laporan akhir penelitian hukum tentang urgensi
Post on 31-Dec-2016
218 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PENELITIAN HUKUM TENTANG URGENSI DIGITALISASI
PENGESAHAN BADAN HUKUM YAYASAN
Di bawah Pimpinan: Drs. Ulang Mangun Sosiawan, M.H
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2012
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Ilahi Robbi, karena dengan rahmat dan karunia-Nya pengkajian
ini dapat diselesaikan. Penelitian hukum ini berjudul Penelitian Hukum Tentang Urgensi
Digitalisasi Pengesahan Badan Hukum Yayasan.
Laporan ini disusun sebagai bentuk akhir kegiatan penelitian hukum dalam rangka
pembinaan dan pembaruan hukum nasional yang di programkan oleh Badan Pembinaan Hukum
Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggara 2012.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi materi, maupun dari tata cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat kami harapkan dari semua pihak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penelitian ini
terutama kepada para pihak-pihak yang terkait dan terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan laporan akhir ini, Sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Semoga
karya ini bermanfaat.
Jakarta, 28 September 2012
Ketua Tim
Drs. Ulang Mangun Sosiawan, M.H
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan.
Badan Hukum Yayasan atau dalam bahasa Belanda disebut stichting dan
dalam bahasa Inggris disebut foundation, diatur secara tegas di Indonesia, dalam
Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004
tentang Yayasan. Hal ini dilatar belakangi oleh amanat Undang-Undang Dasar 1945
mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan social harus diatur oleh Negara
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Selain itu berdasarkan prinsip pembangunan
berkelanjutan, dalam hal ini lembaga pemerintah terkait dan stakeholder berkeinginan
untuk lebih mempercepat dan memudahkan proses pelayanan kepada publik dalam
hal pengesahan badan hukum yayasan di Indonesia.
Digitalisasi adalah suatu cara untuk menempatkan akses data ke dalam bentuk
digital.: implementasi di Negara kita baru pada saluaran transmisi.1 Digitalisasi
Pengesahan Badan Hukum Yayasan pada dasarnya bertujuan untuk perluasan
pemanfaatan dan kemudahan akses. Pemanfaatan dan akses terhadap sumber daya
informasi elektronik jauh lebih luas jika dibandingkan dengan bahan tercetak. Sumber
daya informasi elektronik dapat digunakan oleh banyak pengguna (multi user) dalam
waktu yang bersamaan dan dapat dimanfaatkan dengan akses jarak jauh (remote
acces) yang sudah terintegrasi. Namun demikian dalam prakteknya permohonan
pengesahan badan hukum yayasan saat ini masih menggunakan sistem registrasi dari
Yayasan dengan penerapan pola administrasi hukum yang baik (legal administration
procedure system).
Penelitian ini menjadi penting dilakukan setidaknya ada tiga alasan yaitu:
Pertama, adanya kewajiban hukum dalam praktek proses pendirian badan hukum
Yayasan yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo UU No.
28 Tahun 2004 tentang Yayasan, Kedua, ruang lingkup pengaturan badan hukum
yayasan di Indonesia sebagai badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan
bersifat social, keagamaan, dan kemanusiaan. Ketiga, penerapan pengesahan badan
1 Deskripsi diambil dari kamus Besar Bahasa Indonesia, lihat http://deskripsi.com/d/digitalisasi.
2
hukum yayasan yang ada saat ini, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat dalam proses pengesahan.
Sejalan dengan kecenderungan tersebut timbul pula berbagai masalah, baik
masalah yang berkaitan dengan kegiatan Yayasan yang tidak sesuai dengan maksud
dan tujuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar, sengketa antara Pengurus dengan
Pendiri atau pihak lain, maupun adanya dugaan bahwa Yayasan, digunkaan untuk
menampung kekayaan yang berasal dari para pendiri atau pihak lain yang diperoleh
dengan cara melawan hukum. Masalah tersebut belum dapat diselesaikan secara
hukum karena belum ada hukum positip mengenai badan hukum Yayasan sebagai
landasan yuridis penyelesaiannya.2
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada
masyarakat mengenai pengaturan pengesahan badan hukum yayasan, dalam upaya
menjamin kepastian dan ketertiban hukum serta mengembalikan fungsi yayasan
sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di bidang social,
keagamaan, dan kemanusiaan. Dalam Undang-Undang Yayasan menegaskan bahwa
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
social, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan dalan undang-undang ini.
Pendirian Yayasan dilakukan dengan akta Notaris dan memperoleh status
badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pejabat yang ditunjuk. Ketentuan
tersebut dimaksudkan agar penataan administrasi pengesahan suatu Yayasan sebagai
badan hukum dapat dilakukan dengan baik guna mencegah berdirinya Yayasan tanpa
melalui prosedur yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat,
permohonan pendirian Yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah
Kememterian Hukum dan HAM RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kedudukan Yayasan. Disamping itu Yayasan yang telah memperoleh pengesahan
harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ketentuan ini
2 Penjelasan Umum Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahu 2001 tentang Yayasan, Yayasan Kesejahteraan Direktorat Jenderal Administrasi Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2004, hlm. 69.
3
dimaksudkan pula agar registrasi Yayasan dengan pola penerapan administrasi hukum
yang baik dapat mencegah praktek perbuatan hukum yang dilakukan Yayasan yang
dapat merugikan masyarakat.
Dalam konteks ini, pengaturan ruang lingkup pengesahan badan hukum
yayasan yang ideal adalah tidak melanggar prinsip pelayanan publik tetapi sekaligus
juga memperhatikan kepentingan masyarakat umum. Sebab peraturan yang seefisien
apapun, kalau tidak memberikan rasa keadilan, maka harus dievaluasi. Dari
pertentangan ini muncul wacana untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang
mengajukan proses pendaftaran dan penyelenggaraan badan hukum yayasan dengan
sistem digitalisasi yang masih menjadi harapan masyarakat.
Penelitian ini berangkat dari urgensi digitalisasi pengesahan badan hukum
yayasan dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2001, yang masih menjadi kajian.
Penelitian ini difokuskan pada kajian pengaturan terhadap urgensi digitalisasi
pengesahan, apakah tetap dalam ranah procedural atau dapat diatur secara kewajiban.
Untuk itu diperlukan kajian mengenai konsep dan ruang lingkup pengaturan badan
hukum yayasan. Setelah itu, penelitian ini juga akan melihat praktek pelaksanaan
permohonan pengesahan badan hukum yayasan yang dilakukan oleh (Kementerian
Hukum dan HAM RI Cq. Dit.Jend Administrasi Hukum Umum). Hal ini dilakukan
untuk mengetahui berbagai motif, cara, serta tujuan dari institusi dalam melaksanakan
pengesahan badan hukum yayasan.
Kesadaran bahwa Indonesia adalah Negara hukum dimaksudkan agar segala
kebijakan yang diterapkan sebelum dan sesudah pentingnya digitalisasi pengesahan
badan hukum yayasan maupun segala tindakan yang dilakukan dalam rangka
digitalisasi pengesahan badan hukum yayasan, seyogyanya berada dalam kerangka
hukum yang berlaku, serta penyelenggaraannya dilakukan oleh aparat yang memiliki
otoritas yang sah menurut hukum. Namun, perlu dicari jawaban yang memadai
mengapa digitalisasi pengesahan badan hukum yayasan itu menjadi penting dalam
konteks pelayanan kepada masyarakat sehingga reformasi hukum yang sedang
berjalan dapat disempurnakan sesuai dengan harapan publik
Oleh karena itu, penelitian tersebut menjadi penting, karena penelitian ini
bertujuan untuk memaparkan duduk permasalahan urgensi digitalisasi pengesahan
badan hukum yayasan yang sebenarnya. Baik dari sisi kronologis kebijakan, nuansa
4
bentuk badan hukum yayasan, maupun peran lembaga dan aparat yang terkait dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada public secara mudah, cepat, biaya ringan,
transparan dan yang melingkupinya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengurai
urgensi digitalisasi pengesahan badan Hukum Yayasan dari sisi hukum.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka Badan Pembinaan Hukum Nasional memandang
perlu untuk dilakukan penelitian.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah dalam permohonan pengesahan badan hukum yayasan di Indonesia telah
menggunakan sistem digitalisasi ?
2. Bagaimana ruang lingkup pengaturan badan hukum yayasan di Indonesia
3. Bagaimana pelaksanaan permohonan pengesahan status badan hukum yayasan
saat ini di Indonesia ?
C. Tujuan Pen