laporan besar dpt (l2)

Upload: dwi-yan-novit

Post on 06-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tanaman sayuran dimasukkan kedalam golongan tanaman perkebunan rakyat atau

    yang lebih dikenal dengan nama hortikultura yang memiliki peranan penting bagi kehidupan

    sehari-hari. Tanaman sayuran memerlukan perawatan dan perhatian lebih dari petani.

    Perawatan yang perlu diperhatikan dalam bercocok tanam khususnya pada tanaman sayuran

    atau hortikultura adalah pengolahan lahan, pemupukan, penataan air, bibit, persemaian,

     penanaman, pemeliharaan tanaman, pemanfaatan hasil, dan perawatan hasil. Untuk itu, kami

     perlu melakukan observasi lahan dan interview petani untuk mengetahui seberapa besar usaha

     petani dalam mengelola dan melakukan usaha pertaniannya, mulai dari penggarapan lahan,

     perawatan, pemanenan, sampai pemasaran hasil panen ke distributor, serta jumlah biaya

     perawatan dan keuntungan yang didapatkan petani. Dari observasi yang

    dilakukan,diharapkan agar kami mendapatkan pengetahuan tentang hama dan penyakit yang

    menyerang tanaman bunga, musuh alami yang berperan,kebutuhan pestisida pada tanaman

     bunga serta pestisida yang sering digunakan.

    1.2 Tujuan

    a. engetahui cara pengolahan lahan yang digunakan oleh petani.

     b. engetahui cara penanaman dan perawatan sayuran kubis

    c. engetahui hama dan penyakit yang menyerang serta musuh alami yang berperan

     pada sayuran kubis.

    d. engetahui pupuk dan pestisida yang digunakan oleh petani.

    e. engetahui kapan waktu pemanenan tanaman bunga dan hasil yang didapat dari

     penanaman tanaman sayuran kubis.

     1.3. Manfaat

    anfaat yang kami dapat dari fieldtrip ini yakni menambah wawasan kami mengenai

    sayuran kubis mulai dari pengolahan lahan sampai pemanenan dari aspek manajemen lahan,

     pembudidayaan, penanggulangan hama dan penyakit yang menyerang, serta aspek ekonomi

     pertanian.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   1

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    2/27

    2.1 Pengertan Pengen!alan Ha"a Ter#a!u $PHT%

    •   !ntegrated pest management "!P# is a broad based ecological approach to

    structural and agricultural pest control that integrates pesticides$herbicides into a

    management system incorporating a range of practices for economic control of a pest

    %rtinya &  Pengelolaan hama terpadu (PHT) merupakan pendekatan ekologis berbasis

    luas untuk pengendalian hama struktural dan pertanian yang mengintegrasikan

     pestisida atau herbisida menjadi sistem manajemen menggabungkan berbagai praktek 

    untuk kontrol ekonomi hama "%pple, '()*#

    •   +onsep Pengendalian ama terpadu adalah suatu konsep pengelolaan agro-

    ekosistem yang bertujuan untuk mempertahankan populasi hama dan kerusakan

    tanaman yang diakibatkannya pada aras yang tidak merugikan "secara ekonomi#,

    dengan memadukan dan memanfaatkan semua metode pengendalian hama, termasuk 

     pemanfaatan predator dan parasitoid, varietas tahan hama, teknik bercocok tanam,

    serta bila perlu menggunakan pestisida secara selektif "ka, '((#.

    •   !ntegrated Pest anagement "!P# is a way approach, ways of thinking or 

     philosophy of pest control based on considerations ecological and economic

    efficiency in order to manage agroecosystem that responsible.

    %rtinya &  Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu cara pendekatan, cara

    berfikir atau falsafah pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan

    ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang 

    bertanggungjawab "/mith, '()*#.

    2.2 Pengertan !an K&n'e# A"(ang Ek&n&"

    %mbang ekonomi adalah suatu tingkat$level kerusakan penyakit "keparahan

     penyakit# yang mengharuskan dilakukan pengendalian sehingga penyakit tidak 

     berkembang mencapai %01. Dengan kata lain %1 adalah ambang tindakan "action

    threshold#. 2ilai %1 lebih rendah dari %01, sehingga petani mempunyai kesempatan

    melakukan tindakan pengendalian untuk mencegah berkembangnya penyakit

    mencapai$melebihi %01. Dengan demikian diharapkan tindakan pengendalian yang

    dilakukan selain menekan penyakit "keparahan penyakit# mencapai level yang dapat

    menimbulkan kerusakan ekonomi, juga diharapkan bahwa biaya yang dikeluarkan

    untuk pengendalian lebih rendah "setidaknya sama dengan# nilai kehilangan hasil yang

    dapat diselamatkan oleh tindakan pengendalian tersebut.

    odel perkembangan penyakit, baik monosiklik dan polisiklik r "3# adalah

    laju perkembangan penyakit, dimana nilainya bervariasi bergantung pada virulensi

     patogen, ketahanan tanaman inang, dan lingkungan yang mendukung. 4ika 5o, r dan

    ambang kerusakan telah diketahui, maka dapat diprediksikan kapan penyakit akan

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   2

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    3/27

    mencapai$melebihi nilai ambang kerusakan, sehingga petani harus tahu kapan harus

    melukan tindakan pengendalian "pada waktu yang tepat#. 2ilai %1 ini bukanlah nilai

    yang konstan "statik# tetapi bervariasi bergantung pada %01 "ketahan tanaman#, fase

     pertumbuhan tanaman pada saat patogen menginfeksi tanaman, keadaan iklim,

    geografi daerah, dan sistem budidaya. "Untung, '(*6# 2.3 Pengertan !an K&n'e# A"(ang Keru'akan

    Tujuan akhir dari tindakan pengendalian penyakit adalah untuk menekan

     penyakit pada level yang tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi baik pada

     jumlah maupun kulitas hasil, dengan demikian ambang kerusakan "tingkat kerusakan

    ekonomi# haruslah diketahui untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat adanya

     penyakit.

    Dasar konsep %ras 0uka 1konomi adalah konsep Titik !mpas "7reak1even

    8oncept# dalam pengendalian hama. Pada titik impas ini terjadi kerusakan ekonomi

    yaitu pada %01, sehingga apabila dilakukan pengendalian hama di atas titik impas

    masih akan menguntungkan. /ebaliknya apabila dilakukan di bawah titik impas maka

    hanya akan merugikan petani karena besarnya nilai kehilangan hasil yang

    diselamatkan lebih rendah daripada biaya pengendalian yang dikeluarkan.

    Tingkat$level 5t tertinggi yang dapat menimbulkan kerusakan ekonomi disebut

     juga dengan aras luka ekonomi atau dalam entomologi 9jumlah kepadatan populasi

    terendah yang dapat menyebabkan kerusakan secara ekonomi:. /ecara matematika

     pengukuran %01 dapat modelkan sebagai berikut

    ;ang mana&

    8 < 7iaya pengendalian

    P < harga komoditi

    e < intensitas penyakit "%01#

    d < koefisien proporsi kehilangan hasil

    k < keefektifan tindakan pengendalian. 2ilai ambang kerusakan ini bervariasi bergantung pada tanaman, penyakit, dan

    ekonomi lokal, sehingga dari musim ke musim atau dari daerah ke daerah bisa saja

     berbeda-beda nilai ambang kerusakan ini, meskipun penyakitnya sama."Untung, '((=#

    2.) Lteratur K&"&!ta' *ang Da"at

    +ubis putih " Brassica oleraceavar capitata .# merupakan salah satu sayuran penting,

    terutama di dataran tinggi. /ejak awal tahun >)?-an kubis juga ditanam di beberapa

    daerah dataran rendah, seperti di daerah ;ogyakarta, +laten, dan 4ember. +ubis varietas

    ++ 8ross "Permadi @ Djuariah, '((A# dan Breen 7aru "/uryadi @ Permadi, '((*# dapat

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   3

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    4/27

     beradaptasi dengan baik dan mempunyai hasil krop tinggi dengan umur genjah, cocok 

    untuk dikembangkan di dataran rendah dan dataran medium. Tanaman kubis-kubisan

    lainnya yang penting adalah petsai, kubis bunga, dan brokoli.

    enurut laporan Direktorat 4enderal Tanaman Pangan dan ortikultura "'(((#, luas

     panen kubis di !ndonesia dalam tahun '((* adalah C.()6 hektar dengan total produksi

    '.=*=.=(* ton. /ejak lima tahun terakhir "'((6-'((*#, rata-rata hasil panen atau

     produktivitas kubis relatif konstan, yaitu sekitar A' t$ ha. 2ilai ini masih jauh lebih rendah

     jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas kubis di daerah subtropik seperti di

    4erman "=),C t$ha#, 2ederland "6(,= t$ha#, dan %merika /erikat "A= t$ha# "2ieuwhof,

    '(C(#. al itu antara lain disebabkan oleh "Permadi @ Djuariah, '((A# & "'# seleksi

    varietas-varietas impor yang dilakukan di daerah subtropik, "A# masa pertumbuhan tiap

    hari di daerah subtropik lebih lama daripada masa pertumbuhannya di !ndonesia "'C-'*

     jam penyinaran setiap harinya di daerah subtropik#, dan "=# adanya gangguan

    hama$penyakit yang dapat menggagalkan panen kubis "/astrosiswojo, '((6#.

    +ubis mempunyai arti ekonomi yang penting sebagai sumber pendapatan petani dan

    sumber gii "vitamin % dan 8# bagi masyarakat. 4ika rata-rata pemilikan lahan petani

    sekitar ?,6 hektar, maka ada sekitar 'C.??? petani terlibat dalam usahatani kubis, belum

    termasuk petani kubis-kubisan lainnya. leh karena itu upaya untuk meningkatkan

     produksi kubis dan kubis-kubisan lainnya perlu dilakukan. Dalam upaya mengatasi

    masalah hama$penyakit tanaman kubis, pada umumnya para petani menekankan pada

     pengendalian secara kimiawi. enurut laporan Eoodford "'(*'#, biaya penggunaan

     pestisida pada tanaman kubis yang dilakukan oleh petani di +abupaten 7andung adalah

    sebesar =?F dari total biaya produksi. Umumnya pestisida digunakan secara intensif,

     baik secara tunggal maupun campuran dari beberapa jenis pestisida, dengan konsentrasi

     penyemprotan melebihi rekomendasi dan interval penyemprotan yang pendek, '-A

    kali$minggu "/astrosiswojo, '(*)#. Dampak negatif yang timbul sebagai akibat

     penggunaan pestisida yang intensif tersebut antara lain adalah & "'# hama ulat daun kubis

    "  Plutella !ylostella .# menjadi resisten terhadap beberapa jenis insektisida kimia dan

    mikroba "/etiawati '((C#, "A# resurgensi hama  P" #ylostella  terhadap %sefat, Permetrin

    dan +uinalfos "/astrosiswojo, '(**#, "=# residu pestisida yang dapat membahayakan

    konsumen kubis "/oeriaatmadja, '(**# dan "6# terganggunya kehidupan dan peranan

     parasitoid Diadegma semiclausum sebagai musuh alami penting hama  P" !ylostella

    "/astrosiswojo, '(*)#. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, konsep Pengendalian

    ama Terpadu "PT# bertujuan membatasi penggunaan pestisida sesedikit mungkin,

    tetapi sasaran kualitas dan kuantitas produksi kubis masih dapat dicapai.2.+ Ha"a #a!a K&"&!ta' *ang Da"at

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   4

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    5/27

    Gase Pertumbuhan "Umur Tanaman# 2ama Umum dan 2ama !lmiah

    ama

    Di persemaian$

    sebelum tanam

    '. Ulat daun kubis " P" #ylostella .#H

    A. +umbang daun " Phyllotreta vittata $ .#

    Tanaman muda

    "umur '-) minggu#

    '. Ulat tanah " %grotis ipsilon Hufn#H

    A. Ulat daun kubis " P" #ylostella# H

    =. Ulat tanah " %" &psilon#H

    6. Ulat krop kubis "'rocidolomia binotalis

     ell #H

    C. Ulat krop bergaris " Hellula undalis $ .#

    ). Ulat jengkal kubis "'hrysodei!is

    orichalcea ")*. Ulat bawang "podoptera e!igua Hbn.#

    (. Ulat grayak "podoptera litura $ .#

    '?. +utudaun persik " *y+us persicae ul+ .#

    ''.Ulat buah tomat " Helicoverpa armigera

     Hbn.#

    Tanaman tua "umur 

    * minggu sampai

     panen#

    '. Ulat daun kubis " P" #ylostella#H

    A. Ulat krop kubis "'" Binotalis#H

    =. Ulat grayak "" itura#

    6. Ulat buah tomat " H" %rmigera#

    . Ulat berbulu " eychira inclusa -lk .#

    H 7iasanya sebagai hama utama

     "/astosiswojo dkk, A??#

    2., Pen*akt #a!a K&"&!ta' *ang Da"at

    Gase Pertumbuhan "Umur Tanaman# 2ama Umum dan 2ama !lmiahPenyakit

    Di persemaian$

    sebelum tanam

    '. Penyakit tular tanah " Peronospora

    brassicae $r .#H

    A. 7usuk lunak " .rwinia carotovora Holland #

    =. 3ebah kecambah " /hi+octonia solani

     0uhn, Pythium spp, $usarium spp.#

    6. Tepung berbulu " P" parasitica $r .#H

    Tanaman muda '. %kar bengkak " Plasmodiophora brassicae

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   5

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    6/27

    "umur '-) minggu# -or .#H

    A. 7usuk lunak " ." 'arotovora# H

    =. %kar bengkak " P" Brassicae#H

    6. 7usuk hitam " #anthomonas campestris

     owns#

    . 3ebah kecambah " /" olani 0uhn, Pythium

     spp#

    Tanaman tua "umur 

    * minggu sampai

     panen#

    '. %kar bengkak " P" brasiccae #H

    A. 7usuk lunak " ." 'arotovora#H

    =. 7usuk hitam " #" 'ampestris#

    6. 7ercak daun " %lternaria spp#

    H 7iasanya sebagai penyakit utama

    "/astosiswojo dkk, A??#

    BAB III

    K-NDISI UMUM ILA/AH

    3.1 L&ka' 0el!tr#

    Gieldtrip DPT "Dasar Perlindungan Tanaman# dilaksanakan di Desa /umber 

    7rantas, +ecamatan 7umi %ji, +ota 7atu. Gieldtrip dilaksanakan pada hari inggu

    tanggal '* ei A?'6 pada pukul ?.=? I '=.??.

    3.2 Sejara Laan

    Pada jaman penjajahan 4epang lahan tujuan fieltrip merupakan hutan. /etelah

    !ndonesia merdeka kakek Pak Ulum mengubah hutan tersebut menjadi lahan pertanian.

    0ahan pertanian tersebut diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini. +awasan disana berasal dari hutan rakyat raden suryo dimana di dalamnya juga terdapat bumi perkemahan

    dan pemandian air panas cangar, di sekitar mata air panas cangar juga terdapat gua-gua

     buatan yang di bangun pada saat masa penjajahan 4epang. Pertanian hortikultura

    merupakan hasil utama dari desa ini. Penduduk desa sumber brantas hamper seluruhnya

    adalah petani yang pada umumnya menghasilkan produk pertanian sayur mayur, desa

    /umberbrantas merupakan desa yang terletak di wilayah barat daya lereng gunung arjuo

    yang merupakan daerah pegunungan dan mempunyai hamparan lahan pertanian yang

    memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   6

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    7/27

    3.3 Penggunaan Laan

    3.3.1 Jen' Penggunaan

    /epanjang tahun lahan milik Pak Ulum digunakan untuk budidaya kubis. /etiap

    tahun Pak Ulum dapat memanen =-6 kali. Pak Ulum lebih memilih untuk menanam kubis

    karena lokasinya berada di dataran tinggi sehingga suhu udara cocok untuk ditanami

    sayur-sayuran termasuk kubis. /elain itu permintaan pasar yang besar akan kubis

    membuat Pak Ulum lebih menanam kubis.

    3.3.2 S'te" Tana" *ang A!a D L&ka' Penga"atan

    /istem tanam yang ada di lokasi fieldtrip menggunakan monokultur.

    onokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu

     jenis tanaman pada satu areal.

    3.3.3 Jen' K&"&!ta' *ang A!a D L&ka' 0el!tr#Untuk jenis +omoditas yang ada pada lokasi fieldtrip antara lain wortel, kentang,

    kubis, dan bawang prei. Tetapi petani di Desa /umber 7rantas mayoritas mananam wortel

    dan kentang.

    3.3.) P&ten' Pe"anfaatan Mu'u Ala" !ala" "engen!alkan -PT

      usuh alami yang terdapat disana tidak secara langsung ada pada tanaman kubis

    sehingga tidak terlalu mengendalikan PT yang dapat mengurangi hasil pertanian yang

    ada di sana, dan musuh alami yang ada disana hanya ada beberapa dan tidak terlalu

     banyak sehingga tanaman disana tetap terserang oleh organisme pengganggu tanaman dan

    organisme yang lainnya yang berada disana. /ehingga pemanfaatan musuh alami tidak di

    manfaatkan

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   7

    http://id.wikipedia.org/wiki/Budidayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Budidayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    8/27

    BAB I

    MET-DE PELAKSANAAN

    ). 1 aktu !an Te"#at

    Gieldtrip Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan pada tanggal '* ei A?'6

     berlokasi di Desa /umber 7erantas, +ecamatan 7umiaji, +ota 7atu yang dilakukan

     pada pukul ?).?? I ''.?? E!7. al ini dimaksudkan agar pengamatan pada hama dan

     penyakit akan jauh lebih mudah dilakukan pada pagi hari.

    ). 2 Alat !an Baan fung'

    '. 7olpoin & untuk mencatat hasil wawancara.

    A. 7uku dan kuisioner & untuk mencatat hasil wawancara.

    =. +amera & untuk dokumentasi.

    6. +apas & untuk menangkap serangga yg berukuran kecil

    . %lkohol )? F & untuk membuat pingsan serangga

    C. 4arum Pentul & untuk menusuk serangga agar dapat diamati). /terofom 6? kali 6? & untuk pengamatan serangga

    *. +ertas 7ufallo ukuran ?, kali A cm & untuk pengamatan serangga

    (. +ertas 0abel & untuk memberi label pada plastik yg ada hama

    '?. %lteko atau 0em B & untuk menempelkan serangga

    ''. Plastik & untuk menyimpan hama

    ). 3 Penga"atan $"et&!e #enga"atan%

    ).3.1 Penga"atan Ha"a

    7erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di lahan kubis daerah Desa

    /umber 7erantas, +ecamatan 7umiaji, +ota 7atu ditemukan beberapa arthropoda

    yang berpotensi sebagai hama diantaranya adalah kumbang kubah spot, ulat.

    etode yang digunakan selama pengamatan hama di lapang adalah sebagai

     berikut&Pengamatan di lakukan di di lahan kubis daerah Desa /umber 7erantas,

    +ecamatan 7umiaji, +ota 7atu. +ami langsung melakukan pengamatan di lahan,

    dan mengidentifikasi hama yang terdapat pada lahan kubis dengan membawa alat

    dan bahan yang telah di bawa.

    '. enyiapkan alat dan bahan. %lat yang di bawa selama pengamatan adalah,

    %lat tulisJ digunakan untuk mencatat data hasil pengamatan, +uisionerJ untuk 

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   8

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    9/27

    mendata hasil hama yang ditemukan di lapang, kameraJ untuk dokumentasi

    hama yang telah ditemukan di lapang.

    A. encari dan mengamati hama di lapang. /elama pengamatan di lapang, kami

    menggunakan pengamatan secara manual, yaitu dengan cara mengambil hama

    yang terdapat pada lahan dan hama yang telah ditetemukan.

    =. ama- hama yang telah ditemukan pada lahan kubis kemudian di catat, dan

    diidentifikasi dengan menggunakan /terofom dengan cara hama di letakan di

    sterofom lalu kedua ujung sayap tancapkan jarum pentul, apabila ukuran hama

     berukuran kecil menggunakan +ertas 7ufallo dan sejenisnya yang sudah

    digunting dengan ukuran ?, kali A cm dan bawahnya di olesi lem agar hama

    tidak bisa terbang kembali.

    6. endokumentasikan hama. ama yang telah di dapat selama pengamatan di

    dokumentasikan sebagai bukti telah di dapat hama tersebut selam di lapang.elakukan wawancara kepada narasumber. Di samping kita mendapatkan data

    di lapang, kami juga melakukan wawancara kepada petani setempat untuk 

    memperoleh data hama- hama di lapang yang mereka dapati selama mereka

     berkebun sayuran kubis.

    ).3.2 Penga"atan #en*akt

    7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip pada hari inggu tanggal '* ei A?'6

    di desa /umberbrantas +ota 7atu, pada tanaman budidaya kubis ditemukan

     penyakit yang menyerang daun kubis dengan ciri berwarna kuning, coklat

    menyerupai daun yang telah kering, cirri penyakit yang lainnya adalah terdapat

    daun yang berwarna putih atau terdapat bercak putih pada daun, cirri berikutnya

    adalah terdapat daun dengan bercak hitam dan coklat. 2ama penyakit pada daun

    tanaman kubis antara lain bercak daun.

    ).3.3 Penga"atan Mu'u Ala"

    7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip di desa /umberbrantas +ota 7atu,

     banyak ditemukan serangga ataupun hewan yang mengganggu tanaman dan juga

    hewan yang dapat menguntungkan tanaman "musuh alami#. usuh alami

    ditemukan pada lahan kubis, namun letak dari musuh alami sendiri tidak langsung

    di tanaman kubis. usuh alami yang ditemukan yaitu laba-laba ditemukan pada

    sekitar daun pisang yang letaknya dekat dengan lahan kubis.).3.) Penga"atan Peng&laan Tana

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   9

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    10/27

    7erdasarkan pengamatan pada fieldtrip di desa /umberbrantas, untuk 

     pengolahan tanah pada lahan tanaman kubis dapat dikatakan sangat intensif.

    Dengan menggunakan pola tanam igag karena tanaman kubis memiliki daun

    yang lebar. Untuk pengolahan tanahnya dibuat dengan diberi bedengan-bedengan

    untuk jalannya air.

    ).3.+ Penga"atan Penggunaan Pe't'!a

    7erdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di Desa /umberbrantas

    7umiaji,salah satu petani disana menggunakan pestisida jenis kimia untuk 

    memberantas hama yang menyerang tanaman kubisnya. Pestisida ini khususnya

    untuk membunuh ulat yang biasanya memakan semua daun kubis yang sudah mulai

    tumbuh. Pemakaian pestisida ini yaitu dilakukan saat telah bermunculan dan

    memakan semua daun sehingga gejala yang ditimbulkan yaitu daun menjadi berlubang.

    Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan sebelum hama menyerang

    tanaman dengan dosis ringan. Unutk penanggulangan, penyemprotan dilakukan

    sedini mungkin dengan dosis tepat, agar hama dapat segera ditanggulangi. 4enis

    dandosis pestisida yang digunakan dalam menanggulangi hama sangat beragam

    tergantung dengan hama yang dikendalikan dan tingkat populasi hama tersebut.

    ).3., Penga"atan Penggunaan areta' Taan

    7erdasarkan pengamatan yang dilakukan di Desa /umberbrantas 7umiaji,

     petani disana tidak menggunakan varietas tahan. +arena tanaman kubis sendiri

     bukan termasuk varietas tahan. +ubis tersebut bisa terhindar dari hama karena

    adanya penggunaan pestisida, bukan karena kubis merupakan varietas tahan. Tetapi

    kubis bisa dikatakan sebagai varietas tahan dengan adanya benih unggul yang

    mempunyai syarat benih harus bebas dari hama dan penyakit. Pengendalian hama

     penyakit menggunakan varietas tahan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi

    kerugian ekonomis dan meningkatkan atau mempertahankan nilai hasil panen. 

    BAB

    HASIL !an PEMBAHASAN

    1.1 Ha'l

    +.1.1 Ha"a *ang Dte"ukan

    +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   10

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    11/27

    Gilum & %rthropoda

    +elas & !nsecta

    rdo & Diptera

    Gamili & 8ulicidae

    Benus & 8ule5

    /pies & 'ule! pipiens

    Bejala dan tanda& Bejala awal ditandai dengan noda$titik bekas tusukan ovipositor 

    "alat peletak telur# lalat betina saat meletakkan telur ke dalam buah. /elanjutnya karena

    aktivitas hama di dalam buah, noda tersebut berkembang menjadi meluas. 0arva makan

    daging buah sehingga menyebabkan buah busuk sebelum masak. %pabila dibelah pada

    daging buah terdapat belatung-belatung kecil dengan ukuran antara 6-'? mm yang

     biasanya meloncat apabila tersentuh. +erugian yang disebabkan oleh hama ini mencapai=?-C?F. +erusakan yang ditimbulkan oleh larvanya akan menyebabkan gugurnya buah

    sebelum mencapai kematangan yang diinginkan.

    +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Gilum & %rthropoda,

    +elas & !nsect

    rdo & 8oleoptera

    Gamily & 8hrysomelidae

    /pesies & Phyllotreta vittata $ .

    Bejala & Bejala serangan yang umumnya ditimbulkan oleh 8hrysomelidae adalah

     pada fase larva membuat lubang pada daun, akar, kuntum bunga dan bunga, sedangkan

    untuk serangga dewasa juga dapat memakan daun.

    +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Gilum & %rthropoda

    +elas & !nsecta

    rdo & 0epidoptera,

    Gamili & Pyralidae

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   11

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    12/27

    /pesies & ellula undalis "striped cabbage heart caterpillar#

    Bejala & 2gengat undalis berwarna kelabu dan pada sayap depan terdapat garis-

    garis pucat serta titik-titik. 0arvanya berwarna kuning kecoklatan dengan kepala hitam

    dan pada badannya terdapat enam garis yang memanjang berwarna coklat. Pupanya di

    tanah terbungkus kokon, tertutup oleh partikel tanah. Daur hidupnya A=-A hari.

    /erangan larva muda seperti serangan yang disebabkan oleh Plutela sp. dan gejala

    serangan larva tua seperti gejala serangan 8rocidolomia sp. Tanaman inang .undalis

    adalah Petsai, sawi, lobak, dan, kubis tunas.

      +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Gilum & %rthropoda "kaki beruas-ruas#+elas & !nsecta "serangga#

    rdo & ymenoptera

    Gamilia & %pidae "belum diketahui#

      Benus & %pis

      /pesies & %pis mellifera

    Bejala & Pada tanaman budidaya yang kita tanam terjadi terdapat bintil-intil

     pada permukaan daun dan jika ada bunga terdapat seperti cairanyaitu untuk 

     penyerbukan

    +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Gilum & %rthropoda+elas & !nsecta

    rdo & 0epidoptera

    Gamily & ;ponomeutidae

      Benus & Plutella

      /pesies & P" #ylostella

    Bejala & 2gengat P. 5ylostella kecil berwarna coklat kelabu, pada sayap depan

    terdapat tanda :tiga berlian:. 2gengat aktif pada senja dan malam hari dengan meletakkan

    telur tersebar pada daun. /tadium telur =- hari. 0arva instar pertama berukuran ',A mm

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   12

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    13/27

     berwarna hijau cerah dengan kepala tampak hitam. /tadium larva )-'' hari. Pupanya

    tertutup oleh kokon, berwarna kuning pucat. Daur hidupnya berkisar A' hari.Daun yang

    terserang P. 5ylostella berlubang-lubang kecil dan bila serangan berat, tinggal tulang daun.

    +.1.2 Mu'u Ala"

    +lasifikasi

    +ingdom & %nimalia

    Gilum & %rthropoda

    +elas & !nsecta

    rdo & 0epidoptera

    Gamili & esperiidae

    /pesies &  *ycalesis horsfieldi

    Bejala & 0arvanya menjadi hama dengan menggigit

    dan mengunyah daun-daun hingga robek. /elain itu hama ini juga menyerang buah-buah,

    membuat buah menjadi busuk. Daun-daun yang dihinggapi telur serangga ini akan

    menjadi makanannya setelah telur-telur tersebut menetas nantinya.

    +.1.3 Serangga Lan  +lasifikasi 

    +ingdom & %nimalia

    +elas & !nsekta

    rdo & Diptera

    Gamily & %gromyidae

    Benus & 0iriomya

    /pesies & iriomy+a huidobrensis 

    Bejala& 0alat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya

    dalam lapisan epidermis. Pada waktu menetas, larvanya akan memakan daging buah

    hingga warna buah menjadi jelek dan tidak dapat dimakan. 7iasanya serangan lalat ini

    diikuti hama lain.Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada

     bunga dan batang. 7atang yang terserang akan menjadi bisul./ementara itu buahnya akan

    menjadi kecil dan berwarna kuning.

    +.1.) Pen*akt *ang !te"ukan

    +lasifikasi

    +ingdom & yceteae

    Divisi & %mastigomycota

    /ubdivisi & Deuteromycota

    +elas & Deuteromycetes

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   13

    http://en.wikipedia.org/wiki/Hesperiidaehttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapisan_epidermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daging_buahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hesperiidaehttp://doddyestiara74.blogspot.com/2011/10/klasifikasi-ilmiah-kupu-kupu-mycalesis.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapisan_epidermis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daging_buah

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    14/27

    rdo & oniliales

    Gamili & Tuberculariaceae

    Benus & $usarium

    /pesies & $usarium o!ysporum f.sp. lycopersici

    Bejala awal penyakit layu Gusarium tomat berupa pucatnya tulang daun, terutama

    daun sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya

    tanaman menjadi layu secara keseluruhan. /eringkali kelayuan didahului dengan

    menguningnya daun, terutama daun bagian bawah. +elayuan dapat terjadi sepihak. Pada

     batang kadang terbentuk akar adventif. Pada tanaman yang masih muda dapat

    menyebabkan matinya tanaman secara mendadak karena pada pangkal batang terjadi

    kerusakan

    +lasifikasiPhylum & Prokaryota

    +elas & /ciomycetes

    rdo & Pseudomonadales

    Gamili & Pseudomonadaceae

    Benus & Kanthomonas

    /pesies & Kanthomonas campestris pv. ryae

     

    Bejala& 7akteri Kanthomonas campestris pv. ryae berbentuk batang pendek, di

    ujungnya mempunyai satu flagel dan berfungsi sebagai alat gerak. 7akteri ini berukuran

    C-* bersifat aerob,gram negatif dan tidak membentuk spora . Diatas media PD% bakteri

    ini membentuk koloni bulat cembung yang berwarna kuning keputihan sampai kuning

    kecoklatan dan mempunyai permukaan yang licin. Pada penyakit ini yang ditimbulkan

    adalah bercak bercak yang timbul pada daun dan merugikan pada tanaman budidaya.

    +.2 Jen' Pengen!alan *ang !lakukan #etan

    +.2.1 Peng&laan tana

    Pengolahan tanah yang dilakukan oleh pak /ariadi yakni dengan mencangkul

    dengan cangkul tradisional. al ini dilakukan karena lahan yang beliau miliki tidak 

    terlalu luas, selain itu penggunaan bajak traktor pun membutuhkan biaya yang tidak 

    sedikit. /ehingga beliau mengolah tanah dengan cangkul. 7eliau mengolah tanah pada

    saat akan memulai budidaya, hal ini dilakukan untuk membalik tanah, sehingga tanah

     bagian dalam mendapatkan cahaya matahari dan udara untuk memenuhi kebutuhan hara

    tanah dan juga untuk membunuh gulma yang berada di sekitar lahan budidaya.

    +.2.2 Pe"anfaatan "u'u ala"

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   14

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    15/27

    7erdasarkan hasil wawancara dengan pak /ariadi, beliau mengatakan bahwa tidak 

    adanya musuh alami pada lahan yang dimilikinya. 7eliau hanya menemukan ulat kubis

     pada lahan kubisnya dan ulat kubis merupakan hama kubis. 7eliau tidak mengandalkan

    musuh alami pada lahan kubisnya. 4ika serangan hama meningkat, beliau akan langsung

    menyemprotnya dengan pestisida. 7eliau melakukan hal tersebut untuk mendapatkan

    hasil kubis yang baik sehingga dapat laku terjual di pasar.

    +.2.3 Penggunaan Pe't'!a

    7erdasarkan hasil praktikum lapang di daerah /umberbrantas, 7umiaji, +abupaten

    alang kami mewawancari seorang petani bernama 7apak /ariadi. Data yang kami

    dapatkan dari hasil wawancara tersebut adalah 7apak /ariadi mengugkapkan bahwa

    dirinya dan mayoritas petani-petani di daerah tersebut masih memakai pestisida kimia

    dalam pengendalian hama. Pestisida yang biasa di gunakan adalah pestisida jenis

    Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo, dengan dosis A?cc$drim. +etika kami

    menanyakan mengenai penggunaan pesisida nabati beliau mengungkapkan bahwa

     beliau juga menggunakan pestisida nabati, namun frekuensinya masih jauh dari

     pestisida kimia. Pertanian di daerah /umberbrantas tersebut sebenarnya sudah mulai

    menerapkan system pertanian organic,namun menurut 7apak /ariadi butuh proses untuk 

    membiasakan bertani tanpa menggunakan pestisida kimia, tidak bisa secara langsung.

    al ini di karenakan petani-petani di daerah tersebut sudah sangat tergantung dengan

     pestisida dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kubis dan wortel yang

    mereka budidayakan. enurutnya bila tanaman yang sudah terbiasa disemprot

     pestisida, kemudian di hentikan sama sekali maka jumlah tanaman yang terserang hama

    akan meningkat, produksi rendah dan berakibat gagal panen, dan petani akan merugi.

    +etika kami menanyakan mengenai perbedaan hasil antara menggunakan pestisida

    kimia dan pestisida nabati, menurut 7apak /ariadi untuk tanaman wortel misalnya

     perbedaannya hanya pada warna. Eortel yang menggunakan pestisida nabati memliki

    warna yang lebih merah dan ukuran yang agak besar. /edangkan wortel yang

    menggunakan pestisida kimia warnana lebih pudar dan ukurannya lebih kecil daripada

    yang menggunakan pestisida nabati. 2amun, menurut 7apak /ariadi jika menggunakan

     pestisida nabati hasilnya sedikit dan rawan terserang hama penyakit, sehingga 7apak 

    /ariadi dan petani-petani yang lain lebih memilih menggunakan pestisida kimia. Dalam

     bidang pengendalian hama tanaman petani memang masih mengandalkan penggunaan

     pestisida terutama pestisida kimia. +arenanya kebutuhan akan pestisida setiap tahun

    selalu meningkat "/udarmo, '(('#.

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   15

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    16/27

    7apak /ariadi mengungkapkan bahwa penggunaan pestisida yang luar biasa

    adalah pada saat pergantian musim antara musim kemarau dan musim penghujan. 4ika

    sudah memasuki masa-masa pergantian musim serangan hama ulat kubis, bercak daun

     pada kubis dan wortel sangat meresahkan petani. /ehingga penyemprotan pestisida

    dilakukan hingga =5 dalam seminggu. 7apak /ariadi mengaku tidak peduli akan bahaya

    residu pestisida pada tanaman, menurutnya yang penting adalah tanaman tumbuh dengan

     baik, dengan tampilan yang menarik dan laku dengan harga yang mahal.

    7erdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa petani di daerah tersebut

    termasuk petani yang konvensional karena sangat tergantung pada pestisida kimia, dan

    tidak dapat mengontrol pertaniannya sendiri.

    +.2.) Penggunaan areta' Taan

    7erdasarkan praktikum lapang, 7apak /ariadi mengungkapkan bahwa untuk penggunaanvarietas tahan dirinya dan petani-petani yang lain tidak menggunakan varietas tahan yang di

     jual di toko-toko pertanian, beliau dan petani-petani lain hanya membeli benih biasanya

    dengan harga 3p*???$kg. /edangkan untuk wortel bapak /ariadi dan juga petani-petani

    yang lain menanam sendiri bibit wortel. ;akni dengan cara menanam buah wortel. 0alu

    memindahkan bibit yang telah tumbuh. 4adi bapak /ariadi dan juga petani-petani lain di desa

    tersebut tidak menggunakan varietas tahan dalam budidaya kubis dan wortel.

    +.3 Pe"(aa'an

    +.3.1 Pe"(aa'an "engena jen' -PT *ang !te"ukan !(e'erta u(ungann*a

    !engan #engen!alan *ang !gunakan !an !(an!ngkan !engan lteratur.

    7erdasarkan hasil praktikum lapang di daerah /umberbrantas, 7umiaji,

    +abupaten alang. ;ang dilakukan di lahan 7apak /ariadi, dimana bapak ini

    membudidayakan tanaman sayura yaitu kubis, pada lahan kubis ini ditemukan hama

    yaitu Phillotreta 5ylostella "ulat daun#, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di

    lapang tanda dari hama tersebut adalah merusak daun kubis dengan cara memakannya,hal ini dapat membuat daun kubis menjadi berlubang, namun berdasarkan wawancara

    yang dilakukan pada bapak /ariadi, dalam penendaliannya beliau menggunakan

     pestisida yaitu pestisida jenis Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo, dengan dosis

    A?cc$drim, pengendalian dengan tia jenis pestisida ini di anggap sebagai

     pengendalian yang sangat tepat oleh bapak /ariadi, khususnya pada tanaman sayuran,

    Pendapat ini didukung oleh jurnal dari 

    +runiasih dan Paramita "A??C# pada

     jurnal +%4!%2 P12BBU2%%2 P1/T!/!D% P%D% 7UD!D%;% T%2%%2

    /%;U3%2 01 P1T%2! /0PT D%2 22-/0PTD! P3L!2/! 4%E%

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   16

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    17/27

    T!U3 yang 

    menyatakan bahwa pada budidaya 

    tanaman sayuran penggunaan

     pestisida 

    dalam pengendalian PT tanaman lebih 

    dari = macam formulasi pestisida,

    hal ini 

    sangat tergantung pada tingkat dan 

    macam serangan PT.

    /elain jenis hama yang ditemukan dalam praktikum yang dilakukan juga

    menemukan sejumlah penyakit, yaitu penyakit klorosis, embun tepung, bercak daun

    kerdil, dan layu fusarium, jenis penyakit ini dikendalikan menggunakan pengendalian

    kimia yaitu menggunakan pestisida jenis Diestela, %ntrakol, Dakonil, dan 2atifo,

    dengan dosis A?cc$drim.

    al ini sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh 2urhayati yang berjudul

    P12BBU2%%2 4%U3 D%2 7%+T13! D%0% P12B12D%0!%2 P12;%+!T

    T%2%%2 /18%3% %;%T! ;%2B 3%% 0!2B+U2B%2 yaitu Penggunaan

     bahan kimia yang terus menerus ternyata memberikan dampak yang tidak baik terhadap lingkungan.%khir-akhir ini orang semakin menyadari bahwa penggunaan

     pestisida yang berlebihan tidak saja berakibat buruk terhadap lingkungan pertanian

    itus sendiri seperti matinya organism berguna, kebalnya hama atau pathogen akan

    tetapi residu yang terbawa oleh tanaman akan sangat berbahaya bagi kesehatan

    masyarakat. leh karenanya pelaksanaan program pengendalian hama dan penyakit

    terpadu merupakan angka strategis untuk mencapai tujuan yang digagas oleh

     pemerintah selama ini. al ini karena dengan meminimalkan penggunaaan bahan

    kimia dan menggantikannya dengan penggunaan bahan-bahan yang ramah linkungan

    maka diharapkan produksi yang dihasilkan akan aman dikonsumsi disamping

    terjaganya kelestarian lingkungan serta pengelolaan sumberdaya alam yang

     berkelanjutan. Pengembangan pertanian yang memanfaatkan pengendalian hama

    ataupun penyakit secara hayati tidak saja akan memberikan hasil yang efektif, tidak 

    merusak atau mematikan organisma berguna, tidak berdampak negative terhadap

    konsumen ataupun menghasilkan ledakan hama atau penyakit skunder akan tetapi

    lebih berwawasan ramah terhadap lingkungan. %khir-akhir ini telah banyak 

    dikembangkan pemanfaatan agensia dari jenis jamur dan bakteri untuk 

    menggendalikan serangan pathogen pada tanaman. Pemanfaatan jamur dan bakteri

    sebagai agensia pengendalian hayati mempunyai prospek yang cukup menjanjikan

    karena selain mudah diperoleh, agensia ini dapat , mencegah timbulnya ledakan PT

    sekunderJ produk tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pestisida, terdapat di

    sekitar pertanaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   17

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    18/27

     pestisida sintetisJ menghemat biaya produksi, aman bagi manusia serta ramah

    lingkungan.

    +.3.2 Pe"(aa'an Serangan -PT Dkatkan Dengan K&n'e# A"(ang Ek&n&" Dan

    A"(ang Keru'akan

    +erusakan yang diakibatkan dari adanya PT di lahan pertanian kubis milik 

    7apak /ariadi sudah melebihi ambang batas ekonomi dan kerusakan jika bercak 

    daun pada kubis dan wortel sangat meresahkan petani. Pada saat serangan PT

    merebak hasil panen 7apak /ariadi dari seharusnya '? ton menjadi 6 ton saja. 8ara

    yang dilakukan 7apak /ariadi dan petani disana adalah dengan melakukan

     penyemprotan pestisida secara terjadwal, yaitu dilakukan hingga =5 penyemprotan

    dalam seminggu. Dari data tersebut data kita simpulkan bahwa dengan adanya PT

    yang menyerang tanaman kubis maupun wortel dalam lahan pertanian 7apak sariadisudah sangat merugikan hingga =?F - ?F dari total biaya produksi per hektar.

    Tindakan pengendalian hama atas dasar ambang ekonomi adalah tindakaan

     pengendalian sedini mungkin. %plikasinya ditujukan terhadap hama yang sedang

    menyerang tanaman. leh karena itu, biasanya digunakan pengendalian dengan cara

    kimiawi sebab lebih cepat dan lebih praktis dalam menekan populasi hama. Dalam

    suatu nilai ambang ekonomi, untuk suatu jenis hama pada tanaman tertentu di suatu

    daerah banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. 2ilai ambang ekonomi untuk 

     berbagai jenis hama akan berbeda. Demikian pula nilai ambang ekonomi untuk hama

    yang sama pada berbagai jenis tanaman bisa berbeda "2atawigena, '((=#. Perhitungan

    ambang kendali yang dicontohkan Untung "A??C#, didasarkan pada nilai ambang

     pendapatan. Dua faktor yang sangat berpengaruh adalah harga jual dan biaya

     pengendalian. 1fektifitas pengendalian diasumsikan '??F sehingga dengan biaya

    yang digunakan populasi hama dapat dihilangkan di lapangan. Persamaan regresi

    digunakan sebagai dasar menetapkan jumlah tingkat kehilangan hasil per individu

    larva.

    Penerapan ambang pengendalian kerusakan akibat PT dilakukan salah

    satunya untuk menekan penggunaan pestisida. enurut Untung "'((6# penggunaan

     pestisida tidak harus dilakukan setiap saat secara rutin atau terjadwal, tetapi hanya

     pada waktu tertentu yaitu pada saat populasi atau intensitas serangan PT mencapai

     batas yang memerlukan pengendalian dengan cara yang disebut dengan ambang

     pengendalian. 4ika pada saat itu tidak dilakukan pengendalian, serangan PT masih

     berada dibawah ambang pengendalian, pestisida belum perlu digunakan. Pada saat

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   18

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    19/27

    demikian keberadaan PT masih dapat dikendalikan secara alami oleh musuh

    alaminya.

    +.3.3 Keunggulan Pengen!alan *ang !tera#kan &le #etan

    7erdasarkan hasil fieldtrip yang telah dilakukan di daerah /umber 7rantas

    kecamatan 7umiaji +abupaten alang, diperoleh data bahwa 7apak /ariadi

    mengendalikan hama dengan menggunakan pestisida kimia. 2amun, terkadang beliau

     juga menggunakan pestisida nabati meskipun frekuensinya masih jauh dari pestisida

    kimia. /elain itu, Pak /ariadi juga menggunakan varietas tahan untuk mencegah

    tanaman budidaya terserang penyakit. 7eberapa kelebihan dari cara ini, yaitu &

    '. Pestisida kimia &

    • udah di dapatkan di berbagai tempat

    • Matnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang diberi pestisida

    • +emasan lebih praktis

    • 7ersifat tahan lama untuk disimpan

    • Daya racunnya tinggi "langsung mematikan bagi serangga#

    A. Pestisida nabati &

    • 3epelan, yaitu menolak kehadiran serangga. isalnya dengan bau yang

    menyengat

    • %ntifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot

    • erusak perkembangan telur, larva, dan pupa

    • enghambat reproduksi serangga betina

    • 3acun syaraf bagi hama

    • engacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga

    • %traktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap

    serangga

    • engendalikan pertumbuhan jamur$bakteri

    • Dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan

    makan "anti feedant# bagi serangga

    =. Larietas tahan &

    • Dari segi ekologis mempunyai kekhususan

    • 7ersifat komulatif, mudah diadopsi oleh petani

    • %man dan ekonomis

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   19

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    20/27

    • Dapat menghambat perkembangan serangga yang bertindak sebagai vektor 

     penyakit

    • %danya sifat keserasian dengan cara pengendalian yang lain

    +.3.) Anal'' Kea!aan Pertanan *ang a!a ! l&ka' #enga"atan

    0ahan yang diamati di desa /umber 7rantas merupakan lahan pertanian berupa

    tegalan yang berada di dataran tinggi. /ebelum melakukan penanaman, tentunya

    diadakan proses pengolahan lahan. Dalam mengolah lahan, Pak /ariadi menggunakan

    cara pengolahan yang umum dan sering dilakukan oleh para petani, yaitu dengan

    mencangkul. +arena lahan yang diolah tidak terlalu luas, beliau tidak menggunakan

     bajak traktor. 7iaya yang cukup mahal juga menjadi pertimbangan Pak /ariadi untuk 

    tidak menggunakan bajak traktor. /elain itu dengan mencangkul, gulma disekitar juga

    akan ikut terkendali.

    +omoditas tanaman yang dibudidayakan oleh 7apak /ariadi adalah kubis

    dengan pola tanam monokultur dan sistem tanam ig-ag. Tujuan menanam secara

    monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. isalnya pada lahan yang diamati

    hanya ditanami tanaman kubis. Disisi lain, penanaman monokultur menyebabkan

    terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak mantap. Tanah pertanian harus diolah

    terlebih dahulu, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. 4ika tidak, tanaman

     pertanian mudah terserang hama dan penyakit. 4ika tanaman pertanian terserang hama,maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak 

    dapat panen karena tanamannya terserang hama. +elebihan sistem ini yaitu teknis

     budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara

    hanya satu jenis. 2amun, kelemahan sistem ini adalah tanaman relatif mudah terserang

    hama maupun penyakit.

    /edangkan sistem tanam ig-ag bertujuan untuk menjaga kelembaban antar 

    tanaman sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman satu sama lain. /uhu

    udara disana sangat cocok untuk ditanami sayur-sayuran termasuk kubis. Permintaan

     pasar yang tinggi terhadap kubis juga menjadi pertimbangan Pak /ariadi untuk lebih

    memilih menanam kubis. Dalam satu tahun, Pak /ariadi bisa memanen kubis =-6 kali.

    /elain itu, komoditas lain yang ada di lokasi pengamatan adalah wortel, kentang, dan

     bawang prei.

    Dapat disimpulkan bahwa pola tanam yang diterapkan Pak /ariadi cukup baik.

     2amun, akan lebih baik lagi apabila Pak /ariadi menerapkan sistem tumpang sari.

    8ontohnya antara tanaman kubis dengan tomat. /ehingga nilai ekonomisnya akan

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   20

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    21/27

    lebih tinggi dan hama yang menyerang akan lebih terkendali. Dan untuk sistem

     pertanian yang diterapkan masih kurang baik karena dalam pengendalian hama dan

     penyakit masih menggunakan pestisida kimia maupun nabati.

    +.3.+ P&ten' Pe"anfaatan Mu'u Ala" Dala" Mengen!alkan -PT

    Pengendalian hayati adalah pengendalian PT dengan melibatkan peranan

    musuh alami dari PT tersebut, pengertian lain menyebutkan bahwa pengendalian

    hayati pada dasarnya merupakan pengendalian populasi PT dengan menggunakan

     populasi agen hayati. Populasi PT berupa populai hama, populasi patogen tanaman,

    atau populasi gulma. Populasi agen hayati berupa populasi predator, populasi

     parasitoid, populasi entomopatogen, populai antagonis, populasi pemakan gulma, dan

    sebagainya. Pengendalian hayati ini dilakukan dengan cara mengkondisikan populasi

    agen hayati "musuh alami# untuk menyerang populasi PT, dengan harapan populasi

    musuh alami dapat mengalahkan populasi PT. Pengendalian hayati berbeda dengan

     pengendalian alami dalam hal keterlibatan manusia dalam menangani agen pengendali

    yang terlibat. Pada pengendalian hayati, agen hayati secara sengaja diintroduksi,

    dibiakkan secara masal, dan kemudian dilepaskan untuk mengendalikan PT.

    /ebaliknya, dalam pengendalian alami agen pengendali ada yang dengan sendirinya

    telah berada dialam. %gens hayati disini yang dimaksud adalah musuh alami seperti

     predator, parasitoid, entomopatogen, antagonis, dan pemakan gulma. Pengendalian

    hayati di !ndonesia telah diterapkan, misalnya penggunaan parasitoid telur 

    Trichogrammatoidae bactrae yang digunakan untuk mengendalikan hama ulat daun

    kubis. Predator dan parasitoid mempunyai pengertian bahwa, predator adalah

    organisme yang memangsa organisme lain, umumnya predator mempunyai ukuran

    lebih besar dari mangsanya, dengan cara kerja memakan mangsanya secara langsung.

    /edangkan parasitoid adalah serangga yang memarasit "hidup dan berkembang dengan

    menumpang# serangga lain "yang disebut inang#. Parasitoid ada yang berkembang

    didalam tubuh inang "endoparasit#, dan ada yang berkembang di luar tubuh inang

    "ektoparasitoid#. !nang yang diparasit dapat berupa telur, larva, nimfa, pupa atau

    imago serangga hama. Umumnya cara kerja parasitoid dengan meletakan telur pada

    inangnya "telur, larva, nimfa, pupa atau imago#, kemudian setelah menetas larvanya

    memakan$menghisap cairan tubuh inangnya tersebut hingga mati. /elain predator dan

     parasitoid juga terdapat patogen dan agens antagonis.

    Patogen merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi dan

    menimbulkan penyakit terhadap PT. /ecara spesifik mikroorganisme yang dapat

    menimbulkan penyakit pada serangga disebut entomopatogen, patogen berguna karena

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   21

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    22/27

    mematikan banyak jenis serangga hama tanaman, seperti jamur, bakteri dan virus.

    8ara kerjanya yaitu patogen tersebut masuk kedalam tubuh serangga melalui kulit

    diantara ruas-ruas tubuhnya, mekanisme penetrasinya dimulai dengan pertumbuhan

    spora pada kutikala, didalam tubuh inangnya, hifa berkembang dan selanjutnya

    memasuki pembuluh darah, melalui beberapa proses lebih lanjut di dalam tubuh

    menyebabkan kematian serangga.

      /edangkan agens antagonis mempunyai pengertian bahwa mikroorganisme

    yang mengintervensi$menghambat pertumbuhan patogen penyebab penyakit pada

    tumbuhan dengan cara menghambat pertumbuhan lawannya atau dengan persaingan

    tempat dan makanan.

    7erdasarkan hasil wawancara dengan pak /ariadi, beliau mengatakan bahwa

    tidak adanya musuh alami pada lahan yang dimilikinya. 7eliau hanya menemukan ulat

    kubis pada lahan kubisnya dan ulat kubis merupakan hama kubis. 7eliau tidak 

    mengandalkan musuh alami pada lahan kubisnya. 4ika serangan hama meningkat,

     beliau akan langsung menyemprotnya dengan pestisida. 7eliau melakukan hal tersebut

    untuk mendapatkan hasil kubis yang baik sehingga dapat laku terjual di pasar. 2amun

    konsekkuensi penggunaan pestisida berlebih adalah pemborosan sehingga

    meningkatkan biaya produksi. Dampaknya berakibat kerugian yang lebih besar lagi

    seperti terjadinya pencemaran racun pestisida pada hasil panen dan lingkungan,

    musnahnya musuh alami, timbulnya ketahanan PT serta terjadinya resurgensi hama

    tertentu. /alah satu alternatif pengendalian PT yang dapat digunakan adlaah

     pengendalian hayati dengan memanfaatkan pendekatan kuantitas, kualitas serta

    diversitas musuh alami dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

    +etidakseimbangan ekosistem pada lahan pertanian akan berpengaruh terhadap

     pengendalian hayati pada lahan tersebut, dikarenakan punahnya beberapa serangga

    yang berfungsi sebagai musuh alami. /alah satu faktor yang menyebabkan

    ketidakseimbangan itu antara lain disebabkan penggunaan bahan kimia yang tidak 

    ramah lingkungan dan tidak tepat waktu, fungsi maupun sasarannya. Untuk itu

    diperlukan tindakan untuk menyelamatkan keseimbangan ekosistem tersebut, sehingga

     pengendalian hama maupun penyakit secara terpadu dapat terlaksana dan tercipta pola

     pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan bahan kimia untuk 

    mengendalikan PT yang berlebihan, tidak tepat waktu, fungsi dan sasaran hanya

    akan menyebabkan resiko yang semakin parah diwaktu yang akan datang.

    +.3., ek&"en!a' Tera!a# Kegatan Bu!!a*a *ang A!a ! L&ka' 0el!tr#

    7erdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, dapat

    diidentifikasi bahwa pertanian yang dilakukan oleh para petani di desa /umberbrantas

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   22

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    23/27

    khususnya 7apak /ariadi sangat kurang baik. al ini dikarenakan penggunaan

     pestisida dalam jumlah yang cukup banyak dalam membasmi hama yang ada di lahan

     pertanian. Penggunaan pestisida secara terus menerus tersebut dapat meracuni tanah

    sekitar tanaman dan juga akan memberi dampak negatif bagi manusia terutama dalam

    hal kesehatan. leh karena itu, kami merekomendasikan kepada para petani,

    khususnya 7apak /ariadi untuk mengatasi hama dengan menggunakan teknik 

     pengendalian hama terpadu seperti menggunakan musuh alami untuk mengendalikan

    serangan hama, atau dapat pula diterapkan pola penanaman secara tumpang sari. Pola

     penanaman tumpang sari akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan

    tanaman budidaya maupun pengendalian jumlah PT di lahan. Dengan pola

     penanaman tumpang sari, terdapat beberapa jenis tanaman di lahan yang akan

    menciptakan kondisi lingkungan atau habitat hidup yang disukai atau mendukungkehidupan musuh alami. /ehingga jumlah musuh alami dapat mengendalikan jumlah

    PT atau hama yang ada di lahan. Pada keadaan tersebut, hama atau PT masih tetap

    dapat ditemukan di lahan, tetapi keberadaannya tidak akan mengganggu tanaman

     budidaya dan menimbulkan kerugian secara ekonomi.

    Dapat kami rekomendasikan pula bahwa komoditas kubis dapat

    dikombinasikan dengan tanaman selasih, cabai rawit, atau lainnya. al ini diperkuat

     pula dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh /eto Pandu +ristanto,

    /utjipto, /oekarto di desa /emboro, +ecamatan /emboro, +abupaten 4ember dengan

     judul Pengendalian ama Pada Tanaman +ubis Dengan /istem Tanam Tumpangsari,

    dinyatakan bahwa 9Perlakuan P', PA, P=, P6, P dan PC dalam mengendalikan hama

     P"!ylostella menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata, namun pada   perlakuan P6

    "kubis N selasih# menunjukan hasil populasi hama  P"!ylostella  paling rendah yaitu

    sebesar '.') ekor$tanaman, hal ini dikarenakan ulat tersebut terganggu dengan adanya

    aroma dari tanaman selasih:.

    Pengendalian yang kami rekomendasikan dapat dilakukan dengan

    memperhatikan kondisi dan keadaan tanah, cara budidaya, dan pengendalian terhadap

     populasi PT tersebut. Pertama-tama usaha yang harus dilakukan petani adalah untuk 

    mengurangi penggunaan pestisida kimia, sehingga kondisi lingkungan tidak akan

    tercemar. /elanjutnya dapat dilakukan pengolahan tanah untuk menciptakan kondisi

    tanah yang sehat. +emudian dapat didukung dengan penggunaan varietas tahan dan

     bibit maupun benih yang sehat, sehingga tanaman tahan terhadap serangan PT

    maupun penyakit. Dengan demikian tercipta keseimbangan di alam.

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   23

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    24/27

    BAB

    PENUTUP

    +.1 Ke'"#ulan

    ama adalah binatang yang dapat menyebabkan kerugian secara ekonomi, pada

    tanaman budidaya. 7erdasarkan fieldtrip yang dilaksanaan di dusun /umberbrantas,

    +ecamatan 7umiaji, +abupaten alang, pada tanaman kubis yang diamati, ditemukan hama

    ulat daun  Phillotreta !ylostella sebagai hama, selain hama juga ditemukan penyakit yaitu

     penyakit layu pusarium. Dengan adanya PT tersebut petani menggunakan pengendalian

     pestisida, namun pengendalian lain juga digunakan yaitu dengan menggunakan benih unggul,

    yaitu benih yang bebas dari hama dan penyakit. al inilah yang dilakukan oleh 7apak /ariadi

     pada tanaman kubisnya.

    Pestisida merupakan bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan

    hama, pengendalian ini memang mempunyai dampak positif yang sangat banyak, namun para

     petani lebih suka menggunakan pestisida karena selain cara kerjanya yang cepat, pestisida

     juga merupakan pengendalian yang sangat simpel dibandingkan dengan pengendalian yang

    lain, namun kami sebagai mahasiswa seharusnya berpikir secara luas, karena di dalam suatu

    ekosistem itu membutuhkan yang namanya keseimbangan, jika pengendalian pestisida

    dilakukan terus menerus dan tidak sesuai dengan anjuran maka akan menyebabbkan

    ketidakseimbangan ekosistem. /elain itu juga akan menyebabkan resistensi dan resurjensi

     pada hama itu sendiri. aka dari itu, sangat dibutuhkan suatu tindakan yaitu dengan

    melakukan pengendalian hama terpadu "PT# guna untuk mengendalikan hama yang

    menyerang pada suatu tanaman budidaya, supaya ekosistem yang ada tetap terjaga tanpa ada

    kerusakan pada tanaman itu sendiri maupun pada ekosistem yang lain.

    +.2 Saran

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   24

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    25/27

    Dengan adanya fieldtrip yang telah dilakukan, harapan kami untuk para petani adalah

    agar tidak untuk menggunakan pestisida yang berjenis kimia dalam mengendalikan hama

    yang menyerang tanaman budidayanya. Ealaupun tindakan tersebut secara kasat mata

    menguntungkan karena pengurangan hama yang begitu drastis, tetapi hal ini justru merugikan

     jika dilakukan secara berkepanjangan. %da hal lain yang lebih efektif dilakukan jika kita

    masih mempedulikan ekosistem yang ada, yaitu dengan dilakukan pengendalian hama secara

    terpadu. Dengan pengendalian ini, ekosistem yang ada tidak akan rusak.

    /elain saran yang ditujukan kepada para petani, kami juga memiliki saran bagi para

     praktikan agar mulai dari sekarang supaya mempelajari hal-hal yang harus dilakukan untuk 

    menghindari perbuatan-perbuatan yang merusak ekositem sehingga merugikan pada lingkup

     pertanian. al yang perlu dilakukan ialah dengan mempelajari dan melakukan tindakan yang

     berakhir dengan hal positif sehingga pertanian di !ndonesia bersifat berkelanjutan.

    DA0TA PUSTAKA

    %pple, 4.0. '()*. Principles of &ntegrated Pest 'ontrol . !33! imeograph

     2atawigena, idayat. '((=. asar1asar Perlindungan Tanaman. 7andung& Penerbit

    Trigenda +arya.

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   25

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    26/27

     2ieuwhof, . '(C(. 'ole crops. 0eonard ill & 0ondon.

    ka, !da 2yoman. '((.  Pengendalian Hama Terpadu dan &mplementasinya di &ndonesia.

    Bajah ada University Press. ;ogyakarta.

    Permadi, %.. @ D. Djuariah. '((A. eleksi daya krop dan ketahanan terhadap 2bolting3

    kubis semusim di dataran rendah. 7ul. Penelitian ortikultura AA"6# & ((-'?C.

    /alikin, +arwan %. A??=. istem Pertanian Berkelanjutan.;ogyakarta& +anisius

    /astrosiswojo, dkk. A??.  Penerapan Teknologi PHT pada Tanaman 0ubis. 7alai Penelitian

    Tanaman /ayuran & 7andung

    /astrosiswojo, /. '(*). Perpaduan pengendalian secara hayati dan kimiawi hama ulat daun

    kubis ( Plutella !ylostella 4 epidoptera 5 6ponomeutidae) pada tanaman kubis"

    Disertasi Gakultas Pascasarjana U2P%D & 7andung.

    /astrosiswojo, /. '(**. The effect of insecticide applications on the fecundity and longevity of 

    diamondback moth, Plutella !ylostella" (ep" 5 6ponomeutidae). Dalam Tohari,

    ., /. Tjitrosemito, 3. Umaly, %.B. !brahim, 4.P. /umangil, /.. 7ato, 8.T. ing

    @ D.. /itompul "1ds.#. Proccedings of the /ymposium of Pests 1cology and Pest

    anagement =A& 'A=-'A*. 7ogor

    /etiawati, E. '((C" tatus resistensi Plutella !ylostella " strain embang, Pangalengan dan

    7arut terhadap insektisida Bacillus thuringiensis. 4. ort. C"6# & =*)-=(

    /mith, 3.G.'()*.  istory and 'omple!ity of &ntegrated Pest *anagement . !n& Pest 8ontrol

    /trategis. /.. /mith and D. Pimentel "1d.#. %cad. Press& 2ew ;ork.

    /oeriaatmadja, 3.1.. '(**. Pemeriksaan residu insektisida dalam buah tomat dan tanaman

    kubis di 0ecamatan embang, Pangalengan dan 'isurupan. edia Penelitian

    /ukamandi C & '=-A'.

    /udarmo, /ubyakto. '(('. Pestisida" +anisius. ;ogyakarta.

    /uryadi @ %.. Permadi. '((*" .valuasi pertumbuhan dan daya hasil sepuluh ginotipe kubis

    di dataran tinggi dan medium. 4. ort. )"6# & *C6-*C(.

    Untung, +. '(*6.  Pengantar %nalisis .konomi Pengendalian Hama Terpadu. %ndi ffset&

    ;ogyakarta.

    Untung, +. '((=.  Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu"  Bajah ada University Press&

    ;ogyakarta

    Untung, +. '((6, O+onsep, strategi, dan taktik pengendalian hama terpadu dalam menunjang

     pembangunan pertanian berkelanjutan>, Prosiding lokakarya pengembangan

    entomologi di kawasan timur &ndonesia dalam upaya menunjang pengendalian

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman   26

  • 8/17/2019 Laporan Besar DPT (L2)

    27/27

    hama terpadu, Gaperta Universitas /amratulangi, anado PT-7%PP12%/, hlm.

    '-A?

    Untung, +. A??C a" Penerapan 0onsep Pengendalian Hama Terpadu ebagai

     Proses   Pemberdayaan" *akalah isampaikan pada eminar 8asional /apat

     0oordinasi  -ilayah &&& Himpunan *ahasiswa Perlindungan Tanaman

     &ndonesia" Universitas 7rawijaya, '* aret A??A. hal (.

    Eoodford, 4.%.T. '(*'. The use of agrochemicals on potato, tomato, and cabbage in -est 

     9ava" 7PTP 0embang-Project %T%-A*. =)

    Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman 27