laporan ei 2015

Upload: hendra-leosu

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    1/21

    RANGKAIAN PENGATUR SUHU

    Disusun oleh :

    Achmad Aiyadi. NPM. 1215041001

    Devy Purnama Sari NPM. 1215041011

    Dwi Derti Sulistiowati NPM. 1215041012

    Ferra Mayasari NPM. 1215041020

    Sebastian Djoni Syukur NPM. 1215041044

    Suhendra NPM. 1215041048

    Teti Selfiana NPM. 1215041050

    Fransisca Budi P. NPM. 1215041054

    Yuliana NPM  1215041056

    JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2015

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    2/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

    dan hidayahNya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang

    “Rangkaian Pengatur Suhu”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas

    mata kuliah Elektronika dan Instrumentasi.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

    sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini

    masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

    membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

    Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Mahasiswa Mahasiswi dan

     bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu

     pengetahuan bagi kita semua.

    Bandar Lampung,5 januari 2015

    Penyusun

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    3/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................. i

    BAB I PENDAHULUAN .................... ......................................... ......... 1

    1.1 LATAR BELAKANG ........... ......................................... ......... 1

    1.2 TUJUAN PEMBUATAN RANGKAIAN ................................ 1

    BAB II DASAR TEORI ..................................................................... .... 3

    2.1 RESISTOR ..................................................................... ......... 4

    2.2 KAPASITOR ........................................................................... 5

    2.3 DIODA .................................................................................... 5

    2.4 TRANSISTOR ..................................................................... .... 6

    2.5 SEKRING (FUSE) ........... ........................................................ 6

    2.6 TRANSFORMATOR (TRAFO) .............................................. 7

    2.7 IC (INTEGRATED CIRCUIT) ....................................... ......... 8

    2.8 TRIAC ..................................................................................... 9

    BAB III ALAT DAN BAHAN ................................................................ 11

    3.1 ALAT ..................................................................................... 11

    3.2 BAHAN ................................................................................. 11

    BAB IV PEMBAHASAN .......... ........... ......................................... ......... 13

    BAB V KESIMPULAN ........... ........... ......................................... ......... 17

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... ......... 18

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    4/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah menyentuh disegala sisi

    kehidupan masyarakat. Orang akan selalu berusaha mendapatkan hal-hal yang

     bersifat lebih praktis, hemat, efisien, dan berdaya guna tinggi. Segala macam

     permasalahan pada masa lalu yang rasanya tidak mungkin terjadi, untuk saat

    sekarang mungkin saja terjadi.

    Dalam peralatan elektronika yang komplek, kita akan menemukan komponen-

    komponen elektronika seperti transistor, dioda, kapasitor, dan komponen

    lainnya. Setiap mahasiswa Program Studi Elektronika dan instrumentasi

    dituntut untuk dapat mengenal, memahami serta dapat mengukur dan

    menghitung nilai dari komponen-komponen elektronika tersebut sebelum

    merakitnya kedalam bentuk suatu rangkaian. Dengan begitu untuk menunjang

    kreatifitas dan menambah pengetahuan tentang elektronika dan instrumentasi

    kami mahasiswa teknik kimia fakultas teknik universitas lampungmendapatkan tugas untuk membuat suatu rangkaian elektronika beserta

    makalahnya.

    1.2 

    Tujuan Pembuatan Rangkaian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan rangkaian elektronika ini

    yaitu :

    1. 

    Untuk mengetahui dan mengenal macam-macam komponen elektronika

    2. 

    Untuk mengetahui cara kerja dan fungsi dari komponen-komponen

    elektronika

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    5/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    2

    3. 

    Untuk mengetahui cara merangkai komponen-komponen elektronika

    menjadi suatu rangkaian yang sederhana dan memiliki tegangan arus

    listrik.

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    6/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    3

    BAB II

    DASAR TEORI

    Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang

    dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan

    listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,

    semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini

    merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan

    sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan

    ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.

    Arus listrik adalah pergerakan muatan listrik yang berpindah dari satu titik ke titik

    yang lain, dan besar nilai arus dinyatakan dengan ampere (disingkat dengan huruf

    A). Dalam pergerakan ini besarnya arus bergantung pada gaya dorong atau

    tegangan listrik dan pada gaya yang melawan arus ini atau resistansi. Dalam

    elektronika, selalu berhubungan dengan penanganan arus, tegangan dan resistansi.

    Arus listrik dapat berasal dari batu baterai, sel surya, generator listrik, dan lain-lain. (Azhar, 2003)

    Seiring dengan berjalannya waktu, besarnya arus dan tegangan dapat berubah-

    ubah sesuai dengan sifat-sifat komponen yang ada di dalam sebuah rangkaian atau

    sumber yang menghasilkannya. Sebuah rangkaian pada hakikatnya adalah jalur

    atau jalan yang diperuntukkan bagi elektron-elektron untuk mengalir. Jalur

    tersebut dimulai dari kutub negatif sumber tenaga, melalui berbagai macam

    komponen dan pada akhirnya sampai di kutub positif sumber tenaga tadi.

    Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan aliran elektron, sedangkan

    sumber tenaga adalah komponen yang mampu menghasilkan energi listrik.

    Tegangan adalah gaya listrik yang dapat menimbulkan arus atau gerakan elektron

    di dalam rangkaian, dan besar nilai tegangan dinyatakan dalam volt (disingkat

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    7/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    4

    dengan huruf V atau E). Adapun tahanan adalah sesuatu yang menghambat laju

    alir elektron di dalam rangkaian, dan nilai tahanan dinyatakan dalam ohm

    (disingkat dengan simbol Ω). (Azhar, 2003)

    Komponen-komponen elektronika yang dipakai dalam rangkaian kali ini yaitu :

    2.1. 

    Resistor

    Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang dapat menghambat

    gerak lajunya arus listrik, atau berfungsi untuk mengurangi laju alir listrik.

    Resistor ditemukan oleh seseorang yang bernama George Ohm yang berasal

    dari Jerman (1787-1854), sehingga sebagian namanya dipakai dalam

     pemberian satuan resistan. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan

    arus,dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai

    hukum Ohm:

     I 

    V  R    

    Resistor berdasarkan prinsipnya, dibedakan menjadi dua macam, yaitu

    tesistor dengan nilai resistansi yang tetap (resistor tetap) dan resistor dengan

    nilai resistansi yang dapat diubah-ubah (resistor variabel).

    Ukuran resistor tetap terlalu kecil untuk dapatditulis angka-angka yang

    menyatakan nilai resistansinya. Oleh karena itu, nilai resistansinya dinyatakan

    dengan cara lain yaitu dengan menggunakan kode warna pada badan resistor.

    Yang termasuk ke dalam golongan resistor variabel adalah potensiometer dan

    trimpot. Berdasarkan mekanisme pengaturan nilai resistansinya,

     potensiometer ini ada yang diputar dan ada yang digeser. Sedangkan pada

    trimpot, pengaturan nilai resistansinya dilakukan dengan memutar bagian

    tengahnya dengan obeng atau dengan cara digeser.

    Resistor pula terbagi menjadi dua yaitu NTC dan PTC. NTC (Negative

    Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah kecil

     bila terkena suhu panas, sedangkan PTC (Positive Temperature Coefficient)

    adalah resitor yang nilainya bertambah besar bila temperaturnya panas

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    8/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    5

     

    2.2.  Kapasitor

    Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan atau energi listrik. Kapasitor

     juga berfungsi sebagai penyaring yang melewatkan arus bolak-balik dan

    menahan arus rata. Nilai kapasitas sebuah transistor dinyatakan dalam satuan

    Farad (disingkat dengan huruf F). Sebagaimana halnya dengan resistor,

    kapasitor juga ada yang kapasitansinya tetap dan ada yang berubah.

    2.3.  Dioda

    Dioda adalah komponen elektronika yang bersifat melewatkan arus dalam

    satu arah saja. Jika pemasangannya terbalik, maka arus tidak dapat

    melewatinya. Karena sifatnya, dioda berfungsi untuk mengubah arus AC

    menjadi DC, memisahkan sinyal radio dari frekuensi radio, sebagai saklar

    ON/OFF yang mengendalikan arus. Pada dioda, arus mengalir dari anoda ke

    katoda. Meskipun semua dioda bekerja dengan prinsip yang sama, namun ada

     perbedaan jenis untuk aplikasi yang berbeda. Pemilihan dioda sangat

     bergantung pada tujuan pemakaiannya dalam rangkaian. Jenis-jenis dioda

     berdasarkan tujuan pemakaiannya :

      Dioda penyearah

    Pada badan dioda diberi lingkaranwarna yang posisinya lebih dekat ke

    salah satu ujungnya. Ujung yang diberi lingkaran warna menunjukkan

    kutub katoda. Diodapenyearah digunakan untuk meghasilkan arus DC

    dari arus AC.

      Dioda jembatan

    Dioda jembatan merupakan kombinasi 4 buah dioda yang dibungkus

    dalam satu paket. Dioda jembatan ini memiliki 4 terminal (kaki), dua

    diantaranya dalah sebagai input untuk arus bolak-balik dan dua lainnya

    diberi tanda + dan – sebagai output.

      Dioda yang memancarkan cahaya (LED)

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    9/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    6

    LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang apabila ia diberi tegangan

    di kaki anoda akan memancarkan cahaya. LED tersedia dalam beberapa

    macam warna seperti putih, kuning, merah, hijau dan biru. Yang paling

    umum digunakan yaitu LED merah dan hijau. Dalam keadaan baru, kaki

    LED dapat dibedakan dengan melihat panjang kakinya. Kaki yang lebih

     panjang adalah anoda. (Azhar,2003)

    2.4.  Transistor

    Transistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai

    saklar atau untuk memperkuat arus. Transistor pada umumnya memiliki tiga

    terminal (kaki), dan arus yang akan dikendalikan ditempatkan pada duakakinya. Kaki yang ketiga digunakan untuk mengendalikan tegangan, dan

    dapat mengatur jumlah listrik yang mengalir melalui ke dua kaki tadi. Dengan

    mengkonsumsi arus yang cukup kecil dapat mengendalikan arus yang jauh

    lebih besar, hal ini disebut penguatan atau amplifikasi. Transistor dibedakan

    menjadi dua macam berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu transistor jenis PNP

    dan transistor jenis NPN. Nama kaki untuk transistor adalah basis (B),

    kolektor (C) dan emitor (E). Transistor cukup peka terhadap panas dan listrik

    statik. (Azhar,2003)

    2.5.  Sekring (Fuse)

    Sekring merupakan alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat terjadi

    hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada rangkaian listrik

    atau beban lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah, rangkaian

    elektronik, dan lain-lain. Ada banyak jenis sekring namun yang umum sering

    dipakai adalah jenis sekring glass, terbuat dari kaca atau glass, di dalamnya

    terdapat selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat tersebut

    menentukan besarnya kapasitas sekring atau kemampuan sekring mengalirkan

    arus listrik.

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    10/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    7

     

    2.6.  Transformator (Trafo)

    Transformator adalah alat elektronika yang mempunyai fungsi menaikan atau

    menurunkan tegangan input atau menurunkan tegangan output. Transformator

    tersusun paling tidak dari dua buah lilitan yaitu lilitan sekunder dan lilitan

     primer. Kawat yang membentuk lilitan masing-masing dililit pada sebuah inti.

    Dengan demikian ada empat terminal pada sebuah transformator. Jika lilitan

     primer diberikan tegangan listrik arus bolak-balik maka di dalam inti lilitan

    akan timbul medan magnet yang kemudian akan menginduksikan lilitan

    sekunder. Apabila lilitan sekunder ini dihubungkan dengan sebuah beban

    maka arus akan mengalir di dalam lilitan sekunder ini dengan tegangan yang

    sebanding dengan tegangan di lilitan primer. Kesebandingan tegangan antara

    lilitan primer dan sekunder tergantung pada rasio lilitan primer terhadap

    lilitan sekunder. Pada umumnya efisiensi trafo mencapai 95%. Trafo

    dibedakan menjadi dua macam, yaitu trafo step down dan trafo step up. Trafo

    step up adalah trafo yang berfungsi untuk menaikkan tegangan input,

    sedangkan trafo step down adalah trafo yang menurunkan tegangan. Sifat dari

    trafo ini adalah sebagai berikut :

      Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih

     banyak dari lilitan primer

      Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt

      Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt

    Selain itu ada pula trafo adaptor dan trafo IF. (Aan,2012)

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    11/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    8

    2.7.  IC ( Integrated Circuit )

    Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari

     bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa

    komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah

    terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan

    untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah

    dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil.

    Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-

    satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya

    menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar

    serta tidak praktis. IC dibagi menjadi dua jenis yaitu IC digital dan IC linear.

    IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan biner logic(bilangan

    dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off). IC digital

    dibagi menjadi dua yaitu IC TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL dibangun dengan

    menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya

    dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan transistor.

    Dalam satu kemasan IC TTL terdapat beberapa macam gate(gerbang) yang

    dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti

    AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti

    decoder, encoder, multiflexer dan memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya

     banyak dan bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40. IC TTL dapat bekerja

    dengan diberi tegangan 5 Volt. Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-

    MOS (Complementary with MOSFET) yang berisi rangkaian yang

    merupakan gabungan dari beberap komponen MOSFET untuk membentuk

    gate-gate dengan fungsi logic seperti halnya IC-TTL. Dalam satu kemasan IC

    C-MOS dapat berisi beberapa macam gate (gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta

     beberapa fungsi logic lainnya seperti decoders, encoders, multiflexer dan

    memory. IC C-MOS dapat bekerja dengan tegangan 12 Volt.

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    12/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    9

    Selain IC digital, terdapat pula IC linear yang membedakan antara IC Linear

    dengan digital ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan

    menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua kondisi yaitu 0 atau 1

    dan berfungsi sebagai switch/saklar, sedangkan IC linear pada umumnya

    menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai amplifier (penguat). IC

    linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS

    dan yang paling populer IC linier didesain untuik dikerjakan sebagai penguat

    tegangan. Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian linier, diman kerja

    rangkaiannya akan bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang

    sebanding dengan inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis Op-

    Amp. (Fajar,2013)

    2.8. 

    TRIAC

    TRIAC adalah salah satu thyristor yang memiliki karakteristik bidirectional.

    Karakter bidirectional tersebut karena TRIAC dapat mengalirkan arus dalam

    2 arah dari Anoda ke Katoda atau sebaliknya dari Katoda ke Anoda. TRIAC

    dapat mengalirkan arus listrik 2 arah (bidirectional) karena struktur TRIAC

    seperti 2 buah SCR yang yang arahnya bolak-balik kemudian dijadikan satu

    dengan gate disatukan seperti ditunjukan pada gambar struktur dan simbol

    TRIAC berikut :

    Gambar 2.1 Struktur dan simbol TRIAC

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    13/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    10

    Gambar diatas menjelaskan bahwa TRIAC pada dasarnya merupakan

    gabungan dari 2 buah SCR yang rangkai secara bolak balik dengan gate

    disatukan. TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik,

    sehingga dapat melewatkan arus dua arah. TRIAC merupakan komponen

    elektronika yang dapat digunakan untuk mengendalikan arus listrik dalam 2

    arah, sehingga TRIAC dapat digunakan untuk mengendalikan arus listrik AC

    (Alternating Current). Aplikasi TRIAC pada umumnya digunakan untuk

    mngendalikan beban listrik AC seperti lampu listrik AC. Pada rangkaian

     pengatur kecerahan lampu (dimmer) kita dapat menemukan TRIAC sebagai

    komponen utama untuk mengendalikan cahaya lampu. Selain digunakan

    sebagai komponen utama dalam rangkaian dimmer, TRIAC juga digunakan

    sebagai komponen untuk mengalirkan arus pada suatu solid state relay. (Eko,2012).

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    14/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    11

    BAB III

    ALAT DAN BAHAN

    3.1 Alat

     No. Alat Jumlah

    1. Solder 1

    2. Tang 1

    3. Pasta Solder 1 lepek kecil

    4. Ohmmeter 1

    3.2 Bahan

     No. Bahan Jumlah

    1. Kabel Ukuran Kecil 2 gulung

    2. Lampu Pijar (5 Watt) 1

    3. Papan PCB 1

    4. Resistor 10 K 2

    5. Kapasitor 47Ώ,630 volt 1

    6. Resitor 100 K 1

    7. Resistor 100 Ώ 1

    8. Resistor 1 K 1

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    15/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    12

    9. Dioda (1 ≤ 20 MA) 1 N4001 1

    10. Resistor 470 Ώ 1

    11. Sekring ( 50 MA) 1

    12. 1 C1 = 741 1

    13. Potensio = 10 K 1

    14. Termistor NTC 47 Ώ 1

    15. Kapasitor 100 µ, 16 Volt 1

    16. Trafo 6 volt/1,5 VA 1

    17. Transistor BC547 1

    18. LED 1

    19. Tri=Tic 206 D 1

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    16/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    13

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Rangkaian yang kami buat merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi

    sebagai pengontrol lampu, dimana ketika suhu yang diterima rangkaian tinggi

    maka lampu akan semakin terang dan sebaliknya apabila suhu yang diterima

    rangkaian rendah maka lampu akan redup bahkan bisa padam.

    Rangkaian ini dapat berfungsi sesuai yang diinginkan karena adanya komponen-

    komponen penyusun yang memiliki peran berbeda dan saling melengkapi. Berikutkami akan mencoba menjelaskan cara kerja rangkaian pengontrol lampu yang

    telah kami rangkai.

    Sumber tegangan yang dipakai untuk rangkaian ini berasal dari PLN sebesar 220

    Volt dengan arus bolak-balik (AC). Arus kemudian akan mengalir menuju fuse

    (F1) yang berfungsi untuk mengamankan arus. Ketika arus yang masuk rangkaian

    terlalu besar maka fuse akan putus dan tidak ada aliran yang masuk ke rangkaian

    sehingga mencegah rusaknya komponen penyusun rangkaian. Pada rangkaian ini

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    17/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    14

    digunakan fuse 50 mA yang berarti arus maksimum yang dapat melewati fuse

    tersebut sebesar 50 mA jika arus lebih besar dari angka tersebut maka fuse akan

     putus.

    Secara umum trafo berfungsi untuk memperkecil atau memperbesar tegangan,

    namun dalam rangkaian ini trafo berfungsi untuk memperkecil tegangan.

    Digunakan trafo 6 volt untuk mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 6 volt

    agar tegangan yang diterima oleh komponen-komponen tidak terlalu besar, karena

    elektronika hanya menangani kelistrikan dengan tegangan rendah dan kuat arus

    yang kecil.

    Arus listrik yang dari trafo mengalir ke dioda untuk mengubah arus AC menjadi

    DC. Rangkaian ini digunakan dioda 20mA yang berarti arus maksimum yang bisa

    diterima adalah 20 mA. Kemudian muatan listrik disimpan dalam kapasitor

    100μ/16 V yang berarti kapasitor ini mempunyai kapasitas menyimpan muatan

    listrik 100 μF, sedangkan tegangan listrik maksimal yang diperbolehkan sampai

    16 volt, jika dialiri tegangan listrik lebih dari 16 volt, maka kapasitor ini akan

    rusak (meledak). Setelah kapasitor terisi penuh dengan muatan listrik sebesar 100

    μF maka arus akan dialirkan melalui resistor yakni R1 10k dan R2 10k yang

    disusun seri sebagai pembagi tegangan. Sehingga tegangan pada titik a adalah

    sebesar

    Va = V  R R

     R

    21

    2

     

    = volt k 

    k 6

    )1010(

    10

     

    = 3 volt

    Tegangan sebesar 3 volt ini akan mengisi input (-) yaitu pada kaki 2 IC

    Selain ke resistor, arus dari kapasitor juga mengalir ke potensiometer.

    Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor variabel yang nilai resistansinya

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    18/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    15

    dapat diubah-ubah. Potensio 10k maksudnya hanya bisa menangani resistansi

    maksimum 10 k  lebih itu dia tidak berfungsi.

     NTC (Negative Thermistor Coefficient) merupakan salah satu jenis termistor yang

     berfungsi memperkecil resistansi saat suhunya tinggi dan sebaliknya saat suhu

    rendah maka resistansinya tinggi. Di rangkaian ini digunakan NTC 10k,

    maksudnya adalah pada suhu ruangan rsistenasi yang dimiliki alat tersebut sebesar

    10k .

    Tegangan pada titik b akan bergantung pada suhu yang mempengaruhi NTC dan

     besaran putaran pada potensio. Dimana tegangan ini akan mengisi input (+) pada

    kaki 3 IC. IC berfungsi sebagai komparator (pembanding). Tegangan di input (-)

     bergantung pada pembagi tegangan dan tegangan supply. Sedangkan untuk

    tegangan keluarannya bergantung pada input (-), input (+) dan pada besarnya

    resistor yang berfungsi sebagai pembesar nilai tegangan. Apabila nilai tegangan

     pada input (+) lebih besar dari nilai tegangan input (-), maka tegangan keluar IC

    sama dengan nilai tegangan + supply (6 Volt). Begitu juga sebaliknya, apabila

    tegangan pada input (+) lebih kecil daripada tegangan input (-) maka tegangan

    keluar IC akan bernilai negatif dan apabila nilai tegangan input (-) dan (+) sama,

    maka nilai tegangan keluarannya sama dengan 0. Tegangan kaki basis transistor

     bergantung pada hasil keluaran IC. Untuk tegangan yang mengisi kaki kolektor

     berasal dari tegangan supply yakni 6 Volt. Ketika ada tegangan di kaki basis maka

    arus akan mengalir dari kolektor menuju emitor. Sebaliknya,jika tidak ada

    tegangan (0 V) maka transistor tidak berfungsi. Karena pada kaki basis hanya

    membutuhkan 0,7 Volt maka tegangan keluaran transistor akan memiliki nilai

    sebesar 5,3 Volt.

    Arus keluaran transistor akan menuju LED. Yang mana LED akan menyala ketika

    ada arus listrik yang diterimanya. Sehingga LED bisa menjadi indikator apakah

    ada arus yang mengalir atau tidak. LED memiliki kebutuhan tegangan yang

     bergantung pada warna LED itu sendiri. LED yang kami gunakan berwarna merah

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    19/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    16

    dan tegangannya adalah sebesar 1,9 Volt. Sehingga nilai tegangan keluar LED

    adalah 3,4 Volt.

    Komponen yang selanjutnya adalah Triac. Triac memiliki 3 kaki yakni kaki a1

    dan a2 dan kaki gate. Dimana kaki gate membutuhkan tegangan maksimal 0,7

    Volt. Namun, nilai tegangan setelah digunakan oleh LED adalah 3,4 Volt

    sehingga kita membutuhkan pembagi tegangan agar tegangan yang masuk kaki

    gate sesuai dengan yang seharuasnya. Oleh karena itu pada rangkaian

    ditambahkan resistor yang dirangkai secara seri untuk menghasilkan nilai

    tegangan yang diinginkan. Triac berfungsi sebagai saklar. Ketika tegangan pada

    gate telah mencapai ≤ 0,7 Volt maka kaki a1 dan a2 terhubung sehingga triac

    dapat berfungsi. Arus dari Triac akan menuju lampu pijar ketika tegangan pada

    gate bernilai minimum maka lampu akan redup dan jika teangan gate bernilai

    maksimum maka lampu akan menyala terang.

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    20/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    17

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan diatas,maka kami menyimpulkan bahwasannya

    rangkaian yang kami buat merupakan rangkaian listrik pengatur suhu,dimana

    apabila suhu tinggi maka lampu akan menyala sedangkan saat suhu rendah,lampu

    akan mati.

  • 8/18/2019 Laporan EI 2015

    21/21

    Elektronika dan Instrumentasi

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. TRIAC . Diperoleh 5 januari 2015, dari http://zonaelektro.net/triac/.

    Ariyanto, Aan. 2012.  Pengertian Transformator dan Jenisnya. Diperoleh 5

    Januari 2015, dari

    http://ilmuelektronic.blogspot.com/2012/10/pengertian-transformator-

    dan-jenisnya.html

    Azhar. 2003. Bahan Kuliah : ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI (KMA 307

     BUKU 1 ELEKTRONIKA. Lampung : Teknik Kimia Universitas

    Lampung

    Hasan, Eko. 2012.  MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Diperoleh 5

    Januari 2015, dari

    http://manalor.files.wordpress.com/2012/09/mengenal-komponen-

    elektronika.pdf.

    Romadhon, Fajar. 2013.  Pengertian IC (Integrated Circuit). Diperoleh 5 Januari

    2015, dari http://fajarelektronika.blogspot.com/2013/03/ic-integrated-

    circuit.html.