laporan belum jadii
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 laporan belum jadii
1/48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di
Indonesia masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan angka kecelakaan yang
masih tinggi (http://wwwbpsgoid) dan tingkat kepedulian dunia usaha
terhadap keselamatan kerja yang masih rendah !asalah umum mengenai K3
ini juga terjadi pada penyelenggaraan proyek"proyek
(http://wwwjamsostekcoid/in#o/beritaphp$id%&'')
i Indonesia secara historis peraturan keselamatan dan kesehatan kerja
telah ada sejak pemerintahan india *elanda Pada saat itu peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku adalah Veiligheids Reglement.
+etelah kemerdekaan dan diberlakukannya ndang"ndang asar &-., maka
beberapa peraturan termasuk peraturan keselamatan telah dicabut dan diganti
Peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja adalah
ndang"ndang Keselamatan Kerja 0o& 1ahun &-2
Ketentuan"ketentuan penerapan K3 yang dijelaskan dalam ndang"
ndang 0o & 1ahun &-2 adalah (&) tempat kerja yang menggunakan mesin,
pesawat, perkakas, (4) tempat kerja pembangunan perbaikan, perawatan,
pembersihan atau pembongkaran gedung, (3) tempat usaha pertanian,
perkebunan, pekerjaan hutan, (.) pekerjaan usaha pertambangan dan
pengelolahan emas, perak, logam, serta biji logam lainnya, dan () tempat
pengangkutan barang, binatang, dan manusia baik di daratan, melalui
terowongan, permukaan air, dalam air dan di udara
!emasuki dunia industrialisasi yang semakin modern akan diikuti oleh
penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan dan peralatan makin kompleks
dan rumit, yang akan mengakibatkan suatu kemungkinan bahaya yang besar,
berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan
penyakit akibat kerja, yang diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan
peralatan, pemahaman dan kemampuan serta ketrampilan tenaga kerja yang
&
http://www.jamsostek.co.id/info/berita.php?id=188http://www.jamsostek.co.id/info/berita.php?id=188
-
8/19/2019 laporan belum jadii
2/48
kurang memadai, dan hal inilah yang terjadi pada era industrialisasi
belakangan ini, yaitu adanya penerapan teknologi yang tinggi dan penggunaan
bahan yang beraneka ragam akan tetapi tidak diikuti dengan selaras oleh
ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya yang mengoperasikan peralatan dan
mempergunakan bahan dalam proses produksi tersebut, sehingga
menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Kondisi Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah Pada tahun 4 Indonesia
menempati posisi yang buruk jauh di bawah +ingapura, !alaysia, 5ilipina dan
1hailand Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing Indonesia di
dunia internasional masih sangat rendah Indonesia akan sulit menghadapi
pasar global karena mengalami ketidake#isienan peman#aatan tenaga kerja
(produkti6itas kerja yang rendah) Padahal kemajuan sebuah negara sangat
ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya Karena itu disamping perhatian
masyarakat harus menyadari pentingnya Keselamatan, Keamanan, dan
Kesehatan Kerja (K3), pemerintah juga perlu mem#asilitasi dengan peraturan
atau aturan perlindungan Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja
0uansanya harus bersi#at manusiawi atau bermartabat
!enurut !angkunegara (44:&73) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah Keutuhan dan
kesempurnaan tersebut ditujukan secara khusus terhadap tenaga kerja dan
manusia pada umumnya, sehingga menghasilkan suatu hasil karya dan budaya
untuk menuju masyarakat yang adil dan makmurKeselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
engan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman Pekerjaan dikatakan aman
jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin
muncul dapat dihindari Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah,
sehingga tidak mudah capek
4
http://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.html
-
8/19/2019 laporan belum jadii
3/48
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam ndang"ndang 0omor &3
1ahun 43 engan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan #isik, daya
kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi isamping itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan
keselamatan kerja yang tinggi
!eskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah
diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan
*egitu banyak #aktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan kerja seperti #aktor manusia, lingkungan dan psikologis !asih
banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan
kerja
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama 5aktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat
terkait dengan kinerja pekerja dan pada gilirannya pada hasil yang akan
didapatkan pada area garapan kerja +emakin tersedianya #asilitas keselamatan
kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
i era globalisasi dan pasar bebas 819 dan ;11 yang akan berlaku
tahun 44 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan
jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk
bangsa Indonesia ntuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan
perlindungan masyarakat pekerja Indonesia< telah ditetapkan =isi Indonesia
+ehat 4& yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi"tingginya
Penyakit ;kibat Kerja (P;K) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan
petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam
dengan baik >ika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan
3
-
8/19/2019 laporan belum jadii
4/48
kecenderungan peningkatan pre6alensi +ebagai #aktor penyebab, sering
terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan
pekerja yang kurang memadai *anyak pekerja yang meremehkan risiko kerja,
sehingga tidak menggunakan alat"alat pengaman walaupun sudah tersedia
alam penjelasan undang"undang nomor 43 tahun &--4 tentang Kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan
upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,
keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya 1enaga kesehatan yang
perlu kita perhatikan yaitu semua tenaga kesehatan yang merupakan suatu
institusi dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup
besar Kegiatan tenaga atau petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari
#aktor #isik, kimia, ergonomi dan psikososial =ariasi, ukuran, tipe dan
kelengkapan sarana dan prasarana menentukan kesehatan dan keselamatan
kerja +eiring dengan kemajuan IP1?K, khususnya kemajuan teknologi sarana
dan prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin
meningkat
Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan
terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk
setipa tahunnya +elain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat @ alat
kesehatan, berionisasi dan radiasi serta alat"alat elektronik dengan 6oltase
yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan
ke jaringan hewan percobaan 9leh karena itu penerapan budaya Aaman dan
sehat dalam bekerjaB hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di +ektor /
;spek KesehatanPelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan e#isiensi dan produkti6itas kerja
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pemilik lahan usaha, tetapi juga dapat mengganggu
.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
5/48
proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya
akan berdampak pada masyarakat luas
+etiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya alam bekerja Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan #aktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang
yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada
diri, keluarga dan lingkungannya +alah satu komponen yang dapat
meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan 1enaga
kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam
kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk
menyadari pentingnya Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja
i sekitar wilayah C8 4 tepatnya di tegal wangi , terdapat
perusahaan hills sepatu *apak Idam, dimana memiliki pekerja . orang sudah
tahun beroperasi dan perusahaan tersebut milik pribadi *erdasarkan hasil
studi pendahuluan melalui wawancara dan obser6asi didapatkan hasil bahwa
dalam pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam tidak terlalu memahami
mengenai Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) karena
menurut mereka, mereka bekerja mengikuti apa yang telah lama dilakukan
para pendahulu mereka +etelah di wawancara salah satu pekerja mengatakan
bahwa belum ada alat keselamatan, dan selama ini hanya menggunakan alat
pelindung diri seadanya saja *ila terjadi kecelakaan mereka hanya
melakukan perawatan sendiri, dan bila kecelakaan kerja yang dialami terasa
parah, maka mereka akan pergi ke tempat pelayanan kesehatan +edangkan
berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa, para pekerja kebanyakan
mengabaikan keselamatan kesehatan kerja ketika berada di pabrik hills sepatu
*apak Idam al itu terlihat dari para pekrja yang tidak menggunakan alat
pelindung diri secara lengkap
!enurut keterangan para pekerja tersebut, pada saat mereka bekerja
sering terkena golok atau gergaji, yang menyebabkan terjadinya perdarahan
yang lumayan banyak +alah satu pekerja tersebut, mengatakan bahwa ketika
mengalami cedera perdarahan, pekerja membalut luka yang mengalami
-
8/19/2019 laporan belum jadii
6/48
perdarahan agar darah berhenti mengalir keluar, dan kadang panik bila
melihat adanya darah yang banyak keluar dan bingung harus berbuat apa
*erdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas tentang kurangnya
pengetahuan terhadap Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3),
maka penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan dan pemberian in#ormasi
kepada para pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam tentang pentingnya
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) di wilayah C1 & C8
4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
!engaplikasikan konsep Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan
Kerja *erbasis Komunitas (K3*K) di wilayah C8 4 Kelurahan
+ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi
2. Tujuan Khusus
a !elakukan pengkajian terhadap Keselamatan, Keamanan, dan
Kesehatan Kerja (K3) di satu area binaan
b !enyusun hasil dari tinjauan teoritis dan konsultasi pakar tentang
resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di wilayah binaan
berdasarkan hasil kajian
c *ersama karyawan pabrik hills sepatu *apak Idam merumuskan
Planning Of Actions untuk mengantisipasi dan menangani kecelakaan
kerja yang mungkin terjadi di wilayah binaan
d !elaksanakan program peningkatan kemampuan dasar pertolongan
gawat darurat bagi masyarakat binaan untuk menangani kecelakaan
kerja
e !elakukan e6aluasi terhadap seluruh rangkaian tahap kegiatan
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja berbasis komunitas
(K3*K)
C. Metoa Penul!san
!etode penulisan dalam penyusunan laporan ini menggunakan:
a +tudi kepustakaan, dengan mencari berbagai literature dari perpustakaan
dan internet
7
-
8/19/2019 laporan belum jadii
7/48
b 9bsre6asi, dengan mengobser6asi area yang akan dijadikan wilayah
binaan
c 8awancara, dilakukan untuk mengetahui secara langsung
karakteristik wilayah daerah binaan Kegiatan dalam perencanaan ini
antara lain dengan mencari in#ormasi ke berbagai in#ormasi +umber
in#ormasi yang digunakan adalah, Ketua C8, Ketua C1, kader, dan tokoh
masyarakat
d Pembagian kuesioner, mengumpulkan data secara #ormal kepada subjek
untuk menjawab pertanyaan secara tertulis dengan menggunakan bentuk
pertanyaan tertutup
D. "!stemat!ka Penul!san
Daporan keperawatan kesehatan kerja ini ke dalam bab Eaitu sebagai
berikut :
& *;* I : P?0;D;0
alam bab ini dibahas latar belakang, tujuan penulisan, metoda penulisan,
dan sistematika penulisan
4 *;* II : 1I0>;;0 1?9CI1I+
alam bab ini membahas mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan
kesehatan kerja
3 *;* III : D;P9C;0 P?D;K+;0;;0 ;+;0 K?P?C;8;1;0
alam bab ini dibahas tentang deskripsi singkat area kajian, tabulasi data,
analisa data, inter6ensi, implementasi dan e6aluasi
. *;* I= : P?!*;;+;0
alam bab ini dibahas dan dijelaskan mengenai kesenjangan antara teori
dan hasil yang di dapat di lapangan
*;* = : K?+I!PD;0 ;0 +;C;0alam bab ini dibahas tentang kesimpulan dan penjelasan masalah
berdasarkan hasil tinjauan dan saran"saran untuk hasil tinjauan kami
2
-
8/19/2019 laporan belum jadii
8/48
BAB II
TIN#AUAN TE$%ITI"
A. Konse& Dasar
1. Keselamatan' Keamanan an Kesehatan Kerja
a. Pen(ert!an Kesehatan an Keselamatan Kerja
Pengertian atau de#inisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
umumnya terbagi menjadi 3 (tjga) 6ersi di antaranya ialah pengertian
dan de#inisi K3 menurut 5iloso#i, pengertian dan de#inisi K3 menurut
Keilmuan serta pengertian dan de#inisi K3 menurut standar 9+;+
&'&:42 *erikut adalah pengertian dan de#inisi K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) tersebut :
&) Pengertian K3 !enurut 5iloso#i (!angkunegara)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani
maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil
dan makmur
4) Pengertian K3 !enurut Keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan
Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja (P;K), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan
3) Pengertian K3 !enurut 9+;+ &'&:42
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi
dan #aktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan
kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan yang
berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan kerja, bahan
dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara"cara
'
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecelakaan-kerja-dan-insiden.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/penyakit-akibat-kerja-pak.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-api-dan-kebakaran.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-definisi-tempat-kerja-dalam.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecelakaan-kerja-dan-insiden.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/penyakit-akibat-kerja-pak.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-api-dan-kebakaran.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-definisi-tempat-kerja-dalam.html
-
8/19/2019 laporan belum jadii
9/48
melakukan pekerjaan tersebut (ainur, &--3) +edangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
!enurut !angkunegara (44, p&73) Keselamatan dan kesehatan
kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur !enurut +umaFmur (4&,
p&.), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan
!enurut +imanjuntak (&--.), Keselamatan kerja adalah kondisi
keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana
kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja !athis dan >ackson (44,
p 4.), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan #isik seseorang terhadap cedera
yang terkait dengan pekerjaan Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum #isik, mental dan stabilitas emosi secara umum
!enurut Cidley, >ohn (&-'3) yang dikutip oleh *oby +hiantosia (4,
p7), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut
>ackson (&---, p 444), menjelaskan bahwa Kesehatan dan
Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi"kondisi #isiologis"
#isikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja yang disediakan oleh perusahaan
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat
dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri
-
http://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.html
-
8/19/2019 laporan belum jadii
10/48
Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan
konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja
al tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih
tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam
bentuk maupun jenis kecelakaannya +ejalan dengan itu, perkembangan
pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah 0o&.
tahun &-7- tentang pokok"pokok mengenai tenaga kerja yang
selanjutnya mengalami perubahan menjadi 0o&4 tahun 43
tentang ketenaga kerjaan
alam pasal '7 0o&3 tahun 43, dinyatakan bahwa setiap
pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja , moral dan
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta
nilai"nilai agama
ntuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka
dikeluarkanlah peraturan perundangan"undangan di bidang
Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja sebagai pengganti
peraturan sebelumnya yaitu =eiligheids Ceglement, +1*l 0o.7
tahun &-& yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan
dan perkembangan yang ada
Peraturan tersebut adalah ndang"undang 0o& tahun &-2
tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala
lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di
dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Cepublik Indonesia
ndang"undang tersebut juga mengatur syarat"syarat
keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk
&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
11/48
tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan
bahaya kecelakaan
8alaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada
pelaksaannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena
terbatasnya personil pengawasan, sumber daya manusia K3 serta
sarana yang ada 9leh karena itu, masih diperlukan upaya untuk
memberdayakan lembaga"lembaga K3 yang ada di masyarakat,
meningkatkan sosialisasi dan kerjasama dengan mitra sosial guna
membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar terjalan dengan
baik
). Unsur an Pr!ns!& Keselamatan' Keamanan an Kesehatan Kerja
ntuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam
bekerja diperlukan adanya unsur"unsur dan prinsip"prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja antara lain (+utrisno dan Kusmawan
Cuswansi, 42):
&) ;danya alat pelindung diri (;P)
4) ;danya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya
3) ;danya peraturan pembagian tugas dan tanggungjawab
.) ;danya tempat kerja yang aman sesuai standar ++DK (+yarat"
syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,
kotoran, assap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan
peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu
penerangan cukup memadai, 6entilasi dan sirkulasi udara
seimbang, adanya aturan kerjja atau aturan keprilakuan
) ;danya penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja
7) ;danya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja
2) ;danya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan
kerja
&&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
12/48
*. "+arat,"+arat L!n(kun(an Kerja -an( Ba!k
!enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswandi 42, syarat"syarat
lingkungan kerja yang baik adalah<
&) 1empat kerja yang steril dari debu, kotoran, asap rokok, uap, gas,
radiasi, peralatan, kebisingan
4) 1empat kerja aman dari sengatan listrik
3) Dampu penerangan cukup memadai
.) =entilasi dan sirkulasi udara seimbang
) ;danya aturan kerja atau aturan keprilakuan
. "e)a),"e)a) Ke*elakaan
Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri
dari teknik keselamatan Kecelakaan tidak terjadi begitu saja,
kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak
aman ;da pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti
kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas
sebuah tangga
iantara tindakan yang kurang aman salah satunya
diklasi#ikasikan seperti latihan sebagai kegagalan menggunakan
peralatan kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri yang optimal
ari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena
mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu
saja Keselamatan dapat dilaksanakan sedini mungkin, tetapi untuk
tingkat e#ekti6itas maksimum, pekerja harus dilatih, menggunakan
peralatan keselamatan
e. aktor , aktor Ke*elakaan
+tudi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja
sebuah industri terdapat kecelakaan yang cukup banyak Pekerja pada
industri mengatakan itu sebagai kecenderungan kecelakaan ntuk
mengukur kecenderungan kecelakaan harus menggunakan data dari
situasi yang menunjukkan tingkat resiko yang ekui6alen
&4
-
8/19/2019 laporan belum jadii
13/48
*egitupun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus
dianalisa, untuk seseorang yang berada di kelas pelatihan
kecenderungan kecelakaan mungkin hanya sedikit yang diketahuinya
+atu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah apakah ada hubungan
yang signi#ikan antara kecenderungan terhadap kecelakaan yang kecil
atau salah satu kecelakaan yang besar Pendekatan yang sering
dilakukan untuk seorang manager untuk salah satu #aktor kecelakaan
terhadap pekerja adalah dengan tidak membayar upahnya
*agaimanapun jika banyak pelaku usaha yang melakukan hal diatas
akan menyebabkan berkurangnya rata"rata pendapatan, dan tidak
membayar upah pekerja akan membuat pekerja malas melakukan
pekerjaannya dan terus membahayakan diri mereka ataupun pekerja
yang lain
/. Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Kinerja (per#ormen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan
merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat
merupakan beban tambahan pada pekerja *ila ketiga komponen
tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang
optimal dan peningkatan produkti6itas +ebaliknya bila terdapat
ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa
penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan
menurunkan produkti6itas kerja
&) Ka&as!tas Kerja
+tatus kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada
umumnya belum memuaskan ari beberapa hasil penelitian
didapat gambaran bahwa 3".G masyarakat pekerja kurang kalori
protein, 3G menderita anemia giHi dan 3G kekurangan Hat besi
tanpa anemia Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan
bagi para pekerja untuk bekerja dengan produkti6itas yang optimal
al ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja
&3
-
8/19/2019 laporan belum jadii
14/48
yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan
non kesehatan yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga
untuk dalam melakukan tugasnya mungkin sering mendapat
kendala terutama menyangkut masalah kecelakaan kerja
4) Be)an Kerja
+ebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang
bersi#at teknis beroperasi ' " 4. jam sehari, dengan demikian
kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut adanya
pola kerja bergilir dan tugas/jaga malam
Pola kerja yang berubah"ubah dapat menyebabkan kelelahan
yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama
tubuh) 5aktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain
tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relati#
rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja
tambahan secara berlebihan *eban psikis ini dalam jangka waktu
lama dapat menimbulkan stres
3) L!n(kun(an Kerja
Dingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat
mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan
Kerja (9ccupational ;ccident), Penyakit ;kibat Kerja dan
Penyakit ;kibat ubungan Kerja (9ccupational isease 8ork
Celated iseases)
0 T!njauan Tentan( Tena(a Kesehatan
a Pen(ert!an Tena(a Kesehatan
1enaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar"3, +&, +4 dan
+3"< pendidikan non gelar< sampai dengan pelatihan khusus
kejuruan khusus seperti >uru Imunisasi, !alaria, dsb, dan
&.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
15/48
keahlian al inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan
tenaga lainnya anya mereka yang mempunyai pendidikan
atau keahlian khusus"lah yang boleh melakukan pekerjaan
tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan #isik manusia, serta
lingkungannya
1enaga kesehatan berperan sebagai perencana, penggerak
dan sekaligus pelaksana pembangunan kesehatan sehingga
tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis yang sesuai,
maka pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara
optimal Kebijakan tentang pendayagunaan tenaga kesehatan
sangat dipengaruhi oleh kebijakan kebijakan sektor lain,
seperti: kebijakan sektor pendidikan, kebijakan sektor
ketenagakerjaan, sektor keuangan dan peraturan kepegawaian
Kebijakan sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap
pendayagunaan tenaga kesehatan antara lain: kebijakan tentang
arah dan strategi pembangunan kesehatan, kebijakan tentang
pelayanan kesehatan, kebijakan tentang pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan, dan kebijakan tentang pembiayaan
kesehatan
) Peran Tena(a Kesehatan Dalam Menan(an! Kor)an
Ke*elakaan Kerja
Pekerja yang menderita gangguan kesehatan atau penyakit
akibat kerja cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan kerja
i negara maju banyak pakar tentang kesehatan dan keselamatan
kerja dan banyak buku serta hasil penelitian yang berkaitan dengan
kesehatan tenaga kerja yang telah diterbitkan i era globalisasi ini
kita harus mengikuti trend yang ada di negara maju alam hal
penanganan kesehatan pekerja, kitapun harus mengikuti standar
internasional agar industri kita tetap dapat ikut bersaing di pasar
global engan berbagai alasan tersebut rumah sakit pekerja
merupakan hal yang sangat strategis itinjau dari segi apapun
&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
16/48
niscaya akan menguntungkan baik bagi perkembangan ilmu, bagi
tenaga kerja, dan bagi kepentingan (ekonomi) nasional serta untuk
menghadapi persaingan global
*agi #asilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada, rumah
sakit pekerja akan menjadi pelengkap dan akan menjadi pusat
rujukan khususnya untuk kasus"kasus kecelakaan dan penyakit
akibat kerja iharapkan di setiap kawasan industri akan berdiri
rumah sakit pekerja sehingga hampir semua pekerja mempunyai
akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensi#
+etelah itu perlu adanya rumah sakit pekerja sebagai pusat rujukan
nasional +udah barang tentu hal ini juga harus didukung dengan
meluluskan spesialis kedokteran okupasi yang lebih banyak lagi
Kelemahan dan kekurangan dalam pendirian rumah sakit pekerja
dapat diperbaiki kemudian dan jika ada penyimpangan dari misi
utama berdirinya rumah sakit tersebut harus kita kritisi bersama
Kecelakaan kerja adalah salah satu dari sekian banyak
masalah di bidang Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja
yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan materi +alah satu
upaya dalam perlindungan tenaga kerja adalah menyelenggarakan
P3K di perusahaan sesuai dengan dan peraturan Pemerintah
yang berlaku Penyelenggaraan P3K untuk menanggulangi
kecelakaan yang terjadi di tempat kerja P3K yang dimaksud harus
dikelola oleh tenaga kesehatan yang pro#essional
Eang menjadi dasar pengadaan P3K di tempat kerja adalah
0o & 1ahun &-2 tentang keselamatan kerja< kewajiban
manajemen dalam pemberian P3K, 0o&3 1ahun 4 tentang
ketenagakerjaan, Peraturan !entri 1enaga Kerja dan 1ransmigrasi
0o3/!en/&-'4 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja < tugas pokok
meliputi P3K dan Peraturan !entri 1enaga Kerja 0o /!en/&--
tentang +istem !anajemen Keselamatan, Keamanan, dan
Kesehatan Kerja
&7
-
8/19/2019 laporan belum jadii
17/48
* Pen(enal!an Melalu! #alur kesehatan Me!*al Control
Pengendalian !elalui >alur kesehatan (!edical Jontrol)
Eaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan
cara mengenal (Cecognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja
yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan
kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada
baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang
disekitarnya engan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus
menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat
pemulihan kemampuan produkti6itas masyarakat pekerja isini
diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit
akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt"treatment) Pencegahan
sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja
yang meliputi :
1 Pemeriksaan ;wal
;dalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum
seseorang calon/pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan)
mulai melaksanakan pekerjaannya Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon
pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau
dari segi kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan
ditugaskan kepadanya ;namnese umum Pemerikasaan
kesehatan awal ini meliputi:
a) ;namnese pekerjaan
b) Penyakit yang pernah diderita
c) ;lergi
d) Imunisasi yang pernah didapat
e) Pemeriksaan badan
#) Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan tertentu :
(&) 1uberkulin test
(4) Psiko test
&2
-
8/19/2019 laporan belum jadii
18/48
2 Pemeriksaan *erkala
;dalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara
berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan
besarnya resiko kesehatan yang dihadapi !akin besar resiko
kerja, makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala
Cuang lingkup pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum
dan pemeriksaan khusus seperti pada pemeriksaan awal dan
bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai
dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan
3 Pemeriksaan Khusus
Eaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus
diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana
ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu
kesehatan pekerja +ebagai unit di sektor kesehatan
pengembangan K3 tidak hanya untuk intern laboratorium
kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna juga
harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat
pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promoti# dan
pre6enti# !isalnya untuk mengamankan limbah agar tidak
berdampak kesehatan bagi pekerja atau masyarakat
disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam mengenali unsa#e
act dan unsa#e condition agar tidak terjadi kecelakaan dan
sebagainya
0 un(s! 4 Tu(as Pera5at alam H+&erkes
a) !engkaji !asalah Kesehatan Pekerja
b) !engumpulkan data para pekerja, mencakup biodata,
riwayat peny yang lalu, masl kes pekerja saat ini
c) !enganalisa masalah kes pekerja
d) !enentukan kesehatan pekerja
e) !enyusun prioritas masalah
#) !enyusun Cencana ;skep Pekerja
g) !erumuskan tujuan
h) !enyusun rencana tindakan
i) !enyusun kriteria keberhasilan
&'
-
8/19/2019 laporan belum jadii
19/48
j) !elaksanakan Pelayanan Kesehatan perawatan terhadap
Pekerja
(&) !emberikan askep di klinik sesuai dengan perencanaan
(4) Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan
medic
(3) !elakukan P3K
(.) !elakukan rujukan
k) Penilaian
(&) !enilai hasil askep berpedoman pd tujuan
(4) !embandingkan hasil dg tujuan yg dirumuskan
(3) +asaran pembinaan upaya kesehatan kerja oleh puskesmas
ditujukan kepada:
(&) Kelompok tani
(4) Kelompok nelayan
(3) Kelompok industri kecil/pengrajin
2. Alat Pel!nun( D!r!
a. &en(ert!an
;lat pelindung diri merupakan peralatan keselamatan yang harus
digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam lingkungan kerja
yang berbahaya (Jahyono,4.)
). Tujuan Pen((unaan APD
1ujuan dari penggunaan ;lat Pelindung iri (;P) adalah untuk
melindungi tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan
penghalang dari bahaya ditempat kerja, alat pelindung diri (;P)
*. Man/aat Men((unakan APD
untuk melindungi seluruh / sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya / kecelakaan kerja,
mengurangi resiko akibat kecelakaan
. #en!s #en!s APD
&) +a#ety elmet : *er#ungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang
bisa mengenai kepala secara langsung
&-
-
8/19/2019 laporan belum jadii
20/48
4) +epatu Karet (sepatu boot) : *er#ungsi sebagai alat pengaman saat
bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur Kebanyakan di
lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia, dsb
3) +arung 1angan : *er#ungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat
bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera
tangan *ahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan #ungsi
masing"masing pekerjaan
.) Kaca !ata Pengaman (+a#ety lasses) 6 *er#ungsi sebagai
pelindung mata ketika bekerja,misalnya menghindari mata terkenadebu
) !asker (Cespirator) : *er#ungsi sebagai penyaring udara yang
dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal
berdebu, beracun, dsb)
7) Pakaian Kerja (8ork clothing) : *er#ungsi sebagai pelindung diri
agar badan operator saat bekerja tidak panas dan badan tidak terkena
debu
3. Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan P3K
a. Pen(ert!an
1indakan yang dapat diberikan atau dilakukan oleh orang yang
tahu, memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk"beluk anatomi"
kesehatan dasarKemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui
pendidikan umum #ormal, pelatihan atau pun pengalaman dalam
kehidupan sehari"hari
). Tujuan P3K
1ujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk
mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup,
membuat keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan
4
-
8/19/2019 laporan belum jadii
21/48
yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa
cemas
*. Pr!ns!& Dasar Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan
&) *ersikap tenang dan tidak bole panik
4) unakan mata dengan jeli,
3) Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya,
.) Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan
e#esien
) Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan,
cuaca dan sebagainya
7) Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan
luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan2) Periksa perna#asan korban
') Periksa nadi/ denyut jantung korban
-) +etelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab
atau penyerta
&) *iasakan membuat cataan tentang usaha"usaha pertolongan yang
telah ;nda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian,
dan sebagainya Jatatan ini berguna bila penderita mendapat
rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain
&&) +ementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi
petugas medis atau rumah sakit rujukan
. Peoman +an( harus !&e(an( oleh &elaku P3K
&) P : Penolong mengamankan diri sebelum bertindak
4) ; : ;mankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga
bebas dari bahaya
3) 1 : 1andai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa
ditempat itu ada kecelakaan.) : sahakan mengubungi ambulans, rumah sakit atau yang
berwajib
) 1 : 1indakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang
paling tepat
e. Peralatan P3K
*ahan yang minimal harus tersedia :
&) *ahan yang membersihkan tangan misalnya sabun,alcohol
4&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
22/48
4) 9bat untuk mencuci luka misalnya air bersih, boorwater, po6idione
iodine
3) 9bat untuk mengurangi rasa nyeri dan panas misalnya
parasetamole
.) *ahan untuk menyadarkan misalnya moniak, eun decologne
;lat minimal yang disediakan :
&) & pembalut cepat
4) Pembalut gulung
3) Pembalut segitiga
.) Kapas
) Plester
7) Kasa steril
2) unting
') Pinset
/. "!stemat!ka Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan
&) *erlakulah cekatan tetapi tetap tenang
4) >auhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
3) *ila perna#asan penderita berhenti segera kerjakan perna#asan
bantuan
.) +egera amati bila terjadi pendarahan, karena jika yang keluar dari
pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3"menit
) Korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari
letak anggota tubuh yang lain
7) >angan memindahkan korban secara terburu"buru,
2) +egera transportasikan korban ke sentral pengobatan
(. Kasus,Kasus Ke*elakaan an Lan(kah,Lan(kah Pertolon(ann+a
&) Pingsan (+yncope/collapse)
a) ejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang"kunang,
telinga berdenging, na#as tidak teratur, muka pucat, biji mata
melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak
respon (beberapa menit), denyut nadi lambat
b) Penanganan
(4) *aringkan korban dalam posisi terlentang
(3) 1inggikan tungkai melebihi tinggi jantung
(.) Donggarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang
yang menghambat perna#asan
() *eri udara segar
(7) Periksa kemungkinan cedera lain
44
-
8/19/2019 laporan belum jadii
23/48
(2) +elimuti korban
(') Korban diistirahatkan beberapa saat
(-) *ila tak segera sadar periksa na#as dan nadi posisi
stabil Cujuk ke instansi kesehatanL
4) ehidrasi
a) ejala dan tanda dehidrasi
(&) ehidrasi ringan: e#isit cairan G dari berat badan,
penderita merasa haus, denyut nadi lebih dari
-M/menitehidrasi sedang: e#isit cairan antara "&G
dari berat badan, nadi lebih dari -M/menit, nadi lemah,sangat haus
(4) ehidrasi berat: e#isit cairan lebih dari &G dari berat
badan, hipotensi, mata cekung, nadi sangat lemah, sampai
tak terasa, kejang"kejang
b) Penanganan
(&) !engganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
(4) mengganti elektrolit yang lemah
(3) !engenal dan mengatasi komplikasi yang ada
(.) !emberantas penyebabnya
() Cutinlah minum jangan tunggu haus
3) ;tsma
a) ejala: sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik na#as,
terdengar suara na#as tambahan, otot bantu na#as terlihat
menonjol (dileher), irama na#as tidak teratur, terjadinya
perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis),
kesadaran menurun (gelisah/meracau)
b) Penanganan
(&) 1enangkan korban(4) *awa ketempat yang luas dan sejuk
(3) Posisikan N duduk
(.) ;tur na#as
() *eri oksigen (bantu) bila diperlukan
.) Pusing/=ertigo/0yeri Kepala
a) ejala: kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan
keseimbangan tubuh, lemas
b) Penanganan
(&) Istirahatkan korban
(4) *eri minuman hangat
(3) beri obat bila perlu
43
-
8/19/2019 laporan belum jadii
24/48
(.) 1angani sesuai penyebab
) !aag ;tau !ual
a) ejala: perut terasa nyeri/mual, berkeringat dingin, lemas b) Penanganan
(&) Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring
sesuai kondisi korban
(4) *eri minuman hangat (teh/kopi)
(3) >angan beri makan terlalu cepat
7) !imisan
a) ejala: dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri,
korban sulit berna#as dengan hidung karena lubang hidung
tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing b) Penanganan
(&) *awa korban ke tempat sejuk/nyaman
(4) 1enangkan korban
(3) Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
(.) iminta berna#as lewat mulut
() *ersihkan hidung luar dari darah
(7) *uka setiap /& menit >ika masih keluar ulangi tindakan
Pertolongan Pertama
2) Kram
a) ejala: 0yeri pada otot, kadang disertai bengkak
b) Penanganan
(&) Istirahatkan
(4) Posisi nyaman
(3) Celaksasi
(.) Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
') !emar
a) ejala: warna kebiruan/merah pada kulit, nyeri jika di tekan,
kadang disertai bengkak
b) Penanganan
(&) Kompres dingin
(4) *alut tekan(3) 1inggikan bagian luka
-) Keseleo
a) ejala: bengkak, nyeri bila tekan, kebiruan/merah pada derah
luka, sendi terkunci, ada perubahan bentuk pada sendi
b) Penanganan
(&) Korban diposisikan nyaman
(4) Kompres es/dingin
(3) *alut tekan dengan ikatan ' untuk mengurangi pergerakan
(.) 1inggikan bagian tubuh yang luka
&)Duka
4.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
25/48
a) ejala: terbukanya kulit, pendarahan, rasa nyeri
b) Penanganan
(&) *ersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)(4) 1utup luka dengan kasa steril/plester
(3) *alut tekan (jika pendarahannya besar)
(.) >ika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan
luka
c) al"hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
(&) Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
(4) Keluarkan tanpa menyinggung luka
(3) Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
(.) ?6akuasi korban ke pusat kesehatan
() *ekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu lukaini berarti luka mulai menutup *ekuan tidak boleh
dibuang, jika luka akan berdarah lagi
&&) Pendarahan
a) 1enaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
b) 5isika:
(&) *ila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi
pendarahan
(4) *ila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan
mengurangic) Kimia: 9bat"obatan
d) *iokimia: 6itamin K
e) ?lektrik: diahermik
&4) Patah 1ulang atau #raktur
a) ejala: perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku,
bengkak, terdengar/terasa(korban) derikan tulang yang
retak/patah, ada memar (jika tertutup), terjadi pendarahan (jika
terbuka)
b) >enisnya(&) 1erbuka (terlihat jaringan luka)
(4) 1ertutup
c) Penanganan
d) 1enangkan korban jika sadar
e) ntuk patah tulang tertutup
#) Periksa erakan (apakah bagian tubuh yang luka bias
digerakan/diangkat)
g) +ensasi (respon nyeri)
h) +irkulasi (peredaran darah)
i) kur bidai disisi yang sehat
j) Pasang kain pengikat bidai melalui sela"sela tubuh bawah
4
-
8/19/2019 laporan belum jadii
26/48
k) Pasang bantalan didaerah patah tulang
l) Pasang bidai meliputi 4 sendi disamping luka
m) Ikat bidai&3) Duka *akar
a) !atikan api dengan memutuskan suplai oksigen
b) Perhatikan keadaan umum penderita
c) Pendinginan
d) !embuka pakaian penderita/korban
e) !erendam dalam air atau air mengalir selama 4 atau 3
menit ntuk daerah wajah,cukup dikompres air
!encegah in#eksi
a) Duka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak
dapat melekat pada luka
b) Penderita dikerudungi kain putih
c) Duka jangan diberi Hat yang tak larut dalam air seperti mentega,
kecap dll
(&) Pemberian sedati6e/mor#in & mg im diberikan dalam 4.
jam sampai .' jam pertama
(4) *ila luka bakar luas penderita diKuasakan
(3) 1ransportasi ke#asilitasan yang lebih lengkap sebaiknya
dilakukan dalam satu jam bilatidak memungkinkan masih
bisa dilakukan dalam 4.".' jam pertama dengan
pengawasan ketat selama perjalananKhusus untuk luka
bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari
tubuh
&.) Keracunan makanan atau minuman
a) ejala: mual, muntah, keringat dingin, wajah pucat/kebiruan
b) Penanganan
c) *awa ke tempat teduh dan segar d) Korban diminta muntah
e) iberi norit
#) Istirahatkan
g) >angan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik
&) igitan binatang dan sengatan binatang
a) Pertolongan Pertamanya adalah:
(&) Jucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan
sedikit antiseptik
(4) *ila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
47
-
8/19/2019 laporan belum jadii
27/48
(3) ;da beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan
ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka,
diantaranya: lebah, nyamuk, ulat, dll
&7) Pembalutan
a) una pembalutan :
b) !enutup luka
c) !elakukan penekanan misalnya pada bagian tubuh yang sakit
d) !embatasi pergerakan
e) !engikat bidai
#) !enghentikan/mengurangi perdarahan
0. %es!ko Ceera Muskuloskeletal
a. Pen(ert!an!enurut 9+; 4 : !+s atau gangguan muskuloskeletal,
yaitu cedera dan gangguan pada jaringan lunak (otot, tendon, ligamen,
sendi, dan tulang rawan) dan sistem sara#
alam bidang keselamatan dan kesehatan kerja !+s disebut
juga dengan istilah : gangguan trauma kumulati# (cumulative trauma
disorders/CTDs), trauma berulang (repeated trauma), cedera stres
yang berulang (repetitive stress), dan sindrom kelelahan kerja
(occupational overextertion syndrom)
!+s terjadi dalam kurun waktu yang panjang< mingguan,
bulanan, dan tahunan !+s biasanya dihasilkan dari paparan
berbagai #aktor risiko yang dapat menyebabkan atau memperburuk
gangguan, bukan dari satu akti6itas atau trauma seperti terjatuh,
terkena benturan atau terkilir !+s dapat menyebabkan sejumlah
kondisi, termasuk nyeri, mati rasa, kesemutan, sendi kaku, sulit
bergerak, kehilangan otot, dan kadang"kadang kelumpuhan +eringkali,
pekerja harus kehilangan waktu kerja untuk pulih, bahkan beberapa
pekerja tidak pernah mendapatkan kembali kesehatan penuh
angguan ini termasuk carpal tunnel syndrome, tendinitis, linu
panggul, penonjolan tulang, dan nyeri pinggang !+s tidak termasuk
cedera akibat slip, perjalanan, jatuh, atau kecelakaan serupa (9+;
3&4, 4< +anders, !artha >, 4.)
42
-
8/19/2019 laporan belum jadii
28/48
*anyak cara bekerja " seperti mengangkat, mencapai benda
ditempat yang tinggi, atau mengulangi gerakan yang sama " dapat
menyebabkan ketegangan pada tubuh, keausan otot, jaringan, ligamen
dan sendi apat melukai leher, bahu, lengan, pergelangan tangan, kaki
dan punggung Jedera ini adalah disebut cedera muskuloskeletal
angguan sistem muskuloskeletal merupakan penyebab utama
ketidak hadiran kerja pada pekerja dan biaya yang cukup besar untuk
sistem kesehatan mayarakat angguan dari sistem muskuloskeletal
tertentu mungkin berhubungan dengan bagian tubuh yang berbeda
sesuai jenis pekerjaan !isalnya gangguan di punggung bawah sering
dihubungkan dengan kegiatan mengangkat dan membawa beban
disertai adanya getaran angguan anggota badan bagian atas pada jari
tangan, pergelangan tangan, lengan, siku, bahu, leher) mungkin akibat
dari pengerahan tenaga yang berulang atau statis dalam waktu yang
lama atau kegiatan yang intensi# 1ingkat keparahan gangguan ini
dapat ber6ariasi antara nyeri sesekali atau rasa sakit untuk penyakit
tertentu seperti hasil diagnosis 1erjadinya nyeri diakibatkan
o6erloading atau re6ersibel atau mungkin gejala awal untuk penyakit
serius
5aktor resiko untuk terjadinya muskuloskeletal disorder
diantaranya: pekerjaan yang berlebihan, #rekuensi/pengulangan, waktu
paparan, postur kerja, kecelakaan, jumlah beban mekanis, kualitas
resiko (intensitas kekuatan yang tinggi, pengulangan pengerahan
tenaga besar, peregangan otot, kondisi lingkungan dan psikososial
yang tidak baik)
). Pen+e)a) M"Ds
*anyak pekerjaan yang mempunyai haHard !+s, baik
pekerjaannya itu sendiri atau cara kerja yang dilakukan yang dapat
meningkatkan risiko !+s pada seorang pekerja Penyebab utama
!+s yang berhubungan dengan kerja adalah beban, postur statis atau
janggal dan repetisi/pengulangan (+ander, !artha >(4.)
4'
-
8/19/2019 laporan belum jadii
29/48
&) *eban/kekuatan ( force)
*eban mengacu pada jumlah usaha yang dilakukan oleh otot,
dan jumlah tekanan pada bagian tubuh sebagai akibat dari tuntutan
pekerjaan yang berbeda +emua tugas pekerjaan memerlukan
pekerja untuk menggunakan otot, namun, ketika pekerjaan
mengharuskan mereka mengerahkan tingkat kekuatan yang terlalu
tinggi untuk setiap otot tertentu, hal itu dapat merusak otot atau
tendon, sendi dan jaringan lunak lainnya pada organ yang
digunakan
Kerusakan ini dapat terjadi dari gerakan atau tindakan
tunggal yang memerlukan otot untuk mengangkat beban yang
sangat berat 0amun, pada umumnya, kerusakan dihasilkan ketika
otot menghasilkan tingkat beban sedang sampai tinggi secara
berulang kali, untuk durasi yang panjang, dan / atau saat tubuh
dalam postur yang canggung *eberapa tas pekerjaan
membutuhkan kekuatan yang tinggi pada beberapa bagian tubuh
yang berbeda !isalnya, mengangkat beban berat yang jauh dari
tubuh meningkatkan tekanan (gaya tekan) pada cakram spinal dan
tulang belakang pada punggung bagian bawah al ini berpotensi
dapat merusak cakram dan 6ertebra +umber lain dari
beban/kekuatan pada tubuh yang berpotensi dapat menyebabkan
kerusakan berasal dari pekerjaan dengan alat"alat tangan yang
memiliki tepi keras atau tajam, meletakkan lengan bawah di tepi
meja yang keras, dan lain"lain al ini dapat memampatkan tendon,
otot, pembuluh darah dan sara# di bawah kulit, yang dapat merusak
jaringan jaringan engan force, penting untuk mempertimbangkan
tidak hanya berapa banyak kekuatan yang terlibat tetapi juga:
a) *erapa lama pekerja harus tetap mengerahkan kekuatan
b) *erapa kali gaya adalah yang diberikan dalam periode waktu
tertentu, dan
c) Postur digunakan ketika mengerahkan gaya
4-
-
8/19/2019 laporan belum jadii
30/48
4) Postur tetap (statis) atau janggal
Postur adalah posisi berbagai bagian tubuh selama
berakti6itas ntuk sebagian besar sendi, postur netral atau baik
berarti bahwa sendi yang digunakan dekat dengan pusat berbagai
gerak +emakin jauh bergerak menuju kedua ujung rangkaian
gerak, atau lebih jauh dari sikap netral, maka postur akan semakin
janggal sehingga akan terjadi ketegangan di otot, tendon dan
ligamen di sekitar sendi Eang harus dipertimbangkan pada saat
bekerja dengan postur tetap atau canggung:
a) *erapa lama pekerja berada pada postur tetap
b) *erapa kali postur canggung digunakan dalam jangka waktu
tertentu, dan
c) >umlah gaya yang diberikan ketika bekerja pada postur
canggung
3) Cepetisi/pengulangan
Cisiko !+s akan meningkat ketika bagian yang sama dari
tubuh digunakan berulang kali, dengan jeda sedikit atau
kesempatan untuk beristirahat 1ugas yang sangat berulang dapat
menyebabkan kelelahan, kerusakan jaringan, dan, akhirnya, nyeri
dan ketidaknyamanan al ini dapat terjadi bahkan jika force
rendah dan posstur kerja yang tidak terlalu canggung engan
tugas yang berulang, tidak hanya penting untuk
mempertimbangkan bagaimana repetiti# tugas tersebut tetapi juga:
a) *agaimana para pekerja selama melakukan tugas
b) Postur diperlukan, dan
c) >umlah gaya yang digunakan
B. A"UHAN KEPE%A7ATAN
1. Pen(kaj!an
3
-
8/19/2019 laporan belum jadii
31/48
Pengkajian status kesehatan pekerja dan kebutuhan pelayanan
kesehatan berdasarkan perspekti# epidemiologi meliputi berbagai dimensi
antara lain :
a imensi *io#isikal
b imensi Psikologi
c imensi 5isik
d imensi +osial
e imensi 1ingkah Daku
# imensi +istem Kesehatan
Perawat komunitas harus memperhatikan kelima dimensi tersebut
karena akan sangat mempengaruhi derajat kesehatan masing"masing
indi6idu
a imensi *io#isikal
5aktor biologi manusia yang perlu dikaji pada status kesehatan
pekerja termasuk di dalamnya adalah kematangan dan usia, warisan
genetik dan #ungsi #isiologis
b imensi Psikologis
Pada pengkajian dimensi psikologis perawat komunitas
mengidenti#ikasi masalah psikologi pada lingkungan kerja dan
mengkaji #aktor yang berkontribusi terhadap masalah psikologinya
!asalah psikologi dapat dimani#estasikan dengan adanya
penyalahgunaan obat, kekerasan, gangguan kejiwaan, neurosis, dan
kelemahan *eberapa indikasi adanya masalah psikologi yang perlu
dikaji :
&) +ering tidak masuk kerja
4) Perubahan mood, perubahan dalam berhubungan dengan orang lain
3) Peningkatan insidensi kecelakaan
.) Kelemahan, kelelahan, penurunan energi
) Penurunan atau peningkatan berat badan
7) Peningkatan tekanan darah
2) Penyakit yang berhubungan dengan stress (gastritis, ulkus
peptikum)
c imensi 5isik
3&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
32/48
Dingkungan #isik merupakan #aktor yang turut mempengaruhi
derajat kesehatan dalam lingkungan kerja Kategori lingkungan #isik
yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti :
&) 1erpapar panas dan dingin
4) ;liran listrik, api dan lantai
d imensi +osial
Dingkungan sosial dalam lingkungan kerja yang dapat
mempengaruhi status kesehatan dapat bersi#at positi# dan negati# Eang
termasuk lingkungan sosial diantaranya : kualitas interaksi sosial
diantara pekerja, nilai terhadap pekerjaan dan kesehatan, ada tidaknya
diskriminasi, jenis kelamin atau tekanan lain yang dapat
mempengaruhi produkti#itas pekerja
e imensi 1ingkah Daku
5aktor gaya hidup yang dipertimbangkan di sini termasuk :
&) >enis pekerjaan
4) Istirahat dan latihan
3) Penggunaan alat pengaman
# 1ahap Pengkajian
&) Dingkungan
4) Pemeriksaan kesehatan (awal,berkala,khusus)
3) >aminan kesehatan
.) Pemakaian ;P
) Proses kerja
7) Keluhan pekerja
2) Kecelakaan yg sering terjadi
') P3K
-) >am kerja
2. Anal!sa Data 6
;nalisa masalah berdasarkan data #okus !isalkan :
a Kecelakaan kerja yg sering terjadi
b Perilaku yg tidak sehat
c Dingkungan yg tidak sehat
d Penyakit akibat kerja
e Pengetahuan yang kurang
# Kurangnya #asilitas pendukung
34
-
8/19/2019 laporan belum jadii
33/48
3. Perumusan D!a(nosa
Cesiko peningkatan penyakit akibat kerja b/d kurang pengetahuan
pekerja perusahaan ttg standar keselamatan dan kesehatan kerja
penggunaan ;P, posisi kerja yg benar, 5asilitas kerja
0. %en*ana ke&era5atan
Prioritas masalah menggunakan skoring
Inter6ensi :
a Pendidikan kesehatan
b +krining
c Pembekalan kader P3K
BAB III
LAP$%AN HA"IL PELAK"ANAAN A"UHAN KEPE%A7ATAN
A. Deskr!&s! "!n(kat Area Kaj!an
8ilayah C8 4 kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota
+ukabumi dengan batas wilayah sebelah barat yaitu C8 & sebelah +elatan
yaitu C8 . sebelah 1imur yaitu C8 ', sebelah utara C8 3 dan C8 &3
>umlah kepala keluarga di wilayah C8 4 adalah 32- KK, dengan jumlah
warga O jiwa
B. Ta)ulas! Data an Anal!sa Data
1. Ta)ulas! Data
a. Karakter!st!k %es&onen
33
-
8/19/2019 laporan belum jadii
34/48
1 #en!s Kelam!n
Ta)el 3.1
D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan
#en!s Kelam!n ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7
82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota
"uka)um!
No #en!s Kelam!n rekuens! Persentase 9
& Daki"laki . &
4 Perempuan
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3& dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja berjenis kelamin laki @ laki yaitu &G atau sebesar .
orang
2 Umur
Ta)el 3.2
D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan
Umur ! ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82
Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota
"uka)um!
No Umur rekuens! Persentase 9& 4"4
4 47"3
3 3 . &
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 34 dapat dilihat bahwa sebagian
besar pekerja berusia 3 tahun yaitu & G atau . orang
3 Pen!!kan
Ta)el 3.3
3.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
35/48
D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan
Pen!!kan ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82
Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota
"uka)um!
No Pen!!kan rekuens! Persentase 9
& + & 4
4 +!P & 4
3 !adrasah & 4
. Pesantren & 4
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 33 diketahui bahwa pendidikan
terakhir para pegawai yaitu +, +!P, !adrasah dan Pesantren
yaitu masing"masing dengan persentase 4G atau masing"
masing berjumlah & orang
). Lama #am Kerja
Ta)el 3.0
D!str!)us! rekuens! Lama #am Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu
Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+aKe*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
No Lama #am Kerja rekuens! Persentase
9
& ' jam . &
4 ' jam
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3. dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja lama jam kerjanya tidak lebih dari ' jam yaitu &G
atau . orang
*. #am!nan Kesehatan D!tem&at Kerja
Ta)el 3.:
D!str!)us! rekuens! Berasarkan #am!nan Kesehatan
D!tem&at Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7
82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota
"uka)um!
3
-
8/19/2019 laporan belum jadii
36/48
No Mem&un+a! #am!nan
Kesehatan rekuens! Persentase9
& Ea
4 1idak . &
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja tidak mempunyai jaminan kesehatan ditempat
kerjannya yaitu &G atau sebanyak . orang
. Pen(olahan L!m)ah
Ta)el 3.;
D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pen(olahan L!m)ah
D!tem&at Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7
82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on(
Kota "uka)um!
No Pen(olahan L!m)ah
rekuens! Persentase
9& Ea . &
4 1idak
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja tidak mempunyai jaminan kesehatan ditempat
kerjannya yaitu &G atau sebanyak . orang
e. Konstruks! Ban(unan
Ta)el 3.<
D!str!)us! rekuens! Berasarkan Konstruks! Ban(unan D!
Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan
"ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
NoKonstruks!
)an(unanrekuens!
Persentase
9
& ;man . &
4 1idak aman
37
-
8/19/2019 laporan belum jadii
37/48
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 37 dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja mengatakan konstruksi bangunan di Pabrik ills
+epatu *apak Idam C1 & C8 4 aman yaitu dengan
persentase &G
/. Har! L!)ur
Ta)el 3.=
D!str!)us! rekuens! Berasarkan Har! L!)ur D! Pa)r!k H!lls
"e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+a
Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
No Har! l!)ur rekuens!Persentase
9
& ;da libur . &
4 1idak libur
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 32 dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja mengatakan terdapat hari libur di Pabrik ills +epatu
*apak Idam C1 & C8 4 yaitu dengan persentase &G
(. Pemer!ksaan alat kerja
Ta)el 3.>
D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pemer!ksaan Alat Kerja D!
Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan
"ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
No
Pemer!ksaan Alat
Kerja rekuens!
Persentase
9
& 1idak ada
4 ;da . .
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3' dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja mengatakan terdapat pemeriksaan alat kerja setiap
sebulan sekali di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4
yaitu dengan persentase &G
h. Pen(etahuan Alat Pel!nun( D!r!
32
-
8/19/2019 laporan belum jadii
38/48
Ta)el 3.18
D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pen(etahuan Alat Pel!nun(
D!r! D! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82
Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota
"uka)um!
No Pen(etahuan rekuens!Persentase
9
& *aik . .
4 Jukup
3 Kurang >umlah . &
*erdasarkan data tabel 3- dapat dilihat bahwa seluruh
pekerja di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4 yaitu
termasuk kedalam kategori pengetahuan baik dengan
persentase &G
!. Pen((unaan Alat Pel!nun( D!r!
Ta)el 3.11
D!str!)us! rekuens! Pen((unaan Alat Pel!nun( D!r! D!
Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan
"ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
No Pen((unaan Alat
Pel!nun( D!r!
rekuens! Persentase 9
& *aik
4 Jukup
3 Kurang . &
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3& dapat dilihat bahwa penggunaan
alat pelindung diri di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8
4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi
termasuk dalam kategori Kurang yaitu dengan persentase &G
j. Kesehatan Keselamatan Kerja
Ta)el 3.12
D!str!)us! rekuens! Kesehatan Keselamatan Kerja D! Pa)r!k
H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+a
Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!
3'
-
8/19/2019 laporan belum jadii
39/48
No Kesehatan
Keselamatan Kerja
rekuens! Persentase 9
& *aik
4 Jukup
3 Kurang . &
>umlah . &
*erdasarkan data tabel 3&& dapat dilihat bahwa kesehatan
Keselamatan Kerja di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8
4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi
termasuk dalam kategori Kurang yaitu dengan persentase &G
2. Anal!sa Data
Kategori ata iagnosa Keperawatan ;lternati# +olusi
+ :
& Pekerja di pabrik
hills sepatu *apa
Idam mengatakan
jarang menggunakan
alat bantu bila
sedang bekerja
9 :
& +ebanyak &G
pekerja pabrik hills
sepatu berjenis
kelamin laki"laki
4 +ebanyak &G
pekerja pabrik hills
sepatu berusia
antara ."4 tahun
3 +ebagian besar
pekerja pabrik hills
sepatu berlatar
belakang pendidikan
+!P sebanyak 4G,
Cesiko tinggi kecelakaan
kerja di pabrik hills
sepatu akibat
ketidaksesuaian pekerja
dalam penggunaan ;P
dengan karakteristik :
& Pekerja di pabrik hills
sepatu mengatakan
seluruhnya atau dari
& G pekerja tidak
menggunakan alat
bantu pelindung diri
(;P)
& !elakukan
penyuluhan tentang
keselamatan,
keamanan, dan
kesehatan kerja (K3)
4 !elakukan
penyuluhan tentang
;P
3-
-
8/19/2019 laporan belum jadii
40/48
+ 4G, Pesantren
4G dan !adrasah
4G
. +eluruah pekerja
pabrik hills sepatu
memiliki lama jam
kerja ' jam/hari
3. D!a(nosa Ke&era5atan Pr!or!tas
& Cesiko tinggi kecelakaan kerja dipabrik tahu akibat ketidaksesuaian
pekerja dalam penggunaan ;P dengan karakteristik : Pekerja di pabrik
hills sepatu mengatakan seluruhnya atau dari & G pekerja tidak
menggunakan alat pelindung diri (;P)
.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
41/48
0. Inter?ens! Ke&era5atan
No D@ Tujuan "trate(!%en*ana
Ke(!atanIn!kator Kr!ter!a Has!l 7aktu P#
& Cesiko tinggi
kecelakaan kerja
di pabrik tahu
akibat
ketidaksesuaian
pekerja dalam
penggunaan ;P
dengan
karakteristik :
Pekerja di pabrik
tahu mengatakan
seluruhnya atau
dari & G
pekerja tidak
menggunakan
1upan :
+etelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama &
minggu Cesiko
terjadinya
kecelakaan
berulang tidak
terjadi
1upen :
+etelah
dilakukan
tindakan
& Penyulu
han
khusus
kepada
pegawai
pabrik
hills
sepatu
& !empersiapka
n bahan
penyuluhan
yaitu power
point dan
lea#let
4 !enyampaikan
iHin untuk
melaksanakan
penyuluhan
3 !engundang
pegawai untuk
mengikuti
penyuluhan
& ;cara
berlangsung
sesuai dengan
rencana
4 pekerja
mengerti
tentang
keselamatan,
keamanan dan
kesehatan
kerja (K3)
3 1idak ada
hambatan saat
pelaksaanaan
penyuluhan
& Peserta
menghadiri
penyuluhan
pada waktu
yang
ditentukan
4Peserta
antusias
terhadap
kegiatan
penyuluhan
3Peserta dapat
menjelaskan
kembali
tentang materi
yang
selasa,
44
+eptem
ber
4&
Pukul
&7
8I*
!ahasiswa
.&
-
8/19/2019 laporan belum jadii
42/48
alat bantu
(;P)
keperawatan
selama &
minggu,
diharapkan :
& Kesadaran
pegawai
terhadap
pentingnya
;P
dijelaskan
ketika ditanya
:. Im&lementas! an E?aluas!
N$D!a(nosa
Ke&era5atan
Tan((al4
7aktuIm&lementas! E?aluas! Para/
1 Cesiko tinggi
kecelakaan kerja di
pabrik hills sepatu
*apak Idam akibat
ketidaksesuaian
pekerja dalam
44
+eptember
4&
Pukul &7
8I*
& !emberikan
penyuluhan tentang
tentang keselamatan,
keamanan dan
kesehatan kerja (K3)
44 +eptember 4& Pukul &23 8I*
+: &G (. orang) pekerja pabrik hills
sepatu *apak Idam mengatakan
mengerti mengenai pentingnya
penggunaan ;P
!ahasiswa
.4
-
8/19/2019 laporan belum jadii
43/48
penggunaan ;P
dengan karakteristik :
Pekerja di pabrik hills
sepatu *apak Idam
mengatakan
seluruhnya atau dari
& G pekerja tidak
menggunakan alat
bantu (;P)
menggunakan ;P
pada kelompok pekerja
pabrik hills sepatu di
C8 4 Kelurahan
+ukakarya Kecamatan
8arudoyong Kota
+ukabumi
9: &G (. orang) pekerja pabrik hills
sepatu *apak Idam pada saat ditanya
dapat menyebutkan kembali
pengertian ;P, tujuan dan man#aat
penggunaan ;P, dan jenis"jenis
;P
;: !asalah teratasi
P: Inter6ensi dihentikan
.3
-
8/19/2019 laporan belum jadii
44/48
BAB I
PEMBAHA"AN
+alah satu kegiatan pokok dari keperawatan komunitas adalah melaksanakan
asuhan kesehatan kerja, melalui pengenalan masalah kesehatan masyarakat,
perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian kesehatan menggunakan proses
keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan Pengenalan masalah
merupakan salah satu tahap yang penting dalam keperawatan kesehatan kerja
engan ditemukannya masalah kesehatan yang ada melalui pengkajian yang
komprehensi#, diharapkan upaya"upaya yang dilakukan untuk memecahkan
masalah kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan pemecahan
masalah ( pro!lem solving approach), yang dituangkan dalam proses keperawatan
dengan meman#aatkan pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya
kesehatan dasar (PJ)
;dapun dalam pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan ada beberapa
kesenjangan diantaranya sebagai berikut:
& Cesiko tinggi kecelakaan kerja di pabrik tahu akibat ketidak sesuaian pekerja
dalam penggunaan ;P dengan karakteristik : Pekerja di pabrik hills sepatu
*apak Idam mengatakan seluruhnya atau dari & G pekerja tidak
menggunakan alat bantu (;P)
;lat pelindung diri adalah peralatan yang harus disediakan oleh instansi,
pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan) ;lat pelindung diri merupakan
peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada
dalam lingkungan kerja yang berbahaya (Jahyono,4.)
..
-
8/19/2019 laporan belum jadii
45/48
*erdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuisioner +ebanyak &G
pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di Kp 1egal 8angi C8 4
Kelurahan +ukakarya tidak menggunakan ;P !enurut (Jahyono, 4.)
1ujuan dari penggunaan ;lat Pelindung iri (;P) adalah untuk melindungi
tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari bahaya
ditempat kerja
+eluruh pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di C8 4
berlatar belakang pendidikan +, +!P, !adrasah dan Pesantren !enurut
+uyanto, (4-) pengetahuan dan pengalaman cukup dapat mengatasi masalah
secara e#ekti# Pendidikan +!P dikatakan pendidikan yang cukup maksimal
sehingga pengetahun tentang pencegahan resiko cedera cukup
+ebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam di Kp 1egal 8angi
C8 4 memiliki lama jam kerja ' jam/hari !enurut ndang"ndang 0o&3
tahun 43 tentang ketenaga kerjaan, khususnya pasal 22 sampai dengan pasal '
Pasal 22 ayat &, 0o&3/43 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja Ketentuan jam kerja ini telah di atur dalam 4
sistem seperti yang telah disebutkan yaitu: 2 jam kerja dalam & hari atau . jam
kerja dalam seminggu *erdasarkan data lama kerja ' jam/hari merupakan waktu
yang lama dalam bekerja sehingga semakin lama bekerja semakin rentan terhadap
resiko terjadi cedera
!enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswansi (42) 5aktor @ #aktor yg
mempengaruhi kesehatan tenaga kerja *eban Kerja : #isik, mental, Dingkungan
kerja : #isik, kimia, biologi, ergonomi, psikologi, Kapasitas kerja : ketrampilan,
kesegaran jasmani, status kesehatan, usia
*erdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner sebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di Kp 1egal 8angi C8 4 tidak
pernah melakukan pemeriksaan peralatan yang akan digunakan bekerja !enurut
;ssauri (4.) pre6enti6e maintenance adalah kegiatan dan perawatan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan" kerusakan yang tidak terduga
dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan #asilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi *erdasarkan
.
-
8/19/2019 laporan belum jadii
46/48
data di C8 4 tidak pernah melakukan pengecekan alat, pengecekan alat penting
untuk menghindari kecelakaan dalam bekerja
+ebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam di Kp 1egal 8angi
C8 4 tidak pernah menggunakan alat bantu (;P) secara lengkap saat bekerja
melakukan pengelasan !enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswansi (42) ntuk
dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja diperlukan adanya
unsur"unsur dan prinsip"prinsip keselamatan dan kesehatan kerja antara lain
;danya alat pelindung diri (;P) *erdasarkan data pekerja pabrik tahu tidak
menggunakan ;P, ;P sangat penting digunakan untuk menghindari
kecelakaan dalam bekerjaKebiasaan menggunakan ;P yang baik merupakan cara aman bagi pekerja
yang berada di lingkungan kerja berdebu atau percikan api untuk melindungi
kesehatan (*udiono, 44)
BAB
.7
-
8/19/2019 laporan belum jadii
47/48
KE"IMPULAN DAN %EK$MENDA"I
A. Kes!m&ulan
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenaga kerjaan 9leh karena itulah sangat banyak berbagai
peraturan perundang"undangan yang dibuat untuk mengatur masalah
kesehatan dan keselamatan kerja !eskipun banyak ketentuan yang mengatur
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak #aktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata !asih banyak pula perusahaan yang
tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak
terjadi kecelakaan kerja
i C8 4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong kota
+ukabumi mahasiswa pro#esi +1IK?+ Kota +ukabumi menemukan prioritas
masalah kesehatan yaitu : Cesiko tinggi kecelakaan kerja di pabrik hills sepatu
*apak Idam akibat ketidak sesuaian pekerja dalam penggunaan ;P dengan
karakteristik : Pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam mengatakan
seluruhnya atau dari & G pekerja tidak menggunakan alat bantu (;P)
B. %ekomenas!
ntuk Karyawan Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4
Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi iharapkan
setelah diadakannya praktik keperawataan kesehatan kerja yang dilakukan
!ahasiswa pro#esi 0ers +1IK?+ Kota +ukabumi karyawan pabrik ills
+epatu *apak Idam C1 & C8 4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan
8arudoyong Kota +ukabumi mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang
keamanan dan keselamatan kerja dalam bekerja sehari" hari
& ntuk Kedepannya
.2
-
8/19/2019 laporan belum jadii
48/48
iharapkan kedepannya dari pihak perusahaan untuk dapat
mengutamakan keselamatan para pekerja sehingga dalam praktik kerja
mengupayakan penggunaan ;lat Pelindung iri guna meminimalisir
kecelakaan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang serta
diharapkan semua pekerja di perusahaan memiliki jaminan kesehatan yang
teregistrasi pada *P>+