laporan alat laboratorium

16
LAPORAN KIMIA LINGKUNGAN PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA Disusun oleh: Sinto B1503002 Nia Alifia R. B1503013 Riza Ristiani B1503019 Ruti Khasanah B1503021 Sri Rahayu B1503022 PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK BANJARNEGARA

Upload: riza-ristiani

Post on 20-Feb-2016

70 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan Alat Laboratorium

TRANSCRIPT

LAPORAN

KIMIA LINGKUNGAN

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM KIMIA

Disusun oleh:

Sinto B1503002

Nia Alifia R. B1503013

Riza Ristiani B1503019

Ruti Khasanah B1503021

Sri Rahayu B1503022

PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK BANJARNEGARA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan mengenai : 1) Gelas kimia, 2) Labu erlenmeyer, 3) Gelas ukur, 4) Pipet berukuran, 5) Pipet tetes, 6) Buret, 7) Statif, 8) Tabung reaksi, 9) Kaca arloji, 10) Corong, 11) Cawan, 12) Mortar dan pastle, 13) Spatula, 14) batang pengaduk, 15) Kawat kasa, 16) Kaki tiga, 17) Burner, 18) Bola hisap, 19) Spantula pengaduk, 20) Desikator.

1.1. a Gelas kimia

Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikatnyang tahan terhadap panas hingga suhu 200 derajat celcius. Ukuran alat ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, media pemanasan cairan.

1.1. b Labu erlenmeyer

Erlenmeyer terbuat dari bahan gelas borosilikat. Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2, bedanya dengan gelas kimia adalah bentuknya yang mempunyai mulut yang sempit. Fungsinya untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, menampung titran pada proses titrasi.

1.1. c Gelas ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Fungsinya untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

1.1. d Pipet Berukuran

Pipet berukuran terbuat dari kaca dan memiliki fungsi untuk mengambil bahan atau larutan sesuai takaran atau ukuran yang diinginkan.

1.1. e Pipet Tetes

Pipet tetes terbuat dari kaca dan karet dibagian atas. Fungsinya untuk memindahkan beberapa tetes zat cair.

1.1. f Buret

Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki keran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 ml (mikroburet) dengan skala 0,01 ml, dan 25 dan 50 ml dengan skala 0,05 ml. Fungsinya untuk mengeluarkan larutan dengan volume.

1.1. g Statif

Statif terbuat dari logam berupa besi yang biasanya digunakan sebagai tempat atau batang klem. Statis ini berfungsi sebagai tiang penyangga untuk destilasi, titrasi dan

penyaringan. Hal ini dikarenakan tabung buret yang panjang sehingga tidak mungkin untuk dipegang oleh praktikan pada saat akan menitrasi atau destilasi.

1.1. h Tabung Reaksi

Berupa tabung yang kadang di lengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Fungsinya sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.

1.1. i Kaca Arloji

Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsinya untuk penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.

1.1. j Corong

Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. Fungsinya untuk menyaring campuran kimia.

1.1. k Cawan

Terbuat dari porselen. Fungsinya untuk menguapkan larutan.

1.1. l Mortar dan Pastle

Terbuat dari porselen, kaca atau batu granit. Fungsinya untuk menghancurkan dan menvampurkan padatan.

1.1. m Spatula

Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari aluminium. Fungsinya untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

1.1. n Batang Pengaduk

Terbuat dari kaca tahan panas. Funginya di gunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia.

1.1. o Kawat Kasa

Kawat yang dilapisi dengan asbes. Fungsinya sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.

1.1. p Kaki Tiga

Besi yang menyangga ring. Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

1.1. r Burner

Burner terbuat dari kaca. Fungsi burner untuk memanaskan atau mensterilkan aiat dengan spiritus sebagai bahan pembakarnya.

1.1. s Bola hisap

Terbuat dari karet kenyal dengan 3 knop. Tidak mudah lembek

1.1. t Spatula pengaduk

Terbuat dari stenlistil.

1.2. t Desikator

Desikator terbuat dari kaca dan fungsi Desikator yaitu untuk menyerap uap air yang membutuhkan waktu 15 menit ( ada silica gel di dalamnya).

1.2 Tujuan

1.2.a Mengenal alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium kimia

1.2.b Untuk mengetahui fungsi dan bagaimana cara menggunakan alat-alat kimia yang ada di laboratorium

1.2.c Untuk melatih ketelitian dalam mengukur suatu zat atau unsur-unsur kimia.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

No Nama Alat Gambar Fungsi Keterangan

1. Gelas ukur Digunakan untuk mengukur volume cairan.

- Terbuat dari kaca

- Kapasias volume 5-2000 ml

- Berbentuk silinder

2. Pipet tetes Memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya

- Terbuat dari kaca dan karet dibagian atas

- Tidak memiliki ukuran

3. Pipet ukur 1. Mengambil bahan atau larutan sesuai takaran atau ukuran yang diinginkan.

2. Ketelitian rendah

- Terbuat dari kaca.

- Kapasitas volume 0,01-50 ml

4. Buret 1. Mengukur volume cairan pada saat titrasi.

2. Tingkat keteliian tinggi

- Terbuat dari kaca.

- Mempunyai kapasitas 1-100 ml dengan pembagian skala 0,01-0,2 ml

5. Bunsen Memanaskan atau mensterilkan alat dengan menggunakan spritus sebagai bahan pembakarnya.

- Terbuat dari kaca.

- Bentuk tabung- Bahan

bakarnya alkohol, spiritus, minyak gas

6. Corong kaca

1. Memasukan cairan ke dalam tabung yang lebih kecil.

2. Menyaring zat cair atau sample padat

- Terbuat dari kaca.

- Mempunyai garis tengah 35-300 mm

7. Desikator 1. Menyerap uap air yang membutuhkan waktu minimal 15 menit (ada silica gel di dalamnya).

2. Mendinginkan bahan atau alat gelas setelah dipanaskan dan akan ditimbang

- Terbuat dari kaca.

- Terdapat piringan berpori yang terbua dari porselin

9. Labu Erlenmeyer

Tempat filtrasi, reaksi dan sterilisasi bahan.

- Terbuat dari kaca.

- Mempunyai kapasias volume 25-2000 ml

11. Kaki tiga Menyangga tabung reaksi yang berisi larutan yang akan dipanaskan

- Terbuat dari besi.

12. Bola Hisap Mengambil cairan yang akan diukur

- Terbuat dari karet kenyal dengan 3 knop

- Tidak mudah lembek

13. Statif Menegakkan corong, buret.

- Terbuat dari besi atau baja.

14. Cawan petri

Untuk penanaman bakteri dan pembuat media agar.

- Terbuat dari kaca.

16. Mortar & Pestle

Penggerus dan tempat untuk menghaluskan bahan atau suatu zat.

- Terbuat dari keramik.

17. Batang pengaduk

Mengaduk larutan yang akan digunakan

- Terbuat dari kaca.

- Bergaris tengah 2-4mm

- Mempunyai panjang 6-30 cm

18. Spatula pengaduk

Untuk mengambil bahan yang berbentuk serbuk dan dapat digunakan

- Terbuat dari stenlistil.

sebagai pengaduk.

19. Tabung reaksi

Menampung larutan dalam jumlah sedikit dan sebagai wadah untuk penanaman bakteri.

- Terbuat dari kaca.

- Tidak tahan pemanasan

- Diameter berkisar antara 70-200 mm

21. Beaker Glass

Tempat untuk menampung cairan

- Terbuat dari kaca.

- Mempunyai kapasitas volume 5-6000ml

22 Labu ukur Digunakan untuk mencampurkan larutan

- Mempunyai kapasitas volume 5-2000 ml

- Terbuat dari kaca

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan laboratorium dimana sifatnya bisa digunakan berulang-ulang. Alat-alat yang ada di laboratorium sangatlah berguna untuk membantu praktikan dalam kelancaran bekerja pada saat melakukan praktikum.

3.2 Saran

Dalam penggunaan alat pada saat melakukan praktikum di Laboratorium haruslah berhati-hati karena kan berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui nama alat, prinsip kerja alat dan fungsi alat. Kita harus mengenal nama alat, prinsip kerja alat dan fungsi masing-masing alat. Agar pada saat praktikum praktikan melakukan dengan baik dan benar tanpa melakukan kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. H. (1993). Penentuan Dasar Praktikan Kimia. Depdikbud : ITB. Bandung.

Holand. L, N. V. (1969). General Laboratory Apparatus. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Marham. S, Ani. S. (2012). Laboratorium Kimia Pengelolaan dan Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.