laporan antasida fix

Upload: salman-hutami

Post on 05-Jul-2018

295 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    1/43

    PENDAHULUAN ANTASIDA

     Antasida ialah obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna

    untuk menghilangkan nyeri tukak peptic. Antasid tidak mengurangi volume HCL yang

    dikeluarkan lambung, tetapi peninggian pH ajan menurunkan pepsin. Beberapa antasid

    misalnya Al(OH)3  diduga menghambat pepsin secara langsung. Maka kerja antasid

    sangat bergantung pada kelarutan dan kecepatan pengsongan lambung sangat

    menentukan masa kerjanya.

    Umumnya antasid merupakan basa lemah. Basa yang kuat seperti

    Magnesium hidorksida secara teoritis dapat meninggikan pH sampai 9, tetapi

    kenyataannya tidak terjadi. Semua antasid meningkatkan produksi HCL berdasarkan

    kenaikan pH yang meningkatkan aktivitas gastrin. Antasid dibagi dalam dua gologan

    yaitu antasid sistemik dan antasid non sistemik. Antasid sistemik diabsorpsi dalam usus

    halus sehingga menyebabkan urine bersifat alkalis. Antasid non sistemik hampir tidak di

    absorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Contoh antasid

    non sistemik adalah sediaan magnesium, aluminium dan kalsium.

    (Farmakologi dan Terapi edisi 5, FK UI, 2012, p. 518)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    2/43

    PERSYARATAN UMUM

    Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut

    yang terdispersi dalam fase cair. Beberapa suspense dapat langsung digunakan,

    sedangkan yang lain berupa campuran padatan yang harus direkonstitusikan terlebih

    dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan.

    Suspensi yang dinyatakan digunakan dengan cara tertentu harus

    mengandung zat antimikroba yang sesuai untuk melindungi kontaminasi bakteri, ragi

    dan jamur. Partikel yang terdapat dalam suspense dapat mengendap pada dasar

    wadah bila didiamkan, yang paling penting adalah bahwa suspense harus dikocok baik

    sebelum digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam

    pembawa, hingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat. Suspense harus

    disimpan dalam wadah tertutup rapat.

    (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 17-18)

    Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam

    bentuk halus dan tidak larut terdispersi dalam cairan pembawa. Persyaratan :

    1. Zat yang terdispersi harus halus

    2. Tidak boleh cepat mengendap

    3. Jika dikocok perlahan-lahan, endapan halus segera terdispersi kembali

    4. Mengandung zat tambahan bila dibutuhkan untuk stabilitas suspense

    5. Kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang

    (Farmakope Indonesia Edisi III hal 32)

    Suspensi adalah system dua fase mengandung partikel padat (fase

    terdispersi) terdispersi dalam cairan (media disperse). Suspense dibagi menjadi dua,

    yaitu suspensi koloid (diameter partikel 1nm-1µm) dan suspensi kasar (ukuran partikel

    diameter > 1µm). Persyaratan sediaan :

    1. Bisa dituang dan diatur dosisnya

    2. Partikel mudah terdispersi kembali bila terjadi pengendapan

    3. Distribusi ukuran partikel tetap dan sama

    4. Tahan terhadap kontaminan mikroba

    (The Pharmeutical Codex 12th ed. p. 72)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    3/43

    Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah disperse kasar partikel zat

    padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu media cair. Partikel-partikel tersebut

    kebanyakan mempunyai diameter > 0,1µm, dan beberapa dari partikel tersebut

    diselidiki dibawah mikroskop menunjukkan adanya gerak brown, jika disperse

    mempunyai viskositas rendah. Suspense antasida dan suspesi radiopaque umumnya

    mengandung zat padat yang terdispersi dalam konsentrasi yang tinggi. Suatu suspensi

    dapat diterima apabila mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan yaitu :

    - Zat yang tersuspensi (disuspensikan) tidak boleh cepat mengendap.

    - Partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh

    membentuk suatu gumpalan padat tapi harus dengan cepat terdisperi kembali

    menjadi suatu campuran homogeny bila wadah dikocok.

    - Suspensi tersebut tidak boleh terlalu kental untuk dituang dengan mudah dari

    botolnya atau untuk mengalir melewati jarum injeksi.

    (Farmasi Fisik Edisi Ketiga, Jilid 2, Alfred Martin hal 1125)

    Bentuk sediaan terpilih : Suspensi

     Alasan :

    Bahan aktif yang digunakan yaitu Al(OH)3 dan Mg(OH)2 yang bersifat

    praktis tidak larut dalam air, namun di kehendaki bentuk sediaan cair. Hal ini

    dikarenakan luas permukaan bahan aktif pada sediaan suspensi lebih luas daripada

    luas permukaan sediaan tablet sehingga lebih cepat memberikan efek menetralkan

    asam lambung karena kontak dengan medium lebih besar.

    Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut

    yang terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspense adalah

    sediaan seperti tersebut diatas, dan tidak termasuk kelompok suspense yang lebih

    spesifik, seperti suspensi oral, suspensi topical, dan lain-lain. Suspensi ini tidak boleh

    diinjeksikan secara intravena dan intratekal.

    Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang

    terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan

    untuk penggunaan oral. Beberapa suspense yang diberi etiket sebagai susu atau

    magma termasuk dalam kategori ini.

    (Farmakope Indonesia Edisi V hal 51)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    4/43

    TINJAUAN BAHAN AKTIF SEDIAAN ANTASIDA

    Senyawa

    Aktif

    Karakteristik

    FisikaKarakteristik Kimia Keterangan

    Aluminium

    Hidroksida

    koloidal

    - Serbuk halus,

    mengandung

    sedikit gumpalan,

    putih, tidak

    berbau, tidak

    berasa.

    - Kelarutan : praktis

    tidak larut dalam

    air dan dalam

    etanol (95%) p,

    larut dalam larutan

    alkali hidroksida

    berlebihan.

    (FI III hal 80)

    - pH suspesi 4,0% /v dalam air

    bebas kabon dioksida p tidak lebih

    dari 10,0

    - seperti senyawa aluminium

    lainnya, aluminium hidroksida

    merupakn astringent dan bisa

    menyebabkan konstipasi. Garam

    aluminium umumnya absorbsinya

    tidak baik pada GIT dan efek

    sistemik jarang terjadi pada

    pasien dengan ginjal normal.

    - Digunakan sebagai antasid,

    diberikan oral sampai 1 g antara

    makan dan waktu tidur. Untuk

    mengurangi efek konstipasi,

    sering dikombinasikan denganmagnesium yang mengandung

    antasid seperti magnesium

    hidroksida atau magnesium

    oksida.

    - Farmakokinetik : Aluminium

    hidroksida berekasi perlahan

    dengan HCL membentuk

    aluminium klorida yang larut.

     Adanya makanan dan factor lain

    bisa menurunkan waktu

    pengosongan lambung.

    (Martindale 36th ed. p. 1706)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    5/43

    Magnesium

    Trisilikat

    BM : 260.86

    Kalsium

    Karbonat

    (CaCO3)

    BM : 100.09

    - Serbuk halus,

    putih, tidak

    berbau, tidak

    berasa, tanpa

    butiran

    (FI V hal 797)

    - Kelarutan : tidak

    larut dalam air dan

    dalam etanol,

    terurai oleh asam

    mineral.

    - Stabilitas: stabil

     jika disimpan

    dalam wadah

    tertutup baik,

    sejuk dan kering.

    (HPE 6th  ed page

    408)

    - Serbuk halus

    mikro hablur,

    putih, tidak

    berbau, tidak

    berasa, stabil di

    udara.

    - Kelarutan : praktis

    tidak larut dalam

    air, kelarutan

    dalam air

    meningkat dengan

    adanya sedikit

    - Inkompatibel : pengawet seperti

    paraben kemungkinan tidak aktif

     jika ada penambahan magnesium

    trisilikat.

    - Inkompatibel dengan asam dan

    garam ammonium.

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    6/43

    gaam ammonium

    atau karbon

    dioksida, adanya

    alkali hidoksida

    menurunkan

    kelarutan, tidak

    larut dalam etanol,

    larut dalam asam

    asetat 1N, asam

    kloida 3N dan

    asam nitrat 2N

    dengan

    membentuk

    gelembung gas.

    (FI V hal 592)

    - Stabilitas: stabil

    disimpan dalam

    wadah tertutup

    baik, sejuk dankering.

    - Keamanan :

    banyak digunakan

    pada formula

    obat-obatan oral.

    Jika digunakan

    secara oral bisa

    menimbulkan

    konstipasi dan

    flatulence. Dosis

    sekitar 1,5 g

    sebagai antasid.

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    7/43

    Magnesium

    Hidroksida

    (Mg(OH)2)

    BM :58.32

    (HPE 6 ed page

    86)

    - Sebuk putih,

    ringan

    - Kelarutan : praktis

    tidak larut dalam

    air dan dalam

    etanol, larut dalam

    asam encer.

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    8/43

    EFEK FARMAKOLOGI

    1. Aluminium Hidroksida (Al(OH)3)

    Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerjanya lebih

    panjang. Al(OH)3 dan sediaan Al lainnya bereaksi dengan fosfat membentuk

    aluminum fosfat yang sukar diabsorbsi di usus kecil, sehingga ekskresinya fosfatmelalui urin berkurang, sedangkan tinja bertambah. Ion aluminium dapat

    bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen. Antasid ini mengabsorbsi

    pepsin dan menginaktivkannya. Absorbsi makanan setelah pemberian Al tidak

    banyak dipengaruhi dan komposisi tidak berubah.

    Efek samping Al(OH)3 yang utama adalah konstipasi. Ini dapat diatasi

    dengan memberikan antasid garam Mg. mual dan muntah dapat terjadi.

    Gangguan absorbs fosfat dapat terjadi sehingga menimbulkan sindrom deplesi

    fosfat disertai osteomalasia. Al(OH)3 lebih sering menyebabkan konstipasi pada

    usia lanjut.

    (Farmakologi dan Terapi FK UI edisi 5, 2012 halaman 519)

    2. Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)

    Obat ini praktis tidak larut dan tidak efektif sebelum obat ini bereaksi

    dengan HCl memmbentuk MgCl2 . magnesium hidroksida yang tidak bereaksi

    akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang sekresinya

    belakangan sehingga masa kerjanya lama. Antasid ini dan Natrium bikarbonat

    sama efektif dalam hal menetralkan HCl.

    Ion magnesium dalam usus akan diabsorbsi dan cepat disekresi melalu

    ion magnesium yang diabsorbsi akan bersifat antasid sistemik. Sehinggamenimbulkan alkaliuria tetapi jarang terjadi alkalosis. Pemberian kronik

    magnesium yang larut tidak diabsorbsi, tetapi berada dalam usus dan akan

    menarik air sebanyak 5-10% magnesium diabsorbsi dan dapat menimbulkan

    kelainan neurologic, neuromuscular dan kardiovaskular.

    (Farmakologi dan Terapi FK UI edisi 5, 2012 halaman 519)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    9/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    10/43

    10 

    RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN

    NO JENIS SPESIFIKASI ALASAN

    1. Bentuk Sediaan Suspensi   Bahan aktif praktis tidaklarut dalam air.

      Lebih siap secarabioavailibilitas daripadabentuk tablet.

    2. Bahan Aktif 1. Al(OH)3 2. Mg(OH)2 

      Kerja obat dalam tubuhlama.

      Efek samping obatsaling meniadakan.

      Kapasitas untukmenetralkan asam

    lambung tinggi.3. Kadar Bahan Aktif 1. Al(OH)3 : 230

    mg/5ml2. Mg(OH)2 :

    200 mg/5ml

      Agar dapat memasukirentang mEq (10-15mEq) untuk menetralkanasam.

      Mudah dituang kesendok takar.

    4. Viskositas -   Mudah dituang.

    5. pH 7.9 ±0.4   Stabilitas optimumbahan aktif.

    6. Bau Mint   Memberi efek relaksasi.

    7. Rasa Manis, Mint   Menutupi rasa tidakenak.

    8. Ukuran Partikel 1-100µm   Agar tidak memberikanrasa berpasir di lidah

    9. Waktu Rekontitusi 3 detik   Cepat dihomogenkankembali

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    11/43

    11 

    PERHITUNGAN DOSIS

    Menurut Farmakope dan Terapi FKUI 5 hal 514

    - Antasida Al tersedia dalam suspense Al(OH)3 gel yang mengandung 3,6-4%

     Al2O3. Dosis yang dianjurkan adalah 8 ml tersedia pula dalam bentuk tablet

     Al(OH)3 yang mengandung 5% Al2O3 dapat menetralkan 25mEq asam. Dosis

    yang dianjurkan adalah 0,6 gram.

    - Sediaan susu magnesium (milk of magnesia) berupa suspense yang berisi 7  – 

    8,5% Mg(OH)2. 1 ml susu magnesium bisa menetralkan 2,7 mEq asam. Dosis

    yang dianjurkan 5-30 ml bentuk lain ialah tablet susu magnesium berisi 325 mg

    Mg(OH)2 yang dapat menetralkan 11,1 mEq asam.

    Menurut Pharmaceutical Dosage Form : Disperse System Vol 2 page 128

    - Type of antacid suspension : Single Strength Suspension.

    These product have the capacities to neutralize 10 to 15 mEq of hydrochloride

    acid per 5ml dose

     Antacid Formula

     A teaspoonful the following formula should certain about 225 mg of aluminium

    hydroxide (Equivalen to dries aluminium hydroxide gel, USP calculated as 50% Al2O3and about 200 mg of magnesium hydroxide.

     Al(OH) 3 = (230 mg/1000 mg) x 25 mEq = 5,75 mEq

    Mg(OH)2 = (200 mg/325 mg) x 11,1 mEq = 6,83 mEq

    Jadi total mEq yang dapat dinetralkan oleh 230 mg Al(OH)  3 dan 200 mg Mg(OH)2 =

    5,75 mEq+ 6,83 mEq = 12,58 mEq (dalam rentang 10-15 mEq)

    Menentukan takaran terkecil

    Dalama 5 ml (sendok takar) mengandung 200 mg Mg(OH)2 dan 230 mg Al(OH) 3

    Target konsumen dewasa

    Dosis pemakaian sehari : 3-4 kali

     Al(OH) 3 = 230 x (3-4kali) = 690 - 920 mg

    Mg(OH)2 = 200 x (3-4 kali) = 600  – 800 mg

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    12/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    13/43

    13 

    FORMULA BAKU 1

     Aluminium Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension

    Material name Scale (mg/mL)

    Purified bentonite (Veegum HS) 5,00

    Xanthan gum (Rhodigel) 2,00

    Water 401,00

    Sorbitol 70 % 200,00

     Alumunium hydroxide gel 360,00

    Magnesium hydroxide 320,00

    Preservative, flavor qs

    FORMULA BAKU 2 

     Aluminium Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension

    Material name Scale (mg/mL)

     Aluminium hydroxide gel 200,00

    Magnesium hydroxide paste 30 % 80,00

    Sorbitol ( 70 % solution ) 150,00

    Methyl paraben 10,00

    Propil paraben 1,00

    Saccharin sodium 2,00

    Magnesium aluminium silicate ( Veegum HV) 15,00

     Ammonia solution 25 % 0,20

    Sodium hypochlorite 5 %Propylene glycol 100,00

    Lemon  – mint flavor 0,75

    Water purified -

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    14/43

    14 

    FORMULA BAKU 3 

    Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)

     Aluminum hidroksida Bahan obat 40,0

    Magnesium hidroksida Bahan obat 40,0

    Cremophor RH 40 Nonionic surfactant 50,0

    Silicon oil DC 200 (serva) Foam preventive 1,0

    Kollidon CL-M Surfactant 100,00

    Water Qs

    FORMULA BAKU 4 

    Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)

    Magnesium Aluminium silicate 5 %

    suspSuspending agent 200,00

    Methyl paraben Pengawet 2,0

    Propel paraben Pengawet 1,0

    Saccharin sodium Pemanis 0,5

     Aluminium hidroksida  – magnesium Bahan obat 500,00

    Fluid gel

    Polysorbate 80Suspending agent, wetting

    agent, nonionic surfactant3,0

    Flavor Perasa 2,0

    Water purified 291,5

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    15/43

    15 

    FORMULA BAKU 5

    Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)

     Aluminium hydroxide gel Bahan obat 405

    Magnesium hydroxide paste 30 % Bahan obat 100

     Ammonia solution 25 % Alkalizing agent 0,210

     Ammonia solution 25 % Alkalizing agent 0,053

    Methyl paraben Pengawet 10

    Menthol Perasa 0,250

    Propyl paraben Pengawet 3

    Peppermint oil Perasa 1

    Propylene glycol Pembasah 50

    Saccharin sodium Pemanis 1,250

    Sorbitol (70 % solution) Pemanis 150

    Sodium hypochlorite 5 % 4,5

    Sodium hypochlorite 5 % 1,25

    Magnesium aluminium silicate Suspending agent 15

    Water purified

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    16/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    17/43

    17 

      viskositas : 75-225 cp untuk

    5,5% w/v  suspense suhu 25oC ;

    viskositas meningkat ketika

    konsentrasi meningkat

      ADI : - (nontoxic nonirritant)

      LD50 oral = -

      Inkompatibilitas = acriflavine

    hydrochloride

    3 Xanthan gum /

    Rhodiger

      Berbentuk krim atau serbuk

    berwarna putih, tidak berbau,

    mudah mengalir

      Kelarutan : larut dalam air,

    praktis tidak larut dalam etanol

    dan eter

      pH stabil : rentang luas (pH 3-

    12)

      Viskositas : 1200-1600 cp untuk

    1% w/v dalam 25oC ; pengaruh

    pH terhadap viskositas

    rentangnya luas (perubahan pH

    tidak mempengaruhi viskositas)

      Inkompatibiitas : Hampir

    kompatibel dengan semua

    bahan ; inkompatibel dengan

    zat pengoksidasi, CMC Na,

    Dried aluminium hydroxide gel  ADI = 10 mg/kg BB 

      LD50 (mouse,oral) = >1g/kg 

    Pengunaan :

    Oral suspension =

    0,05-0,5 %

    Perhitungan ADI =

      ADI xanthan = 10

    mg/kg BB 

      Berat yang

    digunakan = 120 mg

      Penggunaan dalam

    sehari

    mg40mg12060

    54

     

      ADI sehari untuk 12

    tahun (35,52 kg) =

    10 x 35,52 = 355,2

    mg perhari

    Tidak melebihi ADI

    4 Avicel RC 581   Terdiri atas Microcrystaline

    cellulose dan CMC Na,

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    18/43

    18 

    berwarna putih atau tidak

    berwarna, tidak berasa.

    Sediaan serbuk terdiri dari 5  – 

    22% CMC

      Kelarutan : praktis tidak larut

    dalam asam lemah dan pelarut

    organic

      pH stabil = 3,5  – 11

      Viskositas = 39  – 91 cp

      Inkompatibilitas = inkompatibel

    dengan zat pengoksidasi asam

      ADI = - (aman untuk

    penggunaan jumlah besar)

    2. Pengawet

    No Nama Bahan Karakteristik

    1 Ethyl paraben

    C9H10O3 

    BM = 166,18

    Efektif pada range pH yang luas dan merupakan anti

    mikroba spektrum luas.

    Putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, serbuk kristal.

    Kelarutan = etanol (95%)p 1:2 ; propilen glikol 1:4

    Sukar larut dalam gliserin dan air.

    ( HPE page 244-245 )

    2 Methyl paraben

    C8H8O3 

    BM = 152,15

    ( Nipagin )

    Efektif pada range pH 4-8 dan merupakan anti mikroba

    spektrum luas. Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal

    putih.

    Kelarutan = etanol (95%)p 1:3 ; gliserin 1:60 ; propilen glikol

    1:5 ; dalam air 1:400, 1:50 (50oC), 1:30 (80oC)

    ( HPE page 330 )

    3 Propilen glikol Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa

    agak manis, higroskopis. 

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    19/43

    19 

    Dapat bercampur dengan air dan etanol (95%)p

    BJ = 1,0357  – 1,037 g/mL 

    Rentang konsentrasi dalam oral solution = 10  – 25 %

    Stabil secara kimia jika dicampur dengan gliserin, air dan

    alkohol.

    ( HPE page 241-242 dan FI III hal 534 )

    3. Pemanis

    No Nama bahan Karakteristik

    1 Sukrosa Kristal jernih atau Kristal serbuk putih. Tidak berbau dan

    memiliki rasa manis

    Kelarutan dalam air 1:0,5 dan pada air 100oC 1:0,2

    Berat jenis (Kristal) = 0,93 g/cm3

    pKa = 12,62

    penggunaan sukrosa sebagai pemanis 67 %

    (Handbook of Pharmaceutical Excipient 5 th ed, page 744-

    747)

    2 Na-Sakarin Serbuk Kristal berwarna putih, sedikit berbau atau tidak

    berbau. Memiliki efek pahit setelah di konsumsi. Lebih manis300-600 kali sukrosa.

    Berat jenis 76% Na sakarin = 0,9-1,2 g/cm3 

     ADI = 2,5 mg/kg BB 

    Kelarutan dalam air 1:1,2

    Penggunaan untuk oral solution = 0,075-0,6%

    (Handbook of Pharmaceutical Expicient 5 th ed, page 641-

    643)

    3 Sorbitol 70% Sirup kental, jernih. Mempunyai rasa enak, dingin dan manis

    50-60% sukrosa.

    Berat jernih = 1,293 g/cm3, viskositas = 110,0

    Kelarutan dalam air 1:0,5

    Konsumsi yang sebaiknya dihindari >20 g/hari

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    20/43

    20 

    Penggunaan untuk oral suspensi = 70%

    (Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th ed, page 718-

    721)

    4 Mannitol Serbuk kristal putih, tidak berbau atau granul yang mudah

    mengalir. Sama manisnya dengan glukosa dan setengah

    manis dari sukrosa, sensasi dingin di mulut.

    pKa = 13,5

    density = 1,514 g/cm3 untuk granul = 0,7 g/cm dan untuk

    serbuk = 0,43 g/cm

    kelarutan dalam air 1:5,5

    LD mouse,oral = 22 g/kg

    Untuk thickening oral suspension

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    21/43

    21 

     ADI PEMANIS

    1. Na Sakarin

     ADI Na Sakarin = 2,5 mg/kg BB 

    Kadar dalam sediaan = 0,1% v/v, kelarutan Na sakarin dalam air 1:1,2

    Volume Na Sakarin dalam 1 sediaan 60 mL

    mL06,060100

    1,0  

    Berat Na Sakarin dalam 1 sediaan 60 mL

    mg50g05,0g112

    06,0  

    Penggunaan dalam sehari, Daily intake mg16,67mg5060

    54

     

     ADI sehari untuk anak 12 tahun (35,52 kg)

    = 2,5 x 35,52 = 88,8 mg/hari

    TIDAK MELEBIHI ADI (Disimpulkan jika anak 12 tahun tidak melebihi ADI maka

    konsumen dewasa tidak melebihi ADI juga)

    2. Mannitol

    Tidak ada literatur ADI

    LD mouse,oral = 22 g/kg @tikus berat ± 20 g

    LD mouse = 0,44 g/20 g

    LD50 manusia BBmg/kg23,1690026,0

    44,0

    0026,0

    g20mencitLD  

    LD50 anak 12 tahun (35,52 kg)

    = 169,23 x 35,52 = 6011,08 mg/hari

    Penggunaan mannitol dalam 1 sediaan 1% b/v 

    mL60g6,0

    mL100g1  

    Dalam 1 sediaan mengandung 600 mg mannitol

    Penggunaan sekali mannitol mg50mg600mL60

    mL5  

    Tidak mencapai lethal dose.

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    22/43

    22 

    4. Flavoring agent

    No Nama Bahan Keterangan

    1 Menthol

    C10H20O

    BM = 156,27

    Kelarutan : sangat larut dalam etanol 95%, sangat

    sedikit larut dalam gliserin, praktis tidak larut dalam air.

    Menthol harus disimpan dalam tempat yang tertutup

    baik pada suhu tidak melewati 25oC karena menthol

    mudah menyublim.

    Inkompatibel dengan camphor, kloralhidrat, fenol,

    kalium pemanganat, kromium trioksida, butylkloral

    hidrat, β-naphtol, pyrogallol, resorcinol dan thymol

    (HPE 6th ed, page 433)

    2 Peppermint Oil Simpan di tempat yang tertutup rapat dan cegah

    pemaparan panas yang berlebihan.

    Kelarutan 1:4 bagian dalam alkohol 70%

    Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning

    kehijauan, bau aromatik rasa pedas dan hangat,

    kemudian dingin.

    (FI III hal 458)

    5. Floculating agent

    No Nama Bahan Karakteristik Fisika Karakteristik Kimia Keterangan

    1 Na alginat

    HPE 6th ed

    p.622

    Pemeriaan serbuk

    putih sampai

    kuning pucat,

    kecoklatan, tidak

    berbau, tidak

    berasa.

    Kelarutan : praktis

    tidak larut dalam

    etanol 95%

    eter,kloroform,

    Inkompatibilitas

    dengan derivat

    acridine, kristal

    violet, logam berat,

    etanol di

    konsentrasi lebih

    dari 5%. Jika ada

    NaCl lebih dari 4%

    akan terjadi salting

    out. Konsentrasi 1-

    Fungsi : stabiliting

    agent, suspending

    agent, disintegran

    tablet dan kapsul,

    pengikat tablet,

    pengental pH = 7,2

    Viskositas : 20-400

    cp

    pH stablitas 4-10

     ADI = 175 mg/kg BB 

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    23/43

    23 

    campuran etanol

    air, pelarut organik

    dan larutan asam

    dengan pH < 3,

    slowly soluble in

    water

    5% sebagai

    suspending agent

    2 HEC

    (Hydroxy

    Ethyl

    Celulose)

    HPE 6th ed

    p.311-314

    Pemerian : serbuk

    higroskopis

    berwarna putih,

    putih kekuningan,

    tidak berbau, tidak

    berasa, mudah

    larut dalam air

    dingin/panas,

    sebagian larut

    dalam asam

    asetat, tidak larut

    dalam sebagian

    pelarut organik

     Akan mengalami

    salting out bila

    dicampur dengan

    beberapa larutan

    garam yaitu

     Al2(SO)3 ,

     Ammonium sulfat,

    ZnSO4, Na2SO4,

    MgSO4.

    Inkompatibel

    dengan fluorescent

    dyes

    Fungsi : suspeding

    agent, coating

    agent, peningkat

    viskositas,

    peningkat pH

    stabilitas : 2-12

    Jadi bahan tambahan yang kami pilih adalah sebagai berikut :

    Bahan Tambahan Fungsi

    Propilen glikol Pembasah

    Nipagin Pengawet

    Nipasol Pengawet

    CMC Na Suspending agent

    Bentonit Suspending agent

    Sorbitol 70 % Pemanis

    Na Sakarin Pemanis

    Ol. Menth pip Flavor

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    24/43

    24 

    Formula 1 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC-Na Suspending agent 0,1% 60 mg

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

    Formula 2 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC-Na Suspending agent 0,5% 0,3 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    25/43

    25 

    Formula 3

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC-Na Suspending agent 1% 0,6 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

    Formula 4

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    Xanthan gum Suspending agent 0,05% 30 mg

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    26/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    27/43

    27 

    Formula 7 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

     Avicell RC 581 Suspending agent 0,4% 0,24 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

    Formula 8 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

     Avicell RC 581 Suspending agent 0,6% 0,36 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    28/43

    28 

    Formula 9 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

     Avicell RC 581 Suspending agent 0,8% 0,48 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

    Formula 10 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC Na Suspending agent 0,5% 0,3 gram

    Bentonit Suspending agent 0,5% 0,3 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    29/43

    29 

    Formula 11 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC Na Suspending agent 1% 0,6 gram

    Bentonit Suspending agent 1% 0,6 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

    Formula 12 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    Xanthan gum Suspending agent 0,5% 0,3 gram

    Bentonit Suspending agent 1,25% 0,75 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    30/43

    30 

    Formula 13 

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    Xanthan gum Suspending agent 0,2% 0,12 gram

    Bentonit Suspending agent 0,5% 0,3 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

     

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    31/43

    31 

    FORMULA TERPILIH

     

    Nama Bahan Fungsi Presentase Berat

     Al(OH)3  Bahan aktif 2,76 gram

    Mg(OH)2  Bahan aktif 2,4 gram

    Propilen glikol Pembasah 15% v/v  9 mL

    Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg

    Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg

    CMC Na Suspending agent 1% 0,6 gram

    Bentonit Suspending agent 0,2 % 0,12 gram

    Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL

    Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v  0,05 gram

    Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes

     Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    32/43

    32 

    METODE PEMBUATAN

     

    Menggunakan cara basah

     

    Dispersikan ± 15

    menit (aduk)

    Suspendingagent

     Aqua Al(OH)3 230 mg

    Mg(OH)2 

    200 mg

    + Pembasah

    Gerus ad halus

    Gerus ad terbasahi

    Campur secara geometric dillution ad pasta --> gerus

    + Pengawet

    Sakarin Na

     Aqua

    Aqua ad 60

    mL

    Menthol pip

    1 tetes

    Kocok ad

    homogen

    Aduk ad homogen

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    33/43

    33 

    RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN

    1. Organoleptis

    Bau : Mint

    Rasa : Mint, manis

    Warna : Putih

    Hasil Percobaan :

    Nilai/Jumlah

    Responden

    Tidak Baik

    (1)

    Cukup Baik

    (2)

    Baik

    (3)

    Rasa 2 9 9

    Warna 5 11 4

    Bau - 6 14

    Skor : Baik = 20x3 = 60

    Cukup baik = 20x2 =

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    34/43

    34 

    0

    5

    10

    15

    Tidak Baik Cukup Baik Baik   J   u   m    l   a    h   R   e   s   p   o   n    d   e   n

    Skor

    Grafik Skor dan Jumlah Responden

    Rasa

    Warna

    Bau

     

    2. Penetapan pH (BP 2002 Vol II P.180)

     Alat : pH meter

    Prosedur Kerja :

    a. Bersihkan electrode yang digunaka dengan aquadest

    b. Siapkan larutan pH standar yang akan digunakan untuk kalibrasi

    a. (larutan pH standar digunakan adalah larutan buffer dengan pH yang sesuai

    dengan sediaan yang dibuat atau pH mendekati)

    c. Masukkan electrode ke dalam larutan standar buffer

    d. Atur posisi dalam keadaan on.

    e. Catat pH yang tertera pada alat. Hitung selisih ph standar dan Ph yang tertera

    pada alat. (selisih akan digunakan sebgai factor koreksi untuk perhitungan Ph

    selanjutnya)

    f. Ukur pH sediaan dengan cara (1) dan (5)

    g. Catat pHnya dan replikasi 3x

    Hasil Percobaan :

    a. Replikasi 1 = 9.22

    b. Replikasi 2 = 9.32

    c. Replikasi 3 = 9.29

    Rata-rata = 9.28

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    35/43

    35 

    Dari hasil pengamatan pH diatas didapat rata-rata pH sediaan 9.28, pada spesifikasi

    sediaan yang kami buat pH sediaan diinginkan 7,9 ± 0,4 sehingga dapat disimpulkanpH sediaan kami tidak memenuhi spesifikasi yang kami inginkan tetapi masih

    memenuhi pH persyaratan sediaan antasida. Pada pengamatan pH sediaan yang kami

    lakukan didapatkan nilai Sd = 0,05148 yang artinya variasi kesalahan dalam

    pengamatan pH yang kami lakukan sangat kecil dan mendekati nol.

    3. Penetapan Densitas (FI IV hal 1030)

     Alat : Piknometer

    Prosedur kerja :

    a. Bersihkan piknometer dengan alcohol 95% kemudian keringkan

    b. Timbang piknometer kosong dengan neraca analitik

    c. Piknometer diisi dengan sediaan sampai garis tanda

    d. Sesuaikan suhu yang tertera pada piknometer dengan suhu sediaan

    e. Timbang piknometeryang berisi sediaan

    f. Lakukan replikasi 3 kali

    g. Hitung BJ masing-masing replikasi dengan rumus :

    dimana, M2 = berat piknometer dan sediaan

    M1 = berat piknometer kosong

    V = volume yang tertera pada piknometer

    h. Hitung rata-rata BJ nya

    Hasil Percobaan :

    Volume piknometer I : 24.756 mL

    Volume piknometer II : 24.458 mL

    Masa piknometer I kosong : 33.12 g

    Masa piknometer II kosong : 35.23 g

    Berat zat : 1. 60.84  – 33.12 = 27.72 g

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    36/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    37/43

    37 

    Sd = 0

    Pada pengukuran viskositas sediaan didapatkan hasil viskositas sebesar 320

    cps yang berarti sediaan kami memiliki viskositas yang besar (kental) namun

    masih bisa mengalir. Hal ini dikarenakan pemilihan konsentrasi suspending agent

    yaitu CMC Na besar yaitu 1% sedangkan bentonit magma yang kami gunakan

    hanya 0,2% sehingga dihasilkan viskositas yang besar. Pada perhitungan

    simpangan baku (Sd) didapatkan hasil Sd = 0 yang artinya variasi kesalahan

    pengukuran tidak ada.

    5. Penentuan Ukuran Partikel

     Alat : Mikroskop

    Prosedur Kerja :

    a. Kalibrasi skala okuler dengan memasang micrometer objektif

    b. Teteskan suspensi diatas objek glass, tutup dengan cover glass

    c. Ambil mirometer objektif, ganti dengan objek glass yang berisi sampel

    d. Ukur diameter partikel sebanyak ± 300 partikel

    e. Lakukan pengelompokkan, tentukan ukuran partikel terkecil dan terbesar dari

    seluruh sampel, bagilah dalam berbagai interval dan kelas

    Hasil Percobaan :

    a. Ukuran partikel terkecil = 4.794 μm

    b. Ukuran partikel terbesar = 28.767 μm

    c. Rentang = nilai max - nilai min = 28.767  – 4.794 = 23.973 μm

    d. Jumlah kelas = 1 + 3.3 log 300 = 9.17 ~ 9

    e. Interval kelas = rentang / jumah = 23.973/9 = 2.664

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    38/43

    38 

    Jarak Ukuran (μm) Rata-rata Jarak Ukuran (d) Jumlah Ukuran (n)

    4.794 - 7.458 6.126 76

    7.459 - 10.123 8.791 68

    10.124 - 12.788 11.456 69

    12.789 - 15.453 14.121 30

    15.454 - 18.118 15.286 25

    18.119 - 20.783 19.451 13

    20.784 - 23.448 22.116 7

    23.449 - 26.113 24.781 9

    26.114 - 28.778 27.446 3

    Pada percobaan dan perhitungan penentuan ukuran partikel didapatkan ukuran

    partikel terkecil = 4.794 μm dan ukuran partikel terbesar = 28.767 μm. Hal ini

    dapat disimpulkan bahwa ukuran partikel sediaan kami memenuhi spesifikasi (1µ

    m  – 100 µm).

    01020304050607080

       J   u   m    l   a    h   U    k   u   r   a   n    (   n    )

    Jarak Ukuran (μm)

    Diagram Distribusi Ukuran

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    39/43

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    40/43

    40 

    Hingga menit ke-1440 (1 hari) tidak ada pengedapan sehingga bisa dinyatakan

    bahwa sediaan suspensi homogen.

    Grafik F vs Menit

    y = -1,5 x + 43

    r = -1

    Dari data yang diperoleh kemungkinan suspensi antasida

    ini mengalami flokulasi karena suspensi mulai mengalami

    pengendapani di hari ke-4. Kemudian, di hari ke-5 dan ke-6

    Menit

    (x)

    F

    (y)5 0

    10 0

    15 0

    20 0

    1440 0

    Hari

    (x)

    F

    (y)

    4 37

    5 35,5

    6 34

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    -500 0 500 1000 1500 2000

       F 

    Watu (Menit)

    Kurva F Vs Waktu (Menit)

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    41/43

    41 

    3735.5

    34

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    0 1 2 3 4 5 6 7

       F

    Waktu (Hari)

    Kurva Hari Vs F

    mengalami penurunan volume pengendapan sehingga dimungkinkan terjadinya

    sedimentasi.

    Grafik F vs Hari

    7. Kapasitas Penetralan Asam (FI IV hal. 942)

     Alat : pHmater

    Prosedur Kerja :

    a. Standarisasi pHmeter

    Lakukan klabirasi phmeter dengan menggunakan larutan dapar baku.

    Kaliaum biftalat 0,05 M dan kalium tetraoksalat 0,05 M seperti yang tertera pada

    penetapan ph.

    b. Pengadukan magnetic

    Masukkan 100ml air kedalam gelas piala 250ml yang berisi batang

    pengaduk magnetic 40mm x 10 mm yang dilapisi perflouro karbon padat dan

    mempunyai cincin putaran pada pusatnya. Atur daya pengaduk magnetik

    sehingga menghasilkan kecepatan pengadukkan rata-rata 300±30 putaran

    permenit, bila batang pengaduk terpusat dalam gelas piala, seperti yang

    ditetapkan oleh takometer optik yang sesuai.

    c. Larutan uji

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    42/43

    42 

    a) Timbang seksama sejumlah campuran tersebut yang setara dengan dosis

    terkecil dari yang tertera pada etiket.

    b) Masukkan ke dalam gelas piala 250 m, tambahkan air hingga jumlah volume

    lebih kurang 70ml dan campur menggunakan pengaduk magnetik selama 1

    menit.

    d. Prosedur

    a) Pipet 30 ml HCl 1N LV kedalam larutan uji sambil diaduk terus

    mengguankan pengaduk magnetik (catatan: bila kap[asitas penetralan asam

    zat uji lebih besar dari 25 mEq, gunakan 60ml asam klorida in LV)

    b) Setelah penambahan asam, aduk selama 15 menit tepat, segera titrasi

    c) Titrasi kelebihan HCl dengan NaOH 0,5 N LV dalam waktu tidak lebih dari 4

    menit sampai dicapai ph 3,5 yang stabil (selama 10 detik sampai 15 detik)

    d) Hitung jumlah mEq asam yang digunakan tiap gram zat uji. Tiap ml HCl 1N

    setara dengan 1 mEq asam yang digunakan

    Hasil Percobaan :

    a. Volume NaOH yang Terpakai = 35.50 mL

    b. Konsentrasi NaOH : = 0.5125 N

    c. HCl yang bereaksi dengan NaOH :

    NHClx VHCl = NNaOH x VNaOH 

    1 x VHCl = 0.5125 x 35.50

    VHCl = 18.19 mL

    d. HCl yang dinetralkan oleh antasida : 30 mL  – 18.19 mL = 11.81 mL ~ 11.81 mEq

    Dari percobaan didapatkan hasil yaitu HCl yang dapat dinetralkan oleh antasida yang

    kami buat adalah sebesar 11,81 mEq. Pada spesifikasi sediaan yang kami buat

    diinginkan antasida memiliki kekuatan menetralkan sebesar 12,58 mEq sehingga hasil

    sediaan yang kami buat tidak memenuhi spesifikasi yang kami inginkan namun masih

    masuk rentang kekuatan antasida yaitu 10-15 mEq.

  • 8/15/2019 laporan antasida fix

    43/43

    DAFTAR PUSTAKA

    IAI. 2012.ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia volume 45 . Jakarta

    Rowe, R.C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 th ed. Washington :

    Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association. Hal 1-2, 53-55, 118-

    121, 233-234, 311-314, 393-396, 424-427,441-444, 581-585, 592-593, 596-598,

    608-609, 619-620, 622-624, 627-629, 679-681, 703-706, 744-745, 782-784

    Sweetman, S.C. 2009. Martindale the Complete Drug Reference 36 th ed. London :

    Pharmaceutical Press. Hal 1706-1707, 1743.

    Nafrialdi; Setawati, A. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta : Departemen

    Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 518-

    520.

    Departemen kesehatan republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.

    Jakarta : Departemen Kesehatan

    Departemen kesehatan republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.

    Jakarta : Departemen Kesehatan

    Departemen kesehatan republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.

    Jakarta : Departemen Kesehatan

    Niazi,S.K. 2009. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Liquid

    Product Volume 3, 2 nd  en. New york : Information Health Care

    Pharmaceutical Disperse System Volume 2.