laporan-cad proe.docx

Upload: siswahyudi62

Post on 09-Oct-2015

188 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, karunia dan bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum CAD ini. Laporan praktikum CAD ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gambar Mesin. Selama melaksanakan praktikum CAD ini penulis mendapat bimbingan dari pembimbing laboratorium praktikum gambar CAD. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing yang telah membimbing dalam penggunaan dan pengoperasian software Pro/Engineer ini.Atas dukungan dari berbagai pihak demi terselesainya laporan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jakarta, 14 Juni 2014

M.Siswahyudi1vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR GAMBAR ivBAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Perumusan Masalah 11.3 Batasan Masalah 11.4 Tujuan 21.5 Manfaat 21.6 Sistematika Penulisan 2

BAB II LANDASAN TEORI 42.1 CAD 42.2 Pro/Engineer 52.3 Aplikasi Teknologi CAD .................................................................... 7

BAB III ANALISIS PRAKTIKUMUM 93.1 Membuat Connecting rod93.2 Membuat Piston 123.3 Membuat Crank shaft 193.4 Assembly Part 233.5 Membuat Template 2D 273.6 Drawing Ke Template 2D31

BAB IV ANALISIS UJIAN PRAKTIKUMUM 334.1 Ujian Tengah Semester (UTS) 334.1.1 Membuat Gambar Part 1 334.1.2 Membuat Gambar Part 2 364.1.3 Membuat Gambar Part 3 384.1.4 Membuat Gambar Assembly Part 394.2 Ujian Akhir Semester (UAS) 414.2.1 Membuat Drawing Base 414.2.2 Membuat Drawing Jaw 474.2.3 Membuat Drawing Yoke 524.2.4 Membuat Drawing Jig 56BAB V PENUTUP 615.1 Kesimpulan 615.2 Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 62 .LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Connecting rod 9Gambar 3.2 New option file 10Gambar 3.3 Sketch connecting rod10Gambar 3.4 Preview bentuk extrude connecting rod 10Gambar 3.5 Hasil extrude11Gambar 3.6 Skecth kedua lingkaran11Gambar 3.7 Preview extrude kedua lingkaran12Gambar 3.8 Hasil akhir gambar Connecting rod12Gambar 3.9 Piston 12Gambar 3.10 Sketch cylinder piston13Gambar 3.11 Extrude cylinder piston14Gambar 3.12 Option blind14Gambar 3.13 Centerlines vertical pada bagian tengah silinder15Gambar 3.14 Nilai angle 360015Gambar 3.15 Centerlines cylinder piston15Gambar 3.16 Remove Material16Gambar 3.17 Memotong bagian bawah piston16Gambar 3.18 Ring piston17Gambar 3.19 Sketch ring piston17Gambar 3.20 Irisan lubang pada piston18Gambar 3.21 Hasil akhir gambar piston18Gambar 3.22 Crank shaft19Gambar 3.23 Datum axis (1)19Gambar 3.24 Datum axis (2)20Gambar 3.25 Sketch Crank shaft20Gambar 3.26 Sketch Lingkaran pin dan crank21Gambar 3.27 Extrude diameter crank21Gambar 3.28 Extrude skecth crank shaft22Gambar 3.29 Hasil akhir gambar crank shaft22Gambar 3.30 Gambar assembly23Gambar 3.31 Parameter assembly design23Gambar 3.32 Datum assembly design24Gambar 3.33 Add componen crank shaft24Gambar 3.34 Crank shaft user defineted pin with datum25Gambar 3.35 Assembly connectingg rod pada crank shaft25Gambar 3.36 Posisi awal piston25Gambar 3.37 Assembly piston pada connecting rod26Gambar 3.38 Parameter new set26Gambar 3.39 Hasil akhir assembly part26 Gambar 3.40 Tampilan menu new27Gambar 3.41 Tampilan menu new format27Gambar 3.42 Tampilan offset oper28Gambar 3.43 Tampilan setelah di offset29Gambar 3.44 Tampilan menu table create29 Gambar 3.45 Tampilan template 2D30Gambar 3.46 Pilihan Menu Drawing31Gambar 3.47 Drawing View32Gambar 4.1 Parameter part_133Gambar 4.2 Sketch 1 part_134Gambar 4.3 Sketch 2 part_134Gambar 4.4 Revolve sketch 1 part_135 Gambar 4.5 Revolve sketch 2 part_135Gambar 4.6 Hasil akhir part_136Gambar 4.7 Sketch part_237Gambar 4.8 Hasil akhir part_237Gambar 4.9 Sketch part_338Gambar 4.10 Hasil akhir part_338Gambar 4.11 Part 339Gambar 4.12 Proses assembly part 3 dan 239Gambar 4.13 Hasil assembly part 3 dan 240Gambar 4.14 Proses assembly part 1, 2 dan 340Gambar 4.15 Hasil assembly part 1, 2 dan 340Gambar 4.16 Parameter Drawing Design41Gambar 4.17 Front view Base41Gambar 4.18 Setting view display42Gambar 4.19 Hasil projection view Base42Gambar 4.20 Pemberian dimensi43Gambar 4.21 Setting section view43Gambar 4.22 Setting angle 60o44Gambar 4.23 Pilih material zink44Gambar 4.24 Hasil akhir arsiran zink 60o45Gambar 4.25 Tampilan Show and Erase tool45Gambar 4.26 Hasil akhir drawing Base46Gambar 4.27 Bottom view Jaw47Gambar 4.28 Setting view display48Gambar 4.29 Show centerline48Gambar 4.30 Pemberian dimensi49Gambar 4.31 Setting section view49Gambar 4.32 Setting angle 30o50Gambar 4.33 Pilih material steel50Gambar 4.34 Detail view Jaw51Gambar 4.35 Hasil akhir drawing Jaw51Gambar 4.36 Right view Yoke52Gambar 4.37 Setting view display52Gambar 4.38 Pemberian dimensi53Gambar 4.39 Setting section view53Gambar 4.40 Setting angle 45o54Gambar 4.41 Pilih material plastik54Gambar 4.42 Detailed view55Gambar 4.43 Hasil akhir drawing Yoke55Gambar 4.44 Combined state56Gambar 4.45 Front view Jig56Gambar 4.46 Setting view display57Gambar 4.47 Pemberian dimensi57Gambar 4.48 Setting section view58Gambar 4.49 Setting angle 60o58Gambar 4.50 Pilih material zink59Gambar 4.51 Detailed view59 Gambar 4.52 Scale drawing view60 Gambar 4.52 Hasil akhir drawing Yoke60

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi desain pada komputer sangat membantu dalam proses manufaktur karena dapat mesimulasikan perhitungan numerik dan menvisualisasikan hal-hal yang mungkin terjadi pada proses manufacturing yang selanjutnya dapat diaplikasikan dilapangan. Teknologi digital pendukung proses rekayasa dan pengembangan produk seperti halnya Computer Aided Design (CAD), Computer Aided Manufacturing (CAM), Computer Aided Engineering (CAE) sangat membantu sekali untuk terciptanya produk yang berkualitas tinggi. Diantaranya perangkat lunak yang dapat digunakan dalam proses manufacturing seperti Pro/Engineering, Catia, AutoCAD, SolidWorks dan lain sebagainya.Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membahas salah satu software yang sudah banyak dikenal di kalangan industri ataupun dunia pendidikan, yaitu Pro/Engineering.Pro/Engineer merupakan software yang dibuat oleh PTC (Parametric Technology Corporation) untuk mempermudah pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM (Bill of Material), Optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan thermal dan simulasi proses manufakturnya. Secara umum software ini terdiri dari 3 bagian, yaitu : CAD (Computer Aided Design), CAE (Computer Aided Engineering), dan CAM (Computer Aided Manufacturing).1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dibuat perumusan permasalahan sebagai berikut :1. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan suatu gambar yang telah diajarkan.2. Teori-teori yang menunjang pada software Pro/Engineering.3. Latihan dan ujian yang diberikan pada mata kuliah praktikumum CAD Pro/Engineering.

1.2 Batasan MasalahAdapun batasan masalah dalam penulisan laporan CAD Pro/Engineering yang telah dilaksanakan di Universitas Pancasila yaitu :1. Software dalam praktikumum menggunakan Pro/Engineer Wildfire 4.01. Pembahasan mengenai latihan-latihan praktikumum selama jam pelajaran CAD.1. Pembahasan mengenai ujian praktikum CAD (Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester) berupa part sederhana, assembly, dan gambar drawing.1.4 TujuanTujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menggunakan software Pro/Engineering serta sebagai salah satu penilaian mata kuliah praktikumum CAD Pro/Engineering.1.5 ManfaatAdapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :1. Mengetahui pemanfaatan dan penggunaan program Pro/Engineering.2. Dapat dijadikan sebagai parameter dalam mata kuliah praktikumum CAD Pro/Engineering untuk pemahaman proses mengajar selanjutnya.1.6 Sistematika PenulisanUntuk memudahkan penulisan dan pemahaman pembaca, penulis membagi makalah ini menjadi lima bab sebagai berikut :BAB I PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.BAB II LANDASAN TEORIBab ini berisi tentang pengenalan dan teori singkat mengenai software CAD, Pro/Engineering, dan aplikasi teknologi CAD.BAB III ANALISIS PRAKTIKUMUMBab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan gambar yang didapat pada saat mata kuliah praktikum CAD Pro/Engineering.

BAB IV ANALISIS UJIAN PRAKTIKUMUMBab ini berisi tentang tahapan-tahapan pengerjaan gambar pada saat mengikuti ujian praktikum CAD Pro/Engineering.BAB V PENUTUPBab ini berisikan tentang gambaran akhir dari pembuatan laporan CAD Pro/Engineering dan dibuat berdasarkan pengalaman penulis pada saat mengikuti praktikum.

BAB IILANDASAN TEORI

2. 2.1 CADCAD (Computer Aided Design) adalah program komputer yang memungkinkan seorang perancang (designer) untuk mendisain gambar rekayasa (design engineering) dengan mentransformasikan gambar geometris secara cepat. Sedangkan CAM (Computer Aided Manufacturing) adalah sistem manufaktur yang mengoptimalkan kemampuan program komputer untuk menterjemahkan disain rekayasa yang dibuat oleh CAD sehingga dapat mengontrol mesin NC (Numerical Controlled Machines). Sistem CAD sendiri terjadi apabila spesifikasi disain secara langsung ditransfer/diterjemahkan kedalam spesifikasi manufaktur, jadi CAD merupakan penggabungan disain rekayasa dan instruksi manufaktur.Mesin NC sendiri adalah mesin yang peralatannya dikontrol oleh computer dengan sistem CAD. Untuk orang awam CAD dianggap alat gambar elektronik saja yang dapat mempercepat proses menggambar, tetapi kenyataannya kemampuan CAD jauh melebihi anggapan tersebut dimana CAD mempunyai fungsi utama dalam design, analisa, optimasi dan manufaktur. CAD biasa melakukan analisa elemen hingga (finite element analysis), analisa transfer panas (heat transfer analysis), analisa tekanan (stress analysis), simulasi dinamis dari mekanik (dynamic simulation of mechanisms), analisa cairan dinamis (fluid dynamic analysis) dan lain-lain.CAD merupakan wakil dari evolusi komputer grafik, yang diciptakan didalam industri penerbangan dan otomotif sebagai suatu cara untuk meningkatkan perkembangan teknologi dan untuk mengurangi banyak pekerjaan yang membosankan dari para disainer. Pada pertengahan tahun 1950 SAGE (Semi Automatic Ground Environment) dari Departemen Pertahanan Udara USA menggunakan komputer grafik dan mengubah informasi radar menjadi gambar komputer. Patrick Hanratty pada tahun 1960 melakukan penelitian dan pengembangan dari CAD sambil bekerja di laboratorium riset General Motor. Pada tahun 1963 Ivan Sutherland seorang Doktor memulai basis teori dari komputer grafik. Tetapi pada tahun 1960 an ini biaya investasi CAD/CAM sangat mahal dan hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang sanggup membeli. Tetapi pada tahun 1970 - an sampai dengan saat sekarang dimana kemampuan komputer semakin canggih, dengan processor yang semakin cepat, memori makin besar, ukuran makin kecil dan kompak serta harga yang semakin murah memungkinkan perusahaan-perusahaan kecil untuk melakukan investasi teknologi CAD ini.

2.2. Pro/EngineeringPro/Engineer adalah sebuah perangkat lunak desain yang dikeluarkan oleh Parametric Technology Corporation yang berbasis gambar 3 dimensi (memiliki massa, volume dan pusat gravitasi). Pro/Engineer merupakan pelopor perangkat lunak desain 3 dimensi yang memakai sistem parametrik. Artinya desain komponen terbentuk dari berbagai fitur dan referensi dan bentuk hubungan antar fitur tersebut. Untuk komponen akhir yang sama jika cara pemberian dimensi dan hubungan antar fitur berbeda maka akan menghasilkan bentuk komponen yang berbeda ketika suatu dimensi diubah.Secara umum software ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: CAD (Computer Aided Design) Pada bagian ini model-model dibuat dalam bentuk 3D dengan tools yang telah disediakan dan dari gambar 3D tersebut dapat dibuat gambar teknik lengkap dengan Bill Of Material-nya. Dari bentuk-bentuk model yang telah dibuat dapat dirakit menjadi sebuah model assembly. Perakitan (assembly) pada bagian ini bersifat tetap (tanpa pergerakan). CAE (Computer Aided Engineering) Pada bagian ini model-model yang telah dibuat dianalisis pada bagian untuk melihat kekuatan struktur dan simulasi thermal-nya. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat dibuat beberapa bentuk baru yang lebih optimal. CAM (Computer Aided Manufacturing) Pada bagian ini simulasi proses manufaktur dilakukan pada bagian ini. Model-model dapat langsung diproduksi pada mesin-mesin CNC yang compatible dengan software ini.

Pro/Engineer tidak hanya mendesain part individu secara cepat, tetapi juga mencatat hubungan perakitan antara part tersebut dan sekaligus mencetak gambar tekniknya. Kita dapat mengolah dan merubah ukuran dan parameter pada semua tahap desain.Ukuran yang ditunjukkan pada gambar teknik adalah turunan dari model 3D-nya dan tetap terhubung secara dinamis dengan file 3D, inilah yang disebut dengan hubungan 2 arah (bidirectional). Jadi jika kita merubah gambar 2D maka ukuran model 3D akan merubah mengikutinya.

Ada 3 mode desain di Pro/Engineer, yaitu :1. Membuat PartDidalam mode part, kita akan membuat file dengan ekstensi (.prt), kita dapat membuat dan merubah fitur-fitur yang akan menyusun model dari masing-masing part.Fitur-fitur tersebut diawali dari sketsa 2D yang disebut Section. Setelah Section dibuat, kita memberi ukuran dimensi ketiga untuk membuat bentuk 3D-nya. Tool untuk Section 2D ini disebut Sketcher. Dengan Sketcher kita dapat membuat sket kasar seperti garis, lingkaran, lengkung, dan kemudian baru dimasukkan nilai ukuran presisinya.

2. Membuat perakitan (Assembly)Setelah kita membuat part-part tersebut, kita dapat merakitnya kedalam file assembly dengan ekstensi (.asm), penetuan posisi part-part akan membentuk produk akhir. Kita juga dapat menentukan pandangan terurai (exploded) untuk pemeriksaan yang lebih baik dan menampilkan hubungan perakitan antar part.Untuk pengguna yang telah mahir, kita dapat memulai membuat sebuah model dalam file assembly dan membuat masing-masing part dengan skeleton part. Inilah kunci dari desain top-down, dimana perubahan pada satu part dapat berakibat secara otomatis pada part yang terhubung/terakit.Sebagai tambahan, dengan analisa model, kita dapat mengukur massa, volume, pusat gravitasi dan momen inersia dari suatu perakitan. Juga dimungkinkan untuk memeriksa persinggungan antara komponen di seluruh sistem perakitan.

3. Membuat gambar teknikMode gambar akan membuat gambar teknik secara presisi dari desain kita dengan file ekstensi (.drw) dengan ukuran berdasarkan part 3D dan file assembly. Secara praktis, kita tidak memerlukan tambahan pemberian pengukuran pada objek seperti pada software yang lain, Pro Engineer mampu untuk menampilkan atau menyebunyika ukuran secara selektif yang didapat dari model 3D.Informasi-informasi objek seperti ukuran, keterangan, pengerjaan permukaan, toleransi geometrik, potongan melintang dan sebagainya, yang mana telah dibuat pada model 3D dapat diteruskan pada mode gambar.

Setiap tahap desain diperlakukan sebagai mode yang terpisah, dengan karakteristik khusus, jenis file ekstensi yang berbeda dan tetap terhubung dengan mode lainnya. Perlu diingat bahwa semua informasi, baik berupa ukuran, toleransi dan persamaan/rumus akan diteruskan dari 1 mode ke mode yang lainnya secara 2 arah. Ini berarti jika kita merubah desain pada 1 mode desain, maka perubahan secara otomatis akan diterapkan pada semua mode desain.

2.3 Aplikasi Teknologi CADAplikasi dari teknologi CAD sangat luas, karena kemampuan computer graphic ini sangat dibutuhkan untuk berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang memanfaatkan gambar sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.Berikut beberapa contoh aplikasi CAD : Industri penerbangan dan CADTeknologi CAD memberikan andil yang sangat besar dalam industri pesawat terbang. Dari desain pesawat terbang, simulasi pesawat terbang untuk melatih para pilot, alat navigasi udara dan radar, mengurangi pekerjaan kru pesawat, mempercepat produksi pesawat terbang menggunakan teknologi CAD ini. Industri otomotif Dalam industri otomatif CAD banyak sekali memegang peranan. Hampir setiap komponen mobil di desain dengan CAD. Termasuk adalah aplikasi Navigasi komputer untuk mobil, dimana alat tersebut dapat memberikan informasi peta jalan disuatu kota dan dapat memberikan rute paling efisien untuk menuju suatu tempat. Dan juga dapat memberikan informasi jalan-jalan yang sedang macet. Analisa dinamis dan simulasi komputer untuk sistim mekanikDalam aplikasi ini kita dapat melihat unjuk kerja suatu kendaraan atau sistem mekanik di layar komputer sebelum prototipe yang mahal harganya dibuat. Desain CAD untuk elektronikaTerutama dalam pembuatan chip IC (Integrated Circuit) CAD memegang peranan yang sangat penting. Secara teknik manual desain IC hanya dapat dilakukan untuk chip yang mengandung 20-30 transistor, tetapi dengan bantuan CAD maka dapat di desain chip yang mengandung sampai jutaan transistor. Desain CAD untuk alat olahragaDesain raket tenis dapat menggunakan teknologi ini. Dengan menggunakan analisa elemen hingga dapat diperlihatkan apa yang terjadi kepada raket dan pemain tenis pada waktu bola tenis memukul senar dari raket tenis. Dalam desain kapal boat dapat diperlihatkan aerodinamisnya, faktor pengaruh cuaca terhadap kapal boat, benturan ombak, mobilitas dan tingkat keamanannya. Desain CAD untuk konstruksi bangunanDengan CAD kita dapat merancang konstruksi bangunan. Misalkan mendesain suatu jembatan, dapat diberikan suatu beban di layar komputer dan komputer akan memperlihatkan akibat dari beban tersebut, seperti lendutan, gaya, momen, penurunan pondasi dan lain-lain. Dapat juga diperlihatkan sampai beban berapa konstruksi tersebut akan runtuh. Kita juga dapat memberikan beban horizontal seperti akibat dari gempa bumi dengan kekuatan berapa skala richter. Desain CAD untuk pembuatan MoldSebuah pabrik sepatu dan sebuah pabrik velg racing membutuhkan mold untuk memproduksi produk-produk tersebut. Sebelum menggunakan CAD, mold tersebut dibuat secara manual dengan mempergunakan mesin bubut dan milling biasa. Presisi yang tinggi dari mold dibutuhkan sekali untuk produk velg racing, tetapi untuk sepatu toleransinya agak longgar. Dengan CAD akan dihasilkan mold dengan presisi yang sangat tinggi.

BAB IIIANALISIS PRAKTIKUM

Sebelum memulai membuat gambar, terlebih dahulu membuat folder untuk penyimpanan file gambar. klik file pilih set working directory lalu buat folder untuk penyimpanan file dengan nama masing-masing.

3.1 Membuat Connecting RodGambar 3.1 Connecting rodProsedur pembuatan Connecting rod :1. Jalankan program ProE dengan mengklik icon yang ada di desktop.2. Klik file, kemudian pilih new.3. Pilih Part, kemudian tulis nama file (CONNECTING ROD), dan uncheck use default template lalu klik ok. Kemudian pilih mmns_part_solid dan klik ok.

Gambar 3.2 New option file4. Gunakan fitur extrude . Klik extrude, pilih define internal sketch, pilih bidang gambar (datum) sebagai referensi (front).5. Buat gambar sketch seperti berikut :Gambar 3.3 Sketch connecting rod6. Lalu klik done.Gambar 3.4 Preview bentuk extrude connecting rod

7. Kemudian ubah tebal bidang gambar menjadi 2,5 mm dan klik tanda centang ()Gambar 3.5 Hasil extrude8. Selanjutnya gunakan fitur extrude untuk membuat ketebalan kedua lingkaran menjadi 8mm.9. Gunakan fitur extrude. Klik extrude, pilih define internal sketch, pilih bidang gambar (datum) sebagai referensi (front).10. Buat gambar sketch seperti berikut :Gambar 3.6 Skecth kedua lingkaran

11. Lalu klik done.Gambar 3.7 Preview extrude kedua lingkaranGambar 3.8 Hasil akhir gambar Connecting rod

3.2 Membuat Piston

Gambar 3.9 PistonProsedur pembuatan piston :1. Klik file, kemudian pilih new.2. Pilih Part, kemudian tulis nama file (PISTON), dan uncheck use default template lalu klik ok. Kemudian pilih mmns_part_solid dan klik ok.3. Buat 2 datum axis baru, yaitu : Datum axis piston pin, klik tool bar datum axis tol pilih datum top dan front sebagai referensinya. Datum axis cylinder, klik tool bar datum axis pilih datum front dan right sebagai referensinya.4. Dengan menggunakan fitur Extrude,buat cylinder di datum plane top dengan diameter 30.5 lalu pilih tanda .Gambar 3.10 Sketch cylinder piston5. 1416Setelah selesai, buat 2 extrude dengan ketebalan yang berbeda (side 1 blind 14 dan side 2 blind 16). Gambar 3.11 Extrude cylinder piston

Gambar 3.12 Option blind6. Gunakan fitur revolve untuk membuat kurva di bagian atas silinder. Revolve tool > sketch > pilih plane front > sketch.7. Sketch dan masukkan ukuran sesuai dengan gambar.8. Pada tampilan sketch pilih sisi atas dan sisi kanan silinder sebagai garis referensi, dan buat centerlines vertical pada bagian tengah silinder.

9. Center linePilih continue with , dan masukkan nilai angle 360o. Gambar 3.13 Centerlines Vertical pada bagian tengah silinder

Gambar 3.14 Nilai Angle 360010. Gunakan fasilitas centerlines kemudian klik done, maka akan didapatkan hasil :Gambar 3.15 Centerlines cylinder piston

11. Buat seperti gambar dengan menggunakan fitur extrude dan bidang referensinya bagian bawah silinder, dengan kedalaman 25, lalu remove material .

Gambar 3.16 Remove material12. Gunakan fitur extrude dengan bidang gambar front buat sketch seperti gambar, gunakan remove material , set kedalaman dengan metode thru all untuk side 1 dan side 2.Gambar 3.17 Memotong bagian bawah piston13. Buat ring piston dengan menggunakan fitur revolve dengan bidang gambar front, buat sketch seperti gambar ini dan buat juga centerlines sebagai sumbu putar saat proses revolve, gunakan remove material.

Center line

Gambar 3.18 Ring piston14. Buat lubang dengan menggunakan fitur hole tools, letakkan di pin piston dengan bidang gambar front, diameter 8, depth throught all untuk side 1 dan side 2.

Gambar 3.19 Sketch ring piston15. Gunakan fitur extrude pada bidang front untuk membuat sketch seperti gambar dibawah ini, dengan thru all pada side 1 dan side 2, gunakan remove material.Gambar 3.20 Irisan lubang pada pistonGambar 3.21 Hasil akhir gambar piston

2.3 Membuat Crank shaft

Gambar 3.22 Crank shaftProsedur pembuatan Crank shaft :1. Klik file, kemudian pilih new.2. Pilih Part, kemudian tulis nama file (CRANKSHAFT), dan uncheck use default template lalu klik ok. Kemudian pilih mmns_part_solid dan klik ok.3. Klik datum plane kemudian pilih front sebagai referensi dan berikan nilai offset 8.5, ganti dengan nama datum offset.4. Kemudian membuat Datum Axis 1, dengan memilih permukaan top & right dan mengganti nama (properties) menjadi CRANK, seperti gambar berikut :Gambar 3.23 Datum axis (1)

5. Kemudian membuat Datum Axis 2, dengan memilih permukaan top & right dan mengganti nama (properties) menjadi CRANK_PIN, seperti gambar berikut :Gambar 3.24 Datum axis (2)

6. Gunakan fitur datum axis tools untuk membuat axis crank dan axis crank pin dengan jarak 8.5 dan buatlah sketch datum curve di front line seperti gambar di bawah ini :Gambar 3.25 Sketch Crank shaft

7. 5.5 pin_diaBuat 2 sketch datum curve berbentuk lingkaran untuk pin dan crank seperti gambar (diameter 5.5 pin_dia, diameter 8.5 crank_dia) :

8.5 crank_diaGambar 3.26 Sketch lingkaran pin dan crank8. Gunakan extrude tools dan pilh diameter crank_dia sebagai bidang gambar. Pilih continue untuk melanjutkan.9. Pada menu options blind untuk side 1 dan side 2, dengan nilai extrude 46.5 dan 73.5.Gambar 3.27 Extrude diameter crank10. Gunakan extrude tool dan pilih skecth crank shaft dengan option symetrically dengan nilai 20.Gambar 3.28 Extrude skecth Crank shaft11. Pilih skecth diameter pin dan gunakan extrude tool dengan option symetrically dan input nilai 8.12. Gunakan remove material dan flip arah material.Gambar 3.29 Hasil akhir gambar Crank shaft

2.4 Assembly PartGambar 3.30 Gambar assemblyProsedur pembuatan Assembly :1. Klik file > new > assembly. Ketikan nama gambar sebagai nama assembly, dan uncheck use default template lalu klik ok. Kemudian pilih mmns_asm_design dan klik ok.Gambar 3.31 Parameter assembly design

2. Untuk melakukan assembly benda-benda yang bergerak pada sumbu, terlebih dahulu harus membuat datum yang tegak lurus seperti gambar di bawah ini.Gambar 3.32 Datum assembly design3. Kemudian pilih add component to assembly pada pada toolbar. Cari file crank shaft pada data_D (folder masing-masing perorangan)4. Klik Open maka layar akan muncul gambar seperti pada Gambar 3.33. Kemudian assembly crankshaf pada datum. Klik user defined pilih type pin, kemudian assembly pada salah satu datum sehingga gambar menjadi seperti pada Gambar 3.34.Gambar 3.33 Add componen Crank shaftGambar 3.34 Crankshaft user defineted pin with datum5. Pilih add component to assembly pada toolbar. Masukkan connecting_rod.prt untuk komponen kedua yang akan di-assembly. Assembly connecting rod pada crankshaft dengan user defined type pin pada sisi crank pin.Gambar 3.35 Assembly Connecting rod pada Crank shaft6. Pilih add component to assembly pada toolbar. Masukkan piston.prt untuk komponen awal yang akan disassembly.Gambar 3.36 Posisi awal Piston

7. Assembly piston pada connecting rod dengan user defined type pin.Gambar 3.37 Assembly Piston pada Connecting Rod8. Kemudian klik placementnew setuser definedslider, kemudian klik garis tengah piston, tekan ctrl klik pada garis tengah salah satu datum. Hal ini akan memungkinkan piston bergerak slider pada datum yang telah dipilih.Gambar 3.38 Parameter New set

Gambar 3.39 Hasil akhir assembly part

2.5 Membuat Template 2DProsedur Membuat Template 2D1. Jalankan program ProE dengan mengklik icon yang ada di desktop2. Pilih file>new, kemudian pilih "format" lalu beri nama my_format kemudian OKGambar 3.40 Tampilan menu new3. Setelah di OK akan muncul tampilan seperti dibawah ini, select "portrait" kemudian pilih standard size ukuran "A4" lalu OK.

Gambar 3.41 Tampilan menu new format

4. Setelah OK kembali maka akan muncul tampilan template kosong ukuran A4.5. Untuk membuat garis batasan pada template pilih Sketch pada toolbar >pilih offset edge >pilih Ent chain kemudian drag semua garis template kosong tersebut lalu OK. masukkan nilai -10 jika arah offset ke luar, dan jika arah offset ke dalam masukkan nilai 10.

Gambar 3.42 Tampilan offset oper

Gambar 3.43 Tampilan setelah di offset6. Membuat Etiket tabel pada template mengacu kepada standar yang telah ditentukan. Adapun langkah-langkah pembuatan etiket adalah sebagai berikut:a. Pilih table kemudian akan muncul menu table, pilih descending>Rightward>by length>lalu klik dimana saja untuk memunculkan kolom table baris dan kolom.

Gambar 3.44 Tampilan menu table createb. Dari kolom table tersebut isilah dengan ketentuan yang sudah diberikan yaitu :Untuk Baris : 32,18,53,31,30,16 (masing-masing enter kemudian terakhir enter 2 kali dilanjutkan dengan isian untuk kolom) Untuk Kolom: 5, 5, 5, 10 (enter 2 kali)c. Kemudian akan muncul table yang sudah di input sebelumnya.d. Tabel yang sudah jadi tersebut kemudian di-setting sesuai etiket yang sudah ditentukan (dalam hal ini ketentuan daru Universitas Pancasila). e. Setelah di seting sesuai kententuan etiket maka hasilnya akan seperti dibawah ini.

Gambar 3.45 Tampilan template 2Df. Save file .

2.5 Drawing Ke Template 2DBuka jendela baru pada menu disisi kiri atas. Pilih menu Drawing, ganti nama file sesuai dengan nama yang akan kita gunakan sebagai identitas gambar dan hilangkan tanda centang pada Use Dafault Template.

Gambar 3.46 Pilihan menu drawing

Pilih template yang akan digunakan dengan meng-click Empty With Format dan pilih menu Browse untuk mengambil template di file penyimpanan dan click Ok. Click kanan mouse pada jendela yang telah dibuka. Setting posisi gambar, dengan cara sebagai berikut :1. Pilh menu Front dan click Ok. Posisi gambar dari benda adalah pandangan depan.2. Click kanan mouse dan pilih menu Insert Projectioin View dan letakkan gambar pada posisi atas.3. Double Click gambar, maka akan muncul menu Drawing View. Click menu View Display. Pada Display style pilih menu Hiden dan click Ok. Maka gambar akan terlihat transparan (tidak solid).

Gambar 3.47 Drawing view4. Click menu Show and Erase pada tool bar untuk menghilangkan garis bantu yang tidak diperukan. Kemudian pilih menu axis, click Show all dan Ok. Maka hanya garis bantu sumbu yang tertinggal. 5. Click menu New References pada tool bar untuk memberi ukuran pada gambar. Carannya dengan meng-click garis yang akan diberi ukuran kemudian click scrool mouse pada posisi yang diinginkan.

Langkah yang sama dapat digunakan untuk membuat drawing gambar 2, drawing gambar 3, dan drawing gambar assembly.Aplikasi gambar pada soal UTS dan UAS yang dijelaskan lebih rinci pada bab IV laporan ini.

BAB IVANALISIS UJIAN

4.1Ujian Tengah Semester (UTS)4.1.1 Membuat Gambar Part 1Prosedur pembuatan Part 1:1. Jalankan program Pro/Engineer2. Pilih Menu File Set Working Directory dan arahkan pada folder kerja. 3. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Part dengan nama part_1, dengan menggunakan ukuran milimeter.Gambar 4.1 Parameter part_1

4. Center lineKlik SketchFront Sketch, lalu buat sketch 1 seperti gambar berikut :Gambar 4.2 Sketch 1 part_15. Center lineKlik SketchFront Sketch, lalu buat sketch 2 seperti gambar berikut : Gambar 4.3 Sketch 2 part_1

6. Gunakan revolve tool dan pastikan center line terpilih pada sketch 1.Gambar 4.4 Revolve sketch 1 part_17. Gunakan revolve tool dan pastikan center line terpilih pada sketch 2.Gambar 4.5 Revolve sketch 2 part_1Gambar 4.6 Hasil akhir part_18. Save file dengan nama part_1

4.1.2 Membuat Gambar Part 2Prosedur pembuatan Part 2 :1. Jalankan program Pro/Engineer2. Pilih Menu File Set Working Directory dan arahkan pada folder kerja. 3. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Part dengan nama part_2, dengan menggunakan ukuran milimeter.4. Klik SketchFront Sketch, lalu buat sketch seperti gambar berikut :Gambar 4.7 Sketch part_25. Klik menu centang pada toolbar (kanan bawah), Setelah selesai, klik menu centang pada toolbar (kanan bawah), setelah itu klik menu revolve dan arahkan pointer ke sumbu gambar. Kemudia klik menu centang pada toolbar. Seperti gambar berikut :Gambar 4.8 Hasil akhir part_26. Save file dengan nama part_2

4.1.3 Membuat Gambar Part 3Prosedur pembuatan Part 3 :1. Jalankan program Pro/Engineer2. Pilih Menu File Set Working Directory dan arahkan pada folder kerja. 3. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Part dengan nama part_3, dengan menggunakan ukuran milimeter.4. Klik SketchFront Sketch, lalu buat skecth seperti gambar dibawah ini :Gambar 4.9 Sketch part_35. Pilih skecth tersebut, kemudian extrude dengan panjang 30 mm.Gambar 4.10 Hasil akhir part_36. Save file dengan nama part_3.

4.1.4 Membuat Gambar Assembly PartProsedur Assembly Part 1, 2, dan 3:1. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Assembly dengan menggunakan ukuran milimeter. Hilangkan tanda centang pada use default template.2. Pilih Insert Component Assemble...3. Untuk mempermudah assembly maka Part 3 yang berfungsi sebagai dasar di-insert terlebih dahulu. Kemudian pilih icon centang .Gambar 4.11 Part 34. Pilih Insert Component Assemble... Pilih Part 2. Kemudian pilih icon centang .5. Pilih permukaan bawah part 2 dengan permukaan bawah part 3, selain itu juga hubungkan kedua center line pada kedua part tersebut.Gambar 4.12 Proses Assembly part 3 dan 2

Gambar 4.13 Hasil assembly part 3 dan 26. Pilih Insert Component Assemble... Pilih Part 1. Kemudian pilih icon centang .7. Pilih permukaan bawah part 1 dengan permukaan atas dari part 2, selain itu juga hubungkan kedua center line part tersebut.Gambar 4.14 Proses assembly part 1, 2 dan 3Gambar 4.15 Hasil assembly part 1, 2 dan 38. Save file dengan nama Assembly_Part

4.2Ujian Akhir Semester (UAS)4.2.1Membuat drawing base, berbahan zink, arsiran 60oProsedur pembuatan drawing Base :1. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah drawing dengan menggunakan etiket yang sudah ada. Hilangkan tanda centang pada use default template. Dan klik tombol browse untuk memilih objek yang akan dibuat drawing-nya.Gambar 4.16 Parameter drawing design2. Klik kanan mouse di dalam area etiket yang sudah ada, lalu pilih insert general view, klik kiri pada mouse untuk memunculkan drawing view. Pada view type, kita pilih front view.34

Gambar 4.17 Front view Base

3. Untuk merubah display view pada setiap drawing view, kita bisa melakukannya dengan cara double klik pada drawing view yang ingin diubah, pilih view display seperti pada gambar berikut :Gambar 4.18 Setting view display4. Pilih front view, lalu klik kanan mouse di daerah yang diinginkan dan pilih insert projection view untuk mendapatkan beberapa drawing view yang lainnya. Seperti gambar dibawah :Gambar 4.19 Hasil projection view Base5. Langkah berikutnya adalah memberikan dimensi sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan new references.

Gambar 4.20 Pemberian dimensi6. Kemudian, ubah front drawing view menjadi section view dengan cara double klik pada front view dan pilih section, 2D cross - section, klik tanda +, pilih section A dan klik apply.Gambar 4.21 Setting section view7. Setelah section view diterapkan pada front view, arsirannya akan otomatis muncul dan kita dituntut untuk mengubah derajat arsirannya menjadi 60o dengan memilih angle terlebih dahulu. Pengaturan tersebut akan terlihat pada gambar dibawah ini :Gambar 4.22 Setting angle 60o8. Selain itu, kita juga akan menginputkan material zink pada drawing view tersebut, dengan memilih Retrieve terlebih dahulu dan pilih material zink.Gambar 4.23 Pilih material zink

Gambar 4.24 Hasil akhir arsiran zink 60o9. Untuk menambahkan centerline pada drawing view kita bisa memunculkannya dengan cara klik show and erase tool dan pilih Axis dan pilih drawing view yang akan ditampilkan centerline-nya.Gambar 4.25 Tampilan show and erase tool10. Untuk menambahkan detail view, pilih Insert - Drawing view - Detailed... Selanjutnya kita buat sebuah lingkaran untuk detail view tersebut, dan klik tombol tengan mouse, dan klik kiri mouse untuk menempatkan hasil dari detailed view.

Gambar 4.26 Hasil akhir drawing Base

4.2.2Membuat drawing Jaw, berbahan steel, arsiran 30oProsedur pembuatan drawing Jaw :1. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Drawing dengan menggunakan etiket yang sudah ada. Hilangkan tanda centang pada use default template. Dan klik tombol browse untuk memilih objek yang akan dibuat drawing-nya.2. Klik kanan mouse di dalam area etiket yang sudah ada, lalu pilih insert general view, klik kiri pada mouse untuk memunculkan drawing view. Pada view type, kita pilih bottom view.Gambar 4.27 Bottom view Jaw3. Kita bisa membuat projected view dengan cara pilih bottom view, kemudian klik kanan pada mouse dan pilih projected view. Untuk merubah display view pada setiap drawing view, kita bisa melakukannya dengan cara double klik pada drawing view yang ingin diubah, pilih view display seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.28 Setting view display4. Untuk mempermudah pemberian dimensi, kita bisa memunculkan center line untuk feature hole cut dengan menggunakan show/erase tool.

Gambar 4.29 Show centerline5. Langkah berikutnya adalah memberikan dimensi sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan new references.

Gambar 4.30 Pemberian dimensi6. Kemudian, ubah front drawing view menjadi section view dengan cara double klik pada bottom view dan pilih section, 2D cross - section, klik tanda +, pilih section A dan klik apply.

Gambar 4.31 Setting section view7. Setelah section view diterapkan pada bottom view, arsirannya akan otomatis muncul dan kita dituntut untuk mengubah derajat arsirannya menjadi 30o dengan memilih angle terlebih dahulu. Pengaturan tersebut akan terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.32 Setting angle 30o8. Selain itu, kita juga akan menginputkan material plastik pada drawing view tersebut, dengan memilih Retrieve terlebih dahulu dan pilih material steel.

Gambar 4.33 Pilih material steel9. Untuk menambahkan detail view, pilih Insert - Drawing view - Detailed... Selanjutnya kita buat sebuah lingkaran untuk detail view tersebut, dan klik tombol tengan mouse, dan klik kiri mouse untuk menempatkan hasil dari detailed view. Gambar 4.34 Detail view JawGambar 4.35 Hasil akhir drawing Jaw4.2.3Membuat drawing Yoke, berbahan plastik, arsiran 45oProsedur pembuatan drawing Yoke :1. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Drawing dengan menggunakan etiket yang sudah ada. Hilangkan tanda centang pada use default template. Dan klik tombol browse untuk memilih objek yang akan dibuat drawing-nya.2. Klik kanan mouse di dalam area etiket yang sudah ada, lalu pilih insert general view, klik kiri pada mouse untuk memunculkan drawing view. Pada view type, kita pilih right view.Gambar 4.36 Right view Yoke3. Dengan menggunakan right view, kita bisa membuat projected view dengan cara pilih right view, kemudian klik kanan pada mouse dan pilih projected view. Untuk merubah display view pada setiap drawing view, kita bisa melakuakannya dengan cara double klik pada drawing view yang ingin diubah, pilih view display seperti pada gambar berikut :Gambar 4.37 Setting view display4. Langkah berikutnya adalah memberikan dimensi sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan new references.

Gambar 4.38 Pemberian dimensi5. Kemudian, ubah bottom drawing view menjadi section view dengan cara double klik pada bottom view dan pilih section, 2D cross - section, klik tanda +, pilih section B dan klik apply.

Gambar 4.39 Setting section view6. Setelah section view diterapkan pada right view, arsirannya akan otomatis muncul dan, kita dituntut untuk mengubah derajat arsirannya menjadi 45o dengan memilih angle terlebih dahulu. Pengaturan tersebut akan terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.40 Setting angle 45o7. Selain itu, kita juga akan menginputkan material plastik pada drawing view tersebut, dengan memilih Retrieve terlebih dahulu dan pilih material plastik.

Gambar 4.41 Pilih material plastik8. Untuk menambahkan detail view, pilih Insert - Drawing view - Detailed... Selanjutnya kita buat sebuah lingkaran untuk detail view tersebut, dan klik tombol tengan mouse, dan klik kiri mouse untuk menempatkan hasil dari detailed view.

Gambar 4.42 Detailed view

Gambar 4.43 Hasil akhir drawing Yoke4.2.4Membuat drawing Jig, berbahan zink, arsiran 60oProsedur pembuatan drawing Jig :1. Pilih File New... untuk membuat object baru. Buatlah Drawing dengan menggunakan etiket yang sudah ada. Hilangkan tanda centang pada use default template. Dan klik tombol browse untuk memilih objek yang akan dibuat drawing-nya.2. Klik kanan mouse di dalam area etiket yang sudah ada, pilih No combined state dan klik ok.Gambar 4.44 Combined state3. Klik kanan mouse di dalam area etiket yang sudah ada, lalu pilih insert general view, klik kiri pada mouse untuk memunculkan drawing view. Pada view type, kita pilih front view.Gambar 4.45 Front view Jig4. Dengan menggunakan right view, kita bisa membuat projected view dengan cara pilih front view, kemudian klik kanan pada mouse dan pilih projected view. Untuk merubah display view pada setiap drawing view, kita bisa melakuakannya dengan cara double klik pada drawing view yang ingin diubah, pilih view display seperti pada gambar berikut :Gambar 4.46 Setting view display5. Langkah berikutnya adalah memberikan dimensi sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan new references.

Gambar 4.47 Pemberian dimensi6. Kemudian, ubah front drawing view menjadi section view dengan cara double klik pada front view dan pilih section, 2D cross - section, klik tanda +, pilih section A dan klik apply.

Gambar 4.48 Setting section view7. Setelah section view diterapkan pada front view, arsirannya akan otomatis muncul dan, kita dituntut untuk mengubah derajat arsirannya menjadi 60o dengan memilih angle terlebih dahulu. Pengaturan tersebut akan terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.49 Setting angle 60o8. Selain itu, kita juga akan menginputkan material plastik pada drawing view tersebut, dengan memilih Retrieve terlebih dahulu dan pilih material zink.

Gambar 4.50 Pilih material zink9. Untuk menambahkan detail view, pilih Insert - Drawing view - Detailed... Selanjutnya kita buat sebuah lingkaran untuk detail view tersebut, dan klik tombol tengan mouse, dan klik kiri mouse untuk menempatkan hasil dari detailed view.

Gambar 4.51 Detailed view10. Apabila drawing view dirasa kurang besar, kita bisa mengaturnya dengan menggunakan scale dan tentukan besaran skala yang diinginkan. Disini drawing view diperbesar dengan skala 0.5.Gambar 4.52 Scale drawing viewGambar 4.52 Hasil akhir drawing YokeBAB VPENUTUP

4 5.1 KesimpulanCAD merupakan suatu software yang dibuat oleh PTC untuk mempermudah pembuatan model-model, perakitan komponen, pembuatan gambar teknik lengkap dengan BOM, optimasi design, simulasi gerakan pada assembly, simulasi analisa struktur dan thermal dan simulasi proses manufakturnya. Pro Engineer merupakan salah satu software yang digunakan untuk membuat suatu objek. Penulis mendapatkan suatu ilmu tambahan serta skill tambahan dalam membuat suatu objek, dengan mempelajari mata kuliah CAD atau gambar mesin melalui software Pro/Engineer ini.5.2 Saran

62Setelah mempelajari gambar mesin melalui software Pro/Engineer, sebaiknya sering melakukan latihan ulang untuk memperdalam pemahaman terhadap software Pro/Engineer ini dan dengan penjelasan yang lebih intensif dari pengajar kepada setiap mahasiswa. Akan lebih baik jika tutorial direkam dalam video capture sehingga dapat diputar ulang di tempat lain.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Lab CAD Dasar/Lanjut. 2005. PANDUAN Praktikumum CAD Dasar / Lanjut. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila : Jakarta.2. http://www.docstoc.com/docs/33896807/CAD-and-CAM (diakses 6 Juni 2013 pukul 18:13 WIB)3. http://www.cadazz.com/cad-software-history-1970s.htm (diakses 6 Juni 2013 pukul 18.54 WIB)4. http://www.tentangcad.com/2009/05/konsep-pada-proengineer/ (diakses tanggal 6 Juni 2013 pukul 20.27 WIB)

63

LAMPIRAN