laporan belum jadii

Upload: sintiaamelia

Post on 08-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    1/48

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakan

    Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum di

    Indonesia masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan angka kecelakaan yang

    masih tinggi (http://wwwbpsgoid) dan tingkat kepedulian dunia usaha

    terhadap keselamatan kerja yang masih rendah !asalah umum mengenai K3

    ini juga terjadi pada penyelenggaraan proyek"proyek 

    (http://wwwjamsostekcoid/in#o/beritaphp$id%&'')

    i Indonesia secara historis peraturan keselamatan dan kesehatan kerja

    telah ada sejak pemerintahan india *elanda Pada saat itu peraturan

    keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku adalah Veiligheids Reglement.

    +etelah kemerdekaan dan diberlakukannya ndang"ndang asar &-., maka

     beberapa peraturan termasuk peraturan keselamatan telah dicabut dan diganti

    Peraturan yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja adalah

    ndang"ndang Keselamatan Kerja 0o& 1ahun &-2

    Ketentuan"ketentuan penerapan K3 yang dijelaskan dalam ndang"

    ndang 0o & 1ahun &-2 adalah (&) tempat kerja yang menggunakan mesin,

     pesawat, perkakas, (4) tempat kerja pembangunan perbaikan, perawatan,

     pembersihan atau pembongkaran gedung, (3) tempat usaha pertanian,

     perkebunan, pekerjaan hutan, (.) pekerjaan usaha pertambangan dan

     pengelolahan emas, perak, logam, serta biji logam lainnya, dan () tempat

     pengangkutan barang, binatang, dan manusia baik di daratan, melalui

    terowongan, permukaan air, dalam air dan di udara

    !emasuki dunia industrialisasi yang semakin modern akan diikuti oleh

     penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan dan peralatan makin kompleks

    dan rumit, yang akan mengakibatkan suatu kemungkinan bahaya yang besar,

     berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan

     penyakit akibat kerja, yang diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan

     peralatan, pemahaman dan kemampuan serta ketrampilan tenaga kerja yang

    &

    http://www.jamsostek.co.id/info/berita.php?id=188http://www.jamsostek.co.id/info/berita.php?id=188

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    2/48

    kurang memadai, dan hal inilah yang terjadi pada era industrialisasi

     belakangan ini, yaitu adanya penerapan teknologi yang tinggi dan penggunaan

     bahan yang beraneka ragam akan tetapi tidak diikuti dengan selaras oleh

    ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya yang mengoperasikan peralatan dan

    mempergunakan bahan dalam proses produksi tersebut, sehingga

    menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

    Kondisi Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia

    secara umum diperkirakan termasuk rendah Pada tahun 4 Indonesia

    menempati posisi yang buruk jauh di bawah +ingapura, !alaysia, 5ilipina dan

    1hailand Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing Indonesia di

    dunia internasional masih sangat rendah Indonesia akan sulit menghadapi

     pasar global karena mengalami ketidake#isienan peman#aatan tenaga kerja

    (produkti6itas kerja yang rendah) Padahal kemajuan sebuah negara sangat

    ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya Karena itu disamping perhatian

    masyarakat harus menyadari pentingnya Keselamatan, Keamanan, dan

    Kesehatan Kerja (K3), pemerintah juga perlu mem#asilitasi dengan peraturan

    atau aturan perlindungan Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja

     0uansanya harus bersi#at manusiawi atau bermartabat

    !enurut !angkunegara (44:&73) Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

    kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah Keutuhan dan

    kesempurnaan tersebut ditujukan secara khusus terhadap tenaga kerja dan

    manusia pada umumnya, sehingga menghasilkan suatu hasil karya dan budaya

    untuk menuju masyarakat yang adil dan makmurKeselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

    untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani

    engan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat

    melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman Pekerjaan dikatakan aman

     jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin

    muncul dapat dihindari Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang

     bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah,

    sehingga tidak mudah capek

    4

    http://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.html

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    3/48

    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek 

     perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam ndang"ndang 0omor &3

    1ahun 43 engan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan

    kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan #isik, daya

    kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi isamping itu keselamatan dan

    kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan

    keselamatan kerja yang tinggi

    !eskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah

    diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan

    *egitu banyak #aktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan

    keselamatan kerja seperti #aktor manusia, lingkungan dan psikologis !asih

     banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan

    kerja

    Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan

     bisnis sejak lama 5aktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat

    terkait dengan kinerja pekerja dan pada gilirannya pada hasil yang akan

    didapatkan pada area garapan kerja +emakin tersedianya #asilitas keselamatan

    kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja

    i era globalisasi dan pasar bebas 819 dan ;11 yang akan berlaku

    tahun 44 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu

     prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan

     jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk 

     bangsa Indonesia ntuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan

     perlindungan masyarakat pekerja Indonesia< telah ditetapkan =isi Indonesia

    +ehat 4& yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang

     penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh

     pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki

    derajat kesehatan yang setinggi"tingginya

    Penyakit ;kibat Kerja (P;K) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan

     petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam

    dengan baik >ika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di

     beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan

    3

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    4/48

    kecenderungan peningkatan pre6alensi +ebagai #aktor penyebab, sering

    terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan

     pekerja yang kurang memadai *anyak pekerja yang meremehkan risiko kerja,

    sehingga tidak menggunakan alat"alat pengaman walaupun sudah tersedia

    alam penjelasan undang"undang nomor 43 tahun &--4 tentang Kesehatan

    telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan

    upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,

    keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya 1enaga kesehatan yang

     perlu kita perhatikan yaitu semua tenaga kesehatan yang merupakan suatu

    institusi dengan jumlah petugas kesehatan dan non kesehatan yang cukup

     besar Kegiatan tenaga atau petugas kesehatan mempunyai risiko berasal dari

    #aktor #isik, kimia, ergonomi dan psikososial =ariasi, ukuran, tipe dan

    kelengkapan sarana dan prasarana menentukan kesehatan dan keselamatan

    kerja +eiring dengan kemajuan IP1?K, khususnya kemajuan teknologi sarana

    dan prasarana, maka risiko yang dihadapi petugas tenaga kesehatan semakin

    meningkat

    Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan

    terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala yang dihadapi untuk 

    setipa tahunnya +elain itu dalam pekerjaannya menggunakan alat @ alat

    kesehatan, berionisasi dan radiasi serta alat"alat elektronik dengan 6oltase

    yang mematikan, dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan

    ke jaringan hewan percobaan 9leh karena itu penerapan budaya Aaman dan

    sehat dalam bekerjaB hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di +ektor /

    ;spek KesehatanPelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu

     bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

     pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat

    meningkatkan e#isiensi dan produkti6itas kerja

    Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian

    materi bagi pekerja dan pemilik lahan usaha, tetapi juga dapat mengganggu

    .

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    5/48

     proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya

    akan berdampak pada masyarakat luas

    +etiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan

    hidupnya alam bekerja Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3)

    merupakan #aktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang

    yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada

    diri, keluarga dan lingkungannya +alah satu komponen yang dapat

    meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan 1enaga

    kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam

    kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk 

    menyadari pentingnya Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja

    i sekitar wilayah C8 4 tepatnya di tegal wangi , terdapat

     perusahaan hills sepatu *apak Idam, dimana memiliki pekerja . orang sudah

    tahun beroperasi dan perusahaan tersebut milik pribadi *erdasarkan hasil

    studi pendahuluan melalui wawancara dan obser6asi didapatkan hasil bahwa

    dalam pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam tidak terlalu memahami

    mengenai Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) karena

    menurut mereka, mereka bekerja mengikuti apa yang telah lama dilakukan

     para pendahulu mereka +etelah di wawancara salah satu pekerja mengatakan

     bahwa belum ada alat keselamatan, dan selama ini hanya menggunakan alat

     pelindung diri seadanya saja *ila terjadi kecelakaan mereka hanya

    melakukan perawatan sendiri, dan bila kecelakaan kerja yang dialami terasa

     parah, maka mereka akan pergi ke tempat pelayanan kesehatan +edangkan

     berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa, para pekerja kebanyakan

    mengabaikan keselamatan kesehatan kerja ketika berada di pabrik hills sepatu

    *apak Idam al itu terlihat dari para pekrja yang tidak menggunakan alat

     pelindung diri secara lengkap

    !enurut keterangan para pekerja tersebut, pada saat mereka bekerja

    sering terkena golok atau gergaji, yang menyebabkan terjadinya perdarahan

    yang lumayan banyak +alah satu pekerja tersebut, mengatakan bahwa ketika

    mengalami cedera perdarahan, pekerja membalut luka yang mengalami

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    6/48

     perdarahan agar darah berhenti mengalir keluar, dan kadang panik bila

    melihat adanya darah yang banyak keluar dan bingung harus berbuat apa

    *erdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas tentang kurangnya

     pengetahuan terhadap Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3),

    maka penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan dan pemberian in#ormasi

    kepada para pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam tentang pentingnya

    Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) di wilayah C1 & C8

    4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    !engaplikasikan konsep Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan

    Kerja *erbasis Komunitas (K3*K) di wilayah C8 4 Kelurahan

    +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi

    2. Tujuan Khusus

    a !elakukan pengkajian terhadap Keselamatan, Keamanan, dan

    Kesehatan Kerja (K3) di satu area binaan

     b !enyusun hasil dari tinjauan teoritis dan konsultasi pakar tentang

    resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di wilayah binaan

     berdasarkan hasil kajian

    c *ersama karyawan pabrik hills sepatu *apak Idam merumuskan

     Planning Of Actions untuk mengantisipasi dan menangani kecelakaan

    kerja yang mungkin terjadi di wilayah binaan

    d !elaksanakan program peningkatan kemampuan dasar pertolongan

    gawat darurat bagi masyarakat binaan untuk menangani kecelakaan

    kerja

    e !elakukan e6aluasi terhadap seluruh rangkaian tahap kegiatan

    Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja berbasis komunitas

    (K3*K)

    C. Metoa Penul!san

    !etode penulisan dalam penyusunan laporan ini menggunakan:

    a +tudi kepustakaan, dengan mencari berbagai literature dari perpustakaan

    dan internet

    7

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    7/48

     b 9bsre6asi, dengan mengobser6asi area yang akan dijadikan wilayah

     binaan

    c 8awancara, dilakukan untuk mengetahui secara langsung

    karakteristik wilayah daerah binaan Kegiatan dalam perencanaan ini

    antara lain dengan mencari in#ormasi ke berbagai in#ormasi +umber

    in#ormasi yang digunakan adalah, Ketua C8, Ketua C1, kader, dan tokoh

    masyarakat

    d Pembagian kuesioner, mengumpulkan data secara #ormal kepada subjek 

    untuk menjawab pertanyaan secara tertulis dengan menggunakan bentuk 

     pertanyaan tertutup

    D. "!stemat!ka Penul!san

    Daporan keperawatan kesehatan kerja ini ke dalam bab Eaitu sebagai

     berikut :

    & *;* I : P?0;D;0

    alam bab ini dibahas latar belakang, tujuan penulisan, metoda penulisan,

    dan sistematika penulisan

    4 *;* II : 1I0>;;0 1?9CI1I+

    alam bab ini membahas mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan

    kesehatan kerja

    3 *;* III : D;P9C;0 P?D;K+;0;;0 ;+;0 K?P?C;8;1;0

    alam bab ini dibahas tentang deskripsi singkat area kajian, tabulasi data,

    analisa data, inter6ensi, implementasi dan e6aluasi

    . *;* I= : P?!*;;+;0

    alam bab ini dibahas dan dijelaskan mengenai kesenjangan antara teori

    dan hasil yang di dapat di lapangan

    *;* = : K?+I!PD;0 ;0 +;C;0alam bab ini dibahas tentang kesimpulan dan penjelasan masalah

     berdasarkan hasil tinjauan dan saran"saran untuk hasil tinjauan kami

    2

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    8/48

    BAB II

    TIN#AUAN TE$%ITI"

    A. Konse& Dasar

    1. Keselamatan' Keamanan an Kesehatan Kerja

    a. Pen(ert!an Kesehatan an Keselamatan Kerja

    Pengertian atau de#inisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

    umumnya terbagi menjadi 3 (tjga) 6ersi di antaranya ialah pengertian

    dan de#inisi K3 menurut 5iloso#i, pengertian dan de#inisi K3 menurut

    Keilmuan serta pengertian dan de#inisi K3 menurut standar   9+;+

    &'&:42 *erikut adalah pengertian dan de#inisi K3 (Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja) tersebut :

    &) Pengertian K3 !enurut 5iloso#i (!angkunegara)

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran

    dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani

    maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada

    umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil

    dan makmur

    4) Pengertian K3 !enurut Keilmuan

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan

    Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,

     penyakit akibat kerja (P;K), kebakaran,   peledakan dan

     pencemaran lingkungan

    3) Pengertian K3 !enurut 9+;+ &'&:42

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi

    dan #aktor  yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan

    kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,

     pengunjung dan tamu) di tempat kerja

    Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan yang

     berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan kerja, bahan

    dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara"cara

    '

    http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecelakaan-kerja-dan-insiden.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/penyakit-akibat-kerja-pak.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-api-dan-kebakaran.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-definisi-tempat-kerja-dalam.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/OHSAS-18001-Pdf-Download.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-kecelakaan-kerja-dan-insiden.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/penyakit-akibat-kerja-pak.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-api-dan-kebakaran.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengertian-definisi-tempat-kerja-dalam.html

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    9/48

    melakukan pekerjaan tersebut (ainur, &--3) +edangkan pengertian

    secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya

    dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan

     penyakit akibat kerja

    !enurut !angkunegara (44, p&73) Keselamatan dan kesehatan

    kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

    kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada

    khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk 

    menuju masyarakat adil dan makmur !enurut +umaFmur (4&,

     p&.), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk 

    menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan

    yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan

    !enurut +imanjuntak (&--.), Keselamatan kerja adalah kondisi

    keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana

    kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,

     peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja !athis dan >ackson (44,

     p 4.), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada

     perlindungan terhadap kesejahteraan #isik seseorang terhadap cedera

    yang terkait dengan pekerjaan Kesehatan adalah merujuk pada kondisi

    umum #isik, mental dan stabilitas emosi secara umum

    !enurut Cidley, >ohn (&-'3) yang dikutip oleh *oby +hiantosia (4,

     p7), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu

    kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi

     pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan

    sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut

    >ackson (&---, p 444), menjelaskan bahwa Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi"kondisi #isiologis"

    #isikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan

    kerja yang disediakan oleh perusahaan

    Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat

    dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri

    -

    http://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnalmanajemenn.blogspot.com/2009/06/manajemen-keselamatan-dan-kesehatan.htmlhttp://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.html

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    10/48

    Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan

    konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula

    meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja

    al tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih

    tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam

     bentuk maupun jenis kecelakaannya +ejalan dengan itu, perkembangan

     pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah 0o&.

    tahun &-7- tentang pokok"pokok mengenai tenaga kerja yang

    selanjutnya mengalami perubahan menjadi 0o&4 tahun 43

    tentang ketenaga kerjaan

    alam pasal '7 0o&3 tahun 43, dinyatakan bahwa setiap

     pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

    atas Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja , moral dan

    kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta

    nilai"nilai agama

    ntuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka

    dikeluarkanlah peraturan perundangan"undangan di bidang

    Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja sebagai pengganti

     peraturan sebelumnya yaitu =eiligheids Ceglement, +1*l 0o.7

    tahun &-& yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan

    dan perkembangan yang ada

    Peraturan tersebut adalah ndang"undang 0o& tahun &-2

    tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala

    lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di

    dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan

    hukum Cepublik Indonesia

    ndang"undang tersebut juga mengatur syarat"syarat

    keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan,

     pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,

     penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang produk 

    &

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    11/48

    tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan

     bahaya kecelakaan

    8alaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada

     pelaksaannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena

    terbatasnya personil pengawasan, sumber daya manusia K3 serta

    sarana yang ada 9leh karena itu, masih diperlukan upaya untuk 

    memberdayakan lembaga"lembaga K3 yang ada di masyarakat,

    meningkatkan sosialisasi dan kerjasama dengan mitra sosial guna

    membantu pelaksanaan pengawasan norma K3 agar terjalan dengan

     baik

    ). Unsur an Pr!ns!& Keselamatan' Keamanan an Kesehatan Kerja

    ntuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam

     bekerja diperlukan adanya unsur"unsur dan prinsip"prinsip

    keselamatan dan kesehatan kerja antara lain (+utrisno dan Kusmawan

    Cuswansi, 42):

    &) ;danya alat pelindung diri (;P)

    4) ;danya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya

    3) ;danya peraturan pembagian tugas dan tanggungjawab

    .) ;danya tempat kerja yang aman sesuai standar ++DK (+yarat"

    syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,

    kotoran, assap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan

     peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu

     penerangan cukup memadai, 6entilasi dan sirkulasi udara

    seimbang, adanya aturan kerjja atau aturan keprilakuan

    ) ;danya penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja

    7) ;danya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja

    2) ;danya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan

    kerja

    &&

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    12/48

    *. "+arat,"+arat L!n(kun(an Kerja -an( Ba!k 

    !enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswandi 42, syarat"syarat

    lingkungan kerja yang baik adalah<

    &) 1empat kerja yang steril dari debu, kotoran, asap rokok, uap, gas,

    radiasi, peralatan, kebisingan

    4) 1empat kerja aman dari sengatan listrik

    3) Dampu penerangan cukup memadai

    .) =entilasi dan sirkulasi udara seimbang

    ) ;danya aturan kerja atau aturan keprilakuan

    . "e)a),"e)a) Ke*elakaan

    Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri

    dari teknik keselamatan Kecelakaan tidak terjadi begitu saja,

    kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak 

    aman ;da pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti

    kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas

    sebuah tangga

    iantara tindakan yang kurang aman salah satunya

    diklasi#ikasikan seperti latihan sebagai kegagalan menggunakan

     peralatan kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri yang optimal

    ari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena

    mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu

    saja Keselamatan dapat dilaksanakan sedini mungkin, tetapi untuk 

    tingkat e#ekti6itas maksimum, pekerja harus dilatih, menggunakan

     peralatan keselamatan

    e. aktor , aktor Ke*elakaan

    +tudi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja

    sebuah industri terdapat kecelakaan yang cukup banyak Pekerja pada

    industri mengatakan itu sebagai kecenderungan kecelakaan ntuk 

    mengukur kecenderungan kecelakaan harus menggunakan data dari

    situasi yang menunjukkan tingkat resiko yang ekui6alen

    &4

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    13/48

    *egitupun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus

    dianalisa, untuk seseorang yang berada di kelas pelatihan

    kecenderungan kecelakaan mungkin hanya sedikit yang diketahuinya

    +atu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah apakah ada hubungan

    yang signi#ikan antara kecenderungan terhadap kecelakaan yang kecil

    atau salah satu kecelakaan yang besar Pendekatan yang sering

    dilakukan untuk seorang manager untuk salah satu #aktor kecelakaan

    terhadap pekerja adalah dengan tidak membayar upahnya

    *agaimanapun jika banyak pelaku usaha yang melakukan hal diatas

    akan menyebabkan berkurangnya rata"rata pendapatan, dan tidak 

    membayar upah pekerja akan membuat pekerja malas melakukan

     pekerjaannya dan terus membahayakan diri mereka ataupun pekerja

    yang lain

    /. Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

    Kinerja (per#ormen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan

    merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu

    kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat

    merupakan beban tambahan pada pekerja *ila ketiga komponen

    tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang

    optimal dan peningkatan produkti6itas +ebaliknya bila terdapat

    ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa

     penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan

    menurunkan produkti6itas kerja

    &) Ka&as!tas Kerja

    +tatus kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada

    umumnya belum memuaskan ari beberapa hasil penelitian

    didapat gambaran bahwa 3".G masyarakat pekerja kurang kalori

     protein, 3G menderita anemia giHi dan 3G kekurangan Hat besi

    tanpa anemia Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan

     bagi para pekerja untuk bekerja dengan produkti6itas yang optimal

    al ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja

    &3

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    14/48

    yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan

    non kesehatan yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga

    untuk dalam melakukan tugasnya mungkin sering mendapat

    kendala terutama menyangkut masalah kecelakaan kerja

    4) Be)an Kerja

    +ebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang

     bersi#at teknis beroperasi ' " 4. jam sehari, dengan demikian

    kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut adanya

     pola kerja bergilir dan tugas/jaga malam

    Pola kerja yang berubah"ubah dapat menyebabkan kelelahan

    yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama

    tubuh) 5aktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain

    tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relati# 

    rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja

    tambahan secara berlebihan *eban psikis ini dalam jangka waktu

    lama dapat menimbulkan stres

    3) L!n(kun(an Kerja

    Dingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat

    mempengaruhi kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan

    Kerja (9ccupational ;ccident), Penyakit ;kibat Kerja dan

    Penyakit ;kibat ubungan Kerja (9ccupational isease 8ork 

    Celated iseases)

    0 T!njauan Tentan( Tena(a Kesehatan

    a Pen(ert!an Tena(a Kesehatan

    1enaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan

    diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan

    atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang

    untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan

    upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar"3, +&, +4 dan

    +3"< pendidikan non gelar< sampai dengan pelatihan khusus

    kejuruan khusus seperti >uru Imunisasi, !alaria, dsb, dan

    &.

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    15/48

    keahlian al inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan

    tenaga lainnya anya mereka yang mempunyai pendidikan

    atau keahlian khusus"lah yang boleh melakukan pekerjaan

    tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan #isik manusia, serta

    lingkungannya

    1enaga kesehatan berperan sebagai perencana, penggerak 

    dan sekaligus pelaksana pembangunan kesehatan sehingga

    tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis yang sesuai,

    maka pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara

    optimal Kebijakan tentang pendayagunaan tenaga kesehatan

    sangat dipengaruhi oleh kebijakan kebijakan sektor lain,

    seperti: kebijakan sektor pendidikan, kebijakan sektor 

    ketenagakerjaan, sektor keuangan dan peraturan kepegawaian

    Kebijakan sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap

     pendayagunaan tenaga kesehatan antara lain: kebijakan tentang

    arah dan strategi pembangunan kesehatan, kebijakan tentang

     pelayanan kesehatan, kebijakan tentang pendidikan dan

     pelatihan tenaga kesehatan, dan kebijakan tentang pembiayaan

    kesehatan

    ) Peran Tena(a Kesehatan Dalam Menan(an! Kor)an

    Ke*elakaan Kerja

    Pekerja yang menderita gangguan kesehatan atau penyakit

    akibat kerja cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan kerja

    i negara maju banyak pakar tentang kesehatan dan keselamatan

    kerja dan banyak buku serta hasil penelitian yang berkaitan dengan

    kesehatan tenaga kerja yang telah diterbitkan i era globalisasi ini

    kita harus mengikuti trend  yang ada di negara maju alam hal

     penanganan kesehatan pekerja, kitapun harus mengikuti standar 

    internasional agar industri kita tetap dapat ikut bersaing di pasar 

    global engan berbagai alasan tersebut rumah sakit pekerja

    merupakan hal yang sangat strategis itinjau dari segi apapun

    &

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    16/48

    niscaya akan menguntungkan baik bagi perkembangan ilmu, bagi

    tenaga kerja, dan bagi kepentingan (ekonomi) nasional serta untuk 

    menghadapi persaingan global

    *agi #asilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada, rumah

    sakit pekerja akan menjadi pelengkap dan akan menjadi pusat

    rujukan khususnya untuk kasus"kasus kecelakaan dan penyakit

    akibat kerja iharapkan di setiap kawasan industri akan berdiri

    rumah sakit pekerja sehingga hampir semua pekerja mempunyai

    akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensi#

    +etelah itu perlu adanya rumah sakit pekerja sebagai pusat rujukan

    nasional +udah barang tentu hal ini juga harus didukung dengan

    meluluskan spesialis kedokteran okupasi yang lebih banyak lagi

    Kelemahan dan kekurangan dalam pendirian rumah sakit pekerja

    dapat diperbaiki kemudian dan jika ada penyimpangan dari misi

    utama berdirinya rumah sakit tersebut harus kita kritisi bersama

    Kecelakaan kerja adalah salah satu dari sekian banyak 

    masalah di bidang Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja

    yang dapat menyebabkan kerugian jiwa dan materi +alah satu

    upaya dalam perlindungan tenaga kerja adalah menyelenggarakan

    P3K di perusahaan sesuai dengan dan peraturan Pemerintah

    yang berlaku Penyelenggaraan P3K untuk menanggulangi

    kecelakaan yang terjadi di tempat kerja P3K yang dimaksud harus

    dikelola oleh tenaga kesehatan yang pro#essional

    Eang menjadi dasar pengadaan P3K di tempat kerja adalah

    0o & 1ahun &-2 tentang keselamatan kerja< kewajiban

    manajemen dalam pemberian P3K, 0o&3 1ahun 4 tentang

    ketenagakerjaan, Peraturan !entri 1enaga Kerja dan 1ransmigrasi

     0o3/!en/&-'4 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja < tugas pokok 

    meliputi P3K dan Peraturan !entri 1enaga Kerja 0o /!en/&--

    tentang +istem !anajemen Keselamatan, Keamanan, dan

    Kesehatan Kerja

    &7

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    17/48

    * Pen(enal!an Melalu! #alur kesehatan Me!*al Control

    Pengendalian !elalui >alur kesehatan (!edical Jontrol)

    Eaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan

    cara mengenal (Cecognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja

    yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan

    kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada

     baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang

    disekitarnya engan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus

    menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat

     pemulihan kemampuan produkti6itas masyarakat pekerja isini

    diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit

    akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt"treatment) Pencegahan

    sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja

    yang meliputi :

    1 Pemeriksaan ;wal

    ;dalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum

    seseorang calon/pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan)

    mulai melaksanakan pekerjaannya Pemeriksaan ini bertujuan

    untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon

     pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau

    dari segi kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan

    ditugaskan kepadanya ;namnese umum Pemerikasaan

    kesehatan awal ini meliputi:

    a) ;namnese pekerjaan

     b) Penyakit yang pernah diderita

    c) ;lergi

    d) Imunisasi yang pernah didapat

    e) Pemeriksaan badan

    #) Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan tertentu :

    (&) 1uberkulin test

    (4) Psiko test

    &2

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    18/48

    2 Pemeriksaan *erkala

    ;dalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara

     berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan

     besarnya resiko kesehatan yang dihadapi !akin besar resiko

    kerja, makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala

    Cuang lingkup pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum

    dan pemeriksaan khusus seperti pada pemeriksaan awal dan

     bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai

    dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan

    3 Pemeriksaan Khusus

    Eaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus

    diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana

    ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu

    kesehatan pekerja +ebagai unit di sektor kesehatan

     pengembangan K3 tidak hanya untuk intern laboratorium

    kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna juga

    harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat

     pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promoti# dan

     pre6enti# !isalnya untuk mengamankan limbah agar tidak 

     berdampak kesehatan bagi pekerja atau masyarakat

    disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam mengenali unsa#e

    act dan unsa#e condition agar tidak terjadi kecelakaan dan

    sebagainya

    0 un(s! 4 Tu(as Pera5at alam H+&erkes

    a) !engkaji !asalah Kesehatan Pekerja

     b) !engumpulkan data para pekerja, mencakup biodata,

    riwayat peny yang lalu, masl kes pekerja saat ini

    c) !enganalisa masalah kes pekerja

    d) !enentukan kesehatan pekerja

    e) !enyusun prioritas masalah

    #) !enyusun Cencana ;skep Pekerja

    g) !erumuskan tujuan

    h) !enyusun rencana tindakan

    i) !enyusun kriteria keberhasilan

    &'

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    19/48

     j) !elaksanakan Pelayanan Kesehatan perawatan terhadap

    Pekerja

    (&) !emberikan askep di klinik sesuai dengan perencanaan

    (4) Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan

    medic

    (3) !elakukan P3K

    (.) !elakukan rujukan

    k) Penilaian

    (&) !enilai hasil askep berpedoman pd tujuan

    (4) !embandingkan hasil dg tujuan yg dirumuskan

    (3) +asaran pembinaan upaya kesehatan kerja oleh puskesmas

    ditujukan kepada:

    (&) Kelompok tani

    (4) Kelompok nelayan

    (3) Kelompok industri kecil/pengrajin

    2. Alat Pel!nun( D!r!

    a. &en(ert!an

    ;lat pelindung diri merupakan peralatan keselamatan yang harus

    digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam lingkungan kerja

    yang berbahaya (Jahyono,4.)

    ). Tujuan Pen((unaan APD

    1ujuan dari penggunaan ;lat Pelindung iri (;P) adalah untuk 

    melindungi tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan

     penghalang dari bahaya ditempat kerja, alat pelindung diri (;P)

    *. Man/aat Men((unakan APD

    untuk melindungi seluruh / sebagian tubuhnya terhadap

    kemungkinan adanya potensi bahaya / kecelakaan kerja,

    mengurangi resiko akibat kecelakaan

    . #en!s #en!s APD

    &) +a#ety elmet : *er#ungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang

     bisa mengenai kepala secara langsung

    &-

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    20/48

    4) +epatu Karet (sepatu boot) : *er#ungsi sebagai alat pengaman saat

     bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur Kebanyakan di

    lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau

     berat, benda panas, cairan kimia, dsb

    3) +arung 1angan : *er#ungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat

     bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera

    tangan *ahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan #ungsi

    masing"masing pekerjaan

    .) Kaca !ata Pengaman (+a#ety lasses) 6 *er#ungsi sebagai

     pelindung mata ketika bekerja,misalnya menghindari mata terkenadebu

    ) !asker (Cespirator) : *er#ungsi sebagai penyaring udara yang

    dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal

     berdebu, beracun, dsb)

    7) Pakaian Kerja (8ork clothing) :  *er#ungsi sebagai pelindung diri

    agar badan operator saat bekerja tidak panas dan badan tidak terkena

    debu

    3. Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan P3K

    a. Pen(ert!an

    1indakan yang dapat diberikan atau dilakukan oleh orang yang

    tahu, memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk"beluk anatomi"

    kesehatan dasarKemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui

     pendidikan umum #ormal, pelatihan atau pun pengalaman dalam

    kehidupan sehari"hari

    ). Tujuan P3K 

    1ujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk 

    mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup,

    membuat keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan

    4

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    21/48

    yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa

    cemas

    *. Pr!ns!& Dasar Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan

    &) *ersikap tenang dan tidak bole panik

    4) unakan mata dengan jeli,

    3) Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya,

    .) Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan

    e#esien

    ) Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan,

    cuaca dan sebagainya

    7) Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan

    luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan2) Periksa perna#asan korban

    ') Periksa nadi/ denyut jantung korban

    -) +etelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab

    atau penyerta

    &) *iasakan membuat cataan tentang usaha"usaha pertolongan yang

    telah ;nda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian,

    dan sebagainya Jatatan ini berguna bila penderita mendapat

    rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain

    &&) +ementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi

     petugas medis atau rumah sakit rujukan

    . Peoman +an( harus !&e(an( oleh &elaku P3K 

    &) P : Penolong mengamankan diri sebelum bertindak 

    4) ; : ;mankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga

     bebas dari bahaya

    3) 1 : 1andai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa

    ditempat itu ada kecelakaan.) : sahakan mengubungi ambulans, rumah sakit atau yang

     berwajib

    ) 1 : 1indakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang

     paling tepat

    e. Peralatan P3K 

    *ahan yang minimal harus tersedia :

    &) *ahan yang membersihkan tangan misalnya sabun,alcohol

    4&

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    22/48

    4) 9bat untuk mencuci luka misalnya air bersih, boorwater, po6idione

    iodine

    3) 9bat untuk mengurangi rasa nyeri dan panas misalnya

     parasetamole

    .) *ahan untuk menyadarkan misalnya moniak, eun decologne

    ;lat minimal yang disediakan :

    &) & pembalut cepat

    4) Pembalut gulung

    3) Pembalut segitiga

    .) Kapas

    ) Plester 

    7) Kasa steril

    2) unting

    ') Pinset

    /. "!stemat!ka Pertolon(an Pertama Paa Ke*elakaan

    &) *erlakulah cekatan tetapi tetap tenang

    4) >auhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya

    3) *ila perna#asan penderita berhenti segera kerjakan perna#asan

     bantuan

    .) +egera amati bila terjadi pendarahan, karena jika yang keluar dari

     pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3"menit

    ) Korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari

    letak anggota tubuh yang lain

    7) >angan memindahkan korban secara terburu"buru,

    2) +egera transportasikan korban ke sentral pengobatan

    (. Kasus,Kasus Ke*elakaan an Lan(kah,Lan(kah Pertolon(ann+a

    &) Pingsan (+yncope/collapse)

    a) ejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang"kunang,

    telinga berdenging, na#as tidak teratur, muka pucat, biji mata

    melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak 

    respon (beberapa menit), denyut nadi lambat

     b) Penanganan

    (4) *aringkan korban dalam posisi terlentang

    (3) 1inggikan tungkai melebihi tinggi jantung

    (.) Donggarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang

    yang menghambat perna#asan

    () *eri udara segar 

    (7) Periksa kemungkinan cedera lain

    44

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    23/48

    (2) +elimuti korban

    (') Korban diistirahatkan beberapa saat

    (-) *ila tak segera sadar periksa na#as dan nadi posisi

    stabil Cujuk ke instansi kesehatanL

    4) ehidrasi

    a) ejala dan tanda dehidrasi

    (&) ehidrasi ringan: e#isit cairan G dari berat badan,

     penderita merasa haus, denyut nadi lebih dari

    -M/menitehidrasi sedang: e#isit cairan antara "&G

    dari berat badan, nadi lebih dari -M/menit, nadi lemah,sangat haus

    (4) ehidrasi berat: e#isit cairan lebih dari &G dari berat

     badan, hipotensi, mata cekung, nadi sangat lemah, sampai

    tak terasa, kejang"kejang

     b) Penanganan

    (&) !engganti cairan yang hilang dan mengatasi shock

    (4) mengganti elektrolit yang lemah

    (3) !engenal dan mengatasi komplikasi yang ada

    (.) !emberantas penyebabnya

    () Cutinlah minum jangan tunggu haus

    3) ;tsma

    a) ejala: sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik na#as,

    terdengar suara na#as tambahan, otot bantu na#as terlihat

    menonjol (dileher), irama na#as tidak teratur, terjadinya

     perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis),

    kesadaran menurun (gelisah/meracau)

     b) Penanganan

    (&) 1enangkan korban(4) *awa ketempat yang luas dan sejuk 

    (3) Posisikan N duduk 

    (.) ;tur na#as

    () *eri oksigen (bantu) bila diperlukan

    .) Pusing/=ertigo/0yeri Kepala

    a) ejala: kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan

    keseimbangan tubuh, lemas

     b) Penanganan

    (&) Istirahatkan korban

    (4) *eri minuman hangat

    (3) beri obat bila perlu

    43

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    24/48

    (.) 1angani sesuai penyebab

    ) !aag ;tau !ual

    a) ejala: perut terasa nyeri/mual, berkeringat dingin, lemas b) Penanganan

    (&) Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring

    sesuai kondisi korban

    (4) *eri minuman hangat (teh/kopi)

    (3) >angan beri makan terlalu cepat

    7) !imisan

    a) ejala: dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri,

    korban sulit berna#as dengan hidung karena lubang hidung

    tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing b) Penanganan

    (&) *awa korban ke tempat sejuk/nyaman

    (4) 1enangkan korban

    (3) Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung

    (.) iminta berna#as lewat mulut

    () *ersihkan hidung luar dari darah

    (7) *uka setiap /& menit >ika masih keluar ulangi tindakan

    Pertolongan Pertama

    2) Kram

    a) ejala: 0yeri pada otot, kadang disertai bengkak 

     b) Penanganan

    (&) Istirahatkan

    (4) Posisi nyaman

    (3) Celaksasi

    (.) Pijat berlawanan arah dengan kontraksi

    ') !emar  

    a) ejala: warna kebiruan/merah pada kulit, nyeri jika di tekan,

    kadang disertai bengkak 

     b) Penanganan

    (&) Kompres dingin

    (4) *alut tekan(3) 1inggikan bagian luka

    -) Keseleo

    a) ejala: bengkak, nyeri bila tekan, kebiruan/merah pada derah

    luka, sendi terkunci, ada perubahan bentuk pada sendi

     b) Penanganan

    (&) Korban diposisikan nyaman

    (4) Kompres es/dingin

    (3) *alut tekan dengan ikatan ' untuk mengurangi pergerakan

    (.) 1inggikan bagian tubuh yang luka

    &)Duka

    4.

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    25/48

    a) ejala: terbukanya kulit, pendarahan, rasa nyeri

     b) Penanganan

    (&) *ersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)(4) 1utup luka dengan kasa steril/plester 

    (3) *alut tekan (jika pendarahannya besar)

    (.) >ika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan

    luka

    c) al"hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:

    (&) Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:

    (4) Keluarkan tanpa menyinggung luka

    (3) Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)

    (.) ?6akuasi korban ke pusat kesehatan

    () *ekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu lukaini berarti luka mulai menutup *ekuan tidak boleh

    dibuang, jika luka akan berdarah lagi

    &&) Pendarahan

    a) 1enaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll

     b) 5isika:

    (&) *ila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi

     pendarahan

    (4) *ila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan

    mengurangic) Kimia: 9bat"obatan

    d) *iokimia: 6itamin K 

    e) ?lektrik: diahermik 

    &4) Patah 1ulang atau #raktur 

    a) ejala: perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku,

     bengkak, terdengar/terasa(korban) derikan tulang yang

    retak/patah, ada memar (jika tertutup), terjadi pendarahan (jika

    terbuka)

     b) >enisnya(&) 1erbuka (terlihat jaringan luka)

    (4) 1ertutup

    c) Penanganan

    d) 1enangkan korban jika sadar 

    e) ntuk patah tulang tertutup

    #) Periksa erakan (apakah bagian tubuh yang luka bias

    digerakan/diangkat)

    g) +ensasi (respon nyeri)

    h) +irkulasi (peredaran darah)

    i) kur bidai disisi yang sehat

     j) Pasang kain pengikat bidai melalui sela"sela tubuh bawah

    4

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    26/48

    k) Pasang bantalan didaerah patah tulang

    l) Pasang bidai meliputi 4 sendi disamping luka

    m) Ikat bidai&3) Duka *akar 

    a) !atikan api dengan memutuskan suplai oksigen

     b) Perhatikan keadaan umum penderita

    c) Pendinginan

    d) !embuka pakaian penderita/korban

    e) !erendam dalam air atau air mengalir selama 4 atau 3

    menit ntuk daerah wajah,cukup dikompres air 

      !encegah in#eksi

    a) Duka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak 

    dapat melekat pada luka

     b) Penderita dikerudungi kain putih

    c) Duka jangan diberi Hat yang tak larut dalam air seperti mentega,

    kecap dll

    (&) Pemberian sedati6e/mor#in & mg im diberikan dalam 4.

     jam sampai .' jam pertama

    (4) *ila luka bakar luas penderita diKuasakan

    (3) 1ransportasi ke#asilitasan yang lebih lengkap sebaiknya

    dilakukan dalam satu jam bilatidak memungkinkan masih

     bisa dilakukan dalam 4.".' jam pertama dengan

     pengawasan ketat selama perjalananKhusus untuk luka

     bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari

    tubuh

    &.) Keracunan makanan atau minuman

    a) ejala: mual, muntah, keringat dingin, wajah pucat/kebiruan

     b) Penanganan

    c) *awa ke tempat teduh dan segar d) Korban diminta muntah

    e) iberi norit

    #) Istirahatkan

    g) >angan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik 

    &) igitan binatang dan sengatan binatang

    a) Pertolongan Pertamanya adalah:

    (&) Jucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan

    sedikit antiseptik 

    (4) *ila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

    47

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    27/48

    (3) ;da beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan

    ganguan saat melakukan kegiatan di alam terbuka,

    diantaranya: lebah, nyamuk, ulat, dll

    &7) Pembalutan

    a) una pembalutan :

     b) !enutup luka

    c) !elakukan penekanan misalnya pada bagian tubuh yang sakit

    d) !embatasi pergerakan

    e) !engikat bidai

    #) !enghentikan/mengurangi perdarahan

    0. %es!ko Ceera Muskuloskeletal

    a. Pen(ert!an!enurut 9+; 4 : !+s atau gangguan muskuloskeletal,

    yaitu cedera dan gangguan pada jaringan lunak (otot, tendon, ligamen,

    sendi, dan tulang rawan) dan sistem sara#

    alam bidang keselamatan dan kesehatan kerja !+s disebut

     juga dengan istilah : gangguan trauma kumulati# (cumulative trauma

    disorders/CTDs), trauma berulang (repeated trauma), cedera stres

    yang berulang (repetitive stress), dan sindrom kelelahan kerja

    (occupational overextertion syndrom)

    !+s terjadi dalam kurun waktu yang panjang< mingguan,

     bulanan, dan tahunan !+s biasanya dihasilkan dari paparan

     berbagai #aktor risiko yang dapat menyebabkan atau memperburuk 

    gangguan, bukan dari satu akti6itas atau trauma seperti terjatuh,

    terkena benturan atau terkilir !+s dapat menyebabkan sejumlah

    kondisi, termasuk nyeri, mati rasa, kesemutan, sendi kaku, sulit

     bergerak, kehilangan otot, dan kadang"kadang kelumpuhan +eringkali,

     pekerja harus kehilangan waktu kerja untuk pulih, bahkan beberapa

     pekerja tidak pernah mendapatkan kembali kesehatan penuh

    angguan ini termasuk carpal tunnel    syndrome, tendinitis, linu

     panggul, penonjolan tulang, dan nyeri pinggang !+s tidak termasuk 

    cedera akibat slip, perjalanan, jatuh, atau kecelakaan serupa (9+;

    3&4, 4< +anders, !artha >, 4.)

    42

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    28/48

    *anyak cara bekerja " seperti mengangkat, mencapai benda

    ditempat yang tinggi, atau mengulangi gerakan yang sama " dapat

    menyebabkan ketegangan pada tubuh, keausan otot, jaringan, ligamen

    dan sendi apat melukai leher, bahu, lengan, pergelangan tangan, kaki

    dan punggung Jedera ini adalah disebut cedera muskuloskeletal

    angguan sistem muskuloskeletal merupakan penyebab utama

    ketidak hadiran kerja pada pekerja dan biaya yang cukup besar untuk 

    sistem kesehatan mayarakat angguan dari sistem muskuloskeletal

    tertentu mungkin berhubungan dengan bagian tubuh yang berbeda

    sesuai jenis pekerjaan !isalnya gangguan di punggung bawah sering

    dihubungkan dengan kegiatan mengangkat dan membawa beban

    disertai adanya getaran angguan anggota badan bagian atas pada jari

    tangan, pergelangan tangan, lengan, siku, bahu, leher) mungkin akibat

    dari pengerahan tenaga yang berulang atau statis dalam waktu yang

    lama atau kegiatan yang intensi# 1ingkat keparahan gangguan ini

    dapat ber6ariasi antara nyeri sesekali atau rasa sakit untuk penyakit

    tertentu seperti hasil diagnosis 1erjadinya nyeri diakibatkan

    o6erloading atau re6ersibel atau mungkin gejala awal untuk penyakit

    serius

    5aktor resiko untuk terjadinya muskuloskeletal disorder 

    diantaranya: pekerjaan yang berlebihan, #rekuensi/pengulangan, waktu

     paparan, postur kerja, kecelakaan, jumlah beban mekanis, kualitas

    resiko (intensitas kekuatan yang tinggi, pengulangan pengerahan

    tenaga besar, peregangan otot, kondisi lingkungan dan psikososial

    yang tidak baik)

    ). Pen+e)a) M"Ds

    *anyak pekerjaan yang mempunyai haHard !+s, baik 

     pekerjaannya itu sendiri atau cara kerja yang dilakukan yang dapat

    meningkatkan risiko !+s pada seorang pekerja Penyebab utama

    !+s yang berhubungan dengan kerja adalah beban, postur statis atau

     janggal dan repetisi/pengulangan (+ander, !artha >(4.)

    4'

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    29/48

    &) *eban/kekuatan ( force)

    *eban mengacu pada jumlah usaha yang dilakukan oleh otot,

    dan jumlah tekanan pada bagian tubuh sebagai akibat dari tuntutan

     pekerjaan yang berbeda +emua tugas pekerjaan memerlukan

     pekerja untuk menggunakan otot, namun, ketika pekerjaan

    mengharuskan mereka mengerahkan tingkat kekuatan yang terlalu

    tinggi untuk setiap otot tertentu, hal itu dapat merusak otot atau

    tendon, sendi dan jaringan lunak lainnya pada organ yang

    digunakan

    Kerusakan ini dapat terjadi dari gerakan atau tindakan

    tunggal yang memerlukan otot untuk mengangkat beban yang

    sangat berat 0amun, pada umumnya, kerusakan dihasilkan ketika

    otot menghasilkan tingkat beban sedang sampai tinggi secara

     berulang kali, untuk durasi yang panjang, dan / atau saat tubuh

    dalam postur yang canggung *eberapa tas  pekerjaan

    membutuhkan kekuatan yang tinggi pada beberapa bagian tubuh

    yang berbeda !isalnya, mengangkat beban berat yang jauh dari

    tubuh meningkatkan tekanan (gaya tekan) pada cakram spinal dan

    tulang belakang pada punggung bagian bawah al ini berpotensi

    dapat merusak cakram dan 6ertebra +umber lain dari

     beban/kekuatan pada tubuh yang berpotensi dapat menyebabkan

    kerusakan berasal dari pekerjaan dengan alat"alat tangan yang

    memiliki tepi keras atau tajam, meletakkan lengan bawah di tepi

    meja yang keras, dan lain"lain al ini dapat memampatkan tendon,

    otot, pembuluh darah dan sara# di bawah kulit, yang dapat merusak 

     jaringan jaringan engan force, penting untuk mempertimbangkan

    tidak hanya berapa banyak kekuatan yang terlibat tetapi juga:

    a) *erapa lama pekerja harus tetap mengerahkan kekuatan

     b) *erapa kali gaya adalah yang diberikan dalam periode waktu

    tertentu, dan

    c) Postur digunakan ketika mengerahkan gaya

    4-

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    30/48

    4) Postur tetap (statis) atau janggal

    Postur adalah posisi berbagai bagian tubuh selama

     berakti6itas ntuk sebagian besar sendi, postur netral atau baik 

     berarti bahwa sendi yang digunakan dekat dengan pusat berbagai

    gerak +emakin jauh bergerak menuju kedua ujung rangkaian

    gerak, atau lebih jauh dari sikap netral, maka postur akan semakin

     janggal sehingga akan terjadi ketegangan di otot, tendon dan

    ligamen di sekitar sendi Eang harus dipertimbangkan pada saat

     bekerja dengan postur tetap atau canggung:

    a) *erapa lama pekerja berada pada postur tetap

     b) *erapa kali postur canggung digunakan dalam jangka waktu

    tertentu, dan

    c) >umlah gaya yang diberikan ketika bekerja pada postur 

    canggung

    3) Cepetisi/pengulangan

    Cisiko !+s akan meningkat ketika bagian yang sama dari

    tubuh digunakan berulang kali, dengan jeda sedikit atau

    kesempatan untuk beristirahat 1ugas yang sangat berulang dapat

    menyebabkan kelelahan, kerusakan jaringan, dan, akhirnya, nyeri

    dan ketidaknyamanan al ini dapat terjadi bahkan jika  force

    rendah dan posstur kerja yang tidak terlalu canggung engan

    tugas yang berulang, tidak hanya penting untuk 

    mempertimbangkan bagaimana repetiti# tugas tersebut tetapi juga:

    a) *agaimana para pekerja selama melakukan tugas

     b) Postur diperlukan, dan

    c) >umlah gaya yang digunakan

    B. A"UHAN KEPE%A7ATAN

    1. Pen(kaj!an

    3

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    31/48

    Pengkajian status kesehatan pekerja dan kebutuhan pelayanan

    kesehatan berdasarkan perspekti# epidemiologi meliputi berbagai dimensi

    antara lain :

    a imensi *io#isikal

     b imensi Psikologi

    c imensi 5isik 

    d imensi +osial

    e imensi 1ingkah Daku

    # imensi +istem Kesehatan

    Perawat komunitas harus memperhatikan kelima dimensi tersebut

    karena akan sangat mempengaruhi derajat kesehatan masing"masing

    indi6idu

    a imensi *io#isikal

    5aktor biologi manusia yang perlu dikaji pada status kesehatan

     pekerja termasuk di dalamnya adalah kematangan dan usia, warisan

    genetik dan #ungsi #isiologis

     b imensi Psikologis

    Pada pengkajian dimensi psikologis perawat komunitas

    mengidenti#ikasi masalah psikologi pada lingkungan kerja dan

    mengkaji #aktor yang berkontribusi terhadap masalah psikologinya

    !asalah psikologi dapat dimani#estasikan dengan adanya

     penyalahgunaan obat, kekerasan, gangguan kejiwaan, neurosis, dan

    kelemahan *eberapa indikasi adanya masalah psikologi yang perlu

    dikaji :

    &) +ering tidak masuk kerja

    4) Perubahan mood, perubahan dalam berhubungan dengan orang lain

    3) Peningkatan insidensi kecelakaan

    .) Kelemahan, kelelahan, penurunan energi

    ) Penurunan atau peningkatan berat badan

    7) Peningkatan tekanan darah

    2) Penyakit yang berhubungan dengan stress (gastritis, ulkus

     peptikum)

    c imensi 5isik 

    3&

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    32/48

    Dingkungan #isik merupakan #aktor yang turut mempengaruhi

    derajat kesehatan dalam lingkungan kerja Kategori lingkungan #isik 

    yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti :

    &) 1erpapar panas dan dingin

    4) ;liran listrik, api dan lantai

    d imensi +osial

    Dingkungan sosial dalam lingkungan kerja yang dapat

    mempengaruhi status kesehatan dapat bersi#at positi# dan negati# Eang

    termasuk lingkungan sosial diantaranya : kualitas interaksi sosial

    diantara pekerja, nilai terhadap pekerjaan dan kesehatan, ada tidaknya

    diskriminasi, jenis kelamin atau tekanan lain yang dapat

    mempengaruhi produkti#itas pekerja

    e imensi 1ingkah Daku

    5aktor gaya hidup yang dipertimbangkan di sini termasuk :

    &) >enis pekerjaan

    4) Istirahat dan latihan

    3) Penggunaan alat pengaman

    # 1ahap Pengkajian

    &) Dingkungan

    4) Pemeriksaan kesehatan (awal,berkala,khusus)

    3) >aminan kesehatan

    .) Pemakaian ;P

    ) Proses kerja

    7) Keluhan pekerja

    2) Kecelakaan yg sering terjadi

    ') P3K  

    -) >am kerja

    2. Anal!sa Data 6

    ;nalisa masalah berdasarkan data #okus !isalkan :

    a Kecelakaan kerja yg sering terjadi

     b Perilaku yg tidak sehat

    c Dingkungan yg tidak sehat

    d Penyakit akibat kerja

    e Pengetahuan yang kurang

    # Kurangnya #asilitas pendukung

    34

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    33/48

    3. Perumusan D!a(nosa

    Cesiko peningkatan penyakit akibat kerja b/d kurang pengetahuan

     pekerja perusahaan ttg standar keselamatan dan kesehatan kerja

     penggunaan ;P, posisi kerja yg benar, 5asilitas kerja

    0. %en*ana ke&era5atan

    Prioritas masalah menggunakan skoring

    Inter6ensi :

    a Pendidikan kesehatan

     b +krining

    c Pembekalan kader P3K 

    BAB III

    LAP$%AN HA"IL PELAK"ANAAN A"UHAN KEPE%A7ATAN

    A. Deskr!&s! "!n(kat Area Kaj!an

    8ilayah C8 4 kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota

    +ukabumi dengan batas wilayah sebelah barat yaitu C8 & sebelah +elatan

    yaitu C8 . sebelah 1imur yaitu C8 ', sebelah utara C8 3 dan C8 &3

    >umlah kepala keluarga di wilayah C8 4 adalah 32- KK, dengan jumlah

    warga O jiwa

    B. Ta)ulas! Data an Anal!sa Data

    1. Ta)ulas! Data

    a. Karakter!st!k %es&onen

    33

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    34/48

    1 #en!s Kelam!n

    Ta)el 3.1

    D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan

    #en!s Kelam!n ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7

    82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota

    "uka)um!

    No #en!s Kelam!n rekuens! Persentase 9

    & Daki"laki . &

    4 Perempuan

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3& dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja berjenis kelamin laki @ laki yaitu &G atau sebesar .

    orang

    2 Umur

    Ta)el 3.2

    D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan

    Umur ! ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82

    Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota

    "uka)um!

    No Umur rekuens! Persentase 9& 4"4

    4 47"3

    3 3 . &

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 34 dapat dilihat bahwa sebagian

     besar pekerja berusia 3 tahun yaitu & G atau . orang

    3 Pen!!kan

    Ta)el 3.3

    3.

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    35/48

    D!str!)us! rekuens! Karakter!st!k %es&onen Berasarkan

    Pen!!kan ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82

    Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota

    "uka)um!

    No Pen!!kan rekuens! Persentase 9

    & + & 4

    4 +!P & 4

    3 !adrasah & 4

    . Pesantren & 4

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 33 diketahui bahwa pendidikan

    terakhir para pegawai yaitu +, +!P, !adrasah dan Pesantren

    yaitu masing"masing dengan persentase 4G atau masing"

    masing berjumlah & orang

    ). Lama #am Kerja

    Ta)el 3.0

    D!str!)us! rekuens! Lama #am Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu

    Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+aKe*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    No Lama #am Kerja rekuens! Persentase

    9

    & ' jam . &

    4 ' jam

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3. dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja lama jam kerjanya tidak lebih dari ' jam yaitu &G

    atau . orang

    *. #am!nan Kesehatan D!tem&at Kerja

    Ta)el 3.:

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan #am!nan Kesehatan

    D!tem&at Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7

    82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota

    "uka)um!

    3

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    36/48

    No Mem&un+a! #am!nan

    Kesehatan rekuens! Persentase9

    & Ea

    4 1idak . &

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja tidak mempunyai jaminan kesehatan ditempat

    kerjannya yaitu &G atau sebanyak . orang

    . Pen(olahan L!m)ah

    Ta)el 3.;

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pen(olahan L!m)ah

    D!tem&at Kerja ! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7

    82 Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on(

    Kota "uka)um!

    No Pen(olahan L!m)ah

    rekuens! Persentase

    9& Ea . &

    4 1idak

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja tidak mempunyai jaminan kesehatan ditempat

    kerjannya yaitu &G atau sebanyak . orang

    e. Konstruks! Ban(unan

    Ta)el 3.<

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan Konstruks! Ban(unan D!

    Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan

    "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    NoKonstruks!

    )an(unanrekuens!

    Persentase

    9

    & ;man . &

    4 1idak aman

    37

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    37/48

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 37 dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja mengatakan konstruksi bangunan di Pabrik ills

    +epatu *apak Idam C1 & C8 4 aman yaitu dengan

     persentase &G

    /. Har! L!)ur

    Ta)el 3.=

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan Har! L!)ur D! Pa)r!k H!lls

    "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+a

    Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    No Har! l!)ur rekuens!Persentase

    9

    & ;da libur . &

    4 1idak libur

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 32 dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja mengatakan terdapat hari libur di Pabrik ills +epatu

    *apak Idam C1 & C8 4 yaitu dengan persentase &G

    (. Pemer!ksaan alat kerja

    Ta)el 3.>

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pemer!ksaan Alat Kerja D!

    Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan

    "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    No

    Pemer!ksaan Alat

    Kerja rekuens!

    Persentase

    9

    & 1idak ada

    4 ;da . .

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3' dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja mengatakan terdapat pemeriksaan alat kerja setiap

    sebulan sekali di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4

    yaitu dengan persentase &G

    h. Pen(etahuan Alat Pel!nun( D!r!

    32

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    38/48

    Ta)el 3.18

    D!str!)us! rekuens! Berasarkan Pen(etahuan Alat Pel!nun(

    D!r! D! Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82

    Kelurahan "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota

    "uka)um!

    No Pen(etahuan rekuens!Persentase

    9

    & *aik . .

    4 Jukup

    3 Kurang >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3- dapat dilihat bahwa seluruh

     pekerja di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4 yaitu

    termasuk kedalam kategori pengetahuan baik dengan

     persentase &G

    !. Pen((unaan Alat Pel!nun( D!r!

    Ta)el 3.11

    D!str!)us! rekuens! Pen((unaan Alat Pel!nun( D!r! D!

    Pa)r!k H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan

    "ukakar+a Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    No Pen((unaan Alat

    Pel!nun( D!r!

    rekuens! Persentase 9

    & *aik

    4 Jukup

    3 Kurang . &

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3& dapat dilihat bahwa penggunaan

    alat pelindung diri di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8

    4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi

    termasuk dalam kategori Kurang yaitu dengan persentase &G

     j. Kesehatan Keselamatan Kerja

    Ta)el 3.12

    D!str!)us! rekuens! Kesehatan Keselamatan Kerja D! Pa)r!k 

    H!lls "e&atu Ba&ak Iam %T 81 %7 82 Kelurahan "ukakar+a

    Ke*amatan 7aruo+on( Kota "uka)um!

    3'

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    39/48

    No Kesehatan

    Keselamatan Kerja

    rekuens! Persentase 9

    & *aik

    4 Jukup

    3 Kurang . &

    >umlah . &

    *erdasarkan data tabel 3&& dapat dilihat bahwa kesehatan

    Keselamatan Kerja di Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8

    4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi

    termasuk dalam kategori Kurang yaitu dengan persentase &G

    2. Anal!sa Data

    Kategori ata iagnosa Keperawatan ;lternati# +olusi

    + :

    & Pekerja di pabrik

    hills sepatu *apa

    Idam mengatakan

     jarang menggunakan

    alat bantu bila

    sedang bekerja

    9 :

    & +ebanyak &G

     pekerja pabrik hills

    sepatu berjenis

    kelamin laki"laki

    4 +ebanyak &G

     pekerja pabrik hills

    sepatu berusia

    antara ."4 tahun

    3 +ebagian besar

     pekerja pabrik hills

    sepatu berlatar

     belakang pendidikan

    +!P sebanyak 4G,

    Cesiko tinggi kecelakaan

    kerja di pabrik hills

    sepatu akibat

    ketidaksesuaian pekerja

    dalam penggunaan ;P

    dengan karakteristik :

    & Pekerja di pabrik hills

    sepatu mengatakan

    seluruhnya atau dari

    & G pekerja tidak

    menggunakan alat

     bantu pelindung diri

    (;P)

    & !elakukan

     penyuluhan tentang

    keselamatan,

    keamanan, dan

    kesehatan kerja (K3)

    4 !elakukan

     penyuluhan tentang

    ;P

    3-

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    40/48

    + 4G, Pesantren

    4G dan !adrasah

    4G

    . +eluruah pekerja

     pabrik hills sepatu

    memiliki lama jam

    kerja ' jam/hari

    3. D!a(nosa Ke&era5atan Pr!or!tas

    & Cesiko tinggi kecelakaan kerja dipabrik tahu akibat ketidaksesuaian

     pekerja dalam penggunaan ;P dengan karakteristik : Pekerja di pabrik 

    hills sepatu mengatakan seluruhnya atau dari & G pekerja tidak 

    menggunakan alat pelindung diri (;P)

    .

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    41/48

    0. Inter?ens! Ke&era5atan

    No D@ Tujuan "trate(!%en*ana

    Ke(!atanIn!kator Kr!ter!a Has!l 7aktu P#

    & Cesiko tinggi

    kecelakaan kerja

    di pabrik tahu

    akibat

    ketidaksesuaian

     pekerja dalam

     penggunaan ;P

    dengan

    karakteristik :

    Pekerja di pabrik 

    tahu mengatakan

    seluruhnya atau

    dari & G

     pekerja tidak 

    menggunakan

    1upan :

    +etelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama &

    minggu Cesiko

    terjadinya

    kecelakaan

     berulang tidak

    terjadi

    1upen :

    +etelah

    dilakukan

    tindakan

    & Penyulu

    han

    khusus

    kepada

     pegawai

     pabrik

    hills

    sepatu

    & !empersiapka

    n bahan

     penyuluhan

    yaitu power

     point dan

    lea#let

    4 !enyampaikan

    iHin untuk

    melaksanakan

     penyuluhan

    3 !engundang

     pegawai untuk

    mengikuti

     penyuluhan

    & ;cara

     berlangsung

    sesuai dengan

    rencana

    4 pekerja

    mengerti

    tentang

    keselamatan,

    keamanan dan

    kesehatan

    kerja (K3)

    3 1idak ada

    hambatan saat

     pelaksaanaan

     penyuluhan

    & Peserta

    menghadiri

     penyuluhan

     pada waktu

    yang

    ditentukan

    4Peserta

    antusias

    terhadap

    kegiatan

     penyuluhan

    3Peserta dapat

    menjelaskan

    kembali

    tentang materi

    yang

    selasa,

    44

    +eptem

     ber

    4&

    Pukul

    &7

    8I*

    !ahasiswa

    .&

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    42/48

    alat bantu

    (;P)

    keperawatan

    selama &

    minggu,

    diharapkan :

    & Kesadaran

     pegawai

    terhadap

     pentingnya

    ;P

    dijelaskan

    ketika ditanya

    :. Im&lementas! an E?aluas!

    N$D!a(nosa

    Ke&era5atan

    Tan((al4

    7aktuIm&lementas! E?aluas! Para/  

    1 Cesiko tinggi

    kecelakaan kerja di

     pabrik hills sepatu

    *apak Idam akibat

    ketidaksesuaian

     pekerja dalam

    44

    +eptember 

    4&

    Pukul &7

    8I*

    & !emberikan

     penyuluhan tentang

    tentang keselamatan,

    keamanan dan

    kesehatan kerja (K3)

    44 +eptember 4& Pukul &23 8I*

    +: &G (. orang) pekerja pabrik hills

    sepatu *apak Idam mengatakan

    mengerti mengenai pentingnya

     penggunaan ;P

    !ahasiswa

    .4

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    43/48

     penggunaan ;P

    dengan karakteristik :

    Pekerja di pabrik hills

    sepatu *apak Idam

    mengatakan

    seluruhnya atau dari

    & G pekerja tidak 

    menggunakan alat

     bantu (;P)

    menggunakan ;P

     pada kelompok pekerja

     pabrik hills sepatu di

    C8 4 Kelurahan

    +ukakarya Kecamatan

    8arudoyong Kota

    +ukabumi

    9: &G (. orang) pekerja pabrik hills

    sepatu *apak Idam pada saat ditanya

    dapat menyebutkan kembali

     pengertian ;P, tujuan dan man#aat

     penggunaan ;P, dan jenis"jenis

    ;P

    ;: !asalah teratasi

    P: Inter6ensi dihentikan

    .3

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    44/48

    BAB I

    PEMBAHA"AN

    +alah satu kegiatan pokok dari keperawatan komunitas adalah melaksanakan

    asuhan kesehatan kerja, melalui pengenalan masalah kesehatan masyarakat,

     perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian kesehatan menggunakan proses

    keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan Pengenalan masalah

    merupakan salah satu tahap yang penting dalam keperawatan kesehatan kerja

    engan ditemukannya masalah kesehatan yang ada melalui pengkajian yang

    komprehensi#, diharapkan upaya"upaya yang dilakukan untuk memecahkan

    masalah kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan pemecahan

    masalah ( pro!lem solving approach), yang dituangkan dalam proses keperawatan

    dengan meman#aatkan pendekatan epidemiologi yang dikaitkan dengan upaya

    kesehatan dasar (PJ)

    ;dapun dalam pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan ada beberapa

    kesenjangan diantaranya sebagai berikut:

    & Cesiko tinggi kecelakaan kerja di pabrik tahu akibat ketidak sesuaian pekerja

    dalam penggunaan ;P dengan karakteristik : Pekerja di pabrik hills sepatu

    *apak Idam mengatakan seluruhnya atau dari & G pekerja tidak 

    menggunakan alat bantu (;P)

    ;lat pelindung diri adalah peralatan yang harus disediakan oleh instansi,

     pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan) ;lat pelindung diri merupakan

     peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada

    dalam lingkungan kerja yang berbahaya (Jahyono,4.)

    ..

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    45/48

    *erdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuisioner +ebanyak &G

     pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di Kp 1egal 8angi C8 4

    Kelurahan +ukakarya tidak menggunakan ;P !enurut (Jahyono, 4.)

    1ujuan dari penggunaan ;lat Pelindung iri (;P) adalah untuk melindungi

    tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari bahaya

    ditempat kerja

    +eluruh pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di C8 4

     berlatar belakang pendidikan +, +!P, !adrasah dan Pesantren !enurut

    +uyanto, (4-) pengetahuan dan pengalaman cukup dapat mengatasi masalah

    secara e#ekti# Pendidikan +!P dikatakan pendidikan yang cukup maksimal

    sehingga pengetahun tentang pencegahan resiko cedera cukup

    +ebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam di Kp 1egal 8angi

    C8 4 memiliki lama jam kerja ' jam/hari !enurut ndang"ndang 0o&3

    tahun 43 tentang ketenaga kerjaan, khususnya pasal 22 sampai dengan pasal '

    Pasal 22 ayat &, 0o&3/43 mewajibkan setiap pengusaha untuk 

    melaksanakan ketentuan jam kerja Ketentuan jam kerja ini telah di atur dalam 4

    sistem seperti yang telah disebutkan yaitu: 2 jam kerja dalam & hari atau . jam

    kerja dalam seminggu *erdasarkan data lama kerja ' jam/hari merupakan waktu

    yang lama dalam bekerja sehingga semakin lama bekerja semakin rentan terhadap

    resiko terjadi cedera

    !enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswansi (42) 5aktor @ #aktor yg

    mempengaruhi kesehatan tenaga kerja *eban Kerja : #isik, mental, Dingkungan

    kerja : #isik, kimia, biologi, ergonomi, psikologi, Kapasitas kerja : ketrampilan,

    kesegaran jasmani, status kesehatan, usia

    *erdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner sebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam yang berada di Kp 1egal 8angi C8 4 tidak 

     pernah melakukan pemeriksaan peralatan yang akan digunakan bekerja !enurut

    ;ssauri (4.) pre6enti6e maintenance adalah kegiatan dan perawatan yang

    dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan" kerusakan yang tidak terduga

    dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan #asilitas produksi

    mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi *erdasarkan

    .

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    46/48

    data di C8 4 tidak pernah melakukan pengecekan alat, pengecekan alat penting

    untuk menghindari kecelakaan dalam bekerja

    +ebanyak &G pekerja pabrik hills sepatu *apak Idam di Kp 1egal 8angi

    C8 4 tidak pernah menggunakan alat bantu (;P) secara lengkap saat bekerja

    melakukan pengelasan !enurut +utrisno dan Kusmawan Cuswansi (42) ntuk 

    dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja diperlukan adanya

    unsur"unsur dan prinsip"prinsip keselamatan dan kesehatan kerja antara lain

    ;danya alat pelindung diri (;P) *erdasarkan data pekerja pabrik tahu tidak 

    menggunakan ;P, ;P sangat penting digunakan untuk menghindari

    kecelakaan dalam bekerjaKebiasaan menggunakan ;P yang baik merupakan cara aman bagi pekerja

    yang berada di lingkungan kerja berdebu atau percikan api untuk melindungi

    kesehatan (*udiono, 44)

    BAB

    .7

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    47/48

    KE"IMPULAN DAN %EK$MENDA"I

    A. Kes!m&ulan

    Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang

     penting dalam ketenaga kerjaan 9leh karena itulah sangat banyak berbagai

     peraturan perundang"undangan yang dibuat untuk mengatur masalah

    kesehatan dan keselamatan kerja !eskipun banyak ketentuan yang mengatur 

    mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak #aktor di

    lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut

    sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata !asih banyak pula perusahaan yang

    tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak 

    terjadi kecelakaan kerja

    i C8 4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong kota

    +ukabumi mahasiswa pro#esi +1IK?+ Kota +ukabumi menemukan prioritas

    masalah kesehatan yaitu : Cesiko tinggi kecelakaan kerja di pabrik hills sepatu

    *apak Idam akibat ketidak sesuaian pekerja dalam penggunaan ;P dengan

    karakteristik : Pekerja di pabrik hills sepatu *apak Idam mengatakan

    seluruhnya atau dari & G pekerja tidak menggunakan alat bantu (;P)

    B. %ekomenas!

    ntuk Karyawan Pabrik ills +epatu *apak Idam C1 & C8 4

    Kelurahan +ukakarya Kecamatan 8arudoyong Kota +ukabumi iharapkan

    setelah diadakannya praktik keperawataan kesehatan kerja yang dilakukan

    !ahasiswa pro#esi 0ers +1IK?+ Kota +ukabumi karyawan pabrik ills

    +epatu *apak Idam C1 & C8 4 Kelurahan +ukakarya Kecamatan

    8arudoyong Kota +ukabumi mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang

    keamanan dan keselamatan kerja dalam bekerja sehari" hari

    & ntuk Kedepannya

    .2

  • 8/19/2019 laporan belum jadii

    48/48

    iharapkan kedepannya dari pihak perusahaan untuk dapat

    mengutamakan keselamatan para pekerja sehingga dalam praktik kerja

    mengupayakan penggunaan ;lat Pelindung iri guna meminimalisir 

    kecelakaan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang serta

    diharapkan semua pekerja di perusahaan memiliki jaminan kesehatan yang

    teregistrasi pada *P>+