laporan akhir tid 2

Upload: nofebri-helmansyah

Post on 11-Jul-2015

392 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Bab 1 Pendahuluan1.1 Latar Belakang

2.1 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : Menentukan hubungan head bangunan ukur cipppoletti dengan debit pada

Mengukur debt dengan bangunan ukur Mengukur debit dengan Current Meter

2.2 Manfaat Adaapun manfaat dari praktikum ini adalah : Denagn adanya praktikum ini praktikan menentukan hubungan head dengan debit dapat

Praktikan dapat mengetahui tatat cara dalam pengukuran debit dengan pelampung dan curren meter. Dapat mengaplikasikan pengukuran ini di masyarakat.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 1

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Bab 1 Tinjauan Pustaka2.1 Pengertian Debit Pengertian debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan dalam system satuan SI adalah meter kubik per detik (m3 / detik). Menurut Asdak (2002), debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai persatuan waktu. Dalam system SI besarnya debit dinyatakan dalam sattuan meter kubik. Debit aliran juga dapat dinyatakan dalam persamaan Q = A x v, dimana A adalah luas penampang (m2) dan V adalah kecepatan aliran (m/ detik). Menurut Langrage (1736-1813), suatu cara menyatakan gerak fluida adalah dengan mengikuti gerak tiap partikel didalam fluida. Hal ini sulit, karena kita harus menyatakan koordinat X, Y, Z dari partikel fluida dalam menyatakan ini sebagai fungsi waktu. Cara yang digunakan adalah dengan penerapan kinematika partikel gerak atau aliran fluida. Leonard Euler (1907-1783), menyatakan bahwa rapat massa dan kecepatan pada tiap titik dalam ruang berubah dengan waktu. Fluida sebagai medan rapat massa dan medan vektor kecepatan. Jika kecepatan (V) dari tiap partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap, dikatakan bahwa aliran tersebut bersifat lunak. Pada suatu titik tertentu tiap partikel fluida akan mempunyai kecepatan (V) yang sama, baik besar maupun arahnya. Pada titik lain suatu partikel mungkin sekali mempunyai kecepatan yang berbeda, akan tetapi tiap partikel lain pada waktu sampai titik terakhir mempunyai kecepatan sama seperti partikel yang pertama.Land and Water Resources Engineering Laboratory 2

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang2.2 Tata Cara Pengkuran Debit Adapun cara pengukuran debit terbagi menjadi 3 yaitu : Pengukuran dengan bangunan Cipoletti pengukuran debit dengan

Prinsip bengunan ukur cipoletti di saluran terbuka adalah menciptakan aliran kritis. Pada aliran kritis, energi spesifik pada niali minimum sehingga ada hubungan tunggal antara lain head dengan debit. Dengan kata lain Q hanya merupakan fungsi H saja.

Pada umumnya hubungan H denganQ dapat di nyatakan dengan : Q Dimana : Q : Debit H : Head H : Konstanta Besarnya konstanta k dan n di tentukan dari turunan pertama persamaan energi pada penampang saluran yang bersangkutan. Pada praktikum ini besarnya konstanta k dan n di tentukan dengan membuar serangkaian hubungan H dan Q yang apabila diplotkan pada grafik akan diperoleh garis hubungan H Q yang paling sesuai untuk masing-masing jenis bangunan ukur. Pengkuran dengan Pelampung Terdapat dua tipe pelampung yang digunakan yaitu: - Pelampung permunkaan - Pelampung tangkai

Land and Water Resources Engineering Laboratory 3

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangTipe pelampung tangkal lebih teliti dibandingkan pelampung permunkaan. Pengukuran debit menggnakan pelampung di lakukan dengan memeilih bagian yang lurs dan seragam, kondisi aliran sungai seragam dengan pengelokan yang seminim mungkin. Pengukuran dengan Current Meter

Alat yang terdiri atas Flow detecting unit dan Counter unit. Aliran yang diterima detecting unit akan diterima detecting unit akan terbaca pada counter unit, yang terbaca pada counter unit dapat merupakan jumlah putaran dari propeller mapn langsung menunjkkam kecepatam aliran. Untuk jenis yang tidak langsung menunjukan kecepatan aliran, aliran dihitung terlebih dahulu dengan memasukkan dalam rumus yang sudah dibuat oleh pembuat alat ntuk tiap-tiap propeller. Pada jenis yang menunjukkan langsung, kecepatan aliran yang sebenarnya diperoleh dengan mengalihkan factor koneksi yang dilengkapi dengan pada masing-masing alat yang bersangkutan. Propeller pada detecting uniy dapat berupa : - Mangkok - Bilah - Sekrp Bentuk dan ukuran propeller ini berkaitan dengan besarkecilnya aliran yang akan diukur. Debit aliran yang akan diukur : Q = V. A DEngan : Q : Debit air V : Kecepatan aliran A : Luas Penampang

Land and Water Resources Engineering Laboratory 4

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Bab 2 Pendahuluan1.1 Latar Belakang Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa airLand and Water Resources Engineering Laboratory 5

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padangdengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Adapun macam-macam jaringan rigasi tersebt antara lain : Saluran primer Saluran sekunder Saluran tersier Bangunan cipoletti, rectangle dan bangunan ukur lainnya Bangnan bagi sadap Bangunan pembersih Bendungan Dan lain-lain.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikm ini adalah : Mengenal bangunan yang ada pada suatu bangnan irigasi Mengenal tata cara pemberian nam/kode bangunan irigasi Mengenal macam fungsi, kegunaan serta cara pengoperasian bangunan

1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktikum ini adalah : Dengan adanya praktikum ini kita dapat mengetahui bangunan-bangunan irigasi Diharapkan praktikan dapat mengetahui tata cara pemberian kode/nama pada jaringan irigasi Dapat mengetahui macam fungsi serta kegunaan bangunan-bangunan irigasi dan pengoperasiannya. TINJAUAN PUSTAKA

Land and Water Resources Engineering Laboratory 6

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Berdasarkan cara pengaturan,pengukuran,seta kelengkapan fasilitas jaringan irigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Jaringan irigasi

Biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompok petani pemakai air,sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan mengatur masih sangat terbatas.Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut pemakai air dari latar belakang social yang sama Kelemahan dari jaringan irigasi ini adalah terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang,air yang terbuang tidak selalu mecapai lahan disebelah bawah yang lebih subur,bangunan penyadap bersifat sementara,sehingga tidak mampu bertahan lama.

2. Jaringan irigasi semi teknis Jaringan ini memiliki bangunan sadap yang permanen ataupun semi permanen.Bangunan sadap umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan pengambil dan pengukur.

3. Jaringan irigasi teknis Mempunyai bangunan yang permanen/Bangunan sadap serta bangunan bagi maupun mengatur dan mengukur.Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari bangunan penyadap sampai ke petak tersier.Untuk memudahkan system disusun suatu organisasi petak yg terdiri dari petak primer,sekunder,tersier petak kuartener sebagai satuan terkecil.

A.Bangunan Irigasi Keberadaan bangunan irigasi diperlukan untuk menunjang pengambilan pengaturan air Land and Water Resources Engineering Laboratory 7

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangIrgasi.Beberapa jenis bangunan irigasi yang sering dijumpai dalam praktek irigasi,antara lain : bangunan utama,bangunan pembawa,bangunan bagi,bangunan sadap,Bangunan pengatur muka air,bangunan pembuang dan penguras,serta bangunan pelengkap.

Namun dalam jaringan irigasi hanya ada 4 unsur pokok dari bangunan irigasi yaitu : a. Bangunan utama Bangunan utama adalah suatu kompleks bangunan yg direncanakan dibangun disepanjang sungai atau aliran air yg memblok air ke saluran irigasi.Bangunan utama dimaksudkan sebagai penyadap dari suatu sumber air untuk dialirkan keseluruh daerah irigasi yang dilayani Bangunan utama dapat mengatur debit dan mengurang sedimen yang masuk ke saluran irigasi.Bangunan utama terdiri dari bangunan pengelak dengan peredam energy,pengambilan utama,pintu bilas,kolam olak,kantong lumpur dan tanggul banjir. Berdasarkan sumber airnya,bangunan utama dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori : bending adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang dibangun melintang sungai yang sengaja dibuat dengan maksud untuk meninggikan elevasi muka air sungai,bending (weir) ,bending gerak (barrage) bending karet (inflamble weir) Kategori selanjutnya adalah pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai menyadap air sungai untuk dialirkan ke daerah irigasi yang dilayani untuk dapat mengalirkan air secaa gravitasi muka air sungai harus lebih tinggi dari daerah irigasi yang dilayani Selain itu penyadap bebas dengan pompa apabila mengalirkan secara gravitasi dengan meninggikan muka air. b. Jaringan pembawa Jaringan pembawa terdiri dari jaringan utama dan jaringan tersier .Terdiri dari saluran primer ,sekunder dan jaringan tersier yang terdiri dari saluran tersier serta kuarterner dipetak tersier Land and Water Resources Engineering Laboratory 8

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang.Dalam saluran tersebut dilengkapi dengan saluran pembagi,bangunan sadap tersier bangunan sadap tersebut dapat pula berfungsi sebagai bangunan ukur atau hanya dapat berfungsi sebagai Bangunan ukur atau hanya dapat berfungsi sebagai bangunan pengatur debit.Dalam saluran primer atau sekunder,dilengkapi dengan bangunan pengatur muka dan saluran pembawa dengan aliran super kritis dilengkapi bangunan terjun got miring. Pada saluran pembawa subkritis dilengkapi dengan bangunan talang,sipon,jembatan sipon,bangunan pelimpah,bangunan penguras,saluran pembuang samping dan jalan jembatan.. c. Saluran pembuang Saluran pembuang terdiri dari saluran pembuang utama yaitu : saluran yang menampung kelebihan air dari jeringan sekunder dan tersier dari irigasi.Saluran pembuang tersier adalah saluran yang menampung menbuang kelebihan air dari petak sawah ke saluran penampung primer atau sekunder.

d. Petak tersier Petak tersier terdiri dari kumpulan petak sawah (100 ha, 150 ha) yang dilengkapi dengan saluran tertier serta saluran kuarter.Dalam operasi dan pemeliharaannya petak tertier sebaiknya mempunyai batas-batas yang jelas,misalnya jalan,parit,batas daerah dll.beberapa factor yang berpengaruh dalam penentuan luas petak tertier antara lain jumlah petani,topografi dan jenis tanaman.Apabila kondisi topografi memungkinkan petak tertier sebaiknya berbentuk bujur sangkar atau segi empat,hal ini akan memudahkan dalam pengaturan tata letak dan pembagian air yang efisien

B . Standar tata nama bangunan pada jaringan irigasi Dengan irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat,nama sungai yang di sadap atau nama waduk.Sebagai contoh daerah irigasi Gunung nago,daerah irigasi anai dll. Saluran irigasi primer diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani,contoh saluran primer di solo diberi nama BS2 (bangunan Land and Water Resources Engineering Laboratory 9

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padangsolo) dan angka arab menunjukkan nomor urut bangunan.Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan desa yang terletak dipetak sekunder.Saluran antara dua bangunan dinamakan ruas disingkat R,contoh RS1 Pada petak tertier kode sesuai dengan nama bangunan sadap tertier pada saluran sekunder.Contoh S2K artinya petak tertier menyadap dari saluran sekunder selo bangunan no 2 dan sebelah kanan saluran.Untuk boks tertier diberi kode T1,T2.dan angka di sesuaikan dengan banyaknya boks tertier.petak kuarter diberi kode A,B,C dan seterusnya sesuai dengan jumlah rotasi.

TUJUAN

1. Mengenal bangunan yang ada pada suatu jaringan irigasi. 2. Mengenal tata cara pemberian nama/kode pda bangunan irigasi 3. Mengenal macam fungsi,kegunaan serta cara pengoperasian bangunan irigasi

MANFAAT

1. Praktikan dapat mengenal komponen,struktur bangunan irigasi 2. Dapat mengetahui atau mengkoreksi kerusakan yang terjadi pada banguanan irigasi Land and Water Resources Engineering Laboratory 10

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang3. Praktikan mengetahui alur-alur penyaluran kebutuhan air tanaman dari sumber air(irigasi) ke lahan pertanian.

-

- BAB 3LATAR BELAKANG Dalam perhitungan air irigasi dan kebutuhan air tanaman juga dibutuhkan perangkat lunak (software) yang dapat membantu proses perhitungan dari air irigasi tersebut untuk mempermudah dan mendapatkan hasil yang lebih efisien lagi,maka diciptakan sebuah software yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan airLand and Water Resources Engineering Laboratory 11

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padangirigasi tersebut atau yang lebih dikenal dengan CROPWAT.Cropwat berfungsi untuk menghitung evapotranspirasi potensial,evapotranspirasi actual,kebutuhan air irigasi,serta merencanakan pemberian air irigasi.

TUJUAN Tujuan dari penenalan perangkat lunak kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi beserta karakternya adalah untuk menghitung kebutuhan air tersebut.

-

MANFAAT Manfaat diadakanya praktikum ini adalah agar praktikan tahu seberapa besar kebutuhan air tanaman dan mengetahui cara perhitungan dari kebutuhan air tanaman tersebtu.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 12

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

BAB 3TINJAUAN PUSTAKA

CROPWAT, adalah program berbasis Windows yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan tanah, iklim dan data tanaman. Program ini memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan skema perhitungan pasokan air untuk tanaman yang beragam pola. CROPWAT dapat dipergunakan untuk menghitung evapotranspirasi potensial, evapotranspirasi aktual, kebutuhan air irigasi satu jenis tanaman maupun beberapa jenis tanaman dalam satu hamparan, serta merencanakan pemberian air irigasi. Data yang diperlukan untuk mengoperasikan CROPWAT adalah data klimatologi bulanan (temperatur maksimum-minimum atau rata-rata, penyinaran matahari, kelembaban, kecepatan angin dan curah hujan). Data tanaman tersedia dalam program secara terbatas dan dapat ditambahkan atau dimodifikasi sesuai dengan kondisi setempat. Pengembangan irigasi di CROPWAT 8.0, jadwal didasarkan pada keseimbangan harian air tanah dengan menggunakan berbagai pilihan yang ditetapkan pengguna untuk suplai air dan kondisi pengelolaan irigasi. Skema pasokan air dihitung menurut pola tanam yang didefinisikan oleh pengguna, yang dapat mencakup hingga 20 tanaman. Semua prosedur yang digunakan dalam perhitungan CROPWAT 8.0 didasarkan pada dua publikasi dari FAO Irigasi dan Drainase Series, yaitu :1. 1. No 56 about "Crop Evapotranspiration" Guidelines for computing

crop water requirements"2. 2. No 33 about "Yield response to water Land and Water Resources Engineering Laboratory 13

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Prosedur perhitungan yang digunakan dalam CROPWAT Semua 8,0 didasarkan pada dua publikasi FAO Seri Irigasi dan Drainase, yaitu, No 56 " Evapotranspirasi Tanaman - Panduan untuk kebutuhan air tanaman komputasi "Dan No 33 berjudul" Yield respon terhadap air ". Sebagai titik awal, dan hanya untuk digunakan ketika data lokal tidak tersedia, CROPWAT 8,0 termasuk tanaman standar dan data tanah. Ketika data lokal yang tersedia, file-file data dapat dengan mudah diubah atau yang baru dapat diciptakan. Demikian juga, jika data iklim lokal tidak tersedia, ini dapat diperoleh untuk lebih dari 5.000 stasiun di seluruh dunia dari CLIMWAT, database iklim terkait. Perkembangan jadwal irigasi di CROPWAT 8,0 didasarkan pada keseimbangan tanah-air sehari-hari menggunakan pilihan yang ditetapkan pengguna berbagai untuk suplai air dan kondisi pengelolaan irigasi. Skema pasokan air dihitung sesuai dengan pola tanam yang didefinisikan oleh pengguna, yang dapat mencakup hingga 20 tanaman. CROPWAT 8,0 adalah program berbasis Windows di versi DOS sebelumnya. Selain user interface sepenuhnya didesain ulang, CROPWAT 8,0 untuk Windows termasuk sejumlah fitur diperbarui dan baru, termasuk:

bulanan, dan harian dekade input data iklim untuk perhitungan evapotranspirasi acuan (ETo) kompatibilitas untuk memungkinkan penggunaan data dari database CLIMWAT kemungkinan untuk memperkirakan data iklim dalam ketiadaan nilai-nilai yang diukur dekade dan harian perhitungan kebutuhan air tanaman berdasarkan algoritma perhitungan diperbarui termasuk penyesuaian dari tanaman-nilai koefisien perhitungan kebutuhan air tanaman dan penjadwalan irigasi untuk padi & padi gogo, dengan menggunakan prosedur yang baru dikembangkan untuk menghitung kebutuhan air termasuk periode penyiapan lahan interaktif pengguna jadwal irigasi disesuaikan tabel neraca harian tanah air keluaran mudah menyimpan dan pengambilan sesi dan user-defined jadwal irigasi presentasi grafis dari data masukan, kebutuhan air tanaman dan jadwal irigasi mudah impor / ekspor data dan grafik melalui clipboard atau file teks ASCII ekstensif mencetak rutinitas, mendukung semua jendela printer berbasis konteks-sensitif membantu sistem

Land and Water Resources Engineering Laboratory 14

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangMultilingual interface dan sistem bantuan: Inggris, Spanyol, Prancis dan Rusia

Bab 4 PENDAHULUANLatar Belakang Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses2 atmosfer. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim. Iklim merupakan salah satu factor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman.Jenis-jenis dan sifat iklim bisa menetukan jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya.Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 15

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangSetiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya,sedangkan hujan merupakan sumber utama bagi tanaman.Berubahnya pasokan air bagi tanaman yang disebabkan oleh brubahnya kondisi hujan tertentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman.itu merupakan contoh global pengaruh iklim terhadap tanaman. Selain hujan ternyata suhu juga bisa menentukan jenis tanaman yang hidup pada daerah tertentu,misalnya perbedaab antara tanaman yang tumbuh didaerah tropis,gurun dan kutub. Klimatologi dapat diukur oleh beberapa macam metode antara lain : Metode Blaney gridl Metode Radiasi Metode Panmant Metode Panci evaporasi

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : Menentukan besar nya kebutuhan air tanaman. Membuat neraca air Mengaplikasikan metode pengukuran klimatologi dengan panic evaporasi.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 16

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktikum ini adalah : Praktikan dapat menentukan besar nya kebuthan air darisuatu tanaman. Dapat membuat neraca air. Dapat mengaplikasikan metode panic evaporasi dalam pengukuran kebutuhan air tanaman.

Bab 4 Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian klimatologi

Land and Water Resources Engineering Laboratory 17

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangKlimatologi adalah ilm yang mempelajari tentang iklim dan pengarh nya. Atau biasanya klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses2 atmosfer. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004) Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari. Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yg disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman. Itu merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidakLand and Water Resources Engineering Laboratory 18

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padangmendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua. Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukkan jenis2 tanaman yg hidup di daerah2 tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah2 sub tropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian tempat (elevasi) berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Sebagai contoh, tanaman strowbery akan berproduksi baik pada ketinggian di atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yg dibutuhkan oleh tanaman strowbery. 2.2 Pengukuran iklim dengan panci evaporasi Dalam praktikm ini memakai metode panci evaporasi di karenakan kami memikirkan bagaimana cara mengukur curah hujan tanpa adanya tanaman karena seperti kita mengetahui untuk mengukur curah hujan yang dipengaruhi oleh tanaman di gunakan metode evapotranspirasi. Namun disini kami tidak menggunakan factor tanaman jadiotomatis tidak terjadi proses transpirasinya. Besar nya eveporasi panci merupakan perwujudan dari penagruh integral factor lingkngan yaitusuhu, kelembapan dan angin. Hubungan besarnya Evaporasi panci (Epan) dan Eto dinyatakan oleh Dooran bos dan Pritt (1977) sebagai berikut : Eto = Kp x Epan Dengan : Kp : Koefisien panciLand and Water Resources Engineering Laboratory 19

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangEto : Evapotranspirasi potensial Epan : Laj evaporasi panci Jadi dengan kita mengetahui evaporasi panci kita dapat mengetahui evapotranspirasi pula. 2.3 Keuntungan mengetahui informasi data hujan Adapun manfaat mengetahui informasi data curah hjan adalah : Meningkatkan kewaspadaan terhadap akibat-akibat negative yang dapat ditimbulkan oleh keadaan cuaca/ iklim. Misalnya kekeringan, Banjir seta angin kencang Menyesuaikan diri atau berusaha untuk menyelenggarakan kegiatan dan usaha yang serasi dengansifat cuaca dan iklim sehngga terhindar dari hambatan ata kerugian yang diakibatkannya.Menyelenggarakan kegiatan dan usaha di bidang teknik, sosial dan ekonomi dengan menerapkan teknol pemanfaatan sumber dya cuaca dan iklim.

-

-

Land and Water Resources Engineering Laboratory 20

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

Bab 5 Pendahluan1.1 Latar Belakang Selain irigasi dalam bidang pertanian juga mengenal drainase, berbeda dengan irigasi pada drainase ini tujuannya kebalikan dari irigasi. Kalau irigasi berfungi untuk menyuplai air tapi pada drainase ini berfungsi untuk membuang air yang tersisa dalam sebuah media tanam. Drainase adalah kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan kerap kali yang terendam air. Bahkan jika hanya daerah itu yang telah diusahakan pertaniannya dipertimbangkan, drainase menguntungkan pertanian irigasi dan masyarakat umum dalam banyak cara. Pertumbuhan kota dan perkembangan industri menimbulkan dampak yang cukup besar pada siklus hidrologi sehingga berpengaruh besr terhadap sistem drainase perkotaan.Sebagai contoh ada perkembangan beberapa daerah kawasan bunyian yang disinyalir sebagai penyebab banjir dan genangan dilingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh perkembsngan industri urbanisasi,menyebabkan perubahan tata ruang lahan,sedangkan siklus hidrologi sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan.Oleh kerana itu setiap perkembangan kota harus diikuti dengan perbaikan sistem drainase.Land and Water Resources Engineering Laboratory 21

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangJaringan drainase perkotaan itu meliputi seluru alur air,baik alur alam maupun alur buatan yang hulunya terletak dikota maupun bermuara disungai yang melewati kota tersebut. Drainase yang cukup meningkatkan susunan tanah dan meningkatkan serta menyempurnakan produktivitas tanah. Drainase adalah kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan kerap kali juga terendam air. Bahkan jika hanya daerah itu yang telah diusahakan pertaniannya dipertimbangkan, drainase menguntungkan pertanian irigasi dan masyarakat umum dalam banyak cara, sebagai contoh drainase yang baik adalah memberikan kemudahan perpajakan dan pananaman se awal mungkin, memperpanjang musim tanam, menyiapkan kelembaban tanah yang berarti dan makanan untuk tanaman dengan meningkatkan kedalaman tanah untuk daerah akar, membantu fentilasi tanah dan mengurangi erosi tanah dan penyaluran dengan meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah. Daerah basah keperluan drainase bahkan lebih besar dari pada daerah kering. Pada daerah kering biasanya mengikuti daerah irigasi sedangkan pada daerah basah kerap kali drainase harus mendahului pengembangan pertanian dan kerap kali harus mendahului tempat tinggal manusia, dan juga kerap kali daerh drainase adalah daerah pertanian yang sangat produktif. Tantangan adalah evaluasi secara tepat kegunaan potensial dari untuk perencanaan dan penempatan drainase. Oleh sebab itu drainase sangat lah diperlukan dan sangat lah penting ntk kita ketahui. Dalam perhitungan luas dan volum juga tak kalah pentingnya karena dengan mengukur luas drainase tersebut maka dapat memanfaatkan saluran drainase secara efesien dan tidak ada yang tidak terpakai, jika saluran drainase lebih kecil dari volume curah hujan maka akan terjadi banjir dan jika saluran irigasi lebih besar dari volume curah hujan maka akan terjadi pemborosan.

1.2 TujuanLand and Water Resources Engineering Laboratory 22

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangAdapun tujuan dari praktikum ini adalah : Menentukan volume saluran drainase membandingkannya dengan volume curah hujan, Mengaplikasikan drainase pada bidang pertanian. dan

1.2

Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah : Praktikan dapat menentukan dan membandingkan volume curah hujan dan saluran drainase. Dapat mengaplikasikan drainase ke bidang pertanian.

Bab 5 Tinjauan Pustaka2.1. Pengertian Drainase Drainase adalah kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan kerap kali yang terendam air. Bahkan jika hanya daerah itu yang telah diusahakan pertaniannya dipertimbangkan, drainase menguntungkan pertanian irigasi dan masyarakat umum dalam banyak cara. Sebagai contoh drainase yang baik : Memberikan kemudahan pembajakan dan penanaman sawah. Memperpanjang musim tumbuh tanaman.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 23

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangMenyiapkan kelembaban tanah yang lebih berarti . Mengurangi erosi tanah dan pengaluran meningkatkan infiltrasi air kedalam tanah, Membersikan penggaraman tanah. Menjamin temperatur tanah lebih tinggi . dengan

Sumber utama dari kelebihan air yang membuat drainase yang diperlukan pada bagian tanah irigasi adalah kehilangan akibat rembesan dari resefoar atau saluran dan kehilangan akibat perkolasi dalam dari tanah irigasi. Pemakaian air secara efisien pada daerah irigasi yang lebih tinggi mengurangi keperluan drainase dari tanah yang lebih rendah. Penggenangan dari daerah yang lebih rendah sejalan dengan limpahan sungai dengan saluran-saluran drainase alamiah selam periode aliran maksimum merupakan pembentuk sumber kelebihan air dalam daerah aliran air lembah tertentu dalam daerah kering dari berbagai arah. (Khan, 1998). 2.2. Drainase Atas Permunkaan Drainase atas permunkaan ini adalah drainase yang terletak di atas permunkaan ata biasanya kita sebut dengan selokan atau parit. Pada drainase ini sejujurnya sangatlah mudah dalam pembuatannya dan memakan biaya yang relatif kecil di bandingkan dengan drainase bawah permunkaan. Dalam pengukuran pembuatan drainase atas permunkaan ini yaitu : V=PxLxT

Dengan : V : Volume parit P ; Panjang parit L : Lebar Parit T : Tinggi ParitLand and Water Resources Engineering Laboratory 24

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang2.3. Keuntungan dan Kekurangan Drainase Drainase cukup meningkatkan susunan tanah dan menaikkan serta menyempurnakan produktivitas tanah. Drainase juga memperbaiki kesehatan lingkungan dan membuat daerah pemukiman lebih menarik. Keuntungan lain dari drainase yaitu mempunyai kapasitas penyaluran kelebihan yang cukup memuaskan, memudahkan pengerjaan dengan input yang relatif murah dan pengerjaannya dapat dengan mekanis/tenaga manusia. (Anonim I, 2007). Selain mempunyai keuntungan, drainase pun mempunyai kekurangan antara lain adanya saluran pembuangan yang dibangun dengan sendirinya akan mengurangi lahan pertanian yang ada

BAB 6LATAR BELAKANG Land and Water Resources Engineering Laboratory 25

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangSaat ini telah banyak digunakan system irigasi tetes.Dengan system ini efisiensi dapat ditingkatkan sampai lebih dari 90 %.juga dapat memberikan efisiensi dan efektifitas yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan air bagi tanaman.Hal ini akan leih berhasil jika system irigasi dirancang dengan tepat dan dioperasikan teratur sesuai dengan jumlah kebutuhan dan waktu pemberian air. Irigasi tetes (drip irrigation) merupakan salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkebang hamper diseluruh dunia.Teknologi irigasi tetes ini pertama kali diperkenalkan oleh Israel,kemudian disebar ke seluruh dunia. Sistem irigasi tetes menggunakan air sedikit sekali yang langsung mengalirkan air ke tanaman-tanaman secara terusmenerus sesuai kebutuhan.Irigasi jenis ini terbukti berhasil menyuburkan tanaman di daerah pertanian yang kering. Namun bagi petaniteknologi kegiatan menyiram tanaman menjadi hal yang mudah dan praktis,tinggal putar kran maka semua tanamanpun akan tersiram secara merata.Salah satu cara mempermudah rutinitas penyiraman tersebut adalah dengan menggunakan system irigasi tetes. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah : Praktikan mengerti bagaimana cara pembuatan irigasi tetes Praktikan dapat menghitung berapa besar kebutuhan air yang diperlukan dalam irigasi tetes MANFAAT Manfaat dari praktikum ini adalah : Dapat mengetahui tingkat kualitas tanah yang bagus untuk tanaman dan mempermudah pengairan pada daerah yang jumlah airnya terbatas.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 26

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padang

TINJAUAN PUSTAKA

Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi baru yang menjadi semakin disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.irigasi tetes merupakan metode pemberian air tanaman secara kontinyu dan penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.Dengan demikian kehilangan air seperti perkolasi,run off,dan evapotranspirasi bias diminimalkan,sehingga efisiensinya tinggi .Sistem irigasi tetes mengalirkan air secara lambat untuk menjaga kelembapan tanah dalam rentang waktu yang diinginkan bagi tanaman.

Irigasi tetes dapat dibedakan menjadi dua yaitu : irigasi tetes dengan pompa dan irigasi dengan gaya gravitasi .Irigasi tetes dengan pompa yaitu irigasi tetes dengan penyaluran diatur dengan pompa,irigasi tetes ,irigasi tetes gravitasi adalah irigasi tetes yang menggunakan gaya gravitasi dalam penyaluran air dari sumber.irigasiini biasanya terdiri dari unit pompa air untuk penyediaan air,tanmgki penampung untuk menampung air dari pompa,jaringan pompa dengan diameter yang kecil dan pengeluarn air yang disebut pemancar emitter yang mengeluarkan air hanya beberapa liter per jam.

Irigasi meneteskan air atau sepanjang terbasahi,tetapi

tetes merupakan cara pemberian air dengan jalan melalui pipa-pipa secara setempat di sekitar tanaman larikan tanaman,hanya sebagian dari perakaran yang air tersebut cepat terserap oleh akar tanaman

Irigasi tetes mempunyai beberapa keuntungan diantaranya : a. Meningkatkan nilai guna air Land and Water Resources Engineering Laboratory 27

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis Padangb. Meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil c. Meningkatkan efisiensi dan pemberian d. Menekan resiko pemupukan garam e. Menekan pertumbuhan gulma f. Menghemat tenaga kerja

Komponen irigasi tetes

-

Jaringan pipa pada irigasi tetes

Pipa yang digunakan pada irigasi tetes terdiri dari pipa utama,pipa sekunder.Pipa ini merupakan komponen penting dari irigasi tetes.Tata letak dari irigasi tetes dapat sangat bervariasi tergantung kepada berbagai factor seperti luas tanah,bentuk dan keadaan topografi.Dalam system irigasi tetes tersusun atas pipa dan emitter.

Emiter merupakan alat pengeluaran air yang disebut pemancar.Emiter mengeluarkan dengan cara meneteskan air langsung ke tanah ke dekat tanaman.Daerah yang dibasahi emitter tergantung pada jenis tanah,permaebilitas tanah.emiter harus menghasilkan aliran yang relative kecil dan menghasilkan debit yang konstan.Penampang aliran perlu relative lebar untuk mengurangintersumbatnya emitter

Keseragaman pemberian air ditentukan berdasarkan variasi debit yang dihasilkan emitter.karena debit merupakan fungsi dari tekan an operasi,maka variasi tekanan merupakan kseragaman aliran (factor).oleh karena itu tekanan berpengaruh pada debit emitter maka semakin besar.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 28

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Land and Water Resources Engineering Laboratory Kampus Unand Limau Manis PadangKeseragaman irigasi tetes dapat dikatakan seragam atau layak apabila nilai CU lebih besar dari 90 % nilai Cu (koefisien keseragaman irigasi) yang rendah dapat dijadikan indicator kehilangan air melalui perkolasi sangat tingi

Efisiensi penyebaran irigasi tetes

Semakin besar nilai efisiensi yang dihasilkan dari suatu jaringan irigasi tetes maka semakin merata pula pendistribusian air pada tiap-tiap emitter penetes sehingga pertumbuhan tanaman akan semakin baik pula. Tingginya nilai persentase efisiensi penyebaran irigasi yang diperoleh menandakan bahwa penyebaran atau pendistribusian air pada tiap emitter dikatakan hamper mendekati seragam.Hal ini juga menunjukkan bahwa media tanam yang dilalui oleh air distribusi memiliki tekstur yang gembur,sehingga baik untuk tanaman musiman dalam menyerap unsure hara dan air yang didistribusi.

Land and Water Resources Engineering Laboratory 29