2410,80

60 HST4,161,1352,9413,23

70 HST4,411,1349,0412,25

80 HST4,411,1349,9412,48

90 HST4,411,0554,2413,55

100 HST5,200,9446,2411,55

110 HST5,200,8434,848,70

Untuk debit air yang keluar dari Regulating Stick/Dripper adalah 2 l/jam dengan waktu opersi yang berbeda-beda tergantung fase tanaman dan umur tanaman. Semakin besar tanaman maka waktu operasinya akan lebih lama tergantung dengan kebutuhan tanaman. NoAlat dan BahanHarga/Unit (Rp)Kebutuhan(unit)Total Biaya(Rp)

1Pipa PVC 130.0005150.000

2Pipa PVC 3/423.0005115.000

3Kenee / Tee / Sock / Sockdrat3.0001030.000

4TBA1.00055.000

5Lem PVC10.000550.000

6Disk Filter185.0001185.000

7Quick Action Valve25.00010250.000

8Pipe LDPE 13mm per meter3.500100350.000

9Drip pipe 5mm per meter2.000--

10End plug 13mm3.5001035.000

11Adapter1.50011.500

12Regulating Stick/DripperDebit 2 l/jam1.200400480.000

13Jet Spray/Micro sprinklerDebit 90 l/jam, Radius 3,2m1.500--

14XL Jet Mist Debit 41 l/jam, Radius 2,4m5.000--

15Punch8.0004003.600.000

16Landscape Stick25.000--

17Rigid Riser 30 cm5.000--

18Pembuatan Sumur bor1.500.000--

19Pompa Automatic500.0001500.000

20Drum Plastic250.0002500.000

21Fertilizer Injector406.0001406.000

TOTAL6.657.500

Untuk total biaya irigasi tetes menggunakan Regulating Stick/Dripper Debit 2 l/jam adalah sesesar Rp. 6.657.500 dengan luas lahan sebesar 200 m2.