laporan gabungan semuanya

Upload: fernando-simanjuntak

Post on 18-Jul-2015

332 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

JOB TRAINING ASSISTANT

Oleh

1.Ganda Parulian Siahaan (Ketua Group) 2.Fernando Simanjuntak 3.Fernando M.Situmorang 4.Roni Ilmarulian Hutagalung 5.Timbul M Simbolon 6.Juli Parulian Sihaloho

JOB TRAINING ASSISTANT ANGKATAN I 2011

SEKILAS TENTANG KELAPA SAWITA. SEJARAH KELAPA SAWIT Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil dan apabila masak,berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun,dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.

Urutan dari turunan Kelapa Sawit:

Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Jenis Spesies

Tumbuhan Magnoliophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Elaeis E. guineensis

PERKEMBANGBIAKAN KELAPA SAWIT

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagi menjadi Dura, Pisifera, dan Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besarbesar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masingmasing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase perbuahnya dapat

mencapai 90% dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai 28%. Kelapa sawit (Elaeis Guineensis) merupakan jenis tanaman perkebunan berupa pohon.Tanaman ini mulai ditanam sebagai tanaman komersial di Indonesia sejak 1911.Tanaman ini bisa dikenali dengan melihat ciri fisiologi,umur tanaman,dan bahan tanaman.Manfaat dari kelapa sawit sangat banyak,minyaknya digunakan sebagai minyak goreng,sabun,lilin,ampasnya dimanfaatkan untuk pakan ternak,Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang. Ciri- ciri Fisisologi Kelepa sawit: 1. Daun Merupakan daun majemuk dengan warna hijau tua dan pelepah berwarna lebih muda,penampilannya mirip dengan tanaman salak. 2. Batang Umumnya batang pohon ini mencapai tinggi maksimal 24 meter,batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun,setelah itu pelepah akan mengering dan terlepas sehingga mirip dengan tanaman kelapa.

3. Akar Akar tanaman kelapa sawit merupakan akar serabut yang mengarah kebawah dan kesamping,selain itu terdapat beberapa akar nafas. 4. Bunga Bunga jantan dan betina,letaknya terpisah hingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri,bunga jantan memilki bentuk lancip dan

panjang,sedangkan bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. 5. Buah Buah kelapa sawit mempunyai warna yang bervariasi,buahnya

bergerombol dalam satu tandan yang muncul dari setiap pelepah. Buah terdiri dari tiga lapisan: a. Eksoskarp,bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin; b. Mesoskarp ,serabut buah; c. Endoskarp,cangkang pelindung inti. Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti yang berkualitas tinggi.

PENGOLAHAN KELAPA SAWITAlur proses pengolahan minyak kelapa sawitPENERIMAAN TBS

PROSES STERILISASI

TANDAN KOSONG

BUAH SAWIT PROSES PENGEPRESAN CPO KOTOR PROSES PENJERNIHAN BUI SAWIT SERAT

PEMECAHAN BIJI

PENGOLAHAN LIMBAH

PENGOLAHAN LIMBAH CPO BERSIH

HYDRO CYCLONE

PALM KERNEL LIMBAH CAIR LIMBAH CAIR

CANGKANG

DIGUNAKAN UNTUK PUPUK TANAMAN DI LAPANGAN

PEMBUANGAN SESUAI KETENTUA PEMERINTAH

DIGUNAKAN UNTUK BAHAN BAKAR BOILER

1. STASIUN PENERIMAAN BUAH ( FRUIT RECEPTION ) TBS (Tandan Buah Segar) yang berasal dari kebun,pertama kali di terima di stasiun penerimaan buah. Pada stasiun ini, terdapat dua bagian utama yaitu : a. Jembatan Timbang ( Weight Bridge ) b. Sortasi/ Loading Ramp

Jembatan Timbang ( Weight Bridge ) Umumnya jembatan timbang yang digunakan di Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS ) 30 sampai 50 ton. Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan, yaitu penimbangan pada saat masuk ( berat truk dan TBS ) serta pada saat keluar ( berat truk ). Dari selisih timbangan saat truk masuk dan keluar dan juga hasil potongan- potongan, diperoleh berat bersih TBS yang masuk ke Pabrik. Jembatan timbang tersebut dioperasikan secara mekanis maupun elektronis. Truk yang keluar masuk ke jembatan timbang harus berjalan perlahan lahan sebab perangkat elektronik dari jembatan timbang sangat sensitif terhadap beban kejut.

Plat form

Posisi Truk Berada di tengah timbangan Load cell

Pembatas

Gambar 1. Weight bridge

Demi meningkatkan dan mempertahankan standart hasil timbangan dimana tingkat akurasi yang sudah diakui oleh setiap supplier dan pembeli produk perusahaan, maka langkah langkah yang harus dilakasanakan untuk mencapai kemaksimalan adalah sebagai berikut: Pemeriksaan sebelum operasional : 1. Platform harus disapu bersih dari kotoran berupa sampah atau pasir, fiber, berondolan, janjangan kosong dan lain lain. 2. Periksa load cell dibawah platform timbangan apakah ada terganjal besi, batu batu, lumpur ataupun yang dapat mengganggu optimal kerja maka diwajibkan untuk dibersihkan atau disingkirkan. 3. Test keakurasian antar timbangan setiap pagi menggunakan wheel loader, sebelum aktifitas penimbangan dilaksanakan. 4. Pastikan indicator timbangan harus dilevel 00.

Operasional: 1. Setiap supir truk TBS diminta untuk menyerahkan SP nya masing masing kepada satpam PT.STA dan di cap dan check di meja satpam sebagai pedoman untuk penyusunan nomor antrian berikutnya. 2. Selanjutnya penerimaan TBS dimulai dengan panggilan masuk berdasarkan nomor antrian masing masing. 3. Semua truk yang masuk dan keluar dari jembatan timbangan dengan panduan bunyi sirene dari balik timbangan.

B. LOADING RAMP Loading Ramp di PMKS merupakan tempat untuk penampungan TBS segar sementara, untuk selanjutnya diproses menjadi Crude Palm Oil ( CPO ) dan kernel. Bentuk Loading Ramp bermacam-macam tergantung kepada areal dan transport/ pemindahan lori ke Sterilizer, namun pada prinsipnya tetap sama.

Loading Ramp merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 45. Kisi-kisi tersbut berfungsi sebagai pemisah kotoran yang berupa pasir, kerikil, sampah dan lain-lain.

Bentuk Bentuk Loading Ramp

1. Loading berbenruk garis lurus

HOPERAREAL LOADING RAMP

LOADING RAMP

2. LOADING BERBENTUK GARIS L

HOPPER

3. LOADING BERBENTUK GARIS SEJAJAR

AREAL LOADING RAMP

HOPPER LOADING RAMP

AREAL LOADING RAMP

Setelah TBS masuk ke hopper loading ramp,operator segera mengisi TBS kedalam Lori, kemudian lori yang telah berisi TBS dipindahkan dengan bantuan mesin pemindah bahan seperti mesin transfer carriage. Mesin transfer carriage didesain dengan menggunakan hidrolik baik penggerak roda,pendorong lori dan juga pengunci.mesin ini berfungsi memindahkan lori yang berisi TBS dari loading ramp ke jalur sterilizer.

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PENERIMAAN BUAH PADA PMKS PT. KAS SOSAPenerimaan buah merupakan salah satu proses yang harus dilalui didalam suatu pabrik minyak kelapa sawit (PMKS). Sebelum buah tersebut (TBS) diproses menjadi CPO stasiun pertama adalah pos security dan jembatan timbangan (weight bridge). 1. SOP SECURITY Tujuan : Untuk menjaga keamanan, mengawasi, memeriksa seluruh areal pabrik dan juga areal perumahan staff dan karyawan sekaligus pencatatan semua tamu, truk yang kerluar masuk pabrik, khususnya di PT. KAS SOSA. Penerimaan buah pada stasiun ini dilakukan dengan pemberian Surat Pengantar (SP) dari supplier sekaligus pemerikasaan TBS yang akan masuk pabrik. Perlu kita ketahui bahwa SP tersebut didapat setelah pihak perusahaan dan pemasok menandatangani kontrak. Seperti halnya karcis SP ini berfungsi sebagai tiket masuk. SP ini terdiri dari 2 lembar yaitu lembar putih dan kuning. SP ini berisikan stempel perusahaan pemasok TBS (supplier), nama supir truk dan nomor plat polisi kendaraan. Setelah SP ini diberikan satpam berhak memeriksa kebenaran dari SP tersebut agar menghindari hal yang tidak diinginkan. Setelah diperiksa SP diberikan kepada supir dan supir boleh masuk untuk proses penimbangan, dalam hal ini SP tersebut diberikan kepada pihak jembatan timbang untuk menginput data, namun bila terjadi antrian panjang security harus melaporkan SP yang sudah dikumpulkan kepada pihak jembatan agar pihak supplier mendapatkan nomor antrian, dimana antrian ini akan dipanggil oleh security dengan melakukan koordinasi dengan pihak jembatan timbang sebelumnya. 2. SOP WEIGHT BRIDGE Tujuan : Menjaga dan memelihara lingkungan dengan baik sehingga sistem FIFO dapat terlaksana.Demi meningkatkan atau mempertahankan standard hasil timbangan, ada hal hal yang harus dilakukan sebelum melakukan opersional: a. Pembersihan platform dari segala kotoran,sampah dan lain- lain. b. Pemeriksaan load cell dari segala hal hal yang menggangu proses penimbangan. c. Tes keakurasian antar timbangan setiap pagi dengan menggunakan Wheel Loader. d. Memastikan Indikator timbangan menunjukkan angka 00. Proses penerimaan dan penimbangan TBS adalah sebagai berikut: Setelah pemanggilan antrian supir boleh masuk menuju jembatan timbang yang ditandai dengan bunyi sirene. SP yang dibawa supir kembali diserahkan kepada pihak timbangan untuk proses penginputan data dan membubuhkan stempel

persentasi pemotongan pada bagian belakang SP yang nantinya berguna untuk pihak sortasi. Setelah penimbangan selesai, SP kembali diberikan kepada supir untuk dibawa ke stasiun sortasi. Setelah pihak sortasi selesai melakukan penyortiran TBS dan mengisi persentasi potongan pada bagian belakang SP yang sudah distempel sebelumnya. Pihak supplier (supir) membawa SP tersebut kembali ke pihak jembatan timbang untuk proses penimbangan berat bersih (netto), sekaligus registrasi terakhir kepada pihak jembatan timbang dengan memerikan SP tersebut. Pihak jembatan timbang akan menginput kembali data pemotongan sekaligus men-print out slip timbangan (slip timbangan ini berwarna putih, kuning dan merah). SP berwarna kuning dan slip timbangan berwarna putih digabung dan SP berwarna putih serta slip timbangan berwarna kuning dan merah digabunngkan, sehingga terdapat dua bagian surat yang diberikan kepada supir untuk dibawa kembali ke pihak security agar ditandatangani selaku pihak pengawas. SP berwarna kuning dan slip timbangan berwarna putih diberikan kembali kepada supir sebagai bukti penagihan pembayaran TBS. SP warna putih dan slip timbangan warna merah dan kuning dikumpulkan oleh satpam untuk diberikan kepada pihak petugas jembatan timbang, dimana SP warna putih dan slip timbangan warna kuning dikirim ke HO Medan persepuluh hari penerimaan dan slip timbangan warna merah sebagai dokumen (file) untuk PT KAS SOSA. Khusus untuk kebun sendiri perbedaan penerimaan TBS hanya terletak di SP ( Surat Pengantar) yang terdiri dari 3 lembar (Putih untuk PT KAS,kuning untuk file kebun, hijau untuk HO medan), selain itu buah hasil kebun sendiri adalah bebas antrian. Tambahan : Administrasi penimbangan untuk CPO dan KERNEL sebagai berikut: 1. Truk melapor kepada security untuk mengisi pembukuan pengeluaran CPO dan KERNEL. 2. Truk masuk ke jembatan timbang utuk proses penimbangan TARRA atau berat truk, sekaligus pengambilan surat pengantar ke pihak jembatan timbang. SP tersebut berwarna putih dan biru. 3. Setelah penginputan data truk dapat melakukan pengisian CPO dan KERNEL. 4. Truk kembali ke jembatan timbang untuk pengambilan slip timbang sekaligus pemberian segel dari pihak jembatan timbang yang terdiri dari CPO enam segel dan KERNEL sepuluh segel. 5. Penyegelan dilakukan ditempat tempat yang dianggap rawan yang bisa merugikan PT. KAS sendiri, misalnya pada bagian katup Tangki. 6. Setelah penyegelan, truk pembawa CPO dan Kernel dapat berangkat.

Post Satpam Truk keluar Loading Ramp Menuju Timbangan Supir JT. 1 Masuk JT. 2 Truk TBS Menuju Sortasi

Loading Ramp

Truk TBS Truk Keluar

Adm..Timbangan

Case Flow Penerimaan Buah TBS ke PMKS PT. KAS SOSA

Gambar 1. Lembar Surat Pengantar (SP) Warna Putih

Gambar 2. Lembar Bagian Belakang Surat Pengantar (SP) Stempel Persen Potongan Sortasi

Gambar 3. Lembar Slip Warna Merah

Gambar 4. Lembar Slip Warna Kuning

LOADING RAMPLoading Ramp merupakan tempat pengumpulan Tandan Buah Segar ( TBS ) yang di muat dari kebun maupun kebun masyarakat.Pada Loading Ramp terjadi tahap penyortiran kelapa sawit.Jenis loading ramp di PT KAS adalah berbentuk garis lurus.

Tipe Loading Ramp Yang Berbentuk Garis Lurus

Gambar kondisi Loading Ramp Sortasi adalah proses pemilihan TBS layak atau tidak layaknya yang sesuai dengan standar yang terjadi pada setiap Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS ) yang berguna untuk menentukan kapasitas dan rendemen dari PKS tersebut.

Sortasi dilakukan di lantai Loading Ramp dan prosesnya dilakukan oleh petugas sortasi baik dari perusahaan sendiri,perwakilan kebun dan SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ). Sortasi dilakukan pada saat TBS diturunkan dari alat peengangkut. Pada Pabrik PT.Karya Agung Sawita Sosa,sortasi dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut : 1. TBS yang diperkirakan beratnya < 5kg dikembalikan ke pemasok ( sortasi pada kebun sendiri tidak perlu hanya perlu Grading ), 2. Buah sangat mentah dikembalikan ke pemasok, ciri-ciri buah mentah : - Tidak ada berondol atau jarang, - Tidak ada warna atau pucat, - Biasanya berwarana hitam, 3. Buah kurang matang dikembalikan atau tidak tergantung kesepakatan antara dua belah pihak yaitu Pihak kepala Sortasi dengan pihak ke-3 ( lebih dikenal dengan kata cong ),

Gambar Visual Buah Cong

4. Janjangan kosong ( restan ) dan buah berpenyakit ( kelainan seperti : buah Malaysia, buah jantan ) dikembaliakan ke pihak pemasok,

Gambar Visual Buah Restan

Gambar Visual Buah Malaysia

Gambar Visual Buah Jantan 5. Jenis Tenera dapat ditentukan melalui suara tojokan yang lebih lembut sedangkan Dura ditentuksn dengan suara yang agak kasar dan keras, Ciri-ciri umum buah Dura yaitu : - Cangkang tebal - Daging buah tipis - Inti besar

Gambar Visual Buah Dura Ciri-ciri umum buah Tenera yaitu :

-

Cangkang tipis Daging buah tebal

Gambar Visual buah Tenera 6. Bila ditemukan buah jenis Psifera diatas 5kg dapat di masukkan ke dalam klarifikasi, 7. Sortasi Pada buah kebun dilakukan brdasrkan Fraksi 00- Fraksi 5, Fraksi Buah Fraksi 00 ( F-00) Fraksi 0 ( F- 0 ) Fraksi 1 ( F 0 ) Fraksi 2 ( F 2 ) Fraksi 3 ( F 3 ) Fraksi 4 ( F 4 ) Fraksi 5 ( F 5 ) Tangkai panjang Sifat-sifat Sangat mentah mentah Kurang matang Matang Matang Lewat matang Terlalu matang Maksimum 2,5 cm Jumlah Berondolan Tidak ada warna / hitam 01,00 12,50 % buah luar 12,50 25,00 % buah luar 25,00 50,00 % buah luar 50,00 75,00 % buah luar 75,00 100,00 % buah luar Buah dalam ikut membrondolan

8. Buah jenis tenera < 5kg yang sudah mataang dapat di kategorikan buah yang masuk klarifikasi pabrik namun dura < 5kg dikembalikan ke pemasok. TBS yang sudah selesai di sortasi kemudian di masukkan ke hopper dengan cara didorong oleh Loader.

Prosedur Proses Sortasi

:

1. Surat Pengantar ( SP ) dari Stasiun Timbangan di berikan kepada pihak Sortasi,

2. Kemudian TBS dari pemasok dapat di bongkar di lantai Loading Ramp, 3. Setelah seleasi Sortasi, mandor dan kepala sortasi ,dapat memberikan potongan sesuai dengan keadaan atau kontrak dan data-data pemotongan dapat diisi pada belakang kertas SP 4. Selesai dari sortasi SP dapat dibawa kembali ke Timbangan. HOPPER Hopper adalah landasan untuk penampungan TBS yang akan di isi ke lori sebelum diteruskan ke Scrapper Conveyor. TBS akan tertahan oleh pintu dan Auto Feeder akan tertampung sementara di Hopper sebelum pintu dibuka. AUTO FEEDER Auto feeder merupakan poros panjang dengan diameter 150 mm dan panjang 2,5 m serta memiliki 56 gigi feeder setiap feeder. Di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. Karya Agung Sawita Sosa memiliki 1unit loading ramp dengan jumlah pintu sebanyak 16 pintu dan masing masing pintu memiliki 1 unti feeder yang berfungsi sebagai pengatur masuknya TBS dari Hopper ke Scrapper conveyor dan sebagai penyaring sampah, dengan menggunakan Electro motor 8 unit sebagai penggerak auto feeder, masing-masing 1 electro motor menggerakkan 2 buah auto feeder.

Gambar Auto Feeder SCRAPPER CONVEYOR Scrapper Conveyor yang berfungsi menghantarkan TBS kelori dengan panjang 60 m selain itu juga terdapat pemisah kotoran - kotoran yang terdapat pada TBS tempatnya terdapat 10 m dari ujung jatuhnya TBS ke lori.

Gambar Scrapper conveyor

LORI REBUSAN TBS yang dari Loading Ramp lalu di masukan kedalam Lori. Lori berfungsi sebagai tempat penampungan TBS pada stasiun sterilizer (perebusan). Lori yang dipakai adalah Lori yang mempunyai banyak lubang yang terdapat pada sisi bagian bawah, ini dimaksudkan agar steam dapat masuk dengan merata pada buah yang paling dalam. Lubang yang terdapat pada lori jumlah dan diemeternya berfariasi. Lori yang dipergunakan memiliki ukuran 400 cm x 200 m x 350 m dan lebar Rail Track 70 cm dengan kapasitas 15 s/d 17 ton. Proses di Loading Ramp sangat bergantung pada jumlah dan kapasitas Lori. Jumlah Lori yang mencukupi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar kapasitas rebusan tercapai. Jumlah Lori yang tersedia di PT KAS SOSA sebanyak 15 unit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasan Lori adalah :

1. Pengisian Lori dilakukan secara optimal sesuai kapasitas 2. Dudukan Lori harus tepat di atas rail agar tidak terpeleset dan jatuh 3. Gandengan Lori harus baik dan benar agar berfungsi semestinya

Gambar Lori Lori tersebut digerakkan oleh Indexer yang berfungsi menggerakkan lori ke Transfer Carriage dan untuk memasukkan lori ke sterilizer, indexer dengan menggunakan 2 alat pengait 1 masuk dan 1 untuk menarik keluar. sistem indexer ini menggunakan hidrolik, dengan tombol otomatis dan manual pada sistem kontrolnya sehingga mempermudah pekerja operator.

Gambar Indexer TRANSFER CARRIAGE Transfer Carriage adalah alat yang digunakan untuk memindahkan lori dari Line (Rail) 1 ke Line (Rail) 2 untuk selanjutnya di teruskan ke Sterilizer (perebusan), sesuai dengan kebutuhan pada stasiun sterilizer (perebusan) yang

akan direbus. sistim ini menggunakan 2 sensor yaitu sensor saklar yang berfungsi dimana Trasnfer Carriage nya berhenti di line (Rail) 1 atau 2, sensor Cahaya yang berfungsi untuk meng Unlock Transfer Carriage agar tidak bergerak.

Gambar Transfer CarriageHAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM MENJALANKAN MESIN TRANSFER CARRIAGE :

1. Lakukan pengecekan ,seperti kondisi level oil hidrolic,rantai penggerak roda maupun pendorong lori. 2. Bila sudah aman ,mesin dapat dijalankan,pastikan dengan benar posisi ON/OFF Lock atau pengunci transfer. 3. Pastikan lori berada pada posisi benar 4. Jangan gegabah bila hendak memindahkan lori. 5. Jangan paksakan pendorong lori melebihi batas yang dijinkan. 6. Laporkan keatasan bila terjadi trouble pada lori.