laporan genetika 6

17
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGGUNAAN MIKROPIPET Tanggal Praktikum : 9 November 2009 Tanggal Pengumpulan : 16 November 2009 Disusun oleh : Fitri Aprilianty 10608068 Kelompok 8 Asisten : Resnanti Utami Handayani 21108006 PROGRAM STUDI BIOLOGI

Upload: aksaranip

Post on 30-Jun-2015

796 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan genetika 6

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105)

PENGGUNAAN MIKROPIPET

Tanggal Praktikum : 9 November 2009

Tanggal Pengumpulan : 16 November 2009

Disusun oleh :

Fitri Aprilianty

10608068

Kelompok 8

Asisten :

Resnanti Utami Handayani

21108006

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2009

Page 2: Laporan genetika 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, pipet digunakan untuk mengambil atau memindahkan suatu larutan

sesuai ukuran yang dikehendaki. Dan dalam bidang biotek, para peneliti lebih sering

menggunakan mikropipet. Istilah mikropipet digunakan karena pipet tersebut

digunakan untuk memipet cairan berukuran kurang lebih atau sama dengan 1000 µl (1

ml). Sedangkan pipet untuk ukuran lebih dari 1 ml dikenal dengan istilah makropipet

(Sumber : http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-menggunakan-

mikropipet-yang-benar/ ). Dalam bidang genetika, pengukuran analitik memiliki

peranan yang sangat penting. Tujuan dari pengukuran analitik ini adalah untuk

menentukan nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas. Pengukuran tersebut

dapat menggunakan metode konvensional maupun modern, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif. Dalam hal ini pengukuran menggunakan alat mikropipet. Dalam

setiap pengukuran analitik akan sangat dipengaruhi oleh faktor akurasi dan presisi,

yang dapat memberikan kontribusi terhadap kesalahan pengukuran. Oleh karena itu

untuk menghindari kesalahan pengukuran yang dapat menyebabkan gagal

diperolehnya suatu nilai yang sebenarnya diperlukan suatu uji kelayakan pada

mikropipet (Iqmal, 2008) .

1.2 Tujuan

Menguji akurasi dan presisi mikropipet

Menguji kebocoran pada mikro pipet.

Page 3: Laporan genetika 6

BAB II TEORI DASAR

2.1 Mikropipet

Mikropipet adalah pipet yang bekerja secara otomatis dan akurat untuk melakukan

trasfer cairan dengan volume yang berjumlah sangat sedikit. Mikropipet akan

manunjukkan akurasi dan presisi dalam pengukuran volume yang kurang dari 1 ml.

Mikropipet dapat diset untuk mentrasfer berbagai volume dalam range batas volume-

nya(Sumber:http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/

what_are_micropipettes.html). Ada 3 jenis dasar mikropipet sesuai ukurannya, yaitu

P1000, P200, dan P20.

Gambar 1 : Jenis – Jenis Mikropipet

(Sumber : http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-menggunakan-

mikropipet-yang-benar/)

P1000 (kanan) digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 µl sampai

1000 ul, P200 (tengah) untuk volume cairan antara 21 µl sampai 200 µl, dan P20

(kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 µl.

(Sumber : http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-menggunakan-

mikropipet-yang-benar/). Pada mikropipet dilengkapi oleh tips, tips merupakan

Page 4: Laporan genetika 6

pelengkap (pasangan) mikropipet yang diletakkan pada ujung pipet. yang terdiri dari

beberapa jenis diantaranya :

635 - Ultra Micropipet Tips (0.5 - 10 µl)

636 - Yellow Micropipet Tips (1 - 200 µl)

637 - Blue Micropipet Tips (200 - 1000 µl)

638 – Fine Tip Micropipet Tips (1 – 200 µl)

Gambar 2 : Jenis – Jenis Tips

(Sumber : http://www.edvotek.com/636.html)

2.2 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Mikropipet

Jangan menggunakan mikropipet untuk memipet  larutan  dengan volume

yang berada diluar jangkauannya. Hal ini bisa menyebabkan ketidakakuratan

pengukuran serta bisa merusakkan mesin dalam mikropipet itu sendiri.

Jangan menggunakan pipet tanpa tips di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk

ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.

Page 5: Laporan genetika 6

Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran

maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan

merusakkan pipet.

Saat mengambil tips, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga

jangan terlalu lemah, karena tips bisa jatuh.

Ketika menekan tombol pipet, jangan menekan melebihi penghentian

normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.

Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba.

Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidak akuratan

ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.

Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk

ke dalam tips. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tips masih

terendam dalam larutan.

Selama ada larutan dalam tips di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya.

Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.

(Sumber:http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/

bagaimanamenggunakan-mikropipet-yang-benar/).

Page 6: Laporan genetika 6

2.3 Gambar Mikropipet

Gambar 3 : Gambar Mikropipet

(Sumber:http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/

what_are_micropipettes.html).

2.4 Akurasi dan Presisi

Page 7: Laporan genetika 6

Hasil pengukuran yang baik dari suatu parameter kuantitas, dapat dilihat berdasarkan

tingkat presisi dan akurasi yang dihasilkan. Akurasi menunjukkan kedekatan nilai

hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu

diketahui nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat diketahui

seberapa besar tingkat akurasinya. Presisi menunjukkan tingkat reliabilitas dari data

yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari standar deviasi yang diperoleh dari

pengukuran, presisi yang baik akan memberikan standar deviasi yang kecil dan bias

yang rendah. Jika diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan

pengulangan sebanyak n- kali. Dari data tersebut dapat diperoleh ukuran harga nilai

terukur yang merupakan rata-rata dari hasil yang diperoleh dan standar deviasi.

(Iqmal, 2008). Akurasi relatif secara umum berkisar . Presisi kurang dari 0,5 %

diterima ketika melakukan transfer volume terkecil dari model pipet (Sumber :

http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/what_are_micropipettes.

html).

Page 8: Laporan genetika 6

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Mikropipet 1. Aquadest (berat jenis 1,0)

2. Tips 2. Gliserol (berat jenis 1,261)

3. Tabung eppendorf

4. Timbangan analitik

(ketelitian minimal 0,001 g)

3.2 Metode Kerja

A. Uji kebocoran mikropipet

Volume mikropipet diatur hingga volume maksimal. Tips ditempelkan pada ujung

mikropipet. Tips diisi dengan akuadest. Mikropipet didiamkan dalam posisi tegak

selama 20 detik. Jika ada air yang menetes, artinya terdapat kebocoran.

B. Uji akurasi dan presisi (dengan menggunakan aquadest)

Volume aquadest yang akan diambil dengan menggunakan mikropipet 1000 µl

diatur / diset sebanyak 500 µl. Tabung eppendorf ditimbang lalu tombol TARE

ditekan hingga angka pada timbangan menunjukkan angka 0,000. Tips berwarna

biru ditempelkan pada ujung mikropipet. Aquadest diambil dengan cara menekan

tombol mikropipet pada stop pertama lalu didiamkan hingga tombol kembali ke

posisi awal, lalu untuk larutan aquadest dikeluarkan dari dalam mikropipet

dengan cara ditekan tombolnya hingga stop kedua. Aquadest tersebut ditampung

di dalam tabung eppendorf. Aquadest didalam tabung eppendorf tersebut

kemudian ditimbang menggunakan neraca analitik, lalu dicatat angka yang

ditunjukan oleh timbangan. Digunakan faktor konversi 1,0045 (pada suhu 27 0C

Page 9: Laporan genetika 6

dan tekanan 1 Pa). Penimbangan berat dilakukan beberapa kali dan dihitung rata –

rata berat cairan tersebut. Perbandingan antara rata – rata berat cairan hasil

penimbangan dengan berat cairan yang diharapkan dihitung. Persen

penyimpangan berat cairan hasil penimbangan dengan yang diharapkan dihitung.

C. Uji akurasi dan presisi (dengan menggunakan gliserol)

Volume gliserol yang akan diambil dengan menggunakan mikropipet 1000 µl

diatur / diset sebanyak 300 µl. Tabung eppendorf ditimbang lalu tombol TARE

ditekan hingga angka pada timbangan menunjukkan angka 0,000. Tips berwarna

biru ditempelkan pada ujung mikropipet. Gliserol diambil dengan cara menekan

tombol mikropipet pada stop kedua lalu didiamkan hingga tombol kembali ke

posisi awal, lalu untuk gliserol dikeluarkan dari dalam mikropipet dengan cara

ditekan tombolnya hingga stop pertama. Gliserol tersebut ditampung di dalam

tabung eppendorf. Gliserol didalam tabung eppendorf tersebut kemudian

ditimbang menggunakan neraca analitik, lalu dicatat angka yang ditunjukan oleh

timbangan. Dilakukan konversi dari massa ke volume dengan menggunakan

rumus . Penimbangan berat dilakukan beberapa kali dan

dihitung rata – rata berat cairan tersebut. Perbandingan antara rata – rata berat

cairan hasil penimbangan dengan berat cairan yang diharapkan dihitung. Persen

penyimpangan berat cairan hasil penimbangan dengan yang diharapkan dihitung.

Page 10: Laporan genetika 6

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

A. Gliserol

Nama Praktikan Massa Volume

1. Fitri 0, 3664 gram 0, 2905 ml

2. Gagas 0, 3656 gram 0, 2899 ml

3. Glenda 0, 3599 gram 0, 2854 ml

4. Indah 0, 3622 gram 0, 2872 ml

5. Pijar 0, 3645 gram 0, 2890 ml

Rata – Rata 0, 2884 ml

B. Aquadest

Nama Praktikan Massa Volume

1. Fitri 0, 5062 gram 0, 5085 ml

2. Gagas 0, 4872 gram 0, 4894 ml

3. Glenda 0, 4995 gram 0, 5017 ml

4. Indah 0, 4855 gram 0, 4877 ml

5. Pijar 0, 4997 gram 0, 5019 ml

Rata – Rata 0, 4978 ml

C. Perhitungan akurasi gliserol

D. Perhitungan presisi gliserol

Page 11: Laporan genetika 6

E. Perhitungan akurasi aquadest

F. Perhitungan presisi aquaest

Setelah dilakukan uji kebocoran ternyata diperoleh hasil bahwa mikropipet yang

digunakan tidak mengalami kebocoran, hal tersebut ditandai oleh tidak terdapatnya

tetesan larutan pada ujung mikropipet setelah didiamkan selama beberapa saat.

Penggunaan mikropipet harus selalu tegak (dalam posisi vertikal) dikarenakan mencegah

ketidakakuratan dalam pengambilan dan pengeluaran larutan dari dalm mikropipet

sehingga dapat mengurangi dampak terjadinya error dalam perhitungan

(Sumber:http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimanamenggunakan-

mikropipet-yang-benar/).

Harus selalu digunakan tips yang baru dalam setiap melakukan transfer larutan, karena

jika hal tersebut tidak dilakukan akan menyebabkan kontaminasi larutan sebelumnya

terhadap larutan yang baru.

(Sumber:http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/

what_are_micropipettes.html).

Setiap setelah penggunaan, mikropipet harus dimasukkan kedalam aquadest

Page 12: Laporan genetika 6

DAFTAR PUSTAKA

Iqmal. 2008. Paper Seri Manajemen Laboratorium. Penerbit UGM : Yogyakarta.

Anonim. 2007. http://www.edvotek.com/636.html. Diakses pada tanggal 13 November

2009.

Anonim.2009.http://biotektanaman.wordpress.com/2009/08/25/bagaimana-

menggunakan-mikropipet-yang-benar/. Diakses pada tanggal 13 November

2009.

Anonim.2007.http://www.streetdirectory.com/travel_guide/119290/science/

what_are_micropipettes.html. Diakses pada tanggal 13 November 2009.