laporan biokimia ck-nac untuk mahasiswa

36
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA BLOK DERMATOMUSKULOSKELETAL PEMERIKSAAN CK-NAC (Metode Enzimatik Kinetik) Oleh : Kelompok B.1 Fikriah Rismi Febrina G1A012049 Fathul Barry G1A012058 Hardina Bawatri G1A012064 Davira Azahra Firjananti G1A012067 Regina Wahyu Apriani G1A012069 Melati Nuretika G1A012070 Dimitri Iman Prawira G1A012071 Nurul Hidayati G1A012077 Khoirunnisa Fajar Iriani Puarada G1A012078 Dyah Ajeng Permatahani G1A012079 Yona Ajeng Triafatma G1A012085 Ismail Satrio Wibowo G1A012086 Nur Indah Rahayu G1A012088 Hanif Kun Cahyani Putri G1A012146 Asisten Viny Agustiani Lestari NIM. G1A011031 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN 1

Upload: dimitriprawira

Post on 25-Nov-2015

124 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

BLOK DERMATOMUSKULOSKELETALPEMERIKSAAN CK-NAC(Metode Enzimatik Kinetik)

Oleh :Kelompok B.1Fikriah Rismi FebrinaG1A012049

Fathul BarryG1A012058

Hardina BawatriG1A012064

Davira Azahra FirjanantiG1A012067

Regina Wahyu AprianiG1A012069

Melati NuretikaG1A012070

Dimitri Iman PrawiraG1A012071

Nurul HidayatiG1A012077

Khoirunnisa Fajar Iriani PuaradaG1A012078

Dyah Ajeng PermatahaniG1A012079

Yona Ajeng TriafatmaG1A012085

Ismail Satrio WibowoG1A012086

Nur Indah RahayuG1A012088

Hanif Kun Cahyani PutriG1A012146

Asisten

Viny Agustiani Lestari

NIM. G1A011031

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEDOKTERAN

PURWOKERTO

2013

LEMBAR PENGESAHANPEMERIKSAAN CK-NAC(Metode Enzimatik Kinetik)Oleh :Kelompok B.1Fikriah Rismi FebrinaG1A012049

Fathul BarryG1A012058

Hardina BawatriG1A012064

Regina Wahyu AprianiG1A012069

Davira Azzahra FirjanantiG1A012067

Melati NuretikaG1A012070

Dimitri Iman PrawiraG1A012071

Nurul HidayatiG1A012077

Khoirunnisa Fajar Iriani PG1A012078

Dyah Ajeng PermatahaniG1A012079

Yona Ajeng TriafatmaG1A012085

Ismail Satrio WibowoG1A012086

Nur Indah RahayuG1A012088

Hanif Kun Cahyani PutriG1A012146

Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktikum Biokimia Kedokteran Blok Dermatomuskuloskeletal pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.Diterima dan disahkan

Purwokerto, November 2013

Asisten

Viny Agustiani Lestari

NIM. G1A011031BAB I

PENDAHULUANA. Judul Praktikum

Praktikum Pemeriksaan CK-NAC dengan metode enzimatik kinetikB. Tanggal Praktikum

Jumat, 4 November 2013C. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa akan dapat mengukur aktivitas CK NAC2. Mahasiswa akan dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan pada saat praktikum setelah membandingkannya dengan nilai normal.3. Mahasiswa akan dapat melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang berkaitan dengan kadar abnormal dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiKreatin kinase (CK) adalah suatu enzim spesifik otot, yang secara klinis bermanfaat untuk mendeteksi penyakit otot akut atau kronik dengan mekanisme kerja mengkatalisis fosforilasi kreatin dan menghasilkan phosphocreatin (PCr) dan MgADP. Enzim kreatin kinase ini merupakan anggota dari enzim phosphagen kinase dari guanidino kinase (Murray, 2012; Teixiera, 2012).B. Jenis CKCK-NAC (creatine kinase-N-acetyl cistein) merupakan molekul seluler berupa kompleks enzim yang terdiri dari CK yang merupakan enzim dimer yang disusun oleh 2 sub-unit, M (Muscular) dan B (Brain) yang bersatu untuk membentuk 3 jenis isoenzim CK, yakni CK-1 (BB), CK-2 (MB), dan CK-3 (MM) (Tietz, 2004; Silverthorn, 2004). CK banyak ditemukan pada otot skelet dan biasanya memiliki banyak molekul isoform jenis CK-3. Jaringan lain yang memiliki CK adalah miokardium, yakni sekitar 40% dalam bentuk isoform CK-2. Traktus gastrointestinal dan otak adalah tempat isoform CK-1 yang predominan. Kerusakan atau penyakit pada jaringan ini seperti distrofi otot, infark miokard, dan acute cerebro vascular accident akan menghasilkan peningkatan kadar enzim CK dalam darah (Kaplan & Pesce, 2005). NAC merupakan salah satu penyusun kompleks CK-NAC, yakni molekul yang berperan sebagai gugus pengaktif gugus thio, DAPP, dan AMP yang menghambat aktivitas miokinase (Tietz, 2004).C. Mekanisme Kerja CKMekanisme kerja CK mirip dengan sistem arginina/fosfoarhinina bersama arginina kinase yang ada di banyak invertebrata. Sistem ini bertindak sebagai larutan penyangga (buffer) yang menjaga perbandingan ATP/ADP tetap tinggi dalam ruang seluler dimana ATP dibutuhkan, sehingga menjamin ketersediaan ATP tetap tinggi dan meminimalkan hilangnya nukleotida sehingga mencegah disfungsi selular (Arif, 2009).

Larutan penyangga fosfat berenergi tinggi itu dikenal dengan nama fosfoarginina atau fosfagen. Kehadiran isoform kreatina kinase di situs-situs spesifik sel menunjukkan bahwa sistem fosfokreatina/kreatina kinase juga berfungsi sebagai sistem transpor energi dari tempat dimana ATP dihasilkan (mitokondria dari proses glikolisis) menuju tempat dimana energi dibutuhkan (misalnya miofibril untuk kontraksi otot atau retikulum sarkoplasma untuk memompa kalsium) (Arif, 2009).D. Fungsi CKCK memiliki beberapa fungsi, diantaranya: (Arif, 2009; Murray, 2012; Teixeira, 2012)1. Menjaga homeostasis energi, misalnya dengan meningkatkan kontraksi otot skelet2. Menjaga ATP dan ADP dalam jumlah yang konstan dan cukup

3. Mendeteksi penyakit otot akut dan kronik, misalnya infark miokardium dan Progressive Muscular Dystrophy (PMD)4. Kontraksi dan relaksasi otot.E. Faktor Peningkatan dan Penurunan Aktivitas CK1. Faktor yang meningkatkan kadar CK

Kreatin kinase (CK) atau juga dikenal dengan nama kreatin foskokinase (CPK) merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak (Arif, 2009).

Kadar CK yang meningkat dapat terjadi karena adanya cedera otot karena CK merupakan enzim yang dilepaskan saat terjadi cedera otot. Kemunculan mendadak CK dalam serum mengisyaratkan asal dari miokardium, terutama pada situasi klinis yang pasiennya mengalami nyeri dada dan perubahan elektrokardiogram (Sacher, 2004). CK-NAC serum meningkat dalam 4-6 jam setelah infark miokardium akut, mencapai puncaknya dalam 18-24 jam (>6 kali kadar normalnya) dan kembali normal dalam 3-4 hari, kecuali jika terjadi perluasan infark atau reinfark. Pada injury miokard, terjadi peningkatan dan penurunan konsentrasi CK-NAC yang sangat cepat (Arif, 2009)

Sensitivitas CK sangat baik (hampir 100%) dengan spesifitas agak rendah. Peningkatan CK isoenzim dapat menandakan terjadinya kerusakan otot jantung. CK juga dapat meninggi pada kasus-kasus bukan infark miokard atau non-coronary obstructive myocardial necrosis, seperti peradangan, trauma, degenerasi (Arif, 2009).

Keadaan yang mempengaruhi kreatin kinase, antara lain: (Sacher, 2004)a. Peningkatan Besar (lebih dari 5 kali normal):

1) Distrofi otot Duchenne,

2) Polimiositis,

3) Dermatomiositis,

4) Infark miokardium akut

b. Peningkatan Ringan atau Sedang (2-4 kali normal):

1) Olahraga berat, trauma, tindakan bedah, penyuntikan intramuskulus

2) Delirium tremens, miopati alkoholik

3) Infark miokardium, cedera iskemik berat

4) Infark paru

5) Edema paru (beberapa pasien)6) Hipotiroidisme

7) Psikosis agitatif akut8) Overtraining. Olahraga berat yang berlebihan dapat membuat jaringan otot rusak, kerusakan otot tersebut salah satu indikasi naiknya CK. Menurut Roger, Stull dan Apple dalam Buku Training Distance Runners, CK yang muncul pada aliran darah dapat disebabkan oleh trauma otot, tersendatnya peredaran darah atau kelelahan. (Sumarsono, 2013)

2. Faktor yang menurunkan kadar CK

Enzim CK adalah produk alami yang dihasilkan dari metabolism otot. Dengan latihan intensitas yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada jaringan otot, yang akan meningkatkan kadar enzim myoglobin dan enzim CK, seperti misalnya pada lari jarak jauh. Kadar CK dapat diturunkan salah satunya dengan recovery/pemulihan, baik recovery aktif dan recovery pasif. (Sumarsono, 2013).a. Recovery Aktif

Recovery aktif adalah latihan dengan intensitas rendah atau ringan. Recovery aktif merupakan suatu aktivitas fisik, latihan, permainan rendah atau ringan yang terprogram. Pemulihan aktif mengacu pada pemulihan dari latihan menggunakan intensitas kegiatan rendah. Misalnya, ketika latihan, pertama-tama akan berlari untuk jarak tertentu baru kemudian berjalan untuk pemulihannya. Pemulihan ini akan membantu membersihkan otot dari asam laktat dan enzim CK yang menyebabkan rasa sakit dan kelelahan. (Sumarsono, 2013).b. Recovery pasif

Recovery pasif yaitu latihan yang tidak melibatkan aktifitas/duduk diam. Recovery pasif merupakan suatu aktivitas fisik tanpa adanya aktivitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang, tidur). Pengaruh pemulihan pasif terhadap otot adalah agar otot dapat pulih lagi seperti semula. Prinsip dari pemulihan pasif hampir sama dengan pemulihan aktif, yaitu mengembalikan lagi kondisi fisik seseorang agar kembali seperti semula, menghilangkan asam laktat, menurunkan enzim CK, serta memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil pada otot (microtear) (Sumarsono, 2013).BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. MetodeEnzimatik kinaseB. Alat

1. Spuit 3 cc2. Torniquet3. Tabung reaksi 3 ml4. Rak tabung reaksi

5. Sentrifugator6. Mikropipet (10 l 100 l)7. Yellow tip

8. Vacuum-med non EDTA

9. Spektrofotometer

C. Bahan

1. Serum darah sampel2. Working Reagen 3. Kapas alkoholD. Cara Kerja

1. Mengambil darah sampel dari probandus sebanyak 3 cc.2. Memasukkan sampel darah ke tabung vacuum-med non EDTA dan melakukan sentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit.3. Mengambil serum sebagai sampel yang digunakan.4. Mengambil sampel serum sebanyak 25 l kemudian mencampur dengan working reagen sebanyak 1 ml dan menghomogenkannya.5. Melakukan inkubasi terhadap campuran selama 5 menit.6. Membaca hasil pada spektrofotometer.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil1. Data Probandus

Nama

: Fikriah Rismi FebrinaNIM

: G1A012049Umur

: 19 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan2. Hasil Pemeriksaan

Kadar Trigliserida: 23 U/lInterpretasi Hasil: Normal

Sampel darah 3 cc dalam vacuum-med non EDTA

Sentrifugasi 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm

+

Inkubasi selama 5 menit

Baca hasil pada spektrofotometer.Skema 1. Cara Kerja Pemeriksaan CK NACB. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan hasil creatinin kinase sebesar 23 U/l. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami cara pemeriksaan kreatin kinase dalam sampel serum secara fotometri. Pemeriksaan CK-NAC dilakukan untuk keperluan identifikasi adanya kelainan fungsi jantung.

Kreatin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang berperan sebagai substrat sumber energi tinggi yang menghasilkan adenosine trifosfat (ATP) siap pakai dalam waktu cepat (Sherwood, 2010). Kreatin atau metilguanidin asam asetat, atau N-[aminoiminometil]-N-metilglisin adalah senyawa yang terdapat dalam bahan makanan protein hewani (daging dan ikan). Sebagai sumber kreatin eksogen, dan juga dapat disintesis tubuh dari arginin, glisin dan metionin, sebagai sumber kreatin endogen (Murray, 2012).Prinsip dari pemeriksaan keratin kinase (CK) yaitu kreatin fosfat akan berikatan dengan ADP dengan bantuan enzim CK sehingga menghasilkan kreatin dan ATP. Glukosa akan berikatan dengan ATP dengan bantuan enzim HK menghasilkan glukosa-6-fosfat ditambah dengan ADP. Selanjutnya glukosa-6-p akan berikatan dengan NADP dengan bantuan G6P-DH menghasilkan glukonat-6-p ditambah dengan NADPH dan H+ (Murray, 2012).Praktikum pemeriksaan kadar CK-NAC ini dimulai dengan mengambil darah untuk dijadikan sampel serum. Setelah darah diambil dari probandus, darah segera disimpan di dalam vacuumed non-EDTA. Setelah itu sampel disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit untuk mendapatkan serum. Sampel serum sebanyak 25 ml dicampur dengan working reagen1 ml dan dihomogenkan. Setelah itu dibaca di spektrofotometer dengan panjang gelombang 340 nm dengan menggunakan metode spektrofotometri kinetik.Setelah dibaca di spektrofotometer, didapatkan hasil sebesar 23 U/l. Kadar CK-NAC serum normal bagi perempuan adalah